Anda di halaman 1dari 23

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA

LAPORAN MINI PROJECT

UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN ASI EKSKLUSIF PADA


IBU MENYUSUI DI DESA ……..

Oleh:
dr. Silvestri
dr. Vina

Pendamping:
dr. Budi Suarman

PUSKESMAS MEGAMENDUNG
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR
2017
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN ASI EKSKLUSIF PADA


IBU MENYUSUI DI DESA ……..

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Dokter Internsip


Indonesia 2017

Penyusun :

dr. Silvestri
dr. Vina

Telah Disetujui Oleh :


Pendamping

dr. Budi Suarman


NIP. 196605112002121004

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul Upaya
Peningkatan Cakupan Asi Eksklusif Pada Ibu Menyusui Di Desa ……..
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. dr. Budi Suarman selaku Kepala Puskesmas Megamendung
2. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam
penyusunan laporan ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis berupaya menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya. Semoga
laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Bogor, Desember 2017


Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................
1 .................................................................................................................
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 4
2.1 Air Susu Ibu (ASI) ....................................................................... 3
2.1.1 Pengertian ASI ................................................................... 3
2.1.2 Volume ASI ....................................................................... 3
2.1.3 Komposisi ASI ................................................................... 3
2.1.4 Zat Gizi dalam ASI ............................................................ 6
2.1.5 Kandungan Antibodi dalam ASI ........................................ 8
2.1.6 Manfaat ASI ....................................................................... 10
2.2 Laktasi ............................................................................................. 11
2.2.1 Fisiologi Laktasi ................................................................. 11
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI............. 13
2.3 ASI Eksklusif .................................................................................. 14
2.4 Kerangka Konsep ........................................................................... 15
BAB 3. METODE PENELITIAN ................................................................... 16
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 16
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 16
3.3 Desain Penelitian ........................................................................... 16
3.4 Sampel Penelitian ........................................................................... 16
3.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 16

iv
3.6 Instrumen Penelitian ...................................................................... 17
3.7 Definisi Operasional ....................................................................... 17
3.8 Aspek Pengukuran ......................................................................... 17
BAB 4. HASIL ................................................................................................... 18
4.1 Profil Komunitas Umum (Puskesmas Tanggul) ........................ 18
4.2 Data Geografis ................................................................................ 19
4.3 Data Demografis ............................................................................. 20
4.4 Sumber Daya Kesehatan ............................................................... 21
4.5 Sarana Kesehatan yang Ada ....................................................... 21
4.6 Data Kesehatan Primer ................................................................. 22
4.7 Karakteristik Responden ............................................................... 22
4.7.1 Umur Responden................................................................ 22
4.7.2 Pendidikan Responden ....................................................... 23
4.7.3 Pekerjaan Responden ......................................................... 23
4.8 Gambaran Pengetahuan Ibu Saat Pre-Test & Post-Test .......... 23
4.9 Gambaran Sikap Ibu Saat Pre-Test & Post-Test ....................... 24
4.10 Hasil Tabulasi Silang Pengetahuan dengan Karakteristik ....... 25
4.11 Hasil Tabulasi Silang Sikap dengan Karakteristik .................... 26
BAB 5. PEMBAHASAN DAN DISKUSI ........................................................ 27
5.1 Pengetahuan Ibu Sebelum Diberikan Penyuluhan ................... 27
5.2 Pengetahuan Ibu Sesudah Diberikan Penyuluhan.................... 28
5.3 Sikap Ibu Sebelum Diberikan Penyuluhan................................ 29
5.4 Sikap Ibu Sesudah Diberikan Penyuluhan ................................ 30
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 31
6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 31
6.2 Saran................................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 32

v
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di posyandu Puskesmass Tanggul pada Bulan
Agustus 2013 minggu ketiga.

3.3 Desain Penelitian


Jenis peneilitian ini adalah kuasi eksperiment dengan pendekatan one group
pretest-postest untuk mengetahui perubahan tingkat pengetahuan dan sikap ibu
tentang ASI Eksklusif sebelum dan sesudah penyuluhan di posyandu Puskesmas
Tanggul, pada rancangan ini tidak ada kelompok pembanding (control).

