Abstract
The purpose of this study was to identify the effectivitas of lemon aromatherapy to decrease pain scale
among patients post laparatomy. This study was quasy experiment design by used pre test and post test.
The population for this study was patients post laparatomy in Awal Bros and Syafira Hospital Pekanbaru.
Systematic purposive sampling was used to select 30 sample. The study was conducted during 15-23
january 2014. The method was observation by used numeric scale of pain. The intervention provided to
experiment group as long as 10 minute to inhale of lemon aromatherapy. The data collection was
analyzed by t dependent and t independent. The demographic of each group was mayority senior high
school (60%) and women (70%). The result of study showed that there was very significant of lemon
aromatherapy to decrease of pain scale among patients post laparotomy (p=0,000). According to the
result of study, the researcher recommended for health provider to aplicate the alternative therapy to
reduce pain by using non farmachology.
3
Menurut Perry dan Potter (2005), latar kemampuan untuk memahami faktor-faktor yang
belakang budaya mempengaruhi keyakinan, berkaitan dengan penyakit dan menggunakan
nilai, dan kebiasaan individu. Budaya pengetahuan tersebut untuk menjaga kesehatan
mempengaruhi cara melaksanakan kesehatan (Perry &Potter, 2005). Menurut Undang-Undang
pribadi. Dari hasil penelitian suku terbanyak tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003),
responden adalah suku Minang (53,3%). Hal ini tingkat pendidikan di Indonesia dibagi atas 3
sejalan dengan data pada Badan Pusat Statistik tingkat yaitu pendidikan dasar, pendidikan
Provinsi Riau (2010) yang menyatakan bahwa menengah dan pendidikan tinggi.
suku Minang adalah salah satu suku bangsa yang Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
banyak berdomisili di Provinsi Riau khususnya maka pada bab ini akan dibahas tentang
Kota Pekanbaru, Bangkinang, Duri, dan Dumai. “Efektifitas terapi aroma lemon terhadap
Sampai saat ini, belum dinyatakan bahwa penurunan skala nyeri pada pasien post
37
laparatomi lebih banyak pada kelompok usia dan laparatomi.” Penelitian ini melibatkan 30
suku tertentu, sehingga karakteristik tersebut responden, dimana 15 orang diberikan perlakuan
tidak berperan dalam kejadian laparatomi, (kelompok eksperimen) dan 15 orang tidak
namun berperan pada cara responden berespon diberikan diberikan perlakuan (kelompok
terhadap nyeri yang dialaminya. Sesuai dengan kontrol).Skala nyeri responden pada kedua
pernyataan DeLaudne dan Ladner (2002) yang kelompok dikaji sebelum dan setelah intervensi.
menyatakan bahwa beberapa faktor yang Pada kelompok eksperimen, responden
mempengaruhi nyeri seseorang diantaranya usia, diberikan perlakuan berupa menghirup uap
jenis kelamin, dan kebudayaan. Suku Minang aroma lemon selama 10 menit.Hasil penelitian
lebih ekspresif dalam menyatakan nyerinya menunjukkan bahwa rata-rata skala nyeri setelah
dibandingkan dengan suku lainnya, terutama mengirup aroma lemon lebih rendah
suku Jawa. Respon nyeri juga lebih jelas pada dibandingkan sebelum menghirup aroma lemon.
kelompok usia dewasa dibandingkan dengan Hal ini menunjukkan bahwa terapi aroma lemon
anak-anak dan lansia. Anak-anak mempunyai merupakan salah satu cara yang efektif dalam
kesulitan dalam memahami nyeri sedangkan menurunkan nyeri seseorang.
lansia cenderung tidak melaporkan nyeri yang Hasil penelitian ini juga didukung oleh
dirasakannya karena lansia yakin bahwa nyeri Sulistyowati (2008), mengenai pengaruh
merupakan sesuatu yang harus diterima aromaterapi lavender secara masase terhadap
(DeLaudne& Ladner, 2002). nyeri kanker, menjelaskan bahwa pasien yang
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh diberi aromaterapi lavender secara masase
tingkat pendidikan responden terbanyak adalah mengalami perubahan nyeri yang signifikan
SMA (60%).Hal ini sejalan dengan penelitian dibandingkan dengan kelompok kontrol
yang telah dilakukan oleh Sugiharto, Suharyo, (p=0.000). Penelitian lain yang mendukung hasil
Sukandarno, dan Shofa (2003), dimana pada penelitian ini adalah Sulistyowati (2009), dalam
penelitian yang dilakukan terhadap 310 pasien penelitiannya pada pasien dengan persalinan
hipertensi didapatkan tingkat pendidikan primi para kala I yang diberi aroma lavender
responden paling banyak yaitu tidak pernah membuktikan bahwa terapi aroma lavender
sekolah sebanyak 48 orang (31%), pendidikan efektif untuk menurunkan nyeri dan kecemasan
responden paling sedikit adalah tamat akademi melahirkan primi para kala I (p=0,000).
