Anda di halaman 1dari 16

Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

STUDI TENTANG PEMBERIAN PARE, JINTAN HITAM DAN JUS SEMANGKA


TERHADAP KONDISI ASI DI DESA PANDANREJO
KECAMATAN WAGIR

Noor Lianti Megasari, Silvia Nike Saputri


Program Studi Diploma 3
Akademi Kebidanan Wira Husada Nusantara Malang
noor_lianti@yahoo.com, silvia_nike@gmail.com

ABSTRAK

Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2007 hanya 10% bayi yang memperoleh ASI
pada haripertama, yang diberikan ASI kurang dari 2 bulan sebanyak 73%, yang diberikan ASI 2
sampai 3 bulan sebanyak 53% yang diberikan ASI 4 sampai 5bulan sebanyak 20% dan menyusui
eksklusif sampai usia 6 bulan sebanyak49% (WHO, 2007). Sebanyak 3,7% bayi di Indonesia disusui
dalam 1 jam pertama setelah kelahiran, dan angka kematian bayi masih relatif tinggi yaitu 35 per 100
kelahiran hidup yang diantaranya disebabkan oleh hipotermi, kurang gizi daninfeksi. Angka pemberian
ASI Eksklusif di Indonesia masih rendah yaituhanya 7,8%. (SDKI, 2007). Pemberian pare, jintan hitam
dan semangka mengandung zat aktif alami yang dapat memperbanyak produksi ASI pada ibu
menyusui. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat pare, jintan hitam dan jus
semangka untuk meningkatkan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post pada ibu post partum hari
ke-1.
Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen dengan teknik pengambilan sampel
yaitu teknik random sampling. Jumlah total responden 30 ibu post partum yang dibagi menjadi 3
kelompok yaitu; 10 orang diberikan pare, 10 orang yang lain diberikan jintan sedangkan 10 orang
terakhir diberikan buah semangka. Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
regresi sederhana.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu didapatkan hasil yaitu terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap Pemberian Pare, Jintan Hitam dan Jus Semangka Terhadap Kelancaran
Pengeluaran ASI Pada Ibu Primipara Postpartum H-1 pada variabel volume ASI pada hari ke-10,
didapatkan tiga kelompok terdapat pengaruh yang signifikan. Hal ini didukung dengan melihat analisis
ragam yang memperlihatkan bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat perbedaan yang signifikan
Kondisi tersebut dapat dilihat dari Fhitung yaitu 13,61> F0,05 sebesar 3,35. Dengan kata lain volume ASI
pada hari ke-10 menunjukan perbedaan signifikan (α = 0,05).

Kunci : pare, jintan, semangka, produksi ASI

PENDAHULUAN Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan tunggal


Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang sempurna untuk bayi sampai 6 bulan.
dimulai sejak sedini mungkin yaitu sejak masih Selama 6 bulan ASI sudah mampu mencukupi
bayi salah satunya adalah dengan nutrisi yang kebutuhan bayi. Tidak hanya itu namun ASI juga
tepat dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI). mudah dicerna sehingga organ organ pencernaan
Pemberian ASI merupakan kegiatan yang sangat bayi mudah mencerna dan menyerap gizi ASI.
penting yang berguna untuk pemeliharaan anak Karena kandungan ASI sangat lengkap sehingga
dan mempersiapkan generasi penerus dimasa bayi tidak akan mengalami malnutrisi.
mendatang (Anonymous, 2002). Kandungan ASI baik kualitas maupun kuantitas

6
Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

ditentukan oleh makanan ibu yang bergizi (Arif, Berdasarkan data-data diatas membuat
N, 2009). penulis tertarik untuk melakukan penelitian
Bayi yang tidak mendapatkan ASI Esklusif dengan judul “Studi Tentang Pemberian Pare
akan memiliki system imun yang rendah sehingga ,Jintan Hitam, dan Jus Semangka Terhadap
mudah terserang infeksi (Irawati, 2005). Kondisi ASI di Desa Pandanrejo Kecamatan
Cara mudah untuk mengetahui jumlah Wagir”.
produksi ASI diantaranya adalah ASI merembes,
sebelum disusukan payudara tegang dan berat METODE PENELITIAN
badan naik dengan memuaskan sesuai dengan Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober
umur (Moehji, 2003). 2015 sampai dengan Maret 2016 yang
Pada proses laktasi ada ada 4 proses diobservasi selama 10 hari yang berada di Desa
fisiolagis diantaranya adalah proses Pandanrejo Kecamatan Wagir.
pengembangan jaringan penghasil ASI didalam Populasi merupakan keseluruhan objek yang
payudara, proses pemicu produksi ASI setelah diteliti (Notoatmodjo, 2002). Populasi dalam
melahirkan, proses pertahanan produksi ASI dan penelitian ini adalah semua ibu primipara
proses sekresi ASI. Proses-proses ini dumuali postpartum hari-1 yang berada di Desa
sejak hamil dan berujung pada menyusui (Farrer, Pandansari Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
2001). Dalam penelitian ini jumlah sampel yang
Melihat proses fisiologis dari laktasi itu digunakan adalah sebanyak 30 orang.
sendiri yakni produksi dan sekresi ASI, maka Menurut Notoatmodjo (2002) teknik
faktor-faktor yang berpengaruh pada proses sampling merupakan suatu proses seleksi sampel
laktasi antara lain posisi menyusui yang benar yang digunakan dalam penelitian dari populasi
serta frekuensi dan durasi menyusui (Johnson, yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili
2005). keseluruhan populasi yang ada. Pengambilan
Keadaan kesehatan ibu baik fisik maupun sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
psikis serta keadaan payudara juga random sederhana yaitu pengambilan sampel
mempengaruhi proses laktasi, keadaan kesehatan secara acak dan semua sampel berkesempatan
serta keadaan payudara ibu nantinya akan menjadi responden
berpengaruh pada produksi dan pengeluaran ASI Subyek pada penelitian ini adalah 10 orang
(Carpenito, 2009). ibu primipara post partum hari-1 yang di beri
Menurut Survei Demografi Kesehatan sayuran pare dan 10 orang ibu primipara post
Indonesia (SKDI) tahun 2007 hanya 10% bayi partum hari-1 yang di beri jintan hitam, 10 orang
yang memperoleh ASI pada hari pertama, yang ibu primipara post partum hari-1 yang di beri jus
diberikan ASI kurang dari 2 bulan sebanyak 73%, semangka.
yang diberikan ASI 2 sampai 3 bulan sebanyak Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu
53% yang diberikan ASI 4 sampai 5 bulan variable bebas sebagai perlakuan dan variabel
sebanyak 20% dan menyusui eksklusif sampai terikatnya. Pada variable bebasnya yaitu 10 orang
usia 6 bulan sebanyak49% (WHO, 2007). ibu primipara post partum hari-1 yang di beri
Sebanyak 3,7% bayi di Indonesia disusui sayuran pare (X1), 10 orang ibu primipara post
dalam 1 jam pertama setelah kelahiran, dan angka partum hari-1 yang di beri jintan hitam (X2), dan
kematian bayi masih relatif tinggi yaitu 35 per 10 orang ibu primipara post partum hari-1 yang di
100 kelahiran hidup yang diantaranya disebabkan beri jus semangka (X3) dan variable terikatnya
oleh hipotermi, kurang gizi daninfeksi. Angka adalah peningkatan produksi ASI meliputi
pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih Volume ASI, Kelancaran ASI, Kualitas ASI, Pola
rendah yaituhanya 7,8%. (SDKI, 2007). Menyusui.

