Anda di halaman 1dari 25

BAB III

PEMBAHASAN ALAT

3.1 Baby Incubator ( Draeger Issolete C2000 )


Pesawat Baby Incubator merupakan salah satu pesawat yang
mempunyai fungsi sebagai perawatan dan penyesuaian suhu ( penghangat )
bagi bayi yang lahir premature atau lahir dini.
Incubator didalam dunia kedokteran sangat berguna untuk membantu
seorang bayi yang baru lahir untu memberikan kehangatan dan kenyamanan
dengan cara mengontrol kehangatan tersebut melalui pemanasan yang
dihasilkan oleh elemen panas

Gambar 3.3.1 Pesawat Baby Incubator Draeger

3.1.1 Inventaris Alat


Nama Alat : Baby Incubator
Merk : Draeger
Type / Mode : Isollete C2000
No Seri : JU28497
Buatan : USA
Tahun Pembuatan : 2013
Tegangan : 230V

21
Frekuensi : 50/60 Hz
Daya : 9.9 A
Ruangan : Ruang Perinatologi Gedung Teratai
Sumber Dana : Bantuan PEMDA
Tahun Pengadaan : 2014

3.1.2 Spesifikasi Alat


Physical Attributes
Height : 140 ± 1,2 cm (55 ± 0.5 inch )
Width : 104 cm ( 41 inch )
Depth : 75 cm ( 29.5 inch)
Matress Size : 38.1 cm x 73.66 cm ( 15 in x 29 in )
Mattres Trendelenberg : Continuosly variable to 12º ± 1º

Environmental Requirements
Operating
Temperature : 20ºC (68ºF) to 30ºC (86ºF)
Temperature : 20ºC (68ºF) to 41ºC (106 ºF)
(Humidity and Oxygen Sensor)
Humidity : 5% to 95% relative humidity
Storage
Temperature : -25ºC (-13 ºF) to 60 ºC (140 ºF)
Humidity : 5% to 95% relative humidity

Electrical Requirements
For 100V/120V units : 100V/120V, 50/60 Hz, 9.9 A
Maximum
For 230 V units : 230 V, 50/60 Hz, 9.9 A maximum
Chasis current leakage : ≤ 300 µA
(100V and 120V)
Chasis current leakage : ≤ 500 µA
(230 V)

22
3.1.3 Fungsi Alat
Incubator merupakan salah satu peralatan elektromedik yang
berfungsi untuk memberikan perlindungan kepada bayi yang baru lahir
premature atau mempunyai berat badan lahir rendah dengan cara memberikan
suhu dan kelembapan yang stabil dan kebutuhan oksigen sesuai dengan
kondisi kandungan ibu, mencegah terjadinya infeksi pernapasan pada bayi
dan untuk mengisolasi bayi yang baru lahir atau bayi premature yag memiliki
berat badan kurang dari 2, 5 kg.
Selain berfungsi sebagai penghangat, incubator juga berfungsi
melindungi bayi dari bahaya infeksi. Di tempat ini, tersedia juga alat
penyinaran sinar biru bagi bayi prematur yang mengalami peningkatan kadar
bilirubin dalam darahnya (bayi kuning/jaundice) sebagai akibat hati bayi yang
belum bekerja sempurna.

3.1.4 Prinsip Kerja


Incubator ini menggunakan sistem pemanasan dengan heater dan
sistem kerja manual, digital dan dilengkapi alarm-alarm pengaman. Pesawat
ini mempunyai sirkulasi yang terkontrol atau mempunyai kelembaban relatif
dan isolasi untuk melindungi bayi dari kontaminasi udara dari luar. Hal ini
diperlukan bagi bayi premature, karena sangat rawan terhadap masalah
pernapasan dan masalah masalah yang bersangkutan dengan kesehatan bayi
tersebut. Suhu yang dibutuhkan dalam perawatan bayi ini antara 32° C -
37°C.
Prinsip kerja pesawat incubator adalah dengan mengatur serta
menstabilkan suhu dalam ruangan incubator agar sesuai dengan suhu yang
dibutuhkanu oleh bayi premature. Pesawat ini menggunakan pemanasan
elemen atau heater yang dikontrol oleh suatu rangkaian control suhu agar
suhu tetap stabil. Heater akan bekerja pada saat sensor suhu kurang dari
setting suhu yang telah ditentukan dan sebaliknya apabila sensor suhu lebih
besar dari setting suhu, maka secara otomatis heater akan mati.

