Anda di halaman 1dari 23

F.

1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer


(PMKP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)

F.1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT

PENYULUHAN NAPZA

Oleh:

dr. Elsye Evans Samangun


dr. Fyco Christian Kusuma
dr. Ludia Maria Mambrasar
dr. Maylin Krey
dr. Theresia Larasati S
dr. Victor Heretringgi

Pendamping:

dr. Linna

PUSKESMAS YENDIDORI

KABUPATEN BIAK NUMFOR

PROVINSI PAPUA

PERIODE APRIL - JULI 2017

1
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

HALAMAN PENGESAHAN

Nama : 1. dr. Elsye Evans Samangun


2. dr. Fyco Christian Kusuma
3. dr. Ludia Maria Mambrasar
4. dr. Maylin Krey
5. dr. Theresia Larasati S
6. dr. Victor Heretringgi
Judul Laporan : Penyuluhan Pencegahan NAPZA

Laporan tentang Penyuluhan Penyalahgunaan NAPZA telah disetujui guna


melengkapi tugas Dokter Internsip dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Primer (PKMP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) di bidang Upaya
Kesehatan Lingkungan

Biak, 17 Juni 2017

Mengetahui,

Pembimbing Dokter Internsip

dr. Linna
NIP:19750210 200801 2 025

2
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

LAPORAN KEGIATAN
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
PENYULUHAN PENCEGAHAN NAPZA

1. LATAR BELAKANG

Bahaya narkoba sudah merasuk dalam kehidupan kita, bahkan telah


membahayakan bangsa. Ini memang bukan persoalan ringan karena perdagangan
narkoba telah memiliki jaringan internasional. Sampai tahun 2000, di Indonesia
tercatat 2 juta orang korban dari berbagai usia dan latar belakang. Untuk
mencegah bukanlah hal yang mudah karena harus berhadapan dengan jaringan
internasional. Dari data yang terkumpul, transaksi narkoba di seluruh dunia
diperkirakan mencapai 390 miliar rupiah per hari. Jejak narkoba ada dimana-
mana, meskipun bersamaan dengan itu kita juga menemukan spanduk
berslogankan “bebas narkoba”. Di belakang spanduk-spanduk itu masih berjalan
transaksi narkoba. Pemakaiannya berasal dari berbagai tingkat usia dengan
berbagai latar belakang dan profesi

2. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT

- Kesadaran akan bahaya NAPZA di lingkungan sekolah kurang


- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang NAPZA
- Pencegahan akan menyebarnya NAPZA di lingkungan pergaulan

3. PEMILIHAN INTERVENSI

Melihat berbagai permasalahan yang terjadi di atas, maka kami bermaksud


mengadakan penyuluhan tentang NAPZA

3
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

4. PELAKSANAAN
Penyuluhan tentang bahaya merokok dilakukan di :
Tempat : SMP Negeri 1 Yendidori
Alamat : Jl. Sorido Raya Distrik Yendidori Biak – Papua
Hari/ Tanggal : Sabtu, 10 juni 2017
Waktu : Pukul 09.00 WIT – Selesai

5. EVALUASI
Peserta yang hadir adalah seluruh siswa/siswi SMP NEGERI 1 YENDIDORI.
Kegiatan ini berjalan lancar sebagaimana yang diharapkan. Tampak antusias
peserta dalam mengikuti penyuluhan dan keikutsertaannya. Namun dari sisi yang
lain tingkat pengetahuan peserta masih kurang mengenai materi penyuluhan
sebelum diadakannya penyuluhan.

4
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

TINJAUAN PUSTAKA

A. LATAR BELAKANG
Narkoba berperan besar dalam proses penghancuran sebuah negara. Efeknya
sangatlah dahsyat sehingga pecandu narkoba sering disebut sebagai lost
generation. Biasanya mereka yang sudah mengkonsumsi narkoba, sangat sedikit
yang bisa melepaskan diri dari narkoba alias sangat tergantung pada barang haram
tersebut. Pada saat krisis seperti sekarang ini narkoba menjadi obat penenang
sehingga bisa meninabobokan orang. Barang terlarang itu sering muncul dalam
obat yang mengandung zat adiktif.

