Case Report Session Tumor Payudara Old
Case Report Session Tumor Payudara Old
TUMOR PAYUDARA
Disusun Oleh:
Mahdy Alief Adhiguna
Daniel Christian Fernandez
Yohanes Setyawan
Dyah Ismiranty
Shereun Husna Azhima
Asri Aulia Rahmah
Qori Lestari
Mageswary Mogan
I. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Benjolan di payudara kanan
Sejak 3 tahun SMRS pasien mengeluh adanya benjolan di payudara kanan. Benjolan
awalnya berjumlah satu buah sebesar ujung kacang merah, kemudian membesar menjadi
sebesar kelereng dan berjumlah dua buah. Keluhan tidak disertai nyeri, keluar darah atau
cairan dari puting di luar masa menyusui. Riwayat penurunan berat badan tidak ada. Keluhan
adanya benjolan di tempat lain seperti di ketiak kiri tidak dirasakan pasien. Keluhan sesak
dan batuk tidak ada.
Pasien menikah pada usia 18 tahun, anak pertama lahir saat pasien berusia 18 tahun.
Pasien memiliki 3 orang anak. Pasien mendapat haid pertama kali saat usia 13 tahun. Siklus
haid teratur tiap bulan 28-30 hari, lama haid sekitar 7 hari. Pasien mengakui belum berhenti
haid. Riwayat penyakit serupa pada keluarga tidak ada. Pasien mengakui pernah
menggunakan kontrasepsi suntik setiap 3 bulan selama 3 tahun bermula setelah melahirkan
anak ketiga.
Pasien telah berobat ke terapi alternatif dan pasien mengaku disuntik cairan herbal di
payudara, namun tidak ada perubahan, pasien kemudian berobat ke RSUD Bandung. Tidak
ada riwayat kemoterapi.
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Payudara
Payudara dewasa masing-masing terletak di torak depan dengan dasarnya terletak
darikira-kira iga kedua sampai iga keenam. Medial payudara mencapai pinggir sternum dan
dilateral setentang garis mid aksilaris dan meluas keatas ke aksila melalui suatu ekor aksila
berbentuk piramid. Payudara terletak diatas lapisan fasia otot pektoralis mayor pada
duapertigasuperomedial dan sepertiga lateral bawah otot seratus anterior. Pada 15
% kasus jaringan payudara meluas kebawah garis tepi iga dan 2 % melewati pinggir anterior
otot latissimus dorsi. Payudara yang asimetri sering dijumpai diantara wanita normal.
Separuh wanita mempunyai perbedaan volume 10 % antara 2 payudara kiri dan kanan dan
seperempatnya dengan perbedaan 20 %. Payudara kiri selalu lebih besar dibanding yang
sebelah kanan. Sistem Lobus dan Duktus Payudara terdiri dari lobus-lobus berjumlah sekitar
15 – 20 %. Jumlah yang banyak tampak pada potongan transvers dari nipel. Masing – masing
lobus dialiri oleh sistem duktus darisinus laktiferous (bila distensi mempunyai diameter 5 – 8
mm) terbuka pada nipel, dan masing-masing sinus menerima suatu duktus lobulus dengan
diameter 2 mm atau kurang. Didalam lobus mencapai 40 atau lebih lobulus. Satu lobulus
mempunyai diameter 2–3 mm dan dapat terlihat dengan mata telanjang. Masing-masing
lobulus mengandung 10 sampai 100 alveoli (Acini) yang merupakan unit dasar sekretori.
Payudara non-laktasi mempunyai berat 150-225 gr, sedangkan payudara laktasi >500gr.
Payudara pada wanita menonjol mulai dari iga ke II/III sampai ke VI/VII dan dari dekat
pinggir sternum sampai garis axilla anterior. Tetapi jaringan payudara sebenarnya bisa lebih
luas lagi sampai ke klavikula sebagai suatu lapisan jaringan tipis dan ke medial sampai ke
garis median, ke lateral sampai pinggir otot latissimus dorsi. Ada suatu bagian dari payudara
yang disebut ekor dari payudara atau “axillary projection of the breast”.
Vaskularisasi
Perdarahan payudara terutama dari cabang arteri perforantes anterior dari arteri mammaria
interna, arteri torakalis lateralis yang bercabang dari arteri aksilaris, dan beberapa arteri
interkostalis.
Drainase limfatik
Kelenjar getah bening pectoralis (anterior), berlokasi di lipatan aksila anterior (di antara
batas bawah M. Pectoralis mayor).
Kelenjar getah bening Subscapular (posterior), berlokasi di lipatan aksila posterior
(daerah batas lateral scapula). Drainasenya dari dinding belakang dada dan sebagain
lengan.
Kelenjar getah bening lateral, berlokasi di daerah humerus atas. Drainasenya dari lengan.
Drainase dari KGB pusat di aksila, kemudian ke KGB infraclavicular dan
supraclavicular.
Sebagian drainase dari payudara ada yang langsung berhubungan dengan KGB
infraclavicular.
