Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No.

4, November 2012 ISSN 2087-9334 (238-246)

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS


PELAKSANAAN PROYEK DERMAGA MILIK PEMERINTAH
DI SULAWESI UTARA

Mayggie R. Bedje
Staf Kantor Pusat Unsrat

B.F. Sompie, H. Tarore


Dosen Pascasarjana Teknik Sipil Unsrat

ABSTRAK
Dalam kegiatan proyek konstruksi, perencanaan dipergunakan sebagai bahan acuan bagi pelaksana
pekerjaan dan menjadi standar pelaksanaan. Perencanaan yang tidak tepat, investigasi lokasi proyek
yang tidak sempurna, kurang memadainya kemampuan pengelolaan proyek dan kurang
profesionalnya penyedia jasa, berkaitan erat terhadap hasil suatu proses proyek konstruksi (kinerja
proyek). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor pengendalian kualitas
pelaksanaan, seberapa besar pengaruhnya serta mengetahui hubungan faktor-faktor yang paling
dominan berpengaruh terhadap kinerja proyek.
Metodologi penelitian menggunakan metode kuantitatif. Data diperoleh melalui survey dengan cara
pengambilan kuesioner. Responden adalah perusahaan jasa konstruksi dan jasa konsultansi yang
menangani proyek dermaga di Sulawesi Utara sebanyak 25 sampel. Data dianalisis dengan bantuan
perhitungan statistik regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel perencanaan, kualitas dokumen kontrak, pengendalian
biaya upah kerja, dan kualitas pelaku pengendalian proyek, berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja proyek. Sedangkan variabel kualitas SDM pelaksana proyek, pengendalian waktu,
pengendalian biaya material, pengendalian biaya peralatan tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja proyek.
Kata kunci: proyek, konstruksi, standar, pelaksanaan, kinerja, kualitas, pengelolaan

PENDAHULUAN Kendala-kendala tersebut dapat dikelom-


pokkan dalam tiga hal pokok. Hal pertama
Latar Belakang adalah pengelolaan proyek. Pada beberapa
Kegiatan proyek pembangunan dapat proyek belum terpenuhinya kualifikasi
diartikan sebagai suatu kegiatan sementara menyangkut kemampuan pengelolaan
yang berlangsung dalam jangka waktu proyek, kurang efektifnya peran pengawas
terbatas, dengan alokasi sumber daya lapangan, masih dijumpainya pekerjaan
tertentu dan dimaksudkan untuk menghasil- yang kualitasnya kurang memadai,
kan produk yang kriteria mutunya telah terlambatnya waktu penyelesaian pekerjaan,
digariskan dengan jelas. Prasyarat keber- masih terjadinya perubahan kontrak, kurang
hasilan proyek pembangunan adalah memadainya metode kerja dan strategi
tercapainya sasaran proyek, yaitu tepat pelaksanaan proyek, pengorganisasian
biaya, tepat waktu dan tepat mutu, sehingga proyek yang kurang memadai, dan prosedur
seluruh rencana proyek baik pada tahapan pengendalian tidak dilaksanakan sebagai-
prakonstruksi, pelaksanaan konstruksi dan mana mestinya. Hal kedua adalah prasarana
pasca konstruksi dapat berjalan dengan baik. dan sarana, yaitu minimnya sarana penun-
Pada pelaksanaan pembangunan dermaga di jang operasional proyek, terbatasnya sarana
Indonesia, sering dijumpai kendala-kendala komunikasi di lokasi proyek, kurang
pelaksanaan di lapangan, baik itu kendala memadainya jumlah dan kapasitas peralatan
yang bersifat teknik maupun non teknis. yang dibutuhkan di lapangan. Hal ketiga

