PENYULUHAN NAPZA
Oleh:
Pendamping:
dr. Linna
PUSKESMAS YENDIDORI
PROVINSI PAPUA
1
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
dr. Linna
NIP:19750210 200801 2 025
2
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
LAPORAN KEGIATAN
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
PENYULUHAN PENCEGAHAN NAPZA
1. LATAR BELAKANG
2. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
3. PEMILIHAN INTERVENSI
3
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
4. PELAKSANAAN
Penyuluhan tentang bahaya merokok dilakukan di :
Tempat : SMP Negeri 1 Yendidori
Alamat : Jl. Sorido Raya Distrik Yendidori Biak – Papua
Hari/ Tanggal : Sabtu, 10 juni 2017
Waktu : Pukul 09.00 WIT – Selesai
5. EVALUASI
Peserta yang hadir adalah seluruh siswa/siswi SMP NEGERI 1 YENDIDORI.
Kegiatan ini berjalan lancar sebagaimana yang diharapkan. Tampak antusias
peserta dalam mengikuti penyuluhan dan keikutsertaannya. Namun dari sisi yang
lain tingkat pengetahuan peserta masih kurang mengenai materi penyuluhan
sebelum diadakannya penyuluhan.
4
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
A. LATAR BELAKANG
Narkoba berperan besar dalam proses penghancuran sebuah negara. Efeknya
sangatlah dahsyat sehingga pecandu narkoba sering disebut sebagai lost
generation. Biasanya mereka yang sudah mengkonsumsi narkoba, sangat sedikit
yang bisa melepaskan diri dari narkoba alias sangat tergantung pada barang haram
tersebut. Pada saat krisis seperti sekarang ini narkoba menjadi obat penenang
sehingga bisa meninabobokan orang. Barang terlarang itu sering muncul dalam
obat yang mengandung zat adiktif.
Dalam angka memerangi narkoba itu keluarga mempunyai peran yang sangat
besar. Paling tidak melalui keluarga diharapkan dapat dilakukan pencegahan
secara dini. Lewat keluarga diharapkan dapat kembali menjadi tempat sebagai
suka dan duka, berbeda pendapat, saling menghargai dan mencintai sehingga
anggota keluarga dapat terhindar dari bahaya ini. Karena itu keluarga harus
dibekali dengan berbagai pengertian tentang bahaya narkoba.
Namun demikian krisis yang melanda bangsa dan negara telah merebak ke dalam
kehidupan keluarga. Krisis itu tidak hanya menyangkut moneter dan ekonomi,
tetapi juga krisis kepercayaan, krisis relasi antara manusia, bahkan krisis
kemanusiaan. Masa krisis itu ditandai dengan bencana yang sangat besar akibat
globalisasi, yaitu bahwa kaum muda terancam oleh narkoba, dimana hal ini berarti
penghancuran bagi masa depan bangsa.
Dalam makalah ini masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut.
5
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1.3. Tujuan
6
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
BAB II
TINJAUAN TEORI
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia
baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain
sebagainya (Kurniawan, 2008).
1. Narkotika
2. Psikotropika
1. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, atau ketagihan yang sangat berat
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1997).
2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku, digunakan
untuk mengobati gangguan jiwa (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
tahun 1997).
7
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
a. Rokok
c. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat,
bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008).
8
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
BAB III
PEMBAHASAN
NAPZA adalah kependekan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya. NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan /
psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologi. Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 1997
yang dimaksud NARKOTIKA meliputi :
· Zat Adiktif lain termasuk inhalansia (aseton, thinner car, lem atau glue),
nikotin (tembakau), kafein (kopi).
NAPZA tergolong zat psikoaktif. Yang dimaksud zat psikoaktif adalah zat yang
terutama berpengaruh pada otak sehingga menimbulkan perubahan pada perilaku,
perasaan, pikiran, persepsi, dan kesadaran.
Tidak semua zat psikoaktif disalahgunakan, misalnya : obat antipsikotik dan obat
anti depresi tidak mempunyai potensi disalahgunakan. Di Malaysia dikenal
dengan istilah dadah bagi semua zat yang penggunaannya adalah melawan
hukum. Sedangkan di Indonesia istilah itu disebut madat, yang kurang tepat bila
9
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
dipakai sebagai padanan kata dadah, karena madat adalah candu, yang menurut
UU nomor 22 tahun 1997 termasuk opiate, yaitu salah satu jenis narkotika saja.
adalah :
10) Multiple (kombinasi) dan lain-lain, misalnya : kombinasi heroin dan shabu-
shabu, alkohol dan obat tidur.
10
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1) Heroin
Street name (nama jalanan) Putauw, BT, Brown Sugar, merupakan senyawa
semisintetik dengan nama kimia di asetil-morfin, tersebut dari morfin yang
terdapat dalam getah kotak biji tanaman paraver somniferum.
· Berupa serbuk putih dengan rasa pahit. Dalam pasaran gelap warnanya bisa
putih, coklat, atau dadu, bergantung pada bahan pencampurannya (kakao, tawas,
kinina, tepung jagung, atau tepung susu, gula putih, gula merah). Dalam
farmakologi tergolong opioida.
Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan
ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan
pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk
bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa
lingkungannya menjadi musuh.
2) Ectasy
Street name (nama jalanan) : inex, xtc, hug drug, yuppie drug, essence, clarity.
Beberapa merk terkenal lainnya adalah butterfly, black heart. Nama kimianya
adalah methylene-dioxy methamphetamine (mdma). Dalam farmakologi tergolong
sebagai psiko-stimulansia seperti amfetamin, meth-amphetamin, kafein, kokain,
khat, nikotin. Tergolong sebagai designed substance, yaitu senyawa yang
direkayasa untuk tujuan bersenang-senang. Jenis ini tidak digunakan dalam ilmu
kedokteran.
Reaksi dari pemakaian ini memberikan sensasi energy lebih, euphoria, rasa
senang, distorsi waktu, persepsi dan kebas lidah. Ecstasy di konsumsi dengan cara
ditelan, biasanya dalam wujud tablet atau kapsul, pada mulanya ecstasy popular di
night club atau dikostik.
11
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3) Kokain
Kokain adalah zat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan Eryth roxylon coca,
termasuk golongan semak tingginya mencapai 2 m. daunnya mengandung zat
pembius. Serbuk kokain warnanya putih dan rasanya pahit.
Kokain sering dihirup melalui hidung, akibat penggunaan dengan cara dihirup
akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Akan
tetapi ada juga yang diisap dengan rokok atau jika disuntikkan akan berdampak
penyakit HIV/AIDS. Akibat cocaine terhadap fisik pemakai adalah terhambatnya
saluran darah, pupil mata membesar, panas badan meningkat, denyut jantung
meningkat, darah tinggi, perasaan gelisah, nyeri, cemas. Menghisap crack cocaine
bersama rokok akan menimbulkan paranoia(sejenis penyakit jiwa yang
meyebabkan timbul ilusi yang salah tentang sesuatu dan akhirnya bisa bersifat
agresif akibat delusi yang dialaminya). Cocaine dapat menyebabkan kematian
karena pernafasannya tersendat lalu otak kekurangan oksigen.
4) Methamphetamine
Reaksi dari pemakaian ini memberikan rasa nikmat, euphoria, waspada, enerjik,
social & percaya diri, agitasi (mengamuk), agresi (menyerang), berkhayal, susah
tidur & banyak bicara, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan yang
berlebihan.
12
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
5) Alkohol
Nama kimia dari alcohol adalah etanol atau etil alcohol. Banyak jenis dan merek
dari alkohol, yaitu bir, wiski, gin, vodka, martini, brem, arak, ciu, saguer, tuak,
Johnny Walker (topi miring), black and white (kam-put = kambing putih), manson
house, dll.
Reaksi dari pemakaian alcohol ini memberikan euphoria (perasaan gembira dan
nyaman), lebih banyak bicara, rasa pusing, muntah, lelah, haus, disorientasi,
tekanan darah menurun, reflex melambat.
Street name (nama jalanan) : gelek, cimeng, buddha stick, mary jane, dll. Berasal
dari tanaman kanabis sativa. Zat aktif : Delta-9 Tetrahydrocannabinal (thc). Jenis
ini tidak lazim digunakan dalam ilmu kedokteran. Menurut UU nomor 5 tahun
1997 tentang Narkotika, jenis ini termasuk narkotika golongan 1 (satu).
Penggunaan ganja hanya untuk tujuan ilmu pengetahuan.
Narkoba merupakan musuh nomor 1 bagi para remaja. Namun, para remaja
hingga saat ini banyak yang belum tahu mengenai narkoba sebagai musuh utama
13
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
ini. Buktinya, semakin banyak remaja terjerumus dalam rayuan maut narkoba.
Ketidaktahuan remaja tentang bahaya narkoba memang menjadi tugas berat bagi
orangtua dan guru untuk menerangkannya. Apalagi narkoba sekarang sangat
mudah didapat dan bandarnyapun memang selalu menempel pada dunia remaja.
Penyebab narkoba disebabkan oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal
:
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
Adalah faktor yang berasal dari luar seseorang, faktor yang cukup kuat untuk
mempengaruhi seseorang.
14
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan
mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada
sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati
dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung
pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi
pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik,
psikis maupun sosial seseorang.
1. Dampak Fisik:
15
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
2. Dampak Psikis:
3. Dampak Sosial:
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
16
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Selain berdampak negatif bagi manusia, ternyata narkoba juga memiliki dampak
yang positif terutama bagi kesehatan manusia. Tapi jika digunakan sebagaimana
mestinya dan menurut anjuran dokter, terutama untuk menyelamatkan jiwa
manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia. Dan berikut ini adalah dampak positif narkotika dari
Narkoba:
a) Opioid
Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit
dan untuk mencegah batuk dan diare.
b) Kokain
c) Ganja (ganja/cimeng)
17
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Lebih baik mencegah dari pada menyembuhkan. Mencegah para remaja maupun
orang dewasa terhadap bahaya narkoba sebetulnya tidak rumit sama sekali, asal
kita tahu benar apa yang harus kita lakukan dan apa yang kita hadapi.
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tersier
Upaya yang dilakukan untuk merehabilitas mereka yang sudah memakai dan
dalam proses penyembuhan, upaya ini dilakukan cukup lama oleh lembaga
khususnya seperti klinik rehabilitas dan kelompok masyarakat yang dibentuk
khusus (therapeutic community). Tahap ini dibagi menjadi dua bagian yaitu fase
stabilitasi yang berfungsi untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat,
dan fase sosial dalam masyarakat agar mantan penyalahguna Narkoba mampu
mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat.
18
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Upaya Premetif
2. Upaya Preventif
19
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
20
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
BAB IV
PENUTUP
4.1.Simpulan
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia
baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan sebagainya.
Orangtua bisa berperan sebagai pemberi informasi yang benar tentang narkoba
pada anaknya, sebagai pengawas, sebagai pembimbing, mengenal teman anak-
anak dan bekerja dengan orang tua lain dan guru.
21
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
22
F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
LAPORAN KEGIATAN
23