7
Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini Hasil ini didukung dengan analisis ragam
digunakan pendekatan model analisis varians yang memperlihatkan bahwa ketiga kelompok
klasifikasi satu arah (Nugroho, 1990). yang dicoba tidak terdapat perbedaan yang
signifikan (tabel 2). Kondisi tersebut dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN dilihat dari F hitung yaitu 3,096 lebih kecil dari F
Dilihat secara diskriptif nilai rata-rata dari 3 0,05 sebesar 3,35. Dengan kata lainVolume ASI
kelompok penelitian terhadap variabel Volume sebelum diberikan perlakuan menunjukkan
ASI sebelum mendapat perlakuan dapat dilihat perbedaan yang belum signifikan.
pada tabel dibawah ini.
Tabel 3. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai
Tabel 1. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai Maksimum dan Simpangan Baku Variabel
Maksimum dan Simpangan Baku Variabel Volume ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan
Volume ASI Sebelum Mengkonsumsi Pare , Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-2
Jintan Hitam dan Jus Semangka Perlakuan Nilai Nilai Min Nilai Simpangan
Perlakuan Nilai Nilai Nilai Simpangan Rata- Maks Baku
Rerata Min Maks Baku Rata
Pare (A) 240 150 300 16,33 Pare (A) 315 300 400 10,67
Jintan 265 200 300 10,67 Jintan Hitam 365 300 400 13,01
(B)
Hitam (B) Jus 305 150 400 24,09
Jus 215 150 300 15,00 Semangka
Semangka (C)
(C)
Dari tabel 5 dapat dilihat nilai rata-rata
Dari tabel diatas dapat dilihat nilai rata-rata volume ASI pada kelompok A 315 simpangan
volume ASI pada kelompok Pare 240 simpangan baku 10,67 dengan nilai minimum 300 dan nilai
baku 16,33 nampak Volume ASI masih dalam maksimum 400 nampak Volume ASI masih
kisaran normal , sedangkan kelompok Jintan dalam kisaran normal , sedangkan kelompok B
Hitam nilai rata-rata 265 simpangan baku 10,67 nilai rata-rata 365 simpangan baku 13,01 dengan
dengan nilai minimum 200 dan nilai maksimum nilai minimum 300 dan nilai maksimum
300 nampak Volume ASI masih dalam kisaran 400nampak Volume ASI masih dalam kisaran
normal, dan kelompok Jus Semangka nilai rata- normal, dan kelompok C nilai rata-rata 305
rata 215 simpangan baku 15,00 dengan nilai simpangan baku 24,09 dengan nilai minimum
minimum 150 nampak Volume ASI masih dalam 150dan nilai maksimum 400 nampak Volume
kisaran normal berarti Ibu Primipara menyusui ASI masih dalam kisaran normal. Berarti volume
yang belum diberikan perlakuan Volume ASInya ASI hari ke-2 sudah menunjukkan adanya
masih batas normal. pengaruh setelah pemberian perlakuan.
Tabel 2. Analisis Ragam Variabel Volume ASI Tabel 4. Analisis Ragam Variabel Volume ASI
Sebelum Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam dan Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam dan
Jus Semangka Jus Semangka Hari ke-2
Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit
variasi bebas kuadrat variasi bebas kuadrat
(db) (JK) (db) (JK)
Perlakuan 2 12500,00 6250,00 3,096 Perlakuan 2 20666,67 10333,33 3,588
Galat 27 54500,00 2018,51 Galat 27 77750,00 2879,63
Total (T) 29 67000,00 Total (T) 29 98416,67
Berdasarkan Tabel diatas, Hasil ini didukung
dengan analisis ragam yang memperlihatkan

8
Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat dalam kisaran normal , sedangkan kelompok B
perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat nilai rata-rata 535 simpangan baku 22,42 dengan
dilihat dari F hitung yaitu 3,588 lebih besar dari F nilai minimum 400 dan nilai maksimum 600
0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain volume ASI nampak Volume ASI masih dalam kisaran
setelah perlakuan hari ke-2 menunjukkan normal, dan kelompok C nilai rata-rata 495
perbedaan signifikan (α = 0.05). simpangan baku 20,34 dengan nilai minimum
400 dan nilai maksimum 600 nampak Volume
Tabel 5. Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Nilai
ASI masih dalam kisaran normal. Berarti volume
Batas Bawah Serta Batas Atas Variabel Volume
ASI hari ke-4 sudah menunjukkan adanya
ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam
pengaruh setelah pemberian perlakuan.
dan Jus Semangka Hari Ke-2
Perlakuan Nilai Tabel 7. Analisis Ragam Variabel Volume ASI
Rata- Batas Batas Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam dan
rata bawah atas Jus Semangka Hari Ke-4
Pare (A) 315 a 290,86 339,14 Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit
Jintan Hitam 365 b 335,55 394,45 variasi bebas kuadrat
(B) (db) (JK)
Jus Semangka 305 a 250,49 359,51
(C) Perlakuan 2 40666,67 20333,3 4,231
BNT : 49,27
Dilihat dari tabel 5 perbandingan nilai rata- Galat 27 129750,00 4805,56
rata A, B, C didampingi huruf yang tidak sama
berarti terdapat kelompok yang berbeda secara Total (T) 29 170416,70
signifikan setelah diberi perlakuan. Dari tabel 4.9
tersebut dapat dilihat bahwa kelompok A dan C Berdasarkan Tabel 7 Hasil ini didukung
tidak berbeda tetapi dengan kelompok B terdapat dengan analisis ragam yang memperlihatkan
perbedaan yang signifikan. bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat
Tabel 6 Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat
Maksimum dan Simpangan Baku Variabel dilihat dari F hitung yaitu 4,231 lebih besar dari F
Volume ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, 0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain volume ASI
Jintan Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-4 setelah perlakuan hari ke-4 menunjukkan
perbedaan signifikan (α = 0.05).
Perlakuan Nilai Nilai Nilai Simpan
Rata- Min Maks gan Tabel 8. Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Nilai
Rata Baku Batas Bawah Serta Batas Atas Variabel Volume
ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam
Pare (A) 445 300 550 22,91 dan Jus Semangka Hari Ke-4
Perlakuan Nilai
Jintan Hitam 535 400 600 22,42 Rata- Batas Batas
(B) Rata Bawah Atas
Jus Semangka 495 400 600 20,34 Pare (A) 445 A 393,17 496,83
(C) Jintan Hitam (B) 535 B 484,28 585,72
Jus Semangka 495 b 448,98 541,02
Dari Tabel 6 dapat dilihat nilai rata-rata (C)
volume ASI pada kelompok A 445 simpangan BNT : 63,61
baku 22,91 dengan nilai minimum 300 dan nilai Dilihat dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa
maksimum 550 nampak Volume ASI masih perbandingan nilai rata-rata A, B, C didampingi

