Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan berperan besar dalam


meningkatkan layanan kesehatan warga dunia. Akselerasi penggunaan TIK dalam dunia
kesehatan semakin meningkat dan mudah dengan adanya partisipasi Google Inc yang mulai
menyediakan layanan Medical Record Service.
Proyek percontohan Google itu telah melibatkan puluhan ribu pasien di rumah sakit Cleveland
yang dengan suka rela mentransfer rekam medis mereka. Rekam medis yang terkumpul itu
dipergunakan oleh Google untuk memberikan layanan melalui aplikasi terbarunya.

Perlu dicatat bahwa setiap data pasien dalam rekam medis, seperti resep obat, jenis
alergi, riwayat kesehatan, dan sebagainya semuanya itu dilindungi dengan mempergunakan
password, seperti juga yang disyaratkan dalam layanan Google lainnya. Layanan Google tersebut
semakin membuat pengelola rumah sakit ingin segera memakai dan mengintegrasikan sistem
informasi dan manajemenya dengan Google demi mewujudkan sistem layanan kesehatan yang
lebih efektif dan progresif.

Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan
akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya.
Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.

Era Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang dengan


begitu pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi (TI) yang telah
merambah keberbagai bidang kehidupan manusia. Defenisi Teknologi Informasi itu sendiri
adalah Studi atau penggunaan peralatan elektronika, untuk menyimpan, menganalisa, dan
mendistribusikan informasi apa saja melalui berbagai media (seperti internet), termasuk kata-
kata, bilangan dan gambar.

Salah satu kemajuan teknologi informasi merambah pada bidang kesehatan seperti
kedokteran. Kemajuan dalam bidang kesehatan ini sangat berkembang dengan begitu pesat,
sehingga banyak temuan-temuan yang didapatkan dengan bantuan Teknologi Informasi baik
dalam bidang pengorganisasian rumah sakit, pengobatan, maupun penelitian pengembangan dari
ilmu kesehatan itu sendiri. Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi tengah mendapat
banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu
meningkatkan kualitas kehidupan manusia

Dalam bidang kedokteran sendiri kemajuan Teknologi Informasi sangat menunjang ilmu
kedokteran baik klinis, dasar maupun komunitas. Sebagai hasilnya, tidak kurang dari 750.000
jurnal dengan berbagai bahasa terbit setiap tahunnya yang bisa di searcing melalui jaringan
internet. Akan tetapi tidak semua penelitian dapat diterapkan kepada pasien, sehingga dokter
hendaknya memiliki pemahaman mengenai metodologi penelitian.

Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000
artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika
tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru, Selain teknologi
informasi juga memiliki kemampuan dalam memfilter data dan mengolah menjadi
informasi,dengan berkembangnya teknologi ,banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh
teknologi .banyak peralatan canggih yang diciptakan oleh tangan lincah manusia yang sangat
berguna dan dibutuhkan oleh masyarakat di dunia.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan dari judul dan latar belakang diatas, maka timbul Perumusan Masalah
sebagai berikut :
- Apa saja dampak positif atau keuntungan dari perkembangan teknologi terhadap Kesehatan
manusia.
- Dampak negative dari perkembangan teknologi terhadap kesehatan manusia.
- Bagaimana cara kita menyikapi “Pengaruh Teknologi Terhadap Kesehatan”.

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
- Untuk mengetahui apa saja dampak positif atau keuntungan dari perkembangan teknologi
terhadap Kesehatan manusia.
- Untuk mengetahui Dampak negative dari perkembangan teknologi terhadap kesehatan
manusia.
- Sikap kita dalam menghadapi bagaimana cara kita menyikapi “Pengaruh Teknologi Terhadap
Kesehatan”

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan ini adalah untuk menambah wawasan para pembaca
mengenai pengaruh teknologi terhadap kesehatan manusia, selain itu adapun manffat lainnya
adalah :
- Bagi Ilmu Pengetahuan :
Agar sebagai tambahan referensi atau sumber pengetahuan lainnya yang berguna dalam
menambah informasi tentang kesehatan.
- Bagi Pemerintah Daerah
Sebagai bahan acuan dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan kesehatan
masyarakat.
- Bagi diri sendiri
Menambah wawasan tentang teknologi pada kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Teknologi

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali
dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang
kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan,
sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan, dan mengendalikan
lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak,
telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan
memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua
teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat
telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.

