PEMBAHASAN ALAT
21
Frekuensi : 50/60 Hz
Daya : 9.9 A
Ruangan : Ruang Perinatologi Gedung Teratai
Sumber Dana : Bantuan PEMDA
Tahun Pengadaan : 2014
Environmental Requirements
Operating
Temperature : 20ºC (68ºF) to 30ºC (86ºF)
Temperature : 20ºC (68ºF) to 41ºC (106 ºF)
(Humidity and Oxygen Sensor)
Humidity : 5% to 95% relative humidity
Storage
Temperature : -25ºC (-13 ºF) to 60 ºC (140 ºF)
Humidity : 5% to 95% relative humidity
Electrical Requirements
For 100V/120V units : 100V/120V, 50/60 Hz, 9.9 A
Maximum
For 230 V units : 230 V, 50/60 Hz, 9.9 A maximum
Chasis current leakage : ≤ 300 µA
(100V and 120V)
Chasis current leakage : ≤ 500 µA
(230 V)
22
3.1.3 Fungsi Alat
Incubator merupakan salah satu peralatan elektromedik yang
berfungsi untuk memberikan perlindungan kepada bayi yang baru lahir
premature atau mempunyai berat badan lahir rendah dengan cara memberikan
suhu dan kelembapan yang stabil dan kebutuhan oksigen sesuai dengan
kondisi kandungan ibu, mencegah terjadinya infeksi pernapasan pada bayi
dan untuk mengisolasi bayi yang baru lahir atau bayi premature yag memiliki
berat badan kurang dari 2, 5 kg.
Selain berfungsi sebagai penghangat, incubator juga berfungsi
melindungi bayi dari bahaya infeksi. Di tempat ini, tersedia juga alat
penyinaran sinar biru bagi bayi prematur yang mengalami peningkatan kadar
bilirubin dalam darahnya (bayi kuning/jaundice) sebagai akibat hati bayi yang
belum bekerja sempurna.
23
Gambar 3.3.2 Blok Diagram Baby Incubator
Adapun cara kerja keseluruhan dari blok diagram baby incubator secara teknis adalah
sebagai berikut :
24
Pada saat pesawat dihidupkan dengan menekan tombol ON maka blok
rangkaian power supply bekerja dan akan memberikan supply tegangan ke rangkaian
kontrol, alarm, display, sensor suhu, sensor basah, blower, dan sebaginya. Dari
keluaran kontrol ini terdapat relay merupakan kontak untuk mengatur dan
memberikan supply tegangan yang menuju ke heater. Besarnya pemanas yang
dihasilkan oleh heater dikontrol oleh relay dan rangkaian sensor suhu melalui
rangkaian kontrol. Udara panas yang dihasilkan dari heater selanjutnya diratakan ke
seluruh ruangan oleh blower sehingga ruangan mendapatkan panas yang rata. Jika
suhu settingan inkubator kurang dari 290C maupun lebih besar dari 370C, maka
sensor suhu akan bekerja memberikan signal ke rangkaian kontrol dan akan membuat
relay tidak bekerja, sehingga sumber daya ke heater terputus dan buzzer berbunyi.
25
Oval Access Door
Berfungsi
sebagai pintu
untuk perawat
saat sedang
melakukan
tindakan pada
bayi premature
Tubing grommets
26
Sensor module interface
connector
Berfungsi sebagai
konektor dari sensor -
sensor
Humidity reservoir
27
Matras
Berfungsi sebagi
tempat bayi
diletakkan
28
Cabinet Stand
Oxygen Inlet
Impeller
II
Berfungsi sebagai kipas untuk
meratakan udara panas yang
dihasilkan oleh keseluruh
bagian chamber
Heater
Berfungsi sebagai
menghasilkan udara panas
untuk dialirkan ke alat
Berfungsi sebagai
pengungkit matras
29
Tombol – tombol
Display Selection
Sensor Module
PROSEDUR
TETAP
Dr. Andi Wahyuningsih Attas, SpAn, KIC,
MARS
NIP. 195708021987102001
Pengertian Prosedur Tetap Pengoperasian Baby Incubator adalah bentuk
dari standar yang berupa cara atau langkah-langkah yang
harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan pengoperasian
Baby Incubator, yang berdasarkan prasyarat dan urutan kerja
yang harus di penuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan pada
petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain yang terkait, berupa:
prasyarat, persiapan, pemanasan, pelaksanaan pengoperasian,
pengemasan, dan penyimpanan, agar alat dapat difungsikan
dengan baik untuk merawat bayi premature atau mempunyai
berat badan lahir rendah (BBLR), dengan cara memberikan
suhu dan kelembaban yang stabil dan kebutuhan oksigen,
sesuai dengan kondisi dalam kandungan ibu.
