Anda di halaman 1dari 28

TES DAN KONSELING HIV TERINTEGRASI DI SARANA KESEHATAN / PITC

Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 1 of 28 - Pages: 56, 1, 06/27/11 01:17 PM

616.979.2
KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN TESTESDAN
DANTES
KONSELING
KONSELING
DAN KONSELING
HIVHIVTERINTEGRASI
TERINTEGRASI
HIV TERINTEGRASI
DIDISARANA
SARANAKESEHATANInd
KESEHATAN
DI SARANA KESEHATAN / PITC KON
/ PITC
/ PITC
t

CATATANKATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI 616.979.2


616.979.2 616.979.2
Ind
Ind Ind
t t t
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi
KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI kas
sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk PETUGAS KESEHATAN ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien.
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
KONSELING
KONSELING
KONSELINGDAN
DAN
DAN
TES
TESTES
HIV
HIVATAS
HIV
ATASATAS
INISIASI
INISIASI
INISIASI me

Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah
PETUGAS
PETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN
KESEHATAN Tes
kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
HIV yang tinggi. PEDOMAN PENERAPAN HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN
PENERAPAN Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen

Ketua Umum PB IDI

Direkorat
Direkorat
Direkorat Jenderal
Direkorat
Jenderal
Jenderal Pengendalian
Jenderal
Pengendalian
Pengendalian Penyakit
Pengendalian
Penyakit
Penyakit
dandan
Penyakit
dan Penyehatan
Penyehatan
Penyehatan
dan Penyehatan
Lingkungan,
Lingkungan,
Lingkungan, Kementerian
Lingkungan,
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kementerian
Kesehatan
Kesehatan RI,
Kesehatan
RI,RI,
20102010RI, 2010
2010
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)

ii 46 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN MODUL
MODULBAGI
BAGI
MODUL
PESERTA
PESERTA
BAGI PESERTA
i i i i ii
MODUL BAGI PESERTA

Cyan Magenta Yellow Black Auto


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 2 of 28 - Pages: 2, 55, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI Yang mungkin juga anda tahu bahwa HIV dapat ditularkan melalui hubungan seks
dengan seseorang yang telah terinfeksi. Oleh karena itu anda perlu meminta
pasangan anda untuk tes HIV juga.
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang Apabila pasangan anda tidak mengidap HIV, maka kalau kalian saling setia artinya
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah tidak berhubungan seks dengan orang lain lagi, maka kalian akan terhindar dari me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian penularan HIV. kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi Bila pasangan anda terinfeksi HIV atau anda tidak tahu status dia, atau apabila sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang anda memiliki pasanagn lebih dari satu anda dapat melindungi diri anda dari pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk penularan HIV dengan cara: ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. * tidak berhubungan seks hingga pasangan anda di tes dan ketahuan hasilnya me
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan * atau menggunakan kondom secara benar setiap kali berhubungan seks.
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Kami menyediakan kondom di klinik dan anda boleh ambil seperlunya. Anda juga Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah bisa mendapatkan kondom di klinik KTS .... kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Ini ada informasi tempat pasangan anda dapat melakukan tes HIV dan cara ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi melindungi diri dari penularan HIV
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan Saya berharap anda akan memabwa pasangan anda untuk tes HIV pada kunjungan ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang yang akan datang. Kita akan bahas lagi pada kunjungan anda mendatang. bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi Komunikasi penyampaian hasil tes HIV Reaktif pen
HIV yang tinggi. HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu Hasil tes menunjukan reaktif, artinya di dalam darah anda ditemukan HIV.
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kecuali dukungan keluarga dan teman, anda juga membutuhkan perawatan medis yang Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, dapat membantu anda untuk menjaga kesehatan dan hidup lebih lama, meskipun anda me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ terinfeksi HIV. ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. Anda perlu berkunjung ke klinik untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan untuk dis
HIV yang berkelanjutan dan jangka waktu lama.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam Saya akan berikan surat rujukan ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan anda secara
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. berkala dan teratur dan memberitahu mereka bahwa anda mendapat pengobatan TB dan pen
telah di tes HIV dengan hasil reaktif.
Apabila pasangan anda hamil atau ingin hamil, anda harus sampaikan ke petugas rumah
Ketua Umum PB IDI sakit atau klinik rujukan sehingga mereka akan membahas cara melindungi calon anak anda
agar terhidar dari HIV .
Bila pada saat ini anda belum ingin mengungkapkan status HIV anda kepada orang lain,
maka anda harus jaga surat ini baik baik hingga anda sampaikan ke tangan yang berwenang
di rumah sakit atau klinik rujukan.
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) Jadi perlu sesegera mungkin anda ke klinik rujukan. Saya berharap anda sudah samapi ke
klinik rujukan sebelum jadwal kunjungan anda yang akan dating. Kita bahas hal ini lagi nanti.

ii PEDOMAN PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 45 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 3 of 28 - Pages: 54, 3, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

untukKATAmelawanPENGANTAR
penyakit. Dengan tes KETUA UMUM
HIV kita dapat PB IDI
mengetahui apakah anda telah KATA PENGANTAR
terinfeksi virus HIV. Tes HIV adalah tes sederhana yang akan memperjelas diagno-
sis penyakit
Masalah anda.diSetelah
HIV AIDS adaadalah
Indonesia hasil tes kamisatu
salah akanmasalah
berikankesehatan
layanan konseling
nasionaluntuk
yang Peningkatan epidemi HIV telah terjadi di Indonesia sejak 10 tahun terakhir ini. Penularan
membahas lebih dalam tentang HIV dan penyakit-penyakit
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah yang terkait. Apabila terutama terjadi akibat penggunaan jarum suntik bersama pada pengguna narkotika suntik- me
hasildites
kasus AIDS nya reaktif,
Indonesia kami akanlonjakan
mengalami beri informasi dan layananHal
yang bermakna. untuk menanganiperhatian
ini menuntut penyakit dan hubungan seks. Hasil Pemodelan epidemi di Indonesia memproyeksikan jumlah ODHA kas
tersebut. Yaitu meliputi terapi dengan obat ARV dan obat
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi lain untuk mengatasi usia 15-49 tahun dari 277,700 pada tahun 2008 akan meningkat menjadi 501,400 pada tahun sem
penyakit
pasien HIV AIDS. yangSalahada.
satuJuga kamilayanan
bentuk akan bantu anda adalah
tersebut untuk mengungkapkan
konseling dan tes status anda
HIV yang 2014. Hasil tersebut dengan asumsi bahwa tidak ada perubahan yang signifikan dari upaya pas
guna mencegah penularan ke orang lain. Bila hasilnya non reaktif,
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk maka akan kami pengendalian HIV dan AIDS pada kurun waktu tersebut. ber
arahkan
mendapatkan anda
terapi danuntuk mendapat
menangani layanan
berbagai yang yang
masalah dapatdihadapi
membantuoleh upaya
pasien.anda agar Pengobatan dengan ARV di Indonesia yang didukung oleh dana pemerintah sejak tahun me
dapat tetap non reaktif. 2005 telah berhasil menurunkan kematian ODHA dari 46% pada tahun 2006 menjadi 17%
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
Dengan alasan
Tes HIV Sukarela tersebut
(Voluntary HIV maka kami anjurkan
Counselling anda untukyang
and Testing/VCT), menjalani konseling
dilakukan dan
di sarana pada tahun 2008. Jelas bahwa upaya percepatan perluasan cakupan pengobatan ARV dengan Tes
tes HIV. Apabila anda setuju maka tes akan kami lakukan.
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah pendekatan kesehatan masyarakat telah memberikan dampak pada peningkatan kualitas kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. hidup ODHA. Tetapi sebagian ODHA masih belum terjangkau oleh pengobatan tersebut. ter
Komunikasi untuk meyakinkan
Jumlah cakupan jaminan
layanan tersebut masih konfidensialitas
tergolong rendah untuk menjangkau populasi Tantangan yang dihadapi antara lain adalah masih rendahnya cakupan orang yang mengetahui
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan status HIV-nya, sehingga menghambat upaya untuk meningkatkan akses terhadap layanan ber
bidan) dalam pencegahan maupun pengobatan. Oleh karenanya layanan yang memfasilitasi ODHA untuk
Hasil melakukan
tes anda hanya deteksi
akanHIV menjadioleh
diketahui semakin pentingdan
anda sendiri karena banyak
tim medis ODHA
yang yang
merawat mengetahui status infeksinya harus terus ditingkatkan, diantatanya adalah dengan layanan
bid
membutuhkan layananbahwa
anda. Artinya medishasil
dan tes
belum
andandiketahui
akan kamistatus HIV-nya.
jamin Layanan PITC
kerahasiaannya, (Provider
dan kebijakan me
Initiatedsarana
Testing konseling dan tes HIV atas inisiasi petugas kesehatan pada pasien yang datang ke rumah sakit
kamiandbahwaCounselling)
mengunkapmemudahkan
hasil tes ke orang danlainmempercepat
tanpa seizing andadiagnosis,
adalah dengan gejala dan tanda klinis terkait dengan HIV.
Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara
pelanggaran. Anda sendiri yang akan memutuskan kepada siapa hasil tes dengan tingkat epidemi
anda pen
HIV yangakan
tinggi. Pedoman ini disusun melalui adaptasi dari pedoman PITC WHO, dan kontribusi IDI HIV
diungkap.
Oleh karena itu siap
Organisasi untuk memberikan panduan bagi petugas kesehatan dalam memberikan layanan konseling
Apakah anda untuk Profesi Kesehatan
menjalani tes HIV?(IDI,
AtauIBI,anda
PPNI,masih
ISFI, perlu
IAKMI)waktu
membantu
untuk dan tes HIV yang harus tetap menjunjung tinggi azas "3 C" yaitu dengan mendapatkan
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga
membahas lebih lanjut tentang arti hasil tes reaktif atau non reaktif bagi anda? kesehatan dalam Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, pesetujuan pasien (informed consent), menjaga konfidensialitas (confidentiality), dan disertai me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ dengan konseling pasca tes yang memadai (counselling), dan tidak terjebak ke dalam tes HIV ten
Komunikasi
diskriminasi penyampaian
tidak hasilpelayanan
lagi ada dalam tes HIV Non Reaktif
kesehatan. mandatory. dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam Penghargaan kepada tim penyusun dan para kontributor yang telah memberikan
Hasilpanduan
penyusunan tes kali ini
inidan
adalah
juganon reaktif,
kepada pihakyang artinya
GF-ATM bahwa
yang telah dalam tubuhkegiatan
mendukung anda tidak
ini. sumbang saran sehingga pedoman ini dapat diterbitkan. pen
ditemukan antibody HIV. Semoga pedoman ini dapat bermanfaat.
Namun demikian, ada kemungkinan meskipun kecil bahwa tes yang dilakukan tidak ���� ��
Direktur Jenderal PP & PL,
� ��
�� �
mampu mendeteksi infeksi yang baru terjadi. OlehKetua karenaUmum
itu sayaPBsarankan
IDI

��
anda

��
��
��
menjalani tes ulang 6 minggu lagi di klinik KTS terdekat ____ (sebut klinik KTS �������������������
���������������������
���
���������������������
terdekat yang ada). Petugas klinik KTS juga dapat memberikan informasi lebih rinci

��

��


agar anda dapat bertahan tetap non reaktif. �


�� �
�� ��� �
Sementari waktu ini, HIV sudah banyak di masyarakat. Anda perlu Sp.Rad(K)
mecegah dan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama
Dr. Prijo Sidipratomo,
menjaga diri agar tidak tertular di masa datang. NIP 195509031980121001

ii 44 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN i ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 4 of 28 - Pages: 4, 53, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA
KATAPENGANTAR
PENGANTARKETUA
KETUAUMUM
UMUMPB
PBIDI
IDI Komunikasi untuk pasien TB

Masalah
MasalahHIV HIVAIDSAIDSdidiIndonesia
Indonesiaadalah
adalahsalah
salahsatu
satumasalah
masalahkesehatan
kesehatannasional
nasionalyangyang Ada masalah penting yang ingin kita bahas hari ini. Orang dengan TB biasanya juga
memerlukan
memerlukanpenanganan
penangananbersama bersamasecara
secarakomprehensif.
komprehensif.Sejak Sejak1010tahuntahunterakhir,
terakhir,jumlah
jumlah cenderung terinfeksi HIV. Ternyata HIV menjadi penyakit dasar sehingga orang me
kasus
kasusAIDS
AIDSdidiIndonesia
Indonesiamengalami
mengalamilonjakan
lonjakanyang yangbermakna.
bermakna.Hal Haliniinimenuntut
menuntutperhatian
perhatian mudah terinfeksi oleh TB. Hal tersebut disebabkan karena orang yang hidup dengan kas
semua
semuapihak,
pihak,terutama
terutamapara paratenaga
tenagakesehatan
kesehatanyang yangmemberikan
memberikanlayanan layanankesehatan
kesehatanbagi bagi HIV tidak mampu melawan penyakit sekuat orang yang tidak tierinfeksi HIV. sem
pasien
pasienHIVHIVAIDS.
AIDS.SalahSalahsatusatubentuk
bentuklayanan
layanantersebut
tersebutadalah
adalahkonseling
konselingdan dantestesHIV
HIVyang
yang Bila anda mengidap kedua infeksi TB dan HIV, dapat menjadi berat dan kadang- pas
bertujuan
bertujuan tidak
tidakhanya
hanya untuk
untuk menegakkan
menegakkan diagnosis
diagnosis namun
namun juga
jugamemberikan
memberikan konseling
konseling untuk
untuk kadang sangat parah bila tidak terdiagnosis dan mendapat pengobatan yang tepat ber
mendapatkan
mendapatkanterapi terapidan danmenangani
menanganiberbagai
berbagaimasalah
masalahyangyangdihadapi
dihadapioleh olehpasien.
pasien. secara dini. Obat untuk HIV tersedia dan dapat membantu anda merasa lebih sehat me
dan hidup lebih lama.
Layanan
Layanantestesdan dankonseling
konselingHIV HIVsaat
saatiniinimasih
masihdilakukan
dilakukandalam dalambentukbentukKonseling
Konselingdan dan
Tes
TesHIV
HIVSukarela
Sukarela(Voluntary
(VoluntaryHIV HIVCounselling
Counsellingand andTesting/VCT),
Testing/VCT),yang yangdilakukan
dilakukandidisarana
sarana Dan apabila kami tahu bahwa anda terinfeksi HIV maka kami dapat memberikan Tes
kesehatan
kesehatan(RS, (RS,Puskesmas
Puskesmasdan danKlinik)
Klinik)maupun
maupundidiLSM LSMpeduli
peduliAIDS.AIDS.Hingga
Hinggatahuntahun20082008telah
telah pengobatan TB dengan lebih baik. kes
terdapat
terdapat468468pusat
pusatlayanan
layananuntukuntukVCTVCTdidi133133kabupaten/kota
kabupaten/kotadidiseluruh seluruhIndonesia.
Indonesia. HIV adalah virus atau kuman yang merusak bagian yang diperlukan tubuh anda ter
Jumlah
Jumlahcakupan
cakupanlayanan
layanantersebut
tersebutmasih
masihtergolong
tergolongrendah
rendahuntukuntukmenjangkau
menjangkaupopulasipopulasi untuk melawan penyakit. Dengan tes HIV kita dapat mengetahui apakah anda telah
berisiko
berisikodan
danmengetahui
mengetahuistatus statusHIV HIVmereka.
mereka.Peran Perantenaga
tenagakesehatan
kesehatan(dokter,
(dokter,perawat
perawatdandan terinfeksi virus HIV. Tes HIV adalah tes sederhana yang akan memperjelas diagno- ber
bidan)
bidan)dalam
dalammelakukan
melakukandeteksideteksiHIVHIVmenjadi
menjadisemakin
semakinpenting
pentingkarenakarenabanyakbanyakODHA ODHAyangyang sis penyakit anda. Setelah ada hasil tes kami akan berikan layanan konseling untuk bid
membutuhkan
membutuhkanlayanan layananmedismedisdan danbelum
belumdiketahui
diketahuistatus
statusHIV-nya.
HIV-nya.Layanan
LayananPITC PITC(Provider
(Provider membahas lebih dalam tentang HIV dan penyakit-penyakit yang terkait. Apabila me
Initiated
InitiatedTesting
Testingand andCounselling)
Counselling)memudahkan
memudahkandan danmempercepat
mempercepatdiagnosis, diagnosis, hasil tes nya reaktif, kami akan beri informasi dan layanan untuk menangani penyakit Ini
penatalaksanaan,
penatalaksanaan,dan dansudah
sudahberkembang
berkembangluas luasdidisejumlah
sejumlahnegaranegaradengan
dengantingkat
tingkatepidemi
epidemi tersebut. Yaitu meliputi terapi dengan obat ARV dan obat lain untuk mengatasi pen
HIV
HIVyang
yangtinggi.
tinggi. penyakit yang ada. Juga kami akan bantu anda untuk mengungkapkan status anda HIV
Oleh
Olehkarena
karenaituituOrganisasi
OrganisasiProfesi
ProfesiKesehatan
Kesehatan(IDI, (IDI,IBI,
IBI,PPNI,
PPNI,ISFI,
ISFI,IAKMI)
IAKMI)membantu
membantu guna mencegah penularan ke orang lain. Bila hasilnya non reaktif, maka akan kami
Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan menyusun
menyusun panduan
panduan ringkas
ringkasuntuk
untuk membantu
membantu tenaga
tenaga kesehatan
kesehatan dalam
dalam arahkan anda untuk mendapat layanan yang dapat membantu upaya anda agar Kem
melakukan
melakukankonseling
konselingdan dantestesHIV
HIVbagi
bagiklien
klienatau
ataupasien.
pasien.KamiKamiberharap
berharapmelalui
melaluipanduan
panduanini,ini, dapat tetap non reaktif. me
tenaga
tenagakesehatan
kesehatantidak tidakakan
akanraguragudalam
dalammendorong
mendorongpasien pasienuntukuntuktestesHIVHIVsehingga
sehinggastigma/
stigma/ Dengan alasan tersebut maka kami anjurkan semua pasien TB untuk menjalani tes ten
diskriminasi
diskriminasitidak
tidaklagilagiada
adadalam
dalampelayanan
pelayanankesehatan.
kesehatan. HIV. Maka dari itu kami sarankan juga anda untuk menjalani konseling dan tes HIV. dis
Kami
Kamiucapkan
ucapkanterima terimakasihkasihkepada
kepadasemua semuapihakpihakyang yangtelah
telahberkontribusi
berkontribusidalam dalam Apabila anda setuju maka tes akan kami lakukan.
penyusunan
penyusunanpanduanpanduaniniinidan danjuga
jugakepada
kepadapihakpihakGF-ATM
GF-ATMyang yangtelah
telahmendukung
mendukungkegiatan kegiatanini.ini. pen
Komunikasi untuk pasien IMS

