Anda di halaman 1dari 3

KAMPANYE IMUNISASI MR

(Measles Rubella) TAHUN 2017

1. Latar Belakang :
a. Jumlah kasus penyakit campak dan rubella saat ini semakin banyak dilaporkan
b. Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh
virus dengan masa inkubasi rata-rata 8-13 hari. Gejala penyakit campak adalah
demam, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk dan/atau pilek
dan/atau konjungtivitis. Yang harus diwaspadai bahwa campak dapat menyebabkan
komplikasi serius seperti radang paru (pneumonia), diare, meningitis, kebutaan,
dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini sangat berpotensi menjadi
wabah apabila cakupan imunisasi rendah dan herd immunity (kekebalan kelompok)
tidak terbentuk.
c. Rubella adalah penyakit akut dan ringan dengan gejala klinis hampir menyerupai
penyakit campak yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan..
Akan tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah apabila
rubella ini menyerang pada wanita hamil pada trimester pertama, dapat
menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom rubella kongenital (Congenital
Rubella Syndrome/CRS) pada bayi yang dilahirkan.
d. Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian
Rubela/ CRS padatahun 2020, salah satu tahap kegiatan yaitu dengan
melaksanakan kampanye imunisasi MR (Measles Rubella)

2. Apa kerugian jika anak terkena campak atau rubella ?


- secara pribadi mengakibatkan kesakitan, kecacatan bahkan kematian
- secara kelompok bisa mengakibatkan WABAH
- untuk siswa sekolah jika terkena campak atau rubella harus dikarantina (tidak boleh
masuk sekolah sampai sembuh) karena dikawatirkan akan menularkan pada teman
di sekolah.Kerugian bagi siswa tersebut disamping sakit juga tidak mengikuti
pelajaran di sekolah. Ibu hamil harus dijauhkan dari anak yang sedang menderita
campak atau rubella.
- Anak yang terkena rubella jika menularkan pada ibu hamil akan sangat berbahaya
terhadap janin yang dikandungnya.

3. Apakah penyakit campak dan rubella bisa dicegah ?


- penyakit campak dan rubella hanya bisa dicegah melalui pemberian imunisasi
campak dan rubella
- Biasakan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

4. Apa yang dimaksud dengan kampanye imunisasi MR (Measles Rubella)?


a. Kampanye imunisasi MR adalah kegiatan pemberian imunisasi MR (Measles
Rubella) secara masal/serentak sebagai upaya untuk memutuskan transmisi
penularan virus campak dan rubella pada sasaran anak usia 9 bulan sampai dengan
15 tahun.
b. Tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.
c. Sifatnya wajib dan tidak memerlukan individual informed consent(lembar
persetujuan)

5. Apa tujuan dari kampanye imunisasi MR ?


Tujuan umum :
Tercapainya eliminasi (meminimalisir) kasus campak dan pengendalian penyakit
rubella/CRS (Congenital Rubella Syndrome) padatahun 2020
Tujuan khusus :
- Menurunkan angka kesakitan akibat campak dan rubella
- Memutuskan mata rantai sirkulasi virus campak dan rubella
- Menurunkan angka kejadian CRS (Congenital Rubella Syndrome)
6. Siapa saja yang menjadi sasaran pemberian imunisasi MR ?
Seluruh anak mulai usia 9 bulan sampai dengan usia 15 tahun, terdiri dari :
a. Seluruh anak balitamulai usia 9 bulan yang ada di posyandu, termasuk juga anak
usia sekolah yang tidak sekolah (drop out)
b. Anak SMA/sederajat yang masih berusia 15 tahun di data juga sebagai sasaran di
posyandu.
c. Seluruh anak / siswa PAUD
d. Seluruh anak / siswa TK/RA
e. Seluruh anak / siswa SD/sederajat dengan umur maksimal 15 tahun
f. Seluruh anak / siswa SMP/sederajat dengan umur maksimal 15 tahun

7. Siapa saja yang bukan menjadi sasaran pemberian imunisasi MR ?


a. Anak SD/SMP/sederajat yang pada saat pelaksanaan kampanye imunisasi MR
telah berusia 16 tahun atau lebih
b. Anak SD/SMP/sederajat yang diduga sedang hamil
c. Anak anak yang sedang dalam pengobatan karena sakit yang serius
d. Anak anak yang termasuk kontra indikasi seperti :
- Individu yang sedang dalam terapi kortikosteroid, imunosupresan dan radioterapi
- Wanita hamil
- Leukemia, anemia berat dan kelainan darah lainnya
- Kelainan fungsi ginjal berat
- Decompensatio cordis
- Setelah pemberian gamma globulin atau transfusi darah
- Riwayat alergi terhadap komponen vaksin (neomicyn)