Tujuan 1.Agar pengoperasian alat dilakukan secara benar
2.Agar didapatkan hasil suhu, kelembaban dan kebutuhan
oksigen yang baik dan sempurna.
3.Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang
ditimbulkan oleh kesalahan pengoperasian
4.Agar usia teknis alat dapat tercapai.
Kebijakan Melaksanakan pengelolaan kegiatan perencanaan, pengembangan,
pemeliharaan alat medik dan keperawatan.
Prosedur 1.Prasyarat
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Alat Laik pakai
1.3. Aksesoris alat lengkap dan baik
1.4. Bahan operasional tersedia
2.Persiapan
2.1. Tempatkan alat pada ruangan tindakan
2.2. Lepaskan penutup debu
2.3. Siapkan dan pasang aksesoris ( filter bakteri, Access cup/
32
Iris cup, skin probe temperature dan oksigen sensor )
2.4. Periksa : pengatur posisi matras, sukup pengontrol, volume
air, gas oksigen, flow meter
3. Pemanasan
3.1. Hubungkan alat dengan terminal pembumian
3.2. Hubungkan alat dengan catu daya.
3.3. Hidupkan alat dengan menekan tombol main switch
ON/OFF dibagian belakang alat
33
Setting temperature dengan menekan tombol Up
arrow untuk menaikan suhu dari 20ºC ke 37°C.
(temperature bisa diatur lebih sampai 39ºC tetapi
indicator over akan menyala) dan tombol Down
arrow untuk menurunkan suhu dari 39ºC ke 20°C
Untuk
konfirmasi setting temperature dan kembali ke
display 1. Tekan tombol “HOME”
34
kembali ke display 1. Tekan tombol “Home”
Atur penyetingan
kelmbaban dengan menekan tombol Up Arrow untuk
menaikkan setting kelembaban dari 30% ke 95% dan
tekan tombol Down Arrow untuk menurunkan setting
kelembaban dari 95% ke 30%.
Tekan tombol pemilihan Home untuk menyetujui setting
control kelembaban dan kembali ke display 1.
4.5. Atur setting oksigen dengan cara:
Pastikan oksigen telah dipasang ke oksigen inlet
dibagian belakang alat
Pada display 1, tekan tombol paling bawah untuk
pemilihan oxygen
35
tekan tombol pada pemilihan ON untuk mengaktifkan
mode oksigen.
Jika muncul pesan Cal Required, artinya kalibrasi
sistem oksigen control.
Atur penyetingan oksigen dengan menekan tombol Up
Arrow untuk menaikan setting oksigen dari 21% sampai
65%. Dan tekan tombol Down Arrow untuk menurunkan
setting oksigen dari 65% sampai 21%.
Tekan tombol pemilihan Home untuk menyetujui setting
control oksigen dan kembali ke menu awal.
Tekan tombol Keypad Lock untuk mengunci tombol.
4.6. Masukkan Bayi kedalam incubator perawatan yang telah
stabil temperature dan kelembabannya dan pantau fungsi
alat. Pastikan acces cup / iris cup dan sungkup tertutup
dengan baik.
5. Pengemasan/Penyimpanan
5.1. Setelah selesai, keluarkan bayi dari Incubator perawatan.
5.2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi
OFF yang terletak dibawah display.
