BAB V
TRANSISTOR BIPOLAR
(BIPOLAR JUCTION TRANSISTOR)
Bipolar junction transistor (BJT) dalam praktek sehari-hari sering hanya disebut
dengan transistor. Sebutan bipolar junction transistor digunakan untuk
membedakan dengan transistor lain, misalnya Field Effect Transistor (FET).
Transistor singkatan dari Trans-Resistor, yang berarti komponen berbasis resistor
dengan tahanan yang besarnya dapat diubah-ubah.
Transistor Bipolar 1
Dasar Elektronika
Transistor Bipolar 2
Dasar Elektronika
Gambar. 5.3a. Daerah transistor sebelum terjadi difusi, b) setelah terjadi difusi
Transistor pada gambar 5.3b memiliki dua sambungan, satu antara emitter dan
basis dan satu lagi antara kolektor dan basis. Karena itu transistor seperti dua dioda
yang saling tolak belakang. Dioda bawah disebut dengan dioda emitter-basis atau
disingkat dengan diode emitter. Dioda atas disebut dengan dioda kolektor-basis
atau disingkat dioda kolektor.
Transistor Bipolar 4
Dasar Elektronika
Kolektor akan mengumpulkan kebanyakan electron bebas dari basis. Gambar 5.4
adalah cara yang biasa digunakan untuk membias sebuah transistor. Sumber
tegangan VBB membias maju dioda emitter dan sumber tegangan VCC membias
balik dioda kolektor.
Pengotoran yang sedikit elektron bebas memiliki masa hidup yang lama di basis.
Karena basis yang sangat tipis, elektron bebas hanya memiliki jarak yang pendek
untuk menuju kolektor. Karena itu hampir semua elektron yang diinjeksikan oleh
emitter akan melewati basis menuju kolektor. Hanya sedikit elektron bebas yang
akan bergabung dengan hole di basis yang sedikit dikotori. Kemudian sebagai
elektron valensi akan mengalir melalui resistor basis menuju sisi posotif VBB.
Terdapat tiga arus yang berbeda pada sebuah transistor; arus emiter IE, arus Basis
IB dan arus kolektor IC.
- Hubungan Arus-Arus
Hukum Kirchhoff mengatakan bahwa jumlah semua arus yang masuk ke suatu titik
atau sambungan sama dengan jumlah semua arus yang keluar dari titik atau
sambungan itu. Menurut hukum arus Kirchhoff :
IE = IC + IB (5-1)
Karena arus basis sangat kecil, maka :
IC ≈ IE ≈ hampir sama/mendekati
Dan :
IB << IC << jauh lebih kecil dari pada
- ALPHA DC
Alpha dc didefinisikan :
IC
α dc = (5 − 2 )
IE
Karena IC ≈ IE, αdc sedikit lebih kecil dari pada 1
- Transistor daya rendah αdc biasanya lebih besar dari 0,99.
- Transistor daya tinggi αdc biasanya lebih besar dari 0,95.
Transistor Bipolar 6
Dasar Elektronika
- BETA DC
Beta dc didefinisikan :
IC
β dc = (5 − 3) βdc = hFE
IB
βdc juga dikenal sebagai penguat arus, karena IB yang kecil dapat menghasilkan IC
yang jauh lebih besar. Penguatan arus adalah keuntungan utama dari sebuah
transistor dan telah dipakai pada bayak aplikasi.
- Transistor daya rendah (dibawah 1 watt) βdc atau penguat arus biasanya 100-300.
- Transistor daya tinggi (diatas 1 watt) βdc atau penguat arus biasanya 20 - 100.
Contoh:
Suatu transistor mempunyai arus kolektor IC 10 mA dan arus basis IB 40 µA. Berapa penguatan
arus transistor?
Contoh:
Suatu transistor mempunyai penguatan arus βdc 175 Jika arus basis IB 0,1 mA.Berapa arus
kolektor IC?
Contoh:
Suatu transistor mempunyai arus kolektor IC 2 mA. Jika penguatan arus βdc 135. Berapa arus
basis IB ?
Transistor Bipolar 7
Dasar Elektronika
VCE = VC –VE
VCB = VC – VB
VBE = VB - VE
Jika menggunakan dioda ideal, VBE = 0, dengan pendekatan kedua VBE = 0,7 V.
Pendekatan kedua memiliki akurasi yang lebih baik.
Transistor Bipolar 8
Dasar Elektronika
Contoh:
Gunakan pendekatan kedua untuk menghitung arus basis IB pada rangkaian emiter bersama pada
gambar 5.8 dibawah ini. Berapa tegangan pada resistor basis VRB, arus kolektor IC jika βdc = 160.
Kenaikan tegangan VCE tidak dapat menaikkan arus IC, karena kolektor hanya
dapat mengumpulkan electron bebas yang di injeksikan oleh emitter ke basis.
Jumlah electron bebas yang dinjeksikan ini tergantung hanya pada rangkaian basis,
tidak pada rangkaian kolektor. Karena itulah mengapa IC konstan antara VCE
kurang 1 V sampai dengan 40 V.
Transistor Bipolar 9
Dasar Elektronika
Jika VCE > 40 V dioda kolektor akan breakdown dan kerja transistor normal akan
hilang. Karena itu salah satu tingkatan maksimum yang harus dilihat pada lembar
data (data sheet) transistor adalah tegangan breakdown kolektor-emiter VCE(max).
Jika transistor breakdown, maka transistor akan rusak.
Daerah aktif sangat penting karena penguatan sinyal hanya mungkin terjadi pada
daerah aktif. Daerah aktif disebut juga daerah linier, karena perubahan pada sinyal
input menghasilkan perubahan yang proporsional terhadap sinyal output.
- Kurva Tambahan
Jika beberapa kurva digambarkan untuk IB yang berbeda, akan didapatkan
sekelompok kurva kolektor seperti pada gambar 5-10.
Transistor Bipolar 10
Dasar Elektronika
Besarnya penguatan arus βdc transistor pada kurva kolektor diatas adalah :
IC 7 mA
β dc = = = 100
I B 70 µA
Dengan rangkaian yang lain, penguatan arus dapat berbeda dari 100, tetapi bentuk
kurvanya mirip.
Arus cutoff ada karena dioda kolektor memiliki arus pembawa miniritas balik dan
arus bocor permukaan. Daerah saturasi dan cutoff berguna pada rangkaian
komputer dan digital sebagai rangkaian pen-saklaran.
Transistor Bipolar 11
Dasar Elektronika
Contoh:
Transistor pada gambar 5-11a memiliki penguatan arus βdc = 160. Hitunglah arus basis IB, arus
kolektor IC, tegangan kolektor-emiter VCE dan disipasi daya transistor PD.
VCC
10V
VCC
RC 5kΩ
RB 1MΩ
1
Q1
3
2N3904
0
Transistor Bipolar 12
Dasar Elektronika
VBE = 0
VBE = 0,7 V
Contoh :
Gunakan pendekatan transistor ideal ,pendekatan kedua transistor dan pendekatan lebih tinggi
(VBE=1 V) untuk mencari tegangan kolektor-emiter pada gambar 5.14 dibawah ini.
Transistor Bipolar 13
Dasar Elektronika
Transistor Bipolar 14