Rizca Yunike*
ABSTRAK
Runtuhnya rezim Orde Baru menjadi sebuah titik tolak bagi kebangkitan gerakan organisasi rakyat di
berbagai sektor seperti buruh, petani dan nelayan yang selama ini diam. Adanya keterbukaan dan minimnya
tindakan represif pada petani di era reformasi semakin memberi peluang bagi mereka untuk melakuakan
gerakan yang bersifat sosial politik. Gerakan petani di Batang menjadi salah satu kasus yang muncul di era
reformasi. Diawali dengan masalah kelangkaan dan konflik ketersediaan tanah yang terbatas jumlahnya tidak
seimbang dengan kebutuhan manusia khususnya petani yang memiliki anggapan bahwa tanah memiliki arti
sebagai sumber ekonomi petani. Melalui wadah kolektif bernama Omah Tani, para petani di Kabupaten
Batang berusaha mengambil kembali hak atas tanah mereka yang telah diakusisi oleh negara selama masa
Orde Baru. Gerakan sosial yang awalnya sebatas aksi reklaiming dan aksi massa berkembang menjadi
gerakan politik formal untuk menguasai jabatan-jabatan publik dan strategis baik itu eksekutif (mulai di
tingkat pemerintahan desa hingga kabupaten) dan legislatif (DPRD Kabupaten Batang) untuk memperlancar
gerakan mereka. Melalui pendekatan kualitatif dengan wawancara dan dokumentasi sebagai upaya
pngumpulan data, serta mengambil subyek gerakan sosial politik yang dilakukan oleh Omah Tani. Penelitian
ini mendeskripsikan gerakan sosial politik yang dilakukan oleh Omah Tani. Dengan fokus pada tiga
permasalahan utama yaitu pola gerak, pencapaian dan implikasi gerakan yang dilakukan dalam batasan
tahun
2007 hingga tahun 2011. Kesimpulan yang dapat diperoleh, gerakan petani bukan lagi diakibatkan hubungan
ekploitatif tapi juga karena adanya keterbukaan sistem yang memberikan peluang kepada petani untuk
melakukan pergerakan tidak hanya diam seperti gaya petani asia tenggara dan masuk dalam struktur politik.
Kata kunci: konfllik tanah, gerakan sosial politik, gerakan petani, Omah Tani
ABSTRACT
The collapse of the new regime became a starting point for a revival movement of people’s organization in
various sectors such as labor, peasants, and fisherman who have been silent. The presence of openness and the
lack of represive act on peasant in the reformation era gave more chance for them to do a social political
movement.
The movement of peasant in Batang is one of the cases appeared in the reformation era. Beginning with
the problem of scarcity and limited land
availability conflicts in number disporportionate to the needs of human beings, especially peasants who have
the assumtion that land has a meaning as a source of economy peasants. Throug collective container named
Omah Tani, the peasants in the districk of Batang triying to take back their land that have been acquired by the
state during the new order era. Originally, the social movement was reclaiming and mass action and volved
in to a formal political movement to control the public offices and strategic, executive (from village to distric
level goverment) and legislative (local representative of Batang) to facilitate their movement.
Through a qualitative approach with interviews and documentation as an effort to collect data and take the
subject of socio-political movement undertaken by Omah Tani. This research describes socio movement poli-
tics conductec by Omah Tani. Focusing on three major problems, namely the motion pattern, achievement and
implications of movement conducted within the 2007 to 2011. The conclusion that can be obtained, the
movement caused by peasents no longer ecploitative relation but also because of the openess of the system
that provides oppurtunities to peasants to do the movement, not only silents as a style of peasant in southeast
asia and entered into political structure.
Key words: land conflic, social-politic movement, peasant movement, Omah Tani
23
PENDAHULUAN pengambilalihan kantor-kantor perusahaan
Mayoritas di berbagai tempat, tanah maupun pemerintah merupakan beberapa
memiliki nilai tersendiri. Tanah merupakan as- contoh strategi langsung ini. Strategi ini
set yang sangat berharga. Bagi sebuah bangsa, memang relatif efektif dalam mencapai tujuan,
tanah memegang peranan pentingyang tapi juga sangat riskan karena akan cenderung
mampumenunjukkan kedaulatan bangsa menonjol sifat anarkhisnya dan berpotensi
yang bersangkutan. Pengambilalihan tanah oleh mengurangi simpati dari berbagai pihak.
bangsa lain akibat penjajahan serta banyaknya Namun ternyata pernyataan tersebut bisa
konflik pertanahan yang timbul di dalam dibantah oleh Omah Tani. Substansi masalah
negeri akan berdampak negatif bagi yang terjadi di Kabupaten Batang hingga
pertumbuhan ekonomi, sosial dan politik dari menimbulkan sebuah gerakan yang dilakukan
negara yang bersangkutan. petani tentunya adalah permasalahan tanah.
