Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SYSTEM SETARTER

Disusun Oleh :
Nama : Rino Dwi Andika
Kelas :-
No :-
Mapel :-

SMK NEGERI--------------------
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Alhamdulillahirabbila’lamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi
sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
”SISTEM MOTOR STATER”.
Dalam penyusunan makalah , penulis memperoleh banyak refrensi dari
berbagai buku dan Website. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas
dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Motor Starter .......................................................................................... 1
B. Fungsi Motor Starter .............................................................................. 1
C. Macam – Macam Motor Starter ............................................................. 1
D. Prinsip Kerja Motor Starter .................................................................... 4
E. Komponen ............................................................................................. 5
F. Cara Kerja Motor Starter ....................................................................... 9
G. Pemeriksaan dan Perbaikan System Starter ........................................... 10
H. Pengetesan Motor Settarter .................................................................... 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................ 13
B. Saran ...................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya,
maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros
engkol. Mobil pada umumnya menggunakan motor listrik yang
digabungkan dengan magnetic switch yang memindahkan gigi pinion yang
berputar ke ring gear yang dipasangkan ke pada bagian luar dari fly wheel,
sehingga ring gear berputar ( dan juga poros engkol ).tetapi pada jaman dulu
sebelu motor starter ditemukan.untuk menghiduokan kendaraan dibutuhkan
tenaga dari seseorang untuk memutar poros engkol.
Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari
tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus
diperhatikan ialah bahwa motor starter harus sekecil mungkin. Untuk itulah
, motor serie DC (arus searah) umumnya yang dipergunakan.

B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini dirumuskan hal – hal sebagai berikut:
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Motor Starter ?
2. Kegunaan Motor Setarter ?
3. Mengetahui Jenis-Jenis Motor Setarter ?
4. Seperti Apa Perinsip Kerja Pada Motor Starter ?
5. Bagian – Bagian Apa Saja Yang Terdapat Dalam Motor Starter ?
6. Bagaimana Cara Kerja Motor Starter ?
7. Bentuk Pemeriksaan dan Perawatan System Setarter ?
8. Langkah Pengetesan Motor Setarter

C. Tujuan
Tujuan dari membahas sistem atau cara kerja Motor Stater, adalah
supaya kita Mengerti komponen – komponen dan sisitem atau cara kerja
motor starter itu sendiri, dengan harapan kita bisa untuk merawat atau
memperbaikinya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Motor Starter
Motor starter yang dipergunakan pada automobile dilengkapi dengan
magneticswitch yang memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya disebut
gigi pinion) untuk berkaitan atau lepas dari ring gear yang dipasangkan
mengelilingi fly wheel (roda gila) yang dibuat pada poros engkol. Saat ini kita
mengenal dua tipe motorStarter yang digunakan pada kendaraan atau truck-
truck kecil, yaitu motor starterkonvensional dan reduksi.
Mobil-mobil yang dirancang untuk dipergunakan pada daerah dingin
mempergunakan motor starter tipe reduksi, yang dapatmenghasilkan momen
yang lebih besar yang diperlukan untuk menstart mesinpada cuaca dingin.
Motor starter tipe ini dapat menghasilkan momen yang lebih besar dari pada
motor starter konvensional untuk ukuran dan berat yang sama.,saat ini mobil
cenderung mempergunakan tipe ini meskipun untuk daerah yangpanas.

B. Fungsi Motor Starter


Motor starter berfungsi untuk memutarkan fly wheel (poros engkol)
pertama kali sehingga mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang akan
menghasilkan tenaga. Lebih efisien menghidupkan mesin dengan motor
starter daripada dengan tenaga manual (tenaga manusia).

C. Macam – Macam Motor Starter


Untuk menggerakan elektro motor, diperlukan peralatan pendukung
yaitu, motor starter atau biasa disebut starter. Saat ini dikenal ada beberapa
macam jenis starter. Diantaranya seperti berikut ini.