9
Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

huruf yang tidak sama berarti terdapat kelompok dilihat dari F hitung yaitu 18,05 lebih besar dari F
yang berbeda secara signifikan setelah diberi 0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain volume ASI
perlakuan. Dari Tabel 4.12 tersebut dapat dilihat setelah perlakuan hari ke-6 menunjukkan
bahwa kelompok B dan C tidak berbeda tetapi perbedaan signifikan (α = 0.05).
dengan kelompok A terdapat perbedaan yang
Tabel 11. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai
signifikan.
Maksimum dan Simpangan Baku Variabel
Tabel 9. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai Volume ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan
Maksimum dan Simpangan Baku Variabel Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-8
Volume ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Perlakuan Nilai Nilai Nilai Simpanga
Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-6 Rata- Min Maks n Baku
Perlakuan Nilai Nilai Nilai Simpang Rata
Rata-Rata Min Maks an Baku Pare (A) 700 600 800 18,25
Pare (A) 570 500 650 15,27 Jintan Hitam 740 650 800 16,33
Jintan 645 600 700 8,97 (B)
Hitam (B) Jus 675 500 750 13,43
Jus 545 500 600 11,67 Semangka
Semangka (C)
(C)
Dari Tabel diatas dapat dilihat nilai rata-rata
Dari Tabel 10 dapat dilihat nilai rata-rata volume ASI pada kelompok A 700 simpangan
volume ASI pada kelompok A 570 simpangan baku 18,25 dengan nilai minimum 600 dan nilai
baku 15,27 dengan nilai minimum 500 dan nilai maksimum 800 nampak Volume ASI masih
maksimum 650 nampak volume ASI masih dalam kisaran normal, sedangkan kelompok B
dalam kisaran normal, sedangkan kelompok B nilai rata-rata 740 simpangan baku 16,33 dengan
nilai rata-rata 645 simpangan baku 8,97 dengan nilai minimum 650 dan nilai maksimum 800
nilai minimum 600 dan nilai maksimum 700 nampak volume ASI masih dalam kisaran
nampak volume ASI masih dalam kisaran normal, dan kelompok C nilai rata-rata 675
normal, dan kelompok C nilai rata-rata 545 simpangan baku 13,43 dengan nilai minimum
simpangan baku 11,67 dengan nilai minimum 500 dan nilai maksimum 750 nampak volume
500 dan nilai maksimum 600 nampak volume ASI masih dalam kisaran normal. Berarti volume
ASI masih dalam kisaran normal. Berarti volume ASI hari ke-8 sudah menunjukkan adanya
ASI hari ke-6 sudah menunjukkan adanya pengaruh setelah pemberian perlakuan.
pengaruh setelah pemberian perlakuan.
Tabel 12. Analisis Ragam Variabel Volume ASI
Tabel 10. Analisis Ragam Variabel Volume ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam dan
Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam dan Jus Semangka Hari Ke-8
Jus Semangka Hari Ke-6 Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit
Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit Variasi Bebas Kuadrat
Variasi Bebas Kuadrat (Db) (JK)
(Db) (JK) Perlakuan 2 21500,00 10750,00 4,13
Perlakuan 2 54166,67 27083,33 18,05 Galat 27 70250,00 2601,85
Galat 27 40500,00 1500,00 Total (T) 29 91750,00
Total (T) 29 94666,67
Berdasarkan Tabel 10, Hasil ini didukung Berdasarkan Tabel 12, Hasil ini didukung dengan
dengan analisis ragam yang memperlihatkan analisis ragam yang memperlihatkan bahwa
bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat ketiga kelompok yang dicoba terdapat perbedaan
perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat yang signifikan. Kondisi tersebut dapat dilihat

10
Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

dari Fhitung yaitu 4,13 lebih besar dari F 0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain volume ASI
sebesar 3.35. Dengan kata lain volume ASI setelah perlakuan hari ke-10 menunjukkan
setelah perlakuan hari ke-8 menunjukkan perbedaan signifikan (α = 0.05).
perbedaan signifikan (α = 0.05).
Tabel 15. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai
Tabel 13. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai Maksimum dan Simpangan Baku Variabel
Maksimum dan Simpangan Baku Variabel Kelancaran ASI Sebelum Mengkonsumsi Pare,
Volume ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Jintan Hitam dan Jus Semangka
Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-10 Nilai
Nilai Nilai Simpang
Perlakuan Nilai Nilai Nilai Simpan Rata-
Min Maks an Baku
Rata- Min Maks gan Perlakuan Rata
Rata Baku Pare (A) 3,70 2 5 0,26
Pare (A) 710 700 750 6,66 Jintan Hitam 4,50 3 6 0,34
Jintan Hitam 785 750 800 7,63 (B)
(B) Jus Semangka 3,90 2 5 0,31
Jus Semangka 740 700 800 14,53 (C)
(C)
Dari Tabel diatas dapat dilihat nilai rata-rata
Dari tabel diatas dapat dilihat nilai rata-rata Kelancaran ASI pada kelompok A 3,70
volume ASI pada kelompok A 710 simpangan simpangan baku 0,26 dengan nilai minimum 2
baku 6,66 dengan nilai minimum 700 dan nilai dan nilai maksimum 5 nampak Kelancaran ASI
maksimum 750 nampak Volume ASI masih masih dalam kisaran normal, sedangkan
dalam kisaran normal , sedangkan kelompok B kelompok B nilai rata-rata 4,50 simpangan baku
nilai rata-rata 785 simpangan baku 7,63 dengan 0,34 dengan nilai minimum 3 dan nilai
nilai minimum 750 dan nilai maksimum 800 maksimum 6 nampak Kelancaran ASI masih
nampak Volume ASI masih dalam kisaran dalam kisaran normal, dan kelompok C nilai rata-
normal, dan kelompok C nilai rata-rata 740 rata 3,90 simpangan baku 0,31 dengan nilai
simpangan baku 14,53 dengan nilai minimum minimum 2 dan nilai maksimum 5 nampak
700 dan nilai maksimum 800 nampak Volume Kelancaran ASI masih dalam kisaran normal
ASI masih dalam kisaran normal. Berarti volume berarti Ibu Primipara yang menyusui yang belum
ASI hari ke-10 sudah menunjukkan adanya diberikan perlakuan Kelancaran ASI nya masih
pengaruh setelah pemberian perlakuan. dalam batas normal.
Tabel 14. Analisis Ragam Variabel Volume ASI Tabel 16. Analisis Ragam Variabel
Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam dan Kelancaran ASI Sebelum Mengkonsumsi Pare,
Jus Semangka Hari Ke-10 Jintan Hitam dan Jus Semangka
Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit
Variasi Bebas Kuadrat Variasi Bebas Kuadrat
(Db) (JK) (Db) (JK)
Perlakuan 2 28500,00 14250,00 13,61 Perlakuan 2 3,46 1,733 1,83
Galat 27 28250,00 1046,29 Galat 27 25,50 0,94
Total (T) 29 56750,00 Total (T) 29 28,96
Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat
Berdasarkan Tabel 17 dapat dilihat bahwa bahwa analisis ragam yang memperlihatkan
analisis ragam yang memperlihatkan bahwa bahwa ketiga kelompok yang dicoba tidak
ketiga kelompok yang dicoba terdapat perbedaan terdapat perbedaan yang signifikan.Kondisi
yang signifikan. Kondisi tersebut dapat dilihat tersebut dapat dilihat dari F hitung yaitu 1,83 lebih
dari F hitung yaitu 13,61 lebih besar dari F 0.05 kecil dari F 0,05 sebesar 3,35. Dengan kata

