Anda di halaman 1dari 6

EFEKTIFITAS TERAPI AROMA LEMON TERHADAP PENURUNAN SKALA

NYERI PADA PASIEN POST LAPARATOMI

Fadhla Purwandari1, Siti Rahmalia2, Febriana Sabrian3


Fadhla_13@yahoo.com

Abstract
The purpose of this study was to identify the effectivitas of lemon aromatherapy to decrease pain scale
among patients post laparatomy. This study was quasy experiment design by used pre test and post test.
The population for this study was patients post laparatomy in Awal Bros and Syafira Hospital Pekanbaru.
Systematic purposive sampling was used to select 30 sample. The study was conducted during 15-23
january 2014. The method was observation by used numeric scale of pain. The intervention provided to
experiment group as long as 10 minute to inhale of lemon aromatherapy. The data collection was
analyzed by t dependent and t independent. The demographic of each group was mayority senior high
school (60%) and women (70%). The result of study showed that there was very significant of lemon
aromatherapy to decrease of pain scale among patients post laparotomy (p=0,000). According to the
result of study, the researcher recommended for health provider to aplicate the alternative therapy to
reduce pain by using non farmachology.

Keywords : lemon aromatherapy,pain, post-laparotomy

PENDAHULUAN (Sutanto, 2004). Adanya luka yang


Laparatomi merupakan salah satu menyebabkan nyeri tersebut membuat pasien
prosedur pembedahan mayor, dengan merasa cemas untuk melakukan mobilisasi
melakukan penyayatan pada lapisan-lapisan dini sehingga pasien cenderung untuk
dinding abdomen untuk mendapatkan bagian berbaring. Nyeri akut setelah pembedahan
organ abdomen yang mengalami masalah mayor setidak-tidaknya mempunyai fungsi
(hemoragi, perforasi, kanker, danobstruksi). fisiologis positif, berperan sebagai peringatan
Laparatomi dilakukan pada kasus-kasus bahwa perawatan khusus harus dilakukan
digestif dan kandungan (Sjamsuhidayat, untuk mencegah trauma lebih lanjut pada
2005). Terdapat 20 juta orang di Amerika daerah tersebut. Nyeri setelah pembedahan
yang terkena kolelitiasis dan hampir 475 kali normalnya dapat diramalkan hanya terjadi
dilakukan tindakan pembedahan setiap dalam durasi yang terbatas, lebih singkat dari
tahunnya (Black & Hawks, 2005). waktu yang diperlukan untuk perbaikan
Berdasarkan Data Tabulasi Nasional alamiah jaringan-jaringan yang rusak
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Morison, 2004).
Tahun 2009, tindakan bedah menempati Manajemen nyeri merupakan salah
ururan ke-11 dari 50 pertama pola penyakit satu cara yang digunakan di bidang
di rumah sakit se Indonesia dengan kesehatan untuk mengatasi nyeri yang
persentase 12,8% yang diperkirakan 32% dialami oleh pasien. Perawat memberi
diantaranya merupakan tindakan bedah asuhan keperawatan kepada klien di berbagai
laparatomi (DEPKES RI, 2009). Berdasarkan situasi dan keadaan yang memberikan
data yg diperoleh dari rekam medik Rumas intervensi untuk meningkatkan kenyamanan.
Sakit Awal Bros Pekanbaru, tindakan Kenyamanan merupakan kebutuhan dasar
laparatomi dari bulan Januari 2013 sampai klien yang merupakan tujuan pemberian
bulan November 2013 adalah sebanyak 154 asuhan keperawatan.
kasus. Penatalaksanaan nyeri yang tidak
Pasca pembedahan pasien merasakan adekuat dapat menimbulkan konsekuensi
nyeri hebat dan 75% penderita mempunyai terhadap pasien dan anggota keluarga.
pengalaman yang kurang menyenangkan Pasien dan keluarga akan merasakan
akibat pengelolaan nyeri yang tidak adekuat ketidaknyamanan yang meningkatkan
1
respon stress sehingga mempengaruhi Berdasarkan data dan hasil penelitian
kondisi psikologi, emosi, dan kualitas hidup yang telah disebutkan, peneliti tertarik untuk
(Ignatavicus & Workman, 2006). Menurut meneliti “Efektivitas terapi aroma lemon
Black dan Hawks (2005), penatalaksanaan terhadap penurunan skala nyeri pada pasien
nyeri akan lebih efektif jika dikombinasikan post laparatomi”.
dengan terapi nonfarmakologi. Salah satu
terapi nonfarmakologi yang dapat digunakan TUJUAN
yaitu aromaterapi. Aromaterapi merupakan Penelitianini bertujuan untuk mengetahui
penggunaan ekstrak minyak esensial keefektifan aromaterapi terhadap penurunan