Ketersediaan tanah yang terbatas Aksi penguasaan lahan kembali oleh petani yang
jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan terjadi di wilayah kabupaten Batang dan
manusia. Inilah yang memicu timbulnya Pekalongan dimana di koordinir oleh
konflik pertanahan. Di Indonesia, sengketa organisasi orientasinya memobilisasi petani
pertanahan yang ada diselesaikan melalui untuk menguasai lagi lahan pertaniannya.
Pengadilan Umum dan Pengadilan Tata Usaha Gerak-geraknya yaitu dengan cara
Negara. Namun dari sekian banyaknya kasus memasukkan kadernya dalam struktural
yang masuk ke badan peradilan tersebut, kelembagaan dan mobilisasi massa (petani).
banyak yang diselesaikan dengan hasil yang Dengan melakukan gerakan politik, mereka
kurang memuaskan, sehingga berkembanglah meyakini mampu meraih kesempatan dan hak
pandangan di masyarakat bahwa badan yang harusnya dimiliki oleh para petani di
peradilan tidak optimal dalam menyelesaikan Kabupaten Batang.
sengketa pertanahan. Akibatnya, rasa keadilan Pertanian di Kabupaten Batang ini
dan kepastian hukum yang diharapkan merupakan wilayah lahan subur dan
masyarakat merupakan lahan pertanian sekaligus
tersebut tidak terpenuhi, bahkan yang perkebunan yang sangat potensial sekali. Sejak
ada hanyalah persoalan baru yang dampaknya masa kolonial Belanda hingga sekarang ini,
justru memperburuk kondisi yang ada. pemaksismalan potensi lahan
Permasalahan petani dan tanah memang pertanian dan perkebunan di Batang
menjadi salah satu hal yang penting di negara dengan cara memberikan pengelolaannya pada
agraris seperti di Indonesia. Namun sejak masa perusahaan swasta maupun pemerintah
kekuasaan Hindia-Belanda hingga sekarang, (BUMN) dilakukan. Permasalahan ini melatar
penguasaan terhadap tanah menjadi hal yang belakangi munculnya berbagai organisasi tani
biasa terjadi. Sejak masa cultural-stelsel, politik lokal di beberapa desa di kabupaten Batang
etis, revolusi hijau, masa Orde baru hingga untuk melakukan perebutan lahan kembali
reformasi kekuasaan pengusaha pertanian yang harusnya adalah hak para petani. Hingga
sepertinya tidak ada habis- habisnya akhirnya muncul Omah Tani sebagai organisasi
menguasai petani sekaligus penduduk lokal. besar yang – bisa dikatakan – mewadahi semua
Jika hal seperti ini terjadi, keadilan yang tepat gerakan Organisasi Tani Lokal (OTL) di desa-
adalah milik penguasa tanah di ujung kejayaan desa di kabupaten Batang.
dan petani hanya buruh pekerja semata yang Dan lahan yang digarap oleh petani di
hanya berhak menggarap tanah. Batang adalah lahan yang sudah tidak terurus
Di Indonesia yang cenderung petaninya oleh perusahaan yang mulanya menyewa
masih menggunakan nilai dan tatanan lahan. Kasus ini terjadi di kecamatan Blado dan
tradisional. Gerakan petani tradisional masih Bandar dengan perusahaan Trakat yang izin
percaya pada strategi gerakan langsung usahanya adalah menanam dan mengolah
dengan menghimpun jumlah massa yang besar tanaman randu untuk memproduksi kapook.
