2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan respon inflamasi lokal sekunder dari
kerusakan saraf perifer kulit.
b. Hipertermi berhubungan dengan respon inflamasi sistemik.
c. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan struktur
kulit.
d. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan tidakadekuat sumber
informasi, risiko penularan, ketidaktahuan program perawatan dan
pengobatan.
3. Intervensi keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan respon inflamasi lokal sekunder dari
kerusakan saraf perifer kulit.
Tujuan : dalam waktu 1x24 jam nyeri berkurang/hilang atau
teradaptasi
Kriteria evaluasi :
Secara subjektif ,melaporkan nyeri berkurang atau dapat
diadaptasi. Skala nyeri 0-1 (0-4)
Dapat mengidentifikasi aktivitas yag meningkatkan atau
menurunkan nyeri.
Pasien tidak gelisah
INTERVENSI RASIONAL
Menjadi parameter dasar untuk
1. Kaji nyeri dengan pendekatan mengetahui sejauh mana intervensi
PQRST yang perlukan dan sebagai evaluasi
keberhasilan dari intervensi
manajemen nyeri keperawatan.
ii
Pendekatan dengan menggunaan
2. Jeleskan dan bentu pasien relaksasi dan nonfarmakologi lainnya
dengan tindakan pereda nyeri telah menunjukkan kefektifan dalam
nonfarmakologidan non-invasif. mengurangi nyeri
iii
terapeutik.
INTERVENSI RASIONAL
Peningkatan suhu tubuh yang
1. Monitor suhu tubuh pasien berkelanjutan pada pasien varisela akan
memberikan komplikasi pada kondisi
penyakit yang lebih parah (seperti
ensefalitis pascavarisela dan pneumonia
pascavarisela) efek sekunder dari
peningakatan tingkat metabolism umum
dan dehidrasi akibat hipertermi.
iv
5. Kolabolasi pemberian Analgetik diperlukan untuk penurunan
analgetik-antipiretik respon nyeri. Antipiretik diperlukan
untukmenurunkan panas tubuh dan
memberikan umtuk menurunkan panas
tubuh dan memberikan perasaan nyaman
pada pasien.
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji perubahan dari gangguan Menetukan bantuan individual dalam
persepsi dan hubungan dengan menyusun rencana perawatan dan
derajat ketidakmampuan pemilihan intervensi
v
d. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan tidakadekuat sumber
informasi, risiko penularan, ketidaktahuan program perawatan dan
pengobatan.
Tujuan : dalam waktu 1x24 jam pasien mampu melaksankan apa
yang telah diinformasikan
Kriteria evaluasi :
Pasien terlihat mengalami penurunan potensi menularkan
penyakit yang ditujukan oleh kegagalan kontak paien.
INTERVENSI RASIONAL
1. Mengidentifikasi orang lain yang Orang yang terpajan ini perlu
beresiko. Contoh anggota rumah, program terapi obat untu mencegah
sahabat penyabaran infeksi
vi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster ini
pada dasarnya menyerang kepada tubuh orang yang belum pernah
terserang oleh virus tersebut, namun apabila tubuh orang tersebut pernah
terinfeksi virus varicella zoster maka tubuh orang tersebut akan
membentuk anti body terhadap virus varicella zoster sehingga dimasa
mendatang tidak akan terserang penyakit tersebut lagi, namun jika
kekebalan tubuh orang tersebut sedang tidak baik dan ketika pengobatan
tidak tuntas maka virus tersebut dapat hidup kembali dalam tubuh
penderitanya.
Menjaga kebersihan tubuh juga sangat dianjurkan sebagai
pencegahan terhadap virus tersebut seperti menjaga kebersihan tangan,
vii
memotong kuku dan mandi dan berganti pakain, Pemberian vaksin efektif
melindungi 80-85% terhadap penyakit varicella dan efektif 95% mencegah
varicella yang berat.
B. Saran
Dikarenakan virus ini lebih banyak menyerang anak-anak,
sebaiknya bagi ibu-ibu jangan panik terlebih dahulu apabila buah hatinya
mengalami gejala terserang infeksi virus varicella, berikan pertolongan
kepada anak dengan melakukan kompres dingin pada kulit yang terkena
agar rasa gatal berkurang dan mengurangi garuk-garuk yang dapat
menyebabkan infeksi, biarkan agar seluruh macula keluar dengan
sendirinya dan pecah dengan sendirinya pula.
Jangan lupa berikan vaksin kepada buah hati anda pada usia 5
tahun atau ketika anak baru memasuki pendidikan Taman Kanak-kanak,
dan bagi orang dewasa jangan lupa menjaga kebersihan diri agar tidak
terserang virus varicella tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Mansjoer. Suprohaita. Dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media
Aesculapis
http://www.kerjanya.net/faq/6610-varicella.html
http://referensikedokteran.blogspot.co.id/2010/07/varicella.html
viii
http://perawat93.blogspot.co.id/2015/09/varisela-cacar-air.html
ix