3.4 Sampel Penelitian


Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi di posyandu
Puskesmas Tanggul bulan Agustus 2013 yang diambil secara acak.

3.5 Metode Pengumpulan Data


3.5.1. Data Primer
Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi : pengetahuan
dan sikap, ibu hamil tentang ASI eksklusif yang di peroleh melalui wawancara
langsung dengan responden dengan menggunakan keusioner yang diberikan kepada
responden sebelum dan sesudah penyuluhan.
3.5.2 Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Tanggul, yaitu data mengenai
demografi penduduk, serta gambaran umum mengenai Kecamatan Tanggul dan
jumlah ibu menyusui dan ASI Eksklusif.
3.6. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang di gunakan adalah kuesioner, dan leaflet.

16
3.7. Definisi Operesional
1. Penyuluhan ASI eksklusif adalah suatu usaha penyebarluasan informasi
tentang ASI eksklusif kepada ibu hamil dengan menggunakan metode
ceramah, dan leaflet.
2. Pengetahuan ibu adalah adalah segala sesuatu yang diketahui ibu tentang
pemberian ASI eksklusif sebelum dan sesudah penyuluhan menyangkut
semua yang diketahui ibu tentang ASI eksklusif.
3. Sikap ibu adalah respon atau tanggapan ibu terhadap ASI Eksklusif sebelum
dan sesudah penyuluhan.

3.8 Aspek Pengukuran


1. Pengetahuan
Kuesioner pengetahuan ibu terdiri atas 15 pertanyaan. Pemberian skor
dilakukan berdasarkan ketentuan, jawaban benar diberi skor 1, dan jawaban salah
diberi skor 0. Sehingga skor total yang tertinggi adalah 15. Skor yang diperoleh
masing-masing responden dijumlahkan, dibandingkan dengan skor maksimal
kemudian dikalikan 100.
Dengan memakai skala pengukuran menurut Hadi Pratomo dan Sudarti
(1986), yaitu:
1. Baik, bila jawaban responden benar >75% dari total nilai angket pengetahuan.
2. Sedang, bila jawaban responden benar 40%-75% dari total nilai angket
pengetahuan.
3. Kurang, bila jawaban responden benar <40% dari total nilai angket pengetahuan.
Maka penilaian terhadap pengetahuan responden, yaitu:
1. Skor 12-15 = baik.
2. Skor 7-11 = sedang.
3. Skor <7 = kurang.
2. Sikap
Sikap ibu diukur dengan memberikan 10 buah pertanyaan menggunakan
kuesioner, dengan ketentuan :

17
- jawaban sangat setuju diberi nilai 3
- jawaban setuju diberi nilai 2
- jawaban tidak setuju diberi nilai 1
Berdasarkan jumlah nilai yang telah diperoleh responden maka ukuran
tingkat sikap ibu hamil menurut Pratomo (1990):
a. Kategori baik, apabila nilai yang diperoleh responden lebih besar dari 75%
b. Kategori sedang, apabila nilai yang diperoleh responden 40%-75%
c. Kategori kurang, apabila nilai yang diperoleh responden kurang dari 40%

Maka penilaian terhadap sikap responden, yaitu:


1. Skor 24-30 = baik.
2. Skor 13-23 = sedang.
3. Skor <13 = kurang

18
BAB 4. HASIL

4.1 Profil Komunitas Umum (Puskesmas Tanggul)


Kecamatan Tanggul merupakan salah satu kecamatan yang ada di wilayah
Kabupaten Jember. Tanggul terdiri dari 5 desa yaitu: Tanggil Kulon, Tanggul
wetan, Patemon, Kramat Sukohardjo Klatakan ,dan Manggisan. Berikut luas
wilayah masing-masing desa dengan rincian jumlah RT/RW, jumlah rumah dan KK
:
Nama Desa Luas Juml Juml. Juml.
wilayah RT/RW rumah KK
km-2
Tanggul Kulon 115.63 61/20 1882 3460
Tanggul Wetan 88.99 81/28 2687 5037
Patemon 111.07 63/6 1695 2728
Kramat Suko 152.63 42/6 1547 1727
Manggisan 117.79 62/31 2023 3165
klatakan 178.7 30991 1834 1117

