PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang sangat penting
perusahaan pada posisi persaingan pasar yang kuat dibanding perusahaan lain.
Tanpa adanya sumber daya manusia yang terampil dan berkompeten maka
perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik. Kinerja karyawan yang tinggi
sudah menjadi salah satu sasaran semua perusahaan, karena peningkatan kinerja
manusia juga menjadi acuan untuk tercapainya suatu organisasi, untuk itu
hasil kerja seorang pekerja berdasarkan kualitas dan kuantitas, sebuah proses
manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut
harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan
dengan tugas orang lain, mengerti target perusahaan, serta mampu mengatasi
pendidikan, kemampuan, jenis kelamin, peran ganda dan pengalaman antara satu
Faktor yang berpengaruh salah satunya adalah peran ganda dimana maksud
peran ganda ini adalah bertemunya dua peran sekaligus yang terjadi pada
karyawan wanita dimana yang berprofesi sebagai wanita karir sekaligus sebagai
yang akan berpengaruh terhadap kinerjanya, apabila tekanan ini terjadi secara
terus menerus maka akan menganggu kinerja karyawan wanita tersebut dalam
sebuah perusahaan.
melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh laki-laki, wanita juga ikut
kebutuhan hidup keluarganya, wanita juga ikut berperan dan bersaing dalam
dunia kerja meskipun seorang wanita memiliki tanggung jawab yang lain dalam
terkadang akan menjadi masalah ketika ia sudah menikah dan memiliki anak.
dimasyarakat pada umunya, yang menganggap bahwa wanita atau seorang istri
tidak bias menempati posisi yang lebih tinggi dari pria atau suami dan
seharusnya istri bertugas dirumah untuk melayani suami dan mengurus anak.
Wanita yang berkerja namun belum memiliki anak belum tentu tidak memiliki
konflik karena dalam rumah tangga konflik tidak hanya disebabkan atau selalu
tentang anak seperti masalah sekolah sehingga membuat orangtua khawatir dan
terganggu dalam melakukan pekerjaan kantor, namun konflik juga bisa muncul
karena pasangan itu sendiri ataupun keluarga besar terkait bapak, ibu, mertua,
tekanan jiwa dan ketegangan yang berujung pada menurunnya tingkat kinerja
wanita tersebut.
munculnya konflik peran ganda. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah
bertambah 3,3 juta orang banyaknya jumlah perempuan yang bekerja meningkat
sebesar 1,1 juta orang jumalh pekerja laki-laki itu terserap disektor jasa dan
kontruksi.
Motif pendorong lainnya adalah yang memutuskan wanita untuk bekerja antara
sendiri dengan cara yang kreatif dan produktif untuk menghasilkan suatu yang
memberikan pengertiaan konflik peran ganda sebagai suatu bentuk konflik antar
peran dimana tekanan-tekanan dari pekerjaan dan keluarga saling tidak cocok
karyawan salah satunya pada wanita karir yang sudah menikah. Sry Rosita
bahwa tidak berpengaruh secara signifikan antara konflik peran ganda dan
konflik peran ganda, telah dapat bersikap profesional ditempat kerja dengan tidak
memiliki karyawan sebanyak 5,297 orang, dan ada sebagian diantaranya pekerja
wanita yang sudah berumah tangga baik yang belum memiliki anak dan yang
sudah memiliki anak, sebagai salah satu perusahaan retail yang terus menerus
berkembang tentunya ada target yang harus dicapai maka diharuskan para
pekerja harus memiliki komitmen yang baik untuk perusahaan terutama bagi
pekerja wanita yang sudah berumah tangga karena tentunya memegang dua
pekerja wanita dibanyak posisi, dimulai dari sekretaris, trainer, adm hrd, adm
pekerja wanita, atasan, bawahan, dan rekan kerja adapun data yang didapat dari
setap harinya yang dilakukan dalam skala pertahun. Nilai hasil kerja (NKI)
adalah suatu pernyataan hasil kerja dalam skala tertentu guna untuk menyikapi
tindakan atasan dalam mengambil keputusan dalam jenjang karir untuk karyawati
tersebut. Adapun batasan nilai dari data yang ditetapkan adalah A untuk kinerja
sangat baik, B untuk kinerja baik. C untuk kinerja cukup, D untuk kinerja kurang
baik dan E untuk kinerja buruk. Penginputan NKI ini dikontrol dan
Tabel 1.1
Nilai Kerja Individu
PT. Indomarco Prismatama Cabang Purwakarta
Tahun 2014-2016
aturan suatu perusahaan, namun pada kenyataannya banyak karyawan yang tidak
mengikuti suatu aturan sehingga kinerja yang dihasilkan tidak maksimal seperti
seorang karyawan yang tidak bisa datang tepat waktu dikarenakan sebelum
karyawan yang tidak bisa menjaga emosinya dalam ruang lingkup kerja
dihasilkan.
Menurut penuturan salah satu seorang karyawati yang bekerja di PT
sebagai seorang istri mereka juga mendapat permintaan dari pihak keluarga
mulai pukul 08:00 WIB sampai pukul 17:00 WIB, ini adalah jam kerja normal
namun pada kenyataannya karyawati harus bekerja melebihi batas jam kerja
Objek penelitian ini adalah karyawati yang sudah menikah dalam posisi atau
sebagai ibu rumah tangga. Dimana kita ketahui umumnya wanita yang bekerja
lebih cenderung memiliki tingkat pemicu stres yang tinggi akibat tekanan atau
untuk memilih 1 dari 4 pilihan yang diberikan oleh peneliti mengenai faktor-
anggap paling berpengaruh dalam pelaksanaan kinerja mereka. Dalam hasil pra
survey tersebut
pada tabel 1.2 terlihat bahwa faktor yang paling dominan yaitu sebesar 60%
jawaban, lalu faktor konflik keluarga tidak terlalu berpengaruh didalam kinerja,
dimana hanya terdapat 10% atau 2 jawaban saja. Berdasarkan hasil prasurvey
yang didapat peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat masalah konflik peran
emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan
mengatasai berbagai kendala yang dihadapi agar dapat berjalan dengan baik dan
bersikap dengan professional, sehingga diharapkan tidak melibatkan masalah
keluarga maupun masalah pekerjaan yang mungkin akan berimbas pada kinerja
tinggi dan yang paling dominan memiliki hubungan positif secara signifikan
terhadap kinerja.
dan hanya berkembang 20% sampai akhir masa remaja, sedangkan kecerdasan
kecerdasan spiritual.
memahami diri sendiri, untuk berempati terhadap perasaan orang lain dan untuk
megatur emosi yang secara bersama berperan dalam peningkatan taraf hidup
seseorang.
Setelah dilakukan prasurvei di PT Indomarco Prismatama cabang Purwakarta
Tabel 1.3
Hasil Pra Survei 20 Responden Mengenai Faktor Kecerdasaan
Emosional yang Dianggap Mempengaruhi Kinerja Karyawan
PT Indomarco Prismatama Cab Purwakarta
untuk memilih 1 dari 4 pilihan yang diberikan oleh peneliti mengenai faktor-
paling dominan, yaitu sebesar 50% atau sebanyak 10 jawaban adalah faktor
inisiatif yang dianggap masih kurang dirasakan oleh karyawan dalam melakukan
beradaptasi dengan baik menempati diurutan kedua dengan jumlah 25% atau
sebanyak 5 jawaban, hal ini menjadi perhatian dari peneliti bahwasanya terdapat
Berdasarkan hasil prasurvey dari kedua faktor yang dijelaskan juga pendapat
ahli yang telah dibahas dalam latar belakang ini dapat disimpulkan bahwa
memang ada pengaruh yang signifikan antara konflik peran ganda dan
penellitian yang lebih jelas dalam hal ini, maka dari itu judul penelitian ini adalah
Purwakarta?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penulis
Purwakarta.
Purwakarta
D. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Bagi peneliti
2. Bagi perusahaan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak
lain yang akan melakukan penelitian selanjutnya yang akan mengambil topik
sejenis.