Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI PELAKSANAAN I

TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan : Pertama
Hari/Tanggal : Senin, 20 Juli 2009
Nama klien : Tn. J
Ruangan : Cendrawasih
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
Klien mengatakan malas berinteraksi, orang lain tidak mau menerima dirinya, lebih
senang menyendiri.
Data Objektif :
Klien tampak menyendiri, mengurung diri, tidak mau bercakap-cakap dengan orang
lain, mondar-mandir tanpa arah, tidak berinisiatif berhubungan dengan orang lain, klien
tampak lesu dan malas untuk beraktifitas.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial.
3. Tujuan Khusus
TUM :
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain.
TUK :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri.
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik
diri.
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya.
b. Identifikasi penyebab isolasi sosial klien.
c. Diskusikan dengan klien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
d. Diskusikan dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.
e. Ajarkan klien cara berkenalan dengan satu orang.
f. Anjurkan klien memasukkan kegiatan harian berbincang-bincang dengan orang lain
dalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik :
“Selamat pagi pak, perkenalkan nama lengkap suster, suster Fitri Rusmana, suster
lebih senang dipanggil suster Fitri. Nama bapak siapa? dan senang dipanggil siapa?
suster dari AKKES SWAKARSA, suster disini dinas selama tiga hari, dari tanggal
20 Juli sampai dengan 22 Juli 2009, pukul 08.00 sampai dengan 14.00 WIB. Suster
disini untuk merawat bapak.”
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan bapak pagi ini?” Bapak ada apa dirumah sehingga dibawa
kesini? Bapak sudah berapa lama disini?”
c. Kontrak (Topik, Waktu dan Tempat)
1) Topik :
“Pak, pagi hari ini suster mau berbincang-bincang dengan bapak.”
2) Waktu :
“ Bapak mau berbincang-bincang jam berapa dan berapa lama?”
3) Tempat :
“Dimana bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau diruangan ini saja?”
Baiklah pak.”
d. Tujuan :
“Bapak kita berbincang-bincang agar kita saling mengenal dan juga suster ingin
mengetahui mengapa bapak lebih senang duduk menyendiri, tidak mau
berbincang-bincang dengan teman bapak yang lain?”

2. Fase kerja
“Siapa yang membawa bapak kesini?” apakah selama disini ada yang berkunjung?
Siapa orang yang terdekat dengan bapak? Apakah bapak pernah dirawat disini? Selama
dirumah apa yang dilakukan pak? Berapa bersaudara pak?”
“Bapak suster lihat, bapak suka menyendiri, apa yang menyebabkan bapak suka
menyendiri? Mengapa bapak tidak berbincang-bincang dengan teman-teman yang
lain?”
“Siapa saja pak yang tinggal serumah dengan bapak? Siapa yang paling dekat dengan
bapak? Siapa yang paling jarang berbincang-bincang dengan bapak? Apa yang
membuat bapak jarang berbincang-bincang dengan dengannya? Bapak, bapak disini
punya teman? Berapa orang? Dari yang bapak sebutkan siapa yang bapak ajak
berbincang-bincang? Selama berbincang dengan teman bapak, apa yang bapak rasakan?
Bagaimana perasaan bapak setelah mempunyai teman? Menurut bapak apa keuntungan
mempunyai teman? Bapak apakah bapak setuju kalau suster tambahkan lagi
keuntungan berteman dengan orang lain, yaitu tempat curhat, tidak kesepian, banyak
teman, kita jadi tidak melamun. Bapak, menurut bapak apa yang bapak rasakan jika
tidak mempunyai teman? “Kalau begitu bapak mau belajar bergaul dengan orang lain?”
“Bagus, bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain?”
“Begini pak, untuk berkenalan dengan orang lain, Sebutkan dulu nama kita dan nama
panggilan kita yang kita suka, asal kita dan hobi. Contoh : Nama saya J, senang
dipanggil si J, asal saya dari Sumatera, hobi memancing.”
“ Selanjutnya bapak menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contoh begini :
nama bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana dan hobinya apa?
“Ayo J dicoba! Misalnya suster belum kenal dengan bapak, coba berkenalan dengan
suster!”
“Ya, bagus sekali! Coba sekali lagi, bagus sekali!” Setelah bapak berkenalan dengan
orang tersebut bapak bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan
bapak bicarakan. Misalnya tetntang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan
dan sebagainya. “Bagaimana kalau cara berkenalan ini, kita masukkan kedalam jadwal
kegiatan harian bapak?”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perassaan bapak setelah berkenalan dan berbincang-bincang dengan
suster?”
2) Evaluasi Objektif
“Coba bapak sebutkan kembali nama suster siapa?”
“Bapak coba ulangi kembali, apa yang baru saja kita bicarakan?”
“Apa bapak masih ingat? dan tolong coba bapak sebutkan kembali cara
berkenalan yang baik!”