A. Dampak Positif Perkembangan Teknologi Terhadap Kesehatan

Perkembangan teknologi dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru,sehingga sumber


daya manusia dapat berperan,baik tenaga maupun pikiran.Perkembangan teknologi mempunyai
dampak positif,yaitu terpenuhinya kebutuhan manusia akan kemakmuran materi,kemudahan
serta manusia dapat mendayagunakan sumber daya alam lebih efektif dan efisien. Manusia dapat
mengubah sistem transformasi dan komunikasi sehingga menimbulkan kemudahan . Untuk
usaha ini diperlukan tenaga dan pikiran manusia atau dengan kata lain akan tercipta lapangan
baru.
Teknologi yang semakin berkembang menuntut sebuah realisasi yang berdampak positif
terhadap kehidupan manusia khusunya di bidang kesehatan. Seiring pesatnya perkembangan
teknologi para pendahulu telah berussaha untuk mneyempurnakan apa yang telah dan akan
diciptakan demi kesejahteraan manusia. Beberapa yang telah diciptakannya kini dapat kita
rassakan sedemikian rupa. Hal inilah yang dianggap sebagai hal yang dinilai berdampak positif
terhadap kehidupan manusia terutama di bidang kesehatan.
Berikut ini merupakan beberapa yang kita ketahui dan lazim kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
1. Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat-obat bius, transplantasi vaksinasi bidang
kedokteran dan pengobatan dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat telah maju dengan
pesat. Penemuan dalam bidang-bidang tersebut telah membebaskan manusia dari bahaya maut,
akibat penyebaran wabah penyakit yang mengerikan seperticacar,
pes, malaria, TBC, tumor, kanker, dan lain-lain.

2. Ditemukannya alat-alat pengganti organ tubuh manusia yang telah rusak.


Misalnya mata (baik mata buatan maupun donor mata), ginjal dan jantung.

3. Diketemukannya keahlian dalam bidang operasi plastik, sehingga hidung


yang pesek dapat menjadi mancung, dan lain-lain.

4. Diketemukannya tata menu makan setiap hari. Dengan diketemukannya


cara ini, sebagian besar masyarakat telah mengatur menu makan dengan zat vitamin sehingga
dapat memperlambat keausan setiap organ tubuh manusia
dengan begitu akan memberi kesempatan untuk lebih lama.

5. Diketemukannya peralatan untuk mengolah sampah dan limbah sehingga


sampah dan limbah tidak lagi mengganggu kelangsungan hidup manusia.
Sehingga dengan bukti-bukti tersebut maka perkembangan teknologi dapat dianggap memiliki
banyak dampak positif yang meluas dan berlaku secara umum di masyarakat. Dengan adanya
perkembangan teknologi seperti ini, berbagai upaya pencegahan dan pemberantasan terhadap
kemungkinan penyakit yang dapat menyerang manusia seketika. Menurut penelitian penyakit
menular dapat disebabkan oleh bakteri, cacing dan jamur. Dengan menggunakan mikroskop
elektron dapat diketahui proses perkembangbiakan suatu bakteri.
Dengan demikian timbullah suatu usaha pemberantasan penyakit menular dengan beberapa cara
diantaranya :
1. melokalisasi dan memberikan pengobatan yang tuntas terhadap penderita
penyakit menular.
2. dengan teknologi dan faslitas pengobatan yang memadai dapat digunakan
untuk memberantas penyakit menular.
Sehingga berawal dari pemikiran sederhana seperti ini, akan berkembang menjadi suatu hal yang
lebih modern dan kompleks seperti diciptakannya suatu produk yang dinamakan dengan Body
Lotion. Dimana penggunaannya dapat disederhanakan sedemikian rupa. Begitu halnya dengan
perangkat alat kedokteran yang diciptakan lebih dinamis dalam penggunaanya. Teknologi
komputer misalnya, banyak mengubah alat- alat kedokteran. Semua informasi medis, termasuk
yang dihasilkan dari sinar X, tes laboratorium, dan monitor detak jantung, sekarang ini dapat
ditransmisikan ke dokter lain dalam format digital. Teknologi transfer gambar juga menjadikan
gambar radiologi, misal CT scan dan MRI, bisa segera dikirim ke diagram elektronik dan meja
dokter. Pasien rawat intensif, yang selalu dimonitor perawat selama istirahat, juga dapat
dimonitor oleh dokter melalui “menara kontrol” dari jarak jauh. Rekam medik elektronik dan
perangkat komputerisasi lainnya membuat pasien serangan jantung bisa mendapatkan obat yang
sesuai, dan kadar gula darah pasien diabetes pun bisa terukur. Telemedicine (pengobatan jarak
jauh), yaitu perawatan yang diberikan melalui telekomunikasi uga turut mambantu dunia
kedokteran. Sekarang Telemedicine telah diimplementasikan oleh administrator penjara amerika,
tempat di mana tahanan diberi
jaminan perawatan medis karena jumlah tahanan semakin banyak maka biaya kesehatan
pun perlu dikontrol.

B. Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Terhadap Kesehatan

Kemampuan teknologi dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan tidak menutup


kemungkinan juga akan menimbulkan dampak negatif. Yaitu timbulnya penyakit-penyakit baru,
baik langsung maupun tidak langsung.
a. Efek Radiasi yang Berpotensi Menghasilkan Penyakit Baru
Salah satu contoh adalah penyakit kanker yang kita ketahui bersama bahwa hingga saat ini
penyakit tersebut belum memiliki obat yang bisa mendeteksi hingga tercapainya suatu
kesembuhan yang sempurna bagi para penderitanya. Selain itu unsur zat radioaktiv yang
digunakan untuk mengobati penderita kanker juga dapat menimbulkan radiasi yang berbahaya,
dan tentunya hal tersebut menjadi cikal bakal suatu penyakit baru yang berbahaya. Begitu halnya
dengan alat komunikasi yang sering kita gunakan. Sejumlah penelitian yang dilakuan
menunjukkan radiasi telepon genggam berakibat buruk terhadap tubuh manusia. Misalnya
meningkatkan risiko terkena tumor telinga dan kanker otak, berpengaruh buruk pada jaringan
otak, merusak dan mengurangi jumlah sperma hingga 30 persen, mengakibatkan meningioma,
neurinoma akustik, acoustic melanoma, dan kanker kelenjar ludah. Sayangnya, tak satu pun 6
vendor telepon seluler terbesar dunia merespon hasil-hasil penelitian tersebut. Boleh saja para
ahli mengingatkan bahayanya gelombang elektromagnetik, namun hampir selalu ditanggapi
produsen dengan statement, “Aman-aman saja.” Meski belum ada kepastian terhadap hasil
penelitian ini, pimpinan proyek penelitian Franz Adlkofer menyarankan tindakan pencegahan
dengan menganjurkan penggunaan telepon genggam hanya dalam keadaan darurat saja. Artinya,
kalau di sekitar Anda tersedia telepon biasa sebaiknya Anda menghindari memakai telepon
seluler. Atau, menggunakan peralatan hands-free kapan saja memungkinkan.
Begitu pula dengan halnya computer yang beregenerasi menadi laptop. Mata adalah organ tubuh
yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola
mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas
seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain
dari itu, pantulan cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela,
lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja
juga berpengaruh pada beban mata. (1,3)Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat
menyebabkan keluhan pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para pemakai layar monitor
akan mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata merah,
mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata.
Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan mata akan lebih cepat
terasa, karena mata yang dalam keadaan memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip
sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa
dan kelopak mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena
udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap. Menurut hasil
penelitian yang penulis lakukan, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per hari terus
menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah yaitu
sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh lebih rendah dari pada radiasi yang
berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem
per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m
Rem per tahun. Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan
sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer.kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai
sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi.

