Resensi Novel
Sastra "Ziarah"
Bahasa Indonesia
Hikayat Pelanduk Jenaka
Tuan Syeikh Alam di Rimba telah bertitah bahwa ada suatu bahaya akan
menimpa masyarakat binatang yang tinggal di hutan. Kemudian masyarakat
binatang berkenaan telah pergi ke sungai Tinam untuk menangkap ikan yang
banyak di sana. Namun di sungai berkenaan terdapat seorang raksasa yang
menjadi penunggu tempat itu. Sang Beruang, Sang Seladang, Sang Harimau
dan Sang Badak tidak berjaya menjaga ikan hasil tangkapan mereka lantaran
ancaman raksasa tersebut. Malah Badak yang sudah tewas itu menipu rekan-
rekannya dengan mengatakan dirinya cedera karena berlawan dengan raksasa.
Sebenarnya luka di badan Badak itu karena tercangkuk onak dan duri ketika
berlari menyelamatkan diri daripada raksasa.
2) Latar
Tempat : Hutan dan sungai Tinam
(Bukti) : “Tuan Syeikh Alam di Rimba telah bertitah bahwa
ada suatu bahaya akan menimpa masyarakat
binatang yang tinggal di hutan.”
Suasana : Menegangkan
(Bukti) : “Pelanduk pun mengambil kesempatan mencakar
mata raksasa tersebut sehingga buta. Raksasa
telah menjerit kesakitan dan jeritan berkenaan
telah menyebabkan seluruh masyarakat rimba
terkejut.”
Pengembangan
Masyarakat binatang pun meminta pertolongan kepada Pelanduk
Jenaka untuk menaklukkan raksasa.
Konflik
Pelanduk Jenaka meminta tempo tujuh hari baru beliau hendak
berangkat untuk melawan raksasa. Hal ini menimbukan rasa takut dan
kekhawatiran bagi masyarakat binatang karena hidup mereka akan
terancam keamanannya oleh raksasa.
Klimaks
Pelanduk Jenaka mengajak masyarakat binatang menangkap ikan
sebanyak mungkin. Pelanduk menunggu ikan yang sedang dimasak,
sedangkan rekan-rekannya menyembunyikan diri. Apabila raksasa datang,
ia akan menipu raksasa menggunakan simpai yang ia buat dari rotan.
Solusi
Akhirnya, raksasa terperangkap dengan simpai yang dipasang
dibadannya. Badan raksasa terguling ke tanah. Pelanduk pun mengambil
kesempatan mencakar mata raksasa tersebut sehingga buta.
4) Penokohan
Pelanduk Jenaka : Berani, cerdik, bijaksana, jujur
Badak : Tidak jujur, sombong
Beruang : Takabur, sombong
Seladang : Berani, jujur
Harimau : Berani, jujur
Raksasa : Sombong, angkuh, egois
5) Amanat
Positif (+) : Sebaiknya kita harus bijaksana dan berusaha dalam
menyelesaikan suatu masalah.
Negatif (-) : Jangan bersikap takabur maupun berbohong
terhadap sesama.
Terkadang seseorang bersikap tidak jujur terhadap diri sendiri dan rekan
sesamanya. Perkara ini dapat dibuktikan berdasarkan sikap Badak yang
telah mengalami cedera. Badak mengatakan ia mengalami cedera karena
melakukan perlawanan dengan raksasa. Hal tersebut sebenarnya sangat
tidak masuk akal dan dianggap tidak mungkin terjadi oleh rekan-rekannya.
2) Nilai Budaya
Selalu melakukan rutinitas maupun pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Contohnya, rutinitas sehari-sehari masyarakat binatang ialah
menangkap ikan di sungai Tinam untuk dimakan.
3) Nilai Sosial
Perlu berkerjasama dengan sesama ahli masyarakat. Mufakat yang
diamalkan oleh masyarakat binatang dalam cerita ini begitu baik. Mereka
memberikan peranan kepada setiap anggota masyarakat yang ada.
Pelanduk juga bijaksana dalam mengarahkan rekan-rekannya supaya dapat
melaksanakan tugas masing-masing ketika hendak memerangkap raksasa.
Kepengarangan
Anonim