Anda di halaman 1dari 13

BAB I

A K H LA K

1.1. Latar Belakang


Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang
didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu
perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata Khuluq
berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku atau tabiat. Tiga
pakar dibidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali dan Ahmad Amin
menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang
yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran
terlebih dahulu dan perbuatan baik itu disebut akhlak yang baik atau
Akhlakul Karimah. Sebaliknya apabila perbuataun buruk disebut akhlak
yang buruk atau Akhlakul Mazmumah.
Manusia adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya di hadapan
Allah SWT. dibandingkan dengan makhluk yang lain. Maka sudah
sepantasnya sebagai makhluk yang tinggi derajatnya, manusia harus
memiliki akhlak yang baik, karena apabila tidak memiliki akhlak, terutama
akhlak yang baik, manusia akan menjadi terombang-ambing dalam
kehidupan ini. Tidak akan ada rasa saling hormat menghormati, saling
menghargai satu sama lain. Maka akhlak sangat penting dalam kehidupan
manusia terutama akhlak yang baik atau Akhlakul Karimah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Akhlak Islam Cerminan Aqidah Islam


“ Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak yang
agung” (Al-Qalam : 4). Adakah orang yang tidak menyukai perhiasan ?
Jawaban pertanyaan ini jelas, bahwa tidak ada seseorang pun melainkan ia
menyukai perhiasan dan senang untuk tampil berhias dihadapan siapa saja.
Karena itu kita lihat banyak orang berlomba-lomba untuk memperbaiki
penampilan dirinya. Ada yang lebih mementingkan perhiasan dhahir (luar)
dengan penambahan aksesoris seperti pakaian yang bagus, make up yang
mewah dan emas permata, sehingga mengundang decak kagum orang yang
melihatnya. Adapula yang berupaya memperbaiki kualitas akhlak,
memperbaiki dengan akhlak islami.
Yang disebut terakhir ini tentunya bukan decak kagum manusia yang
dicari, namun karena kesadaran agamanya menghendaki demikian dengan
disertai harapan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Kalaupun
penampilannya mengundang pujian orang, ia segera mengembalikannya
kepada Allah karena kepunyaan-Nyalah segala pujian dan hanya Dialah
yang berhak untuk dipuji.
2.2. Islam Mengutamakan Akhlak
Mungkin banyak diantara kita kurang memperhatikan masalah
akhlak. Disatu sisi kita mengutamakan tauhid yang memang merupakan
perkara pokok / inti agama ini, berupaya menelaah dan mempelajarinya,
namun disisi lain dalam masalah akhlak kurang diperhatikan. Sehingga kita
dapat disalahkan bila ada keluhan-keluhan yang terlontar dari kalangan
awwam, seperti ucapan : “Wah udah ngerti agama kok kurang ajar sama
orang tua.” Atau ucapan : “ Dia sih agamanya bagus tapi sama tetangganya
tidak pedulian.”, dan lain-lain.
Seharusnya ucapan-ucapan sepert ini ataupun yang semisal dengan
ini menjadi cambuk bagi kita untuk mengkoreksi diri dan membenahi
akhlak. Islam bukanlah agama yang mengabaikan akhlak, bahkan islam
mementingkan akhlak. Yang perlu diingat bahwa tauhid sebagai sisi pokok /
inti islam yang memang seharusnya kita utamakan, namun tidak berarti
mengabaikan perkara penyempurnaannya. Dan akhlak mempunyai
hubungan yang erat. Tauhid merupakan realisasi akhlak seorang hamba
terhadap Allah dan ini merupakan pokok inti akhlak seorang hamba.
Seseorang yang yang bertauhid dan baik akhlaknya berarti ia adalah sebaik-
baik manusia. Semakin sempurna tauhid seseorang maka semakin baik
akhlaknya, dan sebaliknya bila seseorang muwahhid memiliki akhlak yang
buruk berarti lemah tauhidnya.
2.3. Rasul Diutus Untuk Menyempurnakan Akhlak
Muhammad SAW, rasul kita yang mulia mendapat pujian Allah.
Karena ketinggian akhlak beliau sebagaimana Firman-Nya dalam surat
Al-Qalam ayat 4. bahkan beliau SAW sendiri menegaskan bahwa
kedatangannya adalah untuk menyempurnakan akhlak yang ada pada diri
manusia, hal ini ditegaskan oleh hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad
sebagai berikut :

