Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR PSIKODIAGNOSTIK

kelompok 5 :

Andry hermawan (46115110081)


Dewi indriani (46116010151)
Hendriyana (46116120095)
Saputro arifqi (46116120099)
TES INTELEGENSI ( MATERI KE 9 )

Tes intelegensi adalah test yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran ataupun kemampuan
untuk memecahkan problem yang dihadapi

Intelegensi menurut para ahli

- Alfred binet
o Intelegensi merupakan sisi tunggal dari karakteristik yang terus berkembang
dengan sejalannya proses kematangan seseorang
o ia menggambarkan intelegensi sebagai suatu yang fungsional sehingga
memungkinkan orang lain untuk mengamati dan menilai tingkat
perkembangan individu berdasarkan suatu kriteria tertentu.

- Edward L. Thordike
o Intelegensi terdiri dari berbagai kemampuan spesifik yang ditampakkan
dalam wujud perilaku inteligen.
o Ia mengklasifikasi intelegensi ke dalam tiga kemampuan yaitu:
 kemampuan abstraksi: kemampuan untuk bekerja degn menggunakan
gagasan dan simbol-simbol
 Kemampuan mekanik: kemampuan untuk bekerja dengan
menggunakan alat mekanis dan kemampuan untuk melakukan
pekerjaan yang memerlukan aktivitas sensory motor
 Kemampuan sosial: kemampuan untuk menghadapi orang lain di sktr
diri sendiri dengan cara yang efektif

- Charles Spearman
o Intelegensi mengandung dua komponen kualitatif yang paling penting, yaitu
edukasi relasi dan edukasi korelasi.
o Edukasi relasi: kemampuan untuk menerapkan hubungan dasar yang berlaku
antar dua hal
o Edukasi korelasi: menerapkan hubungan dasar yang telah ditemukan dalam
proses edukasi relasi sebelumnya kedalam situasi baru.
o Terkenal dengan teorinya yang bernama two factor theory
- Thurstone
o Kemampuan mental dapat dikelompokkan ke dalam enam faktor.
o Intelegensi dapat diukur dengan melihat sampel perilaku seseorang dalam
keenam bidang tadi
o V (verbal): pemahaman akan hubungan kata, kosakata, dan penguasaan
komunikasi lisan
o N (number) : kecermatan dan kecepatan dalam penggunaan fungsi-fungsi
hitung dasar
o S (spatial) : kemampuan untuk mengenali berbagai hhubungan dalam bentuk
visual
o W (world fluency) : kemampuan untuk mencerna denan cepat kata kata tt.
o M (memori): kemampuan mengingat gambar-gambar, pesan-pesan, angka
angka, kata-kata dan bentuk bentuk pola
o R (reasoning): kemampuan untuk mengambil kesimpulan dari bbrp contoh,
aturan atau prinsip atau dpt juga diartikan sbg kemampuan pemecahan
masalah

- Raymond B. Cattel
o Mengklasifikasikan kemampuan mental menjadi dua macam
 Fluid inteligence: faktor bawaan biologis
 Crystalized intelgence: faktor adanya pengaruh pengalaman,
pendidikan dn kebudayaan dalam diri seseorang
 Meningkat kadarnya dalam diri sso sesuai dengan bertambahnya
pengalaman

- Piaget
o Teori inteligensi yang menekankan pada aspek perkembangan kognitif, tidak
merupakan teori yang mengenai struktur intelegensi semata-mata
o Mengungkapkan metode berfikir yang digunakan oleh anak-anak dari berbagai
tingkatan usia
o Piaget lebih melihat intelegensi pada aspek isi, struktur dan fungsinya, dimana
dikaitkan dengan periodisasi perkembangan biologis anak
TES MINAT BAKAT ( MATERI KE 10 )

- Tes minat
o para ahli psikologi sepakat bahwa minat dipandang sebagai aspek non kognitif
yg sama sekali berbeda dgn aspek kognitif.
o Konsekuensinya, untuk mengetahui minat sso digunakan tes yg harus tdk
mengungkapkan aspek kognitif

- Penerapan tes minat


o Jarang ditemui suatu hasil tes minat digunakan secara eksklusif dgn
mengabaikan hasil pengukuran thdp aspek kognitif dan aspek non kognitif
yang lain, yaitu tes intelegensi, tes bakat atau tes kepribadian.
o Umumnya hasil tes minat digunakan dalam empat bidang terapan yaitu:
 Konseling karirs
 Konseling pekerjaan
 Perencanaan bacaan pendidikan – Penjurusan siswa

- Bakat
o Kondisi atau rangkaian karakteristik yang dipandang sebagai
gejalakemampuan individu untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau
serangkaian respon melalui latihan- latihan.
o Merupakan hasil interaksi antara hereditas dan pendidikan
o Konsep bakat muncul krn ketidakpuasan thdp tes intelegensi yang hanya
menghasilkan skor tunggal yaitu, IQ.
o Kemampuan yang diukur oleh tes intelegensi merupakan kemampuan jamak
(multifactor).