Ketua
KetuaUmum
UmumPBPBIDIIDI
Orang yang menderita penyakit infeksi menular secara seksual atau IMS juga
cenderung terinfeksi HIV. Hal tersebut karena IMS tertentu mempermudah
terjadinya infeksi HIV.
Bila anda hidup dengan HIV maka anda perlu mengetahuinya. Pengobatan untuk
Dr.Dr.Prijo
PrijoSidipratomo,
Sidipratomo,Sp.Rad(K)
Sp.Rad(K) HIV sudah tersedia dan dapat membantu anda hidup lebih sehat dan lebih lama.
HIV adalah virus atau kuman yang merusak bagian yang diperlukan tubuh anda

ii ii PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 43 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 5 of 28 - Pages: 52, 5, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

LAMPIRAN 3:KATA
ContohPENGANTAR
Komunikasi Penawaran
KETUAtes HIV
UMUM PB IDI TIM EDITOR DAFTAR KONTRIBUTOR
Tes HIV dan Konseling atas Inisiasi Petugas Kesehatan untuk tujuan Diagnostik tanpa Masna Pita, SKM Arta Saragi
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang Dr. Sri Pandam Pulungsih, MSc
memandang tingkat epidemi Dr. Artini
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
Dr. Ayie Sri Kartika Dr. Asik Surya, MPPM
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
"Anda mengalami limfadenopati; kita ingin mencari tahu penyebabnya. Agar kami Nurjannah, SKM, M.Kes Dr. Ayie Sri Kartika
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
dapat mendiagnosis dan mengobati penyakit anda, maka anda perlu menjalani tes
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang Dr. Bambang Subagyo, SpPD, MM pas
TB dan HIV, oleh karena itu kami akan melaksanakan tes tersebut kecuali jika anda
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk Dr. Dasril Nizam ber
tidak bersedia
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
Dr. Diah Setia Utami, SpKJ
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
Tes HIV dan Konseling atas Inisiasi Petugas Kesehatan sebagai prosedur rutin di daerah Dr. Ekarini, SpOG
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
dengan epidemic yang meluas Dr. Endang Budi Hastuti
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
terdapat Salah
468 pusat Dr. Endang Lukitosari
satu layanan
kebijakanuntuk VCT disakit
di rumah 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
kami adalah memberikan kesempata kepada ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau
semua pasien untuk menjalani tes HIV sehingga anda akan mendapatkan perawatan populasi Dr. Endang P., M.Epid
berisiko dan mengetahui
selagi anda dirawatstatus HIV mereka.
di sarana kami dan Peran tenagalanjuti
menindak kesehatan (dokter,
dengan perawat
merujuk dan
ke sarana Dr. Ervina Luki Damayanti ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak
yang lebih kompeten setelah anda pulang nanti. Oleh karena itu kami sarankan ODHA yang Dr. Euis Maryani bid
membutuhkan layanantes
anda untuk medis
HIV.dan belumanda
Apabial diketahui status
setuju makaHIV-nya. Layanan
kami akan PITC (Provider
lakukan tes dan me
Kekek Apriana
Initiatedmemberikan
Testing and Counselling)
konseling memudahkan
tentang hasilnya nanti. dan mempercepat diagnosis, Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi Komaria Siregar, SKM, M.Epid pen
HIV yang tinggi. Kurniawan Rachmadi, SKM, MSi HIV
Informasi Pra Tes
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu Dr. Maryono
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Masna Pita, SKM Kem
melakukanHIVkonseling
adalah virus atau
dan tes HIVkuman yang
bagi klien merusak
atau pasien.bagian yang diperlukan
Kami berharap tubuh anda
melalui panduan ini, me
Nelly Yardes
untuk melawan penyakit. Dengan tes HIV kita dapat mengetahui apakah
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ anda telah ten
terinfeksi virusada
HIV. Tes HIV adalah tes sederhana yang akan memperjelas diagno- Dra. Neni Nuraini, M.Kes
diskriminasi tidak lagi dalam pelayanan kesehatan. dis
sis penyakit anda. Setelah ada hasil tes kami akan berikan layanan konseling untuk Dr. Nirmala Kesumah, MHA
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
membahas lebih dalam tentang HIV dan penyakit-penyakit yang terkait. Apabila Nurjannah, SKM, M.Kes
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
hasil tes nya reaktif, kami akan beri informasi dan layanan untuk menangani penyakit Dr. Pandu Riono, MPH, PhD
tersebut. Yaitu meliputi terapi dengan obat ARV dan obat lain untuk mengatasi
Dr. Ratna Mardiati, SpKJ
penyakit yang ada. Juga kami akan bantu anda untuk mengungkapkan
Ketua Umum PB IDIstatus anda
guna mencegah penularan ke orang lain. Bila hasilnya non reaktif, maka akan kami Dr. Ronald Jonathan
arahkan anda untuk mendapat layanan yang dapat membantu upaya anda agar Dr. Rudi Rusli
dapat tetap non reaktif Dr. Sri Pandam Pulungsih, MSc
Prof. DR. Sudarto Ronoatmodjo, MPH
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)

ii 42 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN iii ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 6 of 28 - Pages: 6, 51, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATADAFTAR
PENGANTAR KETUADAN
SINGKATAN UMUM PB IDI
ISTILAH Gambar 6. Kandidiasis dengan kheilitis angularis

Masalah
Low-level HIVHIV AIDS di Indonesia
epidemis adalahepidemi
Tingkatan salah satuHIVmasalah kesehatan
yang rendah, nasional
dengan yang
prevalensi
memerlukan penanganan bersama secara
secara komprehensif.
tetap tidak pernah Sejak 10 tahun
lebih dari 5% terakhir, jumlah
yang terbatas me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut
pada kelompok tertentu yang berperilaku berisiko sepertiperhatian kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan
penjaja yang memberikan
seks komersial, penasun,layanan
LSL. kesehatan bagi sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
Concentrated
bertujuan HIV epidemis
tidak hanya Tingkatan
untuk menegakkan epidemi
diagnosis HIV terkonsentrasi
namun juga memberikan dengan prevalensi
konseling untuk ber
lebih dari 5% secara tetap,
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien.namun terbatas pada me
kelompok tertentu yang berperilaku berisiko seperti
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
penjaja seks komersial, penasun, LSL, namun prevalensi Gambar 7. Herpes Zoster
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
masih kurang dari 1% pada ibu hamil di daerah perkotaan.
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
Generalized
terdapat HIV epidemis
468 pusat layanan untukTingkatan
VCT di 133epidemi HIV meluas
kabupaten/kota di masyarakat
di seluruh Indonesia. umum, ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkauprevalensi
sebagai proksi dinyatakan apabila ditemukan populasi
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawathamil.
lebih dari 1% secara menetap pada kelompok ibu dan ber
bidan)
AIDS dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting
Acquired Immunodeficiency Syndrome karena banyak ODHA yang bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider me
ANC Ante Natal Care (lihat KIA)
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
ART
penatalaksanaan, Antiretroviral
dan sudah berkembang Therapynegara
luas di sejumlah - Terapi HIVtingkat
dengan dengan obat
epidemi pen
HIV yang tinggi. Antiretroviral Gambar 8. Oral Hairy Leucoplakia HIV
Oleh karena itu Organisasi Kementerian
KEMENKES Profesi Kesehatan (IDI, IBI,Republik
Kesehatan PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
Indonesia
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kem
HIV Human Immunodeficiency Virus
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
IMS kesehatan tidak akan raguInfeksi
tenaga dalam Menular
mendorong secara
pasienSeksual
untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
diskriminasi
KIA tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan.
Kesehatan Ibu dan Anak (lihat ANC) dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
KTS - VCT Konseling dan Tes HIV secara Sukarela (lihat juga VCT)
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
ODHA Orang Dengan HIV/ AIDS
Gambar 9. Genital warts / kutil kelamin
PDP Perawatan Dukungan dan Pengobatan HIV
Ketua Umum PB IDI
PITC Provider Initiated HIV Testing and Counselling - Layanan
Tes dan konseling HIV terintegrasi di sarana kesehatan,
yaitu tes dan konseling HIV di inisiasi oleh petugas
kesehatan ketika pasien mencari layanan kesehatan
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)

ii iv PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 41 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 7 of 28 - Pages: 50, 7, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

Gambar 3. Herpez
KATA PENGANTAR KETUA zoster labialis PB IDI
UMUM PMTCT Prevention on Mother to Child Transmission
SDM Sumber Daya Manusia
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang TB Tuberkulosis
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah three C Azas dalam penyelenggaraan konseling dan tes HIV yang me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian harus selalu diterapkan. Tes HIV hanya akan dilaksanakan kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi setelah mendapatkan informed consent dari klien, sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang disertai dengan counselling terutama pada saat pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk pemberian hasil tes HIV dan dengan menjaga confiden- ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. tiality (hasil tes tidak akan diungkapkan kepada orang lain me
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan yang tidak terkait dengan perawatan klien tanpa seizin
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana klien). Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
UNAIDS Joint United Nations Programme on HIV and AIDS
terdapat 468 pusat layanan
Gambar untukintraoral
4. Ulkus VCT di 133 kabupaten/kota
akibat di seluruh Indonesia.
infeksi sitomegalovirus/CMV ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi UNGASS United Nation General Assembly Special Session
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan VCT - KTS HIV Voluntary Counselling and Testing (lihat juga KTS) ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bid
WHO World Health Organization - Organisasi Kesehatan
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider me
Sedunia
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
HIV yang tinggi. HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
Kami ucapkan terima kasih Gambar
kepada5.semua
Kandidiasis
pihak oral
yang telah berkontribusi dalam
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen

Ketua Umum PB IDI

Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)

ii 40 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN v ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 8 of 28 - Pages: 8, 49, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI LAMPIRAN 2: Gambar Gejala-gejala yang berhubungan dengan HIV/AIDS
DAFTAR ISI (sumber: Modul Pelatihan CST; www.aids-images.ch)
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
memerlukan
KATA PENGANTARpenanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah i
.................................................................................................... Gambar 1. Pruritic Papular Eruption me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI ................................................................. ii
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
TIM EDITOR
pasien HIV AIDS. ...........................................................................................................
Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yangiii pas
DAFTARtidak
bertujuan KONTRIBUTOR .........................................................................................
hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untukiii ber
mendapatkan terapi danDAN
DAFTAR SINGKATAN menangani
ISTILAH berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien.
.......................................................................... iv me
Layanan
DAFTAR tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling danvi
ISI ............................................................................................................
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
BAB I. PENDAHULUAN
kesehatan (RS, Puskesmas dan ...........................................................................................
Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah 1 kes
terdapatA. 468
LATARpusatBELAKANG
layanan untuk .............................................................................................
VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. 1 ter
B. TUJUAN
Jumlah cakupan DANlayanan
SASARAN ....................................................................................
tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi 3
berisiko dan1.mengetahui
Tujuan Umum status...........................................................................................
HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan 3 ber
bidan) dalam 2. melakukan
Tujuan Khusus deteksi...........................................................................................
HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang 3 bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider 4
3. Sasaran ...................................................................................................... Gambar 2. Gambaran foto toraks TB paru pada ODHA me
4. Ruangand
Initiated Testing Lingkup...........................................................................................
Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, 4 (perhatikan infiltrat tidak khas seperti pada pasien non HIV) Ini
C. TERMINOLOGI
penatalaksanaan, dan sudah ..................................................................................................
berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi 4 pen
HIV yang tinggi. HIV
BAB II. PENERAPAN PITC DI BERBAGAI TINGKAT EPIDEMI ...................................... 5
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
A. PENERAPAN
Kementerian Kesehatan PITC PADApanduan
menyusun SEMUAringkas JENIS EPIDEMI
untuk membantu...............................................
tenaga kesehatan dalam 6 Kem
B. PENERAPAN
melakukan konseling dan PITCtes DI
HIVDAERAH
bagi klienEPIDEMI
atau pasien.MELUAS Kami..............................................
berharap melalui panduan ini, 6 me
tenagaC. PENERAPAN
kesehatan tidakPITCakanDIragu
EPIDEMI
dalam TERKONSENTRASI
mendorong pasien ATAU TINGKAT
untuk tes HIV RENDAH
sehingga ...............
stigma/ 7 ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
BAB III. LINGKUNGAN YANG KONDUSIF ................................................................. 8
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
BAB IV. PROSES
penyusunan panduan PITC DANjuga
ini dan UNSUR
kepada PENDUKUNGNYA
pihak GF-ATM yang ..............................................
telah mendukung kegiatan ini. 9 pen
A. INFORMASI PRA-TES HIV DAN PERSETUJUAN PASIEN ..................................... 9
1. Informasi minimal sebelum tes HIV ......................................................... 9
Ketua Umum PB IDI
2. Perhatian khusus bagi perempuan hamil .............................................. 10
3. Perhatian khusus bagi bayi, anak dan remaja ....................................... 10
4. Pasien dengan penyakit berat................................................................ 10
5. Penolakan untuk menjalani tes HIV ....................................................... 10
B. KONSELING PASCA-TES HIV ............................................................................
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) 11
1. Konseling hasil tes HIV negatif ............................................................... 11

ii vi PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 39 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 9 of 28 - Pages: 48, 9, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

StadiumKATA
klinis 4 PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI 2. Konseling hasil tes HIV positif ................................................................ 12
3. Konseling pasca-tes bagi ibu hamil ........................................................ 12
�Wasting yang tidak diketahui penyebabnya, stunting atau malnutrisi berat yang C. RUJUKAN KE LAYANAN LAIN YANG DIBUTUHKAN.......................................... 13
Masalah HIV AIDS di respon
tidak memberikan Indonesia adalahpengobatan
terhadap salah satu masalah
malnutrisikesehatan nasional
sesuai dengan yang
standar
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah D. FREKUENSI TES HIV ........................................................................................ 13 me
dari IDAI (?) E. TEKNIK TES HIV ............................................................................................... 13
kasus AIDS di Indonesia
� Pneumocystis pneumonia
mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
semua�pihak,
Infeksiterutama
bacteria para
berattenaga kesehatan
yang berulang yang :memberikan
(contoh layanan kesehatan
empyema, pyomyositis, bagi
Infeksi pada F. PERTIMBANGAN PROGRAM .......................................................................... 14 sem
pasien HIV AIDS.atau
tulang Salah satu bentuk
persendian, layanan tersebut
meningitis,tetapi tidakadalah konseling
termasuk dan tes HIV yang
pneumonia) pas
BAB V. MONITORING DAN EVALUASI .................................................................. 15
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan
� Infeksi herpes simplex kronik (orolabial atau kutaneus lebih dari 1 bulan lamanya
konseling untuk ber
mendapatkan terapiorgan
dan menangani A. JAMINAN MUTU LAYANAN ............................................................................ 15
atau pada visceral ) berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
Layanan
� tes danextraparu
Tuberkulosis konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan B. SUMBER DAYA MANUSIA ............................................................................... 16
Tes HIV� Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana
Kaposi sarcoma 1. Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas ..................................................... 16 Tes
kesehatan (RS, Puskesmas
� Kandidiasis oesophagus dan Klinik)
(ataumaupun
trachea, di bronchi
LSM peduli
atauAIDS.
paru)Hingga tahun 2008 telah 2. Perlindungan SDM .................................................................................. 16 kes
terdapat 468 pusat
� Infeksi layanan untuk (CMV)
Cytomegalovirus VCT di 133 kabupaten/kota
retinitis atau infeksi di CMV
seluruh Indonesia.
infection pada organ 3. Mutu Konseling ....................................................................................... 16 ter
lain dengan 4. Mutu Tes HIV........................................................................................... 17
Jumlah cakupanonsetlayanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
berisiko onset
� dan at age overstatus
mengetahui 1 month
HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan BAB VI. ALUR PENYELENGGARAAN TES HIV DAN KONSELING PETUGAS.............. 18 ber
Toxoplasmosis
bidan)�dalam melakukanpada SSP HIV
deteksi (setelah
menjadiperiode neonatal
semakin ) karena banyak ODHA yang
penting A. PANDUAN KOMUNIKASI PADA TES HIV DAN KONSELING ATAS PRAKARSA bid
� Kriptokokkus
membutuhkan layananextra
medisparu
dan(termasuk
belum diketahuimeningitis)
status HIV-nya. Layanan PITC (Provider me
PETUGAS KESEHATAN .................................................................................... 19
� HIV
Initiated encephalopathy
Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
B. PEMERIKSAAN LABORATURIUM MELAKSANAKAN TES CEPAT HIV, INTERPRESTASI
� Disseminated
penatalaksanaan, endemic
dan sudah mycosis (extrapulmonary
berkembang luas di sejumlahhistoplasmosis,
negara dengancoccidiomycosis)
tingkat epidemi pen
HASIL DAN KONSELING .................................................................................. 32
� Chronic
HIV yang tinggi. cryptosporidiosis (dengan diarrhoea ) HIV
Oleh karena itukronik
� Isosporiasis Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
Kementerian Kesehatannon-tuberculous
� Disseminated menyusun panduan mycobacteria
ringkas untukinfection
membantu tenaga kesehatan dalam Kem
� Cerebral
melakukan konselingataudanB tes
cellHIV
non-Hodgkin
bagi klien atau lymphoma
pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
Progressive
tenaga�kesehatan multifocal
tidak akan ragu leukoencephalopathy
dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
� Cardiomyopathy
diskriminasi tidak lagi adaatau dalam nephropathy terkait HIV
pelayanan kesehatan. dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
� Indikasi lain yang mengesankan kemungkinan infeksi:
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
� Infeksi menular secara seksual (IMS)
� Pasangan atau anak:
- diketahui reaktif HIV Ketua Umum PB IDI
- mengidap HIV atau penyakit yang terkait dengan HIV
� Kematian pasangan muda yang tidak jelas penyebabnya
� Pengguna NAPZA suntikan
� Pekerjaan yang berisiko tinggi
� Aktif secara seksual dan mempunyai banyakDr. mitra
Prijo seksual dan tinggal
Sidipratomo, di daerah
Sp.Rad(K)
prevalensi tinggi

ii 38 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN vii ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 10 of 28 - Pages: 10, 47, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN
KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI LAMPIRANKATA PENGANTAR


1: Tanda KETUA
Klinis Kemungkinan UMUM
Infeksi HIV PB IDI

Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang Stadium HIV
Masalah klinis 1 di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
AIDS
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah memerlukan � penanganan
Asymptomatic bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kasus AIDS �diPersistent
Indonesia generalized
mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian
lymphadenopathy kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pasien Stadium
HIV AIDS.Klinis
Salah 2 satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk bertujuan tidak hanya untuk
� Hepatosplenomegali menegakkan diagnosis
persisten yang namun juga memberikan
tidak diketahui konseling untuk
penyebabnya ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. mendapatkan terapi dan
� Papular menangani
pruritic berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien.
eruptions me
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan Layanan tes dan
� Infeksi konseling
jamur HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
pada kuku
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes HIV Sukarela (Voluntary
� Angular cheilitisHIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kesehatan (RS, Puskesmas
� Lineal gingivaldan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah
erythema kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. terdapat 468� pusat layanan
Extensive wartuntuk
virus VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
infection ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi � Molluscum
Jumlah cakupan layanan contagiosum
tersebut yang
masihluastergolong rendah untuk menjangkau populasi
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan � Ulkus pada rongga mulut yang berulang
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bidan) dalam� Pembesaran
melakukan deteksi parotidHIVyang persisten
menjadi yangpenting
semakin tidak diketahui penyebabnya
karena banyak (Unex-
ODHA yang bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider plained persistent parotid enlargement)
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, � Herpesand
Initiated Testing zoster
Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi � Infeksi
penatalaksanaan, dansaluran
sudah nafas atas berulang
berkembang luas di(otitis media,
sejumlah otorrhoea,
negara dengansinusitis, tonsillitis)
tingkat epidemi pen
HIV yang tinggi. HIV yang tinggi. HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu Stadium
Oleh klinis
karena itu3Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kementerian Malnutrisimenyusun
� Kesehatan sedang yang tidakringkas
panduan diketahui
untukpenyebabnya
membantu tenagaatau wasting yang
kesehatan tidak
dalam Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, memberikan respon adekuat terhadap pengobatan malnutrisi
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
� Diare persisten yang tidak diketahui penyebabnya (14 hari atau lebih )
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
� Demam terus menerus yang tidak diketahui penyebabnya (> 37.5 ºC, intermit-
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
tent atau constant lebih dari 1 bulan)
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam Kami�ucapkan terima kasih
Oral candidiasis kepada
persisten semua
(setelah pihak
usia 6 - 8yang telah berkontribusi dalam
minggu)
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. penyusunan� panduan ini dan juga
Oral hairy leukoplakia kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
� Acute necrotizing ulcerative gingivitis atau periodontitis
� Tuberculosis pada kelenjar getah bening
Ketua Umum PB IDI � Tuberkulosis paru Ketua Umum PB IDI
� Infeksi berulang pneumonia yang disebabkan oleh bakteri
� Symptomatic lymphoid interstitial pneumonitis
� Penyakit paru terkait HIV termasuk didalamnya bronchiektasi (Chronic HIV-as-
sociated lung disease including bronchiectasis )
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) � Unexplained anaemia (<8.0 g/dl ), neutropaenia Dr. Prijo (<0.5 x 109/L3)Sp.Rad(K)
Sidipratomo, dan atau kronik
trombositopenia (<50 x 109/ L3)

ii viii PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN ii PEDOMAN PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 37 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 11 of 28 - Pages: 46, 11, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN
KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA
Bagan 2. BaganPENGANTAR
Alur Tes Cepat HIV KETUA
di LayananUMUM PBtesIDI
Konseling dan HIV KATA PENGANTAR KETUA
BAB IUMUM PB IDI
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah
PENDAHULUAN
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi semuaA.pihak,
LATARterutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi
BELAKANG sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk bertujuan tidakData Kementerian
hanya Kesehatan
untuk menegakkan yang berasal
diagnosis namun dari
juga 32 Propinsi dan
memberikan 214 Kabupaten/
konseling untuk ber
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. AIDS yang
kota hingga akhir Desember 2010, menunjukkan jumlah kumulatif kasus me
dilaporkan adalah 19.973 kasus. Sementara itu hasil pemodelan epidemi HIV/AIDS
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
berdasarkan estimasi tahun 2006 di Indonesia memproyeksikan jumlah ODHA usia
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
15-49 tahun terus meningkat dari 277,100 pada tahun 2008 menjadi 501,400 pada
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
tahun 2014. Guna memperluas jangkauan layanan HIV yang meliputi perawatan,
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
dukungan dan pengobatan pada waktu yang tepat dan juga meningkatkan kesempatan
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi Jumlah
ODHAcakupan
untuklayanan
menjangkautersebut masihserta
informasi tergolong
saranarendah untukpenularan
mencegah menjangkau HIVpopulasi
lebih lanjut,
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan berisiko dan
maka perlu meningkatkan lebih banyak orang yang mengetahui status dan
mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat HIVnya. ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA
Jangkauan yang luas terhadap layanan konseling dan tes HIV sangat diperlukan dalam yang bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider membutuhkanupayalayanan medis dan belum
untuk meningkatkan aksesdiketahui
pengobatan.status HIV-nya. dan
Perawatan Layanan PITC (Provider
pengobatan ARV setelah me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Initiated pasien
Testingdinyatakan
and Counselling) memudahkan dan mempercepat
reaktif akan menurunkan angka kesakitan karena infeksi diagnosis, Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi penatalaksanaan, dan sudah
oportunistik, berkembang
menurunkan luas di sejumlah
kemungkinan negaradan
penularan dengan tingkat epidemi
meningkatkan optimistic pen
HIV yang tinggi. HIV yang tinggi.
hidup dari pasien . Secara tidak langsung Indonesia akan berperan dalam pencapaian HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu Olehtarget
karena itu Organisasi
universal access Profesi
terhadapKesehatan
layanan (IDI, IBI, PPNI,pengobatan,
pencegahan, ISFI, IAKMI) membantu
perawatan dan
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kementerian Kesehatan
dukungan menyusun
seperti yang panduan
dicanangkanringkas untuk
oleh UN membantu tenaga kesehatan
General Assembly pada tahun dalam
2006. Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
Konseling dan tes HIV sukarela (KTS) atas Inisiasi klien masih terus didorong dan
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
ditingkatkan penerapannya, di samping pendekatan lain yang lebih inovatif seperti
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
konseling dan tes HIV yang di inisiasi petugas kesehatan ketika seorang pasien datang
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam Kamikeucapkan
sarananterima
kesehatankasihuntuk
kepada semua pihak layanan
mendapatakan yang telah berkontribusi
kesehatan karenadalam
berbagai
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung
macam keluhan kesehatannya, yang selanjutnya akan disebut PITC atau Provider kegiatan ini. pen
Initiated Testing dan Counseling - PITC. Seperti disadari bahwa sarana kesehatan
merupakan sarana utama untuk menjangkau atau berhubungan dengan ODHA yang
Ketua Umum PB IDI Ketua Umum PB IDI
jelas membutuhkan layanan pencegahan, pengobatan, perawatan dan dukungan. PITC
tersebut merupakan layanan konseling dan tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan
yang terintegrasi di sarana kesehatan dan untuk penerapannya dibutuhkan pedoman
atau petunjuk operasional.
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) Dr. Prijo
Bukti yang tersedia baik dari daerah maju maupunSidipratomo, Sp.Rad(K)
daerah dengan sumber daya
yang terbatas menunjukkan bahwa kesempatan untuk diagnosis ataupun pemberian

ii 36 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN ii PEDOMAN PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 1 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 12 of 28 - Pages: 12, 45, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

konseling
KATAtentang HIV di sarana kesehatan
PENGANTAR KETUAseringkaliUMUM terlewatkan,
PB IDI oleh karenanya
perlu mengitegrasikan layanan konseling dan tes HIV di saranan kesehatan dengan
menerapkan PITC, di mana tes HIV dan konseling merupakan sarana untuk menjangkau NON REAKTIF
Masalah
diagnosis HIV
dan AIDS di Indonesialayanan
memberikan adalah pengobatan
salah satu masalah
ARV dan kesehatan nasional
peyakit lain yang
terkait HIV.
memerlukan penanganan
Mengingat besarnya bersama secara komprehensif.
kecenderungan akan terjadinya Sejak pemaksaan
10 tahun terakhir,
dalamjumlah
tes HIV REAKTIF me
kasus AIDS di Indonesia
sehubungan mengalami
PITC yang lonjakan yang
akan memberikan bermakna.
dampak Hal inipada
non reaktif menuntut
pasien perhatian
maka perlu kas
semua pelatihan
pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan
dan bimbingan, pemantauan dan evaluasi yang memadai dari penerapan kesehatan bagi sem
pasien HIV
PITCAIDS. Salah satu
dan program bentukdilayanan
konseling tersebut adalah konseling dan tes HIV yang
sarana kesehatan. pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
Pedoman layanan konseling dan tes HIV di sarana kesehatan ini menawarkan
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
konseling dan tes HIV dengan pendekatan option out yang meliputi informasi pra tes
Layanan tes dandan
secara singkat konseling
sederhanaHIV dengan
saat ini menyesuaikan
masih dilakukandengan dalamkaidah-kaidah
bentuk Konseling dan
konseling Hasil Tes
Tes HIVyang
Sukarela (Voluntary
berlaku. DenganHIV Counselling
demikian tes HIVand Testing/VCT), yang
direkomendasikan dilakukan
sebagai di sarana
berikut: INCONCLUSIVE Tes
kesehatan (RS,
1. Ditawarkan kepada semua pasien yang menunjukkan gejala dan tandatelah
Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 klinis kes
terdapat 468 pusat layanan untuk
yang mungkin VCT di 133 kabupaten/kota
mengindikasikan infeksi HIV, tanpa dimemandang
seluruh Indonesia.
tingkat epidemi ter
Jumlah cakupan
daerahnya. layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
berisiko dan2.mengetahui
Sebagai bagianstatusdari
HIVprosedur
mereka.baku Peran tenaga kesehatan
perawatan medis pada (dokter,
semua perawat
pasiendan yang ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena
datang di sarana kesehatan di daerah dengan tingkat epidemi yang meluas. banyak ODHA yang bid
membutuhkan layanan medis
3. Ditawarkan danpasien
kepada belumdengan
diketahui status
risiko HIV HIV-nya.
lebih tinggi,Layanan
sepertiPITC (Provider
pasien dengan me
Initiated Testing and dengan
TB, pasien Counselling)
IMS, pasienmemudahkan
yang berasaldan darimempercepat
kelompok risiko diagnosis,
tinggi. Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
Pada pendekatan Option out, pasien dapat menolak untuk dilakukan tes HIV bila
HIV yang tinggi. HIV
mereka tidak bersedia. Penjelasan tambahan tentang risiko, keuntungan menjalani
Oleh karena
tes HIV itu Organisasi Profesi
dan pengungkapan hasil tesKesehatan
serta tentang(IDI, dukungan
IBI, PPNI, sosial
ISFI, IAKMI) membantu
yang tersedia dapat Reaktif Non Reaktif Invalid Invalid
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga
diberikan di dalam kelompok terutama kepada kelompok yang rentan atau berisiko kesehatan dalam Kem
melakukan konseling
terhadap dan tesburuk
dampak HIV bagi
dariklien atau pasien. Kami
pengungkapan statusberharap melalui panduan
HIV reaktifnya. Pendekatanini, me
tenaga kesehatan tidaklebih
option-in akan akanmenguntungkan
ragu dalam mendorong pasien untuk
bagi kelompok tes HIV sehingga
yang memiliki kerentananstigma/
tinggi ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
untuk mendapatkan dampak buruk tersebut. Hasil Tes
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
PITC mutlak harus disertai dengan jangkauan pada paket layanan pencegahan,
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
pengobatan, perawatan dan dukungan yang diterapkan sebagai suatu standar nasional
untuk perawatan, dukungan dan pengobatan serta menjadi dalam kerangka kerja rencana
strategi nasional untuk meningkatkan dan mendekatkan Ketua Umum akses PBterhadap
IDI terapi
antiretroviral bagi semua yang membutuhkannya. Pemerintah, sebagai konsekwensi
terhadap penerapan PITC akan memenuhi sarana pendukung baik berupa dukungan
kebijakan, laboratorium, logistik laboratorium, ARV dan obat lain terkait HIV dan dukungan
sosial. Untuk menerapkan PITC maka harus diupayakan bahwa kerangka kerja dukungan
sosial, kebijakan dan dukungan peraturan perundangan yang sudahSp.Rad(K)
Dr. Prijo Sidipratomo, mapan, guna
mendapatkan hasil yang positif dan meminimalkan dampak buruk pada pasien.

ii 2 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 35 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 13 of 28 - Pages: 44, 13, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI Inisiasi tes HIV oleh petugas kesehatan harus selalu didasarkan atas kepentingan
Satu garis pada daerah kontrol: Hasil non reaktif kesehatan pasien. Pemberian informasi yang cukup mengenai tujuan, keuntungan
Dua garis pada daerah kontrol dan melakukan tes, jaminan konfidensialitas serta rencana perawatan, dan pengobatan
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang yang jelas akan membantu pasien dalam mengambil keputusan secara sukarela.
Satu penanganan
pada daerahbersamapemeriksaan: Hasil reaktifjumlah
memerlukan secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, Penerapan PITC bukan berarti menerapkan tes HIV secara mandatori atau wajib me
Tidak
kasus AIDS di ada garis: mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut
Indonesia Hasil invalid
perhatian kas
sebagai pendekatan dasar kesehatan masyarakat.
catat hasil
semua pihak,�terutama pemeriksaan
para pada lembar
tenaga kesehatan kerja
yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
Interprestasi Masalah konfidensialitas pada pasien dengan HIV adalah sama dengan pasien
pasien HIV AIDS. Salah satu
� konseling bentuk
pasca layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang
pemeriksaan. pas
karena penyakit lain yang berpedoman pada Undang-undang Praktik Kedokteran
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
No. 29 Tahun 2004 Pasal 48 mengenai rahasia kedokteran, dimana arti konfidensialitas
mendapatkan terapi danTMmenangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
Determine HIV 1/2 disini tidak bersifat absolute dan dapat dibuka sepanjang untuk kepentingan pasien.
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan (wajib simpan, pembukaan rahasia kedokteran pada keadaan tertentu).
� Siapkan Kit Tes HIV (lihat halaman sebelumnya).
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
� Ambil darah dari tusukan ujung jari dengan menggunakan tabung kapiler
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
ber layanan
terdapat 468 pusat EDTA untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. B. TUJUAN dan SASARAN ter
Teteskan
Jumlah�cakupan darahtersebut
layanan dari abung kapiler
masih 50 l pada
tergolong sampel
rendah untukpad (tanda panah).
menjangkau populasi
1. Tujuan Umum
� Tunggu sampai
berisiko dan mengetahui statusdarah terserapPeran
HIV mereka. dan tambahkan satu tetes
tenaga kesehatan chaseperawat
(dokter, buffer pada
dan ber
bidan) dalam melakukan
sampel pad. deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang Pedoman ini bertujuan untuk memberikan tuntunan kepada para petugas kesehatan bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider dalam menerapkan layanan konseling dan tes HIV di sarana kesehatan dengan me
� Biarkan selama 15 menit agar terjadi reaksi.
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, pendekatan PITC. Ini
� Baca hasilnya antara 15-16 menit setelah penambahan sampel.
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
� Interprestasikan hasil 2. Tujuan Khusus
HIV yang tinggi. HIV
Satu
Oleh garis pada
karena daerah kontrol:
itu Organisasi Hasil non
Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) reaktif
membantu Pedoman ini bertujuan untuk menyelaraskan antara etika medis, klinis, kesehatan
Dua Kesehatan
Kementerian garis padamenyusun
daerah kontrol
panduandanringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam masyarakat dan hak-hak azasi manusia. Hal tersebut meliputi: Kem
melakukan konseling
Satu dan tespemeriksaan:
pada daerah HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini,
Hasil reaktif 1. Memberdayakan ODHA agar mengetahui status HIV mereka dengan penuh me
tenaga kesehatan
Tidak adatidak
garis:akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIVHasil sehingga
invalidstigma/ kesadaran dan kesukarelaan untuk mencari dan mendapatkan layanan ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan.
� Catat hasil pemeriksaan pada lembar kerja .
pencegahan, pengobatan, perawatan dan dukungan terkait HIV dan terlindung dis
Interprestasi Hasil Tes
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam dari stigma, diskriminasi dan dan kekerasan.
� Konseling pasca tes (lihat dokumen)
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. 2. Mengoptimalkan hasil pengobatan dan pencegahan. pen
Pada akhir hari kerja, simpan bahan dengan benar. Bersihkan daerah pemeriksaan 3. Mendorong hak otonomi, privasi dan konfidensialitas dari ODHA serta
dengan desinfektan. mendorong ODHA untuk menjalankan kewajibannya, untuk diri sendiri maupun
Ketua Umum PB IDI masyarakat, dalam hal pengobatan maupun pencegahan penularan.
4. Mendorong kebijakan dan praktik berbasis-bukti ilmiah dan memungkinkan
lingkungan untuk penerapannya
5. Meningkatkan peran dan tanggung jawab petugas kesehatan dalam hal
menyediakan akses terhadap tes HIV, konseling dan intervensi lain yang
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) dibutuhkan
6. Menormalisasikan penyakit HIV.

ii 34 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 3 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 14 of 28 - Pages: 14, 43, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

3. Sasaran
KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI � Patuhi prosedur pemeriksaan dengan ketat.
1. Para pengambil kebijakan, � Patuhi sangat ketat waktu membaca yang direkomendasikan.
2. Perencana dan pengelola program pengendalian HIV/AIDS, � Selalu beri label spesimen dan/atau alat pemeriksaan dengan jelas.
Masalah HIV AIDS
3. Petugas di Indonesia
layanan adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
kesehatan. � Siapkan lembar kerja dimana nomor spesimen jelas tertulis dan segera catat
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah hasilnya, jangan ditunda. me
kasus AIDS di Indonesia
4. Ruang Lingkup mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
pasien HIV Lingkup
AIDS. Salahdari pedoman
satu bentukadalah penerapan
layanan konseling
tersebut adalahdan tes HIV atas
konseling dan inisiasi
tes HIVpetugas
yang Mempersiapan Kit tes HIV pas
kesehatan
bertujuan tidak hanya dengan menekankandiagnosis
untuk menegakkan pemeriksaan
namunkesehatan terkaitkonseling
juga memberikan dengan untuk
infeksi ber
� Bila disimpan di lemari pendingi, keluarkan kit dan diamkan selama
oportunistik
mendapatkan terapi dandan merujuk
menangani pada pelayanan
berbagai berkelanjutan.
masalah yang dihadapi oleh pasien. me
setidaknya 20 menit untuk mencapai suhu kamar (20 - 25OC)
Pedoman
Layanan tes dan tidak membahas
konseling konseling
HIV saat secara
ini masih rinci dandalam
dilakukan petugas kesehatan
bentuk diarahkan
Konseling dan � Siapkan lembar kerja, tuliskan nomor batch kit; tanggal kedaluwarsa; nama
untuk merujuk pedoman nasional KTS yang berlaku.
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana pemeriksa dan tanggal pemeriksaan. Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun didalamLSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah � Periksa kembali bahwa tanggal kedaluwarsanya belum terlampaui kes
Petugas kesehatan yang dimaksud buku ini adalah dokter yang merawat,
terdapatperawat
468 pusat layanan � Lakukan validasi bahwa kit masih bagus dengan menggunakan kontrol reaktif
yang diberi untuk VCT dioleh
wewenang 133 dokter
kabupaten/kota di seluruh serta
yang bersangkutan Indonesia.
bidan. ter
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi dan non reaktif; setelah itu anda siap melaksanakan tes pada sediaan klinik
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan yang ada. ber
C. TERMINOLOGI � Tuliskan nomor spesimen pada lembar kerja.
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bid
Terminologi
membutuhkan layanan yangmedis
digunakan di dalam
dan belum pedoman
diketahui statusiniHIV-nya.
adalah sebagai
Layananberikut.
PITC (Provider � Keluarkan peralatan tes dari pembungkusnya me
Initiated Testing � Tuliskan nomor spesimen pada peralatan tes tsb.
Voluntaryand Counselling)
Counselling memudahkan
and Testing, atau VCT dan atau mempercepat
Konseling dan tesdiagnosis,
HIV secara Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat � Laksanakan tes dengan mengikuti petunjuk teknis yang ada pada kit.
sukarela - KTS (atau disebut juga sebagai Client-initiated HIV testing andepidemi
counsel- pen
HIV yang tinggi.
ling) adalah layanan konseling dan tes HIV yang dibutuhkan oleh klien secara aktif Berikut adalah contoh pemeriksaan dengan menggunakan kit UNI-Gold HIVTM HIV
Oleh karena itu Pada
dan individual. Organisasi
KTS iniProfesi
biasanyaKesehatan
menekankan(IDI, IBI, PPNI, ISFI,
pengkajian danIAKMI) membantu
penanganan faktor DAN Determine HIVTM1/2.
Kementerian
risiko Kesehatan menyusun
dari klien oleh panduan
konselor, ringkasmasalah
membahas untuk membantu
keinginantenaga
untukkesehatan
menjalanidalam
tes HIV Uni-Gold HIVTM Kem
melakukan
dan implikasinya serta pengembangan strategi untuk mengurangi faktor risiko.ini,
konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan KTS � Tulis nomor spesimen pada lember kerja. me
tenaga kesehatan
dilaksanakan tidak akanberbagai
dalam ragu dalam mendorong
macam tatananpasien untuk
layanan, tessalah
yang HIV sehingga stigma/di
satunya adalah � Ambil alat pemeriksaan Uni-Gold HIV dari bungkus pelindung. ten
diskriminasi
sarana tidak lagi ada
layanan dalam pelayanan
kesehatan, kesehatan.
klinik KTS mandiri di luar sarana layanan kesehatan, layanan � Tulis nomor spesimen pada alat pemeriksaan. dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak KTS,
KTS yang diberikan secara bergerak atau mobile yangditelah
masyarakat atau bahkan
berkontribusi dalamdi � Kumpulkan seluruh darah dari tusukan jari (lihat dokumen).

rumah.
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. � Tambahkan dua tetesan darah pada port sampel. pen
� Tambahkan dua tetesan dari reagent pencuci ke port sampel.
Provider-initiated HIV testing and counselling (PITC) adalah suatu tes HIV dan
� Biarkan selama sepuluh menit agar terjadi reaksi.
konseling yang diInisiasii oleh petugas kesehatan kepada pengunjung sarana layanan
Ketua Umum PB IDI � Baca hasilnya pada akhir menit kesepuluh. Jangan baca setelah 20 menit
kesehatan sebagai bagian dari standar pelayanan medis. Tujuan utamanya adalah
karena hasilnya tidak lagi stabil.
untuk membuat keputusan klinis dan/atau menentukan pelayanan medis khusus yang
� Interprestasikan hasilnya.
tidak mungkin dilaksanakan tanpa mengetahui status HIV seseorang seperti misalnya
ART.
Dr. Prijokesehatan
Apabila seseorang yang datang ke sarana layanan Sidipratomo, Sp.Rad(K)
menunjukkan adanya
gejala yang mengarah ke HIV maka tanggung jawab dasar dari petugas kesehatan

ii 4 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 33 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 15 of 28 - Pages: 42, 15, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI adalah menawarkan konseling dan tes HIV kepada pasien tersebut sebagai bagian
B. PEMERIKSAAN LABORATORIUM MELAKSANAKAN TES CEPAT HIV, dari tata lakasana klinis. Sebagai contoh petugas kesehatan menginisiasii konseling
INTERPRESTASI HASIL DAN KONSELING dan tes HIV kepada pasien TB dan pasien suspek TB, pasien IMS, pasien gizi buruk,
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang pasien dengan gejala atau tanda IO lainnya.
Pemberian
memerlukan informasi
penanganan kunci tentang
bersama HIV
secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
PITC juga bertujuan untuk mengidentifikasi infeksi HIV pada stadium awal yang
kasus AIDS di Indonesia mengalami
Ambil darah dari ujung jari lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
tidak menunjukkan gejala penyakit yang jelas karena penurunan kekebalan. Oleh
semua pihak,�terutama para tenaga
Selalu gunakan kesehatan
sarung tangan yang memberikan
untuk mengambillayananataukesehatan bagi sem
karenannya kadang-kadang konseling dan tes HIV juga ditawarkan kepada pasien
pasien HIV AIDS.mengelola
Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang
darah. pas
dengan gejala yang mungkin tidak terkait dengan HIV sekalipun. Pasien tersebut dapat
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk
� Gosok ujung jari agar pembuluh darah melebar (jari tengah
ber
mendapatkan manfaat dari pengetahuan tentang status HIV reaktif guna mendapatkan
mendapatkan terapiatau dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien.
jari manis). me
layanan pencegahan dan terapi yang diperlukan secara lebih dini. Dalam hal ini
Layanan� tes dan konseling
Bersihkan HIV saat
jari dengan ini masih
alkohol dilakukan
dan biarkan dalam bentuk Konseling dan
mengering. konseling dan tes HIV ditawarkan kepada semua pasien yang berkunjung ke sarana
Tes HIV Sukarela (Voluntary
� Pegang jari diHIV
lebihCounselling and Testing/VCT),
rendah daripada siku. yang dilakukan di sarana layanan kesehatan.. Tes
kesehatan (RS,� Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli
Tusuk jari dengan lancet steril yang belum terpakai. AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
terdapat 468 �pusat layanansatu
Teteskan untuk VCTseperti
tetes di 133 kabupaten/kota di seluruhteknis
tertulis pada petunjuk Indonesia. Seperti halnya KTS, PITC pun harus mengedepankan "three C' - Informed ter
kemasan tes (misalnya gunakan pipetrendah
untuk untuk
Uni-Gold HIV Consent, Counselling and Confidentiality atau suka rela, konseling dan konfidensial.
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong menjangkau populasi
atau sample
berisiko dan mengetahui loopHIV
status untuk Stat Pack
mereka. Peran). Ulangi
tenagaprosedur
kesehatanini(dokter,
sesuai perawat dan Option in adalah pilihan pasien untuk menyatakan persetujuannya secara jelas ber
dengan pemeriksaan
bidan) dalam melakukan yang digunakan,
deteksi HIV menjadi misalnya,
semakin penting Determine
karena banyak ODHA yang atas pelaksanaan tes HIV setelah menerima informasi mengenai HIV atau merasa bid
HIV 1/2 medis
membutuhkan layanan 1-2 kalidan
danbelum
dua kali.
diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider mempunyai perilaku beresiko. Informed consent merupakan bagian dari pra test me
Buang lancet yang telah
Initiated Testing and Counselling) memudahkan
� dipakai di dalamdan wadah yang aman. diagnosis,
mempercepat konseling sama seperti informed concent yang dilakukan pada pemeriksaan atau Ini
� Selesaikan
penatalaksanaan, dan sudah prosedur
berkembangpemeriksaan yang spesifik.
luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi tindakan klinis invasif. pen
� Desinfeksi jari dan tutupi dengan plester.
HIV yang tinggi. HIV
Dengan pendekatan option out berarti pasien ditawarkan tes HIV dan dapat
� Terapkan kewaspadaan universal untuk pembuangan sampah. Cara yang
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu menyatakan penolakan untuk dilakukan tes HIV setelah menerima informasi pra tes
Kementerian Kesehatan adalah
umum menyusun autoclaving
panduan padaringkassuhu
untuk120°C selamatenaga
membantu 60 menit atau dengan
kesehatan dalam apabila dia tidak meinginkan tes HIV tersebut. Informed consent yang diberikan dalam Kem
pembakaran.
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, hal tersebut analog dengan yang dipersyaratkan pada tindakan umum lain seperti me
Test-Kit (Kit
tenaga kesehatan tidak tesakan
HIV)ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ pemeriksaan foto ronsen dada, tes darah dan pemeriksaan non invasif lain. Dalam ten
� Setidaknya
diskriminasi tidak gunakan
lagi ada dalam dua macam
pelayanan tes yang berbeda.
kesehatan. hal ini petugas kesehatan akan melaksanakan tindakan untuk melakukan tes HIV dis
� Ikuti pedoman nasional pemeriksaan tes HIV - sesuai strategi II atau III untuk tersebut kecuali pasien menolaknya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan panduandiagnosis.
ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
� Patuhi tanggal kedaluwarsa - jangan digunakan kit yang telah kedaluwarsa.

� Ikuti dengan ketat prosedur penyimpanan.

� Bila sebelumnya kit disimpan pada suhu 2-8°C, biarkan


Ketua Umumkit tersebut
PB IDI mencapai
suhu ruangan dengan mengeluarkannya dari lemari pendingin kira-kira 20
menit sebelum digunakan.
� Validasi kit tes HIV sesuai petunjuk dari produsen dan kontrol reaktif dan

non reaktif yang disediakan. Bila mungkin gunakan kontrol untuk setiap
pemeriksaan baru, batch baru atau Dr. Prijo
bila Sidipratomo,
anda meragukan Sp.Rad(K)
kondisi
penyimpanannya.

ii 32 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 5 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 16 of 28 - Pages: 16, 41, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTARBAB
KETUA
II UMUM PB IDI � Waspada terhadap terapi untuk pasien.
� Mengetahui sumber daya lain untuk rujukan.
� Mengetahui sumber daya dukungan sosial bagi klien.
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
PENERAPAN PITC DI BERBAGAI TINGKAT EPIDEMI
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah
� Advokasi kepada pasien
me
� Rujuk ke layanan pengobatan, pencegahan yang sesuai.
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
semua pihak, terutama para
A. PENERAPAN tenaga
PITC kesehatan
PADA SEMUAyang memberikan layanan kesehatan bagi
JENIS EPIDEMI sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang � Ketika menghadapi pasien: pas
Petugas
bertujuan tidak hanya kesehatan dianjurkandiagnosis
untuk menegakkan untuk menawarkan
namun juga tes-HIV dan konseling
memberikan konseling sebagai
untuk ber
� Jaga privasi.
bagian dari prosedur baku perawatan kepada semua pasien
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. seperti berikut tanpa me
� Jangan terlalu banyak interupsi.
memandang tingkat epidemi daerahnya:
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan � Upayakan pasien senyaman mungkin.
� Semua pasien dewasa atau anak yang berkunjung ke sarana kesehatan dengan
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana � Membuat kesepakatan waktu - lama konseling. Tes
gejala dan tanda atau kondisi medis yang mengindikasikan pada AIDS. Seperti
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah � Buat rencana untuk tindak lanjut bila diperlukan kes
misalnya - meskipun tidak selalu atau terbatas pada - tuberkulosis dan kondisi
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
khusus lainnya terutama kelompok kondisi medis yang ada dalam sistem
Jumlah cakupan
pentahapan layanan tersebut
klinis infeksi masih tergolong
HIV (stadium rendah untuk menjangkau populasi
klinis).
berisiko dan� mengetahui
Bayi yang barustatus HIVdari
lahir mereka.
ibu HIVPeran tenaga
reaktif kesehatan
sebagai perawatan (dokter, perawat
lanjutan yangdanrutin Rujukan untuk pasien dengan kemungkinan depresi ber
bidan) dalam melakukan deteksi
pada bayi tersebut HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider � Rujuklah pasien pada konselor VCT/psikolog klinis/dokter/psikiater bila me
� Anak yang dibawa ke sarana kesehatan dengan menunjukkan tanda tumbuh
Initiated Testing andyang Counselling) memudahkan dan danmempercepat diagnosis, didapatkan satu atau lebih gejala dibawah ini: Ini
kembang kurang optimal atau gizi kurang tidak memberikan respon
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi � Gangguan tidur atau makan, pen
pada terapi gizi yang memadai.
HIV yang tinggi. � hilangnya minat pada banyak aktivitas terutama aktivitas yang dulu disukai, HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu � keinginan bunuh diri,
B. PENERAPAN
Kementerian Kesehatan menyusunDI DAERAH EPIDEMIS
panduan ringkas untuk membantu MELUAS tenaga kesehatan dalam � selalu merasa sedih dan menangis atau ingin menangis,
Kem
melakukan Dikonseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan yang
ini, � menarik diri dari hubungan sosial;
daerah dengan tingkat epidemi yang meluas dengan lingkungan me
tenaga kesehatan
memungkinkantidak akan
atau ragu dalam
kondusif mendorong
serta tersedia pasien
sumberuntukdayates HIVmemadai
yang sehingga termasuk
stigma/ ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. Dalam hal ini pasien memerlukan dukungan psikologik lebih besar dan sangat
ketersediaan paket layanan pencegahan, pengobatan dan perawatan HIV, maka dis
mungkin memerlukan terapi obat antidepresan.
Kami ucapkan
petugas terimamenginisiasii
kesehatan kasih kepada tessemua
HIV dan pihak yang telah
konseling kepadaberkontribusi
semua pasien dalamyang
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung
berkunjung/berobat di semua sarana kesehatan. Hal tersebut diterapkan di layanan kegiatan ini. pen
medis atau bedah, sarana pemerintah ataupun swasta, pasien rawat inap atau rawat
jalan, dan layanan medis tetap ataupun bergerak. Tawaran tes HIV dan konseling
merupakan bagian dari prosedur layanan baku dari Ketua Umumkesehatan
petugas PB IDI kepada
pasiennya, tanpa memandang adanya gejala atau tanda yang terkait dengan AIDS
pada pasien yang berobat di sarana kesehatan.
Untuk mengatasi kendala dalam hal sumber daya maka perlu pentahapan dalam
penerapan PITC. Hal berikut perlu dipertimbangkan untuk menentukan
Dr. Prijo Sidipratomo, urutan
Sp.Rad(K)
prioritas penerapan PITC:

ii 6 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 31 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 17 of 28 - Pages: 40, 17, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR
terhadap KETUA UMUM PB IDI
perawatan dan terapi) � Sarana layanan rawat jalan dan rawat inap pasien TB
� Mengatasi situasi krisis � Sarana layanan KIA
� Sarana layanan Kesehatan Anak (<10 th)
MasalahUnsur konseling
HIV AIDS dasar adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
di Indonesia � Sarana layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana (KB)
Menjalin hubungan
memerlukan �penanganan yang baik
bersama secara dengan klien.Sejak 10 tahun terakhir, jumlah
komprehensif. � Sarana layanan dengan tindakan invasif me
Mencari tahu
kasus AIDS di� Indonesia suasana
mengalami hati klien
lonjakan saat
yang ini.
bermakna. Hal ini menuntut perhatian � Sarana layanan kesehatan remaja kas
� Memberi tanggapan dengan empati.
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi � Sarana layanan kesehatan bagi kelompok dengan perilaku berisiko tertular HIV sem
� Memberikan
pasien HIV AIDS. Salah satu tanggapan
bentuk layanan yang tersebut
membuatadalahpasienkonseling
memahami dankondisinya.
tes HIV yang pas
� Sarana layanan hemodialisis
� Memberi informasi.
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk � Sarana kesehatan di lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan ber
Membantu
mendapatkan�terapi pasien berbagai
dan menangani mencarimasalah
dan mendapatkan
yang dihadapibantuan dari teman-
oleh pasien. me
temannya.
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
� Mengajarkan ketrampilan khusus untuk menghadapi situasinya:
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana C. PENERAPAN PITC DI EPIDEMI TERKONSENTRASI ATAU Tes
- Teknik relaksasi seperti bernafas dengan dalam atau relaksasi otot secara
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah
progresif atau bayangan positif.
TINGKAT RENDAH kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
- Pemecahan masalah. Di daerah dengan tingkat epidemi rendah atau terkonsentrasi tidak semua pasien
Jumlah �cakupan
Memberikanlayanandorongan.
tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi ditawari konseling dan tes HIV, karena pada umumnya orang berisiko rendah untuk
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan
� Memperbesar harapan tertular HIV. Di daerah tersebut prioritas ditujukan hanya pada semua pasien dewasa ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang atau anak yang berobat di sarana kesehatan dengan menunjukkan gejala atau tanda bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider klinis yang mengindikasikan AIDS, termasuk tuberkulosis dan pada pasien anak yang me
Initiated� Testing and
Kiat-kiat yang Counselling)
bermanfaat memudahkan
dalam konseling:dan mempercepat diagnosis, diketahui terlahir dari ibu HIV reaktif. Ini
penatalaksanaan, dan sudah berkembang
� Gunakan pertanyaan terbuka.
luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
HIV yang tinggi. - Pertanyaan terbuka: Masalah apakah yang mengganggu jadual minum Bila tersedia data yang menunjukkan bahwa prevalensi HIV pada pasien TB sangat HIV
Oleh karenaobatitu Organisasi rendah, maka tawaran tes HIV dan konseling pada pasien TB pun bukan merupakan
anda saat Profesi
ini? Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu prioritas.
Kementerian Kesehatan menyusun
- Pertanyaan panduan
tertutup: ringkas
Apakah untuk
anda membantu
sudah minumtenaga kesehatan
obat hari ini dalam Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap
� Mendengarkan dengan seksama, memperhatikan komunikasi baik verbal melalui panduan ini, Keputusan atau pemilihan sarana kesehatan untuk menerapkan PITC di daerah dengan me
tenaga kesehatan tidak akan
maupun ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/
non-verbal tingkat epidemi HIV yang terkonsentrasi atau rendah harus didasarkan atas penilaian ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam
� Klarifikasikan sesuatu pelayanan kesehatan.
yang belum anda fahami. epidemiologi dan konteks sosial. Dapat dipertimbangkan untuk menerapkan PITC di dis
� Gunakan
Kami ucapkan terima latihan
kasihdengan
kepadamain semua peran
pihakuntuk
yangmengasah ketrampilan
telah berkontribusi dan
dalam sarana kesehatan sebagai berikut:
percaya
penyusunan panduan ini diri
danklien menjalankan
juga kepada rencananya.
pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. � Klinik IMS pen
� Beri kesempatan klien untuk bertanya � Layanan kesehatan bagi masyarakat dengan perilaku berisiko

� Tanyakan hasrat untuk bunuh-diri (terutama menghadapi klien yang � Layanan KIA

mengalami keadaan kritis dan penyakit mental Ketua Umum PB IDI � Layanan TB
� Layanan Napza
� Peran konselor:
� Menjaga kerahasiaan.
� Memberikan dukungan.
� Membantu pasien menyusun prioritas masalah dan menemukan jalan
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
keluarnya.

ii 30 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 7 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 18 of 28 - Pages: 18, 39, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTARBAB
KETUA � Cara mensterilkan alat dengan bahan pemutih. Ingat cara ini hanya
III UMUM PB IDI ditawarkan bila tidak tersedia alat suntik steril
� Hindari pemakaian alat suntik, pisau cukur, alat tato, dsb secara bergantian
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang � Dorong untuk menghentikan pemakaian napza suntik
LINGKUNGAN YANG KONDUSIF
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah � Jelaskan cara penyuntikan yang aman dan cara melindungi pembuluh vena: me
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian � Lakukan disinfeksi kulit tempat suntikan; hal tersebut akan mengurangi risiko kas
semua pihak, PITC harus disertai
terutama dengan
para tenaga penyediaan
kesehatan yangpaket layanan layanan
memberikan yang terkait dengan
kesehatan HIV
bagi terjadinya infeksi kulit yang dalam yang dapat mengenai pembuluh vena sem
seperti layanan pencegahan, pengobatan, perawatan dan dukungan.
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang Meskipun tidak � Pindah tempat suntikan secara reguler pas
semua
bertujuan layanan
tidak hanya untukharus tersedia
menegakkan di satunamun
diagnosis tempatjugayang sama dengan
memberikan konselingtempat
untuk � Gunakan jarum/semprit baru (jarum bekas akan merusak pembuluh vena) ber
dilaksanakannya tes HIV, namun mutlak diperlukan
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. adanya tempat rujukan bagi � Kurangi frekuensi penyuntikan setiap hari/minggu me
perawatan
Layanan dan pengobatan
tes dan konseling HIVARV saatsetelah
ini masihdilakukan tes dalam
dilakukan HIV. bentuk Konseling dan � Jelaskan cara menghindari terjadinya infeksi
Tes HIV Sukarela (Voluntary dengan
Terapi profilaksis HIV Counselling and dan
antiretroviral Testing/VCT), yangmerupakan
infant feeding dilakukan di sarana
komponen Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga
penting pada program pencegahan penularan dari ibu ke anak. Sarana intervensi tahun 2008 telah kes
terdapattersebut
468 pusat layanan
harus untuk
tersedia VCT dibagian
sebagai 133 kabupaten/kota
dari pelayanandi standar
seluruh bagi
Indonesia.
ibu hamil yang Tawarkan dan dorong untuk mengikuti program detoksifikasi/ program terapi ter
terdiagnosis
Jumlah cakupan terinfeksi
layanan HIV melalui
tersebut PITC.
masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi rumatan opioid oral atau Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM)
berisiko danUpaya
mengetahui status HIVjuga
mereka. Peran tenaga kesehatan ketersediaan
(dokter, perawat dan � Sebelum menawarkan program tersebut di atas harus sudah terjalin ber
yang sama harus dilakukan untuk menyakinkan dukungan
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang hubungan yang saling percaya antara tenaga kesehatan dengan kliennya bid
psikososial serta kemapanan kebijakan dan peraturan perundangan untuk meoptimalkan
membutuhkan yang penasun - yang mungkin akan memakan beberapa waktu atau
dampaklayanan medis
positif dan dan belum diketahui
meminimalkan dampak buruk statusHIV.
HIV-nya. Layananmeliputi:
Hal tersebut PITC (Provider me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, kunjungan Ini
� Ketersediaan sumber daya dan infrastruktur yang memadai.
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi � Berikan informasi kepada pasien tentang adanya program yang akan pen
� Pelatihan bagi petugas kesehatan.
HIV yang tinggi. membantunya berhenti menggunakan napza HIV
� Kode etik bagi petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan.
Oleh �karena itu Organisasi
kesehatan bagi ODHA.Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
Kementerian � Kesehatan menyusundan
Sistem monitoring panduan ringkas
evaluasi yang untuk
kuat.membantu tenaga kesehatan dalam Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, Detoksifikasi opioid/ terapi rumatan opioid (PTRM) me
Pelaksanaan PITC optimal dalam jangka panjang memerlukan penerapan peraturan � Bila klien penasun tertarik untuk mengikutinya: rujuk ke layanan terkait
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
perundangan guna membatasi stigma dan diskriminasi yang muncul akibat status
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
HIV, perilaku berisiko, dan gender seseorang yang terpantau dan terus didorong untuk
Kami ucapkan terima
dilaksanakan. Kebijakan kasih kepada
nasional semua
harus pihak
terus yang telah
mendorong berkontribusi
pengungkapan dalam
status HIV Konseling dasar
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM
kepada pasangan secara sukarela dan penuh tanggung jawab. yang telah mendukung kegiatan ini. pen

Perlu dikembangkan kebijakan dasar hukum yang jelas tentang; Semua petugas dapat melakukan konseling di seputar masalah klinis yang
1. Umur atau alasan tertentu yang menyangkutKetua pemberian meliputi:
Umumpersetujuan
PB IDI untuk
� Edukasi kepada pasien
tes HIV bagi dirinya atau orang lain (perwalian).
� Memberikan dukungan emosional
2. Cara terbaik untuk mendapatkan persetujuan tes-HIV dari remaja.
� Memberikan dukungan kepada pasien yang mengalami gangguan mental
seperti depresi atau ensietas.
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) � Mencakup berbagai aspek perawatan HIV (tes HIV, pengungkapan status
HIV, perilaku seksual yang lebih aman dan penggunaan kondom, kepatuhan

ii 8 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 29 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 19 of 28 - Pages: 38, 19, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

mungkin
KATA anda:
PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI
- Membicarakan infeksi tersebut kepada pasangan? BAB IV
- Meyakinkan pasangan anda untuk mendapatkan terapi?
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalahpasangan
- Membawa/mengirimkan salah satu masalah
anda kesehatan
ke sarana nasional yang
kesehatan?
memerlukan �penanganan bersama
Jelaskan peran andasecara
sebagaikomprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah
tenaga kesehatan.
PROSES PITC DAN UNSUR PENDUKUNGNYA me
kasus AIDS di� Indonesia mengalami lonjakan yang
Strategi untuk membahas dan memperkenalkan bermakna. Halpenggunaan
ini menuntut perhatian
kondom? kas
semua pihak,�terutama para tenaga
Risiko kekerasan ataukesehatan yang memberikan
reaksi stigmatisasi dari pasanganlayanandankesehatan
keluarga. bagi A. INFORMASI PRA TES HIV DAN PERSETUJUAN PASIEN sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk Sesuai dengan kondisi setempat, informasi pra tes dapat diberikan secara individual, ber
mendapatkan terapi danDampak
menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. pasangan atau kelompok. Persetujuan untuk menjalani tes HIV (informed consent) harus me
Pengurangan Buruk bagi PENASUN
selalu diberikan secara individual, pribadi dengan kesaksian petugas kesehatan.
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
� Ketika
Tes HIV Sukarela berbicaraHIV
(Voluntary dengan para PENASUSN,
Counselling pastikanyang
and Testing/VCT), bahwa::
dilakukan di sarana Undang-undang Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004, secara jelas memuatnya Tes
� Berbicara secara pribadi dan jaga konfidensialitas,
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga bila tidak,
tahunpasien tidak
2008 telah dalam Pasal 45 mengenai Persetujuan Tindakan Kedokteran atau Kedokteran Gigi. Dalam kes
terdapat 468 pusatakanlayanan
pernahuntukkembali
VCT diuntuk perawatan selanjutnya.
133 kabupaten/kota di seluruhPenggunaan
Indonesia. napza pasal 45 Undang-undang Praktik Kedokteran No. 29 Tahun 2004 tersebut dijelaskan ter
suntikan adalah ilegal dan para penasun biasanya takut bila berhubungan bahwa Persetujuan Tindakan Kedokteran atau Kedokteran Gigi diberikan setelah pasien
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
dengan yang berwajib mendapatkan penjelasan secara lengkap.
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ber
� Bersikap tidak menghakimi
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bid
� Bangun kepercayaan 1. Informasi minimal sebelum tes HIV
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider me
� Empati
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Informasi minimal yang perlu disampaikan oleh petugas kesehatan ketika Ini
� Beri edukasi tentang pencegahan
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi menawarkan tes HIV kepada pasien adalah sebagai berikut: pen
� Konseling dan promosi pemakaian kondom secara konsisten untuk
HIV yang tinggi. � Alasan menawarkan tes HIV dan konseling HIV
mencegah penularan HIV, hepatitis viral dan IMS
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu � Keuntungan dari aspek klinis dan pencegahan dari tes HIV Layanan yang
� Pertimbangkan risiko terhadap infeksi HIV, tawarkan konseling dan tes HIV
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam tersedia bagi pasien baik yang hasil tes HIV non reaktif, rencana yang jelas Kem
� Jelaskan tentang risiko penggunaan suntikan:
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, untuk pengobatan baik untuk pemberian ARV maupun penyakit lain terkait me
� HIV, hepatitis B dan C dapat ditularkan melalui pemakaian semua jenis alat
tenaga kesehatan tidak- akan ragu dalamdan mendorong pasien untuksecara
tes HIVbergantian
sehingga stigma/ HIV.l ten
suntik jarum, semprit kapas atau pengusap dengan
diskriminasi tidakteman
lagi ada dalam pelayanan kesehatan. � Jaminan konfidensialitas. dis
� Informasikan bahwa pasien mempunyai hak untuk menolak menjalani tes-HIV.
Kami ucapkan terima penyakit
� Ada banyak kasih kepada semuayang
penyerta pihak yang dengan
terkait telah berkontribusi dalam
Penasun dan/atau
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. Tes akan dilakukan kecuali pasien menggunakan hak tolaknya tersebut. pen
penggunaan obat lain: termasuk di antaranya adalah infeksi, gangguan men-
� Informasikan bahwa penolakan untuk menjalani tes-HIV tidak akan
tal, hati, dan ginjal
mempengaruhi akses pasien terhadap layanan yang tidak tergantung pada hasil
� Penggunaan napza dapat mempengaruhi kemampuan atau fungsi anggota
Ketua Umum PB IDI tes HIV.
tubuh dalam kehidupan sehari-hari
� Dalam hal hasil tes HIV reaktif, maka sangat dianjurkan untuk mengungkapkan-
� Jelaskan tentang risiko penggunaan suntikan:
nya kepada orang lain yang berisiko untuk tertular HIV dari pasien tersebut
� Sediakan peralatan suntik steril (jarum, semprit, cairan pelarut) dan informasi
sebagai bentuk dari tanggung jawab.
tentang cara peyuntikan yang aman bila tersedia dan mampu, bila tidak Rujuk
� Kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada petugas kesehatan
ke program yang menawarkan alat suntik sterilSidipratomo,
(jarum, semprit dan cairan
Dr. Prijo Sp.Rad(K)
pelarut) dan informasi tentang cara penyuntikan yang aman Pada umumnya dengan komunikasi verbal sudah cukup memadai untuk memberikan
informasi dan mendapatkan informed consent untuk melaksanakan tes HIV.

ii 28 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 9 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 20 of 28 - Pages: 20, 37, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

AdaKATA
beberapa kelompok masyarakat
PENGANTAR KETUAyang lebih
UMUM rentanPB terhadap
IDI dampak buruk � Untuk perempuan: jelaskan pentingnya tetap non reaktif selama kehamilan
seperti diskriminasi, pengucilan, tindak kekerasan, atau penahanan. Dalam hal dan menyusui. Risiko bayi untuk terinfeksi lebih besar bila ibunya baru terinfeksi.
tersebut maka perlu diberi informasi lebih dari yang minimal di atas, untuk meyakinkan Pastikan pasien mengetahui cara menggunakan kondom dan tempat untuk
Masalah
informedHIV AIDS di
consent Indonesia
dengan adalah salah
merujuknya satu masalah
ke konselor kesehatan
yang terlatih, nasional
misalnya yang
di KTS. mendapatkannya. Berikan kemudahan untuk mendapatkan kondom di klinik
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
dengan cara yang jelas.
kasus AIDS di Indonesiakhusus
2. Perhatian mengalami
bagilonjakan yang bermakna.
perempuan hamil Hal ini menuntut perhatian kas
Tanyakan: apakah anda dapat menggunakan kondom? Gali hambatannya.
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
Informasi pra tes bagi perempuan yang kemungkinan akan hamil atau dalam
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
kondisi hamil harus meliputi:
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
� Risiko penularan HIV kepada bayi yang dikandungnya kelak Pemberian edukasi dan konseling IMS
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
� Rencanan yang jelas guna mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke anaknya
Layanandengan
tes danmenggunakan
konseling HIV ARV
saat dan
ini masih
metodadilakukan dalam bentuk
lain diantaranya Konseling
profilaksis ARVdanyang � Berbicara secara pribadi, dengan cukup waktu, dan pastikan kerahasiaannya.
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT),
akan diberikan pada bayi, ASI dan makanan bayi.. yang dilakukan di sarana � Jelaskan: Tes
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah
� Rencana yang jelas untuk bayi baik pemeriksaan dini, pemberian ARV � Penyakit tersebut kes
terdapat 468 pusat layananpemberian
profilaksis, untuk VCT kotrimoksasol
di 133 kabupaten/kota di seluruh
profilaksis Indonesia. ARV jika
dan pengobatan � Cara penularan penyakit tersebut. ter
Jumlah cakupan
nantinyalayanan
terbuktitersebut masih
HIV reaktif tergolong
setelah usiarendah untuk menjangkau populasi
18 bulan.. � Cara pencegahannya
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan � Terapi. ber
bidan) dalam melakukankhusus
3. Perhatian deteksi bagi
HIV menjadi semakin
bayi, anak danpenting
remaja karena banyak ODHA yang � Bahwa kebanyakan IMS dapat disembuhkan, kecuali HIV, herpes dan kutil bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider kelamin. me
Perlu ada pertimbangan khusus bagi anak dan remaja di bawah umur secara
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, � Perlunya mengobati pasangan (kecuali untuk vaginitis): Ini
hukum (pada umumnya <18 tahun). Sebagai individu di bawah umur yang belum
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi - Kemungkinan pasangan seksual terakhir juga terinfeksi tetapi tidak pen
punya hak untuk membuat/memberikan informed consent, mereka punya hak untuk
HIV yang tinggi. menyadari. HIV
terlibat dalam semua keputusan yang menyangkut kehidupannya dan mengemuka-
Oleh karena itu Organisasi - Bila pasangan tidak diobati, dapat Rujuk untuk konseling tentang:
kan pandangannya sesuai Profesi
tingkat Kesehatan
perkembangan (IDI, IBI, PPNI, ISFI,
umurnya. IAKMI)
Dalam membantu
hal ini diperlukan
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam mengalami komplikasi. � Perhatian pada herpes (tidak ada obatnya) Kem
informed consent dari orang tua atau wali/pengampu. Kemungkinan mandul karena infeksi panggul
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, - Hubungan seksual dengan �� Penilaian perilaku berisiko me
tenaga kesehatan
4. Pasientidak akan ragu
dengan dalam berat
penyakit mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ pasangan yang tidak diberi terapi, � Pasien yang bermitra seksual multipel ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. infeksi terulang. dis
Pasien yang mengalami kondisi kritis atau tidak sadarkan diri, tentu tidak mampu - Meskipun tanpa gejala pasangan perlu diterapi, demi kesehatan pasangan
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
untuk memberikan persetujuan secara pribadi. Dalam keadaan yang demikian, maka dan pasien.
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen
dipertimbangkan betul manfaat tes HIV dan kepentingan pasien. Apabila tes HIV betul- � Dengarkan pasien: apakah ada stress atau kecemasan terkait dengan IMS?
betul dibutuhkan atas kepentingan pasien maka persetujuan dapat dimintakan kepada � Dorong perilaku seksual yang aman untuk mencegah HIV dan IMS.
keluarga semenda (ibu, ayah, anak kandung). Ketua Umum PB IDI � Konseling untuk memiliki pasangan tetap (atau pantangan) dan memilih
pasangan secara cermat.
5. Penolakan untuk menjalani tes HIV � Jelaskan cara menggunakan kondom (hal. 26 ).

Penolakan untuk menjalani tes HIV tidak boleh mengurangi kualitas layanan lain � Beri pendidikan tentang HIV.
yang tidak terkait dengan status HIVnya. � Sarankan pemeriksaan dan konseling HIV (hal. 20).
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) � Pemberitahuan pasangan atau suami/istri.
Pasien yang menolak menjalani tes perlu ditawari untuk menjalani sesi konseling � Tanyakan kepada pasien: "dapatkah anda melakukannya?" Tanyakan: apakah
di Klinik KTS di masa yang akan datang jika memungkinkan. Penolakan tersebut harus

ii 10 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 27 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 21 of 28 - Pages: 36, 21, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA
Pria dalamPENGANTAR KETUA
keluarga dan masyarakat UMUM
biasanya sebagai PBpembuat
IDI keputusan, dicatat di lembar catatan medisnya agar diskusi dan tes HIV di inisiasi kembali pada
sehingga keterlibatan mereka akan: kunjungan yang akan datang.
� Memberikan dampak lebih besar dalam hal penerimaan penggunaan
Masalah HIV AIDS dan
kondom di Indonesia adalah yang
praktek seksual salah lebih
satu aman
masalah kesehatan
untuk mecegah nasional
infeksi.yang
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah
� Membantu mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. B. KONSELING PASCA TES HIV me
kasus AIDS di� Indonesia mengalami
Membantu menurunkan lonjakan
risikoyang bermakna.
kecurigaan dan Hal ini menuntut
tindak kekerasan.perhatian kas
semua pihak,�terutama parameningkatkan
tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi Konseling pasca-tes merupakan bagian integral dari proses tes HIV. Semua pasien sem
Membantu dukungan pada pasangannya. yang menjalani tes HIV harus mendapatkan konseling pasca-tes pada saat hasil tes
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang
� Memotivasi mereka untuk mau menjalani tes HIV.
pas
bertujuan tidak disampaikan, tanpa memandang hasil tes HIVnya. Konseling pasca-tes harus diberikan
Kerugianuntuk
hanya menegakkan
melibatkan diagnosis namun
dan melakukan tes atasjuga memberikan
pasangan: konseling
bahaya untuk
pelimpahan secara individual dan oleh petugas yang sama yang menginisiasi tes HIV semula.
ber
mendapatkankesalahan,
terapi dan tindak
menangani berbagai
kekerasan danmasalah yang dihadapi oleh pasien.
pengucilan. me
Konseling tidak layak untuk diberikan secara kelompok.
LayananBila
tes memungkinkan
dan konseling HIV saat ini
tenaga masih dilakukan
kesehatan hendaknyadalam bentuk Konseling
berupaya memberikan dan
Tes HIV Sukarela (Voluntary
konseling pasanganHIV Counselling
secara bersama.and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Perlu diingat bahwa tidaklah dapat diterima apabila seorang petugas Tes
kesehatan�(RS,Konseling
Puskesmas ini dapat dilakukan olehLSM
dan Klinik) maupun di pedulidiAIDS.
konselor klinikHingga
VCT. tahun 2008 telah memprakarsai untuk tes HIV dan kemudian harus menunda memberikan hasilnya kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. kepada pasien karena tidak sempat. Meskipun pasien mungkin belum siap untuk ter
Konseling
Jumlah cakupan tentang
layanan perilaku
tersebut seksual
masih yang lebihrendah
tergolong aman untuk
dan penggunaan
menjangkaukondom
populasi menerima hasil, atau menolak untuk menerima hasil tes, petugas kesehatan harus
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan selalu berusaha dengan berbagai alasan yang tepat dengan cara empati untuk ber
bidan) dalam
� Perilaku
melakukan seksual
deteksiyang lebih aman
HIV menjadi semakinadalah semua
penting karenapraktek
banyakseksual
ODHA yang
yang meyakinkan pasien menerima dan memahami arti hasil tes HIV dan menjaga bid
membutuhkanmengurangi
layanan medis risikodanpenularan HIV danstatus
belum diketahui IMS lain.
HIV-nya. Layanan PITC (Provider konfidensialitas. me
Initiated Testing and Counselling)
� Perlindungan memudahkan
dapat diperoleh dengan: dan mempercepat diagnosis, Setelah dapat ditegakkan diagnosis dan terapi, tujuan lain dari konseling ini adalah Ini
penatalaksanaan,- dan sudah berkembang luas
Hindari aktifitas seksual di luar di sejumlah
nikah. negara dengan tingkat epidemi perubahan perilaku klien khususnya terkait perilaku berisiko yang dapat memperburuk pen
HIV yang tinggi. - Gunakan kondom dengan benar dan konsisten; kondom harus dipakai kondisi penyakitnya atau penularan HIV AIDS dan penyakit infeksi lainnya kepada HIV
Oleh karenasebelum aktifitas
itu Organisasi seksual
Profesi penetratif,
Kesehatan (IDI,bukan hanya
IBI, PPNI, sebelum
ISFI, IAKMI)ejakulasi.
membantu orang lain. Sementara perubahan perilaku sehubungan dengan risiko penularan
- Memilih
Kementerian Kesehatan aktifitas
menyusun seksualringkas
panduan yang tidak
untukmemungkinkan
membantu tenaga semen, cairan
kesehatan dari
dalam kepada orang lain dapat dilaksanakan melalui rujukan kepada konselor terlatih. Kem
melakukan konseling vagina atau
dan tes HIVdarah untukatau
bagi klien masuk ke mulut,
pasien. anus atau
Kami berharap vagina
melalui pasangan,
panduan ini, me
dan tidak
tenaga kesehatan tidak akan menyentuh kulit pasangan
ragu dalam mendorong bila untuk
pasien ada sayatan
tes HIVatau luka terbuka.
sehingga stigma/ 1. Konseling hasil tes HIV non reaktif ten
diskriminasi Bila HIV
� tidak lagi reaktif:
ada dalam pelayanan kesehatan. Konseling bagi yang hasilnya non reaktif, minimal harus meliputi hal sebagai dis
� Jelaskan
Kami ucapkan padakasih
terima pasien bahwa
kepada dia terinfeksi
semua pihak yang dantelah
dapatberkontribusi
menularkan dalam
infeksi berikut:
tersebut
penyusunan panduan ke pasangannya.
ini dan Kondom
juga kepada pihak GF-ATMharus digunakan
yang seperti di kegiatan
telah mendukung atas. ini. � Penjelasan tentang hasil tesnya, termasuk penjelasan tentang periode pen
� Bila status pasangan tidak diketahui, konsultasikan tentang manfaat
jendela, yaitu belum terdeteksinya antibodi HIV dan anjuran untuk menjalani
melibatkan dan menguji pasangan (hal. 19-20). tes kembali ketika terjadi pajanan HIV.
� Untuk perempuan: jelaskan pentingnyaKetua menghindari
Umum PB infeksi
IDI selama � Informasi dasar tentang cara mencegah terjadinya penularan HIV
kehamilan dan menyusui. Risiko terinfeksi pada bayi adalah lebih tinggi bila � Pemberian kondom laki-laki atau perempuan
ibunya baru saja terinfeksi.
� Bila HIV non reaktif ATAU hasilnya tidak diketahui: Baik petugas kesehatan maupun pasien selanjutnya membahas dan menilai
� Bahas risiko infeksi HIV dan cara menghindarinya. perlunya rujukan untuk mendapatkan konseling pasca tes lebih mendalam atau
� Bila status pasangan tidak diketahui, Dr.berikan
Prijo Sidipratomo,
konseling tentangSp.Rad(K)
manfaat dukungan pencegahan lainnya.
pemeriksaan pasangan.

ii 26 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 11 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 22 of 28 - Pages: 22, 35, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

2. Konseling hasil tes HIV reaktif


KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI � Bila perlu, rujuklah pasien untuk mendapatkan layanan pencegahan dan
Secara umum, konseling hasil tes HIV reaktif direkomendasikan untuk dilakukan perawatan lebih lanjut, seperti kepada dukungan sebaya dan layanan khusus
dengan bahasa untuk kelompok rentan.
Masalah HIV AIDSyang sederhana
di Indonesia dan salah
adalah singkatsatu
danmasalah
dilanjutkan dengan
kesehatan dialog yang
nasional untuk
menangkap keinginan dan perspektif pasien dalamSejak menangani kasus mereka. � Bila pasien belum dites atau telah dites tidak ingin mengetahui hasilnya
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. 10 tahun terakhir, jumlah me
atau belum membuka hasilnya
kasus AIDS Bagi
di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut
pasien dengan hasil tes HIV positif, maka petugas kesehatan menyampaikan perhatian kas
� Jelaskan prosedur yang menjamin kerahasiaan.
semua hal
pihak, terutama
sebagai para
berikut : tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
� Tekankan kembali pentingnya menjalani tes dan keuntungan untuk
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk
� Memberikan layanan
informasi hasil tersebut adalah konseling
tes HIV kepada dan sederhana
pasien secara tes HIV yangdan pas
mengetahui hasilnya.
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga
jelas dan memastikan pasien mengerti tentang arti tes. memberikan konseling untuk ber
� Gali kembali kendala untuk menjalani tes, mengetahui, dan membuka sta-
mendapatkan terapi dan menangani
� Melakukan berbagai
pemeriksaan klinismasalah
dan labyang dihadapi
secara oleh pasien.
menyeluruh untuk skrining TB, me
tus (rasa takut, persepsi yang salah, dan sebagainya).
Layanan tesmencari infeksi oportunistik,
dan konseling memberikan
HIV saat ini masih dilakukanpengobatan
dalam bentuk infeksi oportunistik
Konseling dan
jika ada, memberikan kotrimoksasol profilaksis
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
Memberikan
kesehatan (RS,�Puskesmas rencana
dan Klinik) pengobatan
maupun di LSMARV danAIDS.
peduli informasi
Hinggatempat
tahunpelayanan utk
2008 telah Dukungan untuk membuka diri kes
terdapat 468 pusat ARV terdekat
layanan dengan
untuk VCT dipasien. Memberi kesempatan
133 kabupaten/kota pasien
di seluruh untuk bertanya
Indonesia. ter
� Memulai konseling pra ARTf
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi � Bahas keuntungan membuka diri.
� Merujukstatus
berisiko dan mengetahui ke unitHIVlain terkait Peran
mereka. dengan kebutuhan
tenaga pasien
kesehatan baik terkait
(dokter, perawatdengan
dan � Tanya pasien apakah telah mengungkapkan hasilnya atau mau ber
perawatan, pengobatan maupun pencegahan.
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang mengungkapkan hasil tersebut kepada orang lain. bid
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider � Bahas kekhawatiran untuk mengungkap status HIV kepada pasangan, anak me
3. Testing
Initiated Konseling andpasca-tes bagi memudahkan
Counselling) ibu hamil dan mempercepat diagnosis, dan keluarga lain, atau teman. Ini
penatalaksanaan,
Konselingdan sudah
bagi berkembang
perempuan luas diHIV
hamil dengan sejumlah negara
reaktif juga dengan
harus tingkat
meliputi epidemi
masalah berikut: � Nilai kesiapan untuk mengungkap status HIV dan kepada siapa (mulai pen
HIV yang tinggi.� Rencana persalinan dengan yang paling rendah risiko). Jajagi jejaring sosial. HIV
� Penggunaan
Oleh karena itu Organisasi antiretroviral.
Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu � Jajagi ketersediaan dukungan dan kebutuhan sosial (kelompok dukungan).

� Dukungan gizi
Kementerian Kesehatan menyusun panduanyang memadai, termasuk
ringkas pemenuhan
untuk membantu kebutuhan
tenaga zat besi
kesehatan dan
dalam � Ajarkan cara mengungkapkan status (dengan peragaan dan latihan). Kem
melakukan konselingasam danfolat.
tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, � Bantu pasien untuk merencanakan pengungkapannya. me
� Pemberian
tenaga kesehatan tidak akan ragu ARV dalam
pada bayi segera setelah
mendorong lahir, tes
pasien untuk pemberian kotrimoksasol
HIV sehingga stigma/ � Memotivasi kehadiran pasangan untuk mempertimbangkan tes HIV; gali ten
diskriminasi tidak profilaksis,
lagi ada dalamASI dan makanankesehatan.
pelayanan bayi. hambatan untuk menjalani tes. dis
� Rencana tes HIV pada bayi setelah usia 18 bulan dan tindak lanjut lain terkait � Yakinkan kembali bahwa anda akan menjamin kerahasiaan hasil tes pasien.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
dengan perawatan dan pengobatan yang mungkin diperlukan. kegiatan ini. � Bila salah satu risiko pengungkapan hasil adalah kekerasan rumah tangga,
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung pen
� Tes HIV bagi pasangan. maka bantulah menciptakan lingkungan yang aman.
� Bila pasien tidak ingin mengungkapkan hasil tersebut:
� Yakinkan kembali akan jaminan atas kerahasiaan hasil tes pasien.
C. RUJUKAN KE LAYANAN LAIN YANGKetua Umum PB IDI
DIBUTUHKAN � Telusuri kesulitan dan kendal pengungkapan. Atasi kekhawatiran dan kendala

Semua pasien dengan hasil tes reaktif HARUS dirujuk untuk mendapatan akses komunikasi - latih pasien berkomunikasi.
� Terus memotivasi. Bahas kemungkinan membahayakan orang lain.
pengobatan ARV, pengobatan penyakit terkait HIV dan perawatan lainnya. Pasien dengan
� Hubungkan bantuan tambahan sesuai keperluan (misalnya konselor sebaya).
hasil non reaktif perlu dirujuk untuk mendapatkan informasi lanjut tentang pencegahan.
Semua informasi mengenai pasien perlu ditulis Dr. Prijo
dalam Sidipratomo,
catatan medisSp.Rad(K)
untuk dapat � Khusus untuk perempuan, bahas manfaat dan kerugian mengungkap hasil
dijadikan bukti legal dan untuk dapat ditindak lanjut oleh team kesehatan lainnya. reaktif, melibatkan serta menguji HIV pasangan.

ii 12 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 25 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 23 of 28 - Pages: 34, 23, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTAR
bayi, dan KETUA
mendapat penjelasan UMUM
agar mampu PB IDI
membuat perencanaan yang D. FREKUENSI TES HIV
tepat tentang kehamilan yang datang.
� Kita juga akan bahas dampak psikologis dan emosional dari infeksi HIV dan
Anjuran untuk melakukan tes HIV ulang sangat tergantung pada perilaku berisiko
Masalah HIV AIDS di Indonesia
memberikan dukunganadalah
untuksalah satu masalah
membuka kesehatan
status infeksi anda nasional yang
kepada orang yang masih terus berlangsung pada pasien. Tes HIV ulang setiap 6-12 bulan mungkin
memerlukan penanganan
yang menurut bersama
andasecara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah
perlu mengetahuinya. akan bermanfaat bagi individu berisiko tinggi untuk mendapat pajanan HIV. me
kasus AIDS di�Indonesia mengalami
Diagnosis dini akan membantulonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut
anda menghadapi penyakitperhatian
ini dan Pemeriksaan STI juga menjadi pemeriksaan rutin bagi individu beresiko tinggi kas
semua pihak, terutama
merencanakanpara tenaga
masa kesehatan
depan anda yang memberikan
dengan layanan kesehatan bagi
lebih baik. Perempuan dengan HIV non reaktif sebaiknya di tes ulang sedini mungkin pada sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang setiap kehamilan baru. Tes HIV ulangan pada usia kehamilan lanjut sangat dianjurkan pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk pada semua perempuan hamil dengan HIV non reaktif di daerah dengan tingkat ber
mendapatkan terapipasca
Konseling dan menangani
tes berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. epidemi meluas. Pemeriksaan untuk STI menyeluruh termasuk sifilis juga me
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan direkomendasikan untuk setiap wanita hamil.
� Bila (Voluntary
Tes HIV Sukarela hasil tes reaktif dan telah dikonfirmasi:
HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
Jelaskan bahwa
kesehatan (RS,� Puskesmas berarti
dan Klinik) pasienditersebut
maupun telah
LSM peduli terinfeksi
AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
� Berikan
terdapat 468 pusat layanankonseling pasca
untuk VCT di tes
133dan dukungan di seluruh Indonesia.
kabupaten/kota E. TEKNIK TES HIV ter
� Tawarkan perawatan berkelanjutan
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong dan rencanakan
rendah untuk kunjungan
menjangkautindak lanjut
populasi
� Berikan nasehat
berisiko dan mengetahui status HIVpentinganya
mereka. melakukan
Peran tenaga perilaku seks (dokter,
kesehatan dengan kondom
perawat agar
dan Diagnosis HIV dapat ditegakkan dengan menggunakan 3 metoda yaitu ber
tidak menularkan
bidan) dalam melakukan deteksi HIVkepada
menjadi orang lain penting
semakin dan terhindar dari IMS
karena banyak lain,yang
ODHA dan pemeriksaan antibodi bid
terhindar dari infeksi virus HIV jenis lain. Buat rencana
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider pengurangan perilaku Metoda pemeriksaan antibodi yang tersedia adalah : me
Initiated Testing berisiko
and bersama pasien memudahkan dan mempercepat diagnosis,
Counselling) � Rapid tes Ini
� Berikan saran
penatalaksanaan, dan sudah berkembangkepada pria dewasa untuk tidak
luas di sejumlah melakukan
negara denganhubungan seksual
tingkat epidemi � Elisa pen
HIV yang tinggi. di luar nikah, untuk menghindari penularan kepada orang lain. � Western blot HIV
� Bila perlu, rujuklah pasien untuk mendapatkan layanan pencegahan dan
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu Kebijakan nasional, dalam sudut pandang kesehatan masyarakat dan
perawatan lebih lanjut, seperti kepada dukungan sebaya dan layanan khusus
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam mempertimbangkan infrastruktur layanan kesehatan yang belum merata di seluruh Kem
untuk kelompok rentan.
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, Indonesia, untuk pemeriksaan diagnostik untuk pasien dewasa dan remaja adalah me
� Bila tidak
tenaga kesehatan hasil tesakannonragureaktif
dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ dengan menggunakan strategi 3 (tiga) yaitu menggunakan 3 jenis rapid tes. ten
� Berikan
diskriminasi tidak lagi ada kesempatan pada pasien
dalam pelayanan untuk merasa lega atau bereaksi reaktif
kesehatan. dis
yang lain. Hal yang perlu diperhatikan dalam diagnosis HIV adalah adanya periode jendela.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam Periode jendela adalah suatu keadaan yang terjadi pada awal infeksi HIV, dimana
� Berikan konseling tentang pentingnya tetap non reaktif dengan cara
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. seseorang pada waktu dilakukan test akan didapat hasil non reaktif sedangkan replikasi pen
menggunakan kondom secara benar dan konsisten, atau perilaku seksual
yang lebih aman lainnya. virus mencapai kondisi optimum.
� Buat rencana pengurangan perilaku berisiko bersama
Ketua Umum pasien
PB IDI Kondisi tersebut dapat pula terjadi pada kasus terminal pada fase AIDS ( end stage),
� Apabila pajanan baru saja terjadi atau pasien termasuk dalam kelompok dimana seseorang terdapat gejala infeksi oportunistik pada stadium 4 dan test serologi
risiko tinggi, jelaskan bahwa hasil negatif tersebut dapat berarti tidak menunjukkan hasil non reaktif. Kondisi ini bukan merupakan periode jendela akan tetapi
terinfeksi HIV atau sudah terinfeksi namun belum sempat terbentuk antibodi kondisi non reaktif palsu ( false non reaktif) karena jumlah antibodi terlalu sedikit untuk
untuk melawan virus (disebut Periode Jendela = "Window Period", 3-6 dapat ditangkap oleh rapid tes atau elisa. Pada keadaan ini konfirmasi diagnosis dilakukan
bulan). Tawarkan tes HIV ulang padaDr. 8 minggu kemudian. Sp.Rad(K)
Prijo Sidipratomo, dengan pemeriksaan antigen atau pasien diobati sesuai dengan infeksi oportunistik yg
ditemui dan diulang pemeriksaan antibodi 1 - 2 minggu kemudian.

ii 24 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 13 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 24 of 28 - Pages: 24, 33, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

Pemilihan
KATAjenis pemeriksaan laboratorium
PENGANTAR KETUA UMUM yang tergantung
PB pada
IDI kondisi pasien, � Kami perlu menginformasikan bahwa kami akan mengambil sampel darah
tipe rumah sakit dan kapasitas yang tersedia dan menggunakan sistem laboratorium anda untuk tes HIV, bagaimana pendapat anda?
yang telah divalidasi baik oleh pemerintah maupun berdasarkan evidence. ATAU
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang � Kami akan melakukan tes HIV hari ini, bila anda tidak keberatan
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah ATAU me
kasus
F. AIDS di Indonesia mengalami
PERTIMBANGAN lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian
PROGRAM � Menurut kami tes HIV akan membantu kami dalam memberikan
kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi perawatan karena itu kami akan mengambil darah bila anda tidak sem
pasien HIV Pertimbangan
AIDS. Salah satuuntuk menerapkan
bentuk layanan PITC sangat
tersebut tergantung
adalah daridan
konseling penilaian
tes HIVkeadaan
yang keberatan. Apakah anda setuju? pas
epidemiologi HIV dan infeksi oportunistik di suatu wilayah.
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling Perlu dipastikan
untuk ber
ketersediaan infrastruktur Bila pasien masih mempunyai pertanyaan, berilah informasi yang ia perlukan.
mendapatkan terapi dan menanganiyang terdiri
berbagai dari sumber
masalah dana, sumber
yang dihadapi daya manusia,
oleh pasien. me
ketersediaan layanan standar bagi pencegahan, pengobatan, perawatan dan Bila pasien masih ragu untuk menjalani tes HIV, rujuklah ke sarana KTS untuk
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
dukungan. Ketersediaan kerangka kerja sosial, kebijakan dan peraturan untuk mendapatkan konseling pra tes secara lengkap. Sesi konseling tersebut harus
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
mencegah dampak buruk HIV, seperti diskriminasi, stigma, dan tindak kekerasan membahas kendala yang dihadapi untuk menjalani tes dan menawarkannya
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
termasuk bagian yang perlu dipertimbangkan. Sebelum menerapkan PITC perlu kembali.
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
mempersiapkan kondisi tersebut di atas. Penerapan di daerah memerlukan Bila pasien telah siap, maka mintalah persetujuan yang sebaiknya tertulis:
Jumlah cakupanstrategis
perencanaan layanan tersebut masih tergolong
yang melibatkan semuarendah untukkepentingan
pemangku menjangkau populasi
yang ada, "untuk melakukan tes HIV kami perlukan persetujuan tertulis anda sebagai
berisikotermasuk
dan mengetahui
kelompokstatus HIVdan
sosial mereka.
ODHA Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan
setempat. dasar kami mengambil tindakan " ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang Ingat: pasien berhak untuk menolak menjalani tes HIV karena tes HIV tidak bid
membutuhkan Program
layananPITC harus
medis dan bersinergis
belum diketahuidengan pelaksanaan
status progam
HIV-nya. Layanan PITCVCT. Kedua
(Provider me
pendekatan boleh dipaksakan.
Initiated Testing ini
andmerupakan modelmemudahkan
Counselling) yang saling melengkapi sesuai dengan perencanaan
dan mempercepat diagnosis, Ini
strategis di masing-masing daerah. Di Indonesia, pelaksanaan
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan PITCtingkat
harus epidemi
didukung pen
HIV yangdengan
tinggi. layanan konseling lanjutan dan pengobatan. Petugas kesehatan terdiri dari HIV
dokter, perawat, bidan dan harus bekerjasama dengan konselor untuk layanan � Bila pasien perlu informasi tambahan, bahas keuntungan dan pentingnya
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu mengetahui status HIVnya.
konseling lanjutan sesuai dengan kebutuhan klien terkait dengan dukungan lebih
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam Kem
lanjut. Petugas kesehatan harus berkoordinasi dengan konselor untuk peningkatan Hal yang perlu disampaikan:
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
kualitas konseling lanjutan. � Hasil tes akan membantu tenaga kesehatan untuk membuat diagnosis yang
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ ten
lebih tepat dan memastikan terapi tindak lanjut secara efektif.
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
� Bila hasil tes anda non reaktif, diagnosis HIV dapat disingkirkan dan
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam memberikan konseling untuk membantu anda agar tetap non reaktif.
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. � Bila hasil anda reaktif, anda akan dibantu untuk melindungi diri dari re-
pen
infeksi dan mencegah pasangan anda terinfeksi
� Anda akan diberi perawatan dan terapi untuk mengendalikan penyakit, di antaranya:
Ketua Umum PB IDI
- profilaksis kotrimoksasol;
- pemeriksaan berkala dan dukungan;
- pengobatan infeksi; dan
- terapi antiretroviral (ART)- jelaskan tempat untuk mendapatkan dan cara
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) penggunaannya. (Lihat Buku Bagan Perawatan HIV Kronik)
� Anda akan mendapatkan tindakan untuk mencegah penularan dari ibu ke

ii 14 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 23 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 25 of 28 - Pages: 32, 25, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

�KATA
BerikanPENGANTAR KETUA UMUM PB IDI
informasi penting HIV/AIDS BAB V
� Informasikan jaminan konfidensialitas dan artinya
� minta persetujuan tertulis. Perlu diinformasikan bahwa apabila pasien
Masalah HIV AIDS di Indonesia
konselingadalah salah maka
satu masalah kesehatan nasional yang
merasaiperlu
memerlukan penanganan
lebih lanjut akan dirujuk.
bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah
MONITORING DAN EVALUASI me
� Beri jaminan jika reaktif maka pasien akan mendapatkan perawatan dan
kasus AIDS di Indonesia
pengobatan mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan pada tingkat pelaksana maupun tingkat sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang yang lebih tinggi. Pada tingkat pelaksana monitoring dibutuhkan sebagai bagian dari pas
bertujuan1.tidak hanya untuk informasi
menegakkan diagnosis upaya kendali mutu pelayanan sedangkan pada tingkat program, digunakan untuk
Memberikan penting HIVnamun juga memberikan konseling untuk ber
mendapatkanKatakan:
terapi dan"HIVmenangani berbagai perencanaan dan kebijakan.
adalah virus ataumasalah
kuman yangyangdihadapi oleh pasien.
dapat merusak bagian tubuh me
Layananmanusia
tes dan yang
konseling
diperlukan untuk melindungi dari serangan penyakit. Tesdan
HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling HIV Pada tingkat pelaksana, hal yang dapat dipertimbangkan untuk dimonitoring adalah
Tes HIV Sukarela
dapat(Voluntary
menentukanHIV Counselling
apakah Anda and Testing/VCT),
telah terinfeksi yangoleh
dilakukan di sarana
virus tersebut. 1. Ratio antara jumlah pasien yang ditawarkan tes dengan jumlah pasien yang Tes
kesehatan (RS,Pemeriksaan
Puskesmas dan iniKlinik) maupunpemeriksaan
merupakan di LSM peduli darah
AIDS. Hingga
sederhanatahunyang
2008dapat
telah menolak kes
terdapat 468 pusat layanandiagnosis.
memperjelas untuk VCTSetelah
di 133 menjalani
kabupaten/kota di seluruh
tes, kami Indonesia. layanan
akan memberikan 2. Rasio antara jumlah pasien yang menerima tes dengan jumlah dengan hasil ter
Jumlah konseling untuk membahas
cakupan layanan tersebut masihlebihtergolong
dalam tentang
rendahHIV/AIDS. Bila hasil populasi
untuk menjangkau tes Anda tes reaktif ( dapat menunjukkan data incidence rate)
positif, kamistatus
berisiko dan mengetahui akan HIVmemberikan
mereka. Peran informasi
tenagadankesehatan
layanan untuk
(dokter,mengendalikan
perawat dan 3. Rasio jumlah pasien yang dinyatakan reaktif dengan jumlah pasien yang ber
bidan) dalam penyakit
melakukanAnda. deteksi Termasuk
HIV menjadi obatsemakin
antiretroviral
penting dan
karenaatau obatODHA
banyak lain untuk
yang mendapatkan akses kotrimoksasol dan ARV bid
membutuhkanmengatasi
layanan medispenyakit.
dan Di samping
belum itu, kami
diketahui statusakan membantu
HIV-nya. Layanandengan
PITC dukungan
(Provider 4. Persentase pasien yang didapat di rawat jalan dan rawat inap me
dalam and
Initiated Testing hal pencegahan
Counselling) penyakit dan membuka
memudahkan dan diri. Bila hasilnya non
mempercepat reaktif,
diagnosis, 5. Perbandingan pasien yang ditesting dari setiap unit rawat jalan Ini
makadan
penatalaksanaan, kitasudah
akan berkembang
lebih mengupayakan agar Anda
luas di sejumlah bertahan
negara dengan tetap non reaktif."
tingkat epidemi Dari data tersebut kemudian dapat dilakukan evaluasi semua hal yang pen
HIV yang tinggi. menghambat implementasi PITC, diantaranya HIV
Oleh karena itu Organisasi Profesi Kesehatan (IDI, IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu � Kinerja dan kapasitas petugas
2. Kesehatan
Kementerian Penjelasan prosedurpanduan
menyusun untuk menjamin
ringkas untukkonfidensialitas
membantu tenaga kesehatan dalam � Alur layanan, sistem layanan ( terintegrasi atau terkotak-kotak) dan rujukan Kem
Katakan:dan
melakukan konseling "Hasil
tes HIVtesbagi
HIV klien
ini bersifat rahasia,
atau pasien. Kamiterkait dengan
berharap penanganan
melalui HIV
panduan ini, � Aspek lain yang menghambat pasien seperti sistem pendanaan kesehatan me
yang memerlukan kerja sama tim, maka status HIV
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/Anda hanya diketahui (Jamkesmas) yang rumit, komunikasi antar petugas, logistik reagen, obat, dll ten
oleh lagi
diskriminasi tidak Anda adadan tim pelayanan
dalam medis yangkesehatan.
akan memberikan perawatan terkait dengan dis
HIV kepada anda yang tahu. Artinya, petugas Jika dari data diatas didapat hasil yang kurang memuaskan maka evaluasi
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang kami
telah tidak diizinkandalam
berkontribusi untuk
menyeluruh untuk sistem pelayanan seperti jam kerja, sistem pembiayaan kesehatan,
memberiinitahukan
penyusunan panduan dan jugahasil tes anda
kepada pihakkepada
GF-ATMorangyanglain yang
telah tidak berkepentingan
mendukung kegiatan ini. pen
tanpa seizin anda. Untuk memberitahukannya kepada orang lain sepenuhnya jumlah petugas, logistik, kapasitas petugas, komunikasi petugas, dll di semua lini perlu
menjadi hak Anda. dilakukan. Hal ini dapat menjadi bagian dari kendali mutu pelayanan dan jasa.
Ketua Umum PB IDI

