Anda di halaman 1dari 29

PROGRAM PRAKTIK INDUSTRI DI PROYEK ME

NIPAH PANAIKANG MAKASSAR OLEH PT. KALLA


ELECTRICAL SYSTEM UNIT BISNIS MECHANICAL ELECTRICAL

PT KALLA ELECTRICAL SYSTEM

DISUSUN OLEH:
Adriansyah 015 03 003
Andi Muh. Fachruddin 015 03 007
Irwan Lahamuddin 015 03 010
Jufriyanto 015 03 011

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin . . .

Puji syukur kehadirat Allah SWT., atas berkat rahmat, hidayah dan segala
nikmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan
Program Praktek Industri “DI PROYEK ME NIPAH PANAIKANG MAKASSAR OLEH
PT. KALLA ELECTRICAL SYSTEM UNIT BISNIS MECHANICAL ELECTRICAL”.
Salawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa umatnya keluar dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benderang melalui ilmu pengetahuan seperti yang dapat kita
rasakan sekarang ini. Penulisan laporan ini dimaksudkan sebagai syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Program Praktek Industri di Program studi DIII Teknik
Listrik Politeknik Bosowa.
Laporan Program Praktek Industri ini dapat diselesaikan berkat bantuan,
dukungan dan motivasi dari berbagai pihak yang telah memberikan gagasan, ide
dan bimbingannya. Pada kesempatan kali ini, kami sebagai penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua, saudara-saudara dan keluarga tercinta yang selalu setia
mendoakan, memberikan dorongan dan bantuan baik moril maupun materil
2. Bapak Ir. Dinar Sahabuddin selaku Project Manager PT. Kalla Electrical System
3. Bapak Ir. Muh. Nur selaku Site Manager PT. Kalla Electrical System
4. Bapak A. Eko Febriadi Noor selaku pembimbing kami dalam melaksanakan
Program Praktek Industri di satuan kerja QC & Inspektor PT. Kalla Electrical
System
5. Siswandi selaku Ass QC & Inspektor PT. Kalla Electrical System
6. Owner, ME kontraktor, SBO kontraktor, dan seluruh karyawan serta pekerja di
Proyek Nipah Panaikang Makassar
7. Seluruh karyawan di Proyek Nipah Panaikang Makassar
8. Bapak Alang Sunding, M.T., selaku Direktur Politeknik Bosowa

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA i
9. Bapak Akhyar Muchtar, S.T., selaku Ketua Prodi DIII Teknik Listrik Politeknik
Bosowa
10. Bapak Irvawansyah, S.T., selaku wali kelas DIII Teknik Listrik Politeknik
Bosowa
11. Seluruh dosen pengajar dan staf administrasi Politeknik Bosowa
12. Teman – teman DIII Teknik Listrik yang selalu memberikan motivasi,
dorongan dan semangat
13. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga Allah SWT. senantiasa membalas kebaikan semua pihak yang telah
membantu kami dalam melaksanakan Program Praktek Industri di Proyek ME
Nipah Panaikang Makassar oleh PT. Kalla Electrical System Unit Bisnis Mechanical
Electrical.
Kami menyadari, bahwa penulisan laporan Program Praktek Industri ini
masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak demi pendekatan kesempurnaan
penulisan selanjutnya.
Besar harapan laporan ini dapat menjadi referensi atau bacaan yang
bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa, siswa maupun masyarakat luas.
Aamin Yaa Rabbal’alaamiin.

Makassar, 31 Oktober 2017

Penulis

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1. Tujuan dan Manfaat Program Praktek Industri ................................................ 1
1.1.1 Tujuan Program Praktek Industri....................................................................... 1
1.1.2 Manfaat Program Praktek Industri .................................................................... 1
1.2 Waktu dan Tempat pelaksanaan ....................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ........................................................................................ 3
2.1 Sejarah Singkat PT. Kalla Electrical System ....................................................... 3
2.2 Sertivikasi ISO 9001 PT Kalla Electrical System ................................................ 3
2.3 Visi dan Misi ....................................................................................................... 4
2.3.1 Visi............................................................................................................... 4
2.3.2 Misi .................................................................................................................... 4
2.4 Sejarah Singkat Unit Bisnis Mechanical Electrical ............................................. 4
2.5 Proyek ME Nipah Panaikang Makassar ............................................................. 5
BAB III .................................................................................................................................. 7
GAMBARAN UMUM PEKERJAAN ........................................................................................ 7
3.1 Health Safety and Environment (HSE) ............................................................... 7
3.2 Skup Pekerjaan ................................................................................................... 7
3.3 Inspeksi ............................................................................................................. 18
3.4 Checklist ............................................................................................................ 18
3.5 Testing............................................................................................................... 19
3.6 Defect List ......................................................................................................... 20
BAB IV................................................................................................................................ 21
PENUTUP ........................................................................................................................... 21
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 21
4.2 Saran ................................................................................................................. 21
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 22
1. Struktur Organisasi Project Nipah Mall Panaikang Makassar PT. Kalla
Electrical System........................................................................................................... 22
2. Dokumentasi Kegiatan ..................................................................................... 23

