Pembimbing
dr. Marta Isyana Dewi, Sp.OG
Disusun oleh :
A.Naesaburi S. G4A016044
Putri Rahmawati U. G4A016113
Naufal Sipta N. G4A016112
G2P1A0 usia 38 tahun hamil 26 minggu janin tunggal hidup intrauterine dengan preeklampsia
berat, Edema pulmo, dan HELLP Syndrome
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian di Bagian Obstetri dan
Ginekologi Program Profesi Dokter di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto
Disusun oleh :
A.Naesaburi S. G4A016044
Putri Rahmawati U. G4A016113
Naufal Sipta N. G4A016112
Purwokerto, 2018
Mengetahui,
Dokter Pembimbing,
A. Identitas
Nama : Ny. S
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : SMP
Alamat : Sokawera RT 02/05 Cilongok, Banyumas
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Status : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Nama Suami : Tn. N
Umur : 44 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Sokawera RT 02/05 Cilongok, Banyumas
Agama : Islam
Tanggal masuk RSMS : 13 Desember 2017
Nomor CM :00819042
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
Hamil dengan tensi tinggi
2. Keluhan Tambahan
-
3. Riwayat Penyakit Sekarang
6. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 12 tahun
b. Lama haid : + 5 hari
c. Siklus haid : teratur, 1x/bulan
d. Dismenore : tidak ada
e. Jumlah darah haid : normal (sehari ganti pembalut 2-3 kali
7. Riwayat Menikah
Pasien menikah sebanyak 2x. Pernikahan pertama berlangsung selama
4 tahun kemudian bercerai, sedangkan pernikahan kedua saat ini sudah
berlangsung selama 8 tahun.
8. Riwayat Obstetri
G2P1A0
Anak 1 : Perempuan/ 7 tahun/ Spontan/ RSMS/ 1600 gram
Anak 2 : Hamil ini
9. Riwayat KB
Pasien menggunakan kontrasepsi IUD sebeluh kehamilan ini.
10. Riwayat Ginekologi
Riwayat Operasi : tidak ada
Riwayat kuret : tidak ada
Riwayat keputihan : tidak ada
Riwayat perdarahan pervaginam : tidak ada
Suhu : 37.0oC
Sa02 : 95%
Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 60 kg
IMT/Status gizi : 26,67 (Obesitas grade I)
1. Status Generalis
a. Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala : Mesocephal, simetris
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks pupil +/+
normal, isokor, diameter 3/3 mm
Telinga : discharge -/- deformitas -/-
Hidung : discharge -/-, nafas cuping hidung -/-
Mulut : sianosis (-), lidah kotor -/-
b. Pemeriksaan leher
Trakea : deviasi trakea (-)
: tidak
Glandula Tiroid teraba
: tidak
Limfonodi Colli teraba
c. Pemeriksaan thoraks
1) Paru
Inspeksi : Dada simetris, ketertinggalan gerak (-), retraksi intercosta (-
), pulsasi epigastrium (-), pulsasi parasternal (-)
Palpasi : Vokal fremitus paru kanan = paru kiri
Ketertinggalan gerak (-)
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara Dasar vesikuler -/- , rbh +/+, rbk -/-, wheezing -/-
2) Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak SIC V 2 jari medial LMCS
Palpasi : Ictus cordis tampak SIC V 2 jari medial LMCS
ictus cordis kuat angkat (-)
Perkusi : Batas jantung
Kanan atas SIC II LPSD
Kiri atas SIC II LPSS
Kanan bawah SIC IV LPSD
Kiri bawah SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2, regular, ST -/-
d. Pemeriksaan Ekstremitas
Superior : Edema (-/-), jari tabuh (-/-), pucat (-/-), sianosis (-/-)