5.3. Lalu tekan juga untuk mematikan supply tombol ON/OFF
ke posisi OFF yang terletak di belakang alat.
5.4. Lepaskan aksesoris alat
5.5. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya
5.6. Lepaskan kabel pembumian
5.7. Lepaskan hubungan alat dengan tabung gas oksigen
5.8. Bersihkan alat. Pastikan alat incubator perawatan dalam
kondisi baik dan siap di fungsikan pada pemakaian
berikutnya
5.9. Pasang penutup debu
5.10. Simpan alat dan aksesoris ketempat semula.
5.11. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien.
Unit terkait 1. Instalasi Rawat Inap : IRNA A
2. Instalasi Rawat Intensive : NICU
3. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
36
2. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
37
Prosedur Tetap Tanggal Terbit Ditetapkan
1-10-2010 Direktur Utama
38
PEMANTAUAN FUNGSI BABY INCUBATOR
B. Pelaksanaan
B.1Lakukan pendataan alat, meliputi :
a. Nama alat : Baby Incubator
b. Merk : Drager
c. Type/Model : Isollete C2000
d. Nomor seri :
B.2Lakukan pemeriksaan dan bersihkan seluruh bagian alat
meliputi :
a. Chasis / selungkup
b. Tanda tampilan display
c. Kotak kontak
d. Air Filter
e. Kotak air
f. Kebersihan alat
B.3 Cek selektor, indikator, dan sistem alarm, perbaiki bila perlu : 1
bulan
B.4 Cek Kondisi gas supply yang tersedia serta asesoris lainnya : 3
bulan
B.5 Cek dan bersihkan tombol/switch menggunakan contact cleaner:
: 3 bulan
B.6 Cek air filter, ganti bila perlu : 3 bulan
B.7 Cek semua fitting, kabel dan konektor dari semua hubungan
listrik serta baterei, perbaiki bila perlu : 3 bulan
B.8 Ganti NICD baterei : 1 tahun
B.9 Cek kondisi seals of hand port dan hose seals, ganti bila perlu
B.10 Cek kondisi ventilator motor, berikan oli bila perlu : 1 tahun
B.11 Lakukan pemantauan / pengukuran kondisi lingkungan,
meliputi :
a. Catu daya
b. Kondisi kelembapan ruangan
B.12 Lakukan pengukuran keselamatan kerja, meliputi :
a. Arus bocor
b. Impedansi kabel pembumian
B.13 Hidupkan alat, lakukan pengecekan terhadap :
a. Adjustment temperatur
b. Pengukuran sensor temperatur
c. Alarm
d. Temperatur udara
e. Kelembaban
f. Temperatur Display
g. Keluhan pada alat
B.14 Tentukan kesimpulan pemantauan fungsi terdiri dari :
a. Alat layak difungsikan
b. Alat tidak layak difungsikan
39
C. Pencatatan
1. Isi kartu pemeliharaan alat
2. Isi formulir laporan kerja
3. Pengguna alat menandatangani laporan kerja dan alat
diserahkan kembali kepada pengguna alat
D. Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta
1. Cek alat dan sesuaikan dengan catatan
2. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta
Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ke tempat
semula
E. Pelaporan
Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas
2. Data Alat :
a. Nama Alat : Baby Incubator
b. Merk : Drager
c. Type / Model : Isollete C2000
d. Nomor seri :
3. Alat Kerja :
a. Tool set Baik T. Lengkap
T.Ada
b. Multimeter Baik T. Baik
T.Ada
c. Leakage current meter Baik T. Baik
T.Ada
d. Higro – thermograph Baik T.Baik
T.Ada
analyzer
4. Kelengkapan Administrasi :
a. Surat Perintah Kerja (SPK)
Ada Tidak Ada
b. Formulir lembar kerja
Ada Tidak Ada
c. Formulir laporan kerja
Ada Tidak Ada
d. Pemberitahuan kepada penguna alat
Sudah Belum
40
7. Pemeriksaan Kondisi fisik Alat :
a. Chasis/Selungkup Baik
Tidak Baik
b. Kotak kontak Baik
Tidak Baik
c. Terminal pembumian Baik
Tidak Baik
d. Kabel catu daya Baik Tidak Baik
e. Sensor Temperatur Baik
Tidak Baik
f. Filter Baik Tidak Baik
g. Kelembaban Baik
Tidak Baik
h. Kebersihan alat Baik Tidak Baik
V. UNIT a. Instalasi Rawat Inap : IRNA A
TERKAIT b. Instalasi Rawat Intensive : NICU
c. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
d. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
41
3.1.8 Prosedur Tetap Perbaikan
PROSEDUR
TETAP
Dr. Andi Wahyuningsih Attas, SpAn, KIC,
MARS
NIP. 195708021987102001
Pengertian
Prosedur Tetap Perbaikan Baby Incubator adalah bentuk dari standar
baku, mengenai langkah-langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi
elektromedis dalam melaksanakan perbaikan kerusakan alat Baby
Incubator, yang berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus
dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan pada service manual, dan
petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja : analisa kerusakan,
penyiapan suku cadang, perbaikan, penyetelan / adjument, kalibrasi
internal, uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.