238
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 4, November 2012 ISSN 2087-9334 (238-246)

adalah acuan dan pengendalian pelaksanaan, TINJAUAN PUSTAKA


yaitu kurang memadainya keahlian personil
yang menangani kontrak, syarat-syarat dan Definisi Perencanaan
bentuk kontrak yang tidak tegas dan jelas, Perencanaan adalah suatu proses yang
proses tender yang relatif lama dan belum mencoba meletakkan dasar tujuan dan
diterapkannya asas nyata kepada penyedia sasaran termasuk menyiapkan segala sumber
jasa sesuai ketentuan yang berlaku sehingga daya untuk mencapainya.
pengguna jasa mengalami kesulitan memilih Kunci sukses keberhasilan proyek adalah
dan menilai penyedia jasa yang benar-benar perencanaan yang baik. Perencanaan proyek
berkualitas dan memenuhi kriteria yang merupakan dasar permulaan, implementasi
diinginkan. dan tujuan akhir proyek. Perencanaan
Ketiga hal tersebut menunjukkan bahwa memberikan petunjuk atau arahan untuk
perencanaan yang tidak tepat, investigasi menetapkan tujuan proyek, struktur proyek,
lokasi proyek yang tidak sempurna, kurang tugas-tugas, kejadian-kejadian penting,
memadainya pengalaman dan kemampuan personal, biaya, peralatan, kinerja dan
pengelolaan proyek serta kurang profe- pemecahan masalah (Badiru, 1995).
sionalnya penyedia jasa, mempunyai Proses Penyelenggaraan Proyek
keterkaitan yang erat terhadap hasil suatu Siklus proyek secara umum merupakan
proses pelaksanaan proyek konstruksi. Hal pembagian tahap dan urutan kegiatan proyek
ini merupakan salah satu indikator bahwa yang disusun secara sistematis. Dikatakan
proses perencanaan dan pengendalian sistematis karena penyusunannya meng-
pelaksanaan selama proses konstruksi bila gunakan pendekatan sistem dan dengan
tidak direncanakan dan dilaksanakan dengan anggapan bahwa siklus proyek adalah
seksama akan berdampak pada menurunnya bagian dari suatu siklus sistem dimana
kinerja proyek yang bersangkutan. seluruh tahapan-tahapan kegiatan proyek
Rumusan Masalah yang telah diprogramkan diinput kedalam
Adapun permasalahan dirumuskan sebagai proses yang kemudian mentransformasikan-
berikut: nya menjadi output.
 Variabel-variabel apa saja dari Input Proses Konstruksi
pengendalian kualitas pelaksanaan yang Input proses konstruksi dalam tahapan
berpengaruh terhadap kinerja proyek pelaksanaan konstruksi oleh kontraktor
(kinerja biaya dan waktu). pelaksana meliputi input internal dan input
 Seberapa besarkah pengaruh pengen- eksternal. Input internal adalah input utama
dalian kualitas pelaksanaan terhadap sesuai dengan fungsi perencanaan konstruksi
kinerja proyek (kinerja biaya dan yaitu input yang berasal dari sumber daya
waktu). yang dimiliki kontraktor, meliputi: tenaga
 Faktor manakah yang berpengaruh kerja (unsur manusia), mesin dan peralatan,
paling dominan terhadap kinerja proyek dana, material, metode kerja dan sistem
(kinerja biaya dan waktu). informasi untuk pengontrolan/ pengendalian.
Tujuan Penelitian Sedangkan input eksternal adalah input yang
Adapun tujuan penelitian ini adalah : berasal dari luar kontraktor atau disebut juga
1. Untuk menganalisa faktor-faktor dari input prakonstruksi meliputi: dokumen
pengendalian kualitas pelaksanaan yang kontrak, dokumen lelang dan dokumen
berpengaruh terhadap kinerja proyek gambar desain.
2. Untuk menganalisa seberapa besar Proses Konstruksi
pengaruh pengendalian kualitas pelaksa- Peranan terpenting pada tahap proses
naan terhadap kinerja proyek konstruksi ini dipegang oleh kontraktor serta
3. Untuk mengetahui faktor yang paling tenaga kerja yang mempunyai keahlian pada
dominan mempengaruhi kinerja proyek. bidangnya. Kerzner (1995), menyatakan