2
1. Direct On Line (DOL) Starter
Starter model ini sangat banyak dipakai saat ini, terutama untuk
motor motor kecil. Komposisi komponennya terdiri dari satu contactor dan
satu proteksi arus dengan TOR atau elektronik. Kelemahan starter model
ini adalah kemungkinan timbulnya arus start yang sangat tinggi. biasanya
bisa mencapai 6 sampai 7 kali. Pada saat starter ini di start, torsi saat start
ini juga sangat tinggi dan biasanya lebih tinggi dari kebutuhan. Ini dapat
terlihat adanya lonjakan/ gerakan yang keras saat motor di start.
2. Star Delta Starter
Starter ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start.
Tersusun atas 3 buah contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor dan
Delta Contactor, Timer untuk pengalihan dari× Star ke Delta serta sebuah
overload relay. Pada saat start, starter terhubung secara× Star. Gulungan
stator hanya menerima tegangan sekitar 0,578 (seper akar tiga) dari
tegangan line. Jadi arus dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari
pada DOL Starter. Setelah mendekati speed normal starter akan berpindah
menjadi terkoneksi secara× Delta.
3. Autotransformer Starter
Starter ini pada prinsipnya hampir sama dengan× Stater yaitu
dengan mengurangi arus dan torsi saat start. Pada Autotranformer terdapat
beberapa tap yang dapat menurunkan tegangan line. Starter akan mengatur
masuknya tegangan yang mengalir ke motor dimulai dengan tegangan
yang paling rendah bertahap sampai ke tegangan normal. Jika Star Delta
starter hanya dua step, dengan autotransformer bisa beberapa step. Ini
berguna untuk mengurangi lonjakan arus dan torsi saat start.
4. Soft Starter
Softstarter sangat berbeda dengan starter lain. Alat ini
mempergunakan thyristor sebagai komponen utamanya. Tegangan yang
masuk ke motor akan diatur dimulai dengan sangat rendah sehingga arus
dan torsi saat start juga rendah. Pada saat start ini tegangan yang masuk
hanya cukup untuk menggerakkan beban dan akan menghilangkan kejutan

3
pada beban. Secara perlahan tegangan dan torsi akan dinaikan sehingga
motor akan mengalami percepatan kehingga tercapai kecepatan normal.
5. Frequency Drive
Frequency Drive sering disebut juga dengan VSD (Variable Speed
Drive), VFD (Variable frequency Drive) atau× Inverter. VSD terdiri dari 2
bagian utama yaitu penyearah tegangan AC (50 atau 60 HZ) ke DC dan
bagian kedua adalah membalikan dari DC ke tegangan AC dengan
frequency yang diinginkan.
VSD memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sbb :
RPM = (120.f)/p
dimana,
RPM : Kecepatan putar/ speed motor (RPM)
F : Frequency (Hz)
p : pole
Jadi dengan mengatur frequency tegangan yang masuk, maka
kecepatan motor akan dapat diatur pula. Demikian pula pada saat start,
dimulai dengan frequency rendah sampai rated frequency nya hasilnya
kecepatan motor akan mengalami percepatan yang lebih halus.

D. Prinsip Kerja Motor Starter


1. Medan Elektromagnetik
Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan
yang dibentuk dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang
menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak
lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan
magnet (M) di sekeliling kawat.
2. Kaidah Tangan Kiri Fleming
Fleming Left Hand Rule
a. Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik
b. Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
c. Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik
Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah
medan magnet dialirkan arus listrik maka akan timbul gaya

4
elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari kutup utara
(N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan
konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik
yang menyebabkan konduktor bisa berputar.