Dalam angka memerangi narkoba itu keluarga mempunyai peran yang sangat
besar. Paling tidak melalui keluarga diharapkan dapat dilakukan pencegahan
secara dini. Lewat keluarga diharapkan dapat kembali menjadi tempat sebagai
suka dan duka, berbeda pendapat, saling menghargai dan mencintai sehingga
anggota keluarga dapat terhindar dari bahaya ini. Karena itu keluarga harus
dibekali dengan berbagai pengertian tentang bahaya narkoba.

Namun demikian krisis yang melanda bangsa dan negara telah merebak ke dalam
kehidupan keluarga. Krisis itu tidak hanya menyangkut moneter dan ekonomi,
tetapi juga krisis kepercayaan, krisis relasi antara manusia, bahkan krisis
kemanusiaan. Masa krisis itu ditandai dengan bencana yang sangat besar akibat
globalisasi, yaitu bahwa kaum muda terancam oleh narkoba, dimana hal ini berarti
penghancuran bagi masa depan bangsa.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana memberikan informasi yang benar tentang NAPZA

5
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

2. Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan para generasi muda menggunakan


NAPZA?

3. Bagaimana upaya dalam pencegahan dan upaya penanggulangan terhadap


bahaya NAPZA pada remaja?

1.3. Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini meliputi beberapa aspek berikut :

1. Memaparkan dan menjelaskan informasi-informasi yang benar tentang


narkoba, terkait dengan definisi dan jenis-jenis NAPZA

2. Menjelaskan tentang faktor-faktor dan penyalahgunaan NAPZA

3. Memberikan gambaran tentang upaya pencegahan dan upaya


penanggulangan terhadap bahaya NAPZA

6
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

BAB II

TINJAUAN TEORI

Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia
baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain
sebagainya (Kurniawan, 2008).

Narkoba dibagi dalam 3 jenis :

1. Narkotika

2. Psikotropika

3. Zat adiktif lainnya

1. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, atau ketagihan yang sangat berat
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1997).

2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku, digunakan
untuk mengobati gangguan jiwa (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
tahun 1997).

3. Zat Adiktif Lainnya

7
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :

a. Rokok

b. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan


ketagihan.

c. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat,
bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008).

8
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian NAPZA

NAPZA adalah kependekan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya. NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan /
psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologi. Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 1997
yang dimaksud NARKOTIKA meliputi :

1) Golongan Opiat : Heroin, Morfin, Madat, dll.

2) Golongan Kanabis : Ganja, Hashish.

3) Golongan Koka : Kokain, Crack.

· Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol (Etil-alkohol).

· Psikotropika menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi :


ecstasy, shabu-shabu, Isd, obat penenang/obat tidur, obat anti depresi dan anti
psikosis.

· Zat Adiktif lain termasuk inhalansia (aseton, thinner car, lem atau glue),
nikotin (tembakau), kafein (kopi).

NAPZA tergolong zat psikoaktif. Yang dimaksud zat psikoaktif adalah zat yang
terutama berpengaruh pada otak sehingga menimbulkan perubahan pada perilaku,
perasaan, pikiran, persepsi, dan kesadaran.

Tidak semua zat psikoaktif disalahgunakan, misalnya : obat antipsikotik dan obat
anti depresi tidak mempunyai potensi disalahgunakan. Di Malaysia dikenal
dengan istilah dadah bagi semua zat yang penggunaannya adalah melawan
hukum. Sedangkan di Indonesia istilah itu disebut madat, yang kurang tepat bila

9
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

dipakai sebagai padanan kata dadah, karena madat adalah candu, yang menurut
UU nomor 22 tahun 1997 termasuk opiate, yaitu salah satu jenis narkotika saja.

Sedangkan NARKOBA adalah kependekan dari Narkotik dan Obat Berbahaya.


Dikatakan kependekan mungkin kurang tepat karena :

1) Semua obat bisa berbahaya (insulin, pensilin, adrenalin)

2) Yang disalahgunakan tidak hanya obat, melainkan Ganja, ecxtasy, heroin,


kokain, tidak digunakan sebagai obat lagi.

