Ipi111090 PDF
Ipi111090 PDF
SIANTAR
Kiki Komalia1, Ivan Indrawan2
1
Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan
Email: qq.mutmut@yahoo.com
2
Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan
Email: ivanindrawan76@gmail.com
ABSTRAK
Keberadaan air bersih di daerah perkotaan menjadi sangat penting mengingat aktifitas kehidupan masyarakat kota
yang sangat dinamis. Air bersih untuk keperluan sehari-hari merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat
perkotaan. Penelitian ini dilakukan di PDAM Tirtauli Pematang Siantar dengan tujuan utama menganalis kapasitas
air bersih yg dibutuhkan masyarakat Kota Pematang Siantar sampai 10 tahun ke depan. Dari hasil proyeksi,
pertambahan jumlah penduduk sampai tahun 2022 adalah sebanyak 554.858 jiwa. Kapasitas air yang dibutuhkan
masyarakat Kota Pematang Siantar sampai tahun 2022 yaitu sekitar 1,0014 m3/s, sedangkan kapasitas produksi saat
ini yaitu sebesar 0,777 m3/s, sehingga kapasitas tambahan yang diperlukan yaitu sebesar 0,224 m3/s. Sedangkan
periode jam puncak terjadi pada jam 07.00 – 09.00 pagi hari dan sore hari terjadi pada pukul 17.00 – 19.00 karena
pada saat itu pelanggan mulai beraktivitas sehingga pemakaian air sangat tinggi.
ABSTRACT
The presence of water in urban areas is very important considering the activities of community life is very dynamic
city. Clean water for daily use is one of the main needs of the urban community. The research was conducted at taps
Tirtauli Siantar analyze capacity with the ultimate goal of clean water required Siantar City community until 10
years into the future. From the results projected, population growth until 2022 is as much as 554.858 people. Water
capacity needed Siantar City community until 2022 which is about 1,0014 m3 / s, while the current production
capacity is equal to 0,777 m3 / s, so the additional capacity required is equal to 0,224 m3 / s. While the peak hour
period occurred at 7:00 a.m. to 9:00 a.m. the morning and afternoon occurred at 17:00 to 19:00 because then
customers started to move so that water usage is very high.
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diiringi dengan pembangunan dan laju
pertumbuhan penduduk, manusia dihadapkan pada berbagai persoalan yang menuntut manusia untuk dapat mencari
solusi dari persoalan-persoalan tersebut. Salah satu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat sekarang ini sebagai
dampak dari pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk ialah kebutuhan akan air bersih.
Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat
menyebabkan kekurangan air. Maka dari itu air dikatakan sebagai sumber kehidupan. Karena tanpa air manusia,
hewan, dan tumbuhan serta penghuni kehidupan di bumi ini tidak akan berlangsung. Air bersih sebagai infrastuktur
kota sangat berperan dalam menunjang perkembangan kota. Antara lain membutuhkan sistem perencanaan air bersih
yang baik sehingga mampu memenuhi kebutuhan pertumbuhan penduduknya. Pengelolaan sistem penyediaan air
bersih yang layak, serta memenuhi kebutuhan masyarakat dan aktivitas perkotaan secara keseluruhan akan
meningkatkan produktivitas Kota .
Kebutuhan akan air bersih terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga manusia berusaha
mencari sumber air yang baik dan terjamin kualitasnya, yaitu dengan cara membuat sumur-sumur gali atau
menggunakan pompa. Cara-cara seperti itu memang bisa diandalkan untuk dapat memenuhi kebutuhan air perkapita
yang meningkat sesuai dengan peningkatan taraf hidup manusia itu sendiri.
Dalam memproyeksi jumlah penduduk, penulis menggunakan 3 metode sebagai perbandingan yaitu metode
Arithmatik, metode Geometri, dan metode Least Square. Dari hasil proyeksi ketiga metode tersebut, maka dapat
diketahui jumlah penduduk yang akan kita analisis kebutuhan air bersihnya. Dalam hal ini untuk kota Pematang
Siantar dan dalam kurun waktu 10 tahun yang akan datang.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Perkiraan dan pertambahan jumlah penduduk erat sekali hubungannya dengan perencanaan suatu system
penyediaan air bersih pada suatu daerah. Perkembangan dan pertambahan jumlah penduduk akan menentukan
besarnya kebutuhan air bersih dimasa yang akan datang.
Metode Arithmatik
Metode perhitungan dengan cara aritmatika didasarkan pada kenaikan rata-rata jumlah penduduk dengan
menggunakan data terakhir dan rata-rata sebelumnya. Perhitungan ini menggunakan persamaan berikut:
dan
dimana: Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n; Pt = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke I; Po =
jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir; t = jumlah tahun yang diketahui, I = rata – rata pertumbuhan
penduduk tiap tahun
Metode Geometrik
Perhitungan perkembangan populasi berdasarkan pada angka kenaikan penduduk rata – rata pertahun.
Presentase pertumbuhan penduduk rata-rata dapat dihitung dari data sensus tahun sebelumnya. Persamaan yang
digunakan untuk metode geometri ini adalah:
Pn = Po (1+ r)n
dimana: Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n; Po = jumlah penduduk pada tahun dasar; r = laju pertumbuhan
penduduk; n