PENDAHULUAN
IAS 16 ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, agar
pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas
di aset tetap, dan perubahan dalam investasi tersebut. Isu utama dalam akuntansi
aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan
penyusutan, dan rugi penurunan nilai atas aset tetap.
Aset tetap atau PPE (Property, Plant, and Equipment) adalah aset berwujud
(tangible assets) yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, yang
memiliki manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Istilah aset tetap digunakan untuk
membedakan dengan aset tidak berwujud, yang juga memiliki masa manfaat lebih
dari satu periode akuntansi tetapi tidak memiliki wujud fisik, serta nilainya tidak
sepenuhnya dipengaruhi oleh eksistensi fisik dari aset.
Baik standar akuntansi versi US GAAP maupun versi IFRS area utama
permasalahan akuntansi yang diatur dalam masing-masing standard adalah sama,
yaitu dalam empat area tersebut di atas, sehingga dengan melakukan pengkajian
atas keempat area utama akuntansi tersebut akan diperoleh pemahaman tentang
kesamaan dan perbedaan standard akuntansi yang berlaku pada masing-masing
standar.
a) property, plant and equipment yang diklasifikasikan sebagai held for sale
Discontinued Operations;
d) hak mineral dan cadangan mineral seperti minyak , gas alam dan sumber
Akan tetapi, standar ini berlaku bagi property, pabrik dan peralatan yang
digunakan dalam me-maintain aset yang dijelaskan pada poin b-d di atas.
pengakuan dari item disewakan properti , pabrik dan peralatan atas dasar
transfer risiko dan manfaat . Namun, dalam kasus seperti aspek lain dari
Standard ini .
III. Pengakuan
Cost dari properti, pabrik dan peralatan harus diakui sebagai aset jika:
persediaan dan diakui dalam laporan laba rugi sebagai dikonsumsi . Namun,
suku cadang utama dan stand-by peralatan memenuhi syarat sebagai properti ,
selama lebih dari satu periode . Demikian pula , jika suku cadang dan servis
peralatan hanya dapat digunakan sehubungan dengan suatu aset tetap , mereka
Standar ini tidak menetapkan satuan ukuran untuk pengakuan , yaitu apa
yang merupakan suatu aset , pabrik dan peralatan . Dengan demikian , penilaian
alat dan meninggal , dan untuk menerapkan kriteria untuk nilai agregat .
properti , pabrik dan peralatan yang pada saat itu terjadinya. Biaya ini meliputi
biaya yang dikeluarkan awalnya untuk memperoleh atau membangun suatu aset
meningkatkan manfaat ekonomik masa depan dari suatu aset tetap yang ada,
depan dari aset lain yang terkait. Dalam keadaan ini, perolehan aset tetap
semacam itu memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset, karena aset
yang lebih besar dari aset-aset terkait dibandingkan dengan manfaat ekonomik
yang dihasilkan seandainya aset tersebut tidak diperoleh. Sebagai contoh, pabrik
kimia mungkin menerapkan proses penanganan kimiawi yang baru dalam rangka
zat kimiawi berbahaya; perbaikan pabrik yang terkait diakui sebagai aset karena
tanpa perbaikan tersebut entitas tidak dapat memproduksi dan menjual zat-zat
kimiawi. Namun demikian, jumlah tercatat aset tersebut dan aset lain yang terkait
harus di-review untuk menguji apakah telah terjadi penurunan nilai sesuai
Sesuai dengan prinsip pengakuan dalam paragraf 07, entitas tidak boleh
mengakui biaya perawatan sehari-hari aset tetap sebagai bagian dari aset
bersangkutan. Biaya-biaya ini diakui dalam laba rugi saat terjadinya. Biaya
perawatan sehari-hari terutama terdiri atas biaya tenaga kerja dan bahan habis
pakai (consumables) termasuk di dalamnya suku cadang kecil. Pengeluaran-
jam, demikian juga interior pesawat terbang seperti tempat duduk dan dapur
perlu diperbarui beberapa kali sepanjang umur rangka pesawat. Entitas dapat
yang tidak terlalu sering dilakukan, seperti mengganti dinding interior suatu
penggantian komponen suatu aset dalam jumlah tercatat aset saat biaya itu
terjadi jika pengeluaran tersebut memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian
dari aset. Jumlah tercatat komponen yang diganti tersebut tidak lagi diakui
inspeksi teratur terlepas apakah ada komponen yang diganti. Dalam setiap
inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap
tercatat biaya inspeksi yang terdahulu, jika ada (yang dibedakan dari komponen
fisiknya), dihentikan pengakuannya. Hal ini terjadi terlepas apakah biaya inspeksi
tersebut. Jika diperlukan, estimasi biaya inspeksi sejenis yang akan dilakukan di
masa depan dapat digunakan sebagai indikasi biaya inspeksi saat aset tersebut
lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk itu untuk mampu beroperasi
Kerja ) yang timbul secara langsung dari konstruksi atau akuisisi item
pengujian peralatan)
f) honor professional
Contoh biaya yang tidak termasuk dalam biaya aset tetap adalah :
kegiatan promosi) ;
c) biaya melakukan bisnis di lokasi baru atau dengan kelas baru pelanggan
Pengakuan biaya dalam jumlah tercatat suatu aset tetap dihentikan pada saat
item di lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk itu untuk mampu beroperasi
dengan cara yang dimaksudkan oleh pengelolaan. Oleh karena itu, biaya yang
dukung jumlah item. Sebagai contoh, biaya berikut ini tidak termasuk dalam
a) biaya yang muncul ketika item yang beroperasi dengan cara yang
aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan
kegiatan insidental ini tidak dimaksudkan untuk membawa aset tersebut ke lokasi
dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan intensi
diakui dalam laba rugi dan diklasifikasikan dalam penghasilan dan beban.
Biaya perolehan suatu aset yang dibangun sendiri ditentukan dengan
pembelian. Jika entitas membuat aset serupa untuk dijual dalam usaha normal,
biaya perolehan aset biasanya sama dengan biaya pembangunan aset untuk
dijual (lihat IAS 2: Persediaan). Oleh karena itu, dalam menetapkan biaya
perolehan maka setiap laba internal dieliminasi. Demikian pula jumlah abnormal
yang terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja, atau sumber daya lain
dalam proses konstruksi aset yang dibangun sendiri tidak termasuk biaya
perolehan aset. IAS 23: Biaya Pinjaman menetapkan kriteria yang harus
dipenuhi sebelum biaya bunga dapat diakui sebagai suatu komponen biaya
CONTOH:
pembongkaran.
Cr Kas 1.200 jt
Biaya perolehan aset tetap adalah setara dengan nilai tunai yang diakui pada saat
waktu kredit normal, perbedaan antara nilai tunai dengan pembayaran total diakui
sebagai beban bunga selama periode kredit kecuali dikapitalisasi sesuai dengan IAS
23 : Biaya Pinjaman.
Satu atau lebih aset tetap mungkin diperoleh dalam pertukaran aset nonmoneter,
atau kombinasi aset moneter dan nonmoneter. Pembahasan berikut mengacu pada
pertukaran satu aset nonmoneter dengan aset nonmoneter lainnya, tetapi hal ini
juga berlaku untuk semua pertukaran yang dijelaskan dalam kalimat sebelumnya.
Biaya perolehan dari suatu aset tetap diukur pada nilai wajar kecuali:
(b) nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara
andal.
Aset yang diperoleh diukur dengan cara seperti di atas bahkan jika entitas tidak
dapat dengan segera menghentikan pengakuan aset yang diserahkan. Jika aset
yang diperoleh tidak dapat diukur dengan nilai wajar, maka biaya perolehannya
a. konfigurasi ( resiko , waktu, dan jumlah ) dari arus kas dari aset berbeda
yang diterima dari konfigurasi arus kas dari aset yang ditransfer ; atau
Nilai wajar aset dapat diukur secara andal meskipun tidak ada transaksi pasar
a. variabilitas rentang estimasi nilai wajar yang masuk akal (wajar) untuk
Jika entitas dapat menentukan nilai wajar secara andal, baik dari aset yang
diterima atau diserahkan, maka nilai wajar dari aset yang diserahkan digunakan
untuk mengukur biaya perolehan dari aset yang diterima kecuali jika nilai wajar
Perolehan Gedung
Fee profesional
Perolehan Tanah
Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan tanah sesuai dengan tujuan
penggunaan :
(2) Biay a pengurusan hak tanah (sertifikat, pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
diperlukan.
Perolehan Peralatan
(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk melakukan instalasi
Overhead à biaya variabel dan porsi dari fixed overhead yang terkait
Dengan metode ini setelah aset tetap diakui sebagai aset tetap, aset
- Revaluation Model
Dengan metode ini setelah aset tetap diakui sebagai aset tetap, suatu
aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus dicatat pada
jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal
revaluasi. Revaluasi atas aset tetap harus dilakukan dengan keteraturan yang
cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara
material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada
tanggal neraca.
pasar. Sedangkan untuk penilaian aset tetap lain seperti pabrik dan peralatan
penilai akan menentukan sendiri nilai pasar wajarnya. Dalam hal tidak ada pasar
yang memperjualbelikan aset tetap yang serupa, penentuan nilai pasar wajar
pelaksanaan revaluasi sendiri tergantung pada perubahan niali wajar suatu aset.
