PMG Muda Stasiun Geofisika Kendari, PMG Pelaksana Stasiun Geofisika Kendari Gempabumi merupakan gejala alam yang bisa merusak dan datangnya tiba-tiba.Sulawesi Tenggara merupakan salah satu wilayah dari Pulau Sulawesi yang memiliki aktivitas gempabumi yang cukup besar. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Kendari mencatat 4022 gempabumi sejak 2007 – 2015 yang terjadi di Sulawesi Tenggara dan sekitarnya. Diantara gempabumi yang tercatat, terdapat 91 gempabumi yang dirasakan. Banyaknya gempabumi yang terjadi, mengindikasikan banyaknya sesar yang masih aktif di wilayah ini. Sesar-sesar di Sulawesi Tenggara yaitu Sesar Lawanopo, Sesar Kolaka, Sesar Konaweha,dan sesar-sesar mikro. Gempabumi tahun 2011 di Kolono dengan Magnitudo 6,0 SR dirasakan di sekitar daerah Kolono dan daerah Kota Kendari pada skala IV – V MMI serta mengakibatkan kerusakan ringan sampai berat merupakan gempabumi yang paling besar tercatat dalam waktu 2007 – 2015. Wilayah Konawe Utara menjadi wilayah yang paling sering terjadi gempabumi dengan variasi skala antara minor sampai kuat. Gempabumi yang terjadi merupakan akibat dari aktivitas sesar Matano yang berada di sebelah Utara sampai ke Timur laut wilayah tersebut. Pengetahuan mengenai sesar-sesar dan wilayah yang sering terjadi gempabumi di Sulawesi Tenggara, mestinya menjadikan kita lebih mengerti dan waspada terhadapa bahaya gempabumi. Kata kunci: Gempabumi,Sesar, MMI
I. GambaranUmum Geofisika Stasiun Geofisika Kendari
mencatat 4022 gempabumi sejak 2007 – Pulau Sulawesi memiliki luas sekitar 2015 yang terjadi di Sulawesi Tenggara 172.000 km2 dan jika diukur bersama dan sekitarnya. Diantara gempabumi yang dengan pulau-pulau kecil yang ada di tercatat, terdapat 91 gempabumi yang sekitarnya menjadi 188.000 km2. Pulau ini dirasakan. Banyaknya gempabumi yang merupakan pulau terluas keempat di terjadi, mengindikasikan banyaknya sesar Indoensia setelah pulau Papua dengan luas yang masih aktif di wilayah Sulawesi area sekitar 785.360 km2, Kalimantan Tenggara dan sekitarnya dengan luas area sekitar 736.000 km2 dan Sumatera dengan luas area sekitar 435.000 km2. Pulau ini adalah salah satu pulau yang telah mengalami suatu proses tektonik yang sangat kompleks dalam waktu geologi. Bentuk pulau ini yang khas menyerupai huruf K, telah lama menarik peniliti Geografi dan Geologi (Bemmelen, 1949). Sulawesi Tenggara merupakan salah satu wilayah dari Pulau Sulawesi yang memiliki aktivitas gempabumi yang cukup besar. Badan Meteorologi Klimatologi dan Gambar 1.1 Sebaran Gempabumi Sulawesi 6,0 SR dirasakan di sekitar daerah Kolono Tenggara dan Sekitarnya Tahun 2007- 2015 (APG, dan daerah Kota Kendari pada skala IV – 2016) V MMI serta mengakibatkan kerusakan Letak Sulawesi Tenggara berada pada ringan sampai berat merupakan Mandala Geologi Sulawesi Timur atau gempabumi yang paling besar tercatat Lengan Tenggara Sulawesi. Struktur dalam rentang waktu tersebut. geologi yang berkembang di daerah ini Berdasarkan data historis yang ada, didominasi oleh sesar berarah barat laut- tentunya dapat ditarik kesimpulan bahwa tenggara, yang utama terdiri atas Sesar setiap tempat memiliki potensi bencana Matano, Kelompok Sesar Kolaka, gempabumi yang berbeda-beda. Perbedaan Kelompok Sesar Lawanopo, dan potensi gempabumi ini salah-satunya dapat Kelompok Sesar Lainea. Sesar-sesar dilihat dari sesar yang ada di tempat lainnya terdiri atas Sesar Lemo, Sesar tersebut sebagai pemicu terjadinya Lameroto, Sesar Mateupe, Sesar Lindu, gempabumi. Secara umum gempabumi di Sesar Lambatu, dan Sesar Tanjungbasi Sulawesi Tenggara sering diakibatkan oleh (Surono, 2013). sesar-sesar berikut: a) Sesar Lawanopo Sesar Lawanopo merupakan sesar yang berarah Barat Laut – Tenggara dan merupakan sesar sinistral(mengiri). Sesar ini melewati bagian Timur laut Kolaka