Arbabu
Alat musik tradisional dari Provinsi Sulawesi Utara adalah bernama Arbabu. Arababu merupakan alat
musik sejenis rebab yang terbuat dari bahan dasar tempurung kelapa serta kulit binatang sebagai
resonatornya. Alat musik ini hanya memiliki 1 (satu) dawai. Dawai tersebut dimainkan dengan cara
digesek memakai tangkai gesek yang terbuat dari bambu. Dawainya sendiri terbuat dari serat pisang
Hote, yaitu jenis tanaman pisang yang banyak tumbuh di Provinsi Sulawesi Utara.
Ganda
Tolindo
Alat musik tradisional Provinsi Sulawesi Selatan adalah Tolido. Alat musik ini merupakan alat
musik petik yang mempunyai bentuk cukup unik dan terbuat dari kayu berbentuk busur yang
bertumpu pada bagian tempurung kelapa utuh. Pada bagian busur, ada senar panjang yang dapat
menghasilkan suara ketika dipetik. Bagi masyarakat Makassar, alat musik ini disebut Popundi.
4. Alat Musik Tradisional Dari Sulawesi Barat
Kecapi Mandar
Kecapi Mandar merupakan alat musik petik yang berasal dari kebudayaan suku Mandar
di Provinsi Sulawesi Barat. Alat musik ini terbilang cukup unik dan berbeda dengan alat
musik sejenis kecapi yang berasal dari kebudayaan Tionghoa. Kecapi Mandar umumnya
dimainkan dengan cara direngkuh oleh para pemainnya, seperti halnya di dalam
permainan instrumen gitar.
Jumlah senar pada kecapi ini terbilang cukup banyak, yaitu sekitar 20 (dua puluh) buah.
Oleh sebab itu sangat jarang orang Mandar yang dapat memainkan alat musik ini.
Biasanya mereka yang lanjut usialah sajalah yang dapat memainkannya, itu pun hanya
dalam jumlah yang terbatas. Di dalam bahasa Mandar sendiri, instrumen khas Sulawesi
Barat ini disebut dengan nama "Kacaping Tobaine"
5. Alat Musik Tradisional Dari Sulawesi Tenggara
Baasi
Alat musik tradisional Provinsi Sulawesi Tenggara adalah Baasi. Alat musik ini
merupakan seperangkat potongan batang bambu dengan jumlah 10 (sepuluh) buah dan
dimainkan dengan cara dipukul-pukul memakai rotan. Ke-10 buah bambu Baasi tersebut
mempunyai panjang yang berbeda-beda dengan setiap lubang pada bagian pakalnya,
sehingga alat musik ini akan menghasilkan bunyi nada yang berbeda-beda juga.
Umumnya Baasi kerap dimainkan dalam mengiringi nyanyian lagu-lagu daerah atau
tarian tradisional.
6. Alat Musik Tradisional Dari Gorontalo
Polopalo
Alat musik tradisional Provinsi Gorontalo adalah Polopalo. Alat musik ini merupakan alat musik
idiofon (alat musik yang sumber bunyinya berasal dari badannya sendiri). Polopalo umumnya
terbuat dari sebilah bambu kecil dan dibentuk sedemikian rupa sehingga mempunyai
kemampuan dalam menghasilkan suara yang lantang ketika dimainkan.
Cara memainkan Polopalo adalah dengan cara dipukulkan dibagian lutut atau bagian tubuh lain
oleh para pemainnya. Biasanya, alat musik ini dimainkan bersamaan di dalam acara pertunjukan
tari tradisional khas Provinsi Gorontalo. Untuk dapat menghasilkan ritme yang unik, di dalam
perkembangannya Polopalo kemudian dimodifikasi sehingga instrumen ini terbagi menjadi
beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan ukurannya. Terdapat 3 (tiga) jenis Polopalo, yakni
Polopalo berukuran besar, sedang, dan juga kecil. Semakin kecil ukuran dari Polopalo, maka
akan semakin tinggi pula nada yang dihasilkannya.