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan dan Manfaat Program Praktek Industri


1.1.1 Tujuan Program Praktek Industri
a. Tujuan Instruksional Umum
Tujuan melaksanakan Program Praktek Industri ini pada dasarnya agar :
1. Mampu membandingkan teori-teori yang telah didapatkan dari
bangku kuliah dengan kenyataan yang ada dilapangan
2. Membentuk sikap profesional sebagai calon Ahli Madya untuk dapat
menghadapi dunia kerja
3. Untuk memenuhi tuntutan kurikulum yang berlaku di jurusan Teknik
Listrik Politeknik Bosowa
b. Tujuan Instruksional Khusus
1. Mahasiswa mampu menerapkan metode-metode penyelesaian
masalah untuk memperoleh solusi secara optimal
2. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan
1.1.2 Manfaat Program Praktek Industri
a. Bagi Mahasiswa
Manfaat Program Praktek Industri bagi mahasiswa yaitu :
1. Sebagai latihan bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja
2. Membentuk pribadi yang mandiri dan mampu mengaktualisasikan
diri dalam sejumlah aktifitasnya dengan dunia kerja
3. Mengembangkan pola pikir yang progresif dan berkualitas dalam
mengambil setiap keputusan yang menyangkut penyelesaiaan
masalah
b. Bagi perusahaan
Adapun manfaat Program Praktek Industri bagi suatu perusahaan yaitu
sebagai berikut :

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 1
1. Mensosialisasikan perusahaan kepada masyarakat umum melalui
kerja sama antara pihak perusahaan dengan perguruan-perguruan
tinggi
2. Dapat menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan untuk menentukan
kebijaksanaan dimasa yang akan datang melalui Program Praktek
Industri
3. Merupakan perwujudan nyata peran perusahaan dalam
mengembangkan bidang pendidikan
c. Bagi Politeknik Bosowa
Politeknik Bosowa dapat mengevaluasi kualitas mahasiswa yang
melakukan Program Praktek Industri, sehingga hasil evaluasi tersebut
menjadi bahan pertimbangan untuk memajukan mutu kurikulum.
1.2 Waktu dan Tempat pelaksanaan
Kegiatan Program Praktek Industri (PPI) ini berlangsung selama 4
(Empat) bulan terhitung mulai dari tanggal 03 Juli - 31 Oktober 2017
dilaksanakan di Site Project Nipah Panaikang Makassar ex Terminal
Panaikang.

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 2
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Kalla Electrical System


PT. Kalla Electrical System merupakan perusahaan milik swasta, salah
satu anggota dari KALLA GROUP yang didirikan pada tahun 1995. Tujuan
dari perusahaan ini adalah untuk memberikan dan mendukung kekuatan
kebutuhan listrik dari PT. PLN (Persero) perusahaan listrik pemerintah
Indonesia, dan swasta di berbagai daerah timur Indonesia oleh manufaktur
trafo distribusi.
Listrik merupakan kebutuhan yang sangat mendasar. Oleh karena itu,
kebutuhan akan listrik setiap saat mengalami peningkatan. Hal ini turut
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat yang meningkat, yang
membuat perubahan gaya hidup atau life style masyarakat. PLN sebagai
institusi penyedia jasa kelistrikan setiap tahun menargetkan penambahan
daya, perluasan daya, dan pembukaan jaringan baru. Hal ini tentu memicu
kebutuhan peralatan komponen listrik pendukungnya, salah satunya
adalah trafo distribusi.
Trafo dengan brand KALTRA yang dihasilkan oleh PT KES terdiri atas
dua jenis, yakni trafo single phase dengan daya 15 kVA sampai 50 kVA dan
three phase dengan daya 25 kVA hingga 10.000 kVA, produk KES ada di
kelas medium power transformers.
2.2 Sertivikasi ISO 9001 PT Kalla Electrical System
Perusahaan kami membangun reputasi pada kualitas dan keandalan
yang bersertifikat ISO 9001: 2008 sejak tahun 1997 dan sistem manajemen
kualitas kami adalah di bagian integral dari operasi dari proses bisnis,
ditujukan untuk mencapai kepuasan pelanggan, perbaikan terus-menerus
dan pencegahan non kesesuaian produk.
Produk kami memiliki unit kontrol independen - “Sistem Pengawasan
Mutu - SPM” yang terakreditasi oleh PLN JASA SERTIFIKASI untuk
memastikan kualitas produk.