tumbuhan yang digunakan untuk skala nyeri pada pasien post laparatomi.
memperbaiki mood dan kesehatan .
(Primadiati, 2002).
Mekanisme kerja perawatan METODE
aromaterapi dalam tubuh manusia Jenis desain penelitian yang digunakan
berlangsung melalui dua sistem fisiologis, dalam penelitian ini adalah quasy eksperiment
yaitu sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. dengan rancangan penelitian pre test and post
Wewangian dapat mempengaruhi kondisi test designs with control group. Penelitian ini
psikis, daya ingat, dan emosi seseorang. dilakukan di Rumah Sakit Awal Bros dan Ruma
Aromaterapi lemon merupakan jenis aroma Sakit Syafira Pekanbaru. Cara pengambilan
terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi sampel dalam penelitian adalah dengan teknik
nyeri dan cemas. Zat yang terkandung dalam Purposive Sampling.Instrument yang digunakan
lemon salah satunya adalah linalool yang adalah lembar observasi. Data dianalisis secara
berguna untuk menstabilkan sistem saraf univariat dan bivariat menggunakan uji t.
sehingga dapat menimbulkan efek tenang
bagi siapapun yang menghirupnya (Wong, HASIL
2010). Tabel 1
Bau berpengaruh langsung terhadap Distribusi umur, jenis kelamin, tingkat
otak manusia, seperti narkotika. Hidung pendidikan, dan suku.
memiliki kemampuan untuk membedakan Karakteristik Kelompok Kelompok
lebih dari 100.000 bau yang berbeda yang eksperimen kontrol P value
(n=15) (n=15)
mempengaruhi manusia tanpa disadari. Bau-
N % n %
bauan tersebut masuk ke hidung dan Jenis kelamin
berhubungan dengan silia. Reseptor di silia Perempuan 9 60,0 12 80,0 0,925
mengubah bau tersebut menjadi impuls Laki-laki 6 40,0 3 20,0
listrik yang dipancarkan ke otak dan Umur
mempengaruhi bagian otak yang berkaitan 17-25 tahun 0 0,0 1 6,7
(remaja akhir)
dengan mood (suasana hati),emosi, ingatan, 26-35 tahun 14 93,3 14 93,3 1,000
dan pembelajaran (Tara, 2005). Penelitian (dewasa awal)
yang dilakukan oleh Bakti (2010) 36-45 tahun 1 6,7 0 60,0
membuktikan bahwa aroma lavender dapat (dewasa akir) 0,0
menurunkan intensitas nyeri dismenore 46-56 tahun 0 0,0 0 0.0
(lansia awal)
primer (p=0,001). Simanjuntak dan Maharani Suku
(2009) juga membuktikan bahwa aromaterapi Melayu 4 26,7 5 33,3
lavender dengan menggunakan tungku Minang 10 66,7 7 46,7 0,925
pemanas dapat menurunkan intensitas nyeri Sunda 1 6,7 0 0,0
kala I (p=0,001).Penelitian Sulistyowati Jawa 0 0 3 20,0
Batak 0 0 0 0,0
(2009) membuktikan bahwa terapi aroma
Pendidikan
lavender efektif untuk menurunkan nyeri dan SD 0 0,0 0 0,0
kecemasan kala I pada primipara (p=0,001). SMP 0 0,0 0 0,0 1,000
Penelitian Yuliadi (2011) membuktikan SMA 9 60,0 9 60,0
bahwa aroma lemon dapat memberikan efek PT 6 40,0 6 40,0
rileks pada pasien pre operasi sectio cessaria
(p<0,05).
2
Hasil analisa univariat menunjukkan Dari tabel 3 didapatkan nilai rata-rata
bahwa dari 30 orang responden yang diteliti, intensitas nyeri post laparatomi sebelum
distribusi responden terbanyak adalah diberikan intervensi pada kelompok kontrol
perempuan dengan jumlah 21 orang (70%), adalah 4,73 dengan standar deviasi 1,033 dan
menurut usia yang terbanyak adalah kelompok 4,47 sesudah tanpa diberikan aroma lemon
usia 26-35 tahun (dewasa awal) dengan jumlah dengan standar deviasi 0,915. Perbedaan nilai
28 orang responden (93,3%), suku mean pretest dan postest pada kelompok kontrol
respondenyang terbanyak adalah suku Minang adalah sebesar 0,26. Hasil analisa diperoleh p
dengan jumlah 16 orang responden (53,3%), (0,164) > α (0,05), maka dapat disimpulkan tidak
sedangkanpendidikan responden yang ada perbedaan yang signifikan antara mean
terbanyak adalahSMA dengan jumlah 18 orang intensitas nyeri post laparatomi sebelum dan
(60%). Dari tabel di atas juga dapat dilihat sesudah diberikan aroma lemon pada kelompok
bahwa karakteristik responden (jenis kontrol.
kelamin,umur, suku,) baik antara kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen Tabel. 4
adalahhomogen dengan p (0,183-0,548) > α Perbandingan skala nyeri pasien post
(0,05) (tabel 5). Sedangkan karakteristik laparatomi post intervensi pada kelompok
pendidikan tidak homogen p (0,000) < (0,05). eksperimen dan kelompok kontrol (N=15)