E. Komponen
Secara umum, bagian motor starter dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu
bagian motor starter yang menghasilkan gaya putar dan bagian motor starter
sebagai mekanisme pemindah tenaga.
Bagian dari motor starter yang menghasilkan gaya putar :
1. Yoke dan Pole Core

Yoke pada motor starter memiliki fungsi yaitu sebagai tempat


mengikat pole core. Yoke terbuat dari besi atau logam yang berbentuk
silinder yang sekaligus sebagai rumah dari armature. Sedangkan pole core
memiliki fungsi untuk menopang field coil dan untuk memperkuat medan
magnet yang ditimbulkan field coil. Pada umumnya, motor starter
memiliki empat buah pole core yang terikat pada yoke menggunakan
sekrup.
2. Field Coil

5
Perlu diketahui, pada motor starter tidak menggunakan magnet
permanen melainkan untuk menghasilkan medan magnet yang kuat maka
motor starter menggunakan field coil. Field coil berbentuk kumparan dan
apabila field coil dialiri arus listrik maka akan timbul medan magnet. Field
coil terbuat dari bahan tembaga dan field coil ini dihubungkan dengan
armature secara seri agar arus yang mengalir melewati field coil ini
nantinya juga akan mengalir ke armature coil.
3. Armature

Armature tersusun dari beberapa komponen yaitu armature core,


armature coil, comutator, armature shaft dan bagian-bagian lainnya. Kedua
ujung shaft armature ini, masing-masing ditopang oleh bearing yang
bertujuan agar armature dapat berputar dengan stabil diantara pole core.
Armature coil disusun pada celah-celah core dan masing-masing
ujung armature coil disambungkan ke segmen-segmen comutator. Dengan
demikian arus yang melepasi armature coil dapat membuat komponen
armatur dapat berputar dan menghasilkan momen putar untuk memutar fly
wheel.
4. Sikat (Brush)

Motor starter pada umumnya dilengkapi dengan empat buah sikat


atau brush, dua buah sikat positif dan dua buah sikat negatif. Sikat positif

6
diberi isolator dan dipasangkand dengan armature coil melalui comutator.
Sedangkan sikat negatif dipasangkan ke pemegang yang berhubungan
dengan masa body kendaraan. Sikat-sikat ini agar dapat selalu
berhubungan dengan comutator maka pada sikat terdapat pegas. Pegas ini
berfungsi untuk menekan sikat agar selalu dapat berhubungan dengan
comutator. Jika sikat habis (tidak menekan comutator) maka momen putar
yang dihasilkan motor starter menjadi lemah atau bisa juga motor starter
tidak dapat berputar.
Bagian dari motor starter sebagai mekanisme pemindah tenaga :
1. Kopling starter atau starter clutch

Kopling starter berfungsi untuk memindahkan momen putar dari


armature shaft ke fly wheel dan untuk mencegah berpindahnya tenaga
putar dari fly wheel (ketika mesin sudah hidup) ke motor starter.
2. Drive lever

Drive lever memiliki fungsi untuk mendorong pinion gear untuk


berkaitan dengan fly wheel dan menarik pinion gear untuk melepas kaitan
dengan fly wheel

7
3. Armature brake

Armature brake berfungsi sebagai pengerem ketika pinion gear


lepas dari kaitan fly wheel. Pertanyaannya “kenapa perlu adanya
pengereman pada motor starter?”. Pengereman pada motor starter sangat
penting guna menjaga umur komponen pinion gear. Pada saat anda
melakukan starter pertama kali dan mesin belum hidup, tentu saja anda
akan melakukan starter kembali, sehingga apabila tidak ada pengereman
maka akan membuat pinion masih berputar dan ketika dilakukan starter
kembali maka dapat merusak pinion gear karena pinion gear dapat
menabrak gigi pada fly wheel.
4. Magnetic Switch

Magnetic switch atau saklar magnet terdiri dari kontak plate yang
terhubung dengan plunger. Plunger pada magnetic switch digulung dengan
dua kumparan, kumparan bagian dalam dibuat menjadi lebih tipis atau
disebut dengan kumparan pull in coil sedangkan kumparan bagian luar
dibuat lebih tebal dan disebut dengan hold in coil. Kumparan pull in coil
dihubungkan ke massa melalui field coil dan armature sedangkan
kumparan hold in coil dihubungkan langsung dengan massa.