Jika nilai wajar yang tercatat berbeda secara material dengan nilai revaluasi,
maka revaluasi lanjutan perlu dilaksanakan. Untuk aset tetap yang mempunyai
perubahan nilai wajar secara fluktuatif dan sifatnya signifikan, revaluasi dapat
dilaksanakan tiap tahun. Sedangkan untuk beberapa aset lain yang tidak
dilaksanakan setiap tahun. Untuk aset seperti itu revaluasi dapat dilakukan
tetap pada tanggal revaluasi dapat dilakukan dengan salah satu cara sebagai
berikut:
tercatat secara bruto dari aset sehingga jumlah tercatat aset setelah
b) Dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah tercatat
dilakukan langsung pada kenaikan atau penurunan akibat revaluasi, kecuali jika
untuk yang kedua kali dan seterusnya, terdapat perlakuan yang berbeda.
kenaikan tersebut harus diakui di dalam laporan laba rugi hingga sebesar
b) Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui
dalam laporan laba rugi. Namun penurunan nilai akibat revaluasi tersebut
aset tersebut.
buku (nilai tercatat) aktiva tetap dibukukan dalam akun modal dengan nama
Setiap bagian dari suatu aset tetap dengan biaya yang signifikan dalam
terdepresiasi secara terpisah badan pesawat dan mesin pesawat udara, baik
yang dimiliki atau dikenakan sewa pembiayaan. Demikian pula, jika suatu entitas
memperoleh aktiva tetap tunduk sewa operasi di mana ia adalah lessor, mungkin
tepat untuk terdepresiasi secara terpisah jumlah tercermin dalam biaya item
secara periodik dan jika terdapat suatu perubahan signifikan dalam pola
dan dilaporkan sesuai dengan PSAK No.25 dan beban penyusutan untuk
periode sekarang dan masa yang akan datang harus disesuaikan. Apabila
manfaat keekonomian suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatatnya
maka aktiva tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan
nilai manfaat keekonomian yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tetap
sistematis selama masa manfaatnya. Nilai residu dan masa manfaat aset harus
ditinjau setidaknya setiap akhir tahun buku dan, jika ekspektasi berbeda dari
Penyusutan diakui bahkan jika nilai wajar aset melebihi nilai tercatat,
selama nilai sisa aset tidak melebihi nilai tercatatnya. Perbaikan dan
Penyusutan aset dimulai pada saat itu tersedia untuk digunakan, yaitu
ketika di lokasi dan kondisi diperlukan untuk itu untuk mampu beroperasi dengan
cara yang dimaksudkan oleh manajemen. Penyusutan aset berhenti pada awal
tanggal yang aset diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual (atau termasuk
sesuai dengan IFRS 5 dan tanggal yang aset tersebut diakui. Karena itu,
penyusutan tidak berhenti ketika aset menjadi siaga atau pensiun dari
bawah metode penggunaan penyusutan biaya depresiasi nol ketika tidak ada
produksi.
Tanah dan bangunan adalah aset dipisahkan dan dicatat secara terpisah,
seperti pertambangan dan situs yang digunakan untuk TPA, tanah memiliki masa
manfaat terbatas dan karena itu tidak disusutkan. Bangunan memiliki masa
manfaat yang terbatas dan karena itu adalah aset yang dapat disusutkan.
pemulihan, bahwa sebagian dari tanah aset disusutkan selama periode manfaat
yang diperoleh menimbulkan biaya. Dalam beberapa kasus, tanah itu sendiri
mungkin memiliki masa manfaat terbatas, dalam hal ini disusutkan dengan cara
- Metode Depresiasi
a. Berdasarkan Waktu.
Beban penyusutan dibagi sama rata selama masa manfaat aset yang
bersangkutan, setelah dikurangi dengan estimasi nilai residu yang wajar. Rumus
untuk menghitung penyusutan metode garis lurus yaitu :
Dalam metode penyusutan saldo menurun yang menyajikan penyusutan dalam jumlah
yang terus menurun dari tahun ke tahun . Rumus untuk menghitung penyusutan metode
saldo menurun yaitu :
b. Berdasarkan penggunaan.
Taksiran manfaat dintakan dalam kapasitas profuksi yahng dapat dihasilkan . tarig
penyusutan di hitung sebagai persentase (%) produksi aktual terhadao kapasitas
produksi. Dengan demikian tarif dan beban penyusutan akan bervariasi dari tahun ke
tahun, tergantung produksi aktual yang dicapai pada tahun yang bersangkutan. Rumus
untuk menghitung penyusutan metode jumlah unit produksi yaitu :
Penurunan Nilai
Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai terpulihkan
(recoverable amount)
Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan
dengan nilai kini penggunaan aset.
Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
Review penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan
Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi
Contoh: Misalkan perusahaan Carita melakukan uji penurunan nilai untuk peralatannya.
Nilai buku dari peralatan tersebut sebesar Rp200 juta sedangkan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual sebesar Rp180 juta, dan nilai pakainya Rp205 juta.
Misalkan informasi yang ada tetap sama untuk PT Carita kecuali nilai pakai dari peralatannya
menjadi Rp175 juta.
b) saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap harus
termasuk dalam laporan laba rugi ketika aset tersebut diakui (kecuali IAS 17
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap harus
ditentukan sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan
e) rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
I. penambahan
II. aset diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau termasuk dalam
IV. bertambah atau berkurang akibat revaluasi bawah paragraf 31, 39 dan 40
VI. kerugian penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi sesuai dengan IAS
36
VII. depresiasi
VIII. selisih kurs bersih yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari mata
OLEH
IMA GRECA NOVIANTI 1611070106
PERBANAS INSTITUTE
JAKARTA
2018