23
Gambar 3.3.2 Blok Diagram Baby Incubator

Fungsi masing-masing bagian Blok Diagram :


 Catu daya berfungsi sebagai penyuplai arus ke seluruh blok rangkaian.
 Rangkaian Setting Suhu untuk menentukan besar suhu yang diinginkan.
 Rangkaian Sensor Suhu mendeteksi panas yang dihasilkan oleh heater pada
incubator yang kemudian akan memberikan informasi ke rangkaian display
dan rangkaian alarm.
 Rangkaian Alarm sebagai Indikator pengaman suhu yang berada pada
inkubator melebihi nilai suhu yang
 disetting.
 Rangkaian Pemanas (Heater) adalah alat yang berfungsi untuk merubah
energi listrik menjadi energi panas.
 Rangkaian Display menerima tegangan analog untuk kemudian dirubah ke
dalam bentuk digital dengan tampilan angka digital seven segmen.
 Blower sebagai sirkulasi udara dalam baby incubator
 Relay sebagai penghubung dan pemutus arus listrik AC

Adapun cara kerja keseluruhan dari blok diagram baby incubator secara teknis adalah
sebagai berikut :

24
Pada saat pesawat dihidupkan dengan menekan tombol ON maka blok
rangkaian power supply bekerja dan akan memberikan supply tegangan ke rangkaian
kontrol, alarm, display, sensor suhu, sensor basah, blower, dan sebaginya. Dari
keluaran kontrol ini terdapat relay merupakan kontak untuk mengatur dan
memberikan supply tegangan yang menuju ke heater. Besarnya pemanas yang
dihasilkan oleh heater dikontrol oleh relay dan rangkaian sensor suhu melalui
rangkaian kontrol. Udara panas yang dihasilkan dari heater selanjutnya diratakan ke
seluruh ruangan oleh blower sehingga ruangan mendapatkan panas yang rata. Jika
suhu settingan inkubator kurang dari 290C maupun lebih besar dari 370C, maka
sensor suhu akan bekerja memberikan signal ke rangkaian kontrol dan akan membuat
relay tidak bekerja, sehingga sumber daya ke heater terputus dan buzzer berbunyi.

3.1.5 Bagian – Bagian Alat

Hood / Casing alat Xray Tray

Berfungsi sebagai Berfungsi sebagai tempat


penutup atau casing alat kaset film X ray , ketika
agar udara panas bayi akan dilakukan
alirannya bias dibatasi pemotretan radiografi
dan terbuat bening agar
dapat memantau bayi

25
Oval Access Door

Berfungsi
sebagai pintu
untuk perawat
saat sedang
melakukan
tindakan pada
bayi premature

Pawl Latch / pengunci Pengunci oval door


casing
Berfungsi sebagai kunci untuk
Berfungsi sebagai kunci membuka dan menutup oval
untuk membuka dan door
menutup casing .

Tubing grommets

Lubang yang berfungsi


sebagai tempat masuknya
selang-selang infus dan lain
lain

26
Sensor module interface
connector

Berfungsi sebagai
konektor dari sensor -
sensor

Push / pull handle


Trendelenberg mattress tilt
Berfungsi sebagai
control
pegangan saat
Sebagai
transportasi pengatur atau
incubator
control
babyuntuk pungungkit
matras atau naik turun
matras

Humidity reservoir

Berfungsi sebagai tempat air


untuk kelembapan alat.

27
Matras

Berfungsi sebagi
tempat bayi
diletakkan

Probe Skin temperature

Berfungsi untuk memantau skin


temperature pada baby

Main ON / OFF Power Switch

Berfungsi sebagai switch


utama pada alat. Terletak di
bagian belakang bawah alat

Incubator ON / OFF Switch

Berfungsi sebagai switch


untuk menghidupkan dan
mematikan alat. Terletak
dibawah dispay unit.

28
Cabinet Stand

Berfungsi sebagai lemari


yang berfungsi untuk
menyimpan keperluan –
keperluan alat

Oxygen Inlet

Berfungsi sebagai konektor


gas Oksigen dari tabung ke
alat.