Inferior : Edema (-/-), jari tabuh (-/-), pucat (-/-), sianosis (-/-)
2. Status Lokalis
a. Abdomen
Inspeksi : cembung gravid, venektasi (-), Spider nevi (-), striae
gravidarum (+)
Palpasi : TFU 19 cm,TBJ : 1085 gram
Leopold 1: Teraba bagian bulat lunak
Leopold 2: Teraba tahanan memanjang sebelah kiri
Leopold 3: Teraba bagian bulat keras mudah digerakkan
Leopold 4: -
His negatif
Perkusi : Pekak janin
Auskultasi : BU (+) Normal, DJJ 155 x/m
b. Genitalia
Inspeksi : Rambut pubis tersebar merata, edem vulva (-), benjolan (-),
varises (-), fluor (-), perdarahan (-)
Palpasi (VT) : Dinding vagina licin, kenyal, massa (-)
Fornix penonjolan –
Portio kenyal
OUE belum ada pembukaan
D. Pemeriksaan Laboratorium
13 Desember 2017
Hb : 13,6 g/dL (L)
AL : 12.710 U/L (H)
Ht : 28 %
AE : 4.1 juta/uL
AT : 78.000 /uL (L)
PT : 9,5 detik
APTT : 35,3 detik
Albumin : 2.93 g/dL (L)
SGOT : 76 U/L (H)
SGPT : 110 U/L (H)
LDH : 374 U/L (H)
Ureum darah : 19.0 mg/dL
Kreatinin : 0.98 mg/dL
GDS : 119 mg/dL
Natrium : 137 mmol/L
Kalium : 3.8 mmol/L
Klorida : 108 mmol/L
Urine lengkap
Kimia
Eritrosit : 50
Protein : 30
Sedimen
Eritrosit : 5-10
Leukosit : 0-1
Epitel : 4-8
Silinder hialin: Negatif
Silinder lilin : Negatif
E. Diagnosis
G2P1A0 usia 38 tahun hamil 26 minggu janin tunggal hidup intrauterine dengan
Preeklampsia berat, Edema pulmo, dan HELLP Syndrome.
F. Tata Laksana
1. Induksi persalinan dengan pemberian misoprostol 400 mg sup. vag./3 jam maks. 3x
3. Inf. RL 20 tpm
7. Nifedipin 10 mg/18 jam jika TD ≥ 160/110 mmHg maka selang seling tiap 4 jam
Tanggal S O A P
13-12-17 Sesak nafas KU/Kes:Lemah/E4M6V5 G2P1A0 usia Histerotomi ambil
TD : 169/117 mmHg anak CITO.
19.00 WIB memberat 38 tahun
RR: 28 x/menit
HCU N : 96 x/menit hamil 26
T :37°C
Maternal
Sp.O2: 97% minggu janin
Mata : CA -/-
Cor : BJ I,II reg M(-)G(-) tunggal hidup
Pulmo :SD vesikuler -/-, intrauterine
Rbh +/+ Wh -/-
Abd : dengan
Inspeksi : cembung gravid
Preeklampsia
+ gravidarum +, striae
Palpasi TFU : 19 cm, TBJ berat, Edema
: 1085 gr
L1 : teraba bulat lunak pulmo, dan
L2: teraba tahanan
HELLP
memanjang dikiri
L3 : teraba bulat keras Syndrome.
mudah digerakkan
L4 : -
His : -
Perkusi : pekak janin
Auskultasi : BU + normal,
djj : 158x/menit
VT
Dinding vagina : licin,
kenyal, massa-
Fornix penonjolan : –
Portio : kenyal
OUE : belum ada
pembukaan
Ext : akral hangat
Lab 13-12-17 Pre Op
Hemoglobin : 13.6 g/dl L
Hematokrit : 28 %
Eritrosit: 4.1 jt/mm
Leukosit : 12710 g/dl H
Trombosit : 78.000 /mm L
13-12-17 Lemas, KU/Kes:Lemah/E4M6V5 P2A0 usia 38 Inf. RL+ Oksitosin
TD : 169/117 mmHg
20.00 WIB Nyeri bekas tahun post 20 IU/L.
RR: 20 x/menit
ICU operasi N : 96 x/menit histerotomi Inj. MgSO4 20% 1
T :37°C gr/ jam syringe
ambil anak +
Sp.O2: 97% pump
Mata : CA -/- IUD a.i Lasix pump 3x1
Cor : BJ I,II reg M(-)G(-) Inj Tramadol 3x100
impending
Pulmo :SD vesikuler -/-, mg
Rbh +/+ Wh -/- gagal nafas ec Inj Ondansentron
Abd : datar, BU (+), Luka 3x4 mg
edema pulmo
Bekas Operasi Inj Ceftriaxone 2x1
Tertutup Kassa bilateral, PEB, gram
Ext : akral hangat Inj Kalnex 3x500
HELLP
Lab 13-12-17 Pre Op mg
Hemoglobin : 13.6 g/dl L Syndrome,
Hematokrit : 28 %
immature
Eritrosit: 4.1 jt/mm
Leukosit : 12710 g/dl H
Trombosit : 78.000 /mm L
Bayi dilahirkan secara
histeretomi.
