Landasan Teori Faktor Fisik
Landasan Teori Faktor Fisik
Landasan Teori
1.4.1.1 Kebisingan
Bising merupakan suara yang tidak dikehendaki yang menimbulkan berbagai macam
psikologis.11
Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat
produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan
pendengaran.12
lingkungan kerja yang oleh tenaga kerja masih dapat dihadapi dalam pekerjaannya sehari-hari
tidak mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan untuk waktu kerja terus menerus tidak
Sumber kebisingan
a. Mesin misalnya generator, mesin diesel pembangkit listrik dan mesin-mesin produksi,
c. Pergerakan udara, gas dan cairan misalnya pada pipa penyalur cairan & gas, outlet pipa,
terjadi karena mengoperasikan mesin-mesin produksi yang sudah cukup tua, terlalu sering
mengoperasikan mesin-mesin, sistem perawatan dan perbaikan mesin-mesin produksi yang
Klasifikasi kebisingan
Di tempat kerja, kebisingan diklasifikasikan ke dalam dua jenis golongan besar, yaitu :
1. Kebisingan yang tetap (steady noise) dipisahkan lagi menjadi dua jenis, yaitu :
b. Kebisingan tetap (Brod band noise). Kebisingan dengan frekuensi terputus dan
Perbedaannya adalah brod band noise terjadi pada frekuensi yang lebih bervariasi
2. Kebisingan tidak tetap (unsteady noise) dibagi lagi menjadi tigajenis, yaitu:
berubah-ubah.
Bahaya kebisingan
Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kebisingan pada sistem pendengaran yaitu:
NIHL adalah gangguan pendengaran akibat bising di suatu lingkungan kerja dalam jangka
waktu lama dan terus menerus. Penurunan pendengaran sensorineural pada kedua telinga ini
pada awalnya tidak disadari, karena belum mengganggu percakapan sehari-hari. Faktor lama
pajanan, intensitas kebisingan, umur serta faktor lain akan berpengaruh terhadap penurunan
pendengaran tersebut. Faktor yang mempercepat NIHL adalah pajanan intensitas kebisingan
Temporary Threshold Shift adalah kurang pendengaran akibat bising sementara, merupakan
efek jangka pendek dari pemaparan bising berupa kenaikan ambang sementara yang kemudian
Permanenet Threshold Shift adalah kurang pendengaran akibat bising tetap, merupakan
4. Acoustic Trauma
Acoustic trauma adalah gangguan pendengaran yang disebabkan pemaparan tunggal terhadap
Pengukuran Kebisingan
Pengukuran Standar Batas Tingkat Kebisingan menjadi suatu hal sangat penting
dilakukan di lingkungan kerja dan proses industri jika dikaitkan dengan masalah kesehatan.
Kondisi lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan yang tinggi jika berlangsung dalam jangka
waktu lama dan terus menerus maka dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi
kesehatan orang orang yang berada di lingkungan tersebut. Untuk meminimalisir dan
pencegahan hal tersebut maka dalam setiap lingkungan kerja terutama yang berhubungan dengan
proses industri diharuskan melakukan pengukuran tingkat kebisingan suara yang dihasilkan dari
proses industrinya.14
Pengukuran dengan metode titik sampling Pengukuran ini dilakukan jika tingkat
kebisingan yang diduga melebihi ambang batas hanya pada satu atau beberapa titik lokasi saja.