11
Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

lainkelancaran ASI sebelum diberikan perlakuan ASI setelah perlakuan hari ke-2 menunjukkan
menunjukkan perbedaan yang belum signifikan. perbedaan signifikan (α = 0.05).
Tabel 17. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai Tabel 19. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai
Maksimum dan Simpangan Baku Variabel Maksimum dan Simpangan Baku Variabel
Kelancaran ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Kelancaran ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare,
Jintan Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-2 Jintan Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-4
Perlakuan Nilai Nilai Nilai Simpangan Nilai
Nilai Nilai Simpangan
Rata- Min Maks Baku Perlakuan Rata-
Min Maks Baku
Rata Rata
Pare (A) 2,60 2 4 0,22 Pare (A) 3,10 3 4 0,10
Jintan Hitam 4,90 4 6 0,23 Jintan Hitam 5,00 4 6 0,21
(B) (B)
Jus 4,10 2 6 0,34 Jus 4,30 3 6 0,33
Semangka Semangka
(C) (C)
Dari Tabel diatas dapat dilihat nilai rata-rata Dari Tabel diatas dapat dilihat nilai rata-rata
kelancaran ASI pada kelompok A 2,60 kelancaran ASI pada kelompok A 3,10
simpangan baku 0,22 dengan nilai minimum 2 simpangan baku 0,10 dengan nilai minimum 3
dan nilai maksimum 4 nampak kelancaran ASI dan nilai maksimum 4 nampak kelancaran ASI
masih dalam kisaran normal, sedangkan masih dalam kisaran normal, sedangkan
kelompok B nilai rata-rata 4,90 simpangan baku kelompok B nilai rata-rata 5,00 simpangan baku
0,23 dengan nilai minimum 4 dan nilai 0,21 dengan nilai minimum 4 dan nilai
maksimum 6 nampak kelancaran ASI masih maksimum 6 nampak kelancaran ASI masih
dalam kisaran normal, dan kelompok C nilai rata- dalam kisaran normal, dan kelompok C nilai rata-
rata 4,10 simpangan baku 0,34 dengan nilai rata 4,30 simpangan baku 0,33 dengan nilai
minimum 2 dan nilai maksimum 6 nampak minimum 3 dan nilai maksimum 6 nampak
kelancaran ASI masih dalam kisaran normal. kelancaran ASI masih dalam kisaran normal.
Berarti kelancaran ASI hari ke-2 sudah Berarti kelancaran ASI hari ke-4 sudah
menunjukkan adanya pengaruh setelah pemberian menunjukkan adanya pengaruh setelah pemberian
perlakuan. perlakuan.
Tabel 18. Analisis Ragam Variabel Kelancaran Tabel 20. Analisis Ragam Variabel Kelancaran
ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam, ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam
dan Jus Semangka Hari Ke-2 dan Jus Semangka Hari Ke-4
Derajat Jumlah Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit
Sumber
Bebas Kuadrat Ragam Fhit Variasi Bebas Kuadrat
Variasi
(Db) (JK) (Db) (JK)
Perlakuan 2 27,26 13,63 18,22 Perlakuan 2 18,46 9,23 16,62
Galat 27 20,20 0,748 Galat 27 15,00 0,55
Total (T) 29 47,46 Total (T) 29 33,46
Berdasarkan Tabel diatas, hasil ini didukung Berdasarkan Tabel 26 dapat dilihat bahwa
dengan analisis ragam yang memperlihatkan hasil ini didukung dengan analisis ragam yang
bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat memperlihatkan bahwa ketiga kelompok yang
perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat dicoba terdapat perbedaan yang signifikan.
dilihat dari Fhitung yaitu 18,22 lebih besar dari F Kondisi tersebut dapat dilihat dari F hitung yaitu
0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain Kelancaran 16,62 lebih besar dari F 0.05 sebesar 3.35.

12
Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

Dengan kata lain Kelancaran ASI setelah ASI setelah perlakuan hari ke-6 menunjukkan
perlakuan hari ke-4 menunjukkan perbedaan perbedaan signifikan (α = 0.05).
signifikan (α = 0.05).
Tabel 23. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai
Tabel 21. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai Maksimum dan Simpangan Baku Variabel
Maksimum dan Simpangan Baku Variabel Kelancaran ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare,
Kelancaran ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-8
Jintan Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-6 Nilai
Nilai Nilai Simpanga
Nilai Perlakuan Rata-
Nilai Nilai Simpang Min Maks n Baku
Perlakuan Rata- Rata
Min Maks an Baku
Rata Pare (A) 3,60 3 4 0,16
Pare (A) 2,90 2 4 0,18 Jintan Hitam 5,00 4 6 0,21
Jintan Hitam 5,20 5 6 0,13 (B)
(B) Jus Semangka 5,00 4 6 0,25
Jus Semangka 4,50 3 6 0,34 (C)
(C)
Dari Tabel 23 dapat dilihat nilai rata-rata
Dari Tabel 21 dapat dilihat nilai rata-rata kelancaran ASI pada kelompok A 3,60
kelancaran ASI pada kelompok A 2,90 simpangan baku 0,16 dengan nilai minimum 3dan
simpangan baku 0,18 dengan nilai minimum 2 nilai maksimum 4 nampak kelancaran ASI masih
dan nilai maksimum 4 nampak kelancaran ASI dalam kisaran normal, sedangkan kelompok B
masih dalam kisaran normal, sedangkan nilai rata-rata 5,00 simpangan baku 0,21 dengan
kelompok B nilai rata-rata 5,20 simpangan baku nilai minimum 4 dan nilai maksimum 6 nampak
0,13 dengan nilai minimum 5 dan nilai kelancaran ASI masih dalam kisaran normal, dan
maksimum 6 nampak kelancaran ASI masih kelompok C nilai rata-rata 5,00 simpangan baku
dalam kisaran normal, dan kelompok C nilai rata- 0,25 dengan nilai minimum 4 dan nilai
rata 4,50 simpangan baku 0,34 dengan nilai maksimum 6 nampak kelancaran ASI masih
minimum 3 dan nilai maksimum 6 nampak dalam kisaran normal. Berarti kelancaran ASI
Kelancaran ASI masih dalam kisaran normal. hari ke-8 sudah menunjukkan adanya pengaruh
Berarti Kelancaran ASI hari ke-6 sudah setelah pemberian perlakuan.
menunjukkan adanya pengaruh setelah pemberian
Tabel 24. Analisis Ragam Variabel Kelancaran
perlakuan.
ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam
Tabel 22. Analisis Ragam Variabel Kelancaran dan Jus Semangka Hari Ke-8
ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam Derajat Jumlah
Sumber
dan Jus Semangka Hari Ke-6 Bebas Kuadrat Ragam Fhit
Variasi
Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit (DB) (JK)
Variasi Bebas Kuadrat Perlakuan 2 13,06 6,53 14,22
(Db) (JK) Galat 27 12,40 0,45
Perlakuan 2 27,80 13,90 25,02 Total (T) 29 25,46
Galat 27 15,00 0,55
Berdasarkan Tabel 24, Hasil ini didukung dengan
Total (T) 29 42,80
analisis ragam yang memperlihatkan bahwa
Berdasarkan Tabel 29, Hasil ini didukung
ketiga kelompok yang dicoba terdapat perbedaan
dengan analisis ragam yang memperlihatkan
yang signifikan. Kondisi tersebut dapat dilihat
bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat
dari Fhitung yaitu 14,22 lebih besar dari F 0.05
perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat
sebesar 3.35. Dengan kata lain kelancaran ASI
dilihat dari F hitung yaitu 25,02 lebih besar dari F
0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain Kelancaran

