SYSTEM SETARTER
Disusun Oleh :
Nama : Rino Dwi Andika
Kelas :-
No :-
Mapel :-
SMK NEGERI--------------------
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
i
KATA PENGANTAR
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya,
maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros
engkol. Mobil pada umumnya menggunakan motor listrik yang
digabungkan dengan magnetic switch yang memindahkan gigi pinion yang
berputar ke ring gear yang dipasangkan ke pada bagian luar dari fly wheel,
sehingga ring gear berputar ( dan juga poros engkol ).tetapi pada jaman dulu
sebelu motor starter ditemukan.untuk menghiduokan kendaraan dibutuhkan
tenaga dari seseorang untuk memutar poros engkol.
Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari
tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus
diperhatikan ialah bahwa motor starter harus sekecil mungkin. Untuk itulah
, motor serie DC (arus searah) umumnya yang dipergunakan.
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini dirumuskan hal – hal sebagai berikut:
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Motor Starter ?
2. Kegunaan Motor Setarter ?
3. Mengetahui Jenis-Jenis Motor Setarter ?
4. Seperti Apa Perinsip Kerja Pada Motor Starter ?
5. Bagian – Bagian Apa Saja Yang Terdapat Dalam Motor Starter ?
6. Bagaimana Cara Kerja Motor Starter ?
7. Bentuk Pemeriksaan dan Perawatan System Setarter ?
8. Langkah Pengetesan Motor Setarter
C. Tujuan
Tujuan dari membahas sistem atau cara kerja Motor Stater, adalah
supaya kita Mengerti komponen – komponen dan sisitem atau cara kerja
motor starter itu sendiri, dengan harapan kita bisa untuk merawat atau
memperbaikinya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Motor Starter
Motor starter yang dipergunakan pada automobile dilengkapi dengan
magneticswitch yang memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya disebut
gigi pinion) untuk berkaitan atau lepas dari ring gear yang dipasangkan
mengelilingi fly wheel (roda gila) yang dibuat pada poros engkol. Saat ini kita
mengenal dua tipe motorStarter yang digunakan pada kendaraan atau truck-
truck kecil, yaitu motor starterkonvensional dan reduksi.
Mobil-mobil yang dirancang untuk dipergunakan pada daerah dingin
mempergunakan motor starter tipe reduksi, yang dapatmenghasilkan momen
yang lebih besar yang diperlukan untuk menstart mesinpada cuaca dingin.
Motor starter tipe ini dapat menghasilkan momen yang lebih besar dari pada
motor starter konvensional untuk ukuran dan berat yang sama.,saat ini mobil
cenderung mempergunakan tipe ini meskipun untuk daerah yangpanas.
2
1. Direct On Line (DOL) Starter
Starter model ini sangat banyak dipakai saat ini, terutama untuk
motor motor kecil. Komposisi komponennya terdiri dari satu contactor dan
satu proteksi arus dengan TOR atau elektronik. Kelemahan starter model
ini adalah kemungkinan timbulnya arus start yang sangat tinggi. biasanya
bisa mencapai 6 sampai 7 kali. Pada saat starter ini di start, torsi saat start
ini juga sangat tinggi dan biasanya lebih tinggi dari kebutuhan. Ini dapat
terlihat adanya lonjakan/ gerakan yang keras saat motor di start.
2. Star Delta Starter
Starter ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start.
Tersusun atas 3 buah contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor dan
Delta Contactor, Timer untuk pengalihan dari× Star ke Delta serta sebuah
overload relay. Pada saat start, starter terhubung secara× Star. Gulungan
stator hanya menerima tegangan sekitar 0,578 (seper akar tiga) dari
tegangan line. Jadi arus dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari
pada DOL Starter. Setelah mendekati speed normal starter akan berpindah
menjadi terkoneksi secara× Delta.
3. Autotransformer Starter
Starter ini pada prinsipnya hampir sama dengan× Stater yaitu
dengan mengurangi arus dan torsi saat start. Pada Autotranformer terdapat
beberapa tap yang dapat menurunkan tegangan line. Starter akan mengatur
masuknya tegangan yang mengalir ke motor dimulai dengan tegangan
yang paling rendah bertahap sampai ke tegangan normal. Jika Star Delta
starter hanya dua step, dengan autotransformer bisa beberapa step. Ini
berguna untuk mengurangi lonjakan arus dan torsi saat start.
4. Soft Starter
Softstarter sangat berbeda dengan starter lain. Alat ini
mempergunakan thyristor sebagai komponen utamanya. Tegangan yang
masuk ke motor akan diatur dimulai dengan sangat rendah sehingga arus
dan torsi saat start juga rendah. Pada saat start ini tegangan yang masuk
hanya cukup untuk menggerakkan beban dan akan menghilangkan kejutan
3
pada beban. Secara perlahan tegangan dan torsi akan dinaikan sehingga
motor akan mengalami percepatan kehingga tercapai kecepatan normal.
5. Frequency Drive
Frequency Drive sering disebut juga dengan VSD (Variable Speed
Drive), VFD (Variable frequency Drive) atau× Inverter. VSD terdiri dari 2
bagian utama yaitu penyearah tegangan AC (50 atau 60 HZ) ke DC dan
bagian kedua adalah membalikan dari DC ke tegangan AC dengan
frequency yang diinginkan.
VSD memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sbb :
RPM = (120.f)/p
dimana,
RPM : Kecepatan putar/ speed motor (RPM)
F : Frequency (Hz)
p : pole
Jadi dengan mengatur frequency tegangan yang masuk, maka
kecepatan motor akan dapat diatur pula. Demikian pula pada saat start,
dimulai dengan frequency rendah sampai rated frequency nya hasilnya
kecepatan motor akan mengalami percepatan yang lebih halus.
4
elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari kutup utara
(N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan
konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik
yang menyebabkan konduktor bisa berputar.
E. Komponen
Secara umum, bagian motor starter dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu
bagian motor starter yang menghasilkan gaya putar dan bagian motor starter
sebagai mekanisme pemindah tenaga.
Bagian dari motor starter yang menghasilkan gaya putar :
1. Yoke dan Pole Core
5
Perlu diketahui, pada motor starter tidak menggunakan magnet
permanen melainkan untuk menghasilkan medan magnet yang kuat maka
motor starter menggunakan field coil. Field coil berbentuk kumparan dan
apabila field coil dialiri arus listrik maka akan timbul medan magnet. Field
coil terbuat dari bahan tembaga dan field coil ini dihubungkan dengan
armature secara seri agar arus yang mengalir melewati field coil ini
nantinya juga akan mengalir ke armature coil.
3. Armature
6
diberi isolator dan dipasangkand dengan armature coil melalui comutator.
Sedangkan sikat negatif dipasangkan ke pemegang yang berhubungan
dengan masa body kendaraan. Sikat-sikat ini agar dapat selalu
berhubungan dengan comutator maka pada sikat terdapat pegas. Pegas ini
berfungsi untuk menekan sikat agar selalu dapat berhubungan dengan
comutator. Jika sikat habis (tidak menekan comutator) maka momen putar
yang dihasilkan motor starter menjadi lemah atau bisa juga motor starter
tidak dapat berputar.
Bagian dari motor starter sebagai mekanisme pemindah tenaga :
1. Kopling starter atau starter clutch
7
3. Armature brake
Magnetic switch atau saklar magnet terdiri dari kontak plate yang
terhubung dengan plunger. Plunger pada magnetic switch digulung dengan
dua kumparan, kumparan bagian dalam dibuat menjadi lebih tipis atau
disebut dengan kumparan pull in coil sedangkan kumparan bagian luar
dibuat lebih tebal dan disebut dengan hold in coil. Kumparan pull in coil
dihubungkan ke massa melalui field coil dan armature sedangkan
kumparan hold in coil dihubungkan langsung dengan massa.
8
F. Cara Kerja Motor Starter
1. Posisi Kunci Kontak ST
Arus dari baterai ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) dan
kedua kumparan ini menghasilkan medan magnet searah dan akhirnya
menarik plat kontak yang menghubungkan terminal B dengan terminal C
serta tuas menggeser over runing clutch dan roda gigi pinion berhubungan
dengan fly wheel. Arus yang ke C relatif kecil dan armatur berputar
lambat.
2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh
9
3. Saat Kunci Kontak Posisi On
Karena saklar starter diputar ke posisi Off PIC dan HIC tidak
mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran
arusnya akan menjadi:
Karena arus PIC dan HIC berlawanan arah, gaya magnet yang
dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, ini
mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mnegembalikan plat kontak
ke posisi semula, dengan demikian lengan penggerak menarik kopling jalan
bebas dan gigi pinion terlepas dari perkaitannya dengan fly wheel.