Pengukuran ini juga dapat dilakukan dalam rangka mengevalusai kebisingan yang disebabkan
oleh suatu peralatan sederhana seperti kompresor/generator. Pada pengukuran dengan metode
ini, jarak pengukuran dari titik sumber suara harus dicantumkan, misalnya 3 meter dari
ketinggian 1 meter. Selain itu juga harus diperhatikan arah mikrofon pada alat pengukur yang
digunakan.16
a. Pemantauan Kebisingan
Alat ukur untuk pengukuran kebisingan di tempat kerja adalah Sound Level Meter dan
bahaya apakah di area kerja terdapat sumber bahaya dari mesin atau aktifitas pekerjaan yang
dapat menimbulkan kebisingan, bisa juga dengan melakukan Work Through Survey yaitu
survey ke tempat kerja dan melakukan identifikasi bahaya. Langkah selanjutnya melakukan
pengukuran kebisingan dengan Sound Level Meter, perlu diketahui bahwa noise adalah
menggunakan fungsi logaritma, karena rentang pendengaran manusia sangat lebar dengan
satuan desible (dBA). Lakukan pengukuran secara periodik baik tempat kerja maupun
b. Test Audiometri/Pendengaran
NAB maka lakukan audiometri test kepada karyawan minimal 1 tahun sekali. Audiometri test
juga harus dilakukan pada karyawan baru/rotasi/mutasi sebelum di tugaskan ke area dengan
administrasi. Pada tahap perencanaan pastikan memilih peralatan dengan efek kebisingan
paling rendah, mesin dengan intensitas kebisingan tinggi jauhkan dari area yang terdapat
banyak pekerja disana. Jika mesin tersebut masih bising lakukan pemasangan barier, pasang
1. Berlakukan area tersebut sebagai area terbatas, hanya boleh dimasuki personil yang
2. Pengaturan jadwal kerja sesuai NAB, misal 85 dBA bekerja selama 8 jam, 88 dBA
Pemakaian Alat pelindung pendengaran adalah upaya terakhir dalam upaya pencegahan
Setiap Alat Pelindung Pendengaran memiliki nilai Noise Reduction Rate (NRR), secara prinsip
Namun pengurangan dengan rumus diatas tidak tepat, gunakan safety faktor 50%, dengan
mempertimbangkan kualitas serta cara penggunaannya yang tidak tepat, sehingga rumus diatas
menjadi
Apabila dengan rumus tersebut Kebisingan masih >85 dBA, maka gunakan pelindung ganda
– pilih NRR terbesar dari Ear plug atau ear muff, kemudian hitung dengan rumus:
Hal yang penting dalam Alat Pelindung Pendengaran ini adalah berikan pelatihan
penggunaannya yang tepat, gambar dibawah adalah contoh penggunaan Alat Pelindung
Pendengaran.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan Alat Pelindung Pendengaran adalah :
menimbulkan bahaya lainnya misal tidak dapat mendengar isyarat atau sirene
tanda bahaya.
e. Training Motivasi
mencegahnya, buktikan bahwa tidak ada orang yang kebal terhadap kebisingan dengan
memberikan data catatan rekam medis audiometri serta data pengukuran area kerja.
f. Pemeliharaan Catatan
Pelihara data pengukuran area kerja, audiometri test karyawan dan evaluasi secara berkala.
Lakukan upaya teknis untuk area kerja yang memiliki tingkat kebisingan melebihi NAB.1
1.4.1.2 Penerangan
Intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas permukaan
.Intensitas penerangan merupakan suatu aspek lingkungan fisik yang penting untuk keselamatan
kerja. Tempat kerja memerlukan intensitas penerangan yang cukup untuk dapat melihat dengan
baik dan teliti. Intensitas penerangan yang baik ditentukan oleh sifat dan jenis pekerjaan dimana
tepat, menyebar merata tidak berkedip tidak menyilaukan dan tidak menimbulkan
1. Ukuran obyek.
2. Derajat kontras
4. Lamanya melihat.
5. Jenis Pencahayaan
Penerangan dikatakan buruk apabila memiliki intensitas penerangan yang tidak sesuai dengan
jenis pekerjaan yang dilaksanakan, distribusi yang tidak merata, mengakibatkan kesilauan dan
kurangnya kekontrasan.
Menyebabkan kelelahan mata dengan gejala pegal-pegal disekitar mata, mata merah dan
Pencahayaan yang tidak menetap dapat menyebabkan kerusakan sel-sel syaraf pada
retina.