Impeller
II
Berfungsi sebagai kipas untuk
meratakan udara panas yang
dihasilkan oleh keseluruh
bagian chamber

Heater

Berfungsi sebagai
menghasilkan udara panas
untuk dialirkan ke alat

Matras Tilt Bar

Berfungsi sebagai
pengungkit matras

29
Tombol – tombol

Berfungsi sebagai tombol


tombol pemilihan

Display Selection

Berfungsi untuk pemilihan


menu display yang lain

Up arrow and down arrow


Utility Shelf
key
Berfungsi untuk Berfungsi sebagai tombol
menaruh pemilihan tas dan bawah
barang-barang
Tombol dan
yang
Indikator
berhubunganDisplay
Alarm
Indikator power dengan alat
Failure dan >37°C Berfungsi
Berfungsi Keypad Lock
sebagai
untuk
berfungsi sebagai tampilan Berfungsi
tanda saat pengaturan
lampu indikator sebagain
alrm pemilihan
ketika terjadi control pada
berbunyi maupun
kesalahan pada panel. Atau
dan untuk informasi penguncian
mensilent power dan lamu numeric dan seluruh tombol
ketika indicator ketika set grafik
berbunyi temperature
melebihi 37°C

Sensor Module

Berfungsi sebagai modul


sensor-sensor dimana
30
terdapat sensor oxygen cell,
humidity, air, temperature
and skin sensor temperature
31
3.1.6 Prosedur Tetap Pengoperasian

PROSEDUR PENGOPERASIAN BABY INCUBATOR

RSUP FATMAWATI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


1 dari 6

Tanggal Terbit : Ditetapkan


Direktur Utama

PROSEDUR
TETAP
Dr. Andi Wahyuningsih Attas, SpAn, KIC,
MARS
NIP. 195708021987102001
Pengertian Prosedur Tetap Pengoperasian Baby Incubator adalah bentuk
dari standar yang berupa cara atau langkah-langkah yang
harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan pengoperasian
Baby Incubator, yang berdasarkan prasyarat dan urutan kerja
yang harus di penuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan pada
petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain yang terkait, berupa:
prasyarat, persiapan, pemanasan, pelaksanaan pengoperasian,
pengemasan, dan penyimpanan, agar alat dapat difungsikan
dengan baik untuk merawat bayi premature atau mempunyai
berat badan lahir rendah (BBLR), dengan cara memberikan
suhu dan kelembaban yang stabil dan kebutuhan oksigen,
sesuai dengan kondisi dalam kandungan ibu.
Tujuan 1.Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar
2.Agar didapatkan hasil suhu, kelembaban dan kebutuhan
oksigen yang baik dan sempurna.
3.Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang
ditimbulkan oleh kesalahan pengoperasian
4.Agar usia teknis alat dapat tercapai.
Kebijakan Melaksanakan pengelolaan kegiatan perencanaan, pengembangan,
pemeliharaan alat medik dan keperawatan.

Prosedur 1.Prasyarat
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Alat Laik pakai
1.3. Aksesoris alat lengkap dan baik
1.4. Bahan operasional tersedia
2.Persiapan
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan dan pasang aksesoris ( filter bakteri, Access cup/

32
Iris cup, skin probe temperature dan oksigen sensor )
2.4. Periksa : pengatur posisi matras, sukup pengontrol, volume
air, gas oksigen, flow meter

3. Pemanasan
3.1. Hubungkan alat dengan terminal pembumian
3.2. Hubungkan alat dengan catu daya.
3.3. Hidupkan alat dengan menekan tombol main switch
ON/OFF dibagian belakang alat

3.4. Hidupkan display dengan menekan tombol Switch ON/OFF


dibagian bawah display

3.5. Lakukan pemanasan secukupnya


3.6. Atur dan periksa temperature control, humidity / electric
fan, untuk mengetahui kesiapan alat
3.7. Hubungkan alat dengan konektor gas oxygen
3.8. Periksa sistim alarm
4. Pelaksanaan
4.1. Perhatikan protap pelayanan
4.2. Atur temperature control dengan mengatur
 Jika perlu, buka kunci keypad
 Pada display 1, tekan tombol pertama untuk
memilih air mode

33
 Setting temperature dengan menekan tombol Up
arrow untuk menaikan suhu dari 20ºC ke 37°C.
(temperature bisa diatur lebih sampai 39ºC tetapi
indicator over akan menyala) dan tombol Down
arrow untuk menurunkan suhu dari 39ºC ke 20°C

 Untuk
konfirmasi setting temperature dan kembali ke
display 1. Tekan tombol “HOME”