Persarafan payudara juga harus diperhatikan dalam proses pembedahan payudara, apabila ada
kerusakan akibat proses pembedahan maka dapat terjadi deficit fungsional pada saraf yang
terkena, sebagai contoh :
Otot/area
Nervus Defisit fungsional
persarafan
N. torasikus (of Serratus anterior Winging scapula
Bell)
N. torakodorsalis Latissimus dorsi Tidak dapat mendorong diri sendiri
untuk berdiri dari posisi duduk
N. pektoralis medial Pektoralis mayor Kelemahan dari otot pektoralis
dan lateral dan minor
N. Menyebrang axilla Anestesi pada bagian dalam lengan
interkostobrakhial secara transversal
menuju bagian
dalam lengan
Tumor Jinak Payudara
Fibrokistik
Fibrokistik digambarkan sebagai variasi dari morfologi payudara yang berespon
terhadap perubahan fisiologis pada jaringan payudara. Biasanya gejala timbul sebelum
menopause. Gejala dapat menetap jika wanita diberikan terapi hormon pada periode
postmenopause.
Fibroadenoma
Fibroadenoma merupakan tumor yang biasa terjadi pada populasi wanita. Biasa
terjadi pada wanita berumur 20-30 tahun. Teraba sebagai massa kenyal, lobulasi, berbatas
tegas, sangat mobil. Pada wanita postmenopausal, fibroadenoma dapat berinvolusi,
hyalinisasi atau mengkalsifikasi dan pada mamografi kalsifikasinya tebal atau gambaran
seperti popcorn .Fibrodenoma biasanya tumbuh dengan diamater 1-2 cm dan stabil, walaupun
dapat berkembang lebih besar. Fibroadenoma kecil (1 cm atau kurang) dianggap normal,
walaupun fibroadenoma yang lebih besar (hingga 3 cm) dianggap kelainan (disorder) dan
giant fibroadenoma (lebih dari 3 cm) dianggap penyakit (disease).
Adenoma
Adenoma tubular dan lactatinal adalah lesi yang secara histologis jinak berhubungan
dengan FAM. Cirinya adalah struktur glandular dengan sedikit atau tanpa struktur stroma.
Secara klinis dan Radiologi, mirip dengan FAM. Lactation adenoma terjadi selama kehamilan
dan laktasi, membesar saat dipengaruhi hormon gestational, dan diferensiasi sekresi saat
analisis PA. Sekali lagi biopsi adalah diagnostik dan terapi.
Sklerosing Adenosis
Sklerosing adenosis adalah proliferasi jinak baik jaringan stromal (scerosis)
berhubungan dengan peningkatan ductules terminalis yang kecil (adenosis). Biasanya
merupakan komponen fibrocystic disease dan bermanifestasi sebagai mikrokalsifikasi yang
ditemukan saat screening mammogram. Stereotactic core atau wire localization biopsy adalah
diagnosis pastinya. Terapi lebih jauh dilakukan bila lesi ini ditemukan sebagai etiologi
mikrokalsifikasi saat biopsy.
Nekrosis Lemak
Nekrosis lemak adalah inflamasi jinak non supuratif yang sering terjadi akibat trauma
atau iatrogenik payudara. Karena bukan kelainan epithelial, maka tidak mempunyai
potensiasi menjadi ganas. Nekrosis lemak muncul sebagai massa atau densitas mamografi
dengan distorsi jaringan sekeliling sekunder disebabkan oleh inflamasi kronis, sehingga
menstimulasi Ca. Dapat diikuti episode trauma, intervensi bedah atau pendulous breast.
Biasanya dibiopsi untuk membedakan dengan Ca.
Intraductal Papilloma
Solitary intraductal papilloma adalah lesi papillary breast. Biasanya terjadi pada
wanita usia 35-55 tahun, sebagai lesi tunggal, pada ductus subareolar, dan bermanifestasi
sebagai bloody nipple discharge. Papiloma intraductal pada ductus perifer muncul sebagai
massa yang teraba atau dalam mamografi
Kista
Jika gambaran kista dapat diduga melalui pemeriksaan klinis ataupun gambaran
sonografi, maka FNA merupakan tindakan diagnostik dan terapi. Kista dapat diklasifikasikan
sebagai simplex dan komplex berdasarkan gamabran sonografinya. Kista simplex berupa
struktur bulat, berbatas tegas, berdinding halus yang hipoechoic, tanpa internal echo. Kista
komplex memiliki septasi sentral, batas yang tidak tegas, atau internal echo. Kista
asimptomatik, simpleks ditemukan secara insidentil saat evaluasi. Kista simplex yang besar,
nyeri dan gambaran radologis yang tidak jelas harus diaspirasi. Kista komplex harus
diaspirasi untuk mengkonfirmasi diagnosis. Area abnormal harus diidentifikasi dengan jelas
jika sewaktu-waktu biopsi eksisional diperlukan setelah aspirasi kista. Indikasi untuk biopsi
eksisi setelah aspirasi kista bila ditemukan cairan kemerahan yang banyak, residual massa
post ispirasi, atau reakumulasi kista pada tempat yang sama setelah 2-3 kali aspirasi.
Sehingga, pemeriksaan lanjuttan harus dilakukan 4-6 minggu post aspirasi. Analisis sitologi
pada cairan jernih berwarna kemerahan tidak diperlukan; namun jika penampakan cairan
tidak biasa, hars dilakukan analisis sitologi.
Grup Stadium
Stadium 0 Tis N0 M0
Stadium 1 T1 N0 M0
Stadium 2a T0 N1 M0
T1 N1 M0
T2 N0 M0
Stadium 2b T2 N1 M0
T3 N0 M0
Stadium 3a T0 N2 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0
Stadium 3b T4 N0 M0
T4 N1 M0
T4 N2 M0
Stadium 3c Tiap T N3 M0
Stadium 4 Tiap T Tiap N M1
ALGORITMA EVALUASI MASSA PAYUDARA
Dalam mengevaluasi suatu massa di payudara, terdapat beberapa algoritma untuk
membantu menentukan kemungkinan diagnosa. Diantaranya adalah algoritma yang
dikemukakan oleh ICSI (Institute for Clinical System Improvement).
2. Radiasi
Tindakan radiasi dapat berupa terapi yang bersifat primer, adjuvant, maupun paliatif.
3. Kemoterapi
Kenoterapi dalam penatalaksanaan kanker payudara haruslah kombinasi. Adapun kombinasi
yang sering dipakai antara lain:
o CMF (Cyclophospamide, Adriamycin, 5 Fluoro Uracil)
o CEF (Cyclophospamide, Epirubicin, 5 Fluoro Uracil)
o CAF (Cyclophospamide, Adriamycin , 5 Fluoro Uracil)
o Taxane + Doxorubicin
o Capecetabin
4. Hormonal
Terapi hormonal dapat terdiri dari :
Ablative : bilateral ovarektomi
Additive: Tamoxifen
Optional: aromatase inhibitor, GnRH
5. Terapi Biologis ( Molecular targetting therapy)
Adapun terapi yang dilakukan terbagi atas :
a. Kanker payudara stadium 0
b. Dilakukan BCS atau mastektomi simpel
c. Kanker payudara stadium dini atau operabel
d. Dilakukan tindakan pembedahan ( BCS, mastektomi radikal, atau mastektomi radikal
modifikasi), yang disertai dengan pemberian terapi adjuvant (baik berupa radiasi,
kemoterapi, maupun terapi hormonal)
e. Kanker Payudara lokal lanjut
Operabel : Mastektomi simpel + radiasi kuratif + kemoterapi adjuvant + terapi hormonal
Inoperabel:
1. Radiasi kuratif + Terapi hormonal
2. Radiasi + operasi + kemoterapi + terapi hormonal
3. Kemoterapi Neoadjuvant + Operasi + Kemoterapi + Radiasi + Terapi hormonal
4. Kanker Payudara Lanjut metastase Jauh
Terapi primer berupa terapi sistemik (kenoterapi dan terapi hormonal)
Terapi Tokoregional (radiasi dan pembedahan) apabila diperlukan.
Skrining kanker payudara
American Cancer Society merekomendasikan pemeriksaan Breast Self Examination
secara rutin setiap bulan mulai usia 20 tahun, clinical breast examination oleh seorang tenaga
kesehatan professional setiap 3 tahun untuk wanita usia antara 20-39 tahun serta setiap
tahunnya setelah usia 40 tahun, mamografi dilakukan setiap tahunnya untuk usia 40 tahun ke
atas. Untuk wanita yang termasuk risiko tinggi, disarankan untuk melakukan mamografi saat
usia 35 atau 40 tahun, kemudian tiap 2-3 tahun sampai usia 50 tahun. Untuk wanita usia 50-
69 tahun, mamografi dan CBE dianjurkan setiap1-2 tahun. Setelah usia 70 tahun,keuntungan
mamografi sedikit sekali dilaporkan.
Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan untuk membedakan apakah benjolan
merupakan lesi nodular atau kistik.
Teknik pemeriksaan
Inspeksi
Inspeksi payudara dan nipple dengan posisi pasien duduk sambil tolak pinggang.
Yang dinilai adalah perubahan kulit, simetris,kontur, retraksi. Begitu pula dilakukan dengan
posisi lengan di samping, di atas kepala, menekan panggul dan membungkuk ke depan. Juga
dinilai kulit tiap aksila, apakah ada kemerahan, pigmentasi, infeksi.
Palpasi
Pemeriksaan membutuhkan waktu sekitar 3 menit untuk setiap payudara. Dengan
menggunakan jari ke-2, 3 dan 4. Diperlukan pemeriksaan sistematis, dengan cara
pemeriksaan secara melingkar atau pun sejajar dan berikan tekanan, mulai dari tekanan yang
ringan hingga dalam. Pemeriksaan harus mencakup seluruh payudara. Yang dinilai ialah
konsistensi jaringan, rasa nyeri, adanya nodul. Bila terdapat nodul, tentukan lokasi, ukuran,
bentuk, konsistensi, batas, nyeri tekan, mobilitas. Palpasi juga daerah aksila, seperti gambar
di bawah ini. Raba apakah ada pembesaran KGB aksila.