EVALUASI KERUGIAN DAYA
PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
DI GARDU DISTRIBUSI DBSA UPJ BANDUNG SELATAN
EVALUATION OF ENERGY LOSSES IN LOW VOLTAGE LINE DISTRIBUTION
AT DBSA SUB STATION DISTRIBUTION
UPJ BANDUNG SELATAN
Asikin S.Y
Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Bandung
E_mail : asikinsy@gmail.com
ABSTRAK
Sistem Distribusi Jaringan Tegangan Rendah merupakan saluran terdekat dengan konsumen
tenaga listrik. Setiap konsumen pemakaian daya listriknya tercatat di kWh meter masing-masing,
begitu juga untuk gardu distribusi besarnya pemakaian daya akan terlihat pada kWh meter di
gardu distribusi. Ketika terjadi kondisi dimana jumlah pemakaian daya di konsumen tidak sama
dengan daya yang disalurkan oleh gardu distribusi, maka dalam hal ini timbul kerugian baik yang
bersifat teknis maupun non teknis. Kerugian daya energi listrik di jaringan distribusi tegangan
rendah diGardu Distribusi DBSA UPJ Bandung Selatan dilihat dari segi teknisnya saja, kemudian
memberikan solusi dari permasalahan yang ada. Metode yang digunakan adalah perhitungan
drop tegangan, rugi-rugi daya dan energi listrik pada penghantar selama 1 jam Rugi-rugi yang
diakibatkan oleh penghantar selama selang waktu 1 jam adalah sebesar 1801 watt. Sedangkan
untuk 1 bulan berdasarkan data beban puncak adalah 2957.25 kWh (susut teknis) dan 1446.75
kWh (susut non teknis). Untuk memperkecil kerugian daya tersebut diperlukan solusi agar
penekanan kerugian energi listrik lebih kecil salah satunya dengan mengganti ukuran
penampang penghantar menjadi 3x70 mm2 +50 mm2.
Kata Kunci : Drop tegangan, rugi daya, rugi energi, penghantar
PENDAHULUAN
POLBAN
Gardu Distribusi merupakan tempat atau
bangunan dimana dilakukan transformasi
tegangan menengah 20 kV ke tegangan
rendah 220/380 Volt. Gardu distribusi ini
terukur di kWh meter distribusi induk. Hal ini
perlu ditelusuri untuk meminimalisir kerugian
yang ada baik itu di sisi teknis ataupun non
teknis.
adalah sebagai pusat penyalur pada sistem Meninjau uraian permasalahan seperti yang
distribusi tegangan rendah kemudian energi dijelaskan diatas, maka dalam hal ini akan
listrik disebarkan pada konsumen. Dalam dilakukan evaluasi kerugian daya pada
mendistribusikan energi listrik tidak selalu jaringan distribusi tegangan rendah di gardu
sempurna, ada kalanya proses penyaluran distribusi DBSA UPJ Bandung Selatan
tenaga listrik tidak tersalurkan secara dilihat dari segi teknisnya saja, kemudian
maksimal. Hal ini disebabkan oleh adanya memberikan solusi untuk perbaikan jaringan
kerugian-kerugian baik teknis maupun non distribusi tegangan rendahnya.
teknis.Dalam hal ini, bisa menimbulkan
kerugian yang sangat besar bagi pihak PLN Fungsi dari sistem distribusi ialah
sebagai perusahaan yang mengelola bisnis menyalurkan dan mendistribusikan energi
tenaga listrik karena ketika daya yang listrik dari pusat sumber ( gardu induk ) ke
terukur kWh pelanggan dalam satu gardu pusat-pusat/kelompok beban (gardu
lebih kecil dibandingkan dengan daya yang
distribusi) dan konsumen dengan mutu Jatuh Tegangan (Voltage Drop)
yang memadai. Jaringan tegangan rendah yang terlalu
panjang dapat menimbulkan drop tegangan
Sistem Distribusi Tegangan Rendah di sisi pelanggan, khususnya pelanggan
merupakan rangkaian terakhir pada sistem paling ujung akan menerima tegangan yang
distribusi tenaga listrik dimana pada jaringan tidak sama dengan tegangan yang
tegangan rendah ini adalah jaringan dibangkitkan disisi sekunder trafo, dalam hal
terdekat dengan pelanggan atau konsumen. ini sumber dari gardu distribusi itu sendiri.
