Anda di halaman 1dari 6

Istilah - istilah dalam Perpres 54

1. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan


Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya yang
prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh
kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa
2. Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Institusi lainnya, yang
selanjutnya disebut K/L/D/I adalah instansi/institusi yang menggunakan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD).
3. Pengguna Barang/Jasa adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan Barang
dan/atau Jasa milik Negara/Daerah di masing-masing K/L/D/I.
4. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut
LKPP adalah lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan
kebijakan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden
Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
5. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna APBN/APBD.
6. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang
ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah
untuk menggunakan APBD.
7. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
8. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi
pemerintah yang berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa di K/L/D/I yang
bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada.
9. Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan
Barang/Jasa yang melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa.
10. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/ pejabat yang ditetapkan oleh
PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
11. Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pegawas intern pada institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit,
reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi.
12. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya.

Pencarian Lain
KUNCI JAWABAN
REVIEW MATERI PENGANTAR BARANG/JASA

BENAR/SALAH

1. Kegiatan pelaksanaan yang mencakup pekerjaan untuk mewujudkan selain bangunan,


seperti perakitan atau instalasi komponen pabrikasi, penghancuran (demolition) dan
pembersihan (removal), dan reboisasi, termasuk pekerjaan konstruksi. (B)
2. Unit Layanan Pengadaan dapat menuntut penyedia untuk mengganti kerugian kepada
Pemerintah apabila terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan. (S)
3. Pengaturan pengadaan barang/jasa pada Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dan
perubahannya bertujuan agar pengadaan dapat dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan
bersaing, transparan, adil/ tidak diskriminatif dan akuntabel. (B)
4. Menetapkan paket-paket pekerjaan yang akan dilelangkan adalah salah satu tugas dari
Pejabat Pembuat Komitmen. (S)
5. Surat Keputusan Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pada organisasi pengadaan
harus diperbaharui setiap tahun anggaran berjalan. (S)
6. Jasa pekerjaan survei yang tidak membutuhkan telaahan tenaga ahli termasuk katagori
pekerjaan jasa lainnya. (B)

7. Pejabat yang paling bertanggung jawab dalam proses pelaksanaan/ penyelesaian pekerjaan
pengadaan barang/jasa adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). (B)

8. Tugas dan kewenangan Pengguna Anggaran (PA) untuk menetapkan pemenang pada
pelelangan atau penyedia pada penunjukan langsung untuk paket pengadaan
barang/pekerjaan konstruksi/ jasa lainnya dengan nilai diatas Rp. 100.000.000.000 (Seratus
Milyar Rupiah) dapat didelegasikan kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). (S)

9. Pengadaan barang/jasa pada hakikatnya adalah upaya pihak pengguna barang/jasa untuk
mendapatkan dan mewujudkan barang/jasa yang diinginkan dengan metode tertentu. (S)
10. Koperasi karyawan yang dipimpin oleh Pejabat Pengadaan dilarang menjadi penyedia
barang/jasa ditempat yang bersangkutan karena melanggar etika pengadaan. (B)
11. Pejabat Pengadaan adalah personil yang ditunjuk untuk melaksanakan Pengadaan
Langsung, Penunjukan Langsung dan E-Purchasing. (B)
12. Pengadaan barang/jasa oleh pemerintah daerah yang sebagian dananya berasal dari
pinjaman dalam negeri tidak harus melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
dan perubahannya. (S)
13. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah merupakan salah satu persyaratan
wajib untuk diangkat menjadi anggota kelompok kerja ULP. (B)

14. Dalam hal pemeriksaan Barang/Jasa memerlukan keahlian teknis khusus, dapat dibentuk
tim/tenaga ahli untuk membantu pelaksanaan tugas Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
yang diangkat oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). (S)
15. Cara pengadaan barang/jasa pemerintah dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu pelaksanaan
pengadaan dengan menggunakan penyedia barang/jasa dan pelaksanaan pengadaan dengan
swakelola. (B)

16. Organisasi pengadaan untuk pengadaan melalui swakelola terdiri dari PA/KPA, PPK,
ULP/Pejabat Pengadaan dan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan. (S)
17. Persyaratan penyedia yang mengharuskan calon peserta pernah melaksanakan pekerjaan
di unit tempat berlangsungnya pengadaan barang/jasa merupakan persyaratan yang
diskriminatif dan bertentangan dengan prinsip dasar pengadaan. (B)
18. Anak dari pejabat yang berwenang menentukan pemenang pelelangan boleh ikut serta
menjadi peserta pelelangan pengadaan barang/jasa ditempat yang bersangkutan karena tidak
melanggar prinsip afiliasi. (B)
19. Dengan alasan waktu yang mendesak, Pejabat Pembuat Komitmen dapat melakukan
ikatan perjanjian dengan salah satu penyedia barang untuk mengejar penyelesaian pekerjaan
sebelum akhir tahun anggaran meskipun dokumen anggaran belum disahkan. (S)

