Anda di halaman 1dari 2

Barangkali aku perlu sejenak mengistirahatkan hati.

Sekadar menyisih diri dari

kebisingan dunia. Sejenak membiarkan jarak melakukan tugasnya untuk

mengembalikan semua seperti sediakala. Karena kurasa setelah sejauh ini, belum ada

kepastian yang bisa kupegang perihal kisah kita.

Aku perlu belajar mendindingi hati. Semua ini memayahkan. Setiap hari

merinduimu sembari menunggu jawaban tak hanya menguras tenaga, andai ku tahu

semua itu juga membawa pergi sebagian jiwa dan raga. Aku tidak bisa hidup hanya

dengan setengah diriku.

Melihatmu yang biasa-biasa saja tanpaku membuat keyakinan yang kubangun

selama ini susut. Aku akhrinya sadar bahwa kau bukan sebaik-baiknya tempat untuk

menyandarkan keluh dan bahagia. Bahwa aku perlu hati lain yang lebih mengerti.

Lebih bisa mengimbangiku dalam segala situasi. Bisa menemaniku merajut mimpi.

Bukan hendak membencimu, tapi perihal menunggu akupun punya batas

ketahanan. Dan kurasa setelah selama ini engkau tak menemukan jawaban untuuk

penantianku. Jadi barangkali aku perlu memulai langkah baru.

Engkau akan baik-baik saja tanpaku. Akupun demikian, akan berusaha menjadi

baik-baik saja tanpamu. Aku sudah terlalu banyak memasabodohkan suara-suara yang

peduli terhadapku. Sudah terlalu mengalpakan banyak hati yang menaruh harapan

padaku. Semua itu kulakukan karena aku pernah percaya kaulah yang akan mengisi

sela-sela jemariku.
Kepercayaan itu nampaknya harus menemui ujung perjalanannya sekarang.

Karena kau tak kunjung menyambut harapan yang kutanam. Kasih sayang yang kucoba

remajakan siang malam tak jua mendapat tempat di hatimu. Tak mau aku

menyalahkanmu atas semua ini. Betapapun aku tak memiliki hak untuk menentukan

kehidupanmu. Kau bebas memilih segalanya yang kaurasa cocok untuk kau jalani.

Tugas untuk membahagiakanmu selesai sampai di sini. Selamat menikmati

hidup baru!!!

Anda mungkin juga menyukai