4.2 Data Geografis

Probolinggo

Kec. Sumberbaru Puskesmas Klatakan


Kec. Semboro
Puskesmas Tanggul terletak di Kecamatan Tanggul, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :

Sebelah Selatan : daerah dataran rendah berbatasan dengan wilayah


Puskesmas Semboro Kecamatan Semboro.

19
Sebelah Utara : daerah pegunungan atau dataran tinggi berbatasan
dengan dengan wilayah Kabupaten Probolinggo
Sebelah Barat : daerah dataran rendah berbatasan dengan wilayah
Puskesmas Semboro yaitu desa Pondokdalem,
ke barat
menuju Surabaya.
Sebelah Timur : daearah dataran rendah berbatasan dengan wilayah
Puskesmas Klatakan Kecamatan Tanggul, ke timur
menuju Kabupaten Jember.
Nama Desa Luas Jarak Waktu Juml Juml. Juml.
wilayah kePusk tempuh RT/RW rumah KK
km-2 /menit
Tanggul Kulon 115.63 2 10 61/20 1882 3460
Tanggul Wetan 88.99 4 15 81/28 2687 5037
Patemon 111.07 5 20 63/6 1695 2728
Kramat Suko 152.63 8 45 42/6 1547 1727
Manggisan 117.79 7 30 62/31 2023 3165
578.7 309/91 9834 16117

4.3 Data Demografis


Jumlah Penduduk Kecamatan Tanggul Tahun 2009 dari data proyeksi penduduk
Kabupaten Jember oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember sejumlah
56.264 jiwa.
Data Kependudukan 2013
Nama Desa Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Usila

Pria Wanita Total Pria Wanita Total


Tgl.Kulon 6229 6468 12697 659 778 1437
Tgl.Wetan 7963 8289 16252 845 996 1841
Patemon 5115 5310 10425 541 639 1180
Kramat SH 3132 3252 6384 331 391 722
Manggisan 5429 5637 11066 347 359 706
Jumlah 27868 28956 56824 2723 3163 5886

Data Sarana Pendidikan


Nama Desa Jml.TK Jml.SD/MI Jml.SLTP/Mts Jml.SLTA/MA Ponpes
Tgl.Kulon 5 4/3 2/- 3/- 1
Tgl.Wetan 3 7/2 3/1 1/- 2
Patemon 2 ¾ -/- -/- 2
Kramat SH - 4/1 -/- -/- 1
Manggisan 1 5/4 -/1 1/- 3
Jumlah 11 23/14 5/2 5/- 9

Data Penduduk sasaran KB/Kesehatan 2013


Nama Desa Jml.Bayi Jml.Anak Jml.WUS Jml.Bumil Juml.Bulin

20
1-4 th
Tgl.Kulon 204 847 3449 235 225
Tgl.Wetan 261 1085 4420 302 288
Patemon 167 695 2832 193 185
Kramat SH 102 426 1734 118 113
Manggisan 178 738 3006 205 196
Jumlah 912 3791 15441 1053 1007

4.4 Sumber Daya Kesehatan yang Ada


Data Ketenagaan
No Jenis Tenaga PNS PTT Magang
I
Puskesmas Induk 2 - -
1 - -
Dokter
8 3 2
Dokter gigi
9 - 11
Bidan
- - -
Perawat Kesehatan
1 - -
Perawat Gigi
1 - 1
Sanitarian
1 - -
Analis Kesehatan
1 - -
AA
1 - -
RO
3 - -
Ahli Gizi
5 - 15
Juru Rawat
- - -
Tenaga Umum
1 - -
Tenaga Teknisi Alkes
1 - -
Pekarya Halaman
1 - -
Sopir
Jurumasak