b. Rencana Tindak Lanjut


“Baik harapan suster bapak dapat mengingat kembali nama suster bila bapak perlu
sesuatu, dan juga bapak ingat-ingat kembali apa yang menyebabkan tidak mau
bergaul, keuntungan punya teman dan kerugian tidak punya teman serta bila bapak
nanti dikamar, bapak bisa berkenalan dengan teman bapak, yang sudah suster
ajarkan tadi.”
c. Kontrak Akan Datang
1) Topik :
“Bapak bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi?” Bapak ingin
berbincang-bincang tentang apa? Bagaimana bila kita berbincang-bincang tentang
berkenalan. Dengan orang lain dan suster akan memberikan kesempatan kepada
bapak untuk berkenalan dengan satu orang.”
2) Waktu :
“Bapak ingin kita berbincang-bincang kapan? Bagaimana kalau wakyunya sama
seperti hari ini?”
3) Tempat :
“Bapak ingin kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau diteras depan?”
STRATEGI PELAKSANAAN II
TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan : Kedua
Hari/Tanggal : Selasa, 21 Juli 2009
Nama klien : Tn. J
Ruangan : Cendrawasih
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
Klien mengatakan : senang berkenalan dengan perawat, lebih senang menyendiri, malas
bergaul dengan orang lain, keuntungan berhubungan dengan orang lain adalah banyak
teman dan kerugiannya sendirian. Klien mengatakan cara berkenalan dengan orang lain
adalah menyebutkan nama.
Data Objektif :
Klien dapat berinteraksi dengan perawat, klien dapat menyebutkan keuntungan
berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain, klien
dapat mempraktekkan cara berkenalan dengan suster, klien tampak tidak mampu
memulai pembicaraan, kontak mata kurang.
2. Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial.
3. Tujuan Khusus :
TUM :
Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap (klien dapat berkenalan
dengan satu orang).
TUK :
Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial.
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Berikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan satu
orang.
c. Bantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai
salah satu kegiatan harian.

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik : “Selamat pagi pak!”
b. Evaluasi/Validasi :
“Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Oya bapak masih ingat dengan nama suster?
Bapak masih ingat tentang apa yang kita bicarakan kemarin?” Bagus ya pak, sudah
diingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan, coba sebutkan lagi sambil
bersalaman dengan suster! ”Bagus sekali, Bapak masih ingat.”
c. Kontrak (Topik, Waktu dan Tempat) :
1) Topik :
“Pak, pagi hari ini bapak akan suster ajak berkenalan dengan suster.”
2) Waktu :
“Tidak lama ya pak sekitar 10 menit dari pukul 10.00 s/d 10.15 WIB.”
3) Tempat :
“Dimana kita mau belajar berkenalan? Bagaimana kalau diteras depan saja?”
Baiklah pak.”
d. Tujuan :
“Bapak tujuan kita belajar berkenalan agar bapak saling mengenal dengan teman-
teman bapak dan juga suster ingin agar bapak tidak sendirian.”
“Kalau begitu, ayo kita temui teman suster di sana.”