239
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 4, November 2012 ISSN 2087-9334 (238-246)

bahwa manajemen proyek yang sukses dapat Proses Pengendalian


didefinisikan sebagai usaha untuk mencapai Dalam proses pelaksanaan pekerjaan
tujuan proyek, yaitu dengan mengendalikan konstruksi, hambatan selama proses
atau mengontrol sumber daya perusahaan pelaksanaan tentunya selalu ada. Hal ini
pada suatu aktifitas: dalam waktu, dalam menyebabkan keterlambatan pelaksanaan
biaya, pada tingkat kinerja maupun pekerjaan, yang pada akhirnya berpengaruh
teknologi yang dikehendaki dengan pula pada pencapaian kinerja proyek.
menggunakan sumber daya yang ada secara Hambatan tersebut dapat disebabkan oleh
efektif dan efisien. Sumber daya tersebut faktor internal yang dapat dikendalikan oleh
jika tidak direncanakan dan dikendalikan kontraktor dan faktor eksternal yang tidak
dengan baik, akan berakibat pada dapat dikendalikan oleh kontraktor.
menurunnya produk kinerja proyek, yaitu: Output Konstruksi
kinerja biaya, kinerja waktu dan kinerja Kinerja merupakan perolehan yang
mutu. Namun dalam penelitian ini, kinerja dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan
mutu tidak dibahas secara khusus atau lebih tertentu atau kegiatan selama periode
mendetail. tertentu.
Pengendalian Proyek Konstruksi Kinerja proyek merupakan bagaimana cara
R.J. Mockler (1972) yang dikutip oleh Imam kerja proyek tersebut dengan memban-
Soeharto (1999) mengatakan bahwa dingkan hasil kerja nyata dengan perkiraan
pengendalian adalah usaha yang sistematis cara kerja pada kontrak kerja yang
untuk menentukan standar yang sesuai disepakati oleh pihak owner dan kontraktor
dengan sasaran perencanaan, merancang pelaksana. Soeharto (1999) mengemukakan
sistem informasi, membandingkan pelak- suatu contoh dimana dapat terjadi bahwa
sanaan dengan standard, menganalisis dalam laporan suatu kegiatan dimana
kemungkinan adanya penyimpangan antara proyek berlangsung lebih cepat dari jadwal
pelaksanaan dan standar, kemudian sebagaimana yang diharapkan, akan tetapi
mengambil tindakan pembetulan yang ternyata biaya yang dikeluarkan melebihi
diperlukan agar sumber daya digunakan anggaran. Bila tidak segera dilakukan
secara efektif dan efisien dalam rangka tindakan pengendalian, maka dapat
mencapai sasaran. berakibat proyek tidak dapat secara
Pelaku pengendalian adalah semua pihak keseluruhan karena kekurangan dana.
yang terlibat selama proses pelaksanaan
konstruksi, antara lain; pemilik
(pemerintah), kontraktor, konsultan serta METODOLOGI PENELITIAN
pihak lain yang terkait. Perangkat
pengendalian pada tahap pelaksanaan Sumber Penelitian
konstruksi khususnya yang berkaitan dengan Penelitian ini dilakukan pada proyek
kontraktor sebagai pelaksana konstruksi, pembangunan dermaga sebagai fasilitas
meliputi faktor internal (yang bersumber transportasi laut milik pemerintah Sulawesi
dari kontraktor) dan eksternal (yang Utara yang telah selesai penanganannya
bersumber dari pemilik proyek dan pada tahun 2011 khususnya pada Satuan
konsultan pengawas) yang menunjang atau Kerja Dinas Perhubungan Propinsi Sulawesi
mempengaruhi selama proses konstruksi Utara.
berjalan. Perangkat pengendalian tersebut Metode Penelitian
antara lain; jadwal pelaksanaan, gambar Ditinjau dari permasalahan dan tujuan
desain teknis (gambar kerja), struktur penelitiannya, penelitian ini tergolong dalam
organisasi kerja, laporan rapat koordinasi, penelitian survey, yaitu penelitian yang
laporan pelaksanaan proyek, kontrak kerja, mengambil sampel dari populasi dan
laporan hasil monitoring lapangan, dan lain- menggunakan kuesioner sebagai alat
lain.

