Anda di halaman 1dari 5

CHAPTER 3 Akuntansi Komparatif (Bagian I)

00.31 M. Agus Sudrajat

Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran
dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses
perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar merupakan hasil dari penetapan standar.
Namun, praktek sebenarnya berbeda dari yang ditentukan standar. Hal itu disebabkan 4 hal: di
kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmi cenderung
lemah dan tidak efektif; secara sukarela perusahaan boleh melaporkan infomasi lebih banyak
daripada yang diharuskan; beberapa Negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan
standar akuntansi jika dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan
tersajikan secara lebih baik hasil; dan di beberapa Negara standar hanya berlaku untuk laporan
keuangan perusahaan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Penetapan standar akuntansi melibatkan gabungan kelompok sector swasta yang
meliputi profesi akuntansi, pengguna dan penyusun laporan keuangan, para karyawan dan
kelompok public yang meliputi badan-badan seperti otoritas pajak, kementrian yang
bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi pasar modal. Bursa efek yang merupakan
sector swasta atau public (tergantung negaranya) juga mempengaruhi proses tersebut. Di
Negara-negara hukum umum, sector swasta lebih berpengaruh dan profesi auditing cenderung
untuk dapat mengatur sendiri dan untuk lebih dapat melakukan pertimbangan atas atestasi
terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Di Negara-negara hukum kode, sector public lebih
berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk lebih diatur oleh Negara. Hal ini yang
menyebabkan mengapa standar akuntansi berbeda-beda di seluruh dunia.

ENAM SISTEM AKUNTANSI NASIONAL


1. PERANCIS
Akuntansi di Perancis sangat terkait dengan kode sehingga sangat mungkin melewatkan
kenyataan bahwa legislasi hukum komersial (Code de Commerce) dan hukum pajak
sebenarnya menentukan banyak praktek akuntansi dan pelaporan keuangan di Perancis. Dasar
utama aturan akuntansi adalah Hukum Akuntansi 1983 dan Dekrit akuntansi 1983 yang
memuat Plan Compatible General wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Setiap perusahaan
harus memiliki manual akuntansi. Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya
dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan kelompok yang
dikonsolidasikan. Hukum Perancis memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards-
IFRS). Alasannya, banyak perusahaan multinasional dari Perancis yang mencatat sahamnya di
luar negeri.
Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan standard di Perancis:
a. Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
b. Comite de la Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
c. Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
d. Ordre des Experts-Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)
e. Compagnie Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan
Nasional)

Perusahaan Perancis melaporkan neraca, laporan laba rugi, catatan atas laporan
keuangan, laporan direktur, dan laporan auditor. Tidak terdapat ketentuan mengenai laporan
perubahan posisi keuangan atau laporan arus kas walaupun CNCC merekomendasikan untuk
membuatnya. Untuk memberikan gambaran yang sebenarnya dan sewajarnya (image fidele),
laporan keuangan harus disusun sesuai dengan peraturan (regularite) dan dengan niat baik
(sincerite).
Dalam pengukuran akuntansi, aktiva tetap didepresiasikan menurut provisi pajak
umumnya menurut garis lurus atau saldo berganda. Persediaan harus dinilai sebesar nilai yang
lebih rendah antara biaya atau nilai realisasi dengan menggunakan metode FIFO atau metode
rata-rata tertimbang. Biaya penelitian yang diamortisasi tidak lebih dari 5 tahun. Kebanyakan
resiko dan ketidakpastian dapat dicadangkan, seperti yang terkait dengan litigasi,
restrukturisasi, dan asuransi swadaya dan hal ini memungkinkan timbulnya kesempatan
melakukan perataan laba.

2. JERMAN
Lingkungan akuntansi di Jerman mengalami perubahan terus menerus dan hasilnya luar
biasa sejak berakhirnya Perang Dunia I. Hukum komersial pada secara khusus menuntut
adanya berbagai prinsip tata buku yang teratur dan audit secara independen hampir tidak tersisa
setelah perang usai. Hukum perusahaan tahun 1965 mengubah sistem pelaporan keunagan
Jerman dengan mengarah pada ide-ide Inggris Amerika tetapi hanya berlaku bagi perusahaan
besar. Pada awal tahun 1970an, Uni Eropa mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang
harus diadopsi oleh Negara-negara anggotanya ke dalam hukum nasional. Direktif Uni Eropa
yang keempat, ketujuh, dan kedelapan seluruhnya masuk ke dalam hukum Jerman melalui
Undang-Undang Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985.
Dua undang-undang baru diberlakukan pada tahun 1998, yang pertama menambah
sebuah paragraf baru dalam buku ketiga Hukum Komersial Jerman sehingga memungkinkan
perusahaan yang menerbitkan saham/utang pada sebuah pasar modal yang terorganisir untuk
menggunakan prinsip akuntansi yang diterima secara internasional dalam laporan keuangan
konsolidasi yang dibuatnya. Kedua, memperbolehkan pendirian organisasi sektor swasta untuk
menetapkan standar akuntansi atas laporan keuangan konsolidasi. Hukum pajak secara garis
besar menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan (Massgeblichkeitsprinzip)
menentukan bahwa laba kena pajak ditentukan oleh apa yang tercatat dalam catatan keuangan
perusahaan.
Undang-undang tentang pengendalian dan transparansi tahun 1998 memperkenalkan
keharusan bagi kementrian kehakiman untuk mengakui badan swasta yang menetapkan
standard nasional untuk memenuhi tujuan berikut:

1. Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan


keuangan konsolidasi
2. Memberikan nasehat kepada kementrian kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru
3. Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional seperti IASB

Undang-undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan ketentuan akuntansi,


auditing, dan pelaporan keuangan yang berbeda-beda menurut ukuran perusahaan, bukan
menurut bentuk orgasisasi. Undang-undang Akuntansi 1985 secara khusus menentukan isi dan
bentuk laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, catatan atas laporan
keuangan, laporan manajemen, dan laporan auditor.
Berdasarkan hukum komersial (HGB), metode pembelian/akuisisi adalah metode
konsolidasi yang utama, meskipun penyatuan kepemilikan juga dapat diterapkan dalam kondisi
yang terbatas. Dua bentuk metode pembelian yang diizinkan adalah metode nilai buku dan
metode revaluasi. HGB tidak mengatur translasi mata uang asing dan perusahaan di Jerman
menggunakan sejumlah metode. Perbedaan translasi diperlakukan dengan beberapa cara,
akibatnya perhatian khusus harus diberikan terhadap catatan laporan keuangan di mana metode
translasi mata uang asing harus dijelaskan.
3. JEPANG
Akuntansi dan pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai
pengaruh domestic dan internasional. Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus
memahami budaya, praktik usaha, dan sejarah Jepang. Jepang merupakan masyarakat
tradisional dengan akar budaya dan agama yang kuat. Perusahaan-perusahaan Jepang saling
memiliki ekuitas saham satu sama lain, dan seringkali bersama-sama memiliki perusahaan lain.
Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa yang
disebut sebagai Keiretsu. Modal usaha Keiretsu ini sedang dalam perubahan seiring dengan
refomasi struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal
pada tahun 1990an.
Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di
Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang-undang, yaitu hukum komersial,
undang-undang pasar modal, dan undang-undang pajak penghasilan perusahaan. Hukum
komersial diatur oleh kementrian kehakiman (MOJ). Hukum tersebut merupakan inti dari
regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki pengaruh besar. Perusahaan milik public
harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam undang-udang pasar modal (Securities and
Exchange Law-SEL) yang diatur oleh Kementrian Keuangan. Tujuan utama SEL adalah untuk
memberikan informasi dalam pengambilan keputusan investasi.
Perusahaan yang didirikan menurut hukum komersial diwajibkan untuk menyususn
laporan wajib yang harus mendapatkan persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham yang
berisi necara, laporan laba rugi, laporan usaha, proposal atas penggunaan (apropriasi) laba
ditahan, schedule pendukung. Perusahaan yang mencatatkan sahamnya juga harus menyusun
laporan keuangan sesuai dengan undang-undang pasar modal yang secara umum mewajibkan
laporan keuangan dasar yang sama dengan hukum komersial ditamabha dengan laporan arus
kas.
Hukum komersial mewajibkan perusahaan-perusahan besar untuk menyusun laporan
konsolidasi. Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan
tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya. Goodwill diukur
menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20
tahun. Persediaan dapat dinilai berdasarkan biaya perolehan mana yang lebih rendah antara
biaya atau harga pasar, namun biaya yang paling banyak digunakan.

4. BELANDA
Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki
ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang relative permisif, tetapi standar praktik
profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya
berorientasi pada penjayian wajar. Di Belanda, akuntansi dianggap sebagai cabang dari
ekonomi usaha. Akibatnya, banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan terhadap topik-topik
akuntansi dan khususnya terhadap pengukuran akuntansi.
Regulasi di Belanda tetap liberal sampai tahun 1970 ketika undang-undang laporan
keuangan tahunan diberlakukan. Di antara provisi utama undang-undang tahun 1970 tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan
hasil keuangan selama satu tahun
2. Laporan keuangn harus disusun sesuai dengan praktek usaha yang baik
3. Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan
4. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material
dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya
5. Informasi keungan komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan
keuangan dan catatan kaki yang menyertainya
Kualitas laporan keuangan Belanda sangat seragam. Laporan keuangan wajib harus
disusun dalam bahasa Belanda namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat
diterima. Laporan keuangan harus memuat hal-hal berikut: neraca, laporan laba rugi, catatan-
catatan , laporan direksi, dan informasi lain yang direkomendasikan. Laporan keuangan
tahunan harus disajikan baik berdasarkan induk perusahaan saja maupun konsolidasi.
Kelompok-kelompok perusahaan untuk tujuan konsolidasi terdiri dari perusahaan-perusahaan
yang membentuk unit ekonomi yang berada di bawah kendali yang sama.
Meskipun metode penyatuan untuk penggabungan usaha dapat digunakan dalam
kondisi tertentu, metode tersebut sudah jarang digunakan di Belanda. Goodwill merupakan
perbedaan antara biaya akuisisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dibeli.
Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan diperbolehkannya
penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan.
Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan
pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakakukan perataan laba. Pos-
pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan
dalam ekuitas pemegang saham.
Hal ini antara lain:

 Kerugian akibat bencana yang tidak mungkin atau tidak umum untuk diasuransikan
 Kerugian akibat nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya
 Konsekuensi akibat restrukturisasi keuangan

5. INGGRIS
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang indipenden dan secara
pragmatis menyikapi kebutuhan dan praktek usaha. Warisan akuntansi Inggris bagi dunia
sangat penting. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi
akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar
juga berasal dari Inggris.
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan
dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara luas diatur oleh
aktiva yang disebut sebagai undang-undang perusahaan. Undang-undang perusahaan
disesuaikan, diperluas, dan dikonsolidasikan sepanjang tahun.
Berikut 6 badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan komite konsultatif
badan akuntansi yang berdiri pada tahun 1970:
1. Institut Akuntan berizin resmi di Inggris dan di Wales (The Institute of Chartered Accountants
in England and Wales-ICAEW)
2. Insitut Akuntan berizin resmi di Irlandia (The Institute of Chartered Accountants in Ireland-
ICAI)
3. Insitut Akuntan berizin resmi di Skotlandia (The Institute of Chartered Accountants in
Scotland-ICAS)
4. Asosiasi Akuntansi berizin resmi dan bersertifikat (The Association of Chartered Certified
Accountants-ACCA)
5. Insitut Akuntan Manajemen berizin resmi (The Chartered Institute of Manajement
Accountants-CIMA)
6. Insitut Keuangan dan Akuntansi Publik berizin resmi (The Chartered Institute of Public
Finance and Accountancy-CIPFA)

Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan


keuangan umumnya mencakup laporan direksi, laporan laba rugi dan neraca, laporan arus kas,
laporan total keuntungan dan kerugian yang diakui, laporan kebijakan akuntansi, catatan atas
referensi dalam laporan keuangan, dan laporan auditor. Laporan direksi membahas kegiatan
usaha yang utama, pembahasan atas operasi dan kemungkinan pengembangan, peristiwa-
peristiwa penting setelah tanggal neraca, dividen yang disusulkan, nama-nama anggota dewan
direksi, dan besarnya kepemilikan saham, serta kontibusi politik dan amal yang dilakukan.
Inggris memperbolehkan baik metode akuisisi dan merger dalam mencatat akuntansi
untuk penggabungan usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan metode merger begitu
ketat sehingga hamper tidak digunakan. Berdasarkan metode akuisisi, goodwill dihitung
sebagai perbedaan antara nilai wajar penyerahan yang dilakukan dan nilai wajar aktiva yang
diperoleh.

6. AMERIKA SERIKAT
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sector swasta (Badan Standar
Akuntansi Keuangan, atau Fincancial Accounting Standard Board-FASB), tetapi sebuah
lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal atau Securities Exchange Commission-
SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menetapkan standarnya sendiri.
Sistem AS tidak memiliki ketentuan hukum secara umum mengenai penerbitan laporan
keuangan yang diaudit secara periodic. Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum Negara
bagian, bukan hum federal. Meskipun memiliki kekuasaan hukum untuk menentukan standard
akuntansi dan pelaporan untuk perusahaan public, SEC tetap bergantung pada sector swasta
yang menetapkan standard terebut. SEC bekerja sama dengan FASB dan memberikan tekanan
bila melihat FASB bergerak terlalu pelan atau ke arah yang salah.
Laporan keuangan tahunan yang semestinya dibuat oleh sebuah perusahaan AS yang
besar meliputi komponen berikut ini:
1. Laporan manajemen
2. Laporan auditor independent
3. Laporan keuangan utama (laporan laba rugi, necara, laporan arus kas, laporan laba
komprehensif, dan laporan ekuitas pemegang saham)
4. Diskusi manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi keuangan
5. Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan
keuangan
6. Catatan atas laporan keuangan
7. Perbandingan data keuangan tertentu selama 5 atau 10 tahun
8. Data kuartal terpilih

Aturan pengukuran akuntansi di AS mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan


terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan pengakuan
transaksi dan peristiwa sangat bergantung pada konsep penandingan. Penggabungan usaha
harus dicatat sebagai sebuah pembelian. Goodwill dikapitalisasi sebagai perbedaan antara nilai
wajar pemberian yang diberikan dalam pertukaran dan nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh.
Goodwill tersebut harus dikaji ulang terhadap penurunan nilai tiap tahunnya dan
dihapusbukukan dan dibebankan di dalam laba jika nilai bukunya melebihi nilai wajarnya.

Anda mungkin juga menyukai