Tabel 2 Variabel Mean SD P


Intensitas nyeri post laparatomi pada
KelompokEksperimen 2,60 0,74 0,00
kelompok eksperimen sebelum dan sesudah
diberikan aroma lemon (N=15) KelompokKontrol 4,47 0,92

Variabel Mean Mean SD P


perbedaan Tabel 4 menunjukkan bahwa rata intensitas
Sebelum 5,07 2,47 0,704 0,000
intervensi
nyeri post laparatomi sesudah menghirup aroma
Sesudah 2,60 0,737 lemon pada kelompok eksperimen adalah 2,6
intervensi dengan standar deviasi 0,737 dan 4,47 pada
Berdasarkan tabel 2 diatas, dari hasil uji kelompok kontrol tanpa menghirup aroma lemon
statistik didapatkan nilai rata-rata intensitas dengan standar deviasi 0,915. Melalui uji
nyeri post laparatomi sebelum diberikan aroma statistik diperoleh nilai p (0,000) < α (0,05),
lemon pada kelompok eksperimen adalah 5,07 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
dengan standar deviasi 0,704 dan 2,60 sesudah perbedaan yang signifikan antara rata-rata skala
diberikan aroma lemon dengan standar deviasi nyeri sebelum dengan rata-rata skala nyeri
0,737. Perbedaan nilai mean pretest dan postest sesudah menghirup aroma lemon pada kelompok
pada kelompok eksperimen adalah sebesar eksperimen.
2,47. Hasil analisa diperoleh p (0,000) < α
(0,05), maka dapat disimpulkan ada perbedaan PEMBAHASAN
yang signifikan antara mean intensitas nyeri Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit
post laparatomi sebelum dan sesudah diberikan Awal Bros Pekanbaru dan Rumah Sakit Syafira
aroma lemon pada kelompok eksperimen. didapatkan jenis kelamin responden terbanyak
Tabel 3 adalah perempuan (70%). Responden yang
Intensitas nyeri post laparatomi pada berjenis kelamin laki-laki hanya sebanyak 30%.
kelompok kontrol sebelum dan sesudah tanpa Hal ini sehubungan dengan pengertian
diberikan aroma lemon (N=15) laparatomi menurut Sjamsuhidayat dan Jong
Variabel Mean Mean SD P (2005), yaitu tindakan bedah yang dilakukan
perbedaan pada bedah digestif dan bedah obstetri. Angka
Sebelum 4,73 0,26 1,033 0,164 laparatomi di Rumah Sakit Awal Bros
intervensi Pekanbaru dan Rumah Sakit Syafira tinggi pada
Sesudah 4,47 0,915 bedah obstetri, sehingga angka kejadian
intervensi laparatomi lebih tinggi pada perempuan.

3
Menurut Perry dan Potter (2005), latar kemampuan untuk memahami faktor-faktor yang
belakang budaya mempengaruhi keyakinan, berkaitan dengan penyakit dan menggunakan
nilai, dan kebiasaan individu. Budaya pengetahuan tersebut untuk menjaga kesehatan
mempengaruhi cara melaksanakan kesehatan (Perry &Potter, 2005). Menurut Undang-Undang
pribadi. Dari hasil penelitian suku terbanyak tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003),
responden adalah suku Minang (53,3%). Hal ini tingkat pendidikan di Indonesia dibagi atas 3
sejalan dengan data pada Badan Pusat Statistik tingkat yaitu pendidikan dasar, pendidikan
Provinsi Riau (2010) yang menyatakan bahwa menengah dan pendidikan tinggi.
suku Minang adalah salah satu suku bangsa yang Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
banyak berdomisili di Provinsi Riau khususnya maka pada bab ini akan dibahas tentang
Kota Pekanbaru, Bangkinang, Duri, dan Dumai. “Efektifitas terapi aroma lemon terhadap
Sampai saat ini, belum dinyatakan bahwa penurunan skala nyeri pada pasien post
37
laparatomi lebih banyak pada kelompok usia dan laparatomi.” Penelitian ini melibatkan 30
suku tertentu, sehingga karakteristik tersebut responden, dimana 15 orang diberikan perlakuan
tidak berperan dalam kejadian laparatomi, (kelompok eksperimen) dan 15 orang tidak
namun berperan pada cara responden berespon diberikan diberikan perlakuan (kelompok
terhadap nyeri yang dialaminya. Sesuai dengan kontrol).Skala nyeri responden pada kedua
pernyataan DeLaudne dan Ladner (2002) yang kelompok dikaji sebelum dan setelah intervensi.
menyatakan bahwa beberapa faktor yang Pada kelompok eksperimen, responden
mempengaruhi nyeri seseorang diantaranya usia, diberikan perlakuan berupa menghirup uap
jenis kelamin, dan kebudayaan. Suku Minang aroma lemon selama 10 menit.Hasil penelitian
lebih ekspresif dalam menyatakan nyerinya menunjukkan bahwa rata-rata skala nyeri setelah
dibandingkan dengan suku lainnya, terutama mengirup aroma lemon lebih rendah
suku Jawa. Respon nyeri juga lebih jelas pada dibandingkan sebelum menghirup aroma lemon.
kelompok usia dewasa dibandingkan dengan Hal ini menunjukkan bahwa terapi aroma lemon
anak-anak dan lansia. Anak-anak mempunyai merupakan salah satu cara yang efektif dalam
kesulitan dalam memahami nyeri sedangkan menurunkan nyeri seseorang.
lansia cenderung tidak melaporkan nyeri yang Hasil penelitian ini juga didukung oleh
dirasakannya karena lansia yakin bahwa nyeri Sulistyowati (2008), mengenai pengaruh
merupakan sesuatu yang harus diterima aromaterapi lavender secara masase terhadap
(DeLaudne& Ladner, 2002). nyeri kanker, menjelaskan bahwa pasien yang
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh diberi aromaterapi lavender secara masase
tingkat pendidikan responden terbanyak adalah mengalami perubahan nyeri yang signifikan
SMA (60%).Hal ini sejalan dengan penelitian dibandingkan dengan kelompok kontrol
yang telah dilakukan oleh Sugiharto, Suharyo, (p=0.000). Penelitian lain yang mendukung hasil
Sukandarno, dan Shofa (2003), dimana pada penelitian ini adalah Sulistyowati (2009), dalam
penelitian yang dilakukan terhadap 310 pasien penelitiannya pada pasien dengan persalinan
hipertensi didapatkan tingkat pendidikan primi para kala I yang diberi aroma lavender
responden paling banyak yaitu tidak pernah membuktikan bahwa terapi aroma lavender
sekolah sebanyak 48 orang (31%), pendidikan efektif untuk menurunkan nyeri dan kecemasan
responden paling sedikit adalah tamat akademi melahirkan primi para kala I (p=0,000).
sebanyak 1 orang (0,6%) dan tamat pasca sarjana Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang
sebanyak 1 orang (0,6%). Penelitian tersebut dilakukan Braden, Reichow dan Halm (2009),
menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan dapat mengatakan bahwa aroma lavender dapat