Utara, Utara Konawe, memanjang dari Barat Laut – Tenggara Konawe utara dan berujung di pantai timur Konawe. Tercatat gempabumi terakhir akibat dari sesar Lawanopo adalah tanggal 30 Oktober 2016. Gempabumi ini memiliki kekuatan 4,3 SR dengan intensitas II SIG di daerah Kendari dan sekitarnya. b) Sesar Kolaka Sesar Kolaka berada di sepanjang Barat Gambar 1.2Udi dan Surono (2013), Struktur Laut – Tenggara provinsi Sulawesi Geologi Lengan Tenggara Sulawesi Tenggara. Sesar ini melewati daerah di Kabupaten Kolaka dan sekitarnya hingga II. Gempabumi di Sulawesi Tenggara ke kabupaten Konawe selatan. Gempabumi merupakan bentuk pelepasan Gempabumi yang dirasakan energi yang mengakibatkan bergetarnya terakhirdiakibatkan sesar Kolaka terjadi permukaan bumi sehingga dapat merusak pada tanggal 27 Mei 2015 dengan bangunan yang ada di tempat tersebut. kekuatan 3,1 SR dengan intensitas II MMI BMKG Stasiun Geofisika Kendari di daerah Kolaka dan sekitarnya. mencatat9 kali gempabumi dengan Skala ≥ c) Sesar Konaweha III MMI yang terjadi di Sulawesi Tenggara selang tahun 2007 - 2015. Gempabumi Sesar Konaweha memanjang dari Timur tahun 2011 di Kolono dengan Magnitudo Kolaka Utara, kemudian melewati Barat daya Konawe dan berujung di Tenggara SIG atau II-III MMI di daerah Konawe Selatan. Beberapa referensi Kendari dan Kolono. menunjukkan bahwa Sesar Lainea 2) Sesar naik Labengke merupakan terusan dari Sesar Konaweha. Sesar ini memanjang dari Timur Laut sampai Tenggara Konawe Utara. Wilayah Konawe Utara menjadi wilayah yang paling sering terjadi gempabumi dengan variasi skala antara minor sampai kuat. Gempabumi yang terjadi merupakan akibat dari aktivitas sesar Matano yang berada di sebelah Utara sampai ke Timur laut wilayah tersebut. Wilayah lain yang sering terjadi Gambar 1.3Surono (1997), Sesar Utama Lengan gempabumi adalah Konawe Selatan Tenggara Sulawesi khususnya di Kecamatan Kolono. Gempabumi besar pernah diakibatkan oleh Gempabumi di daerah ini sebagian besar sesar ini, tepatnya 25 April 2011. akibat dari aktivitas sesar Lainea yang Gempabumi ini membuat panik sebagian berada di sebelah barat Kolono dan sesar besar masyarakat yang berada di Kolono naik Sangi-sangi yang berada di sebelah dan Kota Kendari. Gempabumi terkhir timur daerah tersebut. yang diakibatkan oleh sesar ini terjadi pada Wilayah yang jarang terjadi gempabumi tanggal berada di sebelah timur Sulawesi Tenggara d) Tolo Thrust yaitu Kolaka, kolaka Utara dan Bombana. Namun patut diingat bahwa wilayah Tolo Trush merupakan tempat tersebut dilalui oleh Sesar Kolaka yang berlangsungnya subduksi antara lengan masih aktif. tenggara Pulau Sulawesi dengan bagian utara laut Banda (Amstrong, 2012). Tolo III. Penutup Trush juga sering disebut sesar naik Tolo. Gempabumi merupakan gejala alam yang Sesar ini berada di sepanjang Timur laut bisa merusak dan datangnya tiba-tiba. Konawe Utara sampai tenggara kepulauan Pengetahuan mengenai gempabumi dan Wowoni. wilayah yang berdampak terjadi e) Sesar-sesar mikro gempabumi merupakan upaya yang baik untuk meningkatkan kewaspadaan Sesar mikro yang terdapat di Sulawesi terhadap bencana gempabumi. Tenggara yaitu meliputi: Pengetahuan mengenai sesar-sesar dan 1) Sesar naik Sangi-sangi wilayah yang sering terjadi gempabumi di Sesar sangi-sangi terletak di daerah Sulawesi Tenggara, mestinya menjadikan Konawe sebelah Timur. Sesar ini kita lebih mengerti dan waspada terhadapa merupakan sesar naik. Gempabumi bahaya gempabumi. yang diakibatkan Sesar ini terakhir terjadi pada tanggal 11 November 2016 dirasakan dengan intensitas II Daftar Pustaka F. Sompotan Amstrong. 2012. Struktur Geologi Sulawesi. Perpustakaan Sains Kebumian Institut Teknologi Bandung. Bandung. Surono. 2013. Geologi Lengan Tenggara Sulawesi. Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. Jakarta.