b. Efek Ketergantungan
Teknologi yang kian berkembang juga dapat menimbulkan timabl balik yang bersifat begatif
seperti sifat ketergantungan. Para pengkonsumsi obat antibiotik yang banyak beredar di
masyarakat ternyata tidak semata-mata hanya mengurangi keluhan yang ada tetapi juga
menimbulkan ketergantungan dengan intensitas yang berbeda-beda dari masing-masing jenis
antibiotik. Tidak hanya sampai pada hal tersebut, akan tetapi timbulah suatu kemungkian yang
menyebabkan penyakit tersebut memiliki tingkat kekebalan terhadap antibiotik tertentu.
Pengaruh negatif lain bagi anak, adalah kecendrungan munculnya ‘kecanduan’ anak pada
komputer. Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis,
menggambar atau pun melakukan aktivitas
sosial.
Begitu halnya dengan kecenduan computer yang didominasi oleh usia dini. Kecanduan bermain
komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain
komputer. Seharusnya, orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain
komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan
PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur. Pengaturan
waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya
kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua,
setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah
dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik demi mengurangi dampak teknologi ini.
c. Kesalahan Persepsi Diyakini Oleh Masyarakat
Efek negatif yang juga dapat timbul karena kesalahan dari persepsi masyarakat dalam mengkaji
suatu pengetahuan yang ia dapatkan. Salah satu contoh yang terjadi di kalangan masyarakat
adalah maraknya keinginan para penikmat kolesterol berlebih. Mereka memiliki anggapan yang
mengatakan bahwa untuk mngurangi berat badan maka salah satu hal yang harus dilakukan
adalah mengurangi jumlah porsi serta kuantiatas makanan yang dikonsumsi. Dengan tidak
mengkonsumsi nasi dibeberapa periode tertentu serta menggantikannya dengan makanan yang
memiliki kadar karbohidrat yang lebih rendah. Ini merupakan suatu persepsi yang kurang benar
di mata peneliti dan pakar nutrisi. Bahwa yang dimaksud sebagai solusi untuk mengurangi kadar
kolesterol adalah disebutkan oleh pakat nutrisi untuk mengatur pola makan dengan
memperhitungkan takaran nutrisi sesuai dengan kebutuhan energi oleh tubuh. Maka dari hal
tersebut, persepsi masyarakat juga menentukan bagaimana penerapan teknologi yang
sedemikian modern tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

d. Proses Publikasi Perangkat Kesehatan yang Tidak Tepat


Sebuah kalkulator online yang dikembangkan periset umur panjang di Sekolah Kedokteran
Harvard dan Pusat Kedokteran Boston yang dialamatkanwww.livingto100. com, di publikasikan
begitu saja kepada masyarakat. Hal ini akan membawa dampak buruk terhadap masyarakat yang
meyakini bahwa hasil perhitungan kalkulator tersebut benar adanya. Maka secara psikologis
akan mempengaruhi harapan untuk tetap hidup sejahtera. Berbahagia bagi mereka yang tercatat
memiliki umur yang panjang, tidak bagi yang tercatat sebaliknya.
e. Kerahasiaan Seseorang Tidak Terjamin
Majunya peradaban teknologi juga tidak menjamin bahwa penggunanya merasa aman atau
terlindungi terhadap sesuatu yang berhubungan dengan privasi. Sekarang telah diciptakan pula
perangkat lunak yang bisa mengukur risiko kanker payudara bagi wanita. Pasien bisa mengirim
email untuk meminta rekaman medik ke dokter . Namun hal ini masih dinilai memiliki
permaslahan yang kaitannya dengan privasi pasien dan keamanan data tersebut.