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 3
2.3 Visi dan Misi

2.3.1 Visi
Menjadi industri listrik terbaik dalam kualitas produk dan layanan.
2.3.2 Misi
Memberikan pelayanan dan kualitas terbaik untuk kebutuhan konsumen
dengan harga bersaing.
2.4 Sejarah Singkat Unit Bisnis Mechanical Electrical
PT Kalla Electrical System adalah perusahaan swasta yang merupakan
salah satu anak perusahaan dari KALLA GROUP yang didirikan pada 15
Januari 1995. Tujuan perusahaan kami adalah untuk menyediakan dan
mensuplai kebutuhan komponen listrik yang dibutuhkan oleh PT PLN
(Persero) dan juga mempunyai unit bisnis yang mensuplai kebutuhan
General Trading, Mechanical & Electrical (ME), Maintenance & Purification
Transformer yang dibentuk tahun 2005.
Melalui pembangunan infrastruktur yang luas, kami percaya bahwa
Indonesia akan tumbuh pesat. Kami lahir dan dibesarkan di wilayah
Indonesia bagian timur yang membuat kita menjadi salah satu perusahaan
yang mengetahui dan memahami wilayah kami sendiri .
Referensi proyek:
a. Pekerjaan ME, Supply & Instalasi Tata Udara AC System Chiller, Mall
Ratu Indah Makassar Tahun 2006 Owner PT. Kalla Inti Karsa
b. Supply & Instalasi Cubicle &Travo 2.5 MVA, Pabrik MarmerTahun 2007
Owner PT. Citatah Tbk Unit Pangkep
c. Supply Only Trafo Power 60 MVA & Distribution Main Panel GI 150 kV
Tanjung ,Tahun 2007 Owner PT. PLN (Persero) Pikitirng Sulmapa
d. Supply Only Tower Transmission Line (T/L) 150 kV Lopanasd Teling
(Sulut), Tahun 2007 Owner PT. PLN (Persero) Pikitirng Sulmapa
e. Pekerjaan ME, Supply & Instalasi pekerjaan Electrical Pembangunan
Kalla Tower (Wisma Kalla) Makassar, Tahun 2008 Owner PT. Haka
Sarana Investama

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 4
f. Pekerjaan ME, Supply & Instalasi pekerjaan Plumbing Pembangunan
Kalla Tower (Wisma Kalla) Makassar, Tahun 2008 Owner PT. Haka
Sarana Investama
g. Pekerjaan ME, Supply & Instalasi pekerjaan Electronika Pembangunan
Kalla Tower (Wisma Kalla) Makassar, Tahun 2008 Owner PT. Haka
Sarana Investama
h. Pekerjaan MEP, RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba, Tahun
2015-2016 Owner
i. Pekerjaan ME, Sekolah Islam Athira Kajaolalido Makassar, Tahun Owner
j. Pekerjaan MEP, UNIFA Makassar, Tahun 2017-2018 Owner
k. Pekerjaan ME, Nipah Panaikang Makassar, Tahun 2016-2018 Owner
Kalla Inti Karsa
2.5 Proyek ME Nipah Panaikang Makassar
Nipah Panaikang Makassar dimulai pada Oktober 2014 dengan
konstruksi 6 lantai mall dan 10 lantai kantor. Pada beberapa waktu
mendatang Nipah Mall Panaikang Makassar akan menjadi tempat
perbelanjaan & hiburan dan menjadi ikon Makassar, Nipah Panaikang
Makassar berkomitmen untuk mengembangkan lingkungan hijau yang
berkelanjutan yang terdiri dari mall dan kantor dengan konsep terbuka.
Desain Unik dengan ruang terbuka yang terintegrasi penuh dengan
pemandangan alam yang menarik dan koridor terbuka tampaknya menyatu
dengan lingkungan alam Nipah Panaikang Makassar.
Dengan total 121.000 meter persegi, Nipah Panaikang Makassar akan
memenuhi semua kebutuhan fashion, makanan & minuman, hiburan,
kesehatan & olahraga, otomotif showroom & layanan, serta kantor blok di
satu tujuan yang serba guna.
Terletak strategis di pusat kota Makasar, Jalan Urip Sumoharjo
berada hanya dalam jarak satu menit dari persimpangan jalan pettarani
dan pintu tol reformasi. Nipah Panaikang Makassar berjarak 20 menit dari
Bandara dan terletak di area utama, sekitar 6 km ke Mal Ratu Indah.

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 5
Nipah Panaikang Makassar adalah sebuah properti yang baru
dikembangkan dan dikelola oleh Kalla properti. Dengan lebih dari 15 tahun
pengalaman di properti komersial, Kalla Inti Karsa telah berhasil dalam
mengembangkan dan mengelola berbagai properti seperti Mal Ratu Indah
dan gedung perkantoran Wisma Kalla
Secara terperinci, pusat perbelanjaan yang dibangun di atas lahan
seluas 3,6 hektare di bilangan Urip Sumiharjo Makassar itu selanjutnya
akan dilengkapi sejumlah fasilitas ruang terbuka dengan persentase
mencapai 40% dari total lahan.
Sebagai gambaran lanjutnya, Nipah Panaikang Makassar diklaim
menjadi properti komersial yang mengadopsi pengembangan pusat
perbelanjaan seperti di Beach Walk di Bali maupun Paris Van Java di Jawa
Barat dengan konsep Green Building.