13
Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

setelah perlakuan hari ke-8 menunjukkan ASI setelah perlakuan hari ke-10 menunjukkan
perbedaan signifikan (α = 0.05). perbedaan signifikan (α = 0.05).
Tabel 25. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai Tabel 27. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai
Maksimum dan Simpangan Baku Variabel Maksimum dan Simpangan Baku Variabel
Kelancaran ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Kualitas ASI Sebelum Mengkonsumsi Pare,
Jintan Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-10 Jintan Hitam, dan Jus Semangka
Nilai Simp Perlakuan Nilai Nilai Nilai Simpang
Nilai Nilai
Perlakuan Rata- angan Rata- Min Maks an Baku
Min Maks
Rata Baku Rata
Pare (A) 5,00 4 6 0,21 Pare (A) 2,80 2 4 0,29
Jintan Hitam 5,50 5 6 0,16 Jintan Hitam 5,00 4 6 0,29
(B) (B)
Jus Semangka 5,00 4 6 0,21 Jus Semangka 4,10 3 6 0,27
(C) (C)
Dari Tabel 25 dapat dilihat nilai rata-rata Dari Tabel 27 dapat dilihat nilai rata-rata
kelancaran ASI pada kelompok A 5,00 kualitas ASI pada kelompok A 2,80 simpangan
simpangan baku 0,21 dengan nilai minimum 4 baku 0,29 dengan nilai minimum 2dan nilai
dan nilai maksimum 6 nampak kelancaran ASI maksimum 4 nampak kualitas ASI masih dalam
masih dalam kisaran normal, sedangkan kisaran normal, sedangkan kelompok B nilai rata-
kelompok B nilai rata-rata 5,50 simpangan baku rata 5,00 simpangan baku 0,29 dengan nilai
0,16 dengan nilai minimum 5 dan nilai minimum 4 dan nilai maksimum 6 nampak
maksimum 6 nampak kelancaran ASI masih kualitas ASI masih dalam kisaran normal, dan
dalam kisaran normal, dan kelompok C nilai rata- kelompok C nilai rata-rata 4,10 simpangan baku
rata 5,00 simpangan baku 0,21dengan nilai 0,27 dengan nilai minimum 3dan nilai maksimum
minimum 4 dan nilai maksimum 6 nampak 6 nampak kualitas ASI masih dalam kisaran
kelancaran ASI masih dalam kisaran normal. normal berarti ibu primipara yang menyusui yang
Berarti kelancaran ASI hari ke-10 sudah belum diberikan perlakuan kualitas ASI-nya
menunjukkan adanya pengaruh setelah pemberian masih dalam batas normal.
perlakuan.
Tabel 28. Analisis Ragam Variabel Kualitas ASI
Tabel 26. Analisis Ragam Variabel Kelancaran Sebelum Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam dan
ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam Jus Semangka Hari Ke-Pretest
dan Jus Semangka Hari Ke-10 Sumber Derajat Ju Ragam Fhitung
Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhitung Variasi Bebas mlah
Variasi Bebas Kuadrat (Db) Kuadrat
(Db) (JK) (JK)
Perlakuan 2 1,66 1,83 4,71 Perlakuan 2 24,46 12,23 14,68
Galat 27 10,50 0,38 Galat 27 22,50 0,83
Total (T) 29 12,16 Total (T) 29 46,96
Berdasarkan Tabel 26, Hasil ini didukung Berdasarkan Tabel diatas, Hasil ini didukung
dengan analisis ragam yang memperlihatkan dengan analisis ragam yang memperlihatkan
bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat
perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat
dilihat dari F hitung yaitu 4,71 lebih besar dari F dilihat dari F hitung yaitu 14,68 lebih besar dari F
0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain Kelancaran 0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain kualitas ASI

14
Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

setelah perlakuan hari ke pretest menunjukkan setelah perlakuan hari ke-2 menunjukkan
perbedaan signifikan (α = 0.05). perbedaan signifikan (α = 0.05).
Tabel 29. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai Tabel 31. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai
Maksimum, dan Simpangan Baku Variabel Maksimum, dan Simpangan Bak Variabel
Kualitas ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Kualitas ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare,
Jintan Hitam, dan Jus Semangka Pada Hari Ke-2 Jintan Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-4
Perlakuan Nilai Nilai Nilai Simpangan Nilai Simpa
Nilai Nilai
Rata- Min Maks Baku Perlakuan Rata- ngan
Min Maks
Rata Rata Baku
Pare (A) 4,40 3 6 0,30 Pare (A) 3,00 2 4 0,21
Jintan Hitam 5,40 4 6 0,26 Jintan Hitam 5,40 4 6 0,22
(B) (B)
Jus Semangka 4,30 3 5 0,21 Jus Semangka 4,80 4 6 0,29
(C) (C)
Dari Tabel 29 dapat dilihat nilai rata-rata Dari Tabel diatas dapat dilihat nilai rata-rata
kualitas ASI pada kelompok A 4,40 simpangan Kualitas ASI pada kelompok A 3,00 simpangan
baku 0,30 dengan nilai minimum 3dan nilai baku 0,21dengan nilai minimum 2dan nilai
maksimum 6 nampak kualitas ASI masih dalam maksimum 4 nampak kualitas ASI masih dalam
kisaran normal, sedangkan kelompok B nilai rata- kisaran normal, sedangkan kelompok B nilai rata-
rata 5,40 simpangan baku 0,26 dengan nilai rata 5,40 simpangan baku 0,22 dengan nilai
minimum 4 dan nilai maksimum 6 nampak minimum 4 dan nilai maksimum 6 nampak
kualitas ASI masih dalam kisaran normal, dan kualitas ASI masih dalam kisaran normal, dan
kelompok C nilai rata-rata 4,30 simpangan baku kelompok C nilai rata-rata 4,80 simpangan baku
0,21dengan nilai minimum 3dan nilai maksimum 0,29 dengan nilai minimum 4dan nilai maksimum
5 nampak kualitas ASI masih dalam kisaran 6 nampak kualitas ASI masih dalam kisaran
normal. Berarti kualitas ASI hari ke-2 sudah normal. Berarti Kualitas ASI hari ke-4 sudah
menunjukkan adanya pengaruh setelah pemberian menunjukkan adanya pengaruh setelah pemberian
perlakuan. perlakuan.
Tabel 30. Analisis Ragam Variabel Kualitas ASI Tabel 32. Analisis Ragam Variabel Kualitas Asi
Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam, dan Sesuda Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam dan
Jus Semangka Hari Ke-2 Jus Semangka Hari Ke-4
Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhitung Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit
Variasi Bebas Kuadrat Variasi Bebas Kuadrat
(Db) (JK) (Db) (JK)
Perlakuan 2 7,40 3,70 5,28 Perlakuan 2 31,20 15,60 26,32
Galat 27 18,90 0,70 Galat 27 16,00 0,59
Total (T) 29 26,30 Total (T) 29 47,20
Berdasarkan Tabel 30, Hasil ini didukung Berdasarkan Tabel 32, Hasil ini didukung
dengan analisis ragam yang memperlihatkan dengan analisis ragam yang memperlihatkan
bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat
perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat
dilihat dari F hitung yaitu 5,28 lebih besar dari F dilihat dari F hitung yaitu 26,32 lebih besar dari F
0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain Kualitas ASI 0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain Kualitas ASI

