A. DEFINISI
Cedera kepala adalah cedera mekanik yang secara langsung atau tidak
langsung mengenai kepala yang mengakibatkan Luka di kulit kepala, fraktur
tulang tengkorak, robekan selaput otak, dan kerusakan jaringan otak itu sendiri,
serta mengakibatkan gangguan neurologis. Cedera kepala dikatakan ringan bila
derajat GCS total adalah 14-15.
Cidera kepala ada 2 macam.
1. Cedera langsung (primer)
Apabila otak menumbuk bagian tengkorak perdarahan jaringan
(contusio cerebri ), robekan jaringan otak (laserasi cerebri ) atau perdarahan
akibat dari putusnya pembuluh darah.
2. Cedera tidak langsung (sekunder )
Hipovolemia Perfusi darah ke otak kurang otak iskemia
Hipoksia Kurangnya oksigen ke otak iskemia infarkHiperkarbia
dan hipokarbia Peningkatan kadar CO2 Vasodilatasi pembuluh darah
otak edema cerebri.Penurunan kadar CO2 vasokontriksi pembuluh
darah otak iskemia jaringan otak infark cerebri
B. ETIOLOGI
cidera kepala ringan disebabkan karna adanya trauma yang terjadi di
kepala dimana
1. serangan langsung
Aselerasi keadaan suatu benda yang membentur kekepala
Deselerasikeadaan dimana kepala lah yang membentur suatu benda
tersebut Rotasi pukulan Lateral menyebabkan jaringan otakuntuk
memutar dalam tengkorak, sehingga geser dari akson neuron dan memutar
batang otak
2. Serangan tak langsung
Ledakangelombang tekanan ditransmisikan kejaringan otak
Jatuhkekuatan transmittes melalui colums spinal Trauma
tumpulberlaku pada lokasi dampak yang ditransmisikan melalui jaringan
otak Trauma tembusgelombang kejut memperpanjang jauh dari luka
kejaringan sekitarnya.
C. PATHWAY
Cedera kepala
Ekstra cranial/kulit
kepala
TIK
Penurunan kesadaran
Penurunan reflex
Penumpukan Ketidakefektifan bersihan
batuk
sekret jalan napas
D. PATOFISIOLOGI
Penurunan
Kenaikan ringan
Etiologi aliran darah ke
TIK
otak
Aliran darah
Kongestif vena Kenaikan TIK
meningkat
E. TANDA GEJALA
1. Nyeri kepala dan pusing.
2. Dapat menderita abrasi.
3. Laserasi atau hematoma kulit kepala.
F. KOMPLIKASI
1. Edema subdural dan herniasi otak
2. Diabetes insipidus dapat disebabkan oleh kerusakan traumatik pada
tangkai limfosis, menyebabkan penghentian sekresi hormon
antideuretik.
3. Kejang pasca trauma dapat terjadi segera (dalam 24 jam pertama), dini
(minggu pertama) atau lanjut.
4. Infeksi sistemik (pneumonia, infeksi saluran kemih, septikemia).
5.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Terapi operasi pada cedera kepala Kriteria paling sederhana yang
dipakai sebagai individu tindakan operatif adalah adanya lesi massa
intrakranial dengan pergeseran garis tengah > 5 mm (kecuali penderita
sudah mati otak).
2. Terapi medikamentosa pada cedera kepala Pengobatan yang lazim
diberikan pada cedera kepala adalah obat-obatan golongan
deksamethasone, mannitol 20%, fenitol, karbamazepin.
PENGKAJIAN (TEORITIS)
A. DATA SUBYEKTIF
1. Riwayat kesehatan meliputi : keluhan utama, kapan cidera terjadi,
penyebab cidera, riwayat tidak sadar, amnesia, riwayat kesehatan yang
lalu, riwayat kesehatan keluarga.
2. Pola fungsi kesehatan
3. Pola persepsi dan pemaliharaan kesehatan (termasuk adakah kebiasaan
merokok, minum alcohol, dan penggunaan obat-obatan)
4. Pola aktivitas dan latihan (adakah keluhan lemas, pusing, kelelahan dan
kelemahan otot).
5. Pola nutrisi dan metabolism (adakah keluhan mual, muntah).
6. Pola eliminasi.
7. Pola tidur dan istirahat.
8. Pola kognitif dan perceptual.
9. Persepsi diri dan konsep diri.
10. Pola toleransi dan koping stress.
11. Pola seksual dan reproduktif.
12. Pola hubungan dan peran.
13. Pola nilai dan keyakinan
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
Meliputi Keadaan umum
2. Pemeriksaan persistem
a. System persepsi dan sensori (penmeriksaan panca indera : penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecap, dan perasa)
b. System persarafan (tingkat kesadaran/ nilai GCS, reflek bicara, pupil,
orientasi waktu dan tempat)
c. System pernapasan (nilai frekuensi nafas, kualitas, suara, dan kepatenan
jalan nafas)
d. System kardiovaskuler (nilai TD, nadi dan irama, kualitas dan
frekuensi)
e. System gastrointestinal (nilai kemampuan menelan, nafsu
makan/minum, peristaltic, eliminasi)
f. System integument (nilai warna, turgor, tekstur dari kulit, luka/lesi)
g. System reproduksi
h. System perkemihan (nilai frekuensi BAK, volume BAK)
( ) ( ) ( )
DAFTAR PUSTAKA
2 1 2
limpeleh hilman, esther irene manarisip miranda, ch. oley maximillian Jurnal e-CliniC
(eCl), Volume 2, Nomor 2, Juli 2014. gambaran ct scan kepala pada penderita cedera
kepala ringan di blu rsup prof. dr. r. d. Kandoumanado periode 2012 – 2013.Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
Moorhead, Sue. Et All. Nursing Outcome Classification (NOC) Fifth Edition. USA :
Elsevier Mosby.
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
CEDERA KEPALA RINGAN
DI IGD RSUD WONOSARI
DISUSUN OLEH :
ADE KURNIAWAN
2213068
YOGYAKARTA