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 6
BAB III
GAMBARAN UMUM PEKERJAAN

3.1 Health Safety and Environment (HSE)


3.2 Skup Pekerjaan
a. Hydrant and Sprinkler
Sistem distribusi air pemadam kebakaran diambil dari ground
tank/reservoir menggunakan pompa Fire Main Pump, Diesel Fire Pump
dan Jocky Pump. Sistem instalasi pipa kebakaran ini bisa tersendiri (main
pump hydrant dan main pump sprinkler) atau bisa menjadi satu dengan
melalui pipa header (fire main pump, diesel fire pump dan jocky pump)
dan instalasi ini terhubung dengan pressure tank, pada pressure tank
terpasang pressure swicth yang digunakan untuk mengoperasikan
pompa secara otomatis dan di-set sesuai dengan tekanan (standar
instalasi pipa gedung) kemudian pipa header dibagi menjadi dua
instalasi pipa yaitu pipa hydrant dan pipa sprinkler.
1) Pipa Hydrant

Instalasi pipa hydrant berfungsi untuk mengatasi dan


menaggulangi kebakaran secara manual dengan menggunakan
hydrant box yang tersedia pada setiap lantai dengan beberapa
zone/tempat.Pada hydrant box terdapat fire hose (selang), nozzle,
valve, juga terpasang alat bantu control manual call point, alarm bell
serta indicating lamp dan untuk diluar gedung (area taman / parkir)
terpasang hydrant pillar serta hose reel cabinet.

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 7
2) Pipa Sprinkler

Instalasi pipa ini berfungsi untuk mengatasi kebakaran secara


otomatis disetiap ruangan melalui head sprinkler, pipa sprinkler
dipasang pada setiap lantai (dalam flapon) dengan jarak antara 3
sampai 5 meter, bila terjadi kebakaran pada salah satu lantai maka
panas api dari titik kebakaran akan memecahkan head sprinkler.
3) Jocky Fire Pump

Digunakan untuk menstabilkan tekanan air pada pipa dan pressure


tank.

4) Fire Pump

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 8
Digunakan sebagai pompa utama , bila tekanan / pressure tank
turun setelah jocky pump tidak sanggup lagi mengatasi (jocky pump
akan mati sesuai dengan setting pressure tank) maka main pump
akan bekerja.

5) Diesel Fire Pump

Digunakan bila terjadi kebakaran dan pompa mengalami


kerusakkan atau gagal operasional (listrik padam) dan pompa main
pump serta jocky pump berhenti bekerja mensupply air maka diesel
fire pump akan melakukan start secara otomatis berdasarkan
pressure swicth. Bekerjanya diesel fire pump secara otomatis
menggunakan panel diesel stater, panel ini juga melakukan pengisian
accu/me-charger accu dan dapat bekerja secara manual dengan kunci
stater pada diesel tersebut . Untuk perawatan pada diesel fire pump
ini dilakukan pemanasan setiap minggu (2xpemanasan), sebelum
dilakukan pemanasan diesel dilakukan pemeriksaan pada accu,
pendingin air (air radiator) dan pengecekan pada pelumas mesin (oli
mesi).
6) Hydrant Pilar

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 9
7) Siemense Conection

Digunakan bila terjadi kebakaran dan pompa (diesel fire pump,


fire main pump dan jocky pump) tidak bisa di operasional / gagal
bekerja maka dilakukan pengisian air kedalam jaringan pipa dari
mobil pemadam kebakaran / pompa cadangan lain untuk
menggantikan fungsi peralatan yang ada dalam keadaan emergency,
siemese conection dipasang pada instalasi pipa sprinkler dan hydrant.
b. Ventilation, and Air Conditioning (VAC)
Chiller atau sering disebut dengan AC sentral merupakan mesin
refrigerasi yang mempunyai fungsi utama sebagai pendingin air pada sisi
evaporatornya,dimana air dingin yang dihasilkan evaporator selanjutnya
dikirim ke mesin penukar panas/kalor atau sering disebut dengan
FCU(Fan Coil Unit) pada kapasitas kecil dan AHU(Air Handling Unit)pada
kapasitas besar.Pada sistem pendingin,Chiller dibedakan berdasarkan
jenis kompresor dan juga kondensornya.
Jenis Chiller berdasarkan jenis kompresornya :
1) Reciprocating
2) Screw
3) Centrifugal
Jenis Chiller berdasarkan jenis kondensornya :
1) Air Cooler (Media dengan menggunakan udara sekitar)
2) Water Cooler (Media dengan menngunakan air)

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 10
Cara kerja Chiller pada gambar disamping menjelaskan refrigerant
didalam kompresor dikompresikan kemudian dialirkan kekondensor,
refrigerant yang mengalir ke kondensor mempunyai tekanan dan
temperatur tinggi, dikonsensor refrigerant yang bertemperatur tinggi
didinginkan oleh udara sekitar oleh fan (kipas) kondensor, sehingga
terjadi perubahan fase dari uap menjadi cair, kemudian refrigerant
mengalir menuju pipa kapiler dan terjadi penurunan tekanan,dan
setelah keluar dari pipa kapiler, refrigeran masuk kedalam evaporator.
Didalam evaporator refrigeran mulai menguap,hal ini disebabkan
terjadinya penurunan tekanan yang mengakibatkan titik didih refrigern
menjadi lebih rendah. Didalam evaporator terjadi fase perubahan
refrigeran dari cair menjadi uap, dan terjadi perpindahan kalor yang
bersuhu rendah, dimana air didinginkan oleh refrigeran. Didalam
evaporator air sebagai bahan pendingin sekunder yang telah
didinginkan sampai temperatur tertentu kemudian dialirkan oleh
sebuah pompa menuju koil-koil pendingin dalam ruangan, dan air akan
bersirkulasi terus menerus selama sistem pendingin bekerja.