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Selain kasus menggarap lahan tak bertuan, di
Pendudukan lahan-lahan besar milik desa Pagilaran yang merupakan perkebunan
perusahaan multinasional, penutupan jalan teh milik UGM lain lagi permasalahannya. Di
raya, demonstrasi besar-besaran, desa Pagilaran yang semua warganya adalah
24
Rizca Yunike: Gerakan Sosial Politik Omah Tani di Kabupaten Batang 25
penduduk asli desa tapi tidak memiliki lahan kader Omah Tani.
baik itu sebagai tempat bermukim dan
bercocok tanam karena lahan yang mereka Fokus Penelitian
miliki sudah diklaim oleh perkebunan saat masa Fokus penelitian ini adalah membahas
awal pemerintahan Orde Baru. Namun di tentang gerakan sosial politik Omah Tani
kecamatan Wonotunggal beda lagi sebagai organisasi petani berbasis gerakan di
permasalahannya. Di kecamatan ini konflik Jawa Tengah. Dimana pergerakan petani dalam
justru terjadi antara pihak perhutani yang Omah Tani di Kabupaten Batang diawali
mengklaim lahan warga sebagai milik dengan permasalahan tanah namun gerakan
perhutani dan melarang aktivitas pertanian yang dilakukan tidak lagi hanya sebatas aksi
warga yang menggunakan lahan tersebut. Hal massa tapi sudah melalui jalur strategis
ini dikarenakan batas yang tidak jelas antara pemerintahan mulai tataran desa hingga
lahan yang boleh digunakan sebagai aktivitas kabupaten. Fokus utama dari penelitian ini
pertanian warga dan lahan perhutani. tentunya adalah gerakan sosial politik dan
Awalnya para petani ini bersama FPPB perkembangan yang sudah dicapai.
merasa cukup melakukan gerakan yang
fisiknya seperti demonstrasi dan melalui Lokasi Penelitian
hukum saja. Namun sekitar tahun Penelitian ini bertempat di Gedong
2008, gerakan mereka tidak hanya lagi Pendhem yang merupakan sekretariat Omah
gerakan yang sifatnya sosial saja, tapi semakin Tani yang berlokasi di Dukuh Cepoko, Desa
merambah ke arah politik. Dengan mengisi Tumbrep di Kecamatan Bandar, Kabupaten
pos-pos strategis yang sifatnya struktural. Batang, Jawa Tengah.
Ditandai dengan menempatkan para kader
mereka untuk mengisi jabatan sebagai lurah Subyek dan Unit Penelitian
dan kepala desa di 9 wilayah antara lain di Subyek penulisan dalam penelitian ini
kecamatan Bandar, Blado dan Banyu Putih. adalah gerakan sosial politik yang dilakukan
Ketika pemilu legislatif pada 2009 berhasil oleh petani. Dimana uni penelitiannya adalah
memasukkan satu kader mereka di DPRD Omah Tani sebagai organisasi petani di
kabupaten Batang. Dan saat pemilihan umum Kabupateng Batang, Jawa Tengah.
daerah (pemilukada) untuk memilih Bupati
masa bakti 2012- Teknik Pengumpulan Data
2017, Omah Tani sukses mendukung calon Peneliti menjadi pengamat kegiatan dan
mereka yaitu Pak Yoyok hingga menjadi juga sebagai pengumpul data penelitian serta
Bupati Kabupaten Batang saat ini. memilih dan menggunakan alat penelitian
Tapi yang menjadi pertanyaan adalah seperti wawancara untuk mengumpulkan data
bagaimana implikasi gerakan sosial yang penelitian. Peneliti memperoleh data tambahan
dilakukan oleh Omah Tani? Lalu bagaimana dengan cara mengumpulkan dokumen, dan
bentuk gerakan yang dilakukan Omah Tani data–data terkait dengan kegiatan penelitian.
sebagai sebuah induk organisasi tani lokal Pihak yang menjadi informan serta
(OTL) di sana hingga mampu mengkoordinir diwawancarai dalam penelitian ini merupakan
organisasi tani lokal yang ada di sana? Dan anggota-anggota dari organisasi Omah Tani
sudah sejauh manakah gerakan mereka aktual yang dianggap paling mengetahui dan
saat ini? menguasai organisasi tersebut. Alasannya
adalah karena para anggota merupakan
METODE pengurus yang secara aktif dan lebih
Jenis Penelitian mengetahui seluk beluk dari permasalahan
Metode penelitian ini menggunakan yang dihadapi oleh petani dalam Omah Tani di
pendekatan kualitatif, data yang diperoleh kesehariannya.
