Anda di halaman 1dari 5

NAMA : CICCI CHAIRUNISA MAS’UM

NIM : PO.71.4.201.14.1.007

PENGATURAN DIET SEBAGAI MANAJEMEN DM

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan kondisi
hyperglikemia sebagai akibat dari adanya gangguan sekresi insulin, kerja insulin atau
keduanya. Salah satu pilar penatalaksanaan DM adalah melalui pengelolaan makanan.
Penatalaksanaan DM memerlukan pengkajian yang baik dan tepat sesuai dengan kondisi
masing – masing penderita DM.

1. Tujuan Diet DM
Tujuan umum terapi gizi adalah membantu orang dengan diabetes memperbaiki
kebiasaan gizi dan olahraga untuk mendapatkan control metabolik yang lebih baik,
dan beberapa tambahan tujuan yaitu:
 Mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal dengan keseimbangan
asupan makanan dengan insulin (endogen atau eksogen) atau obat hipoglikemik
oral dan tingkat aktivitas.
 Mencapai kadar serum lipid yang optimal
 Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat
badan yang memadai pada orang dewasa, mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang normal pada anak remaja, untuk peningkatan kebutuhan
metabolik selama kehamilan dan laktasi atau penyembuhan dari penyakit
katabolik.
 Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat dicapai
dan dipertahankan baik jangka pendek maupun jangka panjang oleh orang dengan
diabetes itu sendiri maupun oleh petugas kesehatan, Ini mungkin saja tidak sama
dengan yang biasanya didefinisikan sebagai berat badan idaman.
 Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang
menggunakan insulin seperti hipoglikemia, penyakit – penyakit jangka pendek,
masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani dan komplikasi kronik
diabetes seperti: penyakit ginjal, neuropati autonomik, hipertensi, dan penyakit
jantung.
 Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
2. Penentuan proporsi kebutuhan zat gizi makro sebagai penghasil energi
Pada pasien DM tanpa komplikasi, proposal zat gizi makro yang disarankan adalah
sebagai berikut.
 KARBOHIDRAT: 45 – 60 % TOTAL ASUPAN ENERGI
Karbohidrat menghasilkan 4 Kcal/1g. Sumber bahan makanan mengandung
karbohidrat adalah dari bahan makanan pokok seperti nasi, serealia, gandum,
jagung, kentang dan sebagiannya. Meskipun karbohidrat dibatasi pada orang DM,
pembatasannya tidak boleh kurang dari 130 g/hari. Sehingga jumlah karbohidrat
yang dianjurkan untuk seseorang dengan total kebutuhan energi 1500 Kcal/hari
adalah: 1500 x 60 % = 600 Kcal atau setara dengan 150 gr karbohidrat. Selain
mempertimbangkan jumlah karbohidrat, sebaiknya sumber karbohidrat yang
dipilih adalah jenis karbohidrat kompleks.
 PROTEIN: 10 – 20 % TOTAL ASUPAN ENERGI PER HARI
Pada kondisi diabetes tanpa komplikasi (misalnya nephropati diabetes),
kebutuhan protein di hitung dalam kisaran 10 – 20 % total protein. Dalam 1 g
protein akan dihasilkan energi sebesar 4 Kcal, misalnya kebutuhan energi hasil
perhitungan = 1600 Kcal, maka protein yang dibutuhkan adalah 10 % x 1600
Kcal = 160 Kcal atau setara dengan 160 Kcal/4 = 40 g protein per hari. Sebagai
gambaran 25 g tempe mengandung 3 g protein. Pada 100 g nasi menngandung 4 g
protein. Susunan makanan harus benar – benar tepat agar tercapai 40 g protein
dalam susunan menu sehari.
 LEMAK: 20-25 % TOTAL ASUPAN ENERGI PERHARI
Asupan lemak bagi diabetisi dianjurkan berkisar 20 – 25 % total asupan energi
perhari. Dalam 1 g lemak dihasilkan energi sebesar 9 Kcal. Bahan makanan
sumber lemak yang diberikan sebaiknya merupakan kombinasi antar lemak jenuh
(<7% dari total asupan energi) dan lemak tidak jenuh (<10% total asupan energi)
dan sumber kolesterol <200 mg/hari.
3. Prinsip perencanaan makan bagi penyandang diabetes

Kebutuhan Kalori

Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan mempertahankan berat badan


ideal. Konsumsi energy adalah 45-65% dari karbohidrat, 10-20% dari protein dan 20-
25% dari lemak.

Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan orang
dengan diabetes. Diantaranya adalah dengan memperhitungkan berdasarkan
kebutuhan kalori basal yang besarnya 25-30 kalori/kg BB ideal, ditambah dan
dikurangi bergantung pada beberapa factor yaitu jenis kelamin, umur, aktifitas,
kehamilan/ laktasi, adanya komplikasi dan berat badan.

Cara lain adalah table 1, cara yang lebih gampang lagi adalah dengan
pegangan kasar, yaitu untuk pasien kurus 2300-2500 kalori, normal 1700-2100 kalori
dan gemuk 1300-1500 kalori.

Kalori/kg BB ideal
Status Gizi Kerja sentral Sedang Berat
Gemuk 25 30 35
Normal 30 35 40
Kuruas 35 40 40-50

Perhitungan berat badan idaman dengan rumus Brocca yang dimodifikasi adalah sbb:

Berat badan ideal = (TB dalam cm- 100) 1 kg.


Sedangkan menurut indeks massa tubuh (IMT) yaitu adalah sebagai berikut :
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔)
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚2 )

Berat normal : IMT = 18,5-22,9 kg/m2


4. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan kalori
1. Jenis Kelamin
Kebutuhan kalori pada wanita lebih kecil dari pada pria, untuk ini dapat dipakai
angka 25 kal/kg BB untuk wanita dan angka 30nkal/kg BB untuk pria.
2. Umur
 Pada bayi dan anak-anak kebutuhan kalori adalah jauh lebih tinggi dari pada
orang dewasa, dalam tahun pertama bisa mencapai 112 kg/kg BB.
 Umur 1 tahun membutuhkan lebih kurang 1000 kalori dan selanjutnya pada
anak-anak lebih dari pada 1 tahun mendapatkan tamabahn 100 kalori untuk
tiap tahunnya.
 Penurunan kebutuhan kalori diatas 40 tahun harus dikurangi 5% untuk tiap
dekade antara 40 dan 59 tahun, sedangkan antara 60 dan 69 tahun dikurangi
10% diatas 70 tahun dikurangi 20%
3. Aktifitas fisik atau pekerjaan
Jenis aktifitas yang berbeda membutuhkan kalori yang berbeda pula. Jenis aktifitas
di kelompokkan sebagai berikut :
 Keadaan istirahat : kebutuhan kalori basal ditambahkan 10%
 Ringan : Pegawai kantor, pegawai took, guru, ahli hokum, ibu rumah tangga,
dan lain-lain kebutuhan hatus ditambahkan 20% dari kebutuhan basal
 Sedang : Pegawai di industri ringan, mahasiswa, militer yang sedang tidak
perang, kebutuhan dinaikkan menjadi 30% dari basal
 Sangat berat : tukang becak, tukang gali, pandai besi, kebutuhan harus
ditambahkan 50% dari basal
4. Keahamilan/laktasi
Pada permulaan kehamilan diperlukan tambahan 150 kalori/hari dan pada trimester
II dan III 350 kalori/hati. Pada waktu laktasi diperlukan tambahan sebanyak 550
kalori/hari.
5. Adanya komplikasi
Infeksi, trauma atau operasi yang menyebabkan kanaikan suhu memerlukan
tambahan kalori sebesar 13% untuk tiap kenaikan 1 derajat celcius
6. Berat badan
Bila kegemukan/terlalu kurus, dikurangi/ ditambahkan sekitar 20-30% bergantung
kepada tingkat kegemukan/kekurusannya.
KESIMPULAN

Penatalaksanaan DM membutuhkan keseimbangan cermat antara asupan nutrient, pemakaian


energi, dan dosis serta waktu pemberian insulin atau agens antidiabetik oral. Meski setiap
orang memiliki kebutuhan yang sama akan nutrisi dasar, namun penyandang DM harus
makan makanan yang lebih terstruktur untuk mencegah hiperglikemia.

REFERENSI

1. PERKENI. (2011). “PERKENI – Indonesian society of endocrinology.” Konsesus


pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus Retrieved 28 Januari 2013, 2012, from
http://www.perkeni.org/
2. American Dietetic Association (2013). International Dietetics and Nutrition
Terminology (IDNT) Reference Manual: Strandardized Language for the Nutrion
Care Process Chicago, IL
3. Blanchette Kendra, 2005. Carbohydrate Counting. Diabetes and Hormone Center of
the Pacific. http://www.endocrinologist.com/carbohydrate-counting
4. Soegondo S.:Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. FKUI, 2009
5. Kementrian Kesehatan RI (2013). Pelayanan Gizi Rumah Sakit`

Anda mungkin juga menyukai