4.3. Atur skin mode


dengan mengatur
 Pad
a display 1
tekan tombol
kedua dari atas
untuk memilih
pemilihan skin
mode
 Setting temperature skin dengan menekan tombol
Up arrow untuk menaikan suhu dari 34ºC ke 37°C.
(temperature bisa diatur lebih sampai 38ºC tetapi
indicator over akan menyala) dan tombol Down
arrow untuk menurunkan suhu dari 38ºC ke 34°C
 Untuk menkonfirmasi setting skin temperature dan

34
kembali ke display 1. Tekan tombol “Home”

4.4. Atur Kelembaban dengan mengatur


 Pada display 1 tekan tombol ketiga untuk pemilihan
humidity

 Tekan tombol pada pemilihan ON untuk mengaktifkan


mode kelembaban

 Atur penyetingan
kelmbaban dengan menekan tombol Up Arrow untuk
menaikkan setting kelembaban dari 30% ke 95% dan
tekan tombol Down Arrow untuk menurunkan setting
kelembaban dari 95% ke 30%.
 Tekan tombol pemilihan Home untuk menyetujui setting
control kelembaban dan kembali ke display 1.
4.5. Atur setting oksigen dengan cara:
 Pastikan oksigen telah dipasang ke oksigen inlet
dibagian belakang alat
 Pada display 1, tekan tombol paling bawah untuk
pemilihan oxygen

35
 tekan tombol pada pemilihan ON untuk mengaktifkan
mode oksigen.
 Jika muncul pesan Cal Required, artinya kalibrasi
sistem oksigen control.
 Atur penyetingan oksigen dengan menekan tombol Up
Arrow untuk menaikan setting oksigen dari 21% sampai
65%. Dan tekan tombol Down Arrow untuk menurunkan
setting oksigen dari 65% sampai 21%.
 Tekan tombol pemilihan Home untuk menyetujui setting
control oksigen dan kembali ke menu awal.
 Tekan tombol Keypad Lock untuk mengunci tombol.
4.6. Masukkan Bayi kedalam incubator perawatan yang telah
stabil temperature dan kelembabannya dan pantau fungsi
alat. Pastikan acces cup / iris cup dan sungkup tertutup
dengan baik.
5. Pengemasan/Penyimpanan
5.1. Setelah selesai, keluarkan bayi dari Incubator perawatan.
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi
OFF yang terletak dibawah display.
5.3. Lalu tekan juga untuk mematikan supply tombol ON/OFF
ke posisi OFF yang terletak di belakang alat.
5.4. Lepaskan aksesoris alat
5.5. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya
5.6. Lepaskan kabel pembumian
5.7. Lepaskan hubungan alat dengan tabung gas oksigen
5.8. Bersihkan alat. Pastikan alat incubator perawatan dalam
kondisi baik dan siap di fungsikan pada pemakaian
berikutnya
5.9. Pasang penutup debu
5.10. Simpan alat dan aksesoris ketempat semula.
5.11. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien.
Unit terkait 1. Instalasi Rawat Inap : IRNA A
2. Instalasi Rawat Intensive : NICU
3. Instalasi Bedah Sentral (IBS)

36
2. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)

3.1.7 Prosedur Tetap Pemeliharaan

PEMELIHARAAN BABY INCUBATOR

MERK DRAEGER ISOLLETE C2000

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 1/2


RSUP FATMAWATI
HK.03.05.1.1490

37
Prosedur Tetap Tanggal Terbit Ditetapkan
1-10-2010 Direktur Utama

Dr. Andi Wahyuningsih Attas, SpAn, KIC, MARS


NIP. 195708021987102001
I. PENGERTIAN Baby Incubator adalah alat yang digunakan untuk menghangatkan
bayi dikarenakan lahir prematur atau bayi dengan perawatan
khusus agar suhu dan kondisi bayi tetap stabil.

II. TUJUAN A. Tersedianya acuan pemeliharaan alat Baby Incubator merk


Draeger Isollete C2000
B. Terpeliharanya kondisi laik pakai alat
C. Terjaminnya usia teknis alat
III. KEBIJAKAN Melaksanakan pengelolaan kegiatan perencanaan, pengembangan,
pemeliharaan alat medik dan keperawatan.