dievaluasi secara kualitatif dalam bentuk Data yang dihasilkan dari wawancara
penggambaran detail dan komprehensif untuk terkadang tidak cukup, maka peneliti perlu
mendapatkan makna di balik data-data yang melakukan studi dokumentasi atau artefak
tersaji. Data primer diperoleh melalui untuk melengkapi data penelitian. Teknik studi
wawancara dengan pihak-pihak yang menjadi dokumentasi ini bertujuan untuk menggali data
26 Jurnal Politik Muda, Vol. 1, No. 1, Oktober-Desember 2012, hal 23-34
non-insani, misalnya buku pedoman, catatan, perubahan demografis, produksi untuk pasar
surat-surat keputusan, laporan kegiatan dan dan pertumbuhan negara. Potensi eksploitatif
sebagainya. dari tiga kekuatan tersebut hanya dapat
Dalam penelitian ini, dokumentasi diambil direalisasikan sepenuhnya di dalam konteks
dari dokumentasi kegiatan yang pernah monopoli paksaan. Bagi petani pada konteks
dilakukan oleh Omah Tani yang bersumber dari Asia Tenggara yang gambarkan oleh Scott di
media masa surat kabar lokal dan nasional. tanah Sedaka, perlawanan para petani
berbentuk perlawanan yang sifatnya jangka
Teknik Analisis Data panjang dengan bentuk perlawan dengan cara
Langkah analisis data ini bertujuan untuk memperlambat pekerjaan, berpura-pura
mencari dan menata data secara sistematis dari dalam bertindak dan berbicara, menjatuhkan
catatan hasil wawancara dan studi nama baik seseorang, mencuri dan
dokumentasi yang telah dilakukan. Analisis data penyabotasean.
dalam penelitian ini dilakukan dengan Di negara berkembang, petani jarang mau
melakukan pengkajian dan penyusunan secara untuk berhadapan langsung dengan pihak
sistematis semua transkrip wawancara, penguasa/berwenang terkait permasalahan
catatan lapangan, bahan–bahan lain yang pajak, teknis pola tanam, dan kebijakan
dihimpun untuk memperoleh deskripsi secara kebijakan yang sifatnya mengikat petani dan
utuh tentang gerakan sosial dan politik yang memberatkan kehidupan mereka. Petani lebih
dilakukan oleh Omah Tani. Analisis data dalam banyak melakukan melakukan penolakan
laporan penelitian ini disusun pembahasannya dengan cara menerima tapi tidak
berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan mengaplikasikan dan memperlambat
informan. pekerjaan. Cara- cara ini dilakukan tanpa
menggunakan wadah organisasi formal dan
HASIL DAN PEMBAHASAN melakukan penggerakan massa dengan
Tipe Gerakan Petani dalam Scottian dan cara gerilya. (http://
POS Tarrow dedenmyger.blogspot.com/2010/12 [diakses:
Dalam gerakan sosial politik yang 2 Maret 2012]).
dilakukan oleh petani, banyak rujukan Namun – seperti yang diungkapkan
mengatakan pemikiran James Scott dalam Mustain dalam buku Petani Vs Negara dan
Moral Ekonomi Petani dan Senjata Priyatmoko – pada perkembangan gerakan
Kaum Tertindas menjadi salah satu petani dan bentuk-bentuk gerakan petani
referensi khusus dalam mengamati gerakan sebelum terjadi reklaiming pada era 97.
yang dilakukan petani terutama di Asia Ketidak berdayaan dan ketertekanan petani
Tenggara. Bagi James Scott, faktor yang dalam menghadapi kekuatan negara dalam
menjadi penyebab timbulnya suatu gerakan pandangan James Scott sesuai digunakan untuk
khususnya perlawanan petani adalah adanya menggambarkan gerakan petani era tahun
hubungan yang eksploitatif, yang 1997
mengakibatkan kondisi ekonomi petani lemah. dimana tekanan yang dialami petani tidak
Hubungan yang demikan dianggap sebagai diimbangi oleh keterbukaan sistem yang
sumber konflik yang memungkinkan membuat petani enggan untuk melakukan lebih
timbulnya gerakan pemberontakan petani, dari bentuk-bentuk perlawanan yang sudah
terutama jika apabila hubungan yang demikian akrab mereka gunakan.