‫انﻤﺎبعثتﻻﺘﻤﻤﺎﻤﻛﺎﺮﻡاﻼﺨﻼﻖ‬
Yang artinya : “bahwasanya aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan
akhlak”.
Anas Bin Malik R.A, seorang sahabat yang mulia menyatakan:
“Rasulullah SAW adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.”
(HR Bukhari dan Muslim). Dalam hadist lain Anas memuji belau SAW :
“Belum pernah saya menyentuh sutra yang tebal atau tipis lebuh halus dari
tangan Rasulullah SAW”. Saya juga belum pernah mencium bau yang lebuh
wangi dari bau Rasulullah SAW. Selama sepuluh tahun saya melayani
Rasulullah SAW, belum pernah saya di bentak atau ditegur perbuatan saya :
mengapa engkau berbuat ini ? atau mengapa engkau tidak mengerjakan
itu?” (HR. Bukhar dan Muslim)
Akhlak merupakan tolak ukur kesempurnaan iman seorang hamba
sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah SAW : “Orang mukmin yang
paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi,
dari Abu Hurairah ra, diriwayatkan pula oleh Ahmad. Disahihkan Al Bani
dalam Ash Shahihah No. 284 dan 751). Dalam riwayat Bukhari dan Muslim
dari Abdillah Bin Amr bin Al Ash ra. Disebutkan : “Sesungguhnya sebaik-
baik kalian adalah yang terbaik Akhlaknya.”
2.4. Keutamaan Akhlak
Abu Hurairah ra. mengabarkan bahwa suatu saat Rasulullah pernah
ditanya tentang kriteria orang yang paling banyak masuk syurga. Beliau
SAW menjawab: “Taqwa kepada Allah dan Akhlak yang baik” (HR.
Tirmidzi, juga diriwayatkan oleh Ahmad. Lihat Riyadus Sholihin No. 627,
Tahqiq Rabbah dan Daqqaq).
Tatkala Rasulullah SAW menasehati sahabatnya, beliau SAW
menggandengkan antara nasehat untuk bertaqwa dengan nasehat untuk
bergaul / berakhlak baik kepada manusia sebagaimana hadist dari Abi Dzar,
ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “ Bertaqwalah kepada Allah
dimanapun engkau berada dan balaslah perbuatan buruk dengan perbuatan
baik niscaya kebaikan itu akan menutupi kejelekan dan bergaullah dengan
manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Trmidzi, ia berkata : hadist Hasan,
dan disahihkan oleh Syaikh Al Salam Al Hilali).
Dalam timbangan (Mizan) amal pada hari kiamat tidak ada yang
lebih berat dari pada akhlak yang baik, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Sesuatu yang paling berat dalam mizan (timbangan seorang hamba) adalah
akhlak yang baik.” (HR. Abu Daud dan Ahmad, disahihkan Al Bani. Lihat
Ash Shahihah Juz 2 hal 535). Juga sabda beliau: “Sesungguhnya sesuatu
yang paling utama dalam mizan (timbangan) pada hari kiamat adalah akhlak
yang baik.“ (HR. Ahmad, disahihkan Al Bani. Lihat Ash Shahihah
juz 2 hal. 535).
Dari Jabir ra. Berkata : rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya
orang yang paling saya kasihi dan paling dekat padaku majelisnya di hari
kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya.” (HR. Tirmidzi dengan Sanat
Hasan. Diriwayatkan juga oleh Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban.
Lihat Ash Shahihah Juz 2 hal 418-419).
Dari hadist-hadist diatas dapat dipahami bahwa akhlak yang paling
baik memiliki keutamaan yang tinggi. Karena itu sudah sepantasnya setiap
muslimah mengambil akhlak yang baik sebagai perhiasannya. Yang perlu
diingat bahwa ukuran baik atau buruk suatu akhlak bukan ditimbang
menurut selera individu, bukan pula hitam putih akhlak itu menurut ukuran
adat yang dibuat manusia. Karena boleh jadi, yang dianggap baik oleh adat
bernilai jelek menurut timbangan syari’at atau sebaliknya.
Jelas bagi kita bahwa semuanya berpatokan pada syari’at, dalam
semua masalah termasuk akhlak. Allah sebagai pembuat syari’at ini, maha
tahu dengan keluasan ilmuNya apa yang mendatangkan kemaslahatan/
kebaikan bagi hamba-hamba-Nya.
2.5. Akhlak Terhadap Allah SWT, Manusia, Dan Lingkungan Hidup
Menurut obyek atau sasarannya terdapat :
1. Akhlak kepada Allah SWT
a. Beribadah kepada Allah
Beribadah kepada Allah yaitu melaksanakan perintah Allah untuk
menyembah-Nya sesuai dengan perintahNya. Berakhlak kepada
Allah dilakukan melalui ibadah shalat.
b. Berzikir kepada Allah
Berzikir kepada Allah yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi
dan kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati.
Firman Allah SWT :

    


Artinya : “Ingatlah dengan berdzikir kepada allah akan
menentramkan hati”. (Ar-Ra’d, 13 : 28)

c. Berdo’a kepada Allah


Berdo’a kepada Allah yaitu memohon apa saja hanya kepada Allah.
d. Tawakkal kepada Allah
Tawakkal kepada Allah yaitu berserah diri sepenuhnya hanya kepada
Allah.
e. Tawaduk Kepada Allah
Tawaduk Kepada Allah yaitu rendah hati dihadapan Allah.
2. Akhlak kepada manusia
a. Akhlak kepada diri sendiri
1. Sabar
Sabar yaitu, Prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri
sebagaimana hasil dari pengendalian nafsu dan penerimaan
terhadapa apa yang menimpanya. Sabar diungkapkan ketika
melaksanakan perintah, menjauhi larangan, ketika ditimpa
musibah dari Allah SWT.
2. Syukur
Syukur yaitu, sikap berterimakasih atas pemberian nikmat Allah
yang tidak bisa terhitung banyaknya.
3. Tawaduk
Tawaduk yaitu, rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang
dihadapinya, orang tua, muda, kaya dan miskin. seperti Firman
Allah dalam surat “ Luqman, 31 : 18 ” yang artinya : “Janganlah
kamu palingkan mukamu dari manusia dan jangan kamu berjalan
di muka bumi dengan sombong”.
b. Akhlak kepada Ibu bapak
Akhlak kepada Ibu Bapak, yaitu berbuat baik kepada
keduanya baik dengan ucapan maupun perbuatan. Allah mewasiatkan
agar manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapak sebagaiman
Firman-Nya dalam Al-Qur’an yang artinya, “Dan kami perintahkan
kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya, ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah
dan menyapihnya dalam dua tahun. Beryukurlah kepada-Ku dan dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu”. (QS.
Luqman, 31 : 14)
c. Akhlak kepada keluarga
Akhlak kepada keluarga yaitu mengembangkan kasih sayang
diantara anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk
komunikasi. Komunikasi dalam keluarga diungkapkan dalam bentuk
perhatian, baik melalui kata-kata, isyarat-isyarat, maupun prilaku.
3. Akhlak kepada lingkungan hidup
Misi agama islam adalah mengembangkan rahmat bukan hanya
kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup,
sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an yang artinya : “Tidakkah
kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat
bagi seluruh alam”. (Al-Anbiyaa’, 21 : 107). Berakhlak kepada
lingkungan hidup adalah menjalin dan mengembangkan hubungan yang
harmonis dengan alam sekitarnya.
BAB III
KESIMPULAN

Sebagai umat islam kita dianjurkan bahkan diwajibkan untuk memiliki


akhlak yang baik. Sebagaimana sabda rasulullah SAW : “Sesungguhnya sesuatu
yang paling utama dalam mizan (timbangan) pada hari kiamat adalah akhlak yang
baik”. (HR. Ahmad). Selain itu juga dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan
oleh Tirmidzi : “Sesungguhnya orang yang paling dikasihi dan yang paling dekat
padaku majelisnya di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya.
Dari hadist-hadist diatas dapat dipahami bahwa akhlak yang paling baik
memiliki keutamaan yang tinggi, karena itu kita sebagai muslimah hendaknya
menjadikan akhlak yang baik menjadi perhiasan. Yang perlu diingat bahwa ukuran
baik atau buruk suatu akhlak bukan ditimbang menurut selera individu, bukan
pula hitam putih akhlak itu menurut ukuran adat yang dibuat manusia, karena
boleh jadi yang dianggap baik oleh adat bernilai jelek menurut timbangan syari’at
atau sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA

November 17, 2006 pada 10.37 pm (akhlak, akhlak muslim, iman, islam, mukmin,

tauhid, http://id.wordpress.com/tag/wwwmediamuslominfo/)

Rahmat Djanika, 1992 : 27


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan ridhonya

dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas kami, yaitu menyusun

makalah tentang “Akhlak”.

Bagaimanapun makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami

sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, baik dari

mahasiswa maupun dosen.

Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada semua fihak yang telah

membantu dalam penyusenan makalah ini.

Pancor, November 2008

Penyusun,
Kelompok IV
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I AKHLAK...............................................................................................1

1.1.................................................................................... Latar Belakang

.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2

2.1. Akhlak Islam Cerminan Aqidah Islam.........................................2

2.2. Islam Mengutamakan Akhlak.......................................................2

2.3. Rasul Diutus Untuk Menyempurnakan Akhlak............................3

2.4. Keutamaan Akhlak.......................................................................4

2.5. Akhlak Terhadap Allah SWT, Manusia, Dan Lingkungan

Hidup............................................................................................5

1. Akhlak kepada Allah SWT.....................................................5

2. Akhlak kepada manusia..........................................................6

3. Akhlak kepada lingkungan hidup...........................................7

BAB III KESIMPULAN.....................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................9
MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“AKHLAK (AQIDAH)”

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV


1. FATMAWATI
2. HAERIL ANWAR
3. HAMILAH RADIYANTI
4. HAELIYA
5. HERNI YULIANTI
6. HIDAYATUL HIDAYANI
7. HURUN’IN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) HAMZANWADI SELONG

2008 / 2009

Anda mungkin juga menyukai