15
Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

setelah perlakuan hari ke-4 menunjukkan Tabel 35. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai
perbedaan signifikan (α = 0.05). Maksimum dan Simpangan Baku Variabel
Kualitas ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare,
Tabel 33. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai
Jintan Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-8
Maksimum dan Simpangan Baku Variabel
Kualitas ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Nilai Simpa
Nilai Nilai
Jintan Hitam Dan Jus Semangka Pada Hari Ke-6 Perlakuan Rata- ngan
Min Maks
Rata Baku
Perlakuan Nilai Nilai Nilai Simpanga
Rata- Min Maks n Baku Pare (A) 3,70 3 4 0,15
Rata Jintan Hitam 5,40 5 6 0,16
(B)
Pare (A) 3,50 3 4 0,16
Jus Semangka 5,40 5 6 0,16
Jintan Hitam 5,30 4 6 0,26
(C)
(B)
Jus Semangka 5,10 4 6 0,23 Dari Tabel 35 dapat dilihat nilai rata-rata
(C) kualitas ASI pada kelompok A 3,70 simpangan
baku 0,15 dengan nilai minimum 3 dan nilai
Dari Tabel 33 dapat dilihat nilai rata-rata
maksimum 4 nampak kualitas ASI masih dalam
Kualitas ASI pada kelompok A 3,50 simpangan
kisaran normal, sedangkan kelompok B nilai rata-
baku 0,16 nampak Kualitas ASI masih dalam
rata 5,40 simpangan baku 0,16 dengan nilai
kisaran normal, sedangkan kelompok B nilai rata-
minimum 5 dan nilai maksimum 6 nampak
rata 5,30 simpangan baku 0,26 nampak Kualitas
kualitas ASI masih dalam kisaran normal, dan
ASI masih dalam kisaran normal, dan kelompok
kelompok C nilai rata-rata 5,40 simpangan baku
C nilai rata-rata 5,10 nampak Kualitas ASI masih
0,16 dengan nilai minimum 5 dan nilai
dalam kisaran normal. Berarti Kualitas ASI hari
maksimum 6 nampak kualitas ASI masih dalam
ke-6 sudah menunjukkan adanya pengaruh
kisaran normal. Berarti kualitas ASI hari ke-8
setelah pemberian perlakuan.
sudah menunjukkan adanya pengaruh setelah
Tabel 34. Analisis Ragam Variabel Kualitas ASI pemberian perlakuan.
Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam dan
Tabel 36. Analisis Ragam Variabel Kualitas ASI
Jus Semangka Hari Ke-6
Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam dan
Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit
Jus Semangka Hari Ke-8
Variasi Bebas Kuadrat
Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit
(Db) (JK)
Variasi Bebas Kuadrat
Perlakuan 2 19,46 9,73 19,46
(Db) (JK)
Galat 27 13,50 0,50
Perlakuan 2 19,26 9,63 37,69
Total (T) 29 32,96
Galat 27 6,90 0,25
Berdasarkan Tabel diatas, Hasil ini didukung Total (T) 29 26,16
dengan analisis ragam yang memperlihatkan
Berdasarkan Tabel 36, hasil ini didukung
bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat
dengan analisis ragam yang memperlihatkan
perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat
bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat
dilihat dari F hitung yaitu 19,46 lebih besar dari F
perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat
0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain Kualitas ASI
dilihat dari F hitung yaitu 37,69 lebih besar dari F
setelah perlakuan hari ke-6 menunjukkan
0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain Kualitas ASI
perbedaan signifikan (α = 0.05).
setelah perlakuan hari ke-8 menunjukkan
perbedaan signifikan (α = 0.05).

16
Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

Tabel 37. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai Tabel 39. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai
Maksimum dan Simpangan Baku Variabel Maksimum dan Simpangan Baku Variabel Pola
Kualitas ASI Sesudah Mengkonsumsi Pare, Menyusui Sebelum Mengkonsumsi Pare, Jintan
Jintan Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-10 Hitam dan Jus Semangka
Nilai Nila Nilai Simpan Perlakuan Nilai Nilai Nilai Simpa
Perlakuan Rata- i Mak gan Rata- Min Maks ngan
Rata Min s Baku Rata Baku
Pare (A) 5,00 4 6 0,21 Pare (A) 3,80 3 4 0,13
Jintan Hitam 5,50 5 6 0,16 Jintan Hitam 4,90 4 6 0,23
(B) (B)
Jus Semangka 5,00 4 6 0,21 Jus Semangka 3,90 3 5 0,18
(C) (C)
Dari Tabel diatas dapat dilihat nilai rata-rata Dari Tabel 39 dapat dilihat nilai rata-rata
Kualitas ASI pada kelompok A 5,00 simpangan Pola Menyusui pada kelompok A 3,80 simpangan
baku 0,21dengan nilai minimum 4dan nilai baku 0,13dengan nilai minimum 3 dan nilai
maksimum 6 nampak Kualitas ASI masih dalam maksimum 4 nampak Pola Menyusui masih
kisaran normal , sedangkan kelompok B nilai dalam kisaran normal, sedangkan kelompok B
rata-rata 5,50 simpangan baku 0,16dengan nilai nilai rata-rata 4,90 simpangan baku 0,23 dengan
minimum 5 dan nilai maksimum 6 nampak nilai minimum 4 dan nilai maksimum 6 nampak
Kualitas ASI masih dalam kisaran normal, dan Pola Menyusui masih dalam kisaran normal, dan
kelompok C nilai rata-rata 5,00 simpangan baku kelompok C nilai rata-rata 3,90 simpangan baku
0,21dengan nilai minimum 4dan nilai maksimum 0,18 dengan nilai minimum 3dan nilai maksimum
6 nampak Kualitas ASI masih dalam kisaran 5 nampak Pola Menyusui masih dalam kisaran
normal. Berarti Kualitas ASI hari ke-10 sudah normal berarti Ibu Primipara yang menyusui yang
menunjukkan adanya pengaruh setelah pemberian belum diberikan perlakuan Pola Menyusui nya
perlakuan. masih dalam batas normal.
Tabel 38. Analisis Ragam Variabel Kualitas ASI
Tabel 40. Analisis Ragam Variabel Pola
sesudah mengkonsumsi Pare, Jintan Hitam dan
Menyusui Sebelum Mengkonsumsi Pare, Jintan
Jus Semangka Hari Ke-10
Hitam dan Jus Semangka
Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit
Sumber Variasi Derajat Jumlah Ragam Fhit
Variasi Bebas Kuadrat
Bebas Kuadrat
(Db) (JK)
(Db) (JK)
Perlakuan 2 1,66 0,83 2,14
Perlakuan 2 7,40 3,70 10,62
Galat 27 10,50 0,38
Galat 27 9,40 0,34
Total (T) 29 12,16
Total (T) 29 16,80
Berdasarkan Tabel diatas, Hasil ini didukung
Berdasarkan Tabel 40, Hasil ini didukung
dengan analisis ragam yang memperlihatkan
dengan analisis ragam yang memperlihatkan
bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat
bahwa ketiga kelompok yang dicoba tidak
perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat
terdapat perbedaan yang signifikan.Kondisi
dilihat dari F hitung yaitu 2,14 lebih kecil dari F
tersebut dapat dilihat dari F hitung yaitu 10,62
0,05 sebesar 3,35. Dengan kata lain Kualitas ASI
lebih besar dari F 0.05 sebesar 3.35. Dengan kata
hari ke-10 selama perlakuan menunjukkan
lain Pola Menyusui sebelum perlakuan
perbedaan yang belum signifikan.
menunjukkan perbedaan signifikan (α = 0.05).