jenis kelamin : Perempuan
BBL : 1050 gr
a/s : 3-6-7
14-12-17 Lemas, Nyeri KU/Kes:Lemah/E4M6V5 P2A0 usia 38 Inf. RL+ Oksitosin
TD : 153/195 mmHg
02.00 WIB bekas operasi tahun post 20 IU/L.
RR: 17x/menit
ICU N : 66 x/menit histerotomi Inj. MgSO4 20% 1
T :36..6°C gr/ jam syringe
ambil anak +
Sp.O2: 98% pump
Mata : CA -/- IUD a.i Lasix pump 3x1
Cor : BJ I,II reg M(-)G(-) Inj Tramadol 3x100
impending
Pulmo :SD vesikuler -/-, mg
Rbh +/+, Wh -/- gagal nafas ec Inj Ceftriaxone 2x1
Abd : datar, BU (+), Luka gram
edema pulmo
Bekas Operasi
Tertutup Kassa bilateral, PEB,
Ext : akral hangat
HELLP
Lab 13-12-17 Pre Op
Hemoglobin : 13.6 g/dl L Syndrome,
Hematokrit : 28 %
immature
Eritrosit: 4.1 jt/mm
Leukosit : 12710 g/dl H
Trombosit : 78.000 /mm L
14-12-17 Nyeri bekas KU/Kes:Lemah/E4M6V5 P2A0 usia 38 Inf. RL+ Oksitosin
TD : 140/100 mmHg
07.00 WIB operasi masih tahun post 20 IU/L.
RR: 18x/menit
ICU dirasakan N : 92 x/menit histerotomi Inj. MgSO4 20% 1
T :36.5°C gr/ jam syringe
ambil anak +
Sp.O2: 98% pump
Mata : CA -/- IUD a.i Lasix pump 2x1
Cor : BJ I,II reg M(-)G(-) amp
impending
Pulmo :SD vesikuler -/-, Inj Tramadol 3x100
Rbh +/+ Wh -/- gagal nafas ec mg
Abd : datar, BU (+), Luka Inj Ceftriaxone 2x1
edema pulmo
Bekas Operasi gram
Tertutup Kassa
Ext : akral hangat bilateral, PEB,
Lab 13-12-17 Pre Op
HELLP
Hemoglobin : 13.6 g/dl L
Hematokrit : 28 % Syndrome,
Eritrosit: 4.1 jt/mm
immature
Leukosit : 12710 g/dl H
Trombosit : 78.000 /mm L
14-12-17 Nyeri bekas KU/Kes:Sedang/E4M6V5 P2A0 usia 38 Inf. RL+ Oksitosin
TD : 166/104 mmHg
09.00 WIB operasi tahun post 20 IU/L.
RR: 18x/menit
HCU berkurang, N : 82 x/menit histerotomi Inj. MgSO4 20% 1
T :36.5°C gr/ jam syringe
ambil anak +
Maternal luka bekas Sp.O2: 100% pump ditunda
DC :950 cc/10 jam IUD a.i Inj Tramadol 3x100
operasi Mata : CA -/- mg
impending
rembes Cor : BJ I,II reg M(-)G(-) Inj Ceftriaxone 2x1
Pulmo :SD vesikuler -/-, gagal nafas ec gram
Rbh +/+, Wh -/- Inj asam
edema pulmo
Abd : datar, BU (+), Luka traneksamat 3x500
Bekas Operasi bilateral, PEB, mg
Tertutup Kassa Deb+ tekan
HELLP
rembes +
Ext : akral hangat Syndrome,
Lab 13-12-17 Pre Op
immature
Hemoglobin : 13.6 g/dl L
Hematokrit : 28 %
Eritrosit: 4.1 jt/mm
Leukosit : 12710 g/dl H
Trombosit : 78.000 /mm L
15-12-17 Nyeri bekas KU/Kes:Sedang/E4M6V5 P2A0 usia 38 Inf. RL 16 tpm
TD : 139/90 mmHg
07.00 WIB operasi tahun post Inj. MgSO4 20% 1
RR: 19x/menit
