Bab Ii Isi
Bab Ii Isi
ISI
A. Definisi
seluruh tubuh. Spastik mengacu pada kekakuan otot yang menyertai kondisinya.
berasal dari istilah Yunani untuk bentuk kelumpuhan. Paresis adalah istilah serupa
B. Patofisiologi
presentral dari lobus frontal (korteks motor utama, area Brodmann 4) dan di daerah
piramida), melewati batang otak dan turun ke medulla spinalis ke kornu anterior, di
mana mereka membuat kontak sinaptik dengan neuron motorik kedua - biasanya
Serabut saraf yang muncul dari area 4 dan area kortikal yang berdekatan
langsung paling cepat dan paling banyak antara area motorik primer dan neuron
motorik dari kornu anterior. Sebagai tambahan, area korteks lainnya (terutama
3
4
loop umpan balik satu dengan yang lain dan dengan korteks motorik primer dan
serebelum dan memberikan pengaruh terhadap kornu anterior lewat beberapa jalur
Impuls yang dihasilkan di neuron motorik kedua inti saraf motorik kranial
dan kornu anterior medulla spinalis melewati radiks anterior, pleksus-pleksus (di
daerah servikal dan lumbosakral), dan nervus perifer dalam perjalanan mereka ke
Lesi dari neuron motorik pertama di otak atau medulla spinalis biasanya
menghasilkan paresis spastik. Lesi pada neuron motorik kedua di kornu anterior,
radiks anterior, saraf tepi, atau motor end-plates biasanya menghasilkan paresis
flaksid. Defisit motorik jarang muncul sendirian akibat lesi dari sistem saraf;
mereka biasanya diiringi oleh berbagai jenis defisit sensorik, otonom, kognitif,
dan/atau defisit neuropsikologis, tergantung pada lokasi dan sifat lesi penyebab.1,3
Pada fase akut lesi traktus kortikospinalis, refleks tendon dalam bersifat
hipoaktif dan terdapat kelemahan flaksid dari otot. Refleks kembali beberapa hari
atau beberapa minggu kemudian dan menjadi hiperaktif, karena bundelan otot
oleh hilangnya kontrol inhibisi sentral sel-sel fusimotor (neuron motorik γ) yang
5
menginervasi bundel otot. Oleh karena itu, serabut otot intrafusal diaktifkan secara
untuk peregangan lebih lanjut. Sebuah gangguan sirkuit pengatur untuk panjang
otot mungkin terjadi, di mana panjang otot fleksor ekstremitas atas dan ekstensor
ekstremitas bawah diatur ke target yang lebih pendek. Hasilnya adalah tonus spastik
yang meningkat dan hiperrefleksia, serta tanda gangguan traktus piramidal dan
terkenal pada jari tangan dan jari kaki, seperti tanda Babinski (ekstensi tonik jempol
Paresis spastik selalu disebabkan oleh lesi pada sistem saraf pusat (otak
dan/atau medulla spinalis) dan muncul lebih nyata saat traktus descendens lateral
dan medial rusak (misal, pada lesi medula spinalis). Patofisiologi spastisitas masih
kurang dipahami, tetapi jalur motorik aksesori jelas memainkan peran penting,
ipsilateral karena traktus sudah menyilang pada tingkat yang lebih tinggi, dan
bersifat spastik karena pada tingkat ini terdapat serabut nonpiramidal serta
piramidal. Lesi bilateral pada medulla spinalis servikal bagian atas dapat
C. Manifestasi Klinis
Mendel-Bekhterev), dan
D. Etiologi/Diagnosis Banding
- Kongenital
- Vaskular
- Tumor
- Trauma
- Autoimun
- Lain-lain
Kongenital
Cerebral palsy (CP) adalah kondisi di mana terdapat kerusakan yang otak
telah mengganggu fungsi otot normal. Terdapat 9 jenis CP, di mana beberapa
7
individu dengan CP memiliki bentuk yang disebut sebagai cerebral palsy campuran.