mempengaruhi kemampuan dan pengetahuan menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre
seseorang dalam menerapkan perilaku hidup operasi. Sampel dibagi ke dalam 3 kelompok
sehat. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka yaitu kelompok eksperimen yang diberikan
semakin tinggi kemampuan seseorang dalam terapi aroma lavender, kelompok plasebo yang
menjaga kesehatan. diberikan jojoba oil, dan kelompok kontrol.
Latar belakang pendidikan merupakan Kelompok eksperimen yang diberikan terapi
faktor yang mempengaruhi pola pikir seseorang. aroma lavender memiliki tingkat ansietas yang
Latar belakang pendidikan akan membentuk cara lebih rendah dibandingkan kelompok plasebo
berpikir seseorang termasuk membentuk dan kelompok kontrol.
4
Hasil penelitian ini berkaitan dengan lemon lebih rendah dibandingkan rata-rata skala
penelitian yang telah dilakukan oleh Han, Hur, nyeri sebelum menghirup aroma lemon
Buckle, Choi dan Lee (2006) mengatakan bahwa (p=0,000).
aromaterapi dapat menurunkan skala nyeri pada Hasil penelitian ini juga menunjukkan
mahasiswa yang mengalami dismenore. Sampel adanya penurunan skala nyeri yang signifikan
berjumlah 67 orang, dibagi menjadi 3 kelompok pada kelompok eksperimen setelah menghirup
yaitu kelompok eksperimen (25 orang), aroma lemon dengan hasil uji statistik yaitu
kelompok plasebo (20 orang) dan kelompok p=0,000, sedangkan pada kelompok kontrol
kontrol (22 orang). Pada kelompok eksperimen tidak terjadi penurunan skala nyeri. Jadi dapat
dilakukan masase dengan minyak almond yang disimpulkan bahwa menghirup aroma lemon
telah dicampur 2 tetes minyak lavender, 1 tetes efektif dalam menurunkan skala nyeri pada
clary sage, dan 1 tetes rose. Kelompok plasebo pasien post laparotomi.
dilakukan masase dengan minyak almond tanpa
dicampur aromaterapi dan kelompok kontrol 1
Fadhla Purwandari, Mahasiswa Program
tidak dilakukan tindakan. Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau,
Hasil penelitian ini sesuai dengan Indonesia
pernyataan Primadiati (2002) yang menyatakan 2
Siti Rahmalia, Staf Akademik Departemen
bahwa aroma lavender dapat digunakan sebagai Keperawatan Medikal Bedah PSIK
penghilang rasa sakit, penyembuh luka dan Universitas Riau, Indonesia
penyeimbang jiwa. Menurut Indah (2013) 3
Febriana Sabrian, Staf Akademik
pengaruh minyak lemon terhadap perasaan Keperawatan Komunitas PSIK Universitas
rileks disebabkan oleh kandungan kimia utama Riau, Indonesia
minyak lavender adalah linalool yang dapat
meningkatkan sirkulasi dan menghantarkan
pesan elektrokimia ke susunan saraf pusat. DAFTAR FUSTAKA
Selanjutnya linalool ini akan Bakti, R. U. (2010). Efektifitas aromaterapi
menyebabkanspasmolitik serta menurunkan minyak lavender terhadap penurunan
aliran impuls saraf yang mentransmisikan nyeri. intensitas nyeri pada penderita
dismenore primer. Tidak dipublikasikan:
KESIMPULAN Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Universitas Airlangga.
dari 30 orang responden yang diteliti, distribusi Black, J. M., & Hawks. (2005). Medical surgical
responden terbanyak adalah perempuan dengan nursing:Critical management for positive
jumlah 21 orang (70%), menurut usia yang outcome. Missouri: Elsevier Saunders.
terbanyak adalah kelompok usia 26-35 tahun Braden, R., Reichow, S., & Halm, M. A.
(dewasa awal) dengan jumlah 28 orang (2009).The use of the essential oil
responden (93,3%), suku respondenyang lavandin to reduce preoperative anxiety
terbanyak adalah suku Minang dengan jumlah 16 in surgical patients. Journal of
orang responden (53,3%), sedangkanpendidikan perianesthesia nursing, 24, 348-355.
responden yang terbanyak adalahSMA dengan Burn, N., & Grove, S. K. (2005). The practice of
jumlah 18 orang (60%). Dan dapat dilihat bahwa nursing research: Conduct, critique, and
karakteristik responden (jenis kelamin,umur, utilization. (5th ed). Missouri: Elsevier
