Anda di halaman 1dari 11

Tugas

Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat


“Resusitasi Jantung Paru pada Dewasa”

Disusun Oleh : Kelompok 1

1. Yusi Nila Sari (14.0) 9. Dinar Nur Azizah (15.008)


2. Aang Ferdiansyah (15.001) 10. Dini Anggraini (15.009)
3. Alfuad Faisal Farich (15.002) 11. Enesvy Dea N (15.010)
4. Asih Dyah Rachmawati (15.003) 12. Eva Rahma Wijayanti (15.011)
5. Atina Mauluddyah (15.004) 13. Fajar Setiawan (15.012)
6. Celia Kristiana P. (15.005) 14. Febri Nila Sari (15.013)
7. Danang Novianto (15.006) 15. Feri Christian (15.014)
8. Dewindra Yuniarsih (15.007)

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK


DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
AKADEMI KEPERAWATAN TRENGGALEK
Jln. Dr. Soetomo No.5 Telp/ Fax(0355) 791293 Kode Pos 66312
TRENGGALEK
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah RESUSITASI JANTUNG

PARU PADA DEWASA dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan

makalah mungkin ada sedikit hambatan. Namun berkat bantuan dukungan dari

teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing. Sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik.


Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran

dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga tidak lupa

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas bantuan, dukungan dan doanya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca

makalah ini dan dapat mengetahui tentang resusitasi jantung paru dewasa. Makalah

ini mungkin kurang sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran untuk

penyempurnaan makalah ini.

Trenggalek, 08 September 2017


Kelompok 1

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Definisi............................................................................................................3
2.2 Tujuan............................................................................................................. 4
2.3 Peralatan..........................................................................................................4
2.4 Persiapan Pasien..............................................................................................4
2.5 Dokumentasi....................................................................................................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................8
3.2 Saran................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan metode untuk

mengembalikan fungsi pernafasan dan sirkulasi pada pasien yang mengalami

henti nafas dan henti jantung yang tidak diharapkan mati pada saat itu. Metode

ini merupakan kombinasi pernafasan buatan dan bantuan sirkulasi yang

bertujuan mencukupi kebutuhan oksigen otak dan substrat lain, sementara

jantung dan paru tidak berfungsi.


RJP adalah hal yang penting diketahui tenaga kesehatan, termasuk

perawat dalam menyelamatkan pasien kegawat daruratan di RS ataupun diluar

RS. RJP merupakan teknik dasar untuk safe and rescue jika terdapat korban

yang mengalami henti jantung mendadak (cardiac arrest) atau henti nafas

(misalnya:near drawning). RJP dilakukan dengan dua prinsip bantuan nafas

mulut ke mulut (Mouth to mouth rescue breathing) dan kompresi jantung

(chest compression), sampai pasien respon positif atau bantuan ambulance

datang.
Keberhasilan RJP dimungkinkan oleh adanya interval waktu antara

mati klinis dan mati biologis, yaitu sekitar 4-6 menit. Dalam waktu tersebut

mulai terjadi kerusakan sel-sel otak kemudian diikuti organ-organ tubuh lain.

Dengan demikian pemeliharaan perfusi cerebral merupakan tujuan utama pada

RJP.

Oleh sebab itu kelompok kami membuat makalah tentang “Resusitasi

Jantung Paru pada Dewasa” agar mahasiswa atau pembaca lebih memahami

tentang konsep resusitasi jantung paru pada dewasa, sehingga dapat

melakukan RJP sesuai dengan prosedur yang ada.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari resusitasi jantung paru ?
2. Apakah tujuan dari resusitasi jantung paru ?
3. Peralatan apa yang diperlukan untuk resusitasi jantung paru ?
4. Bagaimana persiapan pasien untuk dilakukan resusitasi jantung paru ?
5. Bagaimana dokumentasi pada pasien yang dilakukan resusitasi jantung

paru ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari resusitasi jantung paru
2. Untuk mengetahui tujuan dari resusitasi jantung paru
3. Untuk mengetahui peralatan yang diperlukan untuk resusitasi jantung paru
4. Untuk mengetahui persiapan pasien yang dilakukan resusitasi jantung paru
5. Untuk mengetahui dokumentasi pada pasien yang dilakukan resusitasi

jantung paru

2
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Resusitasi jantung paru (RJP) adalah upaya mengembalikan fungsi

nafas dan atau sirkulasi yang berhenti oleh berbagai sebab dan boleh

membantu memulihkan kembali kedua-dua fungsi jantung dan paru ke

keadaan normal.
Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan gawat darurat akibat

kegagalan sirkulasi dan pernafasan untuk dikembalikan ke fungsi optimal

guna mencegah kematian biologis.