mencapai taraf tertentu, atau yang disebutnya Namun bagaimana dengan kondisi selepas
sebagai kondisi ‘kerawanan struktural petani’ tahun 1997 saat terjadi reklaiming dan petani
yang melibatkan ekologi, sistem harga dan berpolitik? Salah satu teori dalam gerakan
monokultur yang jika kondisi tersebut melebihi sosial yang dapat menjelaskan adalah Political
batas kekuatan subsistensi maka sangat Oppurtunity Structure atau struktur kesempatan
memungkinkan bagi gerakan petani. politik. Mekanisme struktur kesempatan politik
Dalam konteks struktural, Scott menunjuk berupaya menjelaskan sebuah gerakan sosial
pada konteks agraris yang rapuh dan terjadi karena disebabkan oleh perubahan
eksploitatif yang pada umumnya merupakan dalam struktur politik yang dilihat sebagai
produksi interaksi antara tiga kekuatan yaitu, sebuah kesempatan (Situmorang, 2007: 3).
Rizca Yunike: Gerakan Sosial Politik Omah Tani di Kabupaten Batang 27
Gerakan terjadi tidak ketika kelompok para elite yang berada di dalam sistem untuk
masyarakat tertentu dalam kondisi tertekan, melakukan perubahan (Situmorang, 2007: 5).
tapi aksi kolektif berupa revolusi muncul ke Empat varibel tersebut merupakan
permukaan terjadi ketika sebuah sistem politik varibel penentu terjadinya gerakan yang
dan ekonomi tertutup mengalami keterbukaan memungkinkan untuk kondisi struktur
(Situmorang, kesempatan politik berlangsung. Namun empat
2007: 3). Dengan keadaan terbuka inilah, variabel tersebut tidak semuanya akan terjadi
adaptasi kekuasaan yang lama diubah untuk dalam satu peristiwa gerakan. Kunci utama dari
menjadi sesuatu hal yang baru atau dirubah term kesempatan struktural politik gerakan
menjadi berbeda dengan kondisi yang lalu akibat keterbukaan sistem.
mengakibatkan ketidak seimbangan politik Dalam konteks kehidupan petani, Tarrow
dan juga konflik antar elit. Lembaga menjelaskan bahwa petani tidak mempunyai
kenegaraan yang mulanya memiliki otoritas kesempatan yang cukup untuk menyalurkan
yang sangat besar dan represif pelan-pelan kekecewaan dan kemarahannya sebagai
akan sedikit melunak dan memberikan peluang akibat kuat ancaman negara (oppurtunity and
untuk terjadinya suatu gerakan. Keadaan ini threat). Meskipun sangat mungkin petani
yang kemudian digunakan oleh para sudah siap melakukan mobilisasi melalui
penggerak untuk melakukan suatu perubahan. melalui proses pertanian dan juga mubilisasi
Sidney Tarrow mengemukakan bahwa struktural (Mustain, 2007: 332). Namun jika
gerakan sosial politik tidaklah lahir tanpa terdapat akses untuk naik dan adanya
peluang yang diciptakan, ketika struktur keterbukaan sesuai seperti pada faktor yang
peluang terbuka terhadap gerakan sosial, diberikan oleh Tarrow, tidaklah tidak mungkin
gerakan-gerakan tersebut mengalami ada kesempatan bagi petani untuk melakukan
kebangkitan dan ketika struktur tersebut mobilitas struktural.
tertutup, misalnya karena adanya perubahan
dalam opini publik yang disebabkan oleh Omah Tani dan Perkembangannya
terjadinya peningkatan ketidak amanan dan Omah Tani adalah sebuah organisasi
kekerasan, maka gerakan-gerakan tersebut pergerakan petani di Kabupaten Batang.
menghilang. Peluang tersebut tercipta atas Awalnya organisasi tani di Batang ini
kelengahan negara sebagai mandat munculnya diawali dengan pendirian-
masyarakat. pendirian Organisasi Tani Lokal (OTL) di
Konteks sosial dari pendapat Tarrow ini beberapa wilayah yang mengalami sengketa
adalah sejarah dari gerakan sosial dan tanah dengan pihak perkebunan maupun pihak
mengedepankan teori tindakan kolektif perhutani. Hingga saat ini total ada 25 OTL yang
(collective action) untuk menjelaskan berdiri dan bergabung dengan Omah Tani.
kebangkitan dan kemunduran dari gerakan- Sebarannya antara lain kecamatan Blado,
gerakan. Buku ini juga menawarkan sebuah Bandar, Tulis, Kuripan, Bawang dan Subah.