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 11
c. Ducting
Fungsi dari Ducting adalah untuk mendistribusikan udara segar
dari satu tempat ke tempat yang lain dan membuang udara kotor keluar
gedung, terdapat berbagai macam ducting dalam penggunaannya,
fungsi sebagai supply udara dingin ke ruang yang dikondisikan (supply
air), ducting yang berfungsi sebagai supply dari udara luar (fresh air) dan
ada pula ducting yang berfungsi untuk membuang udara dari dalam ke
luar (exhaust air) secara fisik bentuk ducting supply air ini berinsulasi
karena untuk mempertahankan udara dingin yang didistribusikan tidak
terbuang, sedangkan untuk ducting fresh air dan exhaust air ini tidak
menggunakan insulasi, lapisan dari insulasi ini antara lain : Glasswool,
Alumunium Foil, Spindle pin/pengikat/tali/flinkote. Sedangkan untuk
lapisan ducting didekat unit AC Indoor (untuk sistem AC Split) atau Unit
AHU (Untuk sistem central) biasanya bagian dalamnya menggunakan
Glasswool dan glassclotch, untuk meredam bunyi bising dari unit.Bahan
yang digunakan untuk ducting itu sendiri bermacam-macam, ada yang
terbuat dari bahan PVC, mild steel, BJLS (baja lapis seng), PU
(Polyurethane), untuk ducting yang terbuat dari bahan PU tidak perlu
menggunakan lapisan luar karena lapisannya sudah tersedia dari
pabrikan hanya untuk lapisan dalamnya saja yang terdapat didekat unit
menggunakan glassclotch. Secara umum ducting yang banyak digunakan
adalah jenis ducting BJLS (Baja Lapis Seng) terdapat berbagai macam
ukuran BJLS dan penggunaan ukuran pada ducting berikut ini beberapa
ukurannya :
 BJLS 50 untuk ukuran ducting (mm) : 0-300
 BJLS 60 untuk ukuran ducting (mm) : 350-700
 BJLS 80 untuk ukuran ducting (mm) : 750-1200
 BJLS100 untuk ukuran ducting (mm) : 1200-1900
 BJLS120 untuk ukuran ducting (mm) : 1900-2400
 BJLS140 untuk ukuran ducting (mm) : 2400

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 12
d. Kelistrikan
Berdasarkan sumber energinya sistem kelistrikan pada bangunan
gedung dibagi menjadi dua sumber yaitu :
Sumber Listrik dari PLN dan Sumber Listrik dari Genset, dimana
sumber listrik gedung ini memprioritaskan PLN sebagai sumber utama
dan genset sebagai cadangan (back up) bagian - bagian dari sistem
kelistrikan pada sistem bangunan gedung ini adalah sebagai berikut :
1) Gardu Tegangan Menengah PLN
Gardu Tegangan Menengah PLN adalah perlengkapan sistem
kelistrikan milik PLN sebagai panel distribusi tegangan menengah.
Gardu Tegangan Menengah PLN ini dihubungkan dengan Panel
Tegangan Menengah menggunakan jenis kabel tegangan menengah
N2XSEBY 3 x (25-300) mm2
2) Panel Tegangan Menengah (MVDP)
Panel Tegangan Menengah atau Medium Voltage Distribution
Panel (MVDP) adalah perlengkapan sistem kelistrikan tegangan
menengah untuk mensuplai daya dari PLN. MVDP terletak didalam
bangunan Power House. Daya listrik dari Panel Tegangan Menengah
(MVDP) kemudian didistribusikan ke Step Down Transformer
3) Transformer Step Down
Berfungsi untuk menurunkan tegangan menengah menjadi
tegangan rendah, unit Trafo ini terhubung unit Panel Utama
Tegangan Rendah atau Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP)
4) Genset (Generator Set)
Sumber energi listrik dari selain PLN berasal dari unit Generator
Set (genset). Genset berfungsi sebagai pensuplai daya listrik
cadangan yang dapat bekerja apabila daya listrik utama dari PLN
terputus. Genset ini terhubung dan dikontrol dengan Panel Kontrol
Genset (PKG). PKG terhubung dengan unit Panel Utama Tegangan
Rendah (LVMDP). PKG akan menghidupkan genset dan mensuplai