Berdasarkan PUIL 2000 pasal 4.2.3.1
Tegangan nominal suatu sistem adalah nilai menyatakan bahwa susut tegangan antara
tegangan yang disandang oleh suatu sistem terminal konsumen dan sembarang titik dari
atau pelengkapan dan kepadanya instalasi tidak boleh melebihi 5 % dari
karakteristik kerja tertentu dari sistem dan tegangan pengenal pada terminal konsumen
perlengkapan itu dirujuk. bila semua penghantar dari instalasi dialiri
Tegangan nominal suatu sistem untuk arus maksimum.
sistem 3 fasa, 4 kawat atau 3 kawat menurut
SPLN 1:1995 adalah adalah 230/400 volt, Vd= Vs-Vr
400/690 volt, dan 1000 volt. Keterangan :
Variasi tegangan pelayanan ditetapkan Vd = Jatuh Tegangan (Volt)
maksimum +5 % minimum -10 % terhadap Vs = Tegangan pengirim dari sumber (Volt)
tegangan nominal Vr = Tegangan penerima di sisi beban (Volt)
Tegangan nominal Variasi tegangan Drop tegangan dapat terjadi pada saat
(V) Pelayanan (%) beban puncak. Besarnya adalah :
230/400 ) V I .l.Z
400/690 ) +5%,-10% Keterangan : V = Drop tegangan (Volt)
1000 ) I = Arus (A)
l = Panjang jaringan (km)
Sumber : SPLN 1:1995 Z =Impedansi jaringan
( / km )
Beban Pada Jaringan Distribusi
Secara umum ditinjau dari macam-macam
Untuk Jaringan Tegangan Rendah nilai
reaktansi kecil sehingga diabaikan. Dalam
beban maka beban listrik diklasifikasikan
hal ini untuk kabel Twisted Insulated Cable
menjadi tiga jenis beban, yaitu beban
(TIC) yang berpengaruh adalah nilai
domestik, beban komersial, dan beban
resistansi penghantarnya dengan mengacu
industri.
pada SPLN 42-10:1993.
METODE
POLBAN
Susut Energi Listrik
Susut energi adalah besarnya selisih antara
energi yang disalurkan dengan energi yang
dipakai selama kurun waktu tertentu yang
Rugi-rugi pada penghantar
Rugi-rugi pada penghantar tidak dapat
dihilangkan karena setiap penghantar
mempunyai nilai tahanan jenis yang
menyebabkan adanya daya terserap pada
diakibatkan oleh permasalahan teknis dan
penghantar.
non teknis dalam KWh (Kilo Watt hour).
Penyebab tersebut kemudian dibagi menjadi
Besarnya rugi-rugi penghantar tersebut
2 yaitu penyebab teknis dan penyebab non
ditentukan dengan rumus:
teknis.
Pc = I2 x R x l
NS NI Kerugian energi dihitung setiap jam, maka
Losses = x100%
NS besarnya adalah
Keterangan: NS = Energi listrik yang Pc = I2 x R x LxH ( Watt hours)
disalurkan Keterangan :
NI = Energi listrik yang Pc = Rugi-rugi pada penghantar (watt)
terpakai PcH = Rugi energi listrik (kWh)
I = Arus yang mengalir pada penghantar
R = Tahanan murni pada penghantar
(SPLN 42-10 :1993) Perhitungan Kerugian Daya, Energi
l = Panjang penghantar (km) Listrik Dan Drop Tegangan
H = Waktu / Jumlah jam.
Fasa R
Perhitungan kerugian daya pada penghantar
saluran udara tegangan rendah dalam hal
PERHITUNGAN DAN ANALISA ini dengan cara menghitung kerugian di
setiap percabangan saluran udara tegangan
Dalam hal ini akan dibahas mengenai rendah untuk fasa R di gardu DBSA dengan
perhitungan dan analisa dalam menentukan melihat besarnya arus pembebanan
besarnya drop tegangan dan kerugian kemudian dapat dihitung jumlah total
energi listrik pada saluran udara tegangan keseluruhan kerugian daya dan energi listrik
rendah gardu DBSA dengan mengacu pada selama 1 jam, sedangkan untuk perhitungan
data hasil pengukuran di lapangan. kerugian energi listrik selama 1 bulan
Perhitungan drop tegangan dan kerugian digunakan data pengukuran pembebanan
daya pada penghantar saluran udara pada saat beban puncak. Berikut ini adalah
tegangan rendah dalam hal ini dengan cara penyederhanaan Sistem Informasi
menghitung kerugian di setiap percabangan Geografis yang ada di lapangan dan data
saluran udara tegangan rendah di gardu pembebanannya.
