Chapter I PDF
Chapter I PDF
PENDAHULUAN
Mandibula adalah tulang rahang pembentuk wajah yang paling besar, berat
dan kuat. Mandibula berfungsi dalam proses pengunyahan, penelanan dan bicara.
Walaupun mandibula merupakan tulang rahang yang kuat, tetapi ia juga sering
mandibula merupakan tulang rahang yang umum menerima benturan, baik yang
hubungan antara frekuensi fraktur mandibula dengan daerah anatomi yang mengalami
peradangan atau tumor benigna dan malignan.3 Terjadinya kecacatan estetis dan
hambatan fungsional tergantung pada ukuran dan lokasi defek segmental, sebagai
contoh, kehilangan segmen tulang yang kecil pada bagian korpus posterior atau
1
secara umum rahang bawah pasien masih dapat bergerak secara fungsional.
Kehilangan dukungan struktural untuk lidah dan daerah laringeal bukan hanya
menimbulkan permasalahan mastikasi dan menelan, tetapi prolapsed pada lidah dapat
Sejarah rekonstruksi mandibula bermula pada akhir abad ke-19 dan awal abad
ke-20 dengan penggunaan cangkok tulang dan flep untuk defek pasca trauma.
Penggunaan pelat metal, pectoralis major muscle flaps dan material alloplastik yang
lain memberikan solusi bagi pasien yang tidak dilakukan rekonstruksi tulang.
dengan penggunaan ileum, skapula, dan radius sebagai vascularized bone sources.
mandibula yang pertama kali dilaporkan oleh Bardenheuer pada 1881. Particulate
bone dan block bone grafts digunakan pada awal tahun 1954 oleh Conservse. Pada
kanselus yang dimasukkan ke stainless steel atau vitallium trays dan juga free
cortical bone grafts. Adanya kegagalan awal dari prosedur tersebut berhubungan
dengan terjadinya infeksi sekunder sehingga kontaminasi dari saliva dan juga dari
masalah recipient bed yang tersedia untuk free bone grafts. Kegagalan yang timbul
setelah prosedur adalah karena hasil revaskularisasi yang inadekuat dan resorpsi pada
2
graft. Kadar kegagalan setinggi 50% dan kadar komplikasi sebanyak 80% telah
Rekonstruksi defek pada mandibula dapat diperbaiki dengan salah satu cara
hasil yang bagus diperoleh pada penggunaan microvascularized free flaps untuk
osteomuscular flap, dan temporalis muscle osteofacial flap. Semua tipe flep ini
sederhana, cepat untuk harvest, dan mempunyai arch of rotation yang panjang yang
penambahan penggunaan flep pektoralis dengan rib grafts. Bahan alloplastic pada
prosedur flep pedikel dan free tissue transfer, digabungkan dengan adanya steel dan
pelat rekonstruksi titanium pada tahun 70an dan 80an, pemilihan pilihan rekonstruksi
3
dengan menggunakan material ini pun meningkat. Pada tahun 1980an kepopuleran
rekonstruksi mandibular. Tingkat keberhasilan dengan free flaps adalah lebih dari
90% dilaporkan. Pada 1989, Urken memperkenalkan free flap dalam bidang
rekonstruksi pada bagian kepala dan leher. Perkembangan ini memberikan efek yang
Flep dikenal mulai abad ke-16 dari Bahasa Belanda flappe yakni, sesuatu
yang tergantung secara longgar dan luas yang hanya lengket pada satu sisi saja.
Sejarah flep bermula sejak 600 SM, Sushruta Samita menggambarkan rekonstruksi
nasal dengan penggunaan flep dari pipi. Prosedur operasi pada awalnya melibatkan
penggunaan flep pivotal memindahkan kulit ke samping dan rotasi kulit melewati
kulit dipindahkan dari samping tanpa rotasi. Distant pedicle flap merupakan flep yang
Evolusi perkembangan flep mulai diikuti fase ketika Perang Dunia Pertama
dan Kedua, pedicled flap digunakan dengan ekstensif. Periode berikutnya pada tahun
1950an dan 1960an dimana pakar bedah menggunakan axial pattern flap (flep dengan
nama suplai darah). Pada tahun 1970an, suatu perbedaan ditemui diantara aksial dan
flep random, flep muskulus dan flep muskulokutaneous (jaringan otot dan kulit). Ini
merupakan suatu penemuan penting dalam pemahaman tentang flep yang selanjutnya
menuju ke free tissue transfer. Tahun 1980-an penggunaan tipe jaringan yang
4
berlainan meningkat secara signifikan sejalan dengan perkembangan fasciocutaneous
perforator flap. Flep tipe ini mempunyai suplai darah dari pembuluh darah kecil.
Contoh flep ini adalah DIEP flap yang banyak digunakan dalam operasi rekonstruksi
mamae.5
perlindungan jalan nafas, sokongan pada lidah dan otot pada mandibula, gigi geligi
memuaskan, pembentukan semula tulang alveolar dan juga perbaikan defek jaringan
lunak.7
flap yakni dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi dan estetis mandibula. Untuk