gr/ jam syringe
HCU berkurang, N : 87 x/menit histerotomi
pump aff
T :36.6°C
ambil anak + Inj Tramadol 3x100
Maternal batuk Sp.O2: 100%
mg
Mata : CA -/- IUD a.i
Inj Ceftriaxone 2x1
Cor : BJ I,II reg M(-)G(-)
impending gram
Pulmo :SD vesikuler -/-,
Inj ranitidine 2x1
Rbh +/+ Wh -/- gagal nafas ec
amp
Abd : datar, BU (+), Luka
edema pulmo Inj Lasix 2x1 amp
Bekas Operasi
Metildopa tab
Tertutup Kassa bilateral, PEB,
3x500 mg
rembes -
HELLP Adfer tab 1x1
Ext : akral hangat
X foto thorax
Lab 15-12-17 Post Op Syndrome,
kesan kardiomegali,
Hemoglobin : 9.2 g/dl L
immature pulmo tak tampak
Hematokrit : 27% L
kelainan
Eritrosit: 2.8 jt/mm L
Cek darah lengkap
Leukosit : 13140 g/dl H
ulang
Trombosit : 86.000 /mm L
16-12-17 Nyeri bekas KU/Kes:Sedang/E4M6V5 P2A0 usia 38 Inj dexamethasone
07.00 WIB operasi TD : 130/90 mmHg tahun post 2x2 amp
RR: 18x/menit
HCU berkurang, histerotomi Inj furosemide 1-1-
N : 88 x/menit
Maternal Batuk sudah T :36.6°C ambil anak + 0
Sp.O2: 100%
IUD a.i Metil dopa tab 3x
berkurang Mata : CA -/-
Cor : BJ I,II reg M(-)G(-) impending 500 mg
Pulmo :SD vesikuler +/+,
gagal nafas ec Asam mefenamat
Rbh -/- Wh -/-
Abd : datar, BU (+), Luka edema pulmo 3x 500 mg
Bekas Operasi
bilateral, PEB, Klindamisin 2x300
Tertutup Kassa
rembes - HELLP mg
Ext : akral hangat
Syndrome, Pindah ruangan
Lab 15-12-17 Post Op
Hemoglobin : 9.2 g/dl L immature flamboyan
Hematokrit : 27% L
Acc pengelolaan
Eritrosit: 2.8 jt/mm L
Leukosit : 13140 g/dl H
Trombosit : 86.000 /mm L
16-12-17 Nyeri bekas KU/Kes:Sedang/E4M6V5 P2A0 usia 38 Inj dexamethasone
TD : 140/80 mmHg
13.20 WIB operasi tahun post 2x2 amp
RR: 24x/menit
Flamboyan berkurang, N : 84 x/menit histerotomi Inj furosemide 1-1-
T :36.6°C
ambil anak + 0
Batuk sudah Sp.O2: 100%
Mata : CA -/- IUD a.i Metil dopa tab 3x
berkurang Cor : BJ I,II reg M(-)G(-)
impending 500 mg
Pulmo :SD vesikuler +/+,
Rbh -/- Wh -/- gagal nafas ec Asam mefenamat
Abd : datar, BU (+), Luka
edema pulmo 3x 500 mg
Bekas Operasi
Tertutup Kassa bilateral, PEB, Klindamisin 2x300
rembes -
HELLP mg
Ext : akral hangat
Lab 15-12-17 Post Op Syndrome, Diet rendah garam
Hemoglobin : 9.2 g/dl L
immature Mobilisasi
Hematokrit : 27% L
Eritrosit: 2.8 jt/mm L
Leukosit : 13140 g/dl H
Trombosit : 86.000 /mm L
17-12-17 Nyeri bekas KU/Kes:Sedang/E4M6V5 P2A0 usia 38 Inj dexamethasone
TD : 160/100 mmHg
16.00 WIB operasi tahun post 2x2 amp
RR: 20x/menit