3) Psikotropika, yang mempunyai UU tersendiri tidak tercermin dalam


akronim itu.

Zat psikotropika yang sering disalahgunakan (menurut WHO 1992)

adalah :

1) Alkohol (semua minuman beralkohol)

2) Opioida (heroin, morfin, pethidin, candu)

3) Kanabinoida (ganja = mariyuana, hashish)

4) Sedativa/hipnotika (obat penenang/obat tidur)

5) Kokain : daun koka, serbuk kokain, creck

6) Stimulansia lain, termasuk kafein, ecxtasy, dan shabu-shabu

7) Halusinogenika; Isd, mushroom, mescalin

8) Tembakau (mengandung nikotin)

9) Pelarut yang mudah menguap seperti : aseton, glue, atau lem.

10) Multiple (kombinasi) dan lain-lain, misalnya : kombinasi heroin dan shabu-
shabu, alkohol dan obat tidur.

10
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

3.2. Jenis-Jenis NAPZA

1) Heroin

Street name (nama jalanan) Putauw, BT, Brown Sugar, merupakan senyawa
semisintetik dengan nama kimia di asetil-morfin, tersebut dari morfin yang
terdapat dalam getah kotak biji tanaman paraver somniferum.

· Berupa serbuk putih dengan rasa pahit. Dalam pasaran gelap warnanya bisa
putih, coklat, atau dadu, bergantung pada bahan pencampurannya (kakao, tawas,
kinina, tepung jagung, atau tepung susu, gula putih, gula merah). Dalam
farmakologi tergolong opioida.

Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan
ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan
pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk
bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa
lingkungannya menjadi musuh.

2) Ectasy

Street name (nama jalanan) : inex, xtc, hug drug, yuppie drug, essence, clarity.
Beberapa merk terkenal lainnya adalah butterfly, black heart. Nama kimianya
adalah methylene-dioxy methamphetamine (mdma). Dalam farmakologi tergolong
sebagai psiko-stimulansia seperti amfetamin, meth-amphetamin, kafein, kokain,
khat, nikotin. Tergolong sebagai designed substance, yaitu senyawa yang
direkayasa untuk tujuan bersenang-senang. Jenis ini tidak digunakan dalam ilmu
kedokteran.

Reaksi dari pemakaian ini memberikan sensasi energy lebih, euphoria, rasa
senang, distorsi waktu, persepsi dan kebas lidah. Ecstasy di konsumsi dengan cara
ditelan, biasanya dalam wujud tablet atau kapsul, pada mulanya ecstasy popular di
night club atau dikostik.

11
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

3) Kokain

Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow/salju.

Kokain adalah zat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan Eryth roxylon coca,
termasuk golongan semak tingginya mencapai 2 m. daunnya mengandung zat
pembius. Serbuk kokain warnanya putih dan rasanya pahit.

Kokain sering dihirup melalui hidung, akibat penggunaan dengan cara dihirup
akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Akan
tetapi ada juga yang diisap dengan rokok atau jika disuntikkan akan berdampak
penyakit HIV/AIDS. Akibat cocaine terhadap fisik pemakai adalah terhambatnya
saluran darah, pupil mata membesar, panas badan meningkat, denyut jantung
meningkat, darah tinggi, perasaan gelisah, nyeri, cemas. Menghisap crack cocaine
bersama rokok akan menimbulkan paranoia(sejenis penyakit jiwa yang
meyebabkan timbul ilusi yang salah tentang sesuatu dan akhirnya bisa bersifat
agresif akibat delusi yang dialaminya). Cocaine dapat menyebabkan kematian
karena pernafasannya tersendat lalu otak kekurangan oksigen.

4) Methamphetamine

Nama jalanan : shabu-shabu, SS, ice

Methamphetamine adalah sejenis obat yang kuat yang menyebabkan orang


kecanduan yang dapat merangsang saraf sentral. Biasanya berbentuk berupa
serbuk kristal dan cairan. Dapat dikonsumsi dengan cara dihisap dengan bantuan
alat (bong). Contoh methamphetamine yang paling popular adalah shabu-shabu.