suku,) baik antara kelompok kontrol dan Saunders.
kelompok eksperimen adalahhomogen dengan p Carpenito, L.J., (2000). Diagnosa keperawatan
(0,183-0,548) > α (0,05) (tabel 5). Sedangkan aplikasi pada praktik klinis edisi 6.
karakteristik pendidikan tidak homogen p Jakarta: EGC
(0,000) < (0,05). DeLaudne, S. C., & Ladner, P. K. (2002).
Berdasarkan hasil penelitian tentang Fundamental of nursing: Standards and
“Efektifitas terapi aroma lemon terhadap practice. USA: Delmar Thomson
penurunan skala nyeri pada pasien post Learnimg.
laparatomi”, yang dilakukan terhadap 30 Hans, S., Hur, M., Buckle, J., Choi, J., & Lee,
responden diperoleh rata-rata skala nyeri pada M. (2006). Effect of aromatherapy on
kelompok eksperimen setelah menghirup aroma symptoms of dysmenorrheal in college
5
students: A randomized placebo- menggunakan tungku pemanas dalam
controlled clinical tria. The journal of menurunkan intensitas nyeri kala I.
Alternative and Complementary Diperoleh tanggal 25 November 2010
Medicine,12(6),535-541. Diperoleh dari www.repository.usu.ac.id
tanggal 24 Januari 2014 dari
http://www.liebertonline.com. Sjamsuhidayat, R & Jong, W. (2005). Buku ajar
Hidayat. A. (2007). Riset keperawatan & teknik ilmu bedah. (Ed 2). Jakarta: EGC.
penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Smeltzer et al. (2010).Textbook of medical
Medika. surgical nursing. Philadelphia: Lippincott
Hidayat,A. (2009). Pengantar kebutuhan dasar Williams & Wilkins
manusia. Jakarta. Salemba Medika. Sulistyowati. (2009). Pengaruh aromaterapi
Ignatavicus, D. D., & Workman, M. L. (2006). lavender secara masase terhadap nyeri
Medical surgical nursing: critical kanker. Tidak dipublikasikan: Skripsi
thinking for collaborative care. Missouri: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Elsevier Saunders. Indonesia.
Indah, SY. (2013). Keajaiban kulit buah. Tara. (2005). Buku pintar aroma terapi, panduan
Surabaya: Tibbun Media lengkap aroma terapi untuk kesehatan
Mangoenprasodjo, A. S., & Hidayati, S. N. dan kecantikan. Jakarta; Inovasi
(2005). Terapi alternatif &gaya hidup Wong. (2010) . Easing anxiety with
sehat. Yogyakarta: Pradipta Publishing. aromatherapy. about.com alternative
Muttaqin, A. (2011). Buku ajar asuhan medicine [Jurnal Online]. Diperoleh
keperawatan klien dengan gangguan tanggal 5 September 2013 dari
sistem persyarafan. Jakarta: Salemba http://altmedicine.about.com/od/anxiety/a
Medika. / anxi ety_acupuncture.htm
Morison, M. J. (2004). Manajemen luka. Jakarta: Wood, G. L., & Haber, J. (2006). Nursing
Penerbit Buku Kedokteran. research methods and critical appraisal
Notoadmojo. (2010). Metodologi penelitian for evidence-base practice. (6th ed.).
kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta Missouri: Mosby.
Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan Yuliadi. (2011). Pengaruh citrus aromaterapi
metodologi penelitian ilmu keperawatan: terhadap penurunan ansietas pada klien
pedoman skripsi, tesis, dan instrument pre operasi sectio cesarea. Diperoleh
penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba pada tanggal 10 November 2013 dari
Medika. http://old.fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownlo
Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan ad/keperawatan/MajalahIgnatius%20Yuli
metodologi penelitian ilmu keperawatan. adi.pdf
Jakarta: Salemba Medika Zainul, N. (2007). Kekuatan metode lafidzi.
Potter, P. A., & Perry, A. G. Buku ajar Jakarta: Qultum Media.
fundamental keperawatan. (2005). (Ed
4). Jakarta: EGC.
Primadiati, R. (2002). Aromaterapi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Setiyadi. (2007). Konsep dan penulisan riset
keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Simanjuntak & Maharani, L. F. (2009).
Efektivitas aromaterapi lavender

Anda mungkin juga menyukai