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 13
tegangan ke LVMDP bilamana terjadi gangguan pada sumber PLN,
sehingga akan memberikan pelayanan yang kontinyu terhadap
ketersediaan sumber tenaga listrik dan diharapkan dengan sistem
tersebut kehandalan sistem energi listrik akan terpenuhi. Ada 5 buah
genset Kawasaki dengan kapasitas yang digunakan di Site Project
Nipah Panaikang
5) Panel Utama Tegangan Rendah
Panel Utama Tegangan Rendah atau Low Voltage Main
Distribution Panel (LVMDP) berfungsi menerima daya listrik dari
transformer atau genset/PKG untuk selanjutnya didistribusikan ke
panel-panel distribusi tegangan rendah. LVMDP ini menerima daya
listrik dari Trafo atau PKG. Pembagian distribusi listrik ke panel-panel
distribusi tegangan rendah dari outgoing LVMDP menuju ke panel
adalah sebagai berikut :Panel Sub Distribusi menggunakan jenis kabel
NYY yang selanjutnya mendistribusikan menuju panel distribusi.
6) Panel Distribusi
Fungsi dari panel-panel distribusi ini antara lain :
 Mendistribusikan daya listrik sesuai kebutuhan ( penerangan &
stop kontak).
 Mendistribusikan daya listrik ke panel kontrol pompa, AC,
elektronik, dll
 Mendistribusikan daya listrik ke mesin-mesin penunjang produksi.
Kabel yang digunakan untuk instalasi penerangan dan stop
kontak adalah jenis kabel NYA, sedangkan kabel yang digunakan
untuk power (pompa, lift, dll) adalah jenis kabel NYY, untuk jenis
kabel khusus seperti yang digunakan pada electric pump pada pompa
pemadam kebakaran menggunakan jenis kabel FRC (Fire Resistance
Cable)

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 14
e. Elektronik
1) Fire Alarm adalah sistem pendeteksi keberadaan api secara otomatis
dengan melihat perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan
sekitar yang berkaitan dengan kebakaran. Perubahan pada
lingkungan sekitar dapat diasumsikan sebagai tanda pendeteksi
bahaya kebakaran. Perubahan yang mungkin terjadi misalnya adalah
munculnya asap, meningkatnya suhu ruangan, dan munculnya api
ataupun gas. Maka dari itu, sebuah fire alarm system selalu
dilengkapi dengan sensor yang peka terhadap keberadaan asap,
panas, api, maupun gas. Fire alarm system ini dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu sistem konvensional dan addressable. Sistem
konvensional umumnya digunakan pada bangunan yang tidak terlalu
besar sedangkan sistem addressable dapat digunakan pada bangunan
besar karena sistemnya menggunakan kode digital yang dapat
mendeteksi langsung lokasi terjadinya kebakaran pada suatu
bangunan. Sistem addressable hanya terhubung dalam satu panel
alarm yang biasanya ditempatkan di ruangan kontrol. Pada sistem
konvensional, tiap zona membutuhkan panel alarm sendiri. Oleh
karenanya, fire alarm system konvensional ini terbatas apabila
digunakan pada bangunan-bangunan besar.
Pada bangunan besar, sensor asap, panas, maupun api yang terdapat
di seluruh bangunan terhubung kepada satu panel alarm utama.
Penggunaan sensor pada fire alarm system disesuaikan dengan
karakteristik ruangan. Sensor asap tidak dapat diletakkan di dapur,
karena dapur merupakan penghasil asap. Sebaiknya pakailah sensor
pendeteksi api atau gas. Begitu pula pada kondisi ruangan panas,
detektor yang paling sesuai digunakan adalah sensor gas dan asap.
Komponen yang terdapat pada fire alarm system adalah Manual Call
Point yang apabila kaca bagian tengah dipecahkan dapat
mengaktifkan sirine tanda kebakaran. Komponen selanjutnya adalah

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 15
Fire Bell yang berfungsi untuk mengeluarkan suara nyaring pada saat
terjadi kebakaran. Komponen terakhir yang terdapat pada fire alarm
system adalah Indicator Lamp yang memiliki dua buah fungsi,
pertama yaitu sebagai tanda aktifnya sebuah fire alarm system dan
yang kedua adalah sebagai penanda adanya kebakaran.
2) Sound System
Sound System adalah sistem perangkat elektronik untuk mengolah
sinyal suara dan meningkatkan level suara sehingga terjadi kelipatan
Gain suara yang kemudian diterjemahkan atau disalurkan ke bagian
Loudspeaker sehingga terdengar kembali oleh telinga dengan
kekuatan suara yang telah meningkat. Sinyal suara bisa berasal dari
satu atau lebih sumber bunyi yang tercampur dalam satu perangkat
pengeras bunyi. Sinyal suara ini bisa diatur tingkatan bunyinya
menurut kapasitas ruang dan audience sehingga informasi bunyi
tersebut bisa ditangkap oleh telinga. Informasi sinyal suara ini bisa
berasal dari beberapa sumber seperti vokal kita serta ditambah
dengan peralatan bunyi lainnya yang bisa didengar bersamaan.
Jadi sound system dapat disimpulkan bahwa suatu susunan
komponen elektronik yang dirancang sebagai teknik pengatur suara
agar mendapat penguatan suara yang dapat didengar oleh banyak
orang. Seseorang yang mengoperasikan sound system disebut
sebagai soundman atau sound enginner.
3) CCTV merupakan sebuah sistem komputer menggunakan video
kamera untuk menampilkan dan merekam gambar pada waktu dan
tempat dimana perangkat tersebut terpasang. CCTV adalah singkatan
dari kata Closed Circuit Television, yang artinya menggunakan sinyal
yang bersifat tertutup atau rahasia, tidak seperti televisi biasa pada
umumnya yang merupakan broadcast signal.CCTV pada umumnya
digunakan untuk pelengkap sistem keamanan dan juga banyak
dipergunakan di berbagai lokasi seperti bandara, kemiliteran, kantor,

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 16
pabrik, dan toko. Bahkan semakin berkembanya teknologi, CCTV
sudah dipasang dalam lingkungan rumah pribadi.
Sebagai sistem keamanan, CCTV terdiri dari beberapa bagian,
ialah sebagai berikut.
1. Camera
Camera CCTV berfungsi sebagai alat pengambil gambar.
Camera CCTV terdiri dari beberapa tipe yang dibedakan dari segi
fungsi, kualitas dan penggunaannya. Terdapat 2 kategori utama
yang meliputi:
 Camera CCTV Network
 Camera CCTV Analog
2. DVR (Digital Video Recorder)
DVR kepanjangan dari Digital Video Recorder ialah salah
satu perangkat yang diguanakan camera CCTV untuk merekam
gambar atau yang dikirim oleh camera ke dalam perangkat ini.
Terdapat 2 kategori penting didalamnya, yaitu:
 Stand Alone DVR
 PC Card DVR
Terdapat bayak sekali fitur dari DVR yang bisa anda manfaatkan
sebagai alat keamanan, contoh salah satunya ialah merekam
semua kejadian atau peristiwa dimana hasil rekaman seringkali
dipergunakan dalam kasus peradilan dalam membuktikan suatu
perkara atau kejadian. Ada berbagai jenis DVR yang dapat
digunakan dengan fitur dan keunggulan yang berbeda-beda.
Keunggulan atau spesifikasi DVR inilah yang menentukan berapa
banyak kamera yang dapat dipasang dan kualitas gambar yang
dihasilkan.
3. Hard Disk Drive (HDD)
HDD adalah singkatan dari Hard Disk Drive yang
merupakan media penyimpanan data dari gambar video yang

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 17
telah direkam.Hard Disk Drive dipasang di dalam DVR. Semakin
besar kapasitas HDD maka semakin panjang pula proses
perekaman yang dapat dilakukan oleh CCTV tersebut.
4. Coaxial Cable
Ini adalah kabel yang merupakan kabel penghantar signal
video dari kamera CCTV ke DVR, atau sebaliknya dari DVR ke
monitor.
5. Power Cable
Kabel ini diperlukan apabila kabel kamera CCTV yang
disediakan tidak cukup panjang untuk menjangkau sumber listrik
terdekat.
6. BNC Connector
Adalah konektor yang dipasang pada kabel coaxial.

3.3 Inspeksi
Dalam pengendalian kualitas (Quality Control), Inspeksi merupakan
salah satu elemen yang sangat penting. Inspeksi diperlukan untuk
memastikan kualitas suatu bahan atau produk yang dikerjakan sesuai
dengan ketentuan dan standarnya sehingga kepuasan konsumen dapat
terjaga dengan baik. Selain mengendalikan kualitas dan menjaga kepuasan
konsumen, inspeksi juga dapat mengurangi resiko biaya-biaya tambahan
akibat buruknya kualitas pekerjaan, biaya pengerjaan ulang dalam jumlah
banyak dan biaya pembuangan bahan yang tidak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
3.4 Checklist
Checklist adalah suatu daftar mengenai hal-hal yang harus dicek atau
diperiksa dalam membantu pekerjaan yang memiliki item yang banyak dan
rumit. Checklist akan membantu pelaku proyek agar dapat mengendalikan
proyek dengan baik. Dalam aplikasinya, checklist dapat berupa:
a. Checklist item pekerjaan yang harus dikerjakan. Checklist ini lebih
dikenal sebagai WBS atau Work Breakdown Structure. Checklist ini