interpretasi mengenai kekuatan dari gerakan Sengketa antara sekelompok petani yang
dengan menekankan dampak mereka terhadap berada di Desa Kebumen dan Desa Simbang
kehidupan personal, reformasi kebijakan dan Kec. Tulis – menamakan dirinya OTL Kembang
kultur politik. Tani – yang berhadapan dengan perusahaan
Tarrow secara spesifik merumuskan perkebunan swasta pemegang HGU (PT
empat variabel struktur kesempatan politik Ambarawa Maju); sekelompok petani yang
akan berlangsung menurut Tarrow adalah: berada di Desa Tumbrep kec. Bandar yang
(1) Gerakan sosial muncul ketika tingkat menamakan dirinya Paguyuban Petani
akses terhadap lembaga-lembaga politik Penggarap Perkebunan Tratak (P4T) – yang
mengalami keterbukaan, (2) ketika juga berhadapan dengan perusahaan
keseimbangan politik lama tercerai-berai, tapi perkebunan swasta pemegang HGU (PT.
keseimbangan politik baru belum terbentuk, Tratak), dan sekelompok petani di wilayah
(3) ketika para elit politik mengalami konflik Pagilaran yang– menamakan dirinya
besardan konflik ini dipergunakan oleh para Paguyuban Petani Korban Perkebunan
pelaku perubahan sebagai kesempatan, (4) Pagilaran (P2KPP) yang berhadapan dengan
ketika para pelaku perubahan digandeng oleh Badan Usaha Milik Negara pemegang HGU,
28 Jurnal Politik Muda, Vol. 1, No. 1, Oktober-Desember 2012, hal 23-34
aksi demonstrasi untuk menuntut, aksi damai, oleh Omah Tani dengan cara demo di sekitar
aksi solidaritas, aksi terkait perayaan dan aksi alun-alun
bentrokan langsung.
Aksi dengan sifat untuk menuntut dapat bersama dengan kelompok serikat buruh
dilihat dari aksi yang dilakukan Omah Tani Batang dan Pekalongan (Suara Merdeka, 2
untuk pencabutan UU no 25 tahun 2007 tentang
penanaman modal, dimana Omah Tani Mei 2008).
mengerahkan lima belas ribu massa di depan
Gedung DPRD Batang (Warta Pesisir Barat, 19 Model pola determinasi ini tentunya
Juni 2007). Pada tanggal empat Februari tahun merupakan keuntungan pada sisi kuantitas
2008, sebanyak sepuluh ribu massa Omah Tani serta didukung oleh banyaknya jumlah massa.
didukung oleh solidaritas petani kendal, Petani yang merupakan massa Omah Tani
Temanggung dan Pekalongan. Aksi ini memiliki kelebihan sebaran massa tersebar
ditujukan untuk menuntut penyelesaian kasus di kecamatan Blado, Bandar, Tulis,
tanah yang terkesan tidak tersentuh dan belum Kuripan, Banyu Putih, Bawang
diselesaikan juga (Suara Merdeka, 5 Februari dan Subah. Pengorganisasian massa
2008). Aksi yang sifatnya damai dapat dilihat tersebut difokusi oleh tiap-tiap OTL. Jumlah
dari dari aksi ruwat desa yang dilakukan Omah keseluruhan massa Omah Tani adalah 11.050
Tani sebagai media untuk memotivasi para KK.
anggota Omah Tani untuk tetap Bentuk yang kedua yaitu melakukan
memperjuangkan tanahnya (Suara Merdeka, upaya hukum dan audiensi dengan berbagai
1 Desember 2008). Aksi yang sifatnya pihak yang terkait. Jalur upaya hukum ini
solidaritas dilakukan oleh Omah Tani ketika pertama kali dilakukan saat awal pembentukan
terjadi peristiwa seperti bencana dan Omah Tani pada tahun 2000 dimana terjadi
solidaritas untuk orang-orang tertentu yang bentrokan dan pembakaran rumah milik
biasanya terjerat kasus hukum. Pada saat mandor Perkebunan Tratak dan penangkapan
bencana alam meletusnya Gunung Merapi besar- besaran di Pagilaran. Jalur ini
pada tahun 2009 yang lalu, Omah Tani yang merupakan jalur formal yang memang harus
dibantu Omah Rakyat dan Kejari Batang dilakukan ketika terjadi tindakan pelanggaran
melakukan aksi pengumpulan bantuan pada 19 hukum terutama hukum perdata jika dikaitkan
November yang lalu (Radar Pekalongan, 21 dalam konteks kasus tanah.