CPR / RJP-Resusitasi Jantung Paru pada orang dewasa terbaru adalah

30 kompresi pada jantung CPR (Cardio pulmonary Resucitation) / RJP

(Resusitasi Jantung – Paru) adalah hal yang penting diketahui tenaga

kesehatan, termasuk perawat dalam menyelamatan pasien kegawat daruratan

di RS ataupun di luar RS.


CPR/RJP merupakan tehnik dasar untuk safe and rescue jika terdapat

korban yang mengalami henti jantung mendadak (cardiac arrest) atau henti

napas (misalnya : near drowning). RJP dilakukan dengan 2 prinsip bantuan

napas mulut ke mulut (mouth-to-mouth rescue breathing) dan kompresi

jantung (chest compression), sampai pasien respon positif atau bantuan

ambulance datang.

2.2 Tujuan
1) Mengembalikan fungsi pernafasan atau sirkulasi pada henti nafas

(respiratory arrest) atau henti jantung (cardiac arrest) pada orang dimana

fungsi tersebut gagal total oleh suatu sebab yang memungkinkan untuk

hidup normal selanjutnya bila kedua fungsi tersebut bekerja kembali.

3
2) Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi (nafas).
3) Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkukasi (fungsi jantung) dan

ventilasi (fungsi pernafasan/paru) pada pasien/korban yang mengalami

henti jantung atau henti nafas melalui Cardio Pulmonary Resuciation

(CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP).

2.3 Peralatan
Tidak menggunakan alat-alat.

2.4 Persiapan Pasien


1) Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
2) Posisi pasien diatur terlentang datar.
3) Baju bagian atas pasien di buka.
4) Cara Resusitasi kita Lakukan Prinsip ABC
a) A (Airway) – Jalan napas
Periksa jalan napas korban dengan cara :
Membuka mulut korban dengan 2 jari, lihat apakah ada benda

asing, lidah yang drop atau darah. Kemudian taruh tangan penolong

diatas jidat dan bawah dagu korban dan dongakkan kepalanya,

hiperfleksi – (Head tilt chin lift), kalau kita curiga ada fraktur servikal

maka pakai
model jaw trust. Dan buka jalan napas.
b) B (Breathing) – Napasnya
Cek napas korban selama 10 detik dengan : Look – Feel –

Listen (Letakkan pipi penolong di depan mulut korban, sambil

rasakan dan lihat ke arah dada pasien apakah naik – turun

(ekspansinya ada).

Kalau tidak ada napas – berikan mouth to mouth ventilation dengan

cara tutup hidung korban dan berikan napas dua kali dengan jarak

antaranya 5 detik, lakukan sampai terlihat rongga dada pasien

ekspansi/naik. Ingat posisi pasien masih hiperfleksi (head till chin

4
lift). Setelah itu kita periksa denyut nadi di arteri karotis sebelah

kanan – kiri dekat jakun ( 2- 3 jari) selama 10 detik – rasakan.


c) C (Circulation) – Denyut nadi
Kalau ada denyut nadi, korban hanya henti napas maka

lanjutkan Pulmonary Recusitation dengan berikan napas mulut ke

mulut sampai 1 menit (berarti 12 kali), sampai napas OK (satu siklus).

Kalau denyut nadi tidak ada maka lakukan kompresi jantung (CPR-

cardiac pulmonary resucitation) dengan letakkan ujung telapak tangan

di kunci dengan telapak tangan yang lain di tulang dada (sternum) bisa

sejajar/segaris antara putting payudara atau 3 jari diatas tulang muda

di bawah sternum (prosessus xypoid), letakkan kedua bahu anda

sejajar dan lakukan kompresi jantung.


Kompresi dilakukan dengan kedalaman 4 – 5 cm dengan 30

kompresi (dulu 15, yang terbaru 30 kompresi). Mau 1 atau 2 penolong

semua 30 kompresi per siklus. Ini dilakukan selama 5 siklus (kurang

lebih 1 menit menjadi 100 kompresi).


Setelah 5 siklus tadi, cek kembali denyut nadi karotis sampai bantuan

Ambulance datang, atau ada respon pasien, atau pasien terlihat mati

biologis – tanda-tanda rigor mortis.