17
Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

Tabel 41. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai Tabel 43. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai
Maksimum dan Simpangan Baku Variabel Pola Maksimum dan Simpangan Baku Variabel Pola
Menyusui Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Menyusui Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan
Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-2 Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-4
Perlakuan Nilai Nilai Nilai Simpa Perlakuan Nilai Nilai Nilai Simpan
Rata- Min Maks ngan Rata- Min Maks gan
Rata Baku Rata Baku
Pare (A) 4,50 4 6 0,26 Pare (A) 4,60 4 5 0,16
Jintan Hitam (B) 5,20 4 6 0,20 Jintan 5,80 5 6 0,13
Jus Semangka 4,30 4 6 0,21 Hitam (B)
(C) Jus 5,50 4 6 0,26
Semangka
Dari Tabel ditasa dapat dilihat nilai rata-rata
(C)
Pola Menyusui pada kelompok A 4,50simpangan
baku 0,26dengan nilai minimum 4dan nilai Dari Tabel 43 dapat dilihat nilai rata-rata
maksimum 6 nampak Pola Menyusui masih Pola Menyusui pada kelompok A 4,60 simpangan
dalam kisaran normal , sedangkan kelompok B baku 0,16 dengan nilai minimum 4dan nilai
nilai rata-rata 5,20simpangan baku 0,20dengan maksimum 5 nampak Pola Menyusui masih
nilai minimum 4 dan nilai maksimum 6 nampak dalam kisaran normal, sedangkan kelompok B
Pola Menyusuimasih dalam kisaran normal, dan nilai rata-rata 5,80 simpangan baku 0,13dengan
kelompok C nilai rata-rata 4,30 simpangan baku nilai minimum 5 dan nilai maksimum 6 nampak
0,21dengan nilai minimum 4 dan nilai maksimum Pola Menyusui masih dalam kisaran normal, dan
6 nampak Pola Menyusui masih dalam kisaran kelompok C nilai rata-rata 5,50 simpangan baku
normal. Berarti Pola menyusui hari ke-2 sudah 0,26dengan nilai minimum 4dan nilai maksimum
menunjukkan adanya pengaruh setelah pemberian 6 nampak Pola Menyusui masih dalam kisaran
perlakuan. normal. Berarti Pola Menyusui hari ke-4 sudah
menunjukkan adanya pengaruh setelah pemberian
Tabel 42. Analisis Ragam Variabel Pola
perlakuan.
Menyusui Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan
Hitam dan Jus Semangka Hari Ke-2 Tabel 44. Analisis Ragam Variabel Pola
Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit Menyusui Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan
Variasi Bebas Kuadrat Hitam dan Jus Semangka Hari Ke-4
(Db) (JK) Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit
Perlakuan 2 4,46 2,23 4,24 Variasi Bebas Kuadrat
Galat 27 14,20 0,52 (Db) (JK)
Total (T) 29 18,66 Perlakuan 2 7,80 3,90 10,02
Galat 27 10,50 0,38
Berdasarkan Tabel 42, Hasil ini didukung
Total (T) 29 18,30
dengan analisis ragam yang memperlihatkan
bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat Berdasarkan Tabel 44, Hasil ini didukung
perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat dengan analisis ragam yang memperlihatkan
dilihat dari F hitung yaitu 4,24 lebih besar dari F bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat
0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain Pola perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat
Menyusui setelah perlakuan hari ke-2 dilihat dari F hitung yaitu 10,02 lebih besar dari F
menunjukkan perbedaan signifikan (α = 0.05). 0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain Pola
Menyusui setelah perlakuan hari ke-4
menunjukkan perbedaan signifikan (α = 0.05).

18
Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

Tabel 45. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai Tabel 47. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai
Maksimum dan Simpangan Baku Variabel Pola Maksimum dan Simpangan Baku Variabel Pola
Menyusui Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Menyusui Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan
Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-6 Hitam Dan Jus Semangka Pada Hari Ke-8
Perlakuan Nilai Nilai Nilai Simpa Nilai Simpan
Nilai Nilai
Rata- Min Maks ngan Perlakuan Rata- gan
Min Maks
Rata Baku Rata Baku
Pare (A) 4,40 4 5 0,16 Pare (A) 4,30 4 5 0,15
Jintan Hitam 5,80 5 6 0,13 Jintan Hitam 5,90 5 6 0,10
(B) (B)
Jus Semangka 5,60 5 6 0,16 Jus Semangka 5,50 4 6 0,22
(C) (C)
Dari Tabel 45 dapat dilihat nilai rata-rata Dari Tabel 47 dapat dilihat nilai rata-rata
Pola Menyusui pada kelompok A 4,40 simpangan Pola Menyusui pada kelompok A 4,30 simpangan
baku 0,16 dengan nilai minimum 4dan nilai baku 0,15dengan nilai minimum 4dan nilai
maksimum 5 nampak Pola Menyusui masih maksimum 5 nampak Pola Menyusui masih
dalam kisaran normal , sedangkan kelompok B dalam kisaran normal , sedangkan kelompok B
nilai rata-rata 5,80 simpangan baku 0,13 dengan nilai rata-rata 5,90 simpangan baku 0,10dengan
nilai minimum 5 dan nilai maksimum 6 nampak nilai minimum 5 dan nilai maksimum 6 nampak
Pola Menyusui masih dalam kisaran normal, dan Pola Menyusui masih dalam kisaran normal, dan
kelompok C nilai rata-rata 5,60 simpangan baku kelompok C nilai rata-rata 5,50 simpangan baku
0,16 dengan nilai minimum 5dan nilai maksimum 0,22dengan nilai minimum 4dan nilai maksimum
6 nampak Pola Menyusui masih dalam kisaran 6 nampak Pola Menyusui masih dalam kisaran
normal. Berarti Pola Menyusui hari ke-6 sudah normal. Berarti Pola Menyusui hari ke-8 sudah
menunjukkan adanya pengaruh setelah pemberian menunjukkan adanya pengaruh setelah pemberian
perlakuan. perlakuan.
Tabel 46. Analisis Ragam Variabel Pola Tabel 48. Analisis Ragam Variabel Pola
Menyusui Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan Menyusui Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan
Hitam dan Jus Semangka Hari Ke-6 Hitam dan Jus Semangka Hari Ke-8
Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit
Variasi Bebas Kuadrat Variasi Bebas Kuadrat
(Db) (JK) (Db) (JK)
Perlakuan 2 11,46 5,73 24,18 Perlakua 2 13,86 6,93 24,96
Galat 27 6,40 0,23 n
Total (T) 29 17,86 Galat 27 7,50 0,27
Total 29 21,36
Berdasarkan Tabel diatas, Hasil ini didukung
(T)
dengan analisis ragam yang memperlihatkan
bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat Berdasarkan Tabel 48, hasil ini didukung
perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat dengan analisis ragam yang memperlihatkan
dilihat dari F hitung yaitu 24,18 lebih besar dari F bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat
0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain Pola perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat
Menyusui setelah perlakuan hari ke-6 dilihat dari F hitung yaitu 24,96 lebih besar dari F
menunjukkan perbedaan signifikan (α = 0.05). 0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain Pola
Menyusui setelah perlakuan hari ke-8
menunjukkan perbedaan signifikan (α = 0.05).

