Anda di halaman 1dari 12

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY. H DENGAN


HIPERTENSI DI RT.14 DESA KOLAM KANAN
KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA

Nama Mahasiswa : Eko Nor Apriyatna Permana, S. Kep


NPM : 10105-07023 AS1
Hari / Tanggal :
A. Data Umum
1. Nama KK : Ny. H
2. Umur : 70 tahun
3. Alamat : Kolam Kanan, RT. 14 Kec. Wanaraya
4. Pendidikan : SR
5. Pekerjaan : Tani
6. Agama : Islam

B. Klien
1. Nama : Ny. H
2. Umur : 70 tahun
3. Alamat : Kolam Kanan, RT. 14 Kec. Wanaraya
4. Pendidikan : SR
5. Pekerjaan : Tani
6. Agama : Islam
7. Daftar Keluarga :
Status
No Nama L/P Umur Hubungan Pendidikan Agama Pekerjaan
Kesehatan
1. Zainuddin L 45 Anak SD Islam Swasta Sehat
2. Maman L 42 Anak SD Islam Tani Sehat
3. Tuti Nurhayati P 39 Anak SMA Islam Swasta Sehat
4. Nunung Nurhazanah P 37 Anak SMA Islam Swasta Sehat
5. Midah P 34 Anak SMA Islam IRT Sehat
6. Didin L 33 Anak SMP Islam Swasta Sehat
7. Yayat Hidayat L 29 Anak SMP Islam Swasta Sehat
8. Asep Suryani L 26 Anak SMP Islam Swasta Sehat
9. Syahrayatul Nizifah L 24 Anak SMA Islam Swasta Sehat

Genogram :
x x x x

x x x x x

x Tn. R Ny. H

Keterangan:

: Laki – laki x : Meninggal Laki - laki

: Perempuan x : Meninggal Perempuan

: Klien Ny. H : Tinggal serumah

8. Tipe Keluarga : Keluarga inti (nuklear family), di


mana keluarga Ny. H tinggal
dalam satu rumah bersama suami
dan cucunya.
9. Kewarganegaraan / Suku bangsa : Jawa Timur.
10. Agama : Islam.
11. Pengambilan keputusan : Pengambilan keputusan berada di
tangan kepala keluarga.
12. Hubungan dalam keluarga : Keluarga memiliki hubungan
yang harmonis.

C. Sosial Ekonomi
1. Pendapatan dan pengeluaran
Ny. H tidak berkerja, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari Ny. H
dibantu oleh Tn. D yaitu anak ke – 6 dari 9 bersaudara.
2. Sosial
Aktivitas klien dan keluarga dalam berhubungan dengan orang lain di
luar rumah selama ini sangat baik, serta bila mengalami kepenatan
Ny. H melakukan aktivitas membersihkan rumah, seperti menyapu,
dan kadang – kadang berkumpul dengan tetangga dekatnya. Aktivitas
di luar rumah biasanya hanya mengikuti kegiatan pengajian dan
arisan di mesjid.

D. Pola Kebiasaan Keluarga


1. Nutrisi
Klien biasanya makan – makanan seadanya dengan lauk dan sayuran
secukupnya, dan pola makan Klien Ny. H biasanya 3 x sehari.
2. Personal higiene
Kebersihan diri klien terawat, karena klien biasa mandi 2 x sehari
teratur.
3. Pola rekreasi dan hiburan
Aktivitas rekreasi di dalam rumah selama ini dilakukan dengan
berkumpul bersama tetangga dan cucunya sambil menonton TV.
4. Kebutuhan istirahat dan tidur keluarga
Nama Tidur Siang Tidur Malam Istirahat
Ny. H 1 – 2 jam 6 – 7 jam 30 menit
E. Data Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Luas rumah kira – kira 6 x 13 meter persegi. Terdiri atas 1. Ruang
tamu, 2 Kamar tidur, 1 Ruang dapur, dan 1 Kamar mandi, dan di
depan rumah ada teras serta halaman rumah. Bangunan rumah
berbentuk persegi panjang. Tipe rumah adalah tidak permanen dengan
lantai dari kayu dan dinding rumah dari kayu dengan keadaan rumah
bersih. Penerangan dan ventilasi cukup. Sumber air dan air minum
menggunakan air hujan. WC menggunakan cemplung tertutup dan
berventilasi yang terletak di belakang rumah dan jarak antara WC
dengan sumber air lebih dari 10 meter.
2. Sanitasi Lingkungan
Lingkungan sekitar rumah klien bersih dan terawat, sekitar rumah dan
halaman rumah ditanami dengan pohon buah-buahan.
3. Denah Lingkungan