II
Puskesmas Pembantu 1 1 -
4 2 -
Perawat Kesehatan
Bidan
III
Polindes 1 1 -
Bidan di desa
IV
Poskesdes - 1 -
Bidan

4.5 Sarana Pelayanan Kesehatan yang Ada


Nama Desa Jml.Pustu Jml.Dansa Jml.Polindes Jml.Posyandu Pos lain
Tgl.Kulon - - - 15 -
Tgl.Wetan 1 - 1 17 -
Patemon - 1 1 14 -
Kramat SH 1 1 - 9 -
Manggisan 1 1 - 11 -
Jumlah 3 3 1 66 -

Unit Layanan di Puskesmas Tanggul


1. Unit Layanan BP Umum
2. Unit Layanan Gigi

21
3. Unit Layanan Refraksi
4. Unit Layanan TB Dots
5. Unit Layanan 24 Jam / UGD
6. Unit Layanan KIA / KB / Imunisasi
7. Unit Layanan Laboratorium
8. Unit Layanan Rawat Inap
9. Unit Layanan VK Bersalin
10. Unit Layanan Kamar Obat
11. Unit Layanan Loket

4.6 Data Kesehatan Masyarakat (Primer)


Grafik 1. Pencapaian ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Tanggul Hingga
Pertengahan Tahun 2013

100.00%
90.00%
80.00%
69.44%
70.00% 66.31%
62.44%
60.00%
50.00% 45.64% 46.50% 44.72% 43.30%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

Cakupan ASI Eksklusif

4.7 Karateristik Responden


4.7.1 Umur Responden
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
No. Umur (tahun) Jumlah Persentase (%)
1 18-24 10 33,33
2 25-31 12 40,00
3 >31 8 26,67
Total 30 100

22
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa umur responden terbanyak adalah
25-31 dengan jumlah 12 orang (40,00%) dan yang paling sedikit berumur >31 yaitu
8 orang (26,67%)
4.7.2 Pendidikan
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1 SD 20 66,67
2 SMP 5 16,67
3 ≥SMA 5 16,67
Total 30 100

Tabel 5 menjelaskan bahwa umumnya responden berpendidikan terakhir


SD yaitu sebanyak 20 orang (66,67%) dan sedangkan responden yang
berpendidikan terakhir SMP dan ≥SMA berjumlah sama yaitu sebanyak 5 orang
(16,67%).
4.7.3 Pekerjaan
Responden hampir secara keseluruhan tidak bekerja atau sebagai ibu rumah
tangga yaitu 24 orang (80%). 3 orang (10%) responden sebagai buruh tani dan 3
orang lain sebagai wiraswasta (10%).

4.8 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Sebelum (pre- test)
dan Sesudah (Post-test) diberikan penyuluhan
Grafik 2. menjelaskan adanya perubahan tingkat pengetahuan antara
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan pada responden. Perbedaan tingkat
pengetahuan ini disebabkan karena penyuluhan yang diberikan kepada responden
sehingga bisa membantu responden meningkatkan pengetahuannya tentang ASI
eksklusif.

23
Grafik 2 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif

30
25
20 Baik

15 Sedang
10 Kurang
5
0
Pre-Test Post-Test

Berdasarkan hasil pre-test didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan


responden sebelum diberikan penyuluhan adalah sebanyak 19 orang (63,3 %)
berada pada kategori baik, 7 orang (23,3%) pada kategori sedang dan sebanyak 4
orang (13,3%) berkategori kurang. Dapat dikatakan bahwa umumnya tingkat
pengetahuan responden tentang ASI eksklusif cukup baik. Sementara itu setelah
dilakukukan pos-test didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan responden
setelah diberikan penyuluhan adalah baik sebanyak 26 orang (86,7%), sedang
sebanyak 4 orang (13,3%) dan tidak ada yang kurang.. Bisa dikatakan bahwa
tingkat pengetahuan responden mengalami peningkatan menjadi lebih baik setelah
di berikan penyuluhan.

4.9 Gambaran Sikap Ibu Tentang ASI Eksklusif Sebelum (pre-test) dan
Sesudah (Post-test) diberikan penyuluhan
Pada grafik 3 dapat dilihat bahwa sikap responden terbanyak sebelum
diberikan penyuluhan adalah sebanyak 17 orang (56,7%) berada pada kategori
sedang, 11 orang (36,7%) berada pada kategori baik dan sebanyak 2 orang (6,7%)
dengan kategori kurang. Dapat dikatakan bahwa sikap responden tentang ASI
eksklusif sebelum diberikan penyuluhan sejalan dengan pengetahuannya terhadap
hal yang sama. Kemudian setelah diberikan penyuluhan adalah sebanyak 24 orang
(80,0%) berkategori baik, sebanyak 6 orang (20,0%) berada pada kategori sedang.
Artinya ada pengaruh penyuluhan terhadap sikap responden setelah di lakukan
penyuluhan yang ditandai dengan meningkatkannya responden yang memiliki
sikap baik berdasarkan hasil post-test.

24
Grafik 3 Gambaran Sikap Ibu Tentang ASI Eksklusif

30

Baik
20
Sedang
10 Kurang

0
Pre-Test Post-Test

4.10 Hasil Tabulasi Silang Pengetahuan Responden Berdasarkan


Karakteristik Responden pada saat pre-test
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara tingkat pengetahuan dengan
karakteristik responden menunjukkan bahwa semua kelompok umur berkategori
pengetahuan baik lebih banyak dibanding kategori lain. Kelompok umur 18-24
lebih banyak mempunyai kategori pengetahuan baik dibandingkan kelompok umur
lain yaitu 70%. Untuk kategori pengetahuan kurang lebih banyak pada kelompok
umur >31 yaitu 25%.
Untuk pendidikan responden, responden dengan pendidikan ≥SMA secara
keseluruhan memiliki kategori pengetahuan baik yaitu 100%. Sedangkan untuk
kategori pengetahuan sedang dan kurang paling banyak terdapat pada kelompok
responden dengan pendidikan SD.

Tabel 6. Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Karakteristik Responden


dalam pemberian ASI eksklusif pada saat pretest
No. Kelompok Kategori Pengetahuan Jumlah
Umur Baik Sedang Kurang
N % n % n % n %
1 18-24 7 70,00 2 20,00 1 10,00 10 100
2 25-31 8 66,67 3 25,00 1 8,33 12 100
3 >31 4 50,00 2 25,00 2 25,00 8 100
Total 30 100

25
Pendidikan N % n % n % n %
1 SD 10 50,00 6 30,00 4 20,00 20 100
2 SMP 4 80,00 1 20,00 - - 5 100
3 ≥SMA 5 100,00 - - - - 5 100
Total 30 100

4.11 Hasil Tabulasi Silang Sikap Responden Berdasarkan Karakteristik


Responden pada saat pre-test
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara tingkat sikap dengan karakteristik
responden menunjukkan kelompok umur 18-24 dan 25-31 lebih banyak berada
pada kategori sikap sedang. Responden yang menunjukkan sikap baik lebih pada
kategori umur >31. Sedangkan berdasarkan pendidikan responden, responden
dengan pendidikan SD dan SMP lebih banyak mempunyai sikap sedang.
Responden dengan pendidikan ≥SMA lebih banyak bersikap baik terhadap program
ASI Eksklusif.