November 2011). Aksi terkait perayaan Tentunya Omah Tani sudah banyak
biasanya dilakukan Omah Tani untuk melakukan upaya hukum baik secara formal
merayakan hal yang sifatnya rutin dirayakan berhadapan dengan sidang dan bahkan audiensi
setiap tahunnya seperti perayaan ulang tahun dengan pihak Kejari dan komisi A DPRD
Omah Tani, acara kemerdekaan RI, dan lain lain. Kabupaten Batang dalam upaya untuk
Pada tahun 2007 tanggal 1 Juni merupakan hari menyelesaikan permasalahan kasus sengketa
ulang tahun Omah Tani dirayakan selain dengan tanah. Seperti yang termuat dalam media, Omah
syukuran juga dilakukan doa bersama untuk Tani pernah mendatangi BPN Kabupaten
kelancaran organisasi sekaligus mendoakan Batang terkait penyelesaian kasus Brontok dan
peristiwa tewasnya empat petani di Pasuruan melakukan pemberian data berupa tanda
(Suara Merdeka, 2 Juni 2007). Lima puluh tangan petani korban kasus sengketa (Suara
tahun hari ulang tahun tani di Indonesia Merdeka, 23 November 2009). Selain dengan
tepatnya pada 24 September 2010 diperingati BPN, Omah Tani juga pernah mendatangi
oleh Omah Tani dengan melakukan aksi Kejari Kabupaten Batang denganaksi damai
teaterikal lumpur di lahan sengketa di Desa untuk mengadukan tindakan i n t i m i d a s i
Tumbrep (Suara Merdeka, 25 yang dilakukan oleh pihak p e r u s a h a a n
September 2010). Selain merayakan hari- Perkebunan Tratak (Seputar Indonesia, 1 April
hari penting yang dekat dengan kehidupan 2008). Lalu audiensi dengan Komisi A DPRD
petani, Omah Tani juga turut serta turun aksi Batang untuk menanyakan dan mengadukan
merayakan hari buruh, Kartini dan HAM. Pada proses petunjuk teknis dalam pencabutan HGU
tahun 2008, tepatnya tanggal 1 Mei merupakan Tratak (Radar Pekalongan, 23 Januari 2008).
May-day peringatan hari buruh diperingati Bentuk yang ketiga yaitu dengan cara
30 Jurnal Politik Muda, Vol. 1, No. 1, Oktober-Desember 2012, hal 23-34
Dalam konteks kehidupan petani di Batang masyarakat tertentu dalam kondisi tertekan,
khususnya para petani yang tergabung dalam tapi aksi kolektif berupa revolusi muncul ke
Omah Tani ditunjukkan nilai penting permukaan terjadi ketika sebuah sistem politik
berorganisasi secara formal. Nilai penting yang dan ekonomi tertutup mengalami keterbukaan.
mereka pegang adalah dengan berorganisasi Dalam pandangan Tarrow, ada empat variabel
maka akan ada sebuah ikatan layaknya yang dapat mempengaruhi terjadinya struktur
saudara dan akan timbul rasa saling kesempatan politik adalah:
membantu. Dengan begitu petani tidak lagi 1. Gerakan sosial muncul ketika tingkat akses
memperjuangkan masalah tanah sendiri- terhadap lembaga-lembaga politik
sendiri, tapi terpusat dalam Omah Tani. mengalami keterbukaan
Penentangan budaya diam petani dalam 2. Ketika keseimbangan politik lama tercerai-
menghadapi permasalahan pajak, teknis pola berai, tapi keseimbangan politik baru belum
tanam, dan kebijakan kebijakan yang sifatnya terbentuk
mengikat petani dan memberatkan kehidupan 3. Ketika para elit politik mengalami konflik
mereka juga tidak lagi degan cara gerilya besar dan konflik ini dipergunakan oleh
namun berhadapan langsung dengan para pelaku perubahan sebagai kesempatan
menggunakan cara aksi massa yang sifatnya 4. Ketika para pelaku perubahan digandeng
menentang kebijakan, audiensi hukum dengan oleh para elite yang berada di dalam sistem
pihak-pihak terkait bahkan merundingkan untuk melakukan perubahan.