f. Terganggunya Syaraf
Sara manusia merupakan organ vital yang perlu dilindungi. Namun teknologi juga menunjukkan
indikasi bahwa dalam hal ini berbahaya bagi stabilitas syaraf. Slah satu contoh printer yang
menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebihrendah bila dibandingkan dengan
printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser
printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat
pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja
selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah
dengan kebisingan sekitar 40 - 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin
(AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.

g. Repetitive Strain Injury (RSI)


RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan kerangka otot
(musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot. RSI meliputi
gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-Related Upper Limb Disorders) dan luka
penggunaan berlebihan yang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat
menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang (repetitive) setiap
hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan membengkok,
dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan bertambah buruk jika tempat kerja tidak
didesain secara ergonomis, misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau
terlampau rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang
istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika
Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin
serta kurang berolah raga. Gejala awal RSI dapat muncul pada berbagai tempat dari pangkal
lengan hingga ke ujung tangan. Gejala yang menjadi tanda peringatan menyangkut:
• Kesulitan membuka dan menutup tangan
• Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
• Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar tombol
atau bahkan memegang mug)
• Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama
di awal pagi hari
• Tangan terasa dingin
• Tangan gemetar (tremor)
• Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa

C. Manfaat Komputer Di Bidang Kesehatan

Komputer yang banyak berperan dalam dunia kesehatan


· Melakukan rotgen terhadap tubuh pasien sehingga dapat diketahui apa penyakit dan
penyebabnya.
· Diagnostik , terapi dan perawatan, monitoring status pasien
· Adminstrasi Rumah Sakit
· Data base karyawan Rumah Sakit
· Laboratorium analisis kesehatan, penelitian dalam bidangkesehatan
· Penelitian dan pabrik Farmasi.

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor
termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat
information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh,
ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam
dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan
pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat
modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil.
Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000
artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika
tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru. Selain memiliki
potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu menyimpannya
dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi
komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat. Disamping itu,
teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan
muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas
penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru. Dengan berbagai
potensinya ini, adalah naif apabila manajemen informasi kesehatan di rumah sakit tidak
memberikan perhatian istimewa.

D. Peranan Komputer Dalam DuniaKesehatan

knologi Informasi di bidang kesehatan atau kedokteran komputer juga telah


memperlihatkan peran yang sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia, dan riset di bidang
kedokteran. Komputer digunakan untuk mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat,
serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat. Teknologi informasi
berupa Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur
bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan
menggunakan sinar-X. Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial
Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ
tubuh.
Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT), merupakan sistem komputer yang
mempergunakan gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam
bentuk gambar. Bentuk lain adalah Position Emission Tomography (PET) juga merupakan sistem
komputer yang dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop radioaktif. Selain itu
Nuclear Magnetic Resonance merupakan teknik mendiagnosis dengan cara memagnetikkan
nucleus (pusat atom) dari atom hidrogen.
Saat ini telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu mendiagnosis penyakit
sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari institut Sains Weizmann, Rehovot,
Israel, telah membuat komputer DNA ultrakecil yang mempu mendiagnosis dan mengobati
kanker tertentu. Komponen penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui
urutan basanya. Seperti diketahui bahwa urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan
inheren untuk mengolah informasi layaknya komputer. Oleh karena itu trilyunan mesin
biomolekul yang bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes
larutan. Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan molekul
biologi aktif sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali logis dari proses-proses
biologi.

Efek Negatif terhadap kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh teknologi komputer

1. Radiasi Monitor
Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena
terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu
terang dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih
mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya (silau) pada layar monitor
yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan
menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata.
(1,3)Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada mata.
Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para pemakai layar monitor akan mengalami keluhan pada
mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi
mata bahkan kemungkinan katarak mata.
Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan mata akan lebih cepat
terasa, karena mata yang dalam keadaan memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip
sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa
dan kelopak mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena
udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap. Menurut hasil
penelitian yang penulis lakukan, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per hari terus
menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah yaitu
sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh lebih rendah dari pada radiasi yang
berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem
per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m
Rem per tahun
Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai filter
radiasi yang keluar dari komputer.kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter
kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi.
2. Terganggunya Syaraf
Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebihrendah bila
dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah kebisingannya
adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal
ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas kebisingan yang diizinkan
untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal
adalah dengan kebisingan sekitar 40 – 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin
pendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.

