Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak
Tujuan modul praktikum ini adalah menentukan rasio pergeseran interferometer dan ketebalan rambut.
Interferensi cahaya adalah fenomena superposisi dua gelombang cahaya monokromatik dan koheren yang
menghasilkan pola gelap terang akibat superposisi konstruktif dan superposisi destruktif. Interferometer
Michelson-Morley menggunakan metode pembagian amplitudo dengan beam splitter untuk memperoleh dua
sumber koheren. Cahaya pantul pada layar oleh beam splitter akan mengalami superposisi destruktif dan
konstruktif yang membentuk pola interferensi bergantung beda fasa dari dua berkas yang tiba di layar.
Difraksi adalah fenomena pembelokan gelombang ketika melalui celah sempit maupun penghalang.
Ketebalan rambut dapat diukur dengan memanfaatkan prinsip Babinet, yaitu pola difraksi dari cahaya yang
melewati celah sempit sama dengan pola difraksi dari komplemen pengganti celah itu yaitu rambut.
Percobaan pertama mengukur delta x dari 10 kali putaran mikrometer sekrup sebanyak 10 data. Percobaan
kedua adalah mengukur 5 jarak antargelap pertama ke kiri dan ke kanan pada pola difraksi yang dihasilkan
dari cahya laser yang melewati rambut. Nilai rasio pergeseran pada percobaan Interferometer Michelson-
Morley adalah 1084,34 nm/mm sedangkan nilai ketebalan rambut adalah 0,06931 mm untuk rambut A dan
0,1136 mm untuk rambut B.
Kata kunci : Babinet, Difraksi, Interferensi, Interferometer, Koheren
V. Kesimpulan
Rasio pergeseran interferometer dari
percobaan yang dilakukan diperoleh nilai
1084,34 nm/mm yang berbeda dengan hasil
rasio pergeresan interferometer refensi yaitu
1140 nm/mm.
Penentuan tebal rambut dilakukan
dengan prinsip Babinet menghasilkan tebal
rambut A sebesar 0,06931 mm dan tebal
rambut B sebesar 0,1136 mm. Hasil tebal
rambut A telah sesuai dengan hasil pada
referensi yaitu pada rentang 0,06 – 0,08 mm
sedangkan rambut B tidak sesuai.
VI. DaftarPustaka
[1] http://physics.bu.edu/~duffy/sc545_no
tes09/interference_conditions.html
(akses pada tanggal 08 September
2017 pukul 14:38)
[2] Krane, K, Modern Physics, 3rd ed.,
John Wiley & Sons, Inc, 248-249,
2012.
[3] Serway, R.A.& Vuille, C., College
Physics, 9th ed., Brooks/Cole, 775-
776, 2012.
[4] http://myslu.stlawu.edu/~jmil/physics/
labs/104_lab/inactive/michelson.shtml
(akses pada tanggal 08 September
2017 pukul 20:08)
[5] http://physicsed.buffalostate.edu/pubs/
StudentIndepStudy/EURP09/Young/
Young.html
(akses pada tanggal 08 September
2017 pukul 21:11)