Anda di halaman 1dari 9

HANYA KARENAMU

Karenamu.....
Dan hanya karenamu
Negeri nan indah ini tak lagi menangsi sendu
Menatap hiba karena ulah angkatan murka dursasana
Pahlawanku
Dengan penuh cinta
Dengan perjuanganmu
Dengan semangat jiwa membara
Kau enyahkan penindas bangsa nusantara
Kau singkirkan para angkara murka dursasana
Pahlawanku....
Karena jasamu
Karena pengorbanan jiwa ragamu
Nusantara indonesia menjadi merdeka
Nusantara indonesia kembali berdaulat nan sejahtera
Terimakasih kuucapkan
Doa selalu kupanjatkan
Untukmu.....
Wahai para pahlawan bangsa
Kini...
Semoga indonesia tetap berjaya
Ditakuti dan disegani
Berdiri megah di mata dunia
Semua karenamu........
Dan hanya karenamu.........
Dan juga atas kehendak-MU.....
PAHLAWAN YANG TERLUPAKAN
Meski.........
Namamu tak terukir pada prasasti apapun
Jiwamu tak akan pernah mati dari bumi
Hingga sejarah terlipat dan matahari lenyap
Karena
Engaku tak memahatnya pada pualam
Melainkan......
Di dalam hati penerusmu kelak tercatat
Yang didalamnya bertahta
Atas nama pahlawan
Kupersembahkan
Sajak bait yang kutuliskan ini untuk pahlawan
Agar setiap kata yang berbaris
Sejatinya bentangan sejarah perjuangan
Yang akan dikenang .......... sepanjang masa.......
Dan hati ini berharap
Peradaban gemilang dibangun
Oleh tangan penerus bangsa
Dengan semangat kemerdekaan untuk indonesia

TERUNTUK PAHLAWAN
Lihatlah!
Angin berlari menerjang kuatnya medan perang
Menghunus pedang, membunuh musuh
Waktu pun hanya diam bergeming
Menahan perih yang meradang
Bersama sakit yang tak terperikan
Pahlawan
Tak lupa terkenang
Dalam hati pergolakan pertiwi
Kala tirani dibunuh dalam perjuanganmu
Kala kau angkat senjata, membunuh penjajah terkeji
Dengarlah
Gemercik air hujan yang jauh menderas
Membanjiri rasa yang haus akan kemerdekaan
Tak sia-sia perlawanan yang kau sembahkan
Demi meraih arti segaris cakrawala merdeka
Pahlawan
Masih terngiang jelas
Ketika kau pekikkan suara merdeka
Ketika kau berlari meneriakkan apa arti kebebasan
Dalam senja pekat
Masih kau lantunkan suara peluru terakhirmu
Masih kau bawakan tarian perang gerilya mu
Tak kunjung surut asa untuk meraih merdeka buatmu
Pahlawan
Selama nafas masih mengalun
Selama jantung masih memukul
Selama sanubari masih berdetak
Takkan kau biarkan kegelapan menghalau harapan
Pahlawan
Hanya ini yang bisa kupersembahkan untukmu
Hanya sebait doa yang takkan lepas dari mulutku
Berjuanglah, berjayalah, dan merdekalah
Kalian semua wahai pahlawan dalam keabadian
Dan jangan pernah meragukan kami
Kami akan berpetualang menjelajahi negeri nusantara ini
Untuk meneruskan perjuanganmu
Oh..... pihahlawan
SUKSES
Ialah harapan semua orang
Ya, Sukses secara dfinitif ialah mampu meraih apa yang dicita-citakan
Meraih mimpi yang diimpikan menjadi nyata
Tentu, orang sukses pasti bahagia
Namun, orang bahagia belum tentu sukses
Aku ingin sukses
Menjadi pribadi berkualitas
Menjadi pribadi bermanfaat
Menjadi kebanggaan
Untuk mereka yang tersayang
Untuk mereka yang mendukungku
Mensuportku
Dikala suka maupun duka.......
AKHIR JALAN
Lihat!
Tubuh kaku terbaring membeku disana
Menyisakkan pucat diraut mimiknya
Bercak merah mengering
Musnahkan harapan pelita
Nyanyian pilu mendekapnya
Mata tajam mengiringinya
Meringkuk memendam rasa
Jalan binasa ia pilih
Tajam menikam dipergelangan
Ketika tajam terjatuh
Nadipun mengeluh
Roh meninggalkan tubuh
Terbang tinggi nan menjauh
Berakhir derita fana
Kekal dengan keabadian siksa
JEMBATAN KESUKSESAN
Hidup penuh dengan misteri teka teki
Terkadang kita tak bisa menjawab hasilnya
Kita hanya bisa melalui tantangan yang akan menguji
Sejauh mana bisa dijalani
Dan sejauh mana bisa dilalui
Usaha dan doa yang slalu kita panjatkan pada Yang Maha Kuasa
Tidak bisa menunggu mukjizat keberhasilan itu dengan tangan kosong
Kita bisa melalui dengan jembatan yang lurus
Jembatan itu yang kelak akan membawa kearah mana kita akan pergi
Apabila kita ceroboh, jurang kegagalan pun yang akan menanti

SEBATAS DO’A
Kertas kertas putihku telah habis
Digoresi hitamnya tinta dan pena
Tak dapat ku tulis lagi sapda mutiara
Dalam sajak indahku.....
Hitamnya malam melekat pada dinding langit yang kelam
Tiada berbintang tiada pula rembulan
Hanya angan tersisa
Melayang dalam pintas pikiran nakalku
Ingin ku peluk erat saja tubuhmu
Agar tiada angin yang mendesir menyakitimu
Tapi.... sekali lagi..... siapa diriku
Aku hanya seorang pendusta
Aku ini manusia berdosa
Yang terus memohon agar kagumku
Terbalas oleh cintamu
Ya tuhan, kasihan sekali
Baiklah aku akan pergi
Mengubur anganku hingga jauh dasar laut
Sampai tak ada yang tau
Aku mati membawa cintaku
Dan jika esok kan datang bahagia menjemputmu
Itulah sebatas do’a
Yang kutitip kepada malaikat tuk menjagamu.....

RENUNGAN ANAK UNTUK IBU


Mari kita renungkan bersama
Kenanglah IBU yang menyayangi kita
Untuk IBU yang selalu meneteskan air mata ketika kita pergi
Ingatkahh kita ketika IBU rela tidur tanpa selimut demi melihat kita tidur nyenyak
Ingatkah kita ketika jemari IBU mengusap lembut kepala kita
Dan ingatkah kita ketika air mata menetes dari mata IBU kita
Ketika melihat kita sakit
Sesekali jenguklah IBU kita yang selalu menantikan kepulangan kita dirumah
Kembalilah minta maaf pada IBU yang selalu rindu akan senyum kita
Jangan biarkan hilangnya momen yang kita rindukan di masa datang ketika IBU
telah berpulang
Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita
Tak ada lagi senyum indah..... tanda bahagia
Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya
Yang ada hanyalah baju yang tergantung dilemari kamarnya
Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendoakan kita
disetiap hembusan nafasnya
Kembalilah segera.....
Peluklah erat IBU yang selalu menyayangi kita
Ciumlah kaki IBU
Yang selalu merindukan kita
Dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya
Dan jika ibu mu sudah disurga
Kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya
Berdoalah agar dia tersenyum disurga sana
IBU, maafkan aku
Sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas
Wahai sobat yang berbakti
Berikanlah yang terbaik nuat IBU mu
Baik atau buruk, cantik atau jelek...
Ia tetap IBU mu...
Ya, ia tetap IBU kita...
Sukses buat kita semua....

LESTARI ALAM JIWAKU


Suara bergemuruh nan riuh diujung pelupuk mata
Menghiasi indahnya panorama yang terjaga
Tampak tanah surga tlah didepan mata
Tatapan semangat membara tertanam didalam dada
Sawah terbentang hijau
Pepohonan bergoyang berirama selaras
Gunung berhamburan memuntahkan obat pelipurlara
Hutan nan ramai kian sejahtera
Itulah keseimbangan kawah candradimuka
SI TIKUS BERTUDUNG SAJI
Nampaklah segerombolan ternama
Mereka meberi nama mereka sarjana
Hafal ilmu tipu sana tipu sini
Sampai rakyat jelata pun dibuat sakit hati
Tak sampai hanya segitu permainan mereka
Keinginan merubah birokrasi pun tak ayal hanya fiktif belaka
Jauh disana telah terjadi anjangsana
Telah sampailah pada carut marutnya wadah aspirasi
Semoga yang tersakiti menjadi terobati
Semoga yang baik hati murah rejeki
Semoga yang bertikai bisa berdamai
Dan semoga yang berdasi bisa menepati janji.
DATA DIRI PENULIS

NAMA : Mohammad Hadi Wijaya


ALAMAT : Dusun Kebonagung, RT: 004/ RW: 004 Desa Buntaran
:Kec. Rejotangan Kabupaten Tulungagung Kode Pos:
66293
AKUN MEDSOS: : wiijhay (facebook), wijhaya87 (instragram),
NO. HP : 089524392106
PEKERJAAN : Mahasiswa
e-Mail : wijaya arema75@gmail.com
NO. REKENING : 0496695360-IDR (BNI)
: An. Solihin Hadi Suseno

FOTO :

Anda mungkin juga menyukai