240
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 4, November 2012 ISSN 2087-9334 (238-246)

pengumpulan data yang pokok data mengenai pengendalian kualitas


(Singarimbun dan Effendi, 1989). Metode rencana pelaksanaan dan kinerja biaya
yang digunakan untuk meneliti adalah dan waktu proyek pembangunan dermaga
metode kuantitatif, dimana pengumpulan di Sulawesi Utara.
data menggunakan instrument penelitian, 2. Data Sekunder
analisis data bersifat kuantitatif / statistik, Data yang diperoleh dari data proyek,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang buku-buku acuan, jurnal atau literatur lain
telah ditetapkan (Sugiyono, 2010). yang berhubungan dengan penelitian ini.
Populasi dan Sampel Penelitian Adapun teknik pengumpulan data adalah
Populasi adalah keseluruhan objek peneli- dengan cara sebagai berikut :
tian. Riduwan (2007), menyebutkan bahwa 1. Studi Pustaka
populasi adalah keseluruhan dari Studi pustaka ini dilakukan dengan tujuan
karakteristik atau unit hasil pengukuran untuk mengumpulkan teori maupun
yang menjadi objek penelitian. penelitian yang relevan yang mendukung
Sampel adalah bagian dari jumlah dan penelitian ini.
karakteristik yang dimiliki oleh populasi 2. Survey dengan menggunakan kuesioner
tersebut, apa yang dipelajari dari sampel itu, Survey yang dilakukan dalam penelitian
kesimpulannya akan diberlakukan sebagai ini adalah dengan menggunakan
populasi, oleh karena itu sampel harus kuesioner / angket yang dirancang dengan
representatif (Sugiyono, 2010). harapan para responden menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada sesuai
Teknik Pengambilan Sampel dengan yang dituju.
Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah probability sampling Metode Analisis Data
dengan cara simple random sampling, yaitu Identifikasi Variabel Bebas (X)
pengambilan sampel dari anggota populasi Untuk mengukur variabel-variabel dalam
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan kuisioner dinyatakan valid atau tidak valid
strata (tingkatan) dalam anggota populasi dengan menggunakan skala likert, dengan
tersebut. Hal ini dilakukan dengan anggapan bobot (nilai) antara 1 sampai 5. Angka 5
bahwa populasi yang ada dianggap homogen merupakan nilai tertinggi dan angka 1
(sejenis). Pengumpulan data primer merupakan nilai terendah.
dilakukan dengan menyebarkan kuisioner Variabel Terikat Faktor Kinerja Proyek (Y)
kepada pihak- pihak yang terlibat dalam yaitu kinerja biaya dan waktu
penyelenggaraan proyek (dalam hal ini Uji Validitas dan Reliabilitas
kontraktor dan konsultan pengawas). Uji Validitas
Variabel dan Instrumen Penelitian Menurut Singarimbun dan Effendi (1998),
Dalam model proses konstruksi diasumsikan instrument penelitian dikatakan valid apabila
bahwa kualitas input terdiri dari kualitas mampu mengukur apa yang diinginkan, dan
input internal dan input eksternal yang dapat mengungkap data dari variabel yang
memiliki berbagai macam variabel bebas. diteliti atau dengan kata lain validitas
Variabel-variabel tersebut menjadi referensi menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu
kegiatan proses pelaksanaan konstruksi yang dapat mengukur apa yang ingin diukur dan
kemudian mentransformasikannya menjadi dapat mengungkapkan data dari variabel
output. yang diteliti secara tepat. Untuk menguji
validitas instrument penelitian (Sugiyono,
Jenis dan Sumber Data 1994) dilakukan dengan cara meng-
Jenis dan sumber data yang digunakan korelasikan antara skor butir instrumen
dalam penelitian ini adalah : dengan skor total instrumen. Jika diperoleh
1. Data Primer korelasi positif dengan besar korelasi lebih
Maksudnya adalah data yang dihasilkan dari 0,3 maka instrument penelitian itu valid
dari jawaban angket / kuisioner meliputi