Mesin tidak berputar 4. Kerusakan pada kunci 4. Periksa kunci kontak, ganti
kontak jika diperlukan
5. Kerusakan pada solenoid, 5. Periksa bagian-bagiannya,
relay, saklar netral atau ganti bila perlu
saklar kopling 6. Periksa mesin
6. Kerusakan mekanis pada
mesin
1. Baterai lemah 1. Periksa baterai, ganti jika
2. Sambungan kendor atau diperlukan
berkarat 2. Bersihkan dan kencangkan
Mesin berputar lambat sambungan
3. Kerusakan pada motor
starter 3. Periksa dan lakukan
4. Ada masalah mekanis pada pengujian motor starter
10
mesin atau motor starter 4. Cek mesin dan starter,
ganti komponen yang
rusak
1. Kerusakan gigi pinion atau 1. Periksa gigi pinion dan
ring gear ring gear dari keausan atau
2. Kerusakan plunyer pada kerusakan
solenoid 2. Periksa dan Tes pull-in
Starter berputar terus dan hold-in coil
3. Kerusakan kunci kontak
atau rangkaian kontrolnya 3. Periksa kunci kontak dan
4. Kunci kontak macet rangkaiannya
4. Cek kunci kontak
1. Kerusakan pada kopling 1. Periksa kopling
Starter berputar tetapi starter starter,periksa kerjanya
mesin tidak berputar 2. Kerusakan atau keausan gigi 2. Cek roda gigi dari keausan
pinion dan ring gear dan kerusakan
1. Kerusakan pada solenoid 1. Periksa dan ganti jika
Starter tidak dapat 2. Pinion gear atau ring gear perlu
berkaitan atau lepas aus 2. Cek roda gigi dari
dengan lembut kerusakan dan keausan,
ganti jika perlu
11
3. Pengetesan Kumparan Medan
a. Pengetesan Kontinuitas.
Dengan menggunakan Ohm meter hubungkan kedua jarum ohm meter
ke masing- masing ujung kumparan. Harus ada kontinuitas diantara
kedua ujung kumparan.
b. Pengetesan Hubungan dengan masa.
Hubungkan satu jarum ohm meter ke ujung kumparan dan jarum yang
lain ke massa / bodi. Antara bodi dan kumparan harus tidak ada
kontinuitas.
4. Pengetesan Kumparan Jangkar dan Armatur
a. Pengetesan Hubungan Singkat.
Hubungkan jarum ohm meter ke armatur dan ke bodi masa. Antara
armatur dan bodi harus tidak ada hubungan.
b. Pengetesan Kontinuitas.
Hubungkan kedua jarum ohm meter ke armatur. Ubahlah posisi salah
satu jarum melingkari permukaan komutator. Pada pengetesan ini
harus menunjukkan kontinuitas.
5. Pengetesan Sikat dan Pemegang Sikat
a. Pengetesan Hubungan Singkat .
Hubungkan jarum ohm meter ke sikat negatif dan pemegang sikat
positif dan pada pengetesan ini harus tidak ada kontinuitas.
b. Ukur sikat dengan vernier kaliper.
Ganti sikat jika melebihi batas minimal.
c. Ukur Ketegangan Pegas sikat.
Ganti jika ketegangan dibawah standar ganti dengan yang baru.
6. Pengetesan Over Runing Clutch.
Tahan roda gigi pinion dan putarlah kopling, kopling harus jalan
bebas pada arah jarum jam dan terkunci pada putaran berlawanan arah
jarum jam
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah
kita pada tahap kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka
dapat penulis simpulkan bahwa :
1. Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan
penting dalam proses menghidupkan mesin kendaraan, berbagai
komponen rangkaian dalam Motor Starter tersebut masing – masing
memiliki kinerja yang saling berkaitan satu dengan komponen –
komponen kendaraan.
2. Sistem starter berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bisa bekerja
dengan cara memutar poros engkol untuk melakukan kompresi awal.
3. Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang
menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang
terkait satu sama lain untuk menghidupkan starter. Komponen –
komponen sistem starter meliputi :
a. Kunci kontak (ignition switch)
b. Fuse ( fusibel link )
c. Kabel penghubung
d. Baterai
e. Motor Starter
B. Saran
Dalam mempelajari Sistem Listrik Stater harus di pahami penuh, agar
dapat mengertahui hal hal yang terkecil, jika apabila ada masalah dalam
sistem starter dapat menyelesaikan dengan baik dan tepat
13
DAFTAR PUSTAKA
14