IV. TAHAPAN A. Persiapan


1. Siapkan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja
3. Siapkan formulir laporan kerja
4. Siapkan dokumen teknis penyerta :
a. Service Manual
b. Wiring program
5. Siapkan peralatan kerja
a. Too
l Set
b. Mul
timeter
c. Lea
kage Current Meter
d. Hig
ro thermograph analyzer
6. Siapkan bahan pemeliharaan :
a. kain lap
b. Cairan pembersih/disinfektan
c. Fuse
d. Vacuum cleaner
e. Contact cleaner
f. Kuas
g.Air filter
7. Pemberitahuan kepada pengguna alat

38
PEMANTAUAN FUNGSI BABY INCUBATOR

MERK DRAEGER ISOLETTE C2000

No. Dokumen No. Revisi : Halaman : 2/2


RSUP FATMAWATI
HK.03.05.1.1490

B. Pelaksanaan
B.1Lakukan pendataan alat, meliputi :
a. Nama alat : Baby Incubator
b. Merk : Drager
c. Type/Model : Isollete C2000
d. Nomor seri :
B.2Lakukan pemeriksaan dan bersihkan seluruh bagian alat
meliputi :
a. Chasis / selungkup
b. Tanda tampilan display
c. Kotak kontak
d. Air Filter
e. Kotak air
f. Kebersihan alat
B.3 Cek selektor, indikator, dan sistem alarm, perbaiki bila perlu : 1
bulan
B.4 Cek Kondisi gas supply yang tersedia serta asesoris lainnya : 3
bulan
B.5 Cek dan bersihkan tombol/switch menggunakan contact cleaner:
: 3 bulan
B.6 Cek air filter, ganti bila perlu : 3 bulan
B.7 Cek semua fitting, kabel dan konektor dari semua hubungan
listrik serta baterei, perbaiki bila perlu : 3 bulan
B.8 Ganti NICD baterei : 1 tahun
B.9 Cek kondisi seals of hand port dan hose seals, ganti bila perlu
B.10 Cek kondisi ventilator motor, berikan oli bila perlu : 1 tahun
B.11 Lakukan pemantauan / pengukuran kondisi lingkungan,
meliputi :
a. Catu daya
b. Kondisi kelembapan ruangan
B.12 Lakukan pengukuran keselamatan kerja, meliputi :
a. Arus bocor
b. Impedansi kabel pembumian
B.13 Hidupkan alat, lakukan pengecekan terhadap :
a. Adjustment temperatur
b. Pengukuran sensor temperatur
c. Alarm
d. Temperatur udara
e. Kelembaban
f. Temperatur Display
g. Keluhan pada alat
B.14 Tentukan kesimpulan pemantauan fungsi terdiri dari :
a. Alat layak difungsikan
b. Alat tidak layak difungsikan

39
C. Pencatatan
1. Isi kartu pemeliharaan alat
2. Isi formulir laporan kerja
3. Pengguna alat menandatangani laporan kerja dan alat
diserahkan kembali kepada pengguna alat
D. Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta
1. Cek alat dan sesuaikan dengan catatan
2. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ke tempat
semula

E. Pelaporan
Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas

V. LEMBAR KERJA A. Nama Rumah Sakit : RSUP Fatmawati


Unit Pelayanan :

2. Data Alat :
a. Nama Alat : Baby Incubator
b. Merk : Drager
c. Type / Model : Isollete C2000
d. Nomor seri :
3. Alat Kerja :
a. Tool set  Baik  T. Lengkap 
T.Ada
b. Multimeter  Baik  T. Baik 
T.Ada
c. Leakage current meter  Baik  T. Baik 
T.Ada
d. Higro – thermograph  Baik  T.Baik 
T.Ada
analyzer

4. Kelengkapan Administrasi :
a. Surat Perintah Kerja (SPK)
 Ada  Tidak Ada
b. Formulir lembar kerja
 Ada  Tidak Ada
c. Formulir laporan kerja
 Ada  Tidak Ada
d. Pemberitahuan kepada penguna alat
 Sudah  Belum

5. Pemeriksaan Bahan Operasional :


a. Lap Pembersih
 Cukup  Tidak cukup
b. Air bersih
 Cukup  Tidak Cukup
c. Filter
 Cukup  Tidak Cukup

6. Pengukuran Kondisi Lingkungan


a. Tegangan : Volt
b. Hubungan pembumian :
c. Impedansi kabel pembumian :