20. Untuk Pengadaan Barang/Jasa yang membutuhkan waktu perencanaan dan persiapan
pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa yang lama, Kelompok Kerja ULP dapat mengumumkan
pelaksanaan pemilihan Penyedia Barang/Jasa secara luas kepada masyarakat sebelum RUP
diumumkan. (B)

PILIHAN GANDA

21. Pengadaan yang tidak termasuk dalam ruang lingkup Perpres 54 tahun 2010 adalah:
a) Pengadaan investasi di PT. Pertamina yang sebagian pembiayaannya dibebankan APBN.
b) Pengadaan investasi K/L/D/I yang sebagian pembiayaannya bersumber dari APBN/D.
c) Pengadaan investasi di lingkungan BUMN/D dengan sumber dana seluruhnya dari non
APBN/D.
d) Pengadaan pada Pemerintah Daerah yang sumber dananya dari Pinjaman Luar Negeri.

22. Pokja ULP bertugas antara lain:


a) Menjamin agar pelaksanaan kontrak berjalan.
b) Menyusun dokumen pengadaan.
c) Menetapkan paket-paket pekerjaan yang akan diadakan.
d) Menetapkan besaran uang muka dengan mempertimbangkan metoda pemilihan.

23. Termasuk dalam kebijakan umum dari pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai dengan
Perpres 54/2010 dan perubahannnya adalah:
a) Peningkatan penggunaan produksi dalam negeri.
b) Menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam
waktu yang ditetapkan.
c) Pengadaan barang/jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan
serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.
d) Semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa bersifat jelas dan dapat
diketahui secara luas oleh penyedia barang/jasa yang berminat serta oleh masyarakat pada
umumnya.

24. Penerbitan Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa menjadi wewenang:


a) Pengguna Anggaran
b) Pejabat Pembuat Komitmen
c) Pejabat Pengadaan
d) Pokja ULP

25. Menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam
waktu yang ditetapkan. Hal ini sesuai dengan prinsip pengadaan berikut:
a) Efisien
b) Effektif
c) Transparan
d) Terbuka
26. Pengadaan barang/jasa dapat diikuti oleh semua penyedia barang/jasa yang memenuhi
persyaratan/kriteria tertentu, hal ini sesuai dengan prinsip pengadaan:
a) Efisien
b) Efektif
c) Transparan
d) Terbuka

27. Rencana pelaksanaan pengadaan barang/Jasa yang meliputi spesifikasi teknis barang/jasa,
Harga Perkiraan Sendiri (HPS), dan rancangan kontrak ditetapkan oleh:
a) Pengguna Anggaran
b) Pejabat Pembuat Komitmen
c) Pejabat Pengadaan
d) Pokja ULP

28. Tindakan Pokja ULP dengan memberikan informasi mengenai variabel-variabel yang
akan digunakan dalam evaluasi penawaran kepada seluruh peserta merupakan tindakan yang
mentaati prinsip dasar:
a) Taat kepada peraturan pemerintah dan ketentuan pengadaan barang/jasa.
b) Efisien dan efektif dalam pengadaan barang/jasa.
c) Transparan sehingga penyedia akan bersaing secara sehat.
d) Bertanggung jawab atas proses pengadaan barang/jasa.

29. Untuk mencegah terjadinya kolusi diantara penyedia barang/jasa karena jumlah penyedia
yang terbatas, yang dapat berpotensi merugikan keuangan negara, manakah diantara
pernyataan dibawah ini yang paling tepat dilakukan:
a) Mengingatkan para penyedia barang/jasa tentang etika pengadaan (PPK, Pokja ULP, dan
penyedia barang/jasa harus menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan
kebocoran uang negara).
b) Mengingatkan para penyedia barang/jasa tentang UU Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Tidak Sehat (UU No.5/1999) yang mempunyai sanksi hukum yang berat.
c) Mengingatkan para penyedia barang/jasa atas usaha bersama yang sedang marak dilakukan
massa untuk menghilangkan korupsi yang telah menyebabkan terpuruknya bangsa.
d) Menyusun HPS yang benar-benar mencerminkan harga pasar sehingga kalaupun harga
penawaran terendah sangat mendekati HPS, harga tersebut tetap mewakili harga pasar.

30. Pejabat Pengadaan tidak dapat melakukan pemilihan penyedia dengan metode:
a) E-tendering sampai dengan nilai rp. 200 juta.
b) Penunjukan Langsung dengan nilai lebih dari Rp. 200 juta.
c) Pengadaan langsung.
d) Pengadaan melalui e-katalog.

