Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Mesir kuno dibagi menjadi dua, yaitu masa pradinasti dan masa dinasti.

Pada masa Pradinasti


daerah Mesir terbagi menjadi beberapa bagian. Daerah Mesir yang terpecah-pecah itu disatukan
menjadi dua kelompok besar yang dikenal dengan sebutan Mesir Hulu dan Mesir hilir pada akhir abad
ke-40 SM. Kedua bagian itu kemudian disatukan di bawah pemerintahan Menesia mendirikan ibu kota
Mesir di Memphis yang ada di deltaSungai Nil. Sejak saat itu dikenal sebagai masa Dinasti. Pada masa
itu Mesir berkembang menjadi kerajaan yang besar dan kuat di bawah pimpinan rajanya yang dikenal
dengan sebutanFir’aun atau Pharao. Kerajaan itu mampu bertahan selama 2.000 tahun. Masa Dinasti
dimulai pada sekitar tahun 3000 SM dan berakhir ketika Mesir dikuasai olehAleksander Agung
(Iskandar Zulkarnaen). Menurut Maneto, seorang sejarawan dari abad ke-3 SM sejarah
Mesir dibagi menjadi tujuh periode, dengan 30 dinasti yang berkuasa.

Properti

Sejak disatukan oleh Menes sekitar tahun 3000 SM, Mesir makin mengembangkan kekuasaannya.
Kemudian, muncul penguasa-penguasa besar yang berpusat di Memphis. Kota itu, pernah diperintah
oleh dua dinasti, yaitu Dinasti I dan Dinasti II. Raja-raja dinasti I dan II mendirikan bangunan untuk
tempat pemujaan Dewa Pthah yang merupakan dewa penguasa kota Memphis. Setelah itu muncul
Kerajaan Kuno yang berlangsung 500 tahun, yaitu dan 2780-2280 SM. Ada enam dinasti yang
memerintah Kerajaan Kuno itu, Raja-raja Dinasti I-VI di antaranya Khuf, Khafre dan Menkure. Mereka
mendirikan bangunan mastaba (makam), Piramida, dan bangunan untuk pemujaan dewa penguasa
kota MemphisRaja pepi II dari dinasti IV meluaskan kekuasaannya hingga menjadi kerajaan besar. Ia
membuat kanal yang menghubungkan Sungai Nil dengan Laut Merah. Namun, pengganti-
penggantinya adalah raja-raja yang lemah. Dewa yang dipuja antara lain Re (dewa matahari),
Osiris dan Isis.Bangunan piramida yang didirikan oleh Dinasti I-VI antara lain piramida teras Zoser
(dari Dinasti III) dan piramida besar yang dibangun oleh Cheops atau Khufu, Khafre, danMenkure di
Gizeh. Piramida yang terbesar ialah piramida yang dibangun oleh Khufu.Piramida itu termasuk salah
satu keajaiban dunia. Piramida itu ada yang didampingi oleh arca sfing (sphynx), seperti yang dibangun
oleh Khafre.

Pada masa Dinasti V pusat pemerintahan dipindahkan keHeliopolis. Dinasti itu tidak meninggalkan
karya yang besar. Pada masa Mesir kuno tahta kerajaan diwariskan secara turun-temurun. Biasanya
anak tertua permaisurilah yang mewarisi tahta. Ada 4 orang ratu yang berkuasa pada masa itu, karena
permaisuri hanya mempunyai anak perempuan saja. Masa selanjutnya, yaitu antara 2180-1990 SM
muncul Dinasti VII-XI dan Kerajaan Madya. Daerah Mesir terpecah-pecah Penguasa daerah Nubia
menguasai daerah selatan Mesir. Daerah yang terpecah-pecah disatukan kembali oleh penguasa
daerah Thebes yaitu Mentuhotep pada tahun 1990 SM. Para Pharao Kerajaan Madya berhasil
menekan penguasa yang pernah memisahkan diri, dan membangun kembali jaringan irigasi untuk
kesejahteraan rakyat. Mereka mengusaha tambang emas di Gurun Sinai. Perdagangan dengan
bangsa-bangsa di luar Mesir maju.

