Anda di halaman 1dari 2

A.

Penurunan Tegangan Antarmuka

J.J. Taber membuat hubungan antara perubahan bilangan kapiler dengan perubahan
saturasi minyak.Pada injeksi air, harga bilangan kapiler sekitar 10-6. Untuk
meningkatakan perolehan minyak, maka harga ini harus dinaikkan menjadi lebih besar
dari 10-4. Bila viskositas dan kecepatan konstan, maka untuk menaikkan bilangan kapiler
dilakukan dengan menurunkan tegangan antarmuka sampai ribuan kali atau lebih.
Kebanyakan minyak mempunyai tegangan antar muka 25 dyne/cm, sedang dengan
injeksi alkaline dapat mencapai 0,001 dyne/cm. Mekanisme ini berkaitan dengan
bilangan asam, gravitasi dan viskositas. Bilangan asam adalah sejumlah miligram Kalium
hidroksida (KOH) yang diperlukan untuk menetralisasikan satu gram minyak mentah (ph
menjadi 7.0). Untuk hasil yang baik setidaknya mempunyai bilangan asam 0,5 mg
KOH/gr minyak mentah atau lebih.

B. Emulsifikasi
Ada dua sistem pengaliran emulsi, yaitu emulsifikasi entrainment (emulsifikasi dan
penderetan) serta emulsifikasi entrapment (emulsifikasi dan penjebakan).
Emulsifikasi entrainment yaitu bila emulsi yang terjadi akibat reaksi NaOH dengan
minyak di reservoir, kemudian emulsi tersebut masuk ke dalam air injeksi dan mengalir
bersama sebagai minyak-minyak yang halus. Alkaline mempunyai sifat dapat mencegah
minyak menempel pada permukaan pasir. Kondisi tersebut diperlukan selama penderetan
kontinyu terjadi untuk mempertahankan tegangan antar muka yang rendah saat campuran
bergerak melewati reservoir.
Emulsifikasi entrapment yaitu bila emulsi tersebut selama proses pengalirannya ada
sebagaian yang terperangkap kembali sehingga sedikit menghambat bergeraknya air
injeksi, dan mobilitas air injeksi menjadi berkurang. Maka akan memperbaiki efisiensi
penyapuan vertikal dan horisontal.
Keuntungan lain pada emulsifikasi ini adalah sifat pergerakan front-nya :
1. Bersamaan dengan terjadinya perubahan kebasahan dari water-wet menjadi oil wet, di
dekat front bagian belakang yang mengandung sedikit emulsi akan terbentuk film
(lamella).
2. Terbentuknya lamella akan menghambat aliran injeksi pada pori-pori, mengakibatkan
gradien tekanan yang besar di belakang front.
3. Pada saat lamella melalui kerongkongan pori, ia akan pecah, menjadikan gradien
saturasi yang tajam di daerah front.

C. Perubahan Kebasahan
Tenaga kapiler cenderung untuk menahan minyak pada media berpori. Hal ini dapat
dikurangi, dihilangkan atau diubah dengan mekanisme perubahan kebasahan. Pada
injeksi alkaline ada dua kemungkinan terjadinya perubahan kebasahan, yaitu perubahan
kebasahan dari water-wet menjadi oil-wet dan sebaliknya.
1. Perubahan kebasahan dari water-wet menjadi oil-wet
Mekanisme yang terjadi pada perubahan kebasahan dari water-wet menjadi oil-wet,
sebagai berikut : a. Pada saat konsentrasi zat perubah kebasahan naik, batuan water-
wet berubah jadi oil-wet, akibatnya tenaga kapiler akan mendorong minyak pada
kerongkongan pori yang lebih sempit. b. Pada saat yang bersamaan zat perubah itu
akan menurunkan tegangan antarmuka, akibatnya minyak akan pecah dan menjalar
sepanjang kerongkongan pori. c. Bila zat perubah kebasahan tersebut turun, batuan
mulai berubah lagi menuju water-wet sehingga mengakibatkan minyak menjadi retak-
retak sepanjang kerongkongan pori. d. Bila batuan tersebut sudah menjadi water-wet
kembali, maka minyak yang retak-retak akan pecah dan lepas dari batuan, kemudian
mengalir melalui kerongkongan pori bersama air injeksi.

2. Perubahan kebasahan oil-wet menjadi water-wet


Banyak peneliti yang menyatakan bahwa kenaikan perolehan minyak pada perubahan
kebasahan adalah dari oil-wet menjadi water-wet. Hal penting pada perubahan
kebasahan ini adalah perubahan permeabilitas relatif minyak dan air yang
menyertainya, dimana hal ini akan membantu terhadap perbaikan mobilty ratio
penginjeksian atau akan menurunkan WOR, sehingga terjadi kenaikan perolehan
minyak.

D. Peleburan Rigid Interfacial Film.


Beberapa hidrokarbon mempunyai kecenderungan untuk membentuk rigid . Film
ini akan hancur dan masuk ke dalam minyak, tetapi prosesnya sangat lambat. Bila film
ini masuk ke dalam ruang pori yang kecil, maka ia akan melipat membentuk simpul-
simpul yang mengakibatkan minyak tidak dapat keluar dari media berpori. Dengan
injeksi alkaline, padatan film akan pecah atau larut terbawa gerakan minyak sisa.

Anda mungkin juga menyukai