40
7. Pemeriksaan Kondisi fisik Alat :
a. Chasis/Selungkup  Baik 
Tidak Baik
b. Kotak kontak  Baik 
Tidak Baik
c. Terminal pembumian  Baik 
Tidak Baik
d. Kabel catu daya  Baik  Tidak Baik
e. Sensor Temperatur  Baik 
Tidak Baik
f. Filter  Baik  Tidak Baik
g. Kelembaban  Baik 
Tidak Baik
h. Kebersihan alat  Baik  Tidak Baik
V. UNIT a. Instalasi Rawat Inap : IRNA A
TERKAIT b. Instalasi Rawat Intensive : NICU
c. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
d. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)

41
3.1.8 Prosedur Tetap Perbaikan

PROSEDUR TETAP PERBAIKAN BABY INCUBATOR

RSUP FATMAWATI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


1 dari 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan


Direktur Utama

PROSEDUR
TETAP
Dr. Andi Wahyuningsih Attas, SpAn, KIC,
MARS
NIP. 195708021987102001
Pengertian
Prosedur Tetap Perbaikan Baby Incubator adalah bentuk dari standar
baku, mengenai langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi
elektromedis dalam melaksanakan perbaikan kerusakan alat Baby
Incubator, yang berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus
dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan pada service manual, dan
petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja : analisa kerusakan,
penyiapan suku cadang, perbaikan, penyetelan / adjument, kalibrasi
internal, uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.
Kesimpulan hasil perbaikan dpat disimpulkan alat baik atau alat tidak
baik.
Tujuan
1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi
kembali
Kebijakan Melaksanakan pengelolaan kegiatan perencanaan,
pengembangan, pemeliharaan alat medik dan keperawatan.
Prosedur 1.Prasyarat
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Alat kesehatan dalam kondisi rusak
1.3. Peralatan kerja dan alat ukur lengkap
1.4. Dokumen teknis, protap perbaikan, lembar kerja perbaikan, dan
protap pengoperasian, tersedia
1.5. Bahan pemeliharaan dan material bantu, tersedia
1.6. Suku cadang dapat diperoleh
1.7. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan

42
2. Peralatan
2.1. Alat Kerja : Vacuum Cleaner
Toolset Mekanik
1. Alat Ukur : Multimeter
Leakaege Current Meter
Oscilloscope
Ground Tester
O2 Meter
Timer
3.Persiapan
3.1. Siapkan surat perintah kerja (SPK)
3.2. Siapkan formulir lembar kerja Perbaikan
3.3. Siapkan:
a. Service Manual, diagram ( Schematic / wiring )
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat
c. Riwayat perbaikan alat
3.4. Siapkan alat kerja dan alat ukur
3.5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
3.6. Pemberitahuan kepada Unit pelayanan penggunaan alat
4. Pelaksanaan
4.1. Lakukan Anilasa Kerusakan
 Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
 Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan.
 Lakukan pendataan bagian alat / komponen / suku cadang /
yang rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog
4.2.Siapkan suku cadang yang diperlukan
4.3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang)
4.4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi internal
4.5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja
5. Pencatatan
5.1. Lakukan pengisian formulir lembar kerja perbaikan dan SPK
5.2. Simpulkan hasil perbaikan :
 Alat baik
 Alat tidak baik
5.3. Pengguna alat menandatangani lembar kerja perbaikan dan SPK,

43
sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan
6. Pengemasan
6.1 Cek alat kerja dan alat ukur sesuai lembar kerja
6.2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta ke tempat semula
6.3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta ke
tempat semula
6.4. Bersihkan alat Baby Incubator dan lokasi perbaikan.
7. Laporan
7.1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada Unit Pelayanan pengguna
alat dan serahkan kembali alat Baby Incubator yang telah
diperbaiki
7.2. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Unit terkait a. Instalasi Rawat Inap : IRNA A
b. Instalasi Rawat Intensive : NICU
c. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
d. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)

3.1.9 Persyaratan Teknis Lingkungan Dalam Penempatan Alat


Berbagai persyaratan yang harus terpenuhi untuk penempatan Baby
Incubator dalam ruangan pelayanan adalah:
1. Tegangan / Catu Daya dari PLN sebesar 230 V
2. Ambient Temperature dari 22°C – (72ºF)
3. Kelembaban udara dari 30% - 95%
4. Tekanan dari 84,0 – 106,7 kPa (630 – 800 mmHg )
5. Level noise pada Baby Incubator 47 dBA
6. Kondisi ruangan memiliki isolasi yang baik
7. Tahanan pembumian harus baik

44
3.1.10 Jadwal Pemeliharaan
Tabel 3.3 Jadwal Pemeliharaan Baby Incubator

45

Anda mungkin juga menyukai