Tujuan meningkatkan Kompresi Dada menjadi 30 x persiklus :

Memberikan kesempatan jantung berdenyut lebih cepat, kalau terlalu


banyak ventilasi ada fase silence
1. Mengurangi ITP (Intra Thoracik Pressure) – Tekanan Dalam

Rongga Dada karena ventilasi untuk mencegah regurgitasi

/aspirasi
2. Sebenarnya dengan mengkompresi jantung, secara tidak langsung

memberikan ekspirasi napas

5
3. Kalau ada DC shock atau Automated External Defibrillator

(AED), bisa diberikan kejut jantung sebanyak 200 joule, namun

pada VF/VT. Sedangkan kalau henti jantung pukul saja rongga

dada dengan model cardiac thumb.

2.5 Dokumentasi
1) Mencatat respon pasien.
2) Mencatat reaksi pasien pada saat resusitasi jantung paru.
3) Melakukan RJP yang baik bukan jaminan penderita akan selamat, tetapi

ada hal-hal yang dapat dipantau untuk menentukan keberhasilan tindakan

maupun pemulihan sistem pada korban diantaranya:


4) Saat melakukan pijatan jantung luar suruh seseorang menilai nadi karotis,

bila ada denyut maka berarti tekanan kita cukup baik.


5) Gerakan dada terlihat naik turun dengan baik pada saat memberikan

bantuan pernafasan.
6) Reaksi pupil / manik mata mungkin akan kembali normal.
7) Warna kulit korban akan berangsur-angsur membaik.
8) Korban mungkin akan menunjukkan refleks menelan dan bergerak.
9) Nadi akan berdenyut kembali.

6
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan pada saat melakukan RJP

yang harus dilakukan penolong yaitu melakukan kompresi dada pada

kecepatan 100-120 kali per menit, mengkompresi ke kedalaman minimun

2 inci (5 cm), membolehkan rekoil penuh setelah setiap kali kompresi,

meminimalkan jeda dalam kompresi, memberikan ventilasi yang cukup (2

nafas buatan setelah 30 kompresi, setiap nafas buatan diberika lebih dari 1

detik, setiap kali diberikan dada akan terangkat).


Sedangkan yang tidak boleh dilakukan penolong yaitu

mengkompresi pada kecepatan lebih rendah dari 100 kali per menit atau

lebih cepat dari 120 kali per menit, mengkompresi ke kedalaman kurang

dari 2 inci (5 cm), atau lebih dari 2,4 inci (6 cm), bertumpu diatas dada

diantara kompresi yang dilakukan, menghentikan kompresi lebih dari 10

detik, memberikan ventilasi berlebihan (misalnya:terlalu banyak nafas

buatan atau memberikan nafas buatan dengan kekuatan berlebihan).

3.2 Saran
Diharapkan dari makalah di atas mahasiswa atau pembaca mampu

memahami bagaimana konsep resusitasi jantung paru dan cara melakukan

RJP sesuai dengan prosedur.

7
DAFTAR PUSTAKA

CPR/RJP-Resusitasi Jantung Paru pada orang dewasa terbaru dengan 30


kompresi. (http://nurse-stock.blogspot.com/2007/08/cpr-rjp-resusitasi-
jantung-paru-pada.html).(Online: 16-02-2014)

Resusitasi Jantung Paru-paru.


(http://id.wikipedia.org/wiki/Resusitasi_jantung_paru-paru). (Online: 16-02-
2014)

Prosedur Resusitasi Jantung Paru (RJP).


(http://nurbaetisabani.blogspot.com/2013/07/prosedur-pemasangan-endo-
tracheal-tube.html)

CPR/RJP-Resusitasi Jantung Paru pada orang dewasa terbaru dengan 30


kompresi.
(http://ery2.wordpress.com/2008/03/19/cpr-rjp-resusitasi-jantung-paru-pada-
orang-dewasa-terbaru-dengan-30-kompresi/). (Online: 16-02-2014)

Resusitasi Jantung Paru. (http://wikimed.blogbeken.com/category/ilmu-


anestesi/resusitasi-jantung-paru). (Online: 16-02-2014)

Pertolongan Pertama Resusitasi Jantung Paru. (https://www.google.com/search?


q=resusitasi+jantung+paru+pada+dewasa&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a). (Online: 16-
2014)

https://bidanriskawahyuningsih.wordpress.com/2014/10/17/resusitasi-pada-orang-
dewasa-rjp

Anda mungkin juga menyukai