Anda di halaman 1dari 4

Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya

UPTD Puskesmas DTP TINEWATI


Jl Raya Barat Singaparna
NOMOR : REVISI KE : HALAMAN :
TAHUN TERBIT : DITETAPKAN OLEH :
Kepala UPTD Puskesmas DTP Manonjaya
PROSEDUR TETAP
PEMBERIAN KAPSUL 2011
VIT.A DOSIS TINGGI ATANG SUMARDI
NIP. 19700413 198912 1 002
1. Pengertian Vitamin A merupakan zat gizi yang penting (essensial) bagi manusia,
karena zat gizi ini tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi
dari luar tubuh. Prinsip dasar untuk mencegah dan menanggulangi
masalah KVA adalah menyediakan Vitamin A yang cukup untuk tubuh.
2. Tujuan Menurunkan prevaslensi dan mencegah kekurangan Vitamin A pada anak-
anak balita
3. Kebijakan Departemen Kesehatan RI
4. Alur Palayanan 1. Sasaran
a. Bayi 6-11 bulan
b. 1- 5 th /Anak Balita
c. Ibu Nifas
2. Dosis Vitamin A
a. Secara PeriodikbulanPebruaridanAgustus :
- Bayi umur 6-11 bln diberikankapsul vitamin A dosistinggi 100.000
SI (warnabiru)
- Balita umur 1-5 tahun diberikankapsul vitamin A dosistinggi
200.000 SI (warnamerah)
- Ibu Nifas 2 kapsul Vitamin A 200.000 SI dalam masa nifas
b. Kejadian tertentu :
- Xerophtalmia : saat ditemukan segera diberi 1 kapsul, hari
berikutnya 1 kapsul, empat minggu kemudian 1 kapsul
- Campak : anak yang menderita campak segera diberi 1 kapsul
Vitamin A sesuai umur. Jika terjadi KLB di suatu desa maka
sebaiknya seluruh anak di desa tersebut diberi masing-masing 1
kapsul vitamin A dosis tinggi 200.000 SI.
3. Periode Pemberian
a. Bulan Kapsul (Pebruari dan Agustus)
b. Sweeping / Kunjungan rumah
c. Ibu Nifas :
- Segera setelah melahirkan, atau
- Pada kunjungan pertama neonatal atau
- Pada kunjungan kedua neonatal
4. Tempat Pemberian
a. Di Posyandu pada hari Posyandu
b. Di Puskesmas atau Pos-pos pemberian Vitamin A khusus melalui
perkumpulan atau kunjungan rumah
5. Prosedur 1. Penentuan jumlah sasaran
a. Tingkat Posyandu
- Anak Balita; dasar penentuan jumlah sasaran adalah registrasi di
seluruh wilayah kerja Posyandu. Registrasi dilakukan sebulan
menjelang bulan kapsul Vitsmin A oleh kader Posyandu/PKK.
- Ibu Nifas; jumlah sasaran ditentukan berdasarkan jumlah ibu
bersalin. Angka tersebut dapat diperoleh dari registrasi sasaran
dan laporan persalinan oleh tenaga kesehatan dan dukun bayi.
b. Tingkat Puskesmas
- Anak Balita : Petugas Puskesmas dibantu oleh kader dan Bidan
Desa mengumpulkan hasil registrasi dari Posyandu. Hasil
registrasi tersebut dijumlahkan. Hasil yang diperoleh merupakan
jumlah sasaran untuk tingkat Puskesmas/Kecamatan yang
kemudian dikirim ke tingkat Kabupaten.
- Ibu Nifas : Petugas Puskesmas mengumpulkan hasil registrasi
sasaran KIA tiap Desa, laporan persalinan oleh Nakes dan dukun
bayi, serta kohort ibu yang ada di Puskesmas. Hasil perolehan
merupakan jumlah sasaran untuk tingkat Puskesmas.
2. Pengadaan kapsul Vitamin A
Di Posyandu/tempat-tempat lain yang sudah disepakati, kapsul Vitamin
A sudah hars tersedia dalam jumlah yang cukup sebelum bulan
pembagian kapsul.
a. Jumlah sasaran, ditentukan berdasarkan registrasi di tingkat
Poyandu
b. Stok Kapsul dan Penggunaannya, dalam memesan kapsul harus
memperhatikan stok yang masih ada, yaitu jumlah yang diperlukan
dikurangi dengan persediaan yang masih ada. Dalam
penggunaannya hendaknya menggunakan sistem FIFO.
c. Kemasan, untuk pengiriman ke Posyandu hendaknya tetap dalam
kemasan botol (jangan dibuka) dan sisanya tetap disimpan dalam
botol di Posyandu/tempat lain yang disepakati.
d. Jalur pengiriman, pengiriman ke Posyandu/tempat lain yang
disepakati dilakukan menjelang bulan kapsul, dilakukan oleh
petugas Puskesmas dibantu bidan desa dan kader.
e. Penyimpanan kapsul. Agar tidak cepat rusak penyimpanan harus
tetap dalam botol kemasan yang ditutup rapat dan disimpan di
tempat teduh.
3. Pembiayaan
Pembiayaan diperlukan untuk penggerakan masyarakat, registrasi,
pemantauan dan upaya tindal lanjut (sweeping), serta pencatatan dan
pelaporan.
SPO PROGRAM GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO Tanggal Terbit Ditetapkan