241
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 4, November 2012 ISSN 2087-9334 (238-246)

dan dapat digunakan. Jika korelasinya Uji Persyaratan Analisis


kurang dari 0,3 menunjukkan instrument Uji Normalitas
tidak valid dan tidak bisa digunakan. Uji normalitas, digunakan untuk mendeteksi
Instrument yang tidak valid dapat diperbaiki apakah distribusi data variabel bebas dan
atau dibuang. variabel terikat adalah normal. Normalitas
Uji Reliabilitas dapat diketahui dari normal probability plot.
Uji reliabilitas adalah uji untuk mengukur Model regresi yang baik adalah distribusi
suatu kuesioner yang merupakan variabel / data normal atau mendekati normal.
konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliable Uji Heterokedastisitas
atau handal jika jawaban seseorang terhadap Uji heterokedastisitas merupakan suatu
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari keadaan yang masing-masing kesalahan
waktu ke waktu. pengganggu mempunyai varian yang
Untuk mengukur reliabilitas suatu variabel berlainan. Untuk mengetahui heteroske-
digunakan uji statistik Cronbach Alpha (α), dastisitas dapat juga diketahui dari
yaitu dengan membandingkan nilai α hitung Scatterplot. Jika ada pola tertentu yang
dengan α tabel. Suatu variabel dikatakan teratur, maka terjadi heterokedastisitas, dan
reliable jika memberikan nilai Cronbach jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
Alpha > 0.60 menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
Analisis Faktor sumbu Y, maka tidak terjadi heteroke-
Analisis faktor dilakukan untuk menge- dastisitas. Model regresi yang baik adalah
lompokkan variabel bebas yang dianggap tidak terjadi heterokedastisitas (Santoso,
valid untuk menjelaskan karakteristik utama 2000).
pengaruh variabel bebas terhadap variabel Uji Autokorelasi
tidak bebas. Bartlett of Sphericity Uji autokorelasi digunakan untuk menge-
merupakan uji statistik untuk menentukan tahui apakah ada korelasi serial (korelasi
ada tidaknya korelasi antar variabel dengan antara data dalam satu variabel). Untuk
nilai derajat signifikansi harus < 5%. menguji ada tidaknya autokorelasi dalam
penelitian ini digunakan uji Durbin Watson
Analisis Variabel Penentu (Determinant (DW), dengan kriteria uji adalah nilai d
Variable) hitung (DW) harus memenuhi ketentuan : -2
Variabel bebas penentu yang dipilih dari < DW < + 2.
setiap faktor adalah variabel yang mempu-
nyai nilai korelasi paling tinggi pada Pengujian Hipotesis
masing-masing faktor (rhitung hasil analisis Uji Parsial t
faktor), yaitu dengan cara memilih masing- Uji parsial t digunakan untuk mengetahui
masing variabel mewakili tiap faktor. pengaruh masing-masing variabel bebas
pengendalian kualitas rencana pelaksanaan
Analisis Statistik Inferensial terhadap variabel terikat kinerja proyek
Analisis statistik inferensial memfokuskan konstruksi. Hipotesis yang diuji adalah :
bidang kajiannya pada masalah analisis dan H0: b = 0, berarti tidak ada pengaruh yang
interpretasi data untuk menarik kesimpulan signifikan antara X terhadap
(Hakim, 1997). Analisis statistik ini diguna- variabel Y secara parsial.
kan untuk menguji pengaruh variabel bebas Ha: b ≠ 0, berarti ada pengaruh yang
terhadap variabel terikatnya baik secara signifikan antara variabel X
bersama-sama maupun secara parsial dengan terhadap variabel Y secara
menggunakan alat analisis regresi linier parsial.
berganda. Adapun persamaan garis regresi Dasar pengambilan keputusan: memban-
menurut Algifari, 1997: dingkan thitung dengan ttabel atau dengan
melihat probabilitasnya, yaitu : jika t hitung >
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + … ttabel, maka H0 ditolak, Ha diterima. Jika
+ bnXn + e (1) thitung < ttabel, maka H0 diterima, Ha ditolak.

242
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 4, November 2012 ISSN 2087-9334 (238-246)

Atau jika p < 0.05 maka H0 ditolak, Ha simultan memiliki pengaruh yang kuat
diterima. Jika p > 0,05 maka H0 diterima, Ha dalam menjelaskan variabel terikat.
ditolak.
Uji Simultan F
Uji pengaruh simultan F digunakan untuk HASIL PENELITIAN DAN
mengetahui apakah variabel bebas pengaruh PEMBAHASAN
pengendalian kualitas rencana pelaksanaan
secara bersama-sama atau simultan mem- Pengumpulan Data
pengaruhi variabel terikat kinerja proyek Sampel Proyek
konstruksi. Tingkat signifikans yang Pengumpulan data dilakukan dengan cara
digunakan dalam penelitian ini adalah 5% mendata semua proyek dermaga milik
atau α = 0,005. pemerintah Propinsi Sulawesi Utara
H0 : b1 = b2 = b3 = … = bn = 0, khususnya dibawah Satuan Kerja Dinas
berarti tidak ada pengaruh yang Perhubungan sepanjang tahun 2011.
signifikan antara X1, X2, X3, …, Xn Selanjutnya dilakukan penyebaran angket
terhadap variabel Y. kuesioner kepada masing-masing kontraktor
Ha : b1 = b2 = b3 = … = bn ≠ 0, dan konsultan yang mengerjakan proyek
berarti ada pengaruh yang signifikan dermaga (mewakili 25 sampel).
antara variabel X1,X2,X3,…,Xn Semua data hasil kuesioner yang telah diisi
terhadap variabel Y. oleh responden ditabulasikan yang terdiri
Dasar pengambilan keputusan : memban- dari 8 variabel bebas dan 1 variabel terikat.
dingkan Fhitung dengan Ftabel, atau dengan Data tersebut kemudian digunakan sebagai
melihat probabilitasnya. Jika Fhitung > Ftabel, input data kedalam program SPSS untuk
maka H0 ditolak, Ha diterima. Jika Fhitung < dilakukan analisis lebih lanjut.
Ftabel, maka H0 diterima, Ha ditolak. Jika p < Analisis Data
0,05 maka H0 ditolak, Ha diterima, atau jika Pengujian Validitas dan Reliabilitas
p > 0,05 maka H0 diterima, Ha ditolak. Instrumen Penelitian
Variabel yang Paling Dominan Untuk mengetahui apakah setiap butir
Untuk mengetahui variabel bebas mana instrument valid atau tidak, dapat diketahui
yang paling dominan, diketahui dari dengan cara mengkorelasikan antara skor
koefisien determinasi hasil regresi antara butir dengan skor total. Jika instrument
variabel bebas terhadap variabel terikat atau memiliki nilai korelasi (r) lebih dari 0.3,
dari hasil kuadrat korelasi antara variabel maka instrument dikatakan valid.
bebas dengan variabel terikat. Variabel yang Untuk menguji reliabilitas instrument
memiliki kuadrat korelasi tertinggi adalah penelitian dilakukan dengan menggunakan
yang paling dominan berpengaruh terhadap koefisien Cronbach Alpha. Jika instrument
variabel terikat. Variabel yang dominan penelitian memiliki Cronbach Alpha sebesar
dapat juga diketahui dari hasil korelasi 0.6 atau lebih maka instrument adalah
parsial terbesar, t hitung terbesar, probabilitas reliabel.
terkecil atau dari koefisien regresi (b) Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat
terbesar. diketahui hasil uji validitas dan reliabilitas
Uji Adjusted R² dari setiap butir instrument penelitian.
Koefisien determinasi digunakan untuk dimana diketahui bahwa semua variabel
mengukur ketepatan model yang dipakai penelitian adalah valid dan reliabel. Dengan
dengan menyatakan besarnya atau demikian variabel tersebut layak untuk
presentase variabel terikat dapat dijelaskan dianalisis lebih lanjut dalam penelitian ini.
oleh variabel bebas yang dimasukkan dalam
regresi. Nilai R² berada pada 0 sampai 1, Analisis Faktor
maka variabel-variabel bebas secara Dalam penelitian ini, variabel bebas yang
memiliki nilai derajat signifikansi < 5%

243
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 4, November 2012 ISSN 2087-9334 (238-246)

adalah variabel perencanaan (X1), dokumen Hasil perhitungan dengan menggunakan


kontrak (X3), pengendalian biaya upah kerja SPSS diperoleh grafik Scatterplot pada
(X6), kualitas pelaku pengendalian proyek gambar berikut.
(X8). Scatterplot