2. Fase Kerja
“Bapak apakah kemarin berbincang-bincang dengan orang lain dan memasukkannya
kedalam jadwal kegiatan harian?”
“Bagus, bapak melakukannya, sekarang suster akan memberikan kesempatan kepada
bapak untuk berkenalan dengan satu orang, caranya sama seperti yang suster ajarkan
kemarin yaitu sebutkan nama, hoby dan asal, bapak sudah mengerti?” Bagus, bapak
mengerti, sekarang bapak berkenalan dengan teman suster ya?” Bagus, bapak dapat
melakukannya.” Setelah kita berbincang-bincang dan berkenalan, alangkah baiknya
kegiatan hari ini kita masukkan kedalam jadwal kegiatan harian.” Suster bantu tulis ya
Pak?” Bagus, bapak dapat melakukannya.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah berkenalan dan berbincang-bincang dengan
suster?”
2) Evaluasi Objektif
“Bapak bagaimana bila bapak mengulangi kembali cara berkenalan dengan
suster!” wah, Bagus ya pak, Bapak hebat!”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Baik harapan suster bapak mengingat apa yang kita bicarakan? dan bapak dapat
mempraktekkan cara berkenalan dengan teman bapak dan jangan lupa bapak
memasukkan kegiatan berbincang-bincang kedalam jadwal kegiatan harian?”
c. Kontrak Akan Datang
1) Topik :
“Bapak bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi? Bapak ingin
berbincang-bincang tentang apa?” bagaimana bila kita berbincang-bincang
tentang berkenalan dengan orang lain dan suster akan memberikan kesempatan
kepada bapak untuk berkenalan dengan dua orang?”
2) Waktu :
“Bapak ingin kita berbincang-bincang kapan?” bagaimana kalau waktunya sama
seperti hari ini?”
3) Tempat :
“Bapak ingin berbincang-bincang dimana?” bagaimana kalau ditempat ini lagi?”

STRATEGI PELAKSANAAN III


TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan : Ketiga
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Juli 2009
Nama klien : Tn. J
Ruangan : Cendrawasih
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
Klien mengatakan : senang berbincang-bincang dengan perawat, sudah melakukan
kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain, masih ingat cara berkenalan dengan
orang lain, sudah memasukkan kegiatan berbincang-bincang kedalam jadwal kegiatan
harian, masih ingat nama perawat.
Data Objektif :
Klien dapat mengingat nama perawat dan dapat berinteraksi dengan perawat, dapat
berkenalan dengan satu orang, dapat memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
walaupun dibantu perawat.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial.
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat melaksanakan hubungan secara bertahap (klien dapat berkenalan dengan
dua orang).
b. Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial.
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b. Berikan kesempatan kepada klien untuk mempreaktekkan cara berkenalan dengan
dua orang.
c. Bantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang kedalam jadwal kegiatan
harian.