VALIDASI DATA BALITA GIZI BURUK

Ka. Puskesmas
1. Pengertian Kegiatan konfirmasi berupa pengukuran ulang dan investigasi terhadap
balita gizi buruk serta factor resiko terjadinya gizi buruk yang dilaporkan oleh
masyarakat, petugas lintas program atau lintas sektor disuatu wilayah
tertentu.
2. Tujuan 1. Diperolehnya kepastian data kasus gizi buruk yang dilaporkan oleh
masyarakat, petugas lintas program atau lintas sector di suatu wilayah
tertentu
2. Teridentifikasinya factor resiko gizi buruk di suatu wilayah sebagai bahan
informasi bagi sector terkait dalam penentuan intervensi
3. Ditetapkannya rencana pencegahan dan penanggulangan gizi buruk
secara komprehensif
3. Kebijakan 1. Setiap ada laporan kasus gizi buruk
2. Jenis data :
Data balita gizi buruk yang dilaporkan

4. Petugas Tenaga Pelaksana Gizi


1. Peralatan  ATK
 Dacin
 Microtoice atau alat pengukur panjang badan
 Format pencatatan dan pelaporan
 Standar WHO 2005
2. Prosedur 1. Persiapan
 Mempelajari laporan kasus balita gizi buruk
 Menyiapkan alat antropometri
 Menyiapkan instrumen validasi
 Berkoordinasi dengan pembina desa untuk validasi.
 Menyiapkan standar WHO 2005
2. Pelaksanaan
 Klarifikasi laporan balita gizi buruk
 Konfirmasi status gizi
 Investigasi faktor penyebab terjadinya kasus balita gizi buruk
 Pencatatan dan pelaporan hasil validasi
3. Evaluasi
 Laporan hasil validasi
 Rencana tindak lanjut.
3. Dokumen terkait  Standar WHO 2005
 Kohort bayi atau balita
PERBAIKAN GIZI Disyahkan oleh
Prosedur Kepala UPTD Puskesmas
Kalimanggis
Pemberian Tablet Zat Besi Pada Ibu
Hamil
SODIK, SKM, MM.Kes
NIP. 19670220 198902 1 001
No. Terbit Ke. 1 (stu ) Tanggal. 18 April 2014
1. PENGERTIAN Distribusi Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil 90 tablet selama
masa kehamilan dan ibu nifas
2. TUJUAN Sebagai acuan dalam melakukan pemberian tablet zat besi pada ibu
hamil dan ibu hamil dengan anemia pada kehamilan untuk
mengatasi anemia sebelum persalinan berlangsung.
3. RUANG LINGKUP Semua Ibu hamil yang berkunjung ke unit pelayanan Kesehatan Ibu
dan Rumah Bersalin UPTD Puskesmas Kalimanggis meliputi pasien
baru, ibu hamil 28 minggu dan pasien – pasien yang anemis.
4. KEBIJAKAN Setiap ibu hamil harus mendapatkan tablet fe 90 hari
Bumil anemia harus mendapat fe lebih dari 90 hari
5. PROSEDUR  Periksakan HB
 Catat hasil pemeriksaan dalam kartu status dan KMS ibu hamil.
 Isi form pemeriksaan laboratorium.
 Jelaskan pada pasien tujuan dari pemeriksaan.
 Rujuk ke unit pelayanan gizi, jika hasil pemeriksaan Hb < 11 gr
%
 Beri tablet zat besi pada semua ibu hamil, sedikitnya 1 tablet /
hari, selama 30 hari berturut-turut untuk pasien hamil pada
trimester I, sedangkan untuk ibu hamil dengan anemia diberikan
tablet zat besi dan vitamin C tiga kali satu tablet perhari ( 3 X 1 )
, hal ini sangat tergantung dengan persediaan obat yang ada
 Jika tablet zat besi persediaan habis, maka akan diberikan resep
luar
 Beri penyuluhan gizi pada semua ibu hamil disetiap kunjungan
ANC, tentang perlunya minum tablet zat besi dan vitamin C, serta
menghindari minum teh / kopi / susu dalam 1 jam sebelum /
sesudah makan, karena dapat mengganggu penyerapan zat besi.

6. DOKUMEN TERKAIT  Kartu status ibu hamil


 Buku register kohort ibu hamil
 Buku register ibu hamil
 Buku KIA.

Anda mungkin juga menyukai