Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik
BOP metode harga pokok pesanan adalah semua elemen biaya produksi selain Biaya
Bahan Baku ( BB ) dan Biaya Tenaga Kerja Langsung ( BTKL ), elemennya: Biaya
Bahan Penolong ( BBP ), Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung ( BTKTL ),
penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik, biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva
tetap pabrik, biaya listrik dan air pabrik, biaya asuransi pabrik, BOP lain-lain.
BOP metode harga pokok proses adalah semua elemen biaya produksi selain Biaya
Bahan ( BB ), dan Biaya Tenaga Kerja ( BTK ), elemennya: biaya penyusutan dan
amortisasi aktiva tetap pabrik, biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik,
biaya listrik dan air pabrik, biaya asuransi pabrik, BOP lain-lain.
1
Akuntansi Biaya “Biaya Overhead Pabrik”
1. Dasar yang dipakai untuk membebankan BOP kepada produk, yang lazim:
A. Satuan Produksi
T = BBOP / BP
T = Tarip BOP
BBOP = Budget BOP dalam periode tertentu
BP = Budget produksi dalam periode yang bersangkutan
Kebaikan:
- Sederhana dan mudah dipakai
- Cocok untuk perusahaan yang menghasilkan satu macam produk
- Membebankan BOP secara langsung kepada produk
Kelemahan:
- Bila setiap satuan produk tidak menikmati kapasitas pabrik yang sama
dasar ini sifatnya tidak adil.
- Bila perusahaan menghasilkan beberapa macam produk metode satuan
produksi harus dimodifikasi dengan dasar tertimbang / dasar nilai
(point)
C. Dasar BTKL
T = (BBOP/BBTKL) x 100%
T = Tarip BOP
BBOP = Budget BOP dalam periode tertentu
BBTKL = Budget BTKL periode yang bersangkutan
Misalnya, BBOP tahun 1999 Rp 300.000, BBTKL Rp 400.000, Tarip BOP =
(Rp 300.000/Rp 400.000) x 100% = 75% dari BTKL
Bila produk yang menikmati BTKL Rp 15.000 BOP yang dibebankan = Rp
15.000 x 75% = Rp 11.250,-.
Kebaikan:
- Mudah dipakai dan praktis
2
Akuntansi Biaya “Biaya Overhead Pabrik”
- Sesuai dengan perusahaan dimana BOP mempunyai hubungan yang
erat dengan BTKL
- Sesuai untuk perusahaan yang membayar upah langsung dengan tarip
yang sama untuk pekerjaan yang sama, meskipun dikerjakan oleh
karyawan yang berbeda.
Kelemahan:
- Bila BOP tidak mempunyai hubungan yang erat dengan BTKL
- Tidak dapat digunakan dengan adil tarip TK selalu berubah dari waktu
ke waktu
- Produk tertentu yang menggunakan karyawan yang relative ahli
umumnya dibayar dengan tarip upah relative tinggi akan menyebabkan
BTKL besar dan akibatnya BOP tinggi.
3
Akuntansi Biaya “Biaya Overhead Pabrik”
T = ( BBOP/BPSMP ) x 100% = Persentase BOP dari harga jual.
T = Tarip BOP
BBOP = Budget BOP
BPSMP = Budget Penjualan Semua Macam Produk
Kelemahan:
- BOP yang dimiliki oleh produk tidak selalu proporsional (sebanding)
dengan harga jual
Kapasitas naik, sulit dicapai oleh pelaksana dan tarip akan turun akibatnya
selisih BOP jumlahnya besar dan sifatnya tidak menguntungkan.
Kapasitas turun akan mudah dicapai dan tidak bermanfaat untuk pengendalian
biaya, tarip menjadi naik dan akan menimbulkan selisih BOP menguntungkan.
b. Kapasitas Praktis
Kapasitas Teoritis dikurangi hambatan –hambatan / pemberhentian
kegiatan produksi yang tidak dapat dihindari dan datangnya dari factor
internal perusahaan. Misalnya, karena hilangnya waktu untuk reparasi,
waktu tunggu, buruknya mutu BB, keterlambatan datangnya bahan dan
supplies, hari-hari libur karyawan, dsb.
c. Kapasitas Normal
Kapasitas Teoritis dikurangi hambatan-hambatan / pemberhentian kegiatan
produksi yang tidak dapat dihindari baik yang disebabkan oleh factor
internal / eksternal perusahaan.
Hambatan eksternal dapat berupa penurunan tingkat penjualan dalam
jangka panjang disebabkan karena factor musiman, siklus dan trend.
Kapasitas Normal = kapasitas praktis dikurangi hambatan karena factor
eksternal perusahaan.
4
Akuntansi Biaya “Biaya Overhead Pabrik”
Penentuan besarnya kapasitas didasarkan pada taksiran jumlah produksi
sesungguhnya yang diharapkan terjadi untuk periode (th) yang akan
datang.
Hanya cocok untuk perusahaan yang tingkat produknya relative stabil
(tidak berfluktuasi) dari waktu ke waktu.
5
Akuntansi Biaya “Biaya Overhead Pabrik”
BOP sesungguhnya yang terjadi ditampung dalam rekening BOP sesungguhnya
(Debit) dan (Kredit) untuk rekening yang menimbulkan biaya. Rekening BOP
sesungguhnya dijumlahkan tiap akhir periode.
6
Akuntansi Biaya “Biaya Overhead Pabrik”