Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN JURNAL

FAKTA

Pada kasus dengan diagnosa medis Diare Kronik pasien mengatakan


merasa nyeri pada perut seperti diremas-remas, selain itu pasien juga
mengatakan bahwa ketika pasien minum air putih, perut pasien merasa sakit dan
enek, dan pasien berkali-kali diare seperti BAB tidak bisa dikontrol, saat
dilakukan pengkajian mata pasien tampak cekung dan turgor kulit tidak normal,
bahkan kamar pasien berbau BAB yang khas, ekspresi pasien tanpak menahan
rasa sakit. dan mukosa bibir pasien tampak kering. Dan hasil pemeriksaan
Laboratorium didapatkan Kreatini 1,44mg/dL, BUN 24 mg/dL,Albumin 3,31g/dL,
Natrium 142 mol/l.Kalium 4,9 mol/l, Klorida 113mol/l Untuk intervensi yang
dikelompok terapkan berdasarkan intervensi dari jurnal yaitu pada pasien dengan
diare kronik dilakukan intervensi yang pertama yaitu melakukan rehidrasi seperti
rehidrasi cairan Ns 0,9 % 1500 ml dalam 6 jam, serta di memberikan intervensi
Oral Hidration dimana pasien dianjurkan banyak mengkonsumsi Oralit, bisa
dicampur dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri pada abdominal.serta
menganjurkan pasien untuk mengkopres hangat pada daerah nyeri yang
dirasakan.

TEORI

Menurut jurnal Diare kronik diartikan sebagai diare yang berlangsung


lebih dari 4 minggu. Secara umum, diare kronik dibagi menjadi watery,
malabsorption, dan inflammatory diarrhea. Seperti pada jurnal “Evaluation of
water and electrolytes disorders in severe acute diarrhea patients treated by
WHO protocol in eight large hospitals in Tehran; a nephrology viewpoint” dimana
didalam jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa Tingginya prevalensi
hipokalemia pada pasien diare menunjukkan tingkat potassium yang tidak
mencukupi dalam larutan terapeutik. Hiponatremia ringan pada sebagian besar
pasien menyoroti kebutuhan akan larutan isotonik untuk mengobati dehidrasi.
Cairan (hidrasi) yang adekuat masih merupakan bagian yang penting dalam
pengelolaan diare kronis, misalnya dengan pemberian larutan rehidrasi oral.
Pemberian cairan intravena diberikan bila rehidrasi oral tidak memungkinkan.
Pengobatan suportif dapat bermanfaat termasuk pemberian edukasi, hindari
pengobatan atau asupan makanan yang tidak perlu yang dapat menyebabkan
diare kronis, nutrisi yang baik yang tidak mengganggu saluran gastrointestinal,
baik melalui jalur oral maupun parenteral.

OPINI

Dengan pembahasan diatas dan kasus yang sudah ada signifikan


bahwasanya dengan pasien DIARE dengan keluhan nyeri pada perut seperti
diremas-remas BAB seperti tidak terkontrol, mendapatkan terapi Cairan (hidrasi)
yang adekuat merupakan bagian yang penting dalam pengelolaan diare kronis,
misalnya dengan pemberian larutan rehidrasi oral. Sesuai dengan kenyataan
pada pasien Tn F mendapat terapi cairan Ns 0,9 % 1500 ml dalam 6 jam. Yang
perlu di evaluasi dari kasus pasien diare kronik dengan pemeriksaan
laboratorium seperti yang dikatakan dalam teori bahwasannya pada pasien diare
kronik hasil laboratorium menunjukkan hipokalemia pada pasien diare
menunjukkan tingkat potassium yang tidak mencukupi dalam larutan terapeutik.
Hiponatremia ringan pada sebagian besar pasien menyoroti kebutuhan akan
larutan isotonik untuk mengobati dehidrasi

Anda mungkin juga menyukai