3. Meyakinkan kesediaan pasien untuk menjalani tes dan meminta persetujuan A. JAMINAN MUTU LAYANAN
pasien (informed consent). Tes HIV dijalankan sesuai dengan standar pelayanan laboratorium kesehatan
Informed consent artinya pasien telah diberi informasi secukupnya tentang pemeriksa HIV dan infeksi oportunistik, terbitan Kementerian Kesehatan tahun 2006
HIV/AIDS dan Tes HIV, sepenuhnya memahaminya dan karenannya
Dr. Prijo Sidipratomo, menyetujui
Sp.Rad(K) dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 370/Menkes/SK/III/
untuk menjalani tes HIV. 2007 tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan . Untuk daerah-

ii 22 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 15 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 26 of 28 - Pages: 26, 31, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

daerah KATA
terpencilPENGANTAR
dapat dilakukan olehKETUA
perawat yang
UMUMterlatih (mengacu
PB IDI pada pedoman (LAMPIRAN 1, halaman 37)
VCT terbitan Kementerian Kesehatan 2005.). Contoh : "Kami akan mencari penyebab penyakit Anda. Untuk mendiagnosis dan
Mutu layanan testing dan konseling diatur melalui beberapa peraturan antara lain: mengobati penyakit Anda, kami perlu melakukan pemeriksaan infeksi tifoid, TB
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
a. Kepmenkes No. 1507/MENKES/SK/X/2005 mengenai Pedoman Pelayanan Konseling dan HIV, kecuali bila Anda keberatan.
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
dan Testing HIV/AIDS Secara Sukarela (Voluntary Counselling and Testing). Contoh lain: "penyakit anda mungkin terkait dengan HIV, kalau kita tahu, maka
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian kas
b. Kepmenkes No. 241/Menkes/SK/IV/2006 mengenai Standar Pelayanan anda akan mendapat pengobatan yang tepat dan obat HIV tersedia gratis di Indo-
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi sem
Laboratorium Kesehatan Pemeriksa HIV dan Infeksi Oportunistik. nesia dan di sarana ini
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang pas
c. Kepmenkes No. 832/Menkes/SK/X/2006 mengenai Penetapan Rumah Sakit Rujukan Atau dengan kalimat yang sesuai dengan budaya dan penerimaan masyarakat
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk ber
Bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dan Standar Pelayanan Rumah Sakit Rujukan setempat yang intinya serupa dengan yang terkandung dalam kalimat di atas.
mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien. me
Odha dan Satelitnya.
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Penawaran tes HIV secara rutin Tes
B. SUMBER
kesehatan (RS, PuskesmasDAYA MANUSIA
dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
terdapat 468 pusat layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Penawaran tes HIV secara rutin dan konseling berarti menawarkan tes HIV kepada ter
1. Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas : semua pasien pengunjung layanan medis yang masih aktif secara seksual tanpa
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
berisiko dan mengetahui status HIV mereka.
Profesi menganjurkan pelatihanPeran
bagi tenaga
tenaga kesehatan
medis dan(dokter, perawat
penyegaran ilmudan
dan memandang keluhan utamanya. ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak
keterampilan dalam Konseling dan Tes HIV melalui Pendidikan Kedokteran ODHA yang Contoh : "Salah satu kebijakan di layanan kami adalah menawarkan ke setiap pasien bid
membutuhkanBerkelanjutan/CPD/CME.
layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider untuk mendapatkan kesempatan menjalani pemeriksaan HIV agar kami dapat me
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, segera memberikan perawatan dan pengobatan selagi Anda di sini dan merujuk Ini
2. Perlindungan
penatalaksanaan, dan sudah SDM: berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi untuk tindak lanjut setelah Anda pulang, kecuali bila Anda keberatan. Kami akan pen
HIV yang tinggi.Tenaga kesehatan yang melakukan konseling dan tes HIV di sarana layanan memberikan konseling dan menyampaikan hasilnya. HIV
Oleh karena itu Organisasi
kesehatan Profesi
dilindungi Kesehatan
melalui (IDI, IBI,
UU Praktek PPNI, ISFI,dan
Kedokteran IAKMI) membantu
prosedur standar
Kementerian Kesehatan menyusunsetempat
layanan kesehatan panduan ringkas untuk membantu
Serta Manual Rekam Medis tenaga
Tahun kesehatan
2006 dari dalam
Konsil Kem
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui
Kedokteran Indonesia (KKI) serta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor panduan ini, Baik pemeriksaan untuk diagnostik maupun sebagai penawaran me
tenaga kesehatan tidak akan
36 Tahun 2009ragu dalam
Tentang mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/
Kesehatan. rutin, maka seharusnya pasien selalu diberi informasi pra-tes ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. di bawah. dis
3. Mutu Konseling Informasi dapat disampaikan secara individu atau secara
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan panduan
Perangkatini dan
untukjuga kepada
menilai pihak
mutu GF-ATM
layanan yang telah
termasuk mendukungkinerja
mengevaluasi kegiatan ini.
seluruh kelompok oleh tenaga kesehatan dan pekerja sosial. pen
staf, penilaian mutu konseling melalui kegiatan supervisi, melakukan
pertemuan berkala dengan para konselor, kotak saran, penilaian oleh pengguna
jasa, mengukur seberapa jauh konselor mengikuti Ketuaaturan
Umumprotokol.
PB IDI Informasi pra tes dan edukasi untuk pasien dewasa*
Perangkat jaminan mutu konseling: � Informasi pra tes dapat diberikan oleh seorang dokter, perawat, atau konselor.
� Formulir kepuasan pelanggan
Informasi dapat disampaikan secara individu atau secara kelompok oleh tenaga
� Syarat Minimal layanan sesuai yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan
kesehatan.
dan WHO. Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
� Informasi pra tes sebaiknya terpusat pada tiga komponen di bawah ini:
� Pengamatan langsung ketika proses konseling berjalan seizin pasien/klien.

ii 16 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 21 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 27 of 28 - Pages: 30, 27, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

Tes HIV dan Konseling


KATA PENGANTAR KETUA UMUM PB IDI 4. Mutu Tes HIV

Tes HIV dan konseling atas Inisiasi petugas kesehatan terdiri Mutu tes HIV dilakukan melalui
Masalah
dari 3 HIV
tahap AIDS
: di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang � Pemantapan mutu internal bertujuan untuk mencegah kesalahan
memerlukan penanganan
� Informasi prabersama
tes dansecara komprehensif.
edukasi (hal. 25) Sejak 10 tahun terakhir, jumlah pemeriksaan dan mengawasi proses agar mendapatkan hasil pemeriksaan me
kasus AIDS di�Indonesia mengalami
Tes HIV (hal. 35) lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian yang tepat dan benar. Kegiatan ini meliputi tersedianya protap untuk seluruh kas
semua pihak, �terutama
Konseling para tenaga kesehatan
pasca-tes. (hal.28) yang memberikan layanan kesehatan bagi kegiatan, format pencatatan, sediaan kontrol sampel. sem
pasien HIV AIDS. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV yang � Pemantapan mutu eksternal dilakukan secara berjenjang dan berkala, pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk meliputi : ber
mendapatkan � uji silang (cross check) sampel,
Saat terapi
dan cara danmenyarankan
menangani berbagai
tes masalah yang dihadapi oleh pasien. me
� supervisi dan
Layanan tes dan konseling HIV saat ini masih dilakukan dalam bentuk Konseling dan
Perlu ditawarkan tesHIV
HIVCounselling
dan konseling: � uji profisiensi (panel tes)
Tes HIV Sukarela (Voluntary and Testing/VCT), yang dilakukan di sarana Tes
� Setiap kali pasien datang dengan gejala atau tanda
kesehatan (RS, Puskesmas dan Klinik) maupun di LSM peduli AIDS. Hingga tahun 2008 telah kes
terdapat 468 pusatyang mengarah
layanan untukpada
VCTinfeksi
di 133 HIV, atau
kabupaten/kota di seluruh Indonesia. ter
� Setiap pasien yang aktif secara seksual yang belum
Jumlah cakupan layanan tersebut masih tergolong rendah untuk menjangkau populasi
diketahui status HIVnya dan akan medapatkan
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan ber
manfaat dari hasil konseling dan tes HIV.
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang bid
Dalam situasi klinik ada dua keadaan di mana tes HIV perlu
membutuhkan layanan medis dan belum diketahui status HIV-nya. Layanan PITC (Provider me
ditawarkan:
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, Ini
� Pemeriksaan diagnostik sebagai kelengkapan dalam
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah negara dengan tingkat epidemi pen
mendiagnosis pasien
HIV yang tinggi. HIV
� Penawaran rutin bagi pengunjung klinik untuk layanan
Oleh karena itu Organisasi
kesehatan Profesi
selain HIV Kesehatan
(ANC, (IDI, lain,
TB, penyakit IBI, PPNI, ISFI, IAKMI) membantu
keluarga
Kementerian Kesehatan menyusun
berencana, panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam
IMS dsb.) Kem
melakukan Pada kedua situasi di atas,klien
konseling dan tes HIV bagi atau pasien
setiap pasien. berhak
Kami berharap
untuk melalui panduan ini, me
tenaga kesehatan
menolaktidak akanmenjalani
untuk ragu dalampemeriksaan
mendorong pasien
lab -untuk tes HIV sehingga stigma/
disebut ten
diskriminasi tidak
"opt out". lagi ada dalam pelayanan kesehatan. dis
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan panduan ini dan juga kepada pihak GF-ATM yang telah mendukung kegiatan ini. pen

Tes Diagnostik
Ketua Umum PB IDI
Tes diagnostik sebagai bagian dari proses klinis dalam menentukan diagnosis
pasien. Bila ada gejala yang sesuai dengan infeksi HIV, jelaskan bahwa akan
dilakukan pemeriksaan HIV dalam rangka menegakkan diagnosis.
Tes diagnostik HIV sebaiknya ditawarkan seperti tersebut diatas kepada semua
Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K)
pasien dengan kondisi seperti pada "Pertimbangkan Penyakit Terkait - HIV"

ii 20 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 17 ii

Cyan Magenta Yellow Black


Buku Pedoman Penerapan 25-6-2011.pdf, Flat 28 of 28 - Pages: 28, 29, 06/27/11 01:17 PM

KONSELING
KONSELINGDAN
DANTESTESHIVHIVATAS
ATASINISIASI
INISIASIPETUGAS
PETUGASKESEHATAN
KESEHATAN KONSELING DAN TES HIV ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN KON

KATA PENGANTARBAB
KETUA
VI UMUM PB IDI A. PANDUAN KOMUNIKASI PADA TES HIV DAN KONSELING
ATAS INISIASI PETUGAS KESEHATAN
Masalah HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang
ALUR PENYELENGGARAAN TES HIV DAN
memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir, jumlah me
Pemberian informasi kunci tentang HIV
kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian
KONSELING ATAS INISIASI PETUGAS kas
semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi Jelaskan cara penularan HIV sem
pasien HIV AIDS. Salah satu Bagan bentuk1.layanan
Bagan tersebut
Alur Layanan adalah konseling dan tes HIV yang
PITC HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh. Orang yang terinfeksi pas
bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis namun juga memberikan konseling untuk HIV mungkin tidak merasa sakit pada awalnya, tetapi perlahan-lahan sistem ber
mendapatkan terapiKIEdan menangani berbagai masalah Kontakyang
awal antara petugas
dihadapi olehdan pasien.
pasien me
untuk pasien Petugas menginformasikan pentingnya tes HIV
kekebalan tubuh akan rusak. Dia akan menjadi sakit dan tidak mampu melawan
Layanan tes dan(optional)
konseling HIV saat ini masih Banyakdilakukan

dalam
pasien tertentu bentuk
juga mengidap HIVKonseling dan infeksi. Sekali seseorang terinfeksi HIV, dia dapat menularkan virus tersebut
Edukasi diberikan selama pasien Diagnosis
� HIV
Tes HIV Sukarela (Voluntary HIV Counselling and Testing/VCT), yang dilakukan untuk kepentingan perawatan medis
di sarana ke orang lain. Tes
menunggu giliran, pilih salah satu cara: Sekarang tersedia obat untuk HIV

kesehatan (RS,Edukasi
Puskesmas

dan Klinik)
kelompok oleh petugas atau
maupun di LSM peduli AIDS.
Informasi tentang kebijakan UPK Hingga tahun 2008 telah � HIV dapat ditularkan melalui : kes
dengan AVA
terdapat 468 pusat Semua pasien tertentu

layanan untuk VCT di 133 kabupaten/kota diakan dites HIV
seluruh nya kecuali
Indonesia. � Cairan tubuh yang terinfeksi HIV seperti : semen, cairan vagina atau darah ter
Poster
� pasien menolak
Jumlah cakupan
Brosur
� layanan tersebut masih Petugastergolongmenjawab
rendahpertanyaan
untukpasien
menjangkau populasi selama hubungan seksual yang tidak aman.
berisiko dan mengetahui status HIV mereka. Peran tenaga kesehatan (dokter, perawat dan � Tranfusi darah yang terinfeksi HIV. ber
bidan) dalam melakukan deteksi HIV menjadi semakin penting karena banyak ODHA yang � Pengguna napza suntik yang bertukar jarum suntik tidak steril. bid
membutuhkan layanan Pasien setuju
medisTesdan
HIV belum diketahui status Pasien menolak Layanan
HIV-nya. Tes HIV PITC (Provider � Alat tato / skin piercing. me
( dengan informed consent ) Petugas mengulang informasi tentang pentingnya tes HIV
Initiated Testing and Counselling) memudahkan dan mempercepat diagnosis, � Dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayinya selama: Ini
Bila masih menolak juga
penatalaksanaan, dan sudah berkembang luas di sejumlah
Sarankan
� sebagai negara dengan
alternatif untuk tingkat
ke klinik KTS dan epidemi
i. kehamilan; pen
Tes Cepat HIV pulangkan
HIV yang tinggi. ii. melahirkan dan persalinan; dan HIV
Tes Cepat HIV dilaksanakan oleh Petugas Pada kunjungan berikutnya diulangi informasi tentang

Olehatau di Laboratorium
karena itu Organisasi Profesi Kesehatan pentingnya
(IDI,tesIBI,
HIV PPNI, ISFI, IAKMI) membantu iii.menyusui
Kementerian Kesehatan menyusun panduan ringkas untuk membantu tenaga kesehatan dalam HIV tidak dapat ditularkan lewat berpelukan atau berciuman, atau gigitan Kem
Petugas menyampaikan hasil tes nyamuk.
melakukan konseling dan tes HIV bagi klien atau pasien. Kami berharap melalui panduan ini, me
kepada pasien
tenaga kesehatan tidak akan ragu dalam mendorong pasien untuk tes HIV sehingga stigma/ Pemeriksaan darah khusus (tes HIV) dapat dilakukan untuk mencari tahu ten
diskriminasi tidak lagi ada dalam pelayanan kesehatan. apakah seseorang terinfeksi HIV. dis
KamiPasien dengan hasil tes HIV non reaktif
ucapkan terima kasih kepada semua pihak Pasien dengan
yang hasil
telah Tes berkontribusi
HIV Reaktif dalam
Petugas memberikan hasil tes non reaktif
� Petugas informasikan hasil tes HIV reaktif

penyusunan Berikan
panduan

ini dan juga kepada
pesan tentang pencegahan pihak GF-ATM yang telah mendukung
Berikan dukungan kepada pasien dalam

kegiatan ini. pen
secara singkat menanggapi hasil tes Lihat Bagan 1 diatas
� Sarankan untuk ke klinik KTS untuk � Informasikan perlunya perawatan dan
konseling pencegahan lebih lanjut pengobatan HIV
� Anjurkan agar pasangannya mau � Informasikan cara pencegahan
Ketua Umum penularan
PB kepada
IDI Untuk pasien rawat jalan, maka ada option untuk memberikan informasi kepada
menjalani tes HIV karena ada pasangan
kemungkinan dia reaktif � Sarankan agar pasangan di tes HIV pasien selama menunggu giliran di ruang tunggu seperti tercantum di kotak pertama
� Tercatat di klinik KTS kiri atas.

Rujukan Rujukan
Beri informasi tentang klinik KTS terdekat � Berikan surat
Dr. rujukan
Prijo ke PDP
Sidipratomo, Sp.Rad(K)
atau layanan klinik terkait (klinik IMS, � Informasikan sumber dukungan yang ada di
PTRM dsb) sesuai kesepakatan dengan klien masyarakat

ii 18 PEDOMAN
PEDOMANPENERAPAN
PENERAPAN PEDOMAN PENERAPAN 19 ii

Cyan Magenta Yellow Black

Anda mungkin juga menyukai