Kesimpulan hasil perbaikan dpat disimpulkan alat baik atau alat tidak
baik.
Tujuan
1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi
kembali
Kebijakan Melaksanakan pengelolaan kegiatan perencanaan,
pengembangan, pemeliharaan alat medik dan keperawatan.
Prosedur 1.Prasyarat
1.1. SDM terlatih dan siap
1.2. Alat kesehatan dalam kondisi rusak
1.3. Peralatan kerja dan alat ukur lengkap
1.4. Dokumen teknis, protap perbaikan, lembar kerja perbaikan, dan
protap pengoperasian, tersedia
1.5. Bahan pemeliharaan dan material bantu, tersedia
1.6. Suku cadang dapat diperoleh
1.7. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan
42
2. Peralatan
2.1. Alat Kerja : Vacuum Cleaner
Toolset Mekanik
1. Alat Ukur : Multimeter
Leakaege Current Meter
Oscilloscope
Ground Tester
O2 Meter
Timer
3.Persiapan
3.1. Siapkan surat perintah kerja (SPK)
3.2. Siapkan formulir lembar kerja Perbaikan
3.3. Siapkan:
a. Service Manual, diagram ( Schematic / wiring )
b. Protap perbaikan dan protap pengoperasian alat
c. Riwayat perbaikan alat
3.4. Siapkan alat kerja dan alat ukur
3.5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
3.6. Pemberitahuan kepada Unit pelayanan penggunaan alat
4. Pelaksanaan
4.1. Lakukan Anilasa Kerusakan
Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat / komponen / suku cadang yang
mengalami kerusakan.
Lakukan pendataan bagian alat / komponen / suku cadang /
yang rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog
4.2.Siapkan suku cadang yang diperlukan
4.3. Lakukan langkah perbaikan ( dengan atau tanpa suku cadang)
4.4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi internal
4.5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja
5. Pencatatan
5.1. Lakukan pengisian formulir lembar kerja perbaikan dan SPK
5.2. Simpulkan hasil perbaikan :
Alat baik
Alat tidak baik
5.3. Pengguna alat menandatangani lembar kerja perbaikan dan SPK,
43
sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan
6. Pengemasan
6.1 Cek alat kerja dan alat ukur sesuai lembar kerja
6.2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta ke tempat semula
6.3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta ke
tempat semula
6.4. Bersihkan alat Baby Incubator dan lokasi perbaikan.
7. Laporan
7.1. Laporkan hasil perbaikan alat kepada Unit Pelayanan pengguna
alat dan serahkan kembali alat Baby Incubator yang telah
diperbaiki
7.2. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Unit terkait a. Instalasi Rawat Inap : IRNA A
b. Instalasi Rawat Intensive : NICU
c. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
d. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
44
3.1.10 Jadwal Pemeliharaan
Tabel 3.3 Jadwal Pemeliharaan Baby Incubator
45