Analisis Variabel Penentu


Berdasarkan tabel r Product Moment dengan Dependent Variable: Y (Kinerja Biaya Proyek)

jumlah sampel sebanyak 25 dan taraf 4

signifikan sebesar 5%, maka diperoleh nilai


r product moment sebesar 0.396. Variabel

Regression Studentized Deleted (Press)


R7 R1
2

bebas penentu yang dipilih adalah variabel R11 R12


R10
R4 R8 R18
yang mempunyai nilai korelasi lebih tinggi

Residual
R19 R15
R13 R25
0 R22
R6R23

dari rtabel (rhitung > rtabel). Hasil analisis SPSS R21


R3 R16 R17
R14
R2 R24
memberikan beberapa variabel bebas yang -2

memiliki nilai korelasi lebih tinggi dari r tabel, R5

yaitu: pengendalian biaya upah kerja (X6) -4

dengan nilai korelasi = 0.578. -2 -1 0 1 2 3 4

Regression Standardized Predicted Value


Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil perhitungan dengan Dari gambar di atas nampak bahwa diagram
menggunakan SPSS, maka model regresi pencar residual tidak membentuk suatu pola
yang diperoleh adalah: tertentu atau posisinya dalam keadaan
menyebar. Kesimpulannya, model regresi
Y = 4.347 + 0.105X1 + 0.031 X2 + 0.112 X3 terbebas dari kasus heterokedastisitas dan
+ 0.031 X4 + 0.030 X5 +0.099 X6 memenuhi persyaratan.
+ 0.051 X7 +0.088 X8 (2) Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi antara sesama
Uji Persyaratan Analisis urutan pengamatan dari waktu ke waktu.
Uji Normalitas Untuk memeriksa adanya autokorelasi,
Berdasarkan hasil perhitungan dengan biasanya memakai uji Durbin Watson (DW)
menggunakan Program SPSS, diperoleh dengan kriteria uji adalah nilai dhitung (DW)
grafik normalitas seperti pada gambar harus memenuhi ketentuan -2<DW<+2.
berikut. Nilai Durbin Watson (DW) diperoleh
sebesar 1.753 atau menunjukkan bahwa nilai
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-2<DW<+2 maka dapat dikatakan bahwa
Dependent Variable: Y (Kinerja Biaya Proyek)
tidak ada masalah autokorelasi atau tidak
1.0
R12 terjadi autokorelasi.
R1 R7

0.8 R11

R10
Pengujian Hipotesis
R22 R8
Uji Parsial t
Expected Cum Prob

0.6 R15 R19


R18
R13 R4

0.4
R16 R9
R21
R20

R3
R25 Berdasarkan pembahasan dapat ditarik
R17
R2
R23
R14
R6
kesimpulan bahwa variabel perencanaan,
0.2 R24
kualitas dokumen kontrak, pengendalian
0.0
0.0
R5

0.2 0.4 0.6 0.8 1.0


biaya upah kerja, dan kualitas pelaku
Observed Cum Prob
pengendalian berpengaruh terhadap kinerja
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa data proyek pembangunan dermaga milik
menyebar disekitar garis diagonal dan pemerintah Sulawesi Utara
mengikuti arah garis diagonal, maka dapat Uji Simultan F
dikatakan bahwa model regresi memenuhi Dengan menggunakan program SPSS maka
asumsi normalitas. dapat diketahui hasil Fhitung = 3.618 dan Ftabel
Uji Heterokedastisitas 2.59 dengan hasil signifikan 0.014. Jadi

