Anda di halaman 1dari 2

2.

Jelaskan mekanisme diare dengan darah dan lendir, dan manifestasi klinis diare dengan darah dan
lendir sejak 3 hari yang lalu

Jawab:

Brain storming:

Adanya infeksi bakteri menyebabkan peningkatan sekresi usus dan penurunan absorbsi di usus.
Infeksi bakteri menyebabkan inflamasi dan mengeluarkan toksin yang menyebabkan terjadinya diare.
Infeksi bakteri yang invasif mengakibatkan perdarahan atau adanya leukosit dalam feses. Sedangkan
manifestasi klinis terjadinya diare sejak 3 hari yang lalu menandakan bahwa pasien tersebut menderita
diare akut.

Analisis Masalah:

Diare dapat terjadi akibat lebih dari satu mekanisme. Pada infeksi bakteri paling tidak ada dua
mekanisme yang bekerja peningkatan sekresi usus dan penurunan absorbsi di usus. Infeksi bakteri
menyebabkan inflamasi dan mengeluarkan toksin yang menyebabkan terjadinya diare. Infeksi bakteri
yang invasif mengakibatkan perdarahan atau adanya leukosit dalam feses. Mekanisme infeksinya
ialah dengan menginvasi mukosa. Pertama, bakteri menginvasi dan merusak sel epitel mukosa. Ini
terjadi sebagian besar di kolon dan bagian distal ileum. Invasi kemudian diikuti dengan pembentukan
mikroabses dan ulkus superficial yang menimbulkan eritrosit dan leukosit sehingga terdapat pada
feses. Toksin yang dihasilkan juga menyebabkan kerusakan jaringan dan kemungkinan juga
peningkatan sekresi air dan elektrolit dan mukosa. Dengan demikian, terjadilah diare yang disertai
darah dan lendir pada feses.

FESES DISERTAI DENGAN DARAH

Mikroorganisme Bersarang di Membuat kerusakan


menembus lapisan submukosa yang luas di mukosa
muskularis mukosa usus

Kerusakan meluas Bisa melebar ke lateral


Ulkus
sepanjang sumbu usus

Ulkus saling Mikroorganisme Karena peristaltik usus,


berhubungan dan ditemukan dalam mikroorganisme
terbentuk sinus jumlah besar di dasar dikeluarkan bersama isi
dibawah mukosa dan dinding ulkus ulkus ke rongga usus

Dikeluarkan menjadi
feses yang disertai
dengan darah
FESES BERLENDIR DAN LEMBEK

Manifestasi klinis diare sejak 3 hari yang lalu menandakan pasien menderita diare akut. Diare akut,
yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari ( umumnya kurang dari 7 hari ). Gejala dan tanda
sudah berlangsung < 2 minggu sebelum datang berobat. Akibat diare akut adalah dehidrasi, sedangkan
dehidrasi merupakan penyebab utama kematian bagi penderita diare. Diare akut karena infeksi dapat
disertai keadaan muntah-muntah dan/atau demam, tenesmus, hematochezia, nyeri perut atau kejang
perut. Pembagian diare akut berdasarkan proses patofisiologi enteric infection, yaitu membagi diare
akut atas mekanisme inflamatory, non inflammatory, dan penetrating.

Inflamatory akibat proses invasi dan cytotoxin di kolon dengan manifestasi sindroma
diarrhea disentri dengan diare yang disertai lendir dan darah. Gejala klinis umumnya
adalah keluhan abdominal seperti mulas sampai nyeri seperti kolik, mual,
muntah, demam, tenesmus, serta gejala dan tanda dehidrasi. Pada
pemeriksaan tinja rutin, secara makroskopis ditemukan lendir dan/ atau
darah, secara mikroskopis didapati leukosit polimorfonuklear.
Non kelainan yang ditemukan di usus halus bagian proksimal. Proses diare
inflamatory adalah akibat adanya enterotoksin yang mengakibatkan diare cair dengan
diarrhea volume yang besar tanpa lendir dan darah, yang disebut dengan Watery
diarrhea. Keluhan abdominal biasanya minimal atau tidak ada sama sekali,
namun gejala dan tanda dehidrasi cepat timbul, terutama pada kasus yang
tidak segera mendapat cairan pengganti. Pada pemeriksaan tinja secara rutin
tidak ditemukan leukosit. Mikroorganisme penyebab seperti, V.cholerae,
Enterotoxigenic E.coli (ETEC), Salmonella.
Penetrating lokasi pada bagian distal usus halus. Penyakit ini disebut juga Enteric fever,
diarrhea Chronic Septicemia, dengan gejala klinis demam disertai diare. Pada
pemeriksaan tinja secara rutin didapati leukosit mononuclear.
Mikroorganisme penyebab biasanya S. thypi, S. parathypi A, B, S.
enteritidis, S. cholerasuis, Y. enterocolitidea, dan C. fetus.
Sumber:

1. Hendarwanto. Diare akut Karena Infeksi, Dalam: Waspadji S, Rachman AM, Lesmana LA, dkk,
editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi ketiga. Jakarta: Pusat Informasi dan
Penerbit Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI ;1996.

Anda mungkin juga menyukai