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik :
“Selamat pagi pak !”
b. Evaluasi/Validasi :
“Bagaimana perasaan bapak pagi ini?” Baik ya pak, “bapak masih ingat tentang apa
yang kita bicarakan kemarin? Bagus ya pak, bapak masih ingat pelajaran kita
tentang berkenalan dengan satu orang, coba sebutkan kembali sambil bersalaman
dengan suster !” bagus sekali, bapak masih mengingat. “sudah bapak masukkan
kedalam jadwal kegiatan harian bapak?”
c. Kontrak (Topik, Waktu dan Tempat)
1) Topik :
“Bapak sesuai janji kita kemarin, hari ini suster ingin berbincang-bincang dengan
bapak, tentang mempraktekkan cara berkenalan dengan dua orang, apa bapak
bersedia?”
2) Waktu :
“Bapak hari ini kita berbincang-bincang pukul 10.00-10.15 WIB, selama 15
menit.”
3) Tempat :
“Bagaimana pak bila tempatnya di teras depan saja?”
d. Tujuan :
“Tujuannya agar bapak dapat mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain
dan dapat melakukan hubungan sosial secara bertahap.”
2. Fase Kerja
“Bapak apakah kemarin berbincang-bincang dengan orang lain dan memasukkannya
kedalam jadwal kegiatan harian?”
“Bagus, bapak melakukannya, sekarang suster akan memberikan kesempatan kepada
bapak untuk berkenalan dengan dua orang, caranya sama seperti yang suster ajarkan
kemarin yaitu sebutkan nama, hoby dan asal, bapak sudah mengerti?” Bagus, bapak
mengerti, sekarang bapak berkenalan dengan teman suster dan teman bapak ya?”
Bagus, bapak dapat melakukannya.” Setelah kita berbincang-bincang dan berkenalan,
alangkah baiknya kegiatan hari ini kita masukkan kedalam jadwal kegiatan harian.”
Suster bantu tulis ya Pak?” Bagus, bapak dapat melakukannya.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perassaan bapak setelah berkenalan dan berbincang-bincang dengan
teman suster dan teman bapak?”
2) Evaluasi Objektif
“Coba bapak sebutkan kembali nama teman suster dan teman bapak yang tadi,
siapa namanya?”
“Bapak coba ulangi kembali, apa yang baru saja kita bicarakan?”
“Apa bapak masih ingat? dan tolong coba bapak sebutkan kembali cara
berkenalan yang baik!”

b. Rencana Tindak Lanjut


“Baik harapan suster bapak dapat mengingat kembali nama teman suster dan teman
bapak yang tadi berkenalan dengan bapak.” Dan bapak dapat mempraktekkan cara
berkenalan dengan teman bapak secara mandiri walaupun suster tidak ada dan
jangan lupa bapak memasukkan kegiatan berbincang-bincang dan berkenalan
kedalam jadwal kegiatan harian bapak ya!”
c. Kontrak Akan Datang
1) Topik :
“Bapak bagaimana kalau nanti siang kita berbincang-bincang lagi?” Bapak ingin
berbincang-bincang tentang apa? Bagaimana bila kita berbincang-bincang tentang
kemampuan yang bapak miliki.”
2) Waktu :
“Bapak ingin kita berbincang-bincang kapan?” bagaimana kalau pukul 12.00-
12.15 WIB, selama 15 menit pak?”
3) Tempat :
“Bapak ingin kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau dikamar saja?”

STRATEGI PELAKSANAAN I
TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan : Pertama
Hari/Tanggal : Senin, 20 Juli 2009
Nama klien : Tn. J
Ruangan : Cendrawasih
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
Klien mengatakan malas mandi.
Data Objektif :
Klien tampak tidak mengganti bajunya, kuku tangan dan kaki klien terlihat panjang
dan kotor.
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri : Personal Hygiene.
3. Tujuan Khusus
TUM : Klien dapat mandiri dalam perawatan diri.
TUK :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien mengetahui pentingnya perawatan diri.
c. Klien mengetahui cara-cara melakukan perawatan diri.
d. Klien dapat melakukan perawatan diri dengan bantuan perawat.
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Jelaskan pentingnya kebersihan diri.
c. Jelaskan cara menjaga kebersihan diri.
d. Bantu klien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri.
e. Anjurkan klien memasukkan kegiatan berbincang-bincang kedalam jadwal kegiatan
harian.

