Anda di halaman 1dari 11

A.

Taksonomi Bloom

Proses pembelajaran di kelas merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah.


Sebelum pelaksanaan pembelajaran guru perlu merumuskan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Tujuan pembelajaran tersebut perlu lebih awal diinformasikan kepada
siswa. Apabila dalam pengajaran tidak disebutkan tujuannya, siswa tidak tahu mana
pelajaran yang penting dan mana yang tidak.
Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan.
Taksonomi tujuan pendidikan merupakan suatu kategorisasi tujuan pendidikan, yang
umumnya digunakan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan kurikulum dan tujuan
pembelajaran. Taksonomi tujuan terdiri dari domain-domain kognitif, afektif dan
psikomotor. Berbicara tentang taksonomi perilaku siswa sebagai tujuan belajar, saat ini
para ahli pada umumnya sepakat untuk menggunakan pemikiran dari Bloom (Gulo, 2005)
sebagai tujuan pembelajaran, yang dikenal dengan sebutan taksonomi Bloom (Bloom’s
Taxonomy). Menurut Bloom perilaku individu dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga)
ranah, yaitu:

1. Ranah kognitif; ranah yang berkaitan aspek-aspek intelektual atau berfikir/nalar, di


dalamnya mencakup: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension),
penerapan (application), penguraian (analysis), memadukan (synthesis), dan penilaian
(evaluation);

2. Ranah afektif; ranah yang berkaitan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat,
sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya, di dalamnya mencakup: penerimaan
(receiving/attending), sambutan (responding), penilaian (valuing), pengorganisasian
(organization), dan karakterisasi (characterization); dan

3. Ranah psikomotor; ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang


melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi psikis.
Ranah ini terdiri dari : kesiapan (set), peniruan (imitation), membiasakan (habitual),
menyesuaikan (adaptation) dan menciptakan (origination). Taksonomi ini merupakan
kriteria yang dapat digunakan oleh guru untuk mengevaluasi mutu dan efektivitas
pembelajarannya.
a. Taksonomi Bloom Sebelum Direvisi

Benjamin Bloom (February 21, 1913 - September 13, 1999) adalah seorang ahli
psikologi pendidikan Amerika yang memberikan sumbangan pemikiran yang cukup
berarti, yaitu mengklasifikasikan tujuan pembelajaran (classification of educational
objectives) dan teori belajar tuntas (the theory of mastery learning). Dari hasil
penelitiannya, Bloom membangun taksonomi tujuan pembelajaran atau "taxonomy of
educational objectives" yang mengklasifikasikan tujuan pembelajaran yang berbeda-beda.
Bloom dan Krathwohl telah memberikan banyak inspirasi kepada banyak orang yang
melahirkan taksonomi lain.prinsip-prinsip dasar yang digunakan oleh 2 orang ini ada 4
buah,yaitu:
1. Prinsip metodologis
Perbedaan-perbedaan yang besar telah merefleksi kepada cara-cara guru dalam
mengajar.
2. Prinsip Psikologis
Taksonomi hendaknya konsisten dengan fenomena kejiwaan yang ada sekarang.
3. Prinsip Logis
Taksonomi hendaknya dikembangkan secara logis dan konsisten.
4. Prinsip Tujuan
Tingkatan-tingkatan tujuan tidak selaras dengan tingkatan-tingkatan nilai-nilai.tiap-
tiap jenis tujuan pendidikan hendaknya menggambarkan corak yang netral.

Atas dasar prinsip ini maka taksonomi disusun menjadi suatu tingkatan yang
menunjukkan tingkat kesulitan. Sebagai contoh: mengingat fakta lebih mudah daripada
memberikan pertimbangan. Tingkatan kesulitan ini juga merefleksi kepada kesulitan
dalam proses belajar mengajar. Sudah banyak diketahui bahwa mula-mula taksonomi
Bloom terdiri dari dua bagian yaitu kognitif domain dan afektif domain. Pencipta dari
kedua taksonomi ini merasa tidak tertarik pada psikomotor domain karena mereka melihat
hanya ada sedikit kegunaanya di sekolah menengah dan Universitas (Bloom 1956).
Akhirnya Simpson melengkapi dua domain yang ada dengan psikomotor domain (1966).
Namun sebenarnya pemisahan antara ketiga domain ini merupakan pemisahan yang
dibuat-buat, karena manusia merupakan suatu kebulatan yang tidak dapat dipecah-pecah
sehingga egala tindakannya merupakan suatu kebulatan.
Saat ini sudah banyak diketahui oleh umum bahwa apa yang dikenal sebagai
taksonomi Bloom (1956) sebenarnya merupakan hasil kelompok penilai di Universitas
yang terdiri dari B.S Bloom Editor M.D.Engelhart, E.Furst, W.H. Hill dan D.R Krathwol,
yang kemudian didukng pula oleh Ralp Wtyler.
Secara garis besar, Bloom bersama kawan-kawan merumuskan tujuan-tujuan
pendidikan pada 3 tingktan :
1. kategori tingka laku yang masih verbal
2. perluasan kategori menjadi sederhana
3. Tingkah laku konkret yang terdiri dari tugas-tugas (task) dalam pertanyaan-pertanyaan
sebagai ujian dan butir-butir soal.
Ada tiga ranah atau domain besar, yang terletak pada tingkatan ke-2 yang
selanjutnya disebut taksonomi yaitu :
1. Ranah Kognitif (Cognitif Domain)
2. Ranah Afektif ( Afektive domain)
3. Ranah Psikomotor (Psychomotor domain)

1. Ranah kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut
Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah
kognitif. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai
dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau
aspek yang dimaksud adalah:
a. Pengetahuan/hafalan/ingatan (Knowledge)
Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata knowledge
dalam taksonomi Bloom. Pengetahuan atau ingatan adalah merupakan proses berfikir
yang paling rendah. Maknanya tidak sepenuhnya tepat sebab dalam istilah tesebut
termasuk pula pengetahuan faktual disamping pengetahuan hafalan atau untuk diingat
seperti rumus, batasan, definisi, pasal dalam undang-undang, nama tokoh, nama-nama
kota. Dilihat dari segi proses belajar, isyilah-istilah tersbut memang perlu dihafal dan
diningat agar dapat dikuasai sebagai dasar bagi pengetahuan atau pemahaman konsep-
konsep lainnya. Dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut untuk dapat
mengenali atau mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah-istilah dan lain
sebagainya tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. Kata kerja operasional
sebagai berikut: menyebutkan, menunujukkan, mengenal, mengingat kembali,
menyebutkan definisi, memilih dan menyatakan.
b. Pemahaman (comprehension)
Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah
mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.
c. Apikasi (application)
Aplikasi adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan
ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-
teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret.
d. Analisis (analysis)
Dalam analisis, siswa diminta untuk menganalisis suatu hubungan atau situasi
yang kompleks atas konsep-konsep dasar.
e. Sintesis (syntesis)
Sintesis merupakan suatu proses yang meminta siswa agar bias menyusun
kembali hal-hal yang spesifik agar dapat mengembangkan struktur baru. Dengan
singkat dapat dikatakan bahwa dengan soal sintesis ini siswa diminta untuk melakukan
generalisasi.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi (evaluation) adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi dalam
ranah kognitif menurut taksonomi bloom.Evaluasi disini merupakan kemampuan
seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide,atau
kemampuan mengambil keputusan.

2. Penerapan Taksonomi Bloom Sebelum Revisi Dalam Pembelajaran Matematika


1. Jenjang SD
2. Jenjang SMP
 Bab Fungsi

a. Pengetahuan
Apa yang dimaksud dengan fungsi?
Berikan sebuah contoh fungsi. Apakah y=2x+5 merupakan fungsi?
b. Pemahaman
Apa ciri-ciri sebuah fungsi ?
Apa bedanya fungsi dengan relasi ?
c. Aplikasi
Diketahui fungsi biaya dan pendapatan terhadap banyaknya barang yang
diproduksi, tentukan kapan sebuah laba dapat diperoleh ?
d. Analisis
Selidiki apakah persamaan 2x+3y+5=0 sebuah fungsi atau bukan !
e. Sintesis
Nyatakan biaya dan pendapatan sebagai fungsi dari banyaknya barang yang
diproduksi kemudian gambar grafik fungsi biaya dan pendapatan dalam
sistem koordinat yang sama !
f. Evaluasi
Diberikan sebuah fungsi biaya dan pendapatan 2P=5Q+20, apa yang
terjadi apabila pajak sebesar 10% atas pendapatan yang diperhitungkan ?

3. Jenjang SMA

b. Taksonomi Bloom Sesudah Direvisi

Taksonomi Bloom mengalami perbaikan seiring dengan perkembangan dan


kemajuan zaman serta teknologi. Salah seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson
merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan pada tahun
2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci,
pada kategori dari kata benda menjadi kata kerja.
Lorin Anderson dan Krathwohl merevisi taksonomi Bloom tentang aspek kognitif
menjadi dua dimensi, yaitu: 1) dimensi proses kognitif, 2) dimensi pengetahuan.
1. Dimensi proses kognitif
a. Mengingat (C1)

Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori


jangka panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan ini boleh jadi pengethuan faktual,
konseptual, prosededural, atau meta kognitif, atau kombinasi dari beberapa pengetahuan
beberapa ini. Untuk mengakses pembelajaran siswa dalam katagori proses kognitif yang
paling sederhana ini, guru memberikan pertanyaan mengenali tau mengingat kembali
dalam kondisi yang sama persis dengan kondisi ketika siswa belajar materi yang diujikan.
Guru dapat mengubah kondisinya. Pengetahuan mengingat penting sebgai bekal untuk
belajar yang bermakna dalam menyelesaikan masalah karena pengetahuan tersebut di
pake dalam tugas-tugas-tugas yang lebih konpleks.
a. Mengenali

Proses mengenali adlah mengambil pengetahuan yang dibutuh dari memori


jangka panjang untuk membandingkannya dengan informasi yang baru saja diterima.
b. Mengingat Kembali
Proses mengingat kembali adalah mengeambil penegtahuan yang di butuhkan dari
memori jangka panjang ketika soalnya menghendaki demikian. Soalnya sering berupa
pertanyaan.
b. Memahami (C2)

Proses kognitif yang berpijak pada kemampuan transfer dan ditekankan di


sekolah-sekolah dan perguruan-perguruan tinggi ialah memahami. Siswa dikatakan
memahami apabila mereka dapat mengkontruksi makna dari pesan-pesan bpembelajaran
baik berupa lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui pelajaran buku atau
layar komputer. Siswa memahami ketika mereka menghubungkan pengetahuan baru dan
pengetahuan lama mereka. Pengetahuan konseptual menjadi dasar untuk memahami.
Proses-proses kognitif dalam proses memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan,
mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan.
c. Mengaplikasikan (C3)

Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur-prosedur


tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Mengaplikasikan
berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Dalam mengimplementasikan, memahami
pengetahuan konseptual merupakan prasyarat untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan
prosedural.
d. Menganalisis (C4)

Menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagiankecil


dan menentukan bagaimana hubungan antara bagian dan antara setiap bagian dan struktur
keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini meliputi proses-proses kognitif
membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan. Tujuan-tujuan pendidikan yang
diklasifikasikan dalam menganalisis mencakup belajar untuk menentukan potongan-
potongan informasi yang relevan atau penting (membedakan), menentukan cara-cara
untuk menata potongan-potongan informasi tersebut (mengorganisasikan), dan
menentuan tujuan dibalik informasi itu (mengatribusikan). Kategori-kategori proses
memahami, menganalisis, dan mengevaluasi saling terkaitan dan kerap kali digunakan
untuk melakukan tugas-tugas kognitif.
e. Mengevaluasi (C5)

Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kreteria dan


standar. Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas,
efisiensi, dan konsistensi. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif
memeriksa (keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal), dan
mengkritik (keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal). Perlu
diingat bahwa tidak semua keputusan bersifat evaluatif. Misalnya, siswa membuat
keputusan apakah suatu contoh sesuai dengan suatu kategori.
f. Mencipta (C6)

Mencipta melbatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan


yang koheren atau fungsional.
Tujuan-tujuan yang diklasifikasikan dalam mencipta meminta siswa membuat
produk baru dengan mengorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola atau
struktur yang tidak pernah ada sebelumnya. Meskipun mengharuskan berfikir secara
kreatif, mencipta bukanlah ekspresi kreatif yang bebas sama sekali dan tak dihambat oleh
tuntutan-tuntutan tugas atau situasi belajar.

Tabel 1. Perbandingan taksonomi bloom dan revisinya.

Taksonomi bloom Taksonomi bloom hasil revisi

Pengetahuan
Mengingat

Pemahaman
Memahami

Penerapan
Menerapkan

Analisa
Menganalisis

Sintesa
Mengevaluasi

Evaluasi
Mencipta
Dari tabel di atas maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkatan tingkah laku pada taksonomi bloom yang lama menggunakan kata sifat
sedangkan Anderson mengubahnya dengan menggunakan kata kerja.

2. Tingkatan terendah (C1) Pemahaman diganti dengan Mengingat.

3. Tingkatan C5 Sintesis dan dan tingkatan C6 Evaluasi dilebur menjadi Mengevaluasi yang
berkedudukan pada tingkatan C5.

4. Tingkatan C6 digantikan menjadi Mencipta.

2. Dimensi pengetahuan
Aspek-aspek dari dimensi pengetahuan pada revisi Taksonomi Bloom meliputi:

a. Pengetahuan faktual
Peserta didik harus mengetahui elemen dasar untuk sebuah disiplin atau cara
memecahkan masalah di dalamnya.
b. Pengetahuan konseptual
Keterkaitan di antara unsur-unsur dasar struktur yang lebih besar yang
memungkinkan mereka untuk berfungsi bersama-sama.
c. Pengetahuan prosedural
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu.
Pengetahuan prosedural kerap kali beupa rangkaian langkah yang harus diikuti.
Pengetahuan ini mencangkup pengetahuan tentang keterampilan, algoritme,
teknik, dan metode yg semuanya disebut sebagai prosedur.
d. Pengetahuan metakognitif
Pengetahuan Metakognitif adalah pengetahuan tentang kognisi secara umum dan
kesadaran akan, serta pengetahuan tentang kognisi diri sendiri. Pengetahuan
Metakognitif meliputi pengetahuan tentang strategi umum yg dapat dipakai untuk
beragam tugas, kondisi-kondisi yg memungkinkan pemakaian strategi , tingkat
efektifitas strategi, dan pengetahuan diri.

3. Penerapan Taksonomi Bloom Revisi Dalam Pembelajaran Matematika :


1. Jenjang SD
 Bab Bilangan

a. Mengingat
Buatlah daftar jenis makanan dan minuman yang dapat kamu beli dengan harga
Rp 500, Rp 5.000, dan Rp 20.000.
b. Memahami
Jelaskan besaran uang rupiah yang dapat digunakan untuk membayar barang-
barang tersebut.
c. Menerapkan
Hitunglah kembalian yang kamu terima jika uangmu Rp 1.000, Rp 10.000 atau
Rp 20.000 untuk makanan/minuman yang kamu beli.
d. Menganalisa
Tentukan dan catat operasi hitung apa yang kamu gunakan untuk menghitung
kembalian tersebut.
e. Mengevaluasi
Kriteria apa yang kamu gunakan untuk mengetahui apakah jawabanmu benar
atau salah?
f. Menciptakan
Buatlah daftar pesanan makanan yang terdiri dari 3 macam makanan yang
harganya mendekati atau seharga Rp 2.500, Rp 7.500 dan Rp 25.000. Hitung
harga total pesananmu ! jika kamu diberikan uang sebesar Rp 50.000, hitung
uang kembaliannya!

2. Jenjang SMP
 Bab Geometri

a. Mengingat
Sebutkan dua bentuk bangun ruang. Catatlah komponen-komponen bangun itu!
b. Memahami
Sebutkan barang-barang di sekitarmu yang mempunyai bentuk-bentuk bangun
itu!
c. Menerapkan
Gambarlah bangun-bangun tersebut dan tentukan ukurannya. Hitunglah luas
permukaan dan volum bangun itu.
d. Menganalisa
Unsur- unsure apakah yang harus diketahui supaya kamu dapat menenukan
volume dan luas permukaan bangun tersebut? Catatlah!
e. Mengevaluasi
Jelaskan alasan mengapa barng-barang yang kamu contohkan mengambil
bentuk bangun-bangun itu.
f. Menciptakan
Ciptakan barang-barang yang mengambil bentuk bangun-bangun ruang yang
kamu sebutkan sebelumnya. Gambar desainnya dan berilah keterangan yang
menjelaskan ukuran barang-barang itu dan manfaatya.

3. Jenjang SMA
 Bab Aljabar

a. Mengingat
Sebutkan dua jenis fungsi yang kamu ketahui.
b. Memahami
Tuliskan contoh bentuk umum fungsi-fungsi tersebut sebagai fungsi dalam x dan
berikan contoh khusus.
c. Menerapkan
(a) Gambarkan grafik masing-masing contoh itu dalam koordinat cartesius.
(b) Tentukan persamaan grafik fungsi berikut ini! (guru memberikan gambar
grafik fungsi linear, kuadrrat dengan beberapa informasi yang dibutuhkan).
d. Menganalisa
Jika kita mau menentukan rumus suatu fungsi yang bentuk grafiknya terbatas,
syarat apa yang har us ditambahkan?
e. Mengevaluasi
Kriteria apa yang kamu gunakan untuk mengetahui apakah jawabanmu benar atau
salah?
f. Menciptakan
Buatlah suatu gambar benda-benda dalam khidupan sehari-hari (missal gambar
rumah, perahu, orang dll), yang terdiri dari 3 jenis fungsi yang kamu sebutkan
sebelumnya dalam koordinat cartesisus! Berilah penjelasan rumus fungsi yang
kamu gunakan beserta domainnya untuk masing-masing grafik.

Proses penerapan taksonomi Bloom Revisi tentu saja harus dianalisis tingkat
kebutuhan dan karakteristis siswa/peserta didik yang kita ajar, proses pengetahuan
gambaran awal kemampuan siswa tertera dalam Kriteria Ketuntasan minimal (KKM)
khususnya intake siswa.

Daftar Rujukan
- Wahyudi, Dudi. 2016. Berbagi Contoh Penerapan Taksonomi Bloom Revisi Dalam
Pembelajaran Matematika. (Online), (http://blog.matematikanusantara.id/2015/12/berbagi-
contoh-penerapan-taksonomi.html), diakses 28 Januari 2018.
- Niasari, Rina Asih. 2014. Makalah Taksonomi Bloom. (Online),
(http://www.scribd.com/doc/196183233/Makalah-Taksonomi-Bloom), diakses 28 Januari 2018.

Anda mungkin juga menyukai