Pencahayaan yang terlalu tinggi dan tidak merata dan kesilauan dapat menyebabkan mata
Iklim kerja adalah kombinasi dari suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerakan dan
suhu radiasi. Kombinasi keempat faktor tersebut bila dihubungkan dengan produksi panas oleh
tubuh dapat disebut dengan tekanan panas. Indeks tekanan panas disuatu lingkungan kerja adalah
perpaduan antara suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gerakan udara, dan panas
Suhu tubuh manusia dapat dipertahankan secara menetap oleh suatu sistem pengatur suhu
(thermoregulatory system). Suhu menetap ini adalah akibat keseimbangan diantara panas yang
dihasilkan didalam tubuh sebagai akibat metabolisme dan pertukaran panas diantara tubuh
dengan lingkungan sekitar. Dari suatu penyelidikan diperoleh hasil bahwa produktivitas kerja
manusia akan mencapai tingkat yang paling tinggi pada temperatur sekitar 24 derajat Celsius
1. Suhu kering (Dry Bulb Temperature) adalah suhu yang ditunjukan oleh thermometer
suhu kering.
2. Suhu basah alami (Natural Wet Bulb Termometer) adalah suhu yang ditunjukan oleh
3. Suhu bola (Globe Temperature) adalah suhu yang ditunjukan oleh thermometer bola.
4. Indeks Suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe Temperature Index) yang selanjutnya
disingkat ISBB adalah parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil
perhitungan Antara suhu udara kering, suhu basah alami dan suhu bola.14
Kemajuan teknologi dan proses produksi di dalam industri telah menimbulkan suatu
lingkungan kerja yang mempunyai iklim atau cuaca tertentu, yang dapat berupa iklim keja panas
Iklim kerja panas merupakan meteorologi dari lingkungan kerja yang dapat disebabkan
oleh gerakan angin, kelembaban, suhu udara, suhu radiasi dan sinar matahari. Panas sebenarnya
merupakan energi kinetik gerak molekul yang secara terus menerus dihasilkan dalam tubuh
sebagai hasil samping metabolisme dan panas tubuh yang dikeluarkan kelingkungan sekitar.
Agar tetap seimbang antara pengeluaran dan pembentukan panas maka tubuh mengadakan usaha
pertukaran panas dari tubuh kelingkungan sekitar melalui kulit dengan cara konduksi, konveksi,
sentuhan atau kontak. Konduksi akan menghilangkan panas dari tubuh apabila benda-benda
sekitar lebih dingin suhunya, dan akan menambah panas kepada tubuh apabila benda-benda
2. Konveksi, adalah petukaran panas dari badan dengan lingkungan melalui kontak udara
dengan tubuh. Pada proses ini pembuangan panas terbawa oleh udara sekitar tubuh.
4. Evaporasi, adalah keringat yang keluar melalui kulit akan cepat menguap bila udara diluar
badan kering dan terdapat aliran angin sehingga terjadi pelepasan panas dipermukan kulit,
maka cepat terjadi penguapan yang akhirnya suhu badan bisa menurun.
Untuk mengetahui iklim kerja di suatu tempat kerja dilakukan pengukuran besarnya tekanan
panas salah satunya dengan mengukur ISBB atau Indeks Suhu Basah dan Bola (Tim
ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,2 x suhu radiasi + 0,1 suhu kering
Alat yang dapat digunakan adalah Arsmann psychrometer untuk mengukur suhu basah,
temometer kata untuk mengukur kecepatan udara dan termometer bola untuk mengukur suhu
radiasi. Selain itu pengukuran iklim kerja dapat mengunakan questemt digital.
Iklim kerja panas
1. Miliria rubra (heat resh): pori-pori membesar, kulit merah dan terasa gatal.
3. Heat stroke: gangguan kesadaran, suhu badan mencapai 40oC dan kulit kering tidak
5. Kelelahan karena panas (heat exhaustion): haus, sempoyongan, pucat, sakit kepala,
1. Chillbains (reaksi abnormal pembuluh darah mengecil): bekerja dalam jangka waktu
2. Trench foot (kerusakan anggota badan terutama kaki akibat suhu dingin): ischemis,
3. Frost bite (membekunya sebagian tubuh): suhu terlalu rendah dibawah titik beku, jika
1. Menurunkan kondisi iklim kerja panas melalui perbaikan ventilasi maupun pemasangan
penyegar udara
2. Pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat dengan pedoman pada Variasi Waktu kerja
5. Tidak mempekerjakan pekerja yang sakit ginjal dan jantung pada tempat kerja panas