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik :
“Selamat pagi pak !”
b. Evaluasi/Validasi :
“Bagaimana perasaan bapak pagi ini?” Baik ya pak, “bapak sudah mandi?”
c. Kontrak (Topik, Waktu dan Tempat)
1) Topik :
“Bapak bagaimana bila hari ini kita berbincang-bincang tentang kebersihan diri?”
2) Waktu :
“Bapak hari ini kita berbincang-bincang pukul 09.30-09.45 WIB, selama 15
menit.”
3) Tempat :
“Bagaimana pak bila tempatnya di teras depan saja?”
d. Tujuan :
“Tujuannya agar bapak dapat menjaga kebersihan diri bapak.”
2. Fase Kerja
“Bapak tahu tidak pentingnya kebersihan diri? Apa yang bapak lakukan untuk menjaga
kebersihan diri?” baiklah bapak, suster mempunyai beberapa cara untuk menjaga
kebersihan diri yaitu dengan mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun,
menggosok gigi setelah makan, memotong kuku satu minggu sekali dan mencuci
rambut 3 kali seminggu. “Bapak sekarang suster ingin mengajarkan bapak caranya
menjaga kebersihan diri dengan memotong kuku tangan dan kaki bapak, caranya
pertama cuci tangan terlebih dahulu, setelah itu mulai memotong kuku hingga bersih,
setelah selesai memotong kuku lalu cuci tangan kembali. Sekarang bapak yang
memotong kuku tangan dan kaki bapak!” Bagus, bapak dapat melakukannya.”
“Sekarang kuku tangan dan kaki bapak menjadi bersih, setelah kita berbincang-bincang
tentang menjaga kebersihan diri dan memotong kuku alangkah baiknya kegiatan hari
ini kita masukkan kedalam jadwal kegiatan harian,” suster bantu tulis ya Pak?” bagus,
bapak dapat melakukannya.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang merawat
kebersihan diri dan memotong kuku?”
2) Evaluasi Objektif
“Coba bapak sebutkan kembali cara menjaga kebersihan diri dan cara memotong
kuku seperti yang suster ajarkan tadi!”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Baik harapan suster bapak dapat mengingat kembali apa yang kita bicarakan hari
ini dan bapak dapat melakukan kebersihan diri seperti yang suster ajarkan tadi dan
jangan lupa bapak memasukkan kegiatan berbincang-bincang dan berkenalan
kedalam jadwal kegiatan harian bapak ya!”
c. Kontrak Akan Datang
1) Topik :
“Bapak bagaimana kalau nanti siang kita berbincang-bincang lagi?” Bapak ingin
berbincang-bincang tentang apa? Bagaimana bila kita berbincang-bincang tentang
cara makan yang baik.”
2) Waktu :
“Bapak ingin kita berbincang-bincang kapan?” bagaimana kalau pukul 12.00-
12.15 WIB, selama 15 menit pak?”
3) Tempat :
“Bapak ingin kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di meja makan
saja?” Baiklah pak.”

JADWAL KEGIATAN HARIAN

Nama klien : Tn. J


Ruangan : Cendrawasih

NO. WAKTU KEGIATAN TANGGAL KET


20/7 21/7 22/7 23/7 24/7
’09 ’09 ’09 ’09 ’09
1. 05.00-06.00 Bangun tidur M M M
2. 06.00-07.00 Mandi M M M
3. 07.00-08.00 Sarapan pagi M M M
4. 08.00-09.00 Berbincang-bincang M
dengan suster Fitri
5. 09.00-10.00 Menggunting kuku M
6. 10.00-11.00 Berkenalan dengan 1 B
orang yaitu suster Agata
7. 11.00-12.00 Berkenalan dengan 2 B
orang yaitu suster Puji
dan Tn. R
8. 12.00-13.00 Makan siang M M M
9. 13.00-14.00 Tidur siang M M M
10. 14.00-15.00 Tidur siang M M M
11. 15.00-16.00 Tidur siang M M M
12. 16.00-17.00 Mandi M M M
13. 17.00-18.00 Makan sore M M M
14. 18.00-19.00 Duduk di teras M M M
15. 19.00-20.00 Tidur malam M M M
16. 20.00-21.00 Tidur malam M M M
17. 21.00-22.00 Tidur malam M M M
KETERANGAN :

Isi kolom tanggal kegiatan dengan :


M : jika melakukan secara mandiri tanpa bantuan orang lain
B : jika melakukan dengan bantuan orang lain
T : jika tergantung penuh pada orang lain
Tuliskan di kolom keterangan jika tidak melakukan atau dengan bantuan serta kendalanya.

Anda mungkin juga menyukai