8
F. Cara Kerja Motor Starter
1. Posisi Kunci Kontak ST

Arus dari baterai ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) dan
kedua kumparan ini menghasilkan medan magnet searah dan akhirnya
menarik plat kontak yang menghubungkan terminal B dengan terminal C
serta tuas menggeser over runing clutch dan roda gigi pinion berhubungan
dengan fly wheel. Arus yang ke C relatif kecil dan armatur berputar
lambat.
2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Plat kontak sudah menghubungkan terminal B dan C, sehingga PIC


tidak dialiri arus dan plat kontak hanya ditahan oleh HIC. Oleh karena itu
arus yang besar dari terminal B akan langsung mengalir ke terminal C >
kumparan medan > armatur > Kumparan jangkar > masa. Motor starter
berputar cepat untuk menggerakkan fly wheel. Over runing clutch
mencegah melindungi pinion gear jika putaranya lebih kecil dari putaran
fly wheel.

9
3. Saat Kunci Kontak Posisi On

Karena saklar starter diputar ke posisi Off PIC dan HIC tidak
mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran
arusnya akan menjadi:
Karena arus PIC dan HIC berlawanan arah, gaya magnet yang
dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, ini
mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mnegembalikan plat kontak
ke posisi semula, dengan demikian lengan penggerak menarik kopling jalan
bebas dan gigi pinion terlepas dari perkaitannya dengan fly wheel.

G. Pemeriksaan dan Perbaikan System Starter

Gejala Kemungkinan penyebab Tindakan


1. Baterai sudah mati 1. Periksa keadaan baterai
2. Fusible link sudah rusak 2. Ganti fusible link
3. Ada sambungan yang lepas 3. Bersihkan dan kencangkan
atau kendur sambungannya

Mesin tidak berputar 4. Kerusakan pada kunci 4. Periksa kunci kontak, ganti
kontak jika diperlukan
5. Kerusakan pada solenoid, 5. Periksa bagian-bagiannya,
relay, saklar netral atau ganti bila perlu
saklar kopling 6. Periksa mesin
6. Kerusakan mekanis pada
mesin
1. Baterai lemah 1. Periksa baterai, ganti jika
2. Sambungan kendor atau diperlukan
berkarat 2. Bersihkan dan kencangkan
Mesin berputar lambat sambungan
3. Kerusakan pada motor
starter 3. Periksa dan lakukan
4. Ada masalah mekanis pada pengujian motor starter

10
mesin atau motor starter 4. Cek mesin dan starter,
ganti komponen yang
rusak
1. Kerusakan gigi pinion atau 1. Periksa gigi pinion dan
ring gear ring gear dari keausan atau
2. Kerusakan plunyer pada kerusakan
solenoid 2. Periksa dan Tes pull-in
Starter berputar terus dan hold-in coil
3. Kerusakan kunci kontak
atau rangkaian kontrolnya 3. Periksa kunci kontak dan
4. Kunci kontak macet rangkaiannya
4. Cek kunci kontak
1. Kerusakan pada kopling 1. Periksa kopling
Starter berputar tetapi starter starter,periksa kerjanya
mesin tidak berputar 2. Kerusakan atau keausan gigi 2. Cek roda gigi dari keausan
pinion dan ring gear dan kerusakan
1. Kerusakan pada solenoid 1. Periksa dan ganti jika
Starter tidak dapat 2. Pinion gear atau ring gear perlu
berkaitan atau lepas aus 2. Cek roda gigi dari
dengan lembut kerusakan dan keausan,
ganti jika perlu