Flamboyan berkurang, N : 88 x/menit histerotomi Inj furosemide 1-1-
T :36.7°C
ambil anak + 0
Batuk sudah Sp.O2: 100%
Mata : CA -/- IUD a.i Metil dopa tab 3x
berkurang Cor : BJ I,II reg M(-)G(-)
impending 500 mg
Pulmo :SD vesikuler +/+,
Rbh -/- Wh -/- gagal nafas ec Asam mefenamat
Abd : datar, BU (+), Luka
Bekas Operasi edema pulmo 3x 500 mg
Tertutup Kassa
bilateral, PEB, Klindamisin 2x300
rembes -
Ext : akral hangat HELLP mg
Lab 15-12-17 Post Op
Syndrome, NAC tab 3x1
Hemoglobin : 9.2 g/dl L
Hematokrit : 27% L immature Diet rendah garam
Eritrosit: 2.8 jt/mm L
Mobilisasi
Leukosit : 13140 g/dl H
Trombosit : 86.000 /mm L
18-12-17 Batuk sudah KU/Kes:Sedang/E4M6V5 P2A0 usia 38 Inj furosemide 1-1-
TD : 130/80 mmHg
04.12 WIB berkurang, tahun post 0
RR: 20x/menit
Flamboyan pusing, sulit N : 88 x/menit histerotomi Metil dopa tab 3x
T :36.5°C
ambil anak + 500 mg
tidur Sp.O2: 100%
Mata : CA -/- IUD a.i Asam mefenamat
Cor : BJ I,II reg M(-)G(-)
impending 3x 500 mg
Pulmo :SD vesikuler +/+,
Rbh -/- Wh -/- gagal nafas ec Klindamisin 2x300
Abd : datar, BU (+), Luka
edema mg
Bekas Operasi
Tertutup Kassa pulmobilateral, Diet rendah garam
rembes -
PEB, HELLP Mobilisasi
Ext : akral hangat
Lab 15-12-17 Post Op Syndrome, Cek darah rutin
Hemoglobin : 9.2 g/dl L
immature ulang
Hematokrit : 27% L
Eritrosit: 2.8 jt/mm L
Leukosit : 13140 g/dl H
Trombosit : 86.000 /mm L
19-12-17 Pusing KU/Kes:Sedang/E4M6V5 P2A0 usia 38 Aff infus
TD : 140/100 mmHg
06.00 WIB masih tahun post Jika TD <160/110
RR: 20x/menit
Flamboyan dirasakan N : 88 x/menit histerotomi BLPL
T :36.5°C
ambil anak +
Sp.O2: 100%
Mata : CA -/- IUD a.i
Cor : BJ I,II reg M(-)G(-)
impending
Pulmo :SD vesikuler +/+,
Rbh -/- Wh -/- gagal nafas ec
Abd : datar, BU (+), Luka
edema pulmo
Bekas Operasi
Tertutup Kassa bilateral, PEB,
rembes -
HELLP
Ext : akral hangat
Lab 18-12-17 Syndrome,
Hemoglobin : 9.8 g/dl L
immature
Hematokrit : 27% L
Eritrosit: 2.9 jt/mm L
Leukosit : 10120 g/dl
Trombosit : 182.000 /mm
H. DIAGNOSA AKHIR
P2A0 usia 38 tahun post histerotomi ambil anak + IUD a.i impending
I. Prognosis
Ibu :
Bayi :
A. Preeklampsia
1. Definisi
30mg/dl (+1 pada dipstick) dengan nilai sangat fluktuatif saat pengambilan
sebagai suatu tekanan darah yang menetap ≥ 140/90 mmHg pada wanita
sebagai protein urine > 300 mg/24 jam atau ≥ +1 pada urinalisis bersih
tanpa infeksi traktus urinarius), dan onset baru edema yang bermakna.