Dapur

T Pintu T

E E
Kamar 2 Lemari

T T

Jendela
Pint
u
A A
Pint
N u
Ruang Keluarga N

Jendela
Kamar 1
G G

G G

Jendela
A A
Ruang Tamu

Jendela Jendela Pintu

Pagar

Halaman Rumah
4. Sarana Kesehatan
Pada saat klien sakit biasanya klien pergi ke Puskesmas Pembantu
yang ada di desa kolam kanan tersebut.
5. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Ny. H sedang berada pada tahap
perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak
yang sudah menikah dan memisahkan diri dari keluarga dan
mempunyai anak.
Dari ketiga tugas perkembangan keluarga menurut Duvalla and
Miller, pada keluarga Ny. H semua tugas perkembangan tersebut
telah terpenuhi yaitu:
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Membantu orang tua suami / istri yang sedang sakit dan
memasuki masa tua
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
b. Tahap Perkembangan Keluarga terpenuhi
Membantu anak untuk mandiri di masyarakat luas, hal ini
ditunjukkan dengan data, bahwa dari semua anggota keluarga
semuanya menikah dan memisahkan diri dengan orang tuanya.
c. Tahap Perkembangan Keluarga inti
Ny.S tidak mempunyai riwayat penyakit yang serius, selama ini
penyakit yang diderita adalah hipertensi yang dirasakan sejak lama
dan sering merasa pusing, dan nyeri di kepala dan suaminya justru
juga menderita penyakit hipertensi , sedangkan anak – anaknya
tidak pernah menderita penyakit yang berat/kronis, biasanya hanya
mengalami batuk, pilek , panas tapi cepat sembuh.
d. Tahap Perkembangan Keluarga sebelumnya
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa Ny. H. memiliki
riwayat penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi), dan keluarganya
tidak pernah mempunyai riwayat penyakit menular atau penyakit
kronis yang berat.

F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina hubungan
rumah tangga. Menurut Ny. H ia senang memiliki keluarga yang
lengkap (anak dan cucu) tetapi anak mereka sudah tidak tinggal lagi
dengannya. Keluarga tampak harmonis, saling memperhatikan satu
dengan yang lain serta saling menghargai satu dengan yang lain,
apabila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan maka anggota
keluarga akan membantu sesuai dengan kemampuan.
2. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik, di dalam keluarga ini tampak
kepedulian anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam
melaksanakan tugas di dalam keluarga ini. Keluarga ini juga
membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitar rumahnya
terbukti dengan seringnya tetangga main ke teras rumahnya untuk
berbincang – bincang dengan anggota keluarga keluarga juga cukup
aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan yang ada dalam
masyarakat.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga Ny. H memiliki 9 orang anak, 5 orang anak laki-laki 4
perempuan, dan setelah melahirkan anak yang terakhir Ny. H
mengikuti KB. Selama melahirkan mulai anak pertama sampai anak
terakhir , tidak mengalami gangguan yang berarti.
4. Fungsi Ekonomi
Ny. H menggunakan bantuan dari anak ke – 6 untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap hari. Jika ada sisa
keuangan, maka disimpan untuk keadaan yang mendadak bagi
keluarga.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga tidak mampu mengenali masalah kesehatan tentang
penyakit hipertensi hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang
menyadari dampak masalah kesehatan akibat penyakit hipertensi.
Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas
karena keluarga tidak mengetahui secara luas tentang masalah yang
terjadi pada penyakit hipertensi. Keluarga mempunyai kesadaran
tentang terciptanya lingkungan yang sehat, hal ini di buktikan dengan
aktivitas keluarga bila ada waktu luang membersihkan ruangan dan
lingkungan sekitar rumah. Selama ini keluarga jarang memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada, karena keluarga lebih cenderung
membeli obat bebas di toko atau mengonsumsi obat tradisional.

G. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan fisik umum (TTV) :
Keadaan umum Ny. H Nampak keletihan, Penampilan terlihat cukup
rapi, kebersihan diri baik.
Tanda – tanda vital:
Tekanan darah : 160/100 mmHg.
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 84 x/menit
TB : 145 cm
BB : 49 Kg.
2. Pemeriksaan fisik khusus :
a. Kepala dan Leher
Pada pemeriksaan kepala tidak ditemukan kelainan, bentuk kepala
normal. Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena
jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran
kelenjar tiroid.
b. Mata
Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat
edema.
c. Telinga
Pendengaran berkurang karena proses menua
d. Hidung
Tidak ada kelainan yang ditemukan pada telinga
e. Mulut
Tidak ada kelainan yang ditemukan pada mulut
f. Dada
Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,
suara mur – mur (–) , ronchi (–), wheezing (–), nafas cuping
hidung (–).
g. Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran
hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik.
h. Ekstremitas atas dan bawah
Pada ektrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak terjadi
kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan persendian,
mampu mengangkat dan melipat persendian secara sempurna.
H. Harapan Keluarga
Ny. H berharap agar sembuh dari penyakit hipertensinya. Sehingga dapat
melakukan aktivitas sehari – hari dengan nyaman.
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Ketidakmampuan Kurangnya
 Ny. H keluarga merawat pengetahuan
mengatakan sejak lama anggota keluarga keluarga tentang,
sudah mengalami tekanan yang menderita gejala, penyebab,
darah tinggi. penyakit pencegahan dan
 Ny. H hipertensi penatalaksanaan
mengatakan sering pusing, penyakit
setelah bangun tidur. hipertensi
 Merasa kaku di
daerah tengkuk.
 Ny. H
menanyakan bahwa
penyakitnya disebabkan oleh
apa ?

DO :
Berdasarkan hasil pemeriksaan
tanda – tanda vital didapatkan :
 Tekanan darah : 160/100
mmHg.
 Respirasi : 20 x/menit
 Nadi : 84 x/menit

2. DS : Ketidakmampuan Resiko terjadinya


 Ny. H mengatakan jarang keluarga kesalahan dalam
berobat ke Puskesmas. menggunakan penatalaksanaan
 Ny. H mengatakan kalau fasilitas penyakit
pusing cukup dengan kesehatan secara hipertensi
membeli obat bebas di optimal
warung.
 Selama ini kalau sakit kepala
/ pusing menggunakan buah
buahan yang mengandung
banyak air misalnya
mentimun.

DO :
 Pendidikan terakhir Ibu Ny.
H adalah SR.
 Terakhir kunjungan ke
Puskesmas kurang lebih 4
bulan yang lalu.
 Keluarga jarang
memeriksakan diri ke
Puskesmas.
Menentukan Prioritas Masalah
a. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan
penatalaksanaan penyakit hipetensi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi.

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat masalah: 3 1 3/3 x 1 = 1 Ketidaktahuan
Tidak/kurang keluarga tentang
sehat masalah penyakit
hipertensi merupakan
bahaya terhadap
kondisi klien.
2. Kemungkinan 1 2 ½x2=1 a. Kondisi klien pada
masalah dapat usia lansia.
diubah: b. Lama penyakit
Hanya sebagian sudah bertahun –
tahun.
c. Berdasarkan
prognosa masalah
hipertensi hanya
sebagian kecil bisa
sembuh, dan hanya
bisa dilakukan
tindakan
pencegahan.
3. Potensial masalah 2 1 2/3 x 1 = 2/3 a. Penyakit hipertensi
untuk dicegah: memungkinkan
Tinggi untuk dicegah
dengan
menghindari faktor
resiko.
b. Keluarga mau
diajak kerjasama
(kooperatif).
4. Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Bila tidak segera
masalah: ditanganni maka akan
Masalah berat, terjadi komplikasi
harus segera lebih lanjut, seperti
ditangani stroke, kelumpuhan.
Total 3 2/3
b. Resiko terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas
kesehatan secara optimal.

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1. Sifat masalah: 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Penyakit hipertensi,
Ancaman bila dalam melakukan
kesehatan tindakan pengobatan
yang salah akan
memperberat penyakit
hipertensi

2. Kemungkinan 2 2 2/2 x 2 = 2 a. Respon keluarga


masalah dapat mau menerima
diubah: masukan berupa
Mudah pendidikan
kesehatan
b. setelah dilakukan
tindakan
penyuluhan
keluarga mau
menggunakan
fasilitas kesehatan
3. Potensial masalah 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Penyakit hipertensi
untuk dicegah: dapat dilakukan
Cukup tindakan pencegahan
dengan menghindari
faktor resiko.
4. Menonjolnya 0 1 0/2 x 1 = 0 Bila tidak segera
masalah: ditanganni maka akan
Masalah tidak terjadi komplikasi
dirasakan lebih lanjut, seperti
stroke, kelumpuhan.
Total 3 1/3

Prioritas Masalah :
a. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan
penatalaksanaan penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi.
b. Resiko terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas
kesehatan secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai