Di Susun Oleh :
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pneumonia merupakan masalah kesehatan di dunia karena angka
kematiannya tinggi, tidak saja dinegara berkembang, tapi juga di negara maju
seperti AS, Kanada dan negara-negara Eropa. Di AS misalnya, terdapat dua juta
sampai tiga juta kasus pneumonia per tahun dengan jumlah kematian rata-rata
45.000 orang.Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga
setelah kardiovaskuler dan tuberkulosis. Faktor sosial ekonomi yang rendah
mempertinggi angka kematian. Gejala Pneumonia adalah demam, sesak napas,
napas dan nadi cepat, dahak berwarna kehijauan atau seperti karet, serta gambaran
hasil ronsen memperlihatkan kepadatan pada bagian paru.
Kepadatan terjadi karena paru dipenuhi sel radang dan cairan yang
sebenarnya merupakan reaksi tubuh untuk mematikan luman. Tapi akibatnya
fungsi paru terganggu, penderita mengalami kesulitan bernapas, karena tak tersisa
ruang untuk oksigen. Pneumonia yang ada di masyarakat umumnya, disebabkan
oleh bakteri, virus atau mikoplasma ( bentuk peralihan antara bakteri dan virus ).
Bakteri yang umum adalah streptococcus Pneumoniae, Staphylococcus Aureus,
Klebsiella Sp, Pseudomonas sp,vIrus misalnya virus influensa.
Pneumonia sebenarnya bukan peyakit baru. American Lung Association
misalnya, menyebutkan hingga tahun 1936 pneumonia menjadi penyebab
kematian nomor satu di Amerika. Penggunaan antibiotik, membuat penyakit ini
bisa dikontrol beberapa tahun kemudian. Namun tahun 2000, kombinasi
pneumonia dan influenza kembali merajalela dan menjadi penyebab kematian
ketujuh di negara itu.
Pneumonia menyebabkan infeksi paru meradang. Kantung-kantung udara
dalam paru yang disebut alveoli dipenuhi nanah dan cairan sehingga kemampuan
menyerap oksigen menjadi kurang. Kekurangan oksigen membuat sel-sel tubuh
tidak bisa bekerja. Gara gara inilah, selain penyebaran infeksi ke seluruh tubuh,
penderita pneumonia bisa meninggal. Sebenarnya pneumonia bukanlah penyakit
tunggal. Penyebabnya bisa bermacam-macam dan diketahui ada 30 sumber
infeksi, dengan sumber utama bakteri, virus, mikroplasma, jamur, berbagai
2
3
3
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Pneumonia adalah suatu infeksi dari satu atau dua paru-paru yang biasanya
disebabkan oleh bakteri-bakteri, virus-virus, atau jamur . Pneumonia adalah infeksi
yang menyebabkan paru-paru meradang. Kantung-kantung udara dalam paru yang
disebut alveoli dipenuhi nanah dan cairan sehingga kemampuan menyerap
oksigen menjadi kurang. Di dalam buku “Pedoman Pemberantasan Penyakit ISPA
untuk Penanggulangan Pneumonia pada Balita”, disebutkan bahwa pneumonia
merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang
mengenai bagian paru (jaringan alveoli) (Depkes RI, 2004:4)
Klasifikasi pneumonia antara lain:
1. Pneumonia Lobaris
Penyakit pneumonia dimana seluruh lobus ( biasanya 1 lobus ) terkena infeksi
scara difusi. Penyebabnya adalah streptococcus pneumonia. Lesinya yaitu bakteri
yang dihasilkannya menyebar merata ke seluruh lobus.
2. Bronchopneumonia
Pada Bronchopneumonia terdapat kelompok-kelompok infeksi pada seluruh
jaringan pulmo dengan “multiple focl infection” yang terdistibusi berdasarkan
tempat dimana gerombolan bakteri dan debrisnya tersangkut di bronchus.
Penyebab utamanya adalah obstruksi bronchus oleh mukus dan aspirasi isi
lambung lalu bakteri terperangkap disana kemudian memperbanyak diri dan
terjadi infeksi pada pulmo. Bronchopneumonia terbagi menjadi 2 subtipe,yakni:
a. Pneumonia aspirasi
Mekanisme infeksi terjadi saat partikel-partikel udara membawa bakteri masuk ke
paru-paru. Banyak terjadi pada pasien-pasien post operasi dan pasien-pasien
dengan kondisi yang lemah.
b. Pneumonia intertitialis
Reaksi inflamasi melibatkan dinding alveoli dengan eksudat yang relatif sedikit
dan sel-sel lekosit poli-morfo-nuklear dalam jumlah yang relatif sedikit.
Pneumonia intertitialis biasanya ada kaitannya dengan infeksi saluran pernapasan
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
DROPLETS
Bakteri pathogen
menginfeksi saluran
napas bagian bawah
Inflamasi di alveoli
Pneumonia
Inflamasi
Pola nafas
tidak
efektif Meningkatkan
med inflamasi
Histamin, P9
Hipertermia
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
2. Diagnosa Keperawatan
17
18
18
19
BGA 3. Mencegah
kelelahan dan
mengurangi
konsumsi oksien
4. Meningkatkan
inspirasi
maksimal,
mempermudah
mengeluarkan
secret
5. Mengetahui nilai
Blood Gas Arteri
pasien untuk
menguatkan
diagnose
keperawatan.
Saturasi oksigen 85 % -
19
20
100 %.
20
21
makan.
b. Mempertahankan/menin
gkatkan berat badan,
lingkar lengan atas
normal
c. Tidak adanya anoreksi
21
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-
paru (alveoli). Terjadinya pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan
proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia). Gejala
penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara
mendadak.
Gejala yang lain pada Pneumonia adalah demam, sesak napas, napas
dan nadi cepat, dahak berwarna kehijauan atau seperti karet, serta gambaran
hasil ronsen memperlihatkan kepadatan pada bagian paru
3.2 Saran
Dengan makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat menambah dan
mengembangkan referensi tentang penyakit pneumonia dalam melakukan
study di fakultas keperawatan serta bagi perawat diharaapkan juga menangani
dan menanggulangi penyakit pneumonia pada kliennya.
22
23
DAFTAR PUSTAKA
23