- Tujuan mengetahui bakat


o Melakukan diagnosis dan prediksi.
o Diagnosisnya adalah, dengan mengetahui bakat sso, maka akan dipahami
potensi yang ada pada sso, sehingga dpt membantu untuk analisis
permasalahan yang dihadapi testee di masa kini dengan lebih cermat.
o Tujuan prediksi adalah untuk memprediksi kemungkinan kesuksesan atau
kegagalan sso dlm bidang ttt di masa depan, baik itu seleksi, penempatan,
maupun klasifikasi.
o rediksi juga berfungsi mempertemukan potensi sso dgn persyaratan yg dituntut
oleh suatu lembaga.

- Keterbatasan tes bakat


o Hanya mengukur sampel perilaku yg ditunjukkan oleh sampe butir tes
o Standarisasi tes tergantung pada keadaan sampel standardisasi. Artinya budaya
dan kemajuan teknologi akan mempengaruhi validitas tes.
o Realibilitasnya jarang sama dgn satu.
o Pengukuran bakat berarti memahami kondisi psikologis sso sec.komprehensif
o Kombinasi antara tes bakat dan prestasi akan merupakan prediktor yng lbh bik
thdp prestasi di sekolah selanjutnya drpd hanya tes bakat saja.
TES KEPRIBADIAN ( MATERI KE 11 )

- Tes Kepribadian
o Tes kepribadian merupakan alat yg digunakan untuk mengukur dan
mengidentifikasi struktur dan dan segi-segi dari kepribadian atau karakteristik
dari cara berpikir, merasa dan bertindak.
o Merupakan tes yang menggambarkan karakteristik individu agar indv dapat
mengenal dan memahami dirinya sendiri dengan gambaran atau penjelasan yg
obyektif dan terukur

- Tokoh
o Gordon Allport:
 organisasi dinamis dalam indv yg merupakan rangkaian psikofisik yg
menentukan keunikan sso dlm penyesuaiannya dlm lingk.hidup
o Raymond Cattel:
 Sesuatu yg memungkinkan kita meramalkan apa yg akan dilakukan sso
dlm situasi tertentu.
o Alfred adler:
 Gaya hidup atau cara khas indv tsb dalam memberikan respon untuk
memecahkan permasalahan hidupnya.

- 3 hal yang mendasari kepribadian:


o Trait (sifat/ciri/karakter)
 Ciri bawaan
 Karakteristik atau kualitas yang membedakan dan mempengaruhi
individu.
 Relatif stabil, menetap dan menentukan perilaku.
o States
 Beberapa sifat yg munculnya sementara.
 Menunjukkan perilaku yg sifatnya sementara
o Types
 Gambaran umum yg menjelaskan suatu indv
 Mengklasifikasikan individu ke dlm bbrp tipologi.
- Jenis jenis tes kepribadian
o Tes proyektif
 Teknik asesmen yg berusaha mempelajari kepribadian melalui
penggunaan stimulus, tugas atau situasi yg relatif tdk terstruktur.
 Disebut proyektif krn memungkinkan indiviidu untuk memproyeksikan
motivasi dalam dirinya terhadap alat tes yang diberikan
 Selain membuat gambar, tes ini mencakup bercerita, melengkapi
kalimat atau melakukan asosiasi kata
 Contoh: Rosarch, TAT (thematic Apperception Test)

o Pendekatan atau metode terstruktur


 Terdiri dari asesment kepribadian terstruktur dan asesmen perilaku
 Biasanya meliputi paper and pencil test
 Merupakan self report quessionaire untuk menentukan kepribadian,
minat, sikap (attitudes) dan nilai-nilai (value)
 Merupakan hasil riset, bersifat obyektif serta memiliki acara
administrasi, norma, skroing dan interpretasi

- Macam-macam tes inventory kepribadian


o 16 pf (16 Personality Factor Questionaire)
o EPPS (Edward Personal Preference Schedule) • Jackson Personality Inventory
o MMPI (Miness
APLIKASI PENGGUNAAN TES ( MATERI KE 12 )

- Bidang-bidang Penerapan Psikodiagnostik


o Psikologi klinis dan kesehatan
o Pendidikan
o Industri &organisasi
o Perkembangan
o Sosial
o Vocational psychology

- Tes Pendidikan
o Tes-tes prestasi
 Tes prestasi dirancang untuk mengukur efek dari program pendidikan
tertentu. Biasanya tes prestasi dikontraskan dengan tes-tes bakat, tes-
tes bakat mencakup tes intelegendi umum, multikata dan tes tes bakat
khusus

- Tipe-tipe tes pendidikan


o Kumpulan prestasi umum
o Tes Kompetensi Minimun dalam Keterampilan Dasar
o Tes-tes dalam Kelas Buatan Guru
o Pengembangan tes-tes dalam kelas bisa dibagi ke dalam tiga langkah utama :
1. Perencanaan tes
2. Penulisan tes
3. Analisis butir soal.

- Tes Pekerjaan
o Validasi Tes Pekerjaan
o Prosedur-Prosedur Global untuk Penilaian Kinerja
o Analisis Pekerjaan dan Metode Unsur Pekerjaan.
o Prediksi Kinerja Pekerjaan.
o Kriteria Kinerja Pekerjaan.
DASAR DASAR INTERPRESTASI TES ( MATERI KE 13 )

o Tes psikologi adalah suatu alat ukur obyektif dalam merumuskan kelakuan
manusia tertentu
o Setiap test psikologi mencari perbedaan- perbedaan tingkah laku seseorang.
o Tujuannya dibedakan menjadi dua yaitu untuk meramalkan dan mendiagnosis.

- Kode Etik Penggunaan Tes Psikologi


o Penjualan dan distribusi test harus dibatasi pada pemakaian test oleh orang
yang berwenang dan tergantung pada tipe testnya.
o Penggunaan test intelegensi dan test kepribadian mengharuskan suatu latihan
yang intensif di bawah bimbingan orang-orang yang berpengalaman.
o Penggunaan maupun konstruksi testnya bisa dibebankan kepada seorang guru
atau ahli .
o interpretasi dari semua test psikologi hendaknya dilakukan oleh seseorang
yang berwenang untuk menyuluh subyek didik yang mungkin akan terganggu
emosinya bila mengetahui nilainya rendah.
o Interpretasi yang baik selain menghendaki pemahaman tentang test tersebut,
juga pengenalan individu dan kondisi-kondisinya.

- Interpretasi tes psikologis


o suatu kegiatan yang dilakukan apabila ada suatu keadaan yang sulit untuk
dimengerti secara biasa atau secara langsung
o dapat memberikan suatu kerangka referensi
o Perbedaan interpretasi psikologis dengan interpretasi lainnya terletak pada
penggunaan kerangka teoritis yaitu teori psikologi.

- Konsep Interpretasi
o Apprehending (mengerti/memahami)
o Organizing (mengatur/mengaitkan informasi)
o Communicating (mengkomunikasikan informasi / temuan yang diperoleh)
o Creating Impression of Persons (menciptakan kesan kesan mengenai individu)

- Klasifikasi TES
1.ABILITY TEST:
a. GeneralAbility–IQ
b.SpecialAbility–AptitudeTest(tesbakat)
2. PERSONALITY TEST:
a. Projective Technique (5 Category Lindzey)
b. Objective Technique – Self Inventory
3. BEHAVIORAL Technique (behavioral assessment)

- Klasifikasi Test (CRONBACH)


o Maximum Performance
o (Test Kemampuan, Test of Ability)
o Aspek Kognitif
o Typical Performance
o (Test Kepribadian. Test Minat, Karakter)
o Aspek Non-Kognitif

- Klasifikasi Test (Kouwer)


o Test Untuk Meramalkan
o (Test Intelegensi-Individual-Kelompok, Test-Kemampuan Khusus-Aptitude-
Achievement, Test Karakterologi, Test Minatopini)
o Test untuk Mendeskripsikan Potensi
o (Test Intelegensi, Observasi Individual-Kelompok, Grafologi,Physiognomie,
Test Proyeksi)
o Test Untuk Menemukan Diri / Mengenal Diri
o (Test Associative-World-Test, Psychodrama, Observasi Relasi Konseli-
Psikolog)
ETIKA DALAM TES PSIKOLOGI ( MATERI KE 14 )

- Kode Etik diimplementasikan komisi etis APA (American Psychological Association)


yang menyelidiki dan bertindak sebagai hakim untuk memutuskan pengaduan
terhadap anggota asosiasi

- Isu isu etis dalam pengetesan dan pemeriksaan Psikologis


o Dalam area pengetesan, analisis hati – hati dan provokatif tentang peran nilai
dan dasar pemikiran etis yang melandasi berbagai praktik, telah disajikan oleh
eyde, Quaitance dan messic
o Pada tingkat yang lebih spesifik kode etik APA memuat banyak hal yang bs
diterapkan pada tes psikologis.
o Standart lain memuat bagian yang ditunjukan secara khusus pada penaksiran
dalam konteks legal

- Tanggung jawab penerbit tes itu berupa :


o Pelaksana tes umumnya dibatasi pada orang yang memenuhi persyaratan
minimal tertentu
o Individu dengan gelar master dalam psikologi
o Tanggung jawab pengarang dan penerbit tes untuk merevisi tes dan norma-
norma cukup sering agar mencegah tes menjadi kadaluarsa

- Perlindungan tes atas lingkup


o Pribadi
o Keamanan isi tes
o Kerahasiaan

- Mengkomunikasikan hasil tes


o Dalam semua komunikasi dengan tes hendaknya diperhatikan ciri – ciri orang
yang harus menerima informasi. Tidak hanya pada pendidikan umum orang
tersebut tetapi juga pada respon emosional terhadap informasi yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai