Anda di halaman 1dari 2

Lampiran 1

Perhitungan kebutuhan alat tes cepat molekuler (TCM) berdasarkan Rencana Aksi
Nasional (RAN) LAB Penangulangan TB melalui penguatan Laboratorium
Tahun 2016-2020

Kolom Baseline 2016 2017 2018 2019 2020


No
1 Target
penemuan 332.000 396.976 530.493 599.338 605.291
kasus TB
2 Target Terduga
TB (10%) 3.320.000 3.969.760 5.340.930 5.993.380 6.052.910
3 Rencana pemeriksaan diagnostik
a. Mikroskopis 99,8% 68% 60% 55% 45% 30%
b. TCM 0,2% 32% 40% 45% 55% 70%
4 Beban pemeriksaan diagnosis
a. Mikroskopis 2.257.600 2.381.856 2.917.712 2.697.021 1.815.873
TCM (positivity 1.062.400 1.587.904 2.387.219 3.296.359 4.237.037
10%)
Asumsi alat 3 kali running, 20 hari sebulan
5 Kapasitas 80% 2304 2304 2304 2304 2304
6 Kebutuhan alat
TCM sesuai 461 689 1.036 1.431 1.839
proporsi
pemeriksaan
diagnosis
7 *penambahan
berdasar asumsi 507 758 1.140 1.574 2.023
administratif
dan geografis
(naik 10% dari
hitungan)

Keterangan perhitungan:
1. Target penemuan kasus TB dihitung sesuai dengan target penemuan kasus TB per tahun
(2016 – 2020). Untuk menghitung kebutuhan alat TCM di masing-masing provinsi gunakan target
penemuan kasus TB yang ada di masing-masing provinsi dari tahun 2016-2020.
2. 1 orang pasien TB ditemukan dari 10 orang terduga TB. Oleh karena itu, untuk menghitung kolom 2
[Target terduga TB (10%) didapatkan dengan cara mengalikan “target penemuan kasus TB x 10”]
(ct. tahun 2016 = 332.000 X 10 = 3.320.000)
3. Dalam rangka meningkatkan penemuan kasus TB diharapkan penggunaan TCM untuk diagnosis TB
semakin meningkat dan penggunaan mikroskopis semakin menurun. Kolom 3 menggambarkan
perubahan proporsi pemeriksaan diagnosis menggunakan mikroskopis dan TCM. Proporsi ini tetap
sesuai tahun dan tidak boleh diubah.
4. Berdasarkan kolom 3 dapat dihitung beban pemeriksaan diagnosis sebagai berikut:
a. Mikroskopis : dihitung dengan cara mengalikan “target terduga TB (10%) X % pemeriksaan
diagnosis untuk mikroskopis (ct. untuk tahun 2016 = 3.320.000 x 68% = 2.257.600)
b. TCM = dihitung dengan cara mengalikan “target terduga TB (10%) X % pemeriksaan diagnosis
untuk TCM (ct. untuk tahun 2016 = 3.320.000 x 32% = 1.062.400)
5. Asumsi untuk penggunaan TCM per alat adalah 80% dari kapasitas maksimal masing-masing alat.
Asumsi yang digunakan adalah semua alat TCM memiliki 4 modul.
Kapasitas 80% untuk TCM dihitung dengan cara:
80% pemeriksaan TCM [3 kali per hari X jml modul X jml hari kerja pemeriksaan TCM X 1 tahun]
(ct. 3 X 4 modul X 20 hari X 12 bulan = 2880 x 80% = 2304).
6. Kebutuhan alat TCM sesuai proporsi pemeriksaan diagnosis dihitung dengan cara:
“beban pemeriksaan diagnosis untuk TCM dibagi dengan kapasitas alat TCM (80%)”
(ct. 1.062.400 / 2304 = 461 TCM)
7. Penambahan berdasarkan asumsi administrasi (minimal 1 TCM per kabupaten kota) dan geografis
dihitung 10% dari perhitungan kolom no.6. Kolom no.7 adalah kolom no.6 + penambahan
berdasarkan asumsi administrative dan geografis.
Contoh perhitungan tahun 2016:
[Kebutuhan alat TCM (no.6) X 10%] + Kebutuhan TCM sesuai proporsi (no.6) ”
Ct. (461 X 10%) + 461 = 507 TCM
Jadi, kebutuhan TCM per provinsi adalah sebesar perhitungan kolom no.7

Anda mungkin juga menyukai