Reaksi dari pemakaian ini memberikan rasa nikmat, euphoria, waspada, enerjik,
social & percaya diri, agitasi (mengamuk), agresi (menyerang), berkhayal, susah
tidur & banyak bicara, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan yang
berlebihan.

12
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

5) Alkohol

Nama kimia dari alcohol adalah etanol atau etil alcohol. Banyak jenis dan merek
dari alkohol, yaitu bir, wiski, gin, vodka, martini, brem, arak, ciu, saguer, tuak,
Johnny Walker (topi miring), black and white (kam-put = kambing putih), manson
house, dll.

Alkohol murni tidaklah dikonsumsi manusia. Yang sering dikonsumsi adalah


minuman yang mengandung bahan sejenis alcohol. Bahan ini dihasilkan dari
proses fermentasi gula yang dikandung dari malt dan beberapa buah-buahan
seperti hop, anggur dan sebagainya.

Reaksi dari pemakaian alcohol ini memberikan euphoria (perasaan gembira dan
nyaman), lebih banyak bicara, rasa pusing, muntah, lelah, haus, disorientasi,
tekanan darah menurun, reflex melambat.

6) Ganja (Mariyuana, Marihuana, Hashish)

Street name (nama jalanan) : gelek, cimeng, buddha stick, mary jane, dll. Berasal
dari tanaman kanabis sativa. Zat aktif : Delta-9 Tetrahydrocannabinal (thc). Jenis
ini tidak lazim digunakan dalam ilmu kedokteran. Menurut UU nomor 5 tahun
1997 tentang Narkotika, jenis ini termasuk narkotika golongan 1 (satu).
Penggunaan ganja hanya untuk tujuan ilmu pengetahuan.

Ganja mempengaruhi penggunannya dengan cara yang berbeda. Beberapa orang


mengalami reaksi lebih kuat dari yang lain. Reaksi paling umum yang
ditimbulkan ganja adalah kejang-kejang dan mabuk, ada juga beberapa efek lain
seperti : paranoid, muntah-muntah, kehilangan koordinasi, kebingungan,
meningkatkan nafsu makan, mata merah, halusinasi.

3.3. Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA

Narkoba merupakan musuh nomor 1 bagi para remaja. Namun, para remaja
hingga saat ini banyak yang belum tahu mengenai narkoba sebagai musuh utama

13
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

ini. Buktinya, semakin banyak remaja terjerumus dalam rayuan maut narkoba.
Ketidaktahuan remaja tentang bahaya narkoba memang menjadi tugas berat bagi
orangtua dan guru untuk menerangkannya. Apalagi narkoba sekarang sangat
mudah didapat dan bandarnyapun memang selalu menempel pada dunia remaja.

Penyebab narkoba disebabkan oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal
:

1. Faktor Internal

Adalah faktor yang berasal dari diri seseorang.

· Keluarga : Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (Broken


Home) maka seseorang akan mudah merasa putus asa dan frustasi. Akibat lebih
jauh, orang akhirnya mencari kompensasi diluar rumah dengan menjadi konsumen
narkoba.

· Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk


bekerja menjadi pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi
kurang perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk dalam lingkungan yang
salah lebih mudah terjerumus jadi pengguna narkoba.

· Kepribadian :Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah


dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus kejurang narkoba.

2. Faktor Eksternal

Adalah faktor yang berasal dari luar seseorang, faktor yang cukup kuat untuk
mempengaruhi seseorang.

· Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi


terjerumusnya seseorang kelembah narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan
teman. Terlebih bagi seseorang yang memiliki mental dan keperibadian cukup
lemah, akan mudah terjerumus.

14
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

· Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan


memiliki organisasi yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan
narkoba.

2.4. Dampak Negatif NAPZA

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan
mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada
sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati
dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung
pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi
pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik,
psikis maupun sosial seseorang.

1. Dampak Fisik:

· Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,


halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.

· Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti:


infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah

· Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi,


eksim.

· Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi


pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.

· Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh


meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.

15
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

· Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin,


seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron),
serta gangguan fungsi seksual.

· Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain


perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak
haid).

· Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum


suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C,
dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.

· Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis


yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over
dosis bisa menyebabkan kematian.

2. Dampak Psikis:

· Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.

· Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.

· Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.

· Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.

· Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.

3. Dampak Sosial:

· Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.

· Merepotkan dan menjadi beban keluarga.

· Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak

16
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan


sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan
psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk
membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dan lain-lain.

2.5. Dampak Positif NAPZA

Selain berdampak negatif bagi manusia, ternyata narkoba juga memiliki dampak
yang positif terutama bagi kesehatan manusia. Tapi jika digunakan sebagaimana
mestinya dan menurut anjuran dokter, terutama untuk menyelamatkan jiwa
manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia. Dan berikut ini adalah dampak positif narkotika dari
Narkoba:

a) Opioid

Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit
dan untuk mencegah batuk dan diare.

b) Kokain

Daun tanaman Erythroxylon coca (kokain) biasanya dikunyah-kunyah untuk


mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina
serta mengurangi rasa lelah.

c) Ganja (ganja/cimeng)

Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat


kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan
sebagai bahan pembuat minyak.

2.6. Upaya Pencegahan Terhadap Bahaya NAPZA

17
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Lebih baik mencegah dari pada menyembuhkan. Mencegah para remaja maupun
orang dewasa terhadap bahaya narkoba sebetulnya tidak rumit sama sekali, asal
kita tahu benar apa yang harus kita lakukan dan apa yang kita hadapi.

Upaya yang perlu dilakukan terhadap kelompok remaja/generasi muda dalam


mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkoba dilakukan dengan 3 cara intervensi
yaitu:

1. Pencegahan Primer

Upaya pencegahan yang dilakukan sebelum penyalahgunaan terjadi dan biasanya


dalam bentuk pendidikan, kampanye, atau penyebaran pengetahuan mengenai
bahaya Narkoba, serta pendekatan dalam keluarga dan lain-lain, cara ini bisa
dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat dimanapun seperti: sekolah, tempat
tinggal, termpat kerja dan tempat-tempat umum.

2. Pencegahan Sekunder

Dilakukan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya


penyembuhan (treatment) cara ini biasanya ditangani oleh lembaga professional
dibidangnya yaitu lembaga medis seperti klinik, rumah sakit dan dokter. Tahap
pencegahan sekunder meliputi: tahap penerimaan awal dengan melakukan
pemeriksaan fisik dan mental, dan tahap ditoksikasi dan terapi komplikasi medik
dilakukan dengan cara pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara
bertahap.

3. Pencegahan Tersier

Upaya yang dilakukan untuk merehabilitas mereka yang sudah memakai dan
dalam proses penyembuhan, upaya ini dilakukan cukup lama oleh lembaga
khususnya seperti klinik rehabilitas dan kelompok masyarakat yang dibentuk
khusus (therapeutic community). Tahap ini dibagi menjadi dua bagian yaitu fase
stabilitasi yang berfungsi untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat,
dan fase sosial dalam masyarakat agar mantan penyalahguna Narkoba mampu
mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat.

18
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

2.7. Upaya Penanggulangan Terhadap Bahaya NAPZA

1. Upaya Premetif

a) Memberikan bimbingan dan penyuluhan serta bimbingan untuk taat


beragama serta patuh terhadap hukum kepada semua lapisan masyarakat secara
selektif dan prioritas.

b) Melaksanakan bimbingan serta menyalurkan kegiatan masyarakat terutama


generasi muda yang ada kepada kegiatan positif seperti olahraga, kesenian dan
lain-lain.

c) Melaksanakan kegiatan edukatif dengan sasaran menghilangkan faktor-


faktor peluang, pola hidup bebas Narkoba dan penerangan secara dini terhadap
penyalahgunaan Narkoba.

2. Upaya Preventif

a) Melaksanakan pengawasan secara berjenjang oleh orang tua maupun tenaga


pendidik terhadap putra-putri dan keluarga baik di lingkungan urmah sampai
lingkungan yang lebih luas.

b) Mengadakan penertiban/lokalisir pengguna minuman keras pada tempat


keramaian termasuk pada ijin penjualan.

c) Memperketat pengawasan, patroli pada tempat rawan penyalahgunaan dan


peredaran gelap Narkoba, penanaman/pengolahan serta jalur peredaran secara
ilegal ke wilayah Indonesi khususnya wilayah NTT.

3. Upaya Penegakan Hukum

a) Melakukan penyelidikan dan menindak dengan melibatkan instansi terkait


dan partisipasi masyarakat secara swakarsa dan terkoordinasi.

19
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

b) Melakukan proses hukum bagi pelaku penyalahgunaan danperedaran gelap


Narkoba secara obyektif, transparan, cepat, tepat tuntas dan adil oleh penegak
hukum yang profesional dan bertanggung jawab.

c) Memutuskan jalur peredaran gelap narkoba diwilayah NTT

d) Mengungkapkan jaringan peredaran gelap Narkoba

e) Melaksanakan terapi dan rehabilitasi terhadap korban penyalahgunaan


Narkoba.

20
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

BAB IV

PENUTUP

4.1.Simpulan

Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia
baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan sebagainya.
Orangtua bisa berperan sebagai pemberi informasi yang benar tentang narkoba
pada anaknya, sebagai pengawas, sebagai pembimbing, mengenal teman anak-
anak dan bekerja dengan orang tua lain dan guru.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan remaja melakukan penyalahgunaan


narkoba adalah dari ajakan, bujukan dan iming-iming teman atau anggota
kelompok sebaya, ketidaktahuan akan bahaya narkoba atau tidak memikirkan
akan bahaya narkoba dan adanya orang tua yang tidak acuh dan tidak mengadakan
pengawasan terhadap anaknya.

Cara melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja yaitu


dengan menciptakan lingkungan keluarga yang sehat, harmonis, komunikatif,
terbuka, penuh perhatian dan kasih sayang diantara anggotanya, merupakan
bagian penting dari upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.

21
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

1. Ardhi N, Sunu. 2011. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja.


http://duaribuan.wordpress.com/2011/04/11/bahaya-penyalahgunaan-
narkoba-pada-remaja/. Diakses tanggal 16 Desember 2012

2. Hardiansyah Mashar, Mohammad. 2011. Makalah : Narkoba.


http://siswasekolah.wordpress.com/2011/03/23/makalah-narkoba/. Diakses
tanggal 15 Desember 2012

3. Joewana, Satya. Lusi Margiyani, dkk. 2001. NARKOBA Petunjuk Praktis


Bagi Keluarga Untuk Mencegah Penyalahgunaan Narkoba. Yogyakarta :
Media Pressindo.

4. Marhenyantoz. 2012. 7 Langkah Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.


http://marhenyantoz.wordpress.com/2012/02/28/7-langkah-pencegahan-
penyalahgunaan-narkoba/. Diakses tanggal 16 Desember 2017

5. Ramadhani, Diah. 2012. Pengertian NAPZA.


http://www.scribd.com/doc/93197255/Pengertian-NAPZA. Diakses
tanggal 15 Desember 2012

6. Rauf, Abdul. 2012. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba.


http://blogforilmu.blogspot.com/2012/07/faktor-penyebab-
penyalahgunaan-narkoba.html. Diakses tanggal 16 Desember 2012

7. Sudarianto. 2012. Penyalahgunaan Narkoba.


http://bnnpsulsel.com/penyalahguna-narkoba/akibatdampak-langsung-dan-
tidak-langsung-penyalahgunaan-narkoba-pada-kehidupan-kesehatan-
manusia/. Diakses tanggal 16 Desember 2012

22
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

LAPORAN KEGIATAN

Nama Peserta dr. Elsye Evans Samangun Tanda tangan:

dr. Fyco Christian Kusuma Tanda tangan:

dr. Ludia Maria Mambrasar Tanda tangan:

dr. Maylin Krey Tanda tangan:

dr. Theresia Larasati S Tanda tangan:

dr. Victor Heretringgi Tanda tangan:

Nama Pendamping dr. Linna Tanda tangan:

Nama Wahana Puskesmas Yendidori

Tujuan Pelaksanaan Penyuluhan NAPZA

Hari/Tanggal Sabtu, 10 Juni 2017

Waktu 09.00 WITA - Selesai

Tempat SMP NEGERI 1 YENDIDORI

Jumlah Peserta 40-50


Penyuluhan

23

Anda mungkin juga menyukai