Pada kasus dengan diagnosa medis Diare Kronik pasien mengatakan
merasa nyeri pada perut seperti diremas-remas, selain itu pasien juga mengatakan bahwa ketika pasien minum air putih, perut pasien merasa sakit dan enek, dan pasien berkali-kali diare seperti BAB tidak bisa dikontrol, saat dilakukan pengkajian mata pasien tampak cekung dan turgor kulit tidak normal, bahkan kamar pasien berbau BAB yang khas, ekspresi pasien tanpak menahan rasa sakit. dan mukosa bibir pasien tampak kering. Dan hasil pemeriksaan Laboratorium didapatkan Kreatini 1,44mg/dL, BUN 24 mg/dL,Albumin 3,31g/dL, Natrium 142 mol/l.Kalium 4,9 mol/l, Klorida 113mol/l Untuk intervensi yang dikelompok terapkan berdasarkan intervensi dari jurnal yaitu pada pasien dengan diare kronik dilakukan intervensi yang pertama yaitu melakukan rehidrasi seperti rehidrasi cairan Ns 0,9 % 1500 ml dalam 6 jam, serta di memberikan intervensi Oral Hidration dimana pasien dianjurkan banyak mengkonsumsi Oralit, bisa dicampur dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri pada abdominal.serta menganjurkan pasien untuk mengkopres hangat pada daerah nyeri yang dirasakan.
TEORI
Menurut jurnal Diare kronik diartikan sebagai diare yang berlangsung
lebih dari 4 minggu. Secara umum, diare kronik dibagi menjadi watery, malabsorption, dan inflammatory diarrhea. Seperti pada jurnal “Evaluation of water and electrolytes disorders in severe acute diarrhea patients treated by WHO protocol in eight large hospitals in Tehran; a nephrology viewpoint” dimana didalam jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa Tingginya prevalensi hipokalemia pada pasien diare menunjukkan tingkat potassium yang tidak mencukupi dalam larutan terapeutik. Hiponatremia ringan pada sebagian besar pasien menyoroti kebutuhan akan larutan isotonik untuk mengobati dehidrasi. Cairan (hidrasi) yang adekuat masih merupakan bagian yang penting dalam pengelolaan diare kronis, misalnya dengan pemberian larutan rehidrasi oral. Pemberian cairan intravena diberikan bila rehidrasi oral tidak memungkinkan. Pengobatan suportif dapat bermanfaat termasuk pemberian edukasi, hindari pengobatan atau asupan makanan yang tidak perlu yang dapat menyebabkan diare kronis, nutrisi yang baik yang tidak mengganggu saluran gastrointestinal, baik melalui jalur oral maupun parenteral.
OPINI
Dengan pembahasan diatas dan kasus yang sudah ada signifikan
bahwasanya dengan pasien DIARE dengan keluhan nyeri pada perut seperti diremas-remas BAB seperti tidak terkontrol, mendapatkan terapi Cairan (hidrasi) yang adekuat merupakan bagian yang penting dalam pengelolaan diare kronis, misalnya dengan pemberian larutan rehidrasi oral. Sesuai dengan kenyataan pada pasien Tn F mendapat terapi cairan Ns 0,9 % 1500 ml dalam 6 jam. Yang perlu di evaluasi dari kasus pasien diare kronik dengan pemeriksaan laboratorium seperti yang dikatakan dalam teori bahwasannya pada pasien diare kronik hasil laboratorium menunjukkan hipokalemia pada pasien diare menunjukkan tingkat potassium yang tidak mencukupi dalam larutan terapeutik. Hiponatremia ringan pada sebagian besar pasien menyoroti kebutuhan akan larutan isotonik untuk mengobati dehidrasi