8. Kapan dan dimana akan dilaksanakan pemberian imunisasi kampanye MR ?


a. Pada bulan Agustus 2017 akan dilaksanakan pemberian imunisasi MR secara
serentak pada seluruh siswa /TK/RA, SD/MI/sederajat, SMP/MTS/sederajat,
dilaksanakan di sekolah masing-masing
b. Pada bulan September 2017 akan dilaksanakan pemberian imunsasi MR serentak
pada seluruh anak-anak balita mulai usia 9 bulan dan anak usia sekolah
namun tidak sekolah (drop out) , dilaksanakan di masing-masing posyandu

9. Bagaimana dengan jadwal imunisasi rutin pada bayi dan baduta ?


a. Kegiatan kampanye Imunisasi MR tidak mengganggu pelaksanaan Imunisasi rutin,
jadi sebelum pelaksanaan kampanye MR pada bulan September 2017, pemberian
imunisasi campak masih bisa diberikan pada bayi maupun booster campak pada
baduta (bawah dua tahun) sampai bulan Agustus 2017
b. Interval waktu pemberian kampanye imunisasi MR pada bayi yang telah
mendapatkan imunisasi campak maupun baduta yang telah mendapatkan
imunisasi lanjutan (booster) minimal 4 minggu .

10. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan imunisasi MR ?


a. Kegiatan kampanye MR di posyandu melibakan : kader kesehatan , orang tua balita,
petugas kesehatan

b. Kegiatan kampanye MR di sekolah melibatkan : kepala sekolah, guru kelas, guru


BP, guru UKS, komite sekolah, seluruh siswa dan petugas kesehatan

11. Apa peran kader pada saat pelaksanaan kampanye imunisasi MR


a. Membantu pendataan sasaran anak balita mulai usia 9 bulan termasuk rencana
tempat pemberian kampanye imunisasi MR (apakah di posyandu, apakah di PAUD
di luar posyandu, apakah di TK)
b. Membantu pendataan anak usia sekolah TK/SD/SMP namun tidak sekolah karena
putus sekolah (Drop Out) sampai dengan usia < 15 tahun yang akan diikutkan
dalam sasaran posyandu.
c. Memberikan informasi tentang tujuan kampanye MR pada orang tua melalui
pertemuan/kegiatanposyandu
d. Menggerakkan orang tua dan sasaran untuk datang ke posyandu pada saat jadwal
pelaksanaan kampanye imunisasi MR yang telah ditentukan oleh petugas
kesehatan.
e. Membantu menyiapkan tempat pelaksanaan untuk penyuntikan dan ruang tunggu
setelah penyuntikan
f. Melaporkan pada petugas bila ditemukan kasus diduga KIPI (Kejadian Ikutan
Paska Imunisasi) baik KIPI non serius (demam, bengkak, kemerahan, muntah dll)
maupun KIPI serius yang memerlukan perawatan rumah sakit / dokter.
g. Mengingatkan kepada orang tua bahwa kampanye imunisasi MR hanya merupakan
imunisasi tambahan, orang tua tetap harus melengkapi imunisasi sesuai jadwal
rutin baik imunisasi campak (akan diganti dengan MR) pada bayi maupun
imunisasi lanjutan (booster) Campak (akan diganti dengan MR)

12. Peran PKK/kader Desa / Kelurahan :


- Mengkoordinir Kader/ PKK dusun/RW pada pelaksanaan kampanye pemberian
imunisasi MR mulai pendataan, pelaksanaan maupun evaluasi.
- Memantau hasil kampanye imunisasi MR di masing-masing posyandu.

13. Apa yang dimaksud dengan KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) ?

KIPI merupakan kejadian medik yang diduga berhubungan dengan imunisasi. Vaksin
MR adalah vaksin yang sangat amat aman, namun seperti sifat setiap obat memiliki
reaksi simpang seperti demam, bengkak, kemerahan, muntah dan reaksi tersebut akan
sembuh dengan sendirinya.

14. Mengapa cakupan kampanye imunisasi MR harus > 95 % ?


- jika cakupan kampanye imunisasi MR > 95 % maka kekebalan kelompok (heard
immunity) akan terbentuk sehingga kemungkinan terjadinya transmisi/penularan
penyakit campak dan rubella pada suatu kelompok tersebut semakin kecil.
- Jika cakupan kampanye imunisasi MR < 95 % kemungkinan kekebalan kelompok
(heard immunity) kurang optimal sehingga kemungkinan terjadinya
transmisi/penularan penyakit campak dan rubella pada kelompok tersebut masih
ada.

Anda mungkin juga menyukai