3. Repetitive Strain Injury (RSI)


RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan
kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot.
RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-Related Upper Limb
Disorders) dan luka penggunaan berlebihan yang berhubungan dengan kerja (Occupational
Overuse Injuries).
Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat
menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang (repetitive) setiap
hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan membengkok,
dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan bertambah buruk jika tempat kerja tidak
didesain secara ergonomis, misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau
terlampau rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang
istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika
Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin
serta kurang berolah raga.
Gejala awal RSI dapat muncul pada berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ke ujung
tangan.
Gejala yang menjadi tanda peringatan menyangkut:

• Kesulitan membuka dan menutup tangan


• Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
• Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar tombol, memegang
mug)
• Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di awal pagi
hari
• Tangan terasa dingin
• Tangan gemetar (tremor)
• Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.

Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan
akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya.
Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Era Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang dengan
begitu pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi (TI) yang telah
merambah keberbagai bidang kehidupan manusia. Defenisi Teknologi Informasi itu sendiri
adalah Studi atau penggunaan peralatan elektronika, untuk menyimpan, menganalisa, dan
mendistribusikan informasi apa saja melalui berbagai media (seperti internet), termasuk kata-
kata, bilangan dan gambar.
Salah satu kemajuan teknologi informasi merambah pada bidang kesehatan seperti
kedokteran. Kemajuan dalam bidang kesehatan ini sangat berkembang dengan begitu pesat,
sehingga banyak temuan-temuan yang didapatkan dengan bantuan Teknologi Informasi baik
dalam bidang pengorganisasian rumah sakit, pengobatan, maupun penelitian pengembangan dari
ilmu kesehatan itu sendiri. Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi tengah mendapat
banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu
meningkatkan kualitas kehidupan manusia
Dalam bidang kedokteran sendiri kemajuan Teknologi Informasi sangat menunjang ilmu
kedokteran baik klinis, dasar maupun komunitas. Sebagai hasilnya, tidak kurang dari 750.000
jurnal dengan berbagai bahasa terbit setiap tahunnya yang bisa di searcing melalui jaringan
internet. Akan tetapi tidak semua penelitian dapat diterapkan kepada pasien, sehingga dokter
hendaknya memiliki pemahaman mengenai metodologi penelitian.
Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih
750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat
tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru,
Selain teknologi informasi juga memiliki kemampuan dalam memfilter data dan mengolah
menjadi informasi,

Dengan berkembangnya teknologi ,banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh teknologi
.banyak peralatan canggih yang diciptakan oleh tangan lincah manusia yang sangat berguna dan
dibutuhkan oleh masyarakat di dunia.

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang kesehatan banyak berperan
membantu di dunia kesehatan antara lain :
- adminstrasi
- obat-obatan
- penyakit → diagnostik, terapi, perawatan (monitoring status pasien)
- Penelitian

D. Manfaat Komputer Di Bidang Kesehatan

Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), atau yang biasa disebut
sebagai e-Health, dikembangkan dengan harapan teknologi mampu meningkatkan kualitas
kehidupan manusia. e-Health sendiri merupakan persilangan dari informasi medis, kesehatan
public, dan usaha, berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang dipertukarkan
atau ditingkatkan melalui saluran internet dan teknologi berkaitan dengannya (Gunter
Eysenbach, J Med Internet Res 2001; 3(2): e20).

Mengapa e-Health perlu dilaksanakan?


Di seluruh dunia, terjadi peningkatan biaya pelayanan kesehatan, banyak orang tidak mendapat
kesempatan bagi pelayanan kesehatan yang lebih baik, catatan kesehatan yang masih
mengandalkan dokumen kertas banyak menimbulkan kesalahan dan mengurangi produktivitas
layanan.