19
Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

Tabel 49. Nilai Rata-Rata, Nilai Minimum, Nilai KESIMPULAN


Maksimum dan Simpangan Baku Variabel Pola Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
Menyusui Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan disimpulkan bahwa:
Hitam dan Jus Semangka Pada Hari Ke-10 a. Terdapat pengaruh terhadap pemberian pare,
Nilai Simpa jintan hitam dan jus semangka terhadap
Nilai Nilai
Perlakuan Rata- ngan kelancaran pengeluaran asi pada ibu primipara
Min Maks
Rata Baku postpartum h-1 pada variabel volume asi pada
Pare (A) 4,20 4 5 0,13 hari ke-10, didapatkan tiga kelompok terdapat
Jintan Hitam 5,90 5 6 0,10 pengaruh yang signifikan.
(B) b. Terdapat pengaruh terhadap pemberian pare,
Jus Semangka 5,60 5 6 0,16 jintan hitam dan jus semangka terhadap
(C) kelancaran pengeluaran asi pada ibu primipara
postpartum h-1 pada variabel kelancaran asi
Dari Tabel 49 dapat dilihat nilai rata-rata pada hari ke-2, didapatkan tiga kelompok
Pola Menyusui pada kelompok A 4,20 simpangan terdapat pengaruh yang signifikan.
baku 0,13 dengan nilai minimum 4 dan nilai c. Terdapat pengaruh terhadap pemberian pare,
maksimum 5 nampak Pola Menyusui masih jintan hitam dan jus semangka terhadap
dalam kisaran normal, sedangkan kelompok B kelancaran pengeluaran Asi pada ibu
nilai rata-rata 5,90 simpangan baku 0,10dengan primipara postpartum h-1 pada variabel
nilai minimum 5 dan nilai maksimum 6 nampak kelancaran ASI pada hari ke-4, didapatkan tiga
Pola Menyusui masih dalam kisaran normal, dan kelompok terdapat pengaruh yang signifikan.
kelompok C nilai rata-rata 5,60 simpangan baku d. Terdapat pengaruh terhadap pemberian pare,
0,16 dengan nilai minimum 5dan nilai maksimum jintan hitam dan jus semangka terhadap
6 nampak Pola Menyusui masih dalam kisaran kelancaran pengeluaran ASI pada ibu
normal. Berarti Pola Menyusui hari ke-10 sudah primipara postpartum H-1pada variabel
menunjukkan adanya pengaruh setelah pemberian kelancaran ASI pada hari ke-6, didapatkan tiga
perlakuan. kelompok terdapat pengaruh yang signifikan.
Tabel 50. Analisis Ragam Variabel Pola e. Terdapat pengaruh terhadap pemberian pare,
Menyusui Sesudah Mengkonsumsi Pare, Jintan jintan hitam dan jus semangka terhadap
Hitam dan Jus Semangka Hari Ke-10 kelancaran pengeluaran ASI pada ibu
Sumber Derajat Jumlah Ragam Fhit primipara postpartum H-1pada variabel
Variasi Bebas Kuadrat kualitas ASI pada hari ke pretest, didapatkan
(Db) (JK) tiga kelompok terdapat pengaruh yang
Perlakuan 2 1,66 1,83 4,71 signifikan. Tidak terdapat pengaruh yang
Galat 27 10,50 0,38 signifikan terhadap pemberian pare, jintan
Total (T) 29 12,16 hitam dan jus semangka terhadap kelancaran
pengeluaran ASI pada ibu primipara
Berdasarkan Tabel 50, Hasil ini didukung postpartum H-1 pada variabel kualitas ASI
dengan analisis ragam yang memperlihatkan hari ke-10.
bahwa ketiga kelompok yang dicoba terdapat
perbedaan yang signifikan. Kondisi tersebut dapat UCAPAN TERIMA KASIH
dilihat dari F hitung yaitu 4,71lebih besar dari F Terima kasih kepada kepala desa, bidan
0.05 sebesar 3.35. Dengan kata lain Pola koordinator, serta para ibu –bu yang Menyususi
Menyusui setelah perlakuan hari ke-4 Di Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Yang
menunjukkan perbedaan signifikan (α = 0.05). Telah Berperan dalam terlakasanya penelitian ini.

20
Volume 5, Nomor 2 Desember 2017, 6-21

DAFTAR PUSTAKA Roesli, U. 2011. ASI Eksklusif. Surabaya:


Anonymous. 2012. Manfaat Jintan Hitam Niaga Swadaya.
untuk Kesehatan. (http:// Soetjiningsih. 1997. ASI. Jakarta: Penerbit
www.gemamedika.blogspot.com/). Buku Kedokteran.
Diakses tanggal 25 September 2015. Setyowati, H. 2008. Bayi Cerdas, Kenapa
Anonymous. 2011. Asal Mula Semangka. Tidak?. Jakarta: Libri.
(http://www. Obatsakit.blogspot.com/). Tati, S.Subahar. 2004. Khasiat dan Manfaat
Diakses tanggal 26 September 2015. Pare. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Anonymous. 2010. Makanan Pelancar ASI.
(http://faithfullness.wordpress.com/).
Diakses tanggal 26 Agustus 2015.
Anonymous.2012. Manfaat Manis dari Pare.
(http://gemamedika.blogspot.com/).
Diakses tanggal 29 Agustus 2015.
Ariani, dr. 2010.Ibu Susui Aku, Bayi Sehat dan
Cerdas dengan ASI. Malang: Sinar Mas
Arifin, Siregar. 2004. Pemberian Asi Eksklusif
dan factor yang mempengaruhinya. Jurnal
USU Digital Library.
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan kebidanan
Nifas Normal. Jakarta: ECG.
Carlson, C. 2008. Ilmu Kesehatan Masyarakat
untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:
EGC.
Depkes, RI. 2002. Manajemen Laktasi. Jakarta:
Bhratara.
Depkes, RI. 2002. Panduan 13 Pesan dasar
Gizi Bayi, dan Balita. Jakarta: Bhratara.
Depkes RI. 2002. Petunjuk Pelaksanaan
Peningkatan ASI Ekslusif. Jakarta:
Bhratara.
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas.Jakarta:
EGC.
Henderson, C. 2006. Buku Ajar Konsep
Kebidanan. Jakarta: ECG.
Johnson, R Taylor, W. 2005.Buku Ajar Praktik
Kebidanan. Jakarta: ECG.
Junaedi, Edi. 2006. Sembuh Penyakit dengan
Habbatussauda (Jintan Hitam). Jakarta:
Agromedia Pustaka.
Perinasia, 2004. Manajemen Laktasi Menuju
Persalinan Aman dan Bayi baru Lahir
Sehat. Jakarta: Perinisia.
Roesli, U. 2000. Mengenal ASI Eksklusif.
Jakarta: Trubus Agrudaya.

21

Anda mungkin juga menyukai