DBSA dengan melihat besarnya arus
pembebanan kemudian dapat dihitung
jumlah total keseluruhan kerugian daya
selama 1 jam dan untuk menghitung
kerugian energi listrik selama 1 bulan
dilakukan pendekatan mengacu pada
pengukuran pembebanan pada saat beban
puncak dengan memperhatikan factor
beban.
Single Line Diagram Gardu Distribusi
DBSA
POLBAN
Gambar 2. Profil pembebanan fasa R
saluran udara tegangan rendah DBSA
Gambar 1 Diagram Satu Garis Gardu DBSA Berdasarkan data diatas maka perhitungan
kerugian daya dan energi listrik untuk fasa R
(sumber:manual book SOP gardu portal) adalah sebagai berikut:
1. Rugi Daya dan Energi Listrik pada titik pengukuran pada saat beban puncak di
AB gardu DBSA dan faktor beban adalah 0.5.
a. Pc = I (AB)2 x R (SUTR) x L (AB) Kerugian energi listrik selama 1 bulan untuk
= 532 x 0.868 x 0.057 fasa R adalah:
= 139 watt PcH (Fasa R) = Ir2 x R (SUTR) x L x H
b. PcH = I (AB)2 xR (SUTR) x L (AB) xH = (Faktor BebanxIr)2 x R x L x H
= 532 x 0.868 x 0.057x 1 = ((0.5x85)2 x 0.868x1.756 x
=139 watt hour 720)/1000
= 0.139 kwh. = 1982.2 kwh.
Besarnya kerugian daya pada titik AB
adalah 139 watt. Perhitungan Kerugian Daya, Energi
Besarnya kerugian energi listrik selama 1 Listrik Dan Drop Tegangan
jam di titik AB adalah 0.1390 kwh. Fasa S
Perhitungan drop tegangan pada Perhitungan kerugian daya pada penghantar
penghantar SUTR fasa R menggunakan saluran udara tegangan rendah dalam hal
rumus berikut: ini dengan cara menghitung kerugian di
V = I.L.Z, dimana nilai Z untuk penghantar setiap percabangan saluran udara tegangan
TIC 3x35 + N mengacu pada SPLN 42-10 rendah untuk fasa S di gardu DBSA dengan
melihat besarnya arus pembebanan
:1993.
kemudian dapat dihitung jumlah total
2. Drop Tegangan Pada Titik AB keseluruhan kerugian daya dan energi listrik
VAB = I (AB) xL (AB) x Z (TIC 3x35 + 25 selama 1 jam, sedangkan untuk perhitungan
2
mm ) kerugian energi listrik selama 1 bulan
= 53 x 0.057 x 0.868 digunakan data pengukuran pembebanan
= 2.622 Volt pada saat beban puncak.
Dengan perhitungan yang sama, kerugian
daya, energi listrik dan drop tegangan untuk
fasa R dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel .1. Nilai Kerugian Daya, Energi Listrik,
dan Drop Tegangan Fasa R
No. Titik Rugi Rugi Drop
Daya Energi Tegangan
(Watt) (kWh) (V)
1. AB 139 0.139 2.62
2. BC 73 0.073 4.03
3. BD 178.6 0.178 5.1
POLBAN
4. DE 1 0.001 0.2
5. DF 776 0.776 2.56
6. FG 2 0.0002 0.09
7. FH 282.4 0.2824 10.08
8. HI 15.5 0.0155 1.29
9. HJ 19.6 0.0196 1.22
10. JK 1.73 0.00173 0.31
11. JO 0.6 0.0006 0.21
12. JL 9.8 0.0098 1.3
13. LM 1 0.001 0.2
14. LN 0 0 0
Total 800 0.8 29.3
selama 1
Jam
POLBAN
fasa S dapat dilihat pada tabel berikut ini:
POLBAN
AB Kerugian energi listrik selama 1 bulan untuk
a. Pc = I (AB)2 xR (SUTR) x L (AB) fasa T adalah:
= 282 x 0.868 x 0.057 PcH (Fasa T) = It2 x R (SUTR) x L x H
= 38.78 watt = (Faktor BebanxIt)2 x L x H
b. PcH = I (AB)2 xR (SUTR) x L (AB) x H = ((0.5x33)2 x 0.868x1.756 x
= 282 x 0.868 x 0.057x 1 720)/1000
= 38.78 wh = 298.77 kwh.
= 0.0388 kwh
Besarnya kerugian daya pada titik AB Analisa Kerugian Daya, Energi Listrik
adalah 38.78 watt. dan Drop Tegangan
Besarnya kerugian energi listrik selama 1 Fasa R
jam di titik AB adalah 0.0388 kwh. Jadi besarnya kerugian energi listrik pada
penghantar fasa R selama 1 jam pada saat
Perhitungan drop tegangan pada dilakukan pengukuran adalah sebesar 800
penghantar SUTR fasa T menggunakan watt per jam atau 0.8 kwh. Pengukuran yang
rumus berikut: dilakukan sudah mencakup seluruh
V = I.L.Z, dimana nilai Z untuk penghantar pelanggan tiap percabangan yang
TIC 3x35 + 25 mm2 mengacu pada SPLN tersambung pada setiap fasanya. Dalam hal
42-10 :1993. ini perbedaan waktu pemakaian tenaga
listrik oleh pelanggan. Maka penggunaan Fasa S
arus pembebanan untuk perhitungan adalah
pada saat pengukuran dilakukan di Besarnya kerugian energi listrik pada
lapangan. Dalam hal ini pengukuran yang penghantar fasa S selama 1 jam pada saat
dapat dilakukan dalam proyek akhir ini dilakukan pengukuran adalah sebesar 375
adalah pada jam di luar waktu beban watt atau 0.375 kwh.
puncak. Untuk menghitung besarnya kerugian energi
Untuk menghitung besarnya kerugian energi listrik selama 1 bulan untuk fasa S dilakukan
listrik selama 1 bulan untuk fasa R dilakukan dengan menggunakan pendekatan pada
dengan menggunakan pendekatan pada saat pembebanan beban puncak dan faktor
saat pembebanan beban puncak dan faktor beban pada gardu distribusi adalah 0.5
beban pada gardu distribusi adalah 0.5 didapatkan nilai kerugian energi listrik
didapatkan nilai kerugian energi listrik selama 1 bulan sebesar 461.19 kwh.
selama 1 bulan sebesar 1982.2 kwh. Sedangkan drop tegangan setelah dihitung
besarnya adalah 19.99 volt. Tegangan pada
Drop tegangan per fasa dihitung pada tiap pelaggan ujung jaringan sebesar 220-19.99
titik percabangan. Besarnya drop tegangan = 200.01 Volt.
total pada selang waktu pengukuran Berdasarkan SPLN 1-1995: Standar
tersebut adalah 29.3 Volt. Maka Besar besarnya tegangan pelayanan adalah +5 %
tegangan pada pelanggan ujung adalah dan -10 % dari tegangan nominal. Dilihat
220-29.3 = 190.6 volt. dari hasil perhitungan drop tegangan untuk
fasa S nilai tegangannya belum memenuhi
Berdasarkan SPLN 1-1995: Standar nilai standar batas tegangan pelayanan
besarnya tegangan pelayanan adalah +5 % yang disyaratkan PLN. Namun ketika
dan -10 % dari tegangan nominal. Dilihat pembebanan bertambah drop tegangan bisa
dari hasil perhitungan drop tegangan untuk jadi akan lebih besar dan nilai tegangan
fasa R nilai tegangannya belum memenuhi 200.01 volt ini akan turun. Ada kemungkinan
nilai standar batas tegangan pelayanan di bawah 200 Volt. Hal ini dipengaruhi oleh
yang disyaratkan PLN. Sehingga ini adalah besarnya penghantar jaringan tegangan
tegangan yang kurang baik yang sampai ke rendah dimana menggunakan TIC ukuran
pelanggan. Jika beban terus naik maka 35 mm2, dengan penghantar ini nilai
dapat dilihat bahwa drop tegangan akan resistansi nya besar sehingga drop
semakin besar dan tegangan ujung akan tegangan ataupun rugi daya menjadi lebih
semakin kecil. besar. Untuk perbaikannya perlu adanya
penggantian ukuran penghantar ke ukuran
Berikut ini perbandingan nilai hasil penghantar yang lebih besar, karena
perhitungan dengan hasil pengukuran di penghantar yang lebih besar memiliki nilai
ujung jaringan.
POLBAN
lapangan dengan pelanggan pada tiang
POLBAN
Tabel .6. Tabel Perbandingan drop
tegangan fasa T dengan tegangan
pelanggan di tiang ujung
Gambar .5. Profil pembebanan netral
saluran udara tegangan rendah DBSA
POLBAN
Fasa R-N : 190.68 Volt
Fasa S-N : 200.01 Volt
Fasa T-N : 202.40 Volt
Besar drop tegangan per fasa metode
pengukuran adalah:
[8].
Distribution System Engineering. New
York.
Watkins, A.J.dkk. 2008. Perhitungan
Instalasi Listrik. Jakarta : Erlangga.