Tabel 7 Distribusi Sikap Responden Berdasarkan Karakteristik Responden pada saat


pretest
No. Kelompok Kategori Sikap Jumlah
Umur Baik Sedang Kurang
N % n % n % n %
1 18-24 3 30,00 7 70,00 - - 10 100
2 25-31 3 25,00 9 75,00 - - 12 100
3 >31 5 62,50 1 12,50 2 25,00 8 100
Total 30 100
Pendidikan N % n % n % n %
1 SD 8 40,00 10 50,00 2 10,00 20 100
2 SMP - - 5 100,00 - - 5 100
3 ≥SMA 3 60,00 2 40,00 - - 5 100
Total 30 100

26
BAB V
PEMBAHASAN DAN DISKUSI

5.1. Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif Sebelum Diberikan Penyuluhan


Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada
ibu hamil adalah pengetahuan gizi. Seseorang yang mempunyai pengetahuan gizi
yang baik, diharapkan akam memilliki perilaku pemberian ASI eksklusif yang baik.
Salah satu strategi untuk memperoleh perubahan perilaku menurut WHO yang
dikutip oleh Notoatmodjo (2003) adalah dengan pemberian informasi untuk
meningkatkan pengetahuan adalah dengan pemberian informasi sehingga
menimbulkan kesadaran dan dapat dilakukan adalah dengan penyuluhan.
Karakteristik ibu yang mencakup umur, pendidikan, pekerjaan bisa
mempengaruhi proses perubahan perilaku. Umur responden rata-rata masih dalam
kategori usia produktif memungkinkan mereka masih mampu untuk menangkap
informasi yang diberikan dan bisa mengingatnya kembali. Begitu juga dengan
karakteristik pekerjaan. Responden yang mayoritas sebagai ibu rumah tangga 100%
sangat mendukung dalam menyediakan waktu untuk mendengarkan penyuluhan,
membaca leaflet, dan mencoba melakukan tindakan penyuluhan yang dianjurkan.
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara tingkat pengetahuan dengan
karakteristik responden menunjukkan bahwa semua kelompok umur berkategori
pengetahuan baik lebih banyak dibanding kategori lain. Kelompok umur 18-24
lebih banyak mempunyai kategori pengetahuan baik dibandingkan kelompok umur
lain yaitu 70%. Untuk kategori pengetahuan kurang lebih banyak pada kelompok
umur >31 yaitu 25%.
Untuk pendidikan responden, responden dengan pendidikan ≥SMA secara
keseluruhan memiliki kategori pengetahuan baik yaitu 100%. Sedangkan untuk
kategori pengetahuan sedang dan kurang paling banyak terdapat pada kelompok
responden dengan pendidikan SD.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa pendidikan formal
seseorang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan gizi nya. Semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula kemampuan seseorang

27
untuk menyerap pengetahuan praktis baik dalam pendidikan formal dan non formal
(Berg, 1987).
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan ibu hamil sebelum
diberikan penyuluhan ASI eksklusif mayoritas baik (63,3%) dan dengan
pengetahuan sedang adalah 23,3%. Jika dilihat dari tingginya persentase ibu hamil
yang mempunyai tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif cukup baik, hal ini
mungkin disebabkan karena aktifnya responden dalam mengikuti posyandu dan
aktifnya kader dan tenaga kesehatan dalam promosi kesehatan.
Berdasarkan grafik 1 menjelaskan bahwa seluruh responden mengalami
peningkatan pengetahuan baik setelah diberikan penyuluhan. Peningkatan tersebut
terutama dalam hal manfaat utama ASI eksklusif bagi bayi, sebelum diberikan
penyuluhan tidak ada responden yang menjawab pertanyaan secara benar, serta
dalam hal pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan. Pada umumnya ibu masih
beranggapan pemberian ASI eksklusif cukup sampai usia 3 bulan.
Berbagai keunggulan mengenai manfaat pemberian ASI eksklusif selama
enam bulan, mulai dari pertumbuhan fisik yang sempurna, perkembangan
kecerdasan yang pesat, hingga kematangan emosional seorang anak, terpacu berkat
ASI eksklusif selama enam bulan.

5.2 Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif Sesudah diberikan Penyuluhan


Berbagai keunggulan mengenai manfaat pemberian ASI eksklusif selama
enam bulan, mulai dari pertumbuhan fisik yang sempurna, perkembangan
kecerdasan yang pesat, hingga kematangan emosional seorang anak, terpacu berkat
ASI eksklusif selama enam bulan.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh penyuluhan ASI eksklusif
terhadap pengetahuan ibu hamil. Setelah dilakukukan pos-test didapatkan hasil
bahwa tingkat pengetahuan responden setelah diberikan penyuluhan adalah baik
sebanyak 26 orang (86,7%), sedang sebanyak 4 orang (13,3%) dan tidak ada yang
kurang.
Peningkatan yang sangat signifikan terdapat pada pengetahuan tentang
manfaat utama ASI eksklusif bagi bayi. Setelah diberikan penyuluhan pengetahuan

28
ibu hamil terhadap indikator ASI eksklusif sudah baik dibandingkan sebelum
diberikan penyuluhan. Disamping itu identitas ibu yang mencakup umur dapat
mempengaruhi peroses perubahan perilaku. Umur ibu yang rata-rata masih dalam
usia produktif memungkinkan mereka masih mampu untuk menerima informasi
yang diberikan dan bisa mengingatnya kembali.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Astuti dkk (2002), bahwa metode
pendidikan kesehatan dengan penyuluhan (ceramah) dapat meningkatkan
pengetahuan setelah dilakukan post-test dibandingkan dengan pengetahuan pretest.
Dalam penelitian Bart (1994), mengatakan bahwa perilaku yang dilakukan atas
dasar pengetahuan akan lebih bertahan lama dari pada perlaku yang tidak didasari
dengan pengetahuan. Jadi pengetahuan yang memadai sangat dibutuhkan ibu hamil
terutama dalam hal pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan.

5.3. Sikap Ibu tentang ASI Eksklusif Sebelum Diberikan Penyuluhan


Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat terlihat, tetapi hanya
dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku tertutup. Sikap belum merupakan
tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.
Pendidikan kesehatan adalah peroses belajar. Pendidikan kesehatan
membantu agar orang mengambil sikap yang bijaksana terhadap kesehatan dan
kualitas hidup. Penyuluhan merupakan suatu metode dalam pendidikan kesehatan
yang dapat merubah sikap seseorang menjadi lebih baik. Hal ini terbukti dari sikap
respoden setelah diberikan penyuluhan memberikan perubahan yang berarti dari
sikap negatif menjadi lebih positif bahkan sangat positf.
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara tingkat sikap dengan karakteristik
responden menunjukkan kelompok umur 18-24 dan 25-31 lebih banyak berada
pada kategori sikap sedang. Responden yang menunjukkan sikap baik lebih pada
kategori umur >31. Sedangkan berdasarkan pendidikan responden, responden
dengan pendidikan SD dan SMP lebih banyak mempunyai sikap sedang.
Responden dengan pendidikan ≥SMA lebih banyak bersikap baik terhadap program
ASI Eksklusif.

29
Sikap yang kurang pada ibu hamil sebelum (pre-test) diberikan penyuluhan
antara lain: sikap ibu terhadap pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, bayi
yang diberikan ASI eksklusif jarang sakit jika dibandingkan dengan bayi yang
diberi susu formula, waktu pemberian makanan tambahan pada saat bayi berusia
diatas 6 bulan.

5.4. Sikap Ibu tentang ASI Eksklusif Sesudah Diberikan Penyuluhan


Pada grafik 2 dapat dilihat bahwa sikap responden terbanyak sebelum
diberikan penyuluhan adalah sebanyak 17 orang (56,7%) berada pada kategori
sedang, 11 orang (36,7%) berada pada kategori baik dan sebanyak 2 orang (6,7%)
dengan kategori kurang. Kemudian setelah diberikan penyuluhan adalah sebanyak
24 orang (80,0%) berkategori baik, sebanyak 6 orang (20,0%) berada pada kategori
sedang. Artinya ada pengaruh penyuluhan terhadap sikap responden setelah di
lakukan penyuluhan yang ditandai dengan meningkatkannya responden yang
memiliki sikap baik berdasarkan hasil post-test, serta ada kemungkinan juga sikap
yang sudah ada terbentuk karena faktor sosial budaya di lingkungan tempat tinggal.
Dengan adanya intervensi berupa penyuluhan ternyata dapat mempengaruhi
peningkatan sikap seseorang terhadap suatu hal. Sikap ibu hamil tentang ASI
eksklusif dipengaruhi oleh pengetahuan ibu terhadap hal yang sama, serta ada
kemungkinan juga sikap yang sudah ada terbentuk karena faktor sosial budaya di
lingkungan tempat tinggal.
Menurut Purwanto (1993) sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan
dibentuk dan dipelajari sepanjang perkembangan orang tersebut dalam hubungan
dengan objeknya. Dalam hal ini pengetahuan yang diberikan melalui penyuluhan
kepada ibu hamil membantu pembentukan sikap ibu hamil terhadap yang sama.

