Anda di halaman 1dari 1

Mengapa aku begitu terlambat menyadari semuanya?

Mengapa dunia

membangunkanku setelah kau memilih hati lain untuk kau temani melangkah?

Mengapa suara-suara bising di sekitarku tak bisa membangunkanku dari lena

kerenamu? Mengapa kau memilih dia?

Awalnya kusangka kaulah muara dari segala rindu selama ini. Awalnya kukira

kaulah ‘karena’ dari pertanyaan ‘mengapa’ yang selalu kutanyakan soal alasanku hidup

selama ini. Awalnya kurasa tak ada kuasa yang sanggup menghalangiku untuk

memilikimu. Sampai akhirnya, setelah selama ini kutambatkan hati, kau memilih

mengangkat sauh dan berlabuh di samudera lain yang lebih biru.

Tanpa alasan kau memilih pergi menjauh. Meninggalkanku dalam

ketidakpastian, beku.

Anda mungkin juga menyukai