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 18
dapat membantu dalam hal identifikasi item pekerjaan yang banyak
dan kompleks yang ada di proyek sehingga diharapkan semua
pekerjaan dapat terlaksana dan tidak tertinggal
b. Checklist hubungan antar pekerjaan. Checklist ini akan membantu
memetakan hubungan antar pekerjaan sehingga dapat membuat suatu
schedule dan jalur kritis pekerjaan yang lebih baik. Seringkali jalur kritis
tidak sesuai karena hubungan antar pekerjaan yang tidak terdefinisi
dengan baik akibat rumitnya hubungan keterkaitannya.
c. Checklist mutu. Checklist ini berupa daftar cek terhadap suatu
pekerjaan terkait kendali mutu. Contohnya adalah pekerjaan
perpipaan pemadam kebakaran. Pekerjaan ini apabila tidak
dikendalikan akan membuat kualitas hasil pekerjaan tidak sesuai
target.
3.5 Testing
Testing adalah proses pemantapan kepercayaan akan kinerja
program atau sistem sebagaimana yang diharapkan.
1. Testing Pipe Hydrant & Sprinkler
Testing kebocoran dilakukan dengan mengisi air kedalam pipa
hydrant & sprinkler menggunakan pompa air, lalu ditekan dengan
menggunakan kompressor secara bertahap yaitu mulai dari 9 bar, 12
bar, sampai 18 bar.
2. Testing Pipe Chiller
Testing kebocoran dilakukan dengan mengisi air kedalam pipa
chiller menggunakan pompa air, lalu ditekan dengan menggunakan
kompressor secara bertahap yaitu mulai dari 6 bar, 9 bar, sampai 12
bar.
3. Testing Ducting
Testing kebocoran dilakukan dengan menyemprotkan asap
menggunakan alat fogging pada ujung ducting yang terbuka dan
menggunakan blower sebagai alat bantu untuk mempercepat

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 19
penyebaran asap pada keseluruhan ducting, sehingga titik-titik
kebocoran dapat dengan mudah terlihat.
4. Testing Electricity
Testing yang dilakukan yaitu insulation testing kabel power
penerangan, kabel power stop kontak, dan kabel power exhaust fan.
Untuk nilai standar kabel power penerangan dan exhaust fan yaitu
1000 V keatas sedangkan nilai standar stop kontak yaitu 1500 V
keatas.
5. Testing Electronics
Testing yang dilakukan yaitu continuity testing pada instalasi fire
alarm, sound system, dan cctv. Tujuanya yaitu untuk mengetahui
secara keseluruhan bahwa tidak ada kabel yang putus pada jalur
instalasi didalam pipa conduit.
3.6 Defect List
Penyelesaian proses defectlist yaitu kekurangan-kekurangan minor
atau kekurang-sempurnaan yang yang ditemukan dalam hasil pekerjaan
yang telah diselesaikan kontraktor tidak dapat di anggap sebagai pekerjaan
yang belum selesai. Tetapi dianggap sebagai hasil pekerjaan yang kurang
sempurna atau cacat.
Kekurang-sempurnaan ini dicatat dalam defect list (Daftar Cacat)
yang menjadi kewajiban bagi kontraktor untuk menyelesaikan
penyempurnaannya dalam masa pemeliharaan, atau sesuai batasan waktu
yang disepakati, didalam masa pemeliharaan.

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 20
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan Program Praktik Industri (PPI) di Proyeh ME
Nipah Panaikang Makassar oleh PT Kalla Electrical System Unit Bisnis
Mechanical Electrical dapat disimpulkan bahwa, Pengetahuan yang kami
dapatkan bukan hanya mengenai kelistrikan sesuai jurusan kami dikampus,
tetapi banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan baru yang kami dapatkan
seperti mengenai hydrant & sprinkler, smoke testing ducting, chiller dan
peralatan elektronika. Selain itu, kami dapat mengetahui proses
pengerjaan dan bagian-bagian dari Mechanical Electrical (ME).
4.2 Saran
1. Kepada SHE agar lebih mengawasi lagi mengenai penggunaan APD bagi
karyawan dan pekerja.
2. Dalam melakukan pekerjan pengetesan (testing) agar kiranya peralatan
yang digunakan sesuai dengan Standar Operasional dan jumlahnya
dapat ditambah supaya pekerjaan pengetesan dapat berjalan lancar
dan tepat waktu.

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 21
LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Project Nipah Mall Panaikang Makassar PT. Kalla


Electrical System

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 22
2. Dokumentasi Kegiatan

Safety Talk

Insulation testing power lampu Pemasangan sparingan tangga plaza


Penerangan di ged. E1 UGF Elev +24.500 sisi selatan Elev + 6.500

Pengukuran tahanan isolasi kabel TM Insulation testing kabel power


N2XSEFGby 3 X 240 mm² 12/20 kV penerangan sisi selatan di ged. E1
Upper Ground Fl. Elev. +24.500

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 23
Pengecekan jalur kabel power lampu untuk persiapan insulation testing di plaza
sisi selatan Elev. +6.500 & LG Fl. Elev +10.000

Preparing smoke testing di ged. A Smoke testing ducting di ged. B Lt 1st


LG – 1st Fl. Elev +10.000 – 29.500 Office Fl. Elev +43.500

Preparing smoke testing di ged. B LG Fl. Smoke testing ducting di ged. B Lt 1st
Elev. +10.000 Office Fl. Elev +43.500

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 24
Hidrostatik testing chiller di ged. B Lt 1st Office Fl. Elev. +43.500

Hidrostatik testing chiller di ged. B Lt 1st Office Fl. Elev. +43.500

Hidrostatik testing chiller di ged. B Lt 1st Preparing hidrostatik testing sprinkler


Office Fl. Elev. +43.500 di ged. C Lt. UGF Elev. + 24.500

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK BOSOWA 25

Anda mungkin juga menyukai