Mengembangkan layanan e-Health akan membantu pihak-pihak penyedia layanan kesehatan. E-


Health akan memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan kolaborasi,
pengumpulan dan analisa data kesehatan yang melampaui batasan fisik dan waktu. Sebagai
contoh, e-Health dapat diterapkan untuk membantu pemerintah mengembangkan program yang
membantu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar infomasi secara
elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana diperlukan, dan melakukan
kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara real time melalui internet.
Layanan kesehatan seperti ini akan memberikan banyak sekali penghematan dari sisi biaya
dokumen dan administrasi layanan dan memberikan keuntungan pemberian keputusan layanan
kesehatan yang terbaik kepada pasien dengan lebih cepat.

Pemberi layanan jasa kesehatan, seperti dokter dan rumah sakit, juga dapat menggunakan
layanan jasa kesehatan berbasis internet. Program Dokter Keluarga yang tengah diperkenalkan
oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) misalnya; berupaya untuk mengembangkan konsep dokter
sebagai pengelola data kesehatan masyarakat. Tujuan program dokter keluarga adalah
memberikan peranan lebih besar kepada dokter untuk menjaga kesehatan masyarakat, ketimbang
untuk mengobati. Dengan memanfaatkan basis data kesehatan masyarakat yang dilayaninya,
seorang dokter keluarga dapat menentukan program kesehatan apa yang paling tepat untuk
masyakarat tersebut.

Komputer dikatakan sebagai stetoskop kedua para dokter. Peranan komputer dalam mengelola
dan melakukan pertukaran data kesehatan melalui internet menjadi sangat vital dalam
menyelenggarakan e-Health. Karena data kesehatan tidak hanya berupa teks, bahkan bisa
merupakan data gambar, suara, dan multimedia lainnya.
Selain e-health, system berbasis kartu cerdas (Smart Card) yang merupakan hasil dari
perkembangan teknologi dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien
yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui
riwayat penyakit pasien. Bahkan perkembangan teknologi telah menghasilkan sebuah robot yang
diciptakan untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan computer hasil
pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.

Pada Rumah Sakit modern, komputer digunakan untuk membantu dokter menjalankan tugasnya
seperti mendiagnosis penyakit, menghasilkan gambar sinar-X bergerak (CAT – Computer Axial
Tomography), membantu orang cacat seperti menghasilkan alat membaca dengan teks khusus
bagi orang tuna netra. Selain itu untuk menyimpan riwayat penyakit pasien, penggajian para
karyawan RS, mengelola persediaan stock obat-obatan
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Dari penjelasan dan pengkajian yang kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa, tidak
seluruh tahapan perkembangan teknologi selalu menghasilkan dampak yang positif, demikian
berkembangnya teknologi juga tidak menjamin sepenuhnya bahwa hal tersebut tidak memiliki
dampak negatif terhadap manusia.
Perkembangan teknologi memiliki kontribusi yang memberikan dampak positif
terhadap kesehatan manusia dan aspek di dalamnya

B. Saran
- Perlunya pengenalan kepada masyarakat tentang dampak positif
dan negatif dari pengembangan teknologi.
- Perlu diadakannya pengawasan terhadap pengaplikasian
teknologi dimasyarakat.
-Sebagai insan terpelajar maka sepatutnya kita mampu untuk turut berperan dalam
mengembangkan IPTEK ( Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ).
- Mampu mengimplementasikan hal yang bersifat positif dari
perkembangan IPTEK tersebut kepada masyarakat luas.
- Turut serta dalam mengayomi masyarakat agar manghasilkan
persepsi yang bersifat rasional.
- Pantang menyerah dalam memperbaruhi dan mengembangkan IPTEK dalam hal yang bersifat
postitif.
http://tugassoftskill-jurnal-sahatrahmatandy.blogspot.co.id/2014/06/normal-0-false-false-false-
en-us-x-none.html

Anda mungkin juga menyukai