H. Pengetesan Motor Starter


1. Pengetesan Pull In Coil
a. Hubungkan terminal (+) baterai ke terminal 50 motor starter
b. Hubungkan terminal (-) baterai ke terminal C saklar starter dan bodi
atau masa dari motor starter
c. Pull In Coil baik jika pada pengetesan ini plunyer tertarik kebelakang
dan tuas mendorong over raning clutch ke depan
Penting !! Pada Pengetesan ini lepaskan hubungan terminal C ke field Coil
2. Pengetesan Hold In Coil
Seperti pada pengetesan pull in coil lepaskan kabel yang
menghubungkan negatif baterai dengan terminal C. Pada pengetesan ini
hold in coil baik jika posisi plunyer tetap tertahan

11
3. Pengetesan Kumparan Medan
a. Pengetesan Kontinuitas.
Dengan menggunakan Ohm meter hubungkan kedua jarum ohm meter
ke masing- masing ujung kumparan. Harus ada kontinuitas diantara
kedua ujung kumparan.
b. Pengetesan Hubungan dengan masa.
Hubungkan satu jarum ohm meter ke ujung kumparan dan jarum yang
lain ke massa / bodi. Antara bodi dan kumparan harus tidak ada
kontinuitas.
4. Pengetesan Kumparan Jangkar dan Armatur
a. Pengetesan Hubungan Singkat.
Hubungkan jarum ohm meter ke armatur dan ke bodi masa. Antara
armatur dan bodi harus tidak ada hubungan.
b. Pengetesan Kontinuitas.
Hubungkan kedua jarum ohm meter ke armatur. Ubahlah posisi salah
satu jarum melingkari permukaan komutator. Pada pengetesan ini
harus menunjukkan kontinuitas.
5. Pengetesan Sikat dan Pemegang Sikat
a. Pengetesan Hubungan Singkat .
Hubungkan jarum ohm meter ke sikat negatif dan pemegang sikat
positif dan pada pengetesan ini harus tidak ada kontinuitas.
b. Ukur sikat dengan vernier kaliper.
Ganti sikat jika melebihi batas minimal.
c. Ukur Ketegangan Pegas sikat.
Ganti jika ketegangan dibawah standar ganti dengan yang baru.
6. Pengetesan Over Runing Clutch.
Tahan roda gigi pinion dan putarlah kopling, kopling harus jalan
bebas pada arah jarum jam dan terkunci pada putaran berlawanan arah
jarum jam

12
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah
kita pada tahap kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka
dapat penulis simpulkan bahwa :
1. Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan
penting dalam proses menghidupkan mesin kendaraan, berbagai
komponen rangkaian dalam Motor Starter tersebut masing – masing
memiliki kinerja yang saling berkaitan satu dengan komponen –
komponen kendaraan.
2. Sistem starter berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bisa bekerja
dengan cara memutar poros engkol untuk melakukan kompresi awal.
3. Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang
menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang
terkait satu sama lain untuk menghidupkan starter. Komponen –
komponen sistem starter meliputi :
a. Kunci kontak (ignition switch)
b. Fuse ( fusibel link )
c. Kabel penghubung
d. Baterai
e. Motor Starter

B. Saran
Dalam mempelajari Sistem Listrik Stater harus di pahami penuh, agar
dapat mengertahui hal hal yang terkecil, jika apabila ada masalah dalam
sistem starter dapat menyelesaikan dengan baik dan tepat

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Kelebihan dan kekurangan Motor Starter


http://pedabuntung.blogspot.com/2013/11/kelebihan-dan-kekurangan-motor-
starter.html
Anonim. 2013. Makalah Sistem Starter.
http://adf.ly/3185334/banner/ http://twinwap .blogspot.com/2013/02/makalah-
sistem-starter.html.
Anonim. 2013. Sistem Starter Sepeda Motor.
http://teknikkendaraanringan-otomotif. blogspot.com/2013/02/sistem-starter
sepeda-motor.html.
Anonim. STARTER.
http://icrixs.wordpress.com/pend-otomotif/kelistrikan/sepeda motor/starter/.
Hidayat, Rahmat. 2014. Sistem Starter Mobil.
http://ki-tapunya.blogspot.com /2014/02/sistem-starter-mobil.html

14

Anda mungkin juga menyukai