ABSTRAK
Masalah anemia gizi di Indonesia terutama yang berkaitan dengan zat besi disebut Anemia Gizi
Besi (AGB). Kekurangan zat besi merupakan gangguan gizi yang paling umum dan luas di dunia,
serta mempengaruhi sejumlah besar anak-anak dan perempuan di negara-negara berkembang.
Anemia gizi besi dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi
dan konsumsi makanan penghambat penyerapan zat besi, serta infeksi penyakit. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara asupan zat besi dengan kadar hemoglobin
pada anak usia 1-3 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Ranomut Kota Manado. Penelitian ini
menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada
bulan Juli-Desember tahun 2014 di Wilayah Kerja Puskesmas Ranomut Kota Manado. Populasi
dalam penelitian ini adalah anak usia 1-3 tahun sebanyak 1186 anak, dengan sampel yang
memenuhi criteria sebanyak 93 anak. Penelitian ini menggunakan kuesioner, formulir food recall
24 hours, food model, alat/bahan pemeriksaan kadar hemoglobin, program SPSS, dan program
nutrisurvey sebagai instrument penelitian. Pengolahan data dengan Uji statistik yang digunakan
untuk menganalisis data adalah uji Chi-square dengan = 0,05. Asupan zat besi yang kurang
sebesar 79,57% dan yang cukup sebesar 20,43%, selanjutnya kadar hemoglobin yang rendah
sebesar 29,03% dan yang normal sebesar 70,96%, serta hasil uji menunjukan bahwa tidak terdapat
hubungan antara asupan zat besi dengan kadar hemoglobin (p= 0,590). Tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara asupan zat besi dengan kadar hemoglobin pada anak usia 1-3 tahun di
wilayah kerja Puskesmas Ranomut Kota Manado.
Kata Kunci: Asupan Zat Besi, Kadar Hemoglobin, Anak Usia 1-3 Tahun
ABSTRACT
The issue of nutritional anemia in Indonesia, especially related to iron called Iron Nutritional
Anemia (INA). Iron deficiency is the most common nutritional disorder in the world and affects a
large number of children and women in developing countries. Iron Nutritional Anemia can be
caused by inadequate intake of foods containing iron and food consumption inhibiting the
absorption of iron, and infectious diseases. The purpose of this study is to find out the relationship
between iron intake and hemoglobin level on the 1-3 Years Old Children in Ranomuut Health
Center Manado. This study uses analytic survey method with cross sectional conducted in July to
December 2014 in Ranomut Health Center Manado. The population of this study is 1-3 years old
children, which are 1186 children, with sample that meets the criteria which are 93 children. This
study uses a questionnaire, food recall 24 hours form, food model, hemoglobin level
tools/materials inspection, SPSS program and the nutrisurvey program as the research instrument.
The data processing with statistical test that used to analyze the data is Chi-square test with =
0.05. The less iron intake is 79.57% and the sufficient iron intake is 20.43%. The low hemoglobin
level is 29.03% and the normal hemoglobin level is 70.96%. The test result shows that there is no
relationship between iron intake with hemoglobin level (p = 0.590). There was no significant
relationship between the iron intake and hemoglobin level on the 1-3 years old children in
Ranomut Health Center Manado.