30
BAB.6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengatahuan ibu dalam
pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Tanggul.
2. Ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat sikap ibu hamil dalam
pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Tanggul

6.2. Saran
1. Upaya meningkatkan pengetahuan, sikap ibu hamil tentang ASI eksklusif
dapat lakukan dengan salah satu metode penyuluhan yaitu metode ceramah
dan pembagian leaflet.
2. Diharapkan bagi petugas promosi kesehatan di Puskesmas agar memberikan
penyuluhan tentang ASI eksklusif serta penyuluhan gizi lainnya kepada
masyarakat terutama dengan metode ceramah guna membantu
meningkatkan pengetahuan masyarakat serta membantu mewujudkan
pencapaian pemberian ASI eksklusif.

31
DAFTAR PUSTAKA

Arafah, Nur. 2010 Gambaran Perilaku Ibu Menyusui Tentang Pemberian Asi
Eksklusif Di Kecamatan Sibolga Selatan Kota Sibolga Tahun 2008. Medan:
FK USU

Arifin, Siregar.2004. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor yang


Mempengaruhinya. Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan: FK USU

BPNI. 2007. Production of breastmilk, establishing breastfeeding skills and the


composition of breastmilk. http://www.bpni.com

Dadhich, J.P., Dr. 2007. Successful Infant and Young Child Feeding.
http://www.bpni.org/Presentation/Successful_Exclusive_Breastfeeding.pdf

Dinkes Jatim. 2013. Daftar Isi Jatim Dalam Angka Terkini Tahun 2012 - 2013
Triwulan.

Emilia, Rika. 2009. Pengaruh Penyuluhan Asi Eksklusif Terhadap Pengetahuan


Dan Sikap Ibu Hamil Di Mukim Laure-E Kecamatan Simeulue Tengah
Kabupaten Simeulue (Nad) Tahun 2008 . Medan: FKM USU

Linkages. 2002. Pemberian ASI eksklusif: Satu-satunya sumber cairan yang


dibutuhkan bayi usia dini. Academy for educational.
http://www.linkagesproject.org

Nelson E Waldo.2007.Text Book of Paediatric 18th edition. Philadelphia: Saunders

Notoadmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta.


Rineka Cipta.

32
Pudjiadji, Solihin. 2005. Ilmu Gizi Klinik pada Anak Edisi keempat. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran.

Purwanti, 2004. Konsep Penerapan ASI ekslusif, Buku Kedokteran. Jakarta : EGC

Puskesmas Tanggul. 2013. Profil Puskesmas Tanggul. Jember

Puskesmas Tanggul. 2013 LB3 Gizi Tanggul 2013. Jember

Safitri Dian.2007. Dasar-Dasar Pemberian Susu Formula Pada Bayi,


http://www.babycenter.com/refcap/baby/babyfeeding/9195.html

USAID Linkages Project, 2004. Exclusive Breastfeeding: The Only Water Source
Young Infants Need - Frequently Asked Questions, Washington DC.

U.S. Department of Health and Human Services on Women’s Health. 2007. An


Easy Guide to Breastfeeding.
http://www.womenshealth.gov/pub/BF.General.pdf

WHO. 2001. The Optimal Duration of Exclusive Breastfeeding. Geneva:


Department of Nutrition for Health and Development (NHD)

33

Anda mungkin juga menyukai