potensi pajak itu sendiri. Varibel diatas merupakan varibel penentu
Dengan kata lain, konteks gerakan petani terjadinya gerakan yang memungkinkan untuk
yang dialami oleh petani Omah Tani Batang dan kondisi struktur kesempatan politik
kontenks yang dikemukakan Scott dalam berlangsung. Tapi empat variabel tersebut
dua bukunya mengalami perubahan dimana tidak semuanya akan terjadi dalam satu
petani mulai berani untuk bergerak secara peristiwa gerakan. Namun kata kunci utama
terang- terangan bahkan berpolitik untuk dari pendekatan kesempatan struktural politik
mendapatkan akses dan penyelesaian masalah gerakan akibat adanya keterbukaan sistem
yang dialami oleh para petani tersebut. yang meberikan peluang untuk masuk.
Meninggalkan kebiasaan perlawanan dalam Dalam konteks kehidupan petani, Tarrow
diam petani dan berhadapan langsung dengan menjelaskan bahwa petani tidak mempunyai
pihak berwenang bahkan mampu meyuarakan kesempatan yang cukup untuk menyalurkan
ketidak setujuan terhadap peraturan yang kekecewaan dan kemarahannya sebagai
dibuat oleh penguasan yang memberatkan akibat kuat ancaman negara (oppurtunity and
kehidupan mereka. threat). Meskipun sangat mungkin petani
Akhir kekuasaan Orde Baru di Indonesia sudah siap melakukan mobilisasi melalui
merupakan sebuah tanda perubahan sosial dan melalui proses pertanian dan juga mobilisasi
politik. Dimana membawa kesempatan bagi struktural. Namun jika terdapat akses untuk
semua orang dan kelompok-kelompok dalam naik dan adanya keterbukaan sesuai seperti
masyarakat untuk melakukan perubahan pada faktor yang diberikan oleh Tarrow,
dengan cara melakuakn gerakan sosial dan tidaklah tidak mungkin ada kesempatan bagi
politik sebagai sebuah proses medapatkan petani untuk melakukan mobilitas struktural.
kesempatan politik. Tak terkecuali kelompok Kembali lagi pada konteks gerakan petani
petani seperti Omah Tani. Dalam gerakan sosial yang dilakukan oleh Omah Tani di batang.
salah satu pendekatan yang dapat menjelaskan Adanya keinginan untuk melakukan
gerakan sosial- politik yang ditandai dengan pergerakan sosial-politik dan maju dalam
adanya perubahan struktur politik adalah Po- kontestasi politik lokal lebih diakibatkan oleh
litical Oppurtunity Structure atau struktur keterbukaan yang terjadi selepas masa
kesempatan politik. Mekanisme struktur berakhirnya pemerintahan Orde Baru. Hal ini
kesempatan politik berupaya menjelaskan ditandai dengan tidak adanya upaya represif
sebuah gerakan sosial terjadi karena penguasa melalui aparat seperti polisi dan
disebabkan oleh perubahan dalam struktur tentara yang mampu menekan gerakan tani
politik yang dilihat sebagai sebuah kesempatan. dengan represif. Melemahnya lembaga negara
Aksi sosial terjadi tidak ketika kelompok tersebut memberikan peluang bagi para petani
Rizca Yunike: Gerakan Sosial Politik Omah Tani di Kabupaten Batang 33
Landsberger, Henry dan Yu Alexandrov. “Sengketa Hutan Petak 107 Berakhir”. Suara
1981. Pergolakan Petani dan Merdeka, 19 September 2007.
Perubahan Sosial. Jakarta: Yayasan Ilmu-ilmu
Sosial. “FPPB Pertanyakan Penyelesaian Kasus
Tanah”. Radar Pekalongan, 23 Januari
Kamajaya, Rizza. 2010. Transformasi Strategi 2008.
Gerakan Petani, dari Gerakan Bawah
Tanah menuju Gerakan Formal. “10 Ribu Petani Pagi ini Datangi Kantor Bupati”.
Yogyakarta: Research Center for Politics Suara Merdeka, 5 Februari
and Goverment. 2008.
34 Jurnal Politik Muda, Vol. 1, No. 1, Oktober-Desember 2012, hal 23-34