Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ALFIA DWI SEPTYANING PUTRI

NIM : 115534045

PRODI : S1 PTB-B 2011

TUGAS REKAYASA JALAN RAYA


Soal !
1. Dari data kondisi jalan yang menghubungkan kota X dan kota Y
diperoleh volume lalu lintas yang lewat tidak tertampung oleh jalan
yang ada. Suatu surver diupayakan dengan perencanaan jalan baru
untuk memperlancar lalu lintas dan mengembangkan 2 daerah-daerah
disekitar rute yang menghubungkan kota X dan kota Y jalan 2 lajur 2
arah. Data untuk perencanaan jalan tersebut adalah :

 Umur rencana : 10 tahun

 Tahun pembuatan : 1997

 Tahun pengopersian : 2000


Perkembangan lalu lintas (i) : Tahun 1997- 2000 : 4%
Tahun 2000-2010 : 6%

 Jumlah lajur : 2 lajur 2 arah

 Jenis dan karakteristik material :


Subbase Course : Sirtu Kelas B (CBR 50%)
Base Course : Batu Pecah Kelas B (CBR 80%)
Surface Course : Aspal Beton Laston MS 744

Jenis Kendaraan Jumlah Lalin

2000
Mobil Penumpang (1+1) Kendaraan

Bus 8 ton (3+5) 375 Kendaraan

Truk 2 as 10 ton (4+6) 85 Kendaraan

Truk 2 as 13 ton (5+8) 35 Kendaraan

Truk 3 as 20 ton (6+7+7) 15 Kendaraan

LHR 1997 = 2510 kend./hari/2 jalur

1
 Penyelesaian :
LHR pada tahun 1997 (awal umur rencana), 4%, H = 3

Mobil Penumpang (1+1) 2000 x (1+0,04)3 2249,72 Kend

Bus 8 ton (3+5) 375 x (1+0,04)3 421,82 Kend

Truk 2 as 10 ton (4+6) 85 x (1+0,04)3 95,61 Kend

Truk 2 as 13 ton (5+8) 35 x (1+0,04)3 39,37 Kend

Truk 3 as 20 ton (6+7+7) 15 x (1+0,04)3 16,87 Kend

LHR pada tahun ke 10 , 6%, H = 10

2249,72 x 4028,91 Kend


Mobil Penumpang (1+1) (1+0,06)10

421,82 x 755,42 Kend


Bus 8 ton (3+5) (1+0,06)10

Truk 2 as 10 ton (4+6) 95,61 x (1+0,06)10 171,22 Kend

Truk 2 as 13 ton (5+8) 39,37 x (1+0,06)10 70,51 Kend

Truk 3 as 20 ton (6+7+7) 16,87 x (1+0,06)10 30,21 Kend

Menentukan E masing-masing kendaraan

Jenis Kendaraan Distribusi Ekuivalensi


Beban Sumbu

Mobil Penumpang (1+1) 0,0002 + 0,0002 = 0,0004

Bus 8 ton (3+5) 0,0183 + 0,1410 = 0,1593

Truk 2 as 10 ton (4+6) 0,0577 + 0,2923 = 0,35

Truk 2 as 13 ton (5+8) 0,1410 + 0,9238 = 1,0648

0,2923 + 0,5415 + 0,5415


Truk 3 as 20 ton (6+7+7) = 1,3753

2
Lintas Ekuvalensi Permulaan (LEP) = LHR x C x E, C = 0,5

Jenis Kendaraan Perhitugan LEP

Mobil Penumpang 0,5 x 2249,72 x 0,0004 0,449

Bus 8 ton 0,5 x 421,82 x 0,1593 33,598

Truk 2 as 10 ton 0,5 x 95,61 x 0,35 16,73

Truk 2 as 13 ton 0,5 x 39,37 x 1,0648 20,961

Truk 3 as 20 ton 0,5 x 16,87 x 1,3753 11,601

LEP 83,339

Lintas Ekuvalensi Akhir (LEA) = LHR x C x E, C = 0,5

Jenis Kendaraan Perhitugan LEP

Mobil Penumpang 0,5 x 4028,91 x 0,0004 0.805

Bus 8 ton 0,5 x 755,42 x 0,1593 60,169

Truk 2 as 10 ton 0,5 x 171,22 x 0,35 29,963

Truk 2 as 13 ton 0,5 x 70,51 x 1,0648 37,540

Truk 3 as 20 ton 0,5 x 30,21 x 1,3753 20,774

LEA10 149,251

Lintas Ekuivalen Tengah (LET)


LET = (LEP + LEA) x ½
= (83,339 + 149,251) x ½
= 116,295
Lintas Ekuivalen Rencana (LER)
LER = LET x (UR/10)
= 116,295 x (10/10)
= 116,295

3
Menentukan ITP
CBR Subbase = 5 %, DDT = (4,3 log 5)+ 1,74 = 4,746,

Indeks Permukaan untuk lalu lintas tinggi


IP = 2,0 (Tingkat pelayanan terendah bagi jalan yang masih mantap)
Faktor Regional (FR) = 1,0
IPo = 3,9-3,5 (Lapis Perkerasan menggunakan Laston)

4
Gambar Nomogram 4 untuk ITp = 2 dan IPo = 3,9 – 3,5

LER10 = 116,295 ITP = 6,9


 Lapisan permukaan : Laston, MS 744 = 12
 Lapisan pondasi atas : Batu pecah kelas B = 20
 Lapisan Pondasi bawah : Sirtu kelas B = 10 (tebal minimum)
Menentukan tebal perkerasan
Laston, MS 744, a1 = 0,40
Batu pecah kelas B , a2 = 0,13
Sirtu kelas B , a3 = 0,1
 ITP = a1D1+ a2D2 + a3D3

6,9 = ( 0,40 x D1 ) + ( 0,13 x 20 ) + ( 0,1 x 10 )


6,9 = 0,10D1 + 3,2
D1 = (6,9 – 3,2)/0,40
= 9,25 cm

5
Tebal Perkerasan :
Laston, MS 744, D1 = 9,25 cm
Batu pecah kelas B, D2 = 20 cm
Sirtu kelas B, D3 = 10 cm

Anda mungkin juga menyukai