244
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 4, November 2012 ISSN 2087-9334 (238-246)

dapat dilihat bahwa Fhitung > Ftabel maka H0 Besarnya kontribusi dari variabel
ditolak berarti Ha diterima. tersebut dalam meningkatkan kinerja
Dengan demikian hasil uji F menyatakan proyek dermaga milik pemerintah
bahwa H0 ditolak berarti Ha diterima, Sulawesi Utara adalah sebesar 0.923
artinya variabel-variabel bebas tersebut di atau 92,3%.
atas berpengaruh terhadap kinerja proyek 3. Faktor paling dominan yang berpenga-
pembangunan dermaga milik pemerintah ruh terhadap kinerja proyek yaitu
Sulawesi Utara. variabel kualitas dokumen kontrak
Variabel Yang Paling Dominan dengan nilai koefisien regresi sebesar
Faktor paling dominan yang mempengaruhi 0.112.
kinerja proyek adalah yang memiliki nilai
koefisien regresi terbesar (B). Hasil Saran
pengolahan data didapat koefisien regresi 1. Untuk meningkatkan kinerja proyek
terbesar adalah kualitas dokumen kontrak konstruksi, maka pemilik proyek,
dengan nilai sebesar 0.112. kontraktor maupun konsultan harus lebih
meningkatkan kualitas dokumen
Uji Adjusted R² kontrak. Karena masalah tersebut
Nilai R square yang diperoleh adalah mempunyai pengaruh yang dominan
sebesar 0.923 atau 92.3%. Angka tersebut terhadap kinerja proyek konstruksi.
memberikan arti bahwa hubungan antara 2. Pemilik proyek dalam menentukan
sistem activity-based costing dengan penyedia jasa hendaklah memenuhi
peningkatan kinerja proyek dermaga milik persyaratan dan ketentuan yang berlaku
pemerintah Sulawesi Utara sebesar 92.3% sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.
sedangkan sisanya 7.7% berhubungan 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
dengan faktor-faktor atau variabel lain yang Barang dan Jasa Pemerintah, sehingga
tidak diteliti dalam penelitian ini. didapat nantinya benar-benar penyedia
jasa yang berkualitas dan berpengalaman
dibidang pelaksanaan proyek dermaga.
PENUTUP

Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA


1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa
jika dilihat secara parsial masing-masing Algifari, 1997. Analisis Regresi : Teori,
variabel bebas, dimana variabel Kasus dan Solusi. Edisi Pertama.
perencanaan, kualitas dokumen kontrak, BPFE Yogyakarta
pengendalian biaya upah kerja, kualitas
pelaku pengendalian proyek mempunyai Badiru, A.B. dkk, 1995. Comprehensive
pengaruh terhadap kinerja proyek dan Project Management : Integrating
apabila dilakukan peningkatan kualitas Optimizing Models, Management
terhadap variabel bebas tersebut akan Principles and Computers. Eaglewood
memberikan pengaruh yang positif pada Cliffs New Jersey : Prentice Hall PTR
peningkatan kinerja proyek konstruksi
sedangkan variabel kualitas SDM Hakim, A. Kumadji,s. 1998. Pengantar
pelaksana proyek, pengendalian waktu, Statistika. CV. Citra Media Surabaya
pengendalian biaya material, pengen-
dalian biaya peralatan tidak mempunyai Kerzner, H. 1995. Project Management : A
pengaruh yang signifikan. System Approach To Planning,
2. Secara keseluruhan variabel bebas Schedulling and Controlling. Fifth
kualitas pengendalian pelaksana proyek Edition. New York Van Nostrand
berpengaruh terhadap kinerja proyek. Reinhold.

245
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 4, November 2012 ISSN 2087-9334 (238-246)

Peraturan Pemerintah No. 54 tahun 2010. Soeharto,I. 1999. Manajemen Proyek: Dari
Tentang : Pengadaan barang dan Jasa Konseptual Sampai Operasional,
Pemerintah Penerbit Erlangga Jakarta

Riduwan,Dr.M.B.A, 2007. Skala Pengukur- Soeharto,I. 2004. Manajemen Proyek: Dari


an Variabel-variabel Penelitian. CV. Konseptual Sampai Operasional (Jilid
Alfabeta Bandung 2) Edisi 2. Penerbit Erlangga Jakarta

Santoso Singgih, 2000. Buku Latihan SPSS Sugiyono, Paul. E. 1994. Metode Penelitian
Statistik Parametrik. PT. Gramedia Administrasi. CV. Alfabeta Bandung
Jakarta
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuanti-
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian, tatif Kualitatif dan R & D. CV.
1989. Metode Penelitian Survey. Alfabeta Bandung
LP3ES

246

Anda mungkin juga menyukai