31. Pekerjaan pengadaan kapal penelitian dengan spesifikasi tertentu dimana tidak terdapat di
pasaran karena belum ada yang memproduksi, termasuk dalam jenis pengadaan:
a) Pengadaan barang
b) Jasa lainnya
c) Pekerjaan konstruksi
d) Jasa konsultansi

32. Wewenang menandatangani kontrak pengadaan barang/jasa pekerjaan konstruksi dari


dana APBD ada pada Pejabat Pembuat Komitmen. Untuk kontrak pekerjaan dengan nilai
diatas Rp. 100 milyar, pejabat yang menetapkan pemenang dan menandatangani kontraknya
adalah:
a) Kepala Daerah.
b) Pengguna Anggaran sesuai ketentuan dalam Perpres 54/2010 dan perubahannya.
c) Kuasa Pengguna Anggaran yang mendapat mandat dari Pengguna Anggaran.
d) Tidak ada jawaban yang benar.

33. Apabila pada suatu instansi melakukan penyusunan rencana umum pengadaan tanpa
melakukan identifikasi kebutuhan, maka pengadaan yang dilakukan memiliki potensi yang
tidak sesuai dengan prinsip pengadaan yaitu:
a) Adil/tidak diskriminatif
b) Efisien dan efektif
c) Transparan dan terbuka
d) Bersaing

34. Kebijakan untuk meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri dalam pengadaan
barang/jasa pemerintah diterapkan untuk:
a) Mengurangi investor asing yang akan menanam modal.
b) Meningkatkan daya saing barang/jasa produksi dalam negeri.
c) Menjaga agar produk luar negeri tidak masuk ke Indonesia.
d) Menurunkan harga meskipun barang yang didapat kualitasnya kurang terjamin.

35. Pengadaan barang/jasa dilaksanakan dengan terbuka sehingga:


a) Terjadi persaingan yang sehat.
b) Hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat.
c) Tidak ada sanggahan bagi Pokja ULP.
d) Dapat diperoleh penawaran dengan harga yang terendah.

36. Pengadaan barang/jasa dapat diikuti oleh semua penyedia barang/jasa yang memenuhi
persyaratan/kriteria tertentu, hal ini sesuai dengan prinsip pengadaan:
a) Efisien
b) Efektif
c) Transparan
d) Terbuka

37. Hal yang perlu dilakukan oleh Pokja ULP dalam melaksanakan suatu pemilihan penyedia
barang/jasa agar memenuhi prinsip transparansi diantaranya adalah:
a) Mencantumkan nomor telepon masing-masing anggota Pokja ULP dalam dokumen
pemilihan.
b) Menyampaikan rincian harga perkiraan sendiri (HPS) pekerjaan kepada seluruh peserta.
c) Mencantumkan secara rinci cara penilaian/evaluasi peserta dalam dokumen pemilihan.
d) Memeriksa dokumen penawaran yang disusun peserta sebelum dilakukan pemasukan
penawaran.

38. Panitia/pejabat yang ditetapkan oleh pengguna anggaran dengan tugas memeriksa dan
menerima hasil pekerjaan adalah:
a) Kuasa Pengguna Anggaran
b) Pejabat Pengadaan
c) Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
d) Pejabat Pembuat Komitmen
39. Pengadaan barang/jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan
serta memberikan manfaat yang sebesar besarnya:
a) Efesien
b) Efektif
c) Transfaran
d) Terbuka

40. Pengadaan barang/jasa harus memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon
penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberikan keuntungan kepada pihak
tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional:
a) Terbuka
b) Bersaing
c) Adil/ Tidak diskriminatif
d) Akuntabel

41. Tindakan Pokja Unit Layanan Pengadaan dengan melakukan perubahan kriteria penilaian
pada saat dilakukannya evaluasi penawaran, merupakan tindakan yang melanggar prinsip
dasar:
a) Efesiensi
b) Transparan, Adil dan Non Diskriminatif
c) Terbuka dan bersaing
d) Efektifitas

42. Dalam melakukan penyusunan jadwal pemilihan, perlu memperhatikan waktu yang cukup
bagi penyedia barang/jasa untuk membuat penawaran yang dapat dipertanggungjawabkan.
Apabila Pokja ULP secara sengaja menyusun jadwal yang sangat singkat tanpa
memperhatikan kompleksitas pekerjaan dengan maksud agar peserta yang mengikuti proses
pemilihan menjadi sedikit, maka Pokja ULP tersebut melanggar prinsip:
a) Efisien
b) Efektif
c) Terbuka dan bersaing
d) Transparan

43. Profesionalisme penyedia barang/jasa diukur dari:


a) Kemampuannya bersaing dengan sehat dan dapat melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak.
b) Kemampuannya memenangkan setiap pengadaan.
c) Pemahamannya tentang Perpres 54/2010 dan perubahannya sehingga dapat mengikuti
proses pengadaan tanpa mengajukan sanggahan.
d) Kemampuannya menawarkan barang/jasa dengan harga yang rendah.
Pencarian Lain

Anda mungkin juga menyukai