2. Etiologi
(POGI, 2016)
b. Nulipara
g. Kehamilan multiple
i. Hipertensi kronik
j. Penyakit Ginjal
4. Patofisiologi
Pada Preeklamsia patogenesisnya adalah hipoksia plasenta yang
terjadi karena berkurangnya aliran darah dalam arteri spiralis. Hal ini
terjadi karena kegagalan invasi sel trofoblas pada dinding arteri spiralis
pada awal kehamilan dan awal trimester kedua kehamilan sehingga arteri
zat toksis seperti sitokin, radikal bebas dalam bentuk lipid peroksidase
dalam sirkulasi darah ibu, dan akan menyebabkan terjadinya stres oksidatif
pada sel endotel pembuluh darah yang disebut disfungsi endotel yang
dapat terjadi pada seluruh permukaan endotel pembuluh darah pada organ-
edema, terutama pada tungkai bawah atau paru-paru (Uzan et al, 2011).
perubahan anatomis
a. Sakit kepala dapat ringan hingga berat dan dapat intermiten atau
b. Gangguan visual berupa skotomata yang buram dan berkilau. Hal ini
e. Edema yang jauh lebih besar dari perempuan dengan kehmilan normal
2017)
h. Kelemahan yang dapat akibat anemia hemolitik (Tomimatsu et al,
2017)
et al, 2017).
6. Penegakan Diagnosis
2016).
c. Pemberian Antihipertensi
B. HELLP syndrome
1. Definisi
2. Faktor Risiko
4. Diagnosis
5. Tatalaksana
tinggi pada tanggal 13 Desember 2017 pukul 16.00 WIB. Pasien mengaku belum
dan darah. Pasien menyangkal adanya keluhan seperti pusing, pandangan kabur ,
nyeri ulu hati, mual, dan muntah. Pasien saat ini hamil kedua kalinya dengan usia
kehamilan 26 minggu. Hari pertama haid terakhir pasien adalah tanggal 14 Juni
2017 sehingga hari perkiraan lahirnya jatuh pada tanggal 21 Maret 2018. Pasien
saat ini hamil yang kedua dengan suami keduanya. Pada hamil pertama, tekanan
darah pasien selalu tinggi. Dari hasil anamnesis didapatkan bahwa tensi pasien
selalu tinggi selama kehamilan. Faktor risiko pada pasien ini yaitu multipara
mmHg, adanya ronki basah halus pada kedua lapang paru serta pada pemeriksaan
foto thorax kesan kardiomegali yang menunjukkan edema paru. Hal ini memenuhi
kriteria diagnosis preeklampsia berat menurut POGI, 2016 yaitu hipertensi yaitu
tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg diastolik
pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama dan
edema paru.
Hasil laboratorium pada kasus didapatkan trombosit 78.000 uL yaitu
<100.000 uL. Selain itu, adanya peningkatan enzim hati lebih dari 2x normal yaitu
SGOT 76 U/L dan SGPT 110 U/L. Hal ini mendukung diagnosis preeklampsia
berat yaitu trombositopeni dimana trombosit < 100.000 / microliter dan adanya
atau adanya nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen (POGI, 2016).
peningkatan kadar LDH dalam darah, tetapi pada pasien tersebut tidak dilakukan
Penatalaksanaan pada kasus ini yaitu inj. MgSO4 20% 1 gr/ jam syringe pump,
inj. Dexamethasone 10 mg/12 jam IM ( 2 hari), Dopamet tab 500 mg/ 18 jam,
nifedipin 10 mg/18 jam jika TD ≥ 160/110 mmHg maka selang seling tiap 4 jam,
dan histerotomi ambil anak CITO. Hal ini sesuai protap penatalaksanaan
gejala dan pemeriksaan laboratorium. Pada kasus ini dilakukan induksi persalinan
dengan misoprostol 400 mg sup. vag./3 jam maks. 3x namun 3 jam kemudian
kondisi pasien memberat yaitu sesak nafas dan hasil Saturasi 02 yaitu 94%
HELLP Syndrome.
2. Diagnosa akhir yaitu P2A0 usia 38 tahun post histerotomi ambil anak +
IUD a.i impending gagal nafas ec edema pulmo bilateral, PEB, HELLP
Syndrome, immature
3. Faktor risiko pada pasien ini yaitu multipara dengan riwayat preeklampsia
riwayat kehamilan yang buruk sebelumnya. Selain itu, gaya hidup ibu
syndrome.