Tiga bentuk CP spastik yaitu diplegia spastik, hemiplegia spastik, dan quadriplegia
spastik, adalah yang paling umum. Cerebral palsy tipe quadriplegia spastik adalah
Sebagian besar pasien dengan quadriplegia spastik tidak dapat berjalan dan
sangat kaku, namun leher pasien mungkin "floppy" yang berarti bahwa mereka tidak
quadriplegia spastik.4,5
Cerebral palsy tipe quadriplegia spastik disebabkan oleh kerusakan otak yang
luas atau malformasi kongenital di otak. Banyak faktor, termasuk infeksi maternal
dan janin dan paparan toksin, dapat menyebabkan otak bayi yang belum lahir
abnormal selama dua puluh minggu pertama kehamilan. Beberapa penyebab yang
dapat menyebabkan beberapa jenis kelainan tungkai. Tarikan otot spastik pada
8
tulang bisa menyebabkan masalah parah. Skoliosis, ankle equinus, dan drop foot
dan ini bisa menyebabkan kesulitan pernafasan jika makanan teraspirasi. Karena
kesulitan menelan, maka sering terdapat masalah nutrisi. Selain itu, bentuk CP ini
membuat pasien tersebut sangat rentan terhadap masalah kandung kemih dan
usus.4,5
Quadriplegia spastik biasanya didiagnosis pada masa bayi ketika dokter atau
sebelum mereka berusia enam bulan; Orang lain dengan gangguan ini tidak pernah
mengalami kejang.4,5
Spastic Spinal Paralysis. Kondisi ini jarang ditemui. Bentuk yang paling umum dari
penyakit ini adalah karena genasi gen untuk sebuah ATPase dari keluarga AAA
spastik secara bertahap berkembang dan memburuk. Refleks otot meningkat lebih
dari biasanya. Paresis spastik ekstremitas atas tidak berkembang sampai lama
kemudian.1
3. Malformasi Chiari
9
spinalis pars servikal, dan tulang basis cranialis. Terdapat 4 tipe dari Malformasi
Chiari yaitu:2
hidromielia.
- Tipe II: Sebagian dari vermis serebellar, medulla oblongata, dan ventrikel
meningomielokel serviko-oksipital.
Manifestasi klinis dari Malformasi Chiari tergantung dari usia. Pada bayi,
deformitas tipe II yang parah (atau tipe III) mengalami gangguan pernafasan dan
palsi nervus kranialis bawah. Kematian dapat disebabkan oleh pneumonia aspirasi
atau spina bifida. Pada bentuk yang lebih ringan, terdapat nistagmus horizontal,
retrocollis, dan spastisitas. Pada anak-anak, muncul gait ataxia kemudian gejala
Hanya pasien dengan deformitas tipe I atau tipe II ringan yang mencapai usia
dewasa, dengan manifestasi nyeri kepala regio oksipital (diperberat dengan batuk
10
atau mengejan), nistagmus, ataksia, quadriparesis spastik, atau gejala yang lebih
dapat menunjukkan dengan jelas gambaran Malformasi Chiari dengan ada/tidak ada
siringomielia.2
Vaskular
Infark medulla spinalis dapat berupa sindrom arteri spinalis anterior ataupun
meliputi:2
- Para/quadriplegia akut
- Sensasi getar dan posisi sendi utuh (karena kolumna dorsalis diperdarahi
- Retensi urin
terlibat, maka kerusakan traktus mungkin selektif dan gangguan sensoris mungkin
kecil. Iskemia medulla spinalis akibat atheroma aorta berkembang perlahan dan
ditemukan.2
Sebuah laporan kasus melaporkan kasus jarang seorang pria 65 tahun dengan
servikalis dari arteri vertebralis bilateral yang terlihat memasuki kanalis spinalis
12
secara langsung setelah keluar dari foramen transversum vertebra axis dan
transversum vertebra axis dan membuat loop ke arah lateral melewati foramen
transversum vertebra atlas. Dari sini, ia melewati bagian posterior lateral atlas dan
umumnya menunjukkan variasi dari asal, jalur dan lebar mereka yang memiliki
implikasi klinis dan bedah yang penting. Meskipun variasi ini biasanya terdeteksi
gejala akibar kompresi struktur yang berdekatan. Mielopati kompresif pada medula
akibat jalur abnormal dari arteri vertebralis.10,11 Sebuah laporan kasus lain
neurovaskular.12
13
Gambar 2.2. Arteri vertebralis secara abberant memasuki kanalis spinalis di bawah atlas
(panah merah) menyebabkan kompresi medulla spinalis di regio serviko-medular6
Tumor
Kompresi akibat tumor pada medulla spinalis jarang ditemukan namun sering
bedah tumor ini penting karena dapat menyebabkan stenosis spinal menghasilkan
Trauma
Gejala motorik biasanya diikuti dengan gejala lain seperti gejala sensorik dan
otonom. Trauma lain seperti fraktur vertebra spinalis atau spondilosis vertebra
spinal juga dapat menyebabkan kondisi serupa. Trauma pada regio servikal dapat
14
berakibat fatal karena mengancam terjadinya paralisis otot pernafasan yang menjadi
Autoimun
sebagai manifestasi klinis awal SLE tanpa keterlibatan sensorik serta fungsi
usus/kandung kemih. Penyakit ini harus diingat dalam situasi seperti ini, terutama
jika kelainan pada pemeriksaan hemogram dan urin terlihat. Diagnosis dini dan
2. Multiple Sclerosis
selubung mielin dari sistem saraf dan menyebabkan gangguan hantaran impuls.
Multiple Sclerosis paling sering ditandai dengan episode disfungsi neurologis yang
diikuti oleh periode stabilisasi atau remisi parsial/komplit. Gejala-gejala ini (relaps
atau eksaserbasi) dapat muncul beberapa jam atau beberapa hari, dapat secara
ini akan berlanjut atau perlahan sembuh selama beberapa minggu atau bulan dan
bahkan berujung remisi yang lengkap. Pola kekambuhan adalah yang paling umum
Tanda dan gejala tertentu lebih sering terjadi pada tahap awal penyakit ini.
Pasien mungkin mengeluh penglihatan ganda atau kabur, mati rasa, kelemahan
pada satu atau dua ekstremitas, ketidakstabilan saat berjalan, tremor, gangguan
Seiring perkembangan penyakit ini, tanda dan gejala asli bisa memburuk, dan
gejala baru mungkin muncul. Gejala dan tanda yang paling umum adalah:2,3
Sistem Motorik:2,3
hemiparesis, quadriparesis)
- Spastisitas
dll.)
- Disartria
Lain-lain
neuron motorik atas dan bawah. Gabungan sindrom kornu anterior dan sindrom
traktus piramidal terlihat sebagai akibat degenerasi kedua korteks dan neuron
motorik medulla spinalis. Etiologi dari ALS masih tidak diketahui jelas dengan
16
patologi hilangnya neuron di korteks motorik, nukleus nervus kranial dan kornu
kortikospinalis dan tidak ada bukti respon inflamasi yang terlihat pada struktur yang
terlibat.1
Gambaran klinis ALS adalah kombinasi paresis flaksid dan spastik. Atrofi
otot yang muncul di perjalanan awal penyakit umumnya sangat parah sehingga
refleks tendon dalam biasanya tidak ada, jika hanya neuron motorik bawah yang
terpengaruh. Namun, karena kerusakan simultan dari neuron motorik atas (dengan
ada dan bahkan mungkin meningkat. Degenerasi yang menyertai dari nuklei nervus
palsy). Pada sebuah artikel dilaporkan dua kasus ALS dengan manifestasi awal
quadriparesis spastik tanpa atrofi otot dan fasikulasi. Primary lateral sclerosis
(PLS) adalah bentuk varian dari ALS yang murni memengaruhi neuron motorik
atas. PLS terbatas pada traktus kortikospinal, bersifat progresif lambat dan biasanya
tubuh. Magnetic Resonance Imanging (MRI) atau mielografi dapat dilakukan untuk
metabolik.1,2
17
berpotensi fatal, pertama kali dideskripsikan pada tahun 1959 dalam sebuah studi
tentang pasien dengan alkoholik dan malnutrisi.17 Ini adalah kondisi di mana terjadi
demielinasi basis pontis sentral yang bersifat noninflamasi dan biasanya terjadi
simetris dan terkonsentrasi. Kondisi ini paling sering dikaitkan dengan koreksi
sawar darah otak yang mengakibatkan pelepasan faktor myelinotoksik yang tidak
ophtalmoplegia, dan ataksia adalah beberapa manifestasi lain dari sindrom ini yang
sering terjadi.21