Raja-raja Dinasti X dikenal sebagai raja-raja yang kuat. Mereka berhasil memakmurkan Mesir. Dinasti
selanjutnya, yaitu Dinasti XI hanya mempunyai enam orang raja. Pusat pemerintahannya di Thebes.
Setelah Dinasti XI yang berkuasa adalah Dinasti XII. Saat itu Mesir mencapai puncak
kejayaannya Daerah Nubia dapat ditaklukkan, dan mereka berhasil meluaskan jalur perdagangan
hingga ke Asia Barat Daya. Ibu kota kerajaan Dinasti XII ada di Ittawi.Ada delapan raja dan Dinasti XII,
dan raja yang terbesar ialah Amenemhet III. Dinasti berikutnya, Dinasti XIII-XVII (1780-1560 SM) tidak
mempunyai raja yang terkenal. Mesir diserang oleh bangsa Hykos dan Palestina sekitar tahun 1800
SM. Kerajaan berikutnya disebut Kerajaan Baru. Kerajaan itu berlangsung selama 500 tahun (1560-
1085 SM). Pada masa itu Kerajaan Mesir merupakan negara yang terkuat di dunia. Masa kejayaannya
telah berlangsung sejak tahun 1560 SM, di bawah pemerintahan Dinasti XVIII. Raja pertamanya
bernama Ahmosis 1. Ia berhasil mengusir bangsa Hykos yang masih menguasai sebagian wilayah
Mesir. Ia mempunyai tentara yang terlatih baik dalam menggunakan kereta kuda. Kota Thebe kembali
menjadi kota penting. Amon diangkat sebagai dewa kota. Ia disamakan dengan Re, sehingga disebut
juga Amon-Re.

Salah seorang pengganti Ahmosis I adalah Ratu Hatshepsut. Ia merupakan wali dari Thutmosis
III yang saat itu masih kecil. Setelah menjadi raja, Thutmosis III merupakan raja yang besar dan
administrator yang tangguh dan dikenal dengan sebutan “Napoleon dari Mesir”. Ia menaklukkan dan
menjalin persahabatan dengan daerah lain. Daerah kekuasaanya membentang dari lembah Sungai
Tigris dan Eufrat di timur laut Asia Kecil, Kreta di utara, Libya di barat, dan Nubia di selatan. Sejarah
Mesir mencapai puncak kejayaan di bawah pemerintahanAmenhotep III. Penggantinya, Amenhotep
IV, dikenal sebagai Akhnaton. Pada masa pemerintahannya, Mesir mengalami perubahan. Ia
memperkenalkan penyembahan dewa matahari yang disebut Aton. Dewa itu dikatakan sebagai
pengganti Amon dan segala dewa lainnya kecuali Re, karena Re merupakan bagian dari Aton. Ia yang
pertama memperkenalkan pemujaan satu dewa (monotheisme) Ibu kota kerajaannya dipindah ke
Akhetaton 5.000 kilometer di utara Thebes. Penggatinya adalah menantunya, yaituTutankhaton
(Tutankhamon) Mereka itu membangun bangunan yang megah, di antaranya makam-makam di
Lembah Raja-raja dan kuil-kuil raja-raja di Luxor, Dair el Bahri, dan Thebes. Setelah itu, Mesir
diperinth oleh Dinasti XIX. Rajanya yang penting adalah Ramses II. Kejayaan Ramses II disebutkan
dalam Kitab Kejadian. Dalam masa pemerintahannya, Nabi Musa membawa umat Israel keluar dan
Mesir.

Mesir kuno mulai mundur pada masa pemerintahan Dinasti XX. Sebagian besar provinsi di Asia
melepaskan diri. Perselisihan berkepanjangan antara Imam (pendeta Amon-Re) dan keluarga kerajaan
menyebabkan kerajaan pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Selama 700 tahun berikutnya, Mesir
diperintah oleh lebih dari 10 dinasti. Kebanyakan dinasti itu.berasal dari daerah Nubia, Assyria, dan
Persia. Ketika Aleksander menyerbu Mesir pada Tahun 332 SM, tahta kerajaan diduduki oleh dinasti
ke XXXI.

Anda mungkin juga menyukai