sebanyak 1 orang (0,6%) dan tamat pasca sarjana Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang
sebanyak 1 orang (0,6%). Penelitian tersebut dilakukan Braden, Reichow dan Halm (2009),
menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan dapat mengatakan bahwa aroma lavender dapat
mempengaruhi kemampuan dan pengetahuan menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre
seseorang dalam menerapkan perilaku hidup operasi. Sampel dibagi ke dalam 3 kelompok
sehat. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka yaitu kelompok eksperimen yang diberikan
semakin tinggi kemampuan seseorang dalam terapi aroma lavender, kelompok plasebo yang
menjaga kesehatan. diberikan jojoba oil, dan kelompok kontrol.
Latar belakang pendidikan merupakan Kelompok eksperimen yang diberikan terapi
faktor yang mempengaruhi pola pikir seseorang. aroma lavender memiliki tingkat ansietas yang
Latar belakang pendidikan akan membentuk cara lebih rendah dibandingkan kelompok plasebo
berpikir seseorang termasuk membentuk dan kelompok kontrol.
4
Hasil penelitian ini berkaitan dengan lemon lebih rendah dibandingkan rata-rata skala
penelitian yang telah dilakukan oleh Han, Hur, nyeri sebelum menghirup aroma lemon
Buckle, Choi dan Lee (2006) mengatakan bahwa (p=0,000).
aromaterapi dapat menurunkan skala nyeri pada Hasil penelitian ini juga menunjukkan
mahasiswa yang mengalami dismenore. Sampel adanya penurunan skala nyeri yang signifikan
berjumlah 67 orang, dibagi menjadi 3 kelompok pada kelompok eksperimen setelah menghirup
yaitu kelompok eksperimen (25 orang), aroma lemon dengan hasil uji statistik yaitu
kelompok plasebo (20 orang) dan kelompok p=0,000, sedangkan pada kelompok kontrol
kontrol (22 orang). Pada kelompok eksperimen tidak terjadi penurunan skala nyeri. Jadi dapat
dilakukan masase dengan minyak almond yang disimpulkan bahwa menghirup aroma lemon
telah dicampur 2 tetes minyak lavender, 1 tetes efektif dalam menurunkan skala nyeri pada
clary sage, dan 1 tetes rose. Kelompok plasebo pasien post laparotomi.
dilakukan masase dengan minyak almond tanpa
dicampur aromaterapi dan kelompok kontrol 1
Fadhla Purwandari, Mahasiswa Program
tidak dilakukan tindakan. Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau,
Hasil penelitian ini sesuai dengan Indonesia
pernyataan Primadiati (2002) yang menyatakan 2
Siti Rahmalia, Staf Akademik Departemen
bahwa aroma lavender dapat digunakan sebagai Keperawatan Medikal Bedah PSIK
penghilang rasa sakit, penyembuh luka dan Universitas Riau, Indonesia
penyeimbang jiwa. Menurut Indah (2013) 3
Febriana Sabrian, Staf Akademik
pengaruh minyak lemon terhadap perasaan Keperawatan Komunitas PSIK Universitas
rileks disebabkan oleh kandungan kimia utama Riau, Indonesia
minyak lavender adalah linalool yang dapat
meningkatkan sirkulasi dan menghantarkan
pesan elektrokimia ke susunan saraf pusat. DAFTAR FUSTAKA
Selanjutnya linalool ini akan Bakti, R. U. (2010). Efektifitas aromaterapi
menyebabkanspasmolitik serta menurunkan minyak lavender terhadap penurunan
aliran impuls saraf yang mentransmisikan nyeri. intensitas nyeri pada penderita
dismenore primer. Tidak dipublikasikan:
KESIMPULAN Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Universitas Airlangga.
dari 30 orang responden yang diteliti, distribusi Black, J. M., & Hawks. (2005). Medical surgical
responden terbanyak adalah perempuan dengan nursing:Critical management for positive
jumlah 21 orang (70%), menurut usia yang outcome. Missouri: Elsevier Saunders.
terbanyak adalah kelompok usia 26-35 tahun Braden, R., Reichow, S., & Halm, M. A.
(dewasa awal) dengan jumlah 28 orang (2009).The use of the essential oil
responden (93,3%), suku respondenyang lavandin to reduce preoperative anxiety
terbanyak adalah suku Minang dengan jumlah 16 in surgical patients. Journal of
orang responden (53,3%), sedangkanpendidikan perianesthesia nursing, 24, 348-355.
responden yang terbanyak adalahSMA dengan Burn, N., & Grove, S. K. (2005). The practice of
jumlah 18 orang (60%). Dan dapat dilihat bahwa nursing research: Conduct, critique, and
karakteristik responden (jenis kelamin,umur, utilization. (5th ed). Missouri: Elsevier
suku,) baik antara kelompok kontrol dan Saunders.
kelompok eksperimen adalahhomogen dengan p Carpenito, L.J., (2000). Diagnosa keperawatan
(0,183-0,548) > α (0,05) (tabel 5). Sedangkan aplikasi pada praktik klinis edisi 6.
karakteristik pendidikan tidak homogen p Jakarta: EGC
(0,000) < (0,05). DeLaudne, S. C., & Ladner, P. K. (2002).
Berdasarkan hasil penelitian tentang Fundamental of nursing: Standards and
“Efektifitas terapi aroma lemon terhadap practice. USA: Delmar Thomson
penurunan skala nyeri pada pasien post Learnimg.
laparatomi”, yang dilakukan terhadap 30 Hans, S., Hur, M., Buckle, J., Choi, J., & Lee,
responden diperoleh rata-rata skala nyeri pada M. (2006). Effect of aromatherapy on
kelompok eksperimen setelah menghirup aroma symptoms of dysmenorrheal in college
5
students: A randomized placebo- menggunakan tungku pemanas dalam
controlled clinical tria. The journal of menurunkan intensitas nyeri kala I.
Alternative and Complementary Diperoleh tanggal 25 November 2010
Medicine,12(6),535-541. Diperoleh dari www.repository.usu.ac.id
tanggal 24 Januari 2014 dari
http://www.liebertonline.com. Sjamsuhidayat, R & Jong, W. (2005). Buku ajar
Hidayat. A. (2007). Riset keperawatan & teknik ilmu bedah. (Ed 2). Jakarta: EGC.
penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Smeltzer et al. (2010).Textbook of medical
Medika. surgical nursing. Philadelphia: Lippincott
Hidayat,A. (2009). Pengantar kebutuhan dasar Williams & Wilkins
manusia. Jakarta. Salemba Medika. Sulistyowati. (2009). Pengaruh aromaterapi
Ignatavicus, D. D., & Workman, M. L. (2006). lavender secara masase terhadap nyeri
Medical surgical nursing: critical kanker. Tidak dipublikasikan: Skripsi
thinking for collaborative care. Missouri: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Elsevier Saunders. Indonesia.
Indah, SY. (2013). Keajaiban kulit buah. Tara. (2005). Buku pintar aroma terapi, panduan
Surabaya: Tibbun Media lengkap aroma terapi untuk kesehatan
Mangoenprasodjo, A. S., & Hidayati, S. N. dan kecantikan. Jakarta; Inovasi
(2005). Terapi alternatif &gaya hidup Wong. (2010) . Easing anxiety with
sehat. Yogyakarta: Pradipta Publishing. aromatherapy. about.com alternative
Muttaqin, A. (2011). Buku ajar asuhan medicine [Jurnal Online]. Diperoleh
keperawatan klien dengan gangguan tanggal 5 September 2013 dari
sistem persyarafan. Jakarta: Salemba http://altmedicine.about.com/od/anxiety/a
Medika. / anxi ety_acupuncture.htm
Morison, M. J. (2004). Manajemen luka. Jakarta: Wood, G. L., & Haber, J. (2006). Nursing
Penerbit Buku Kedokteran. research methods and critical appraisal
Notoadmojo. (2010). Metodologi penelitian for evidence-base practice. (6th ed.).
kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta Missouri: Mosby.
Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan Yuliadi. (2011). Pengaruh citrus aromaterapi
metodologi penelitian ilmu keperawatan: terhadap penurunan ansietas pada klien
pedoman skripsi, tesis, dan instrument pre operasi sectio cesarea. Diperoleh
penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba pada tanggal 10 November 2013 dari
Medika. http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownlo
Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan ad/keperawatan/MajalahIgnatius%20Yuli
metodologi penelitian ilmu keperawatan. adi.pdf
Jakarta: Salemba Medika Zainul, N. (2007). Kekuatan metode lafidzi.
Potter, P. A., & Perry, A. G. Buku ajar Jakarta: Qultum Media.
fundamental keperawatan. (2005). (Ed
4). Jakarta: EGC.
Primadiati, R. (2002). Aromaterapi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Setiyadi. (2007). Konsep dan penulisan riset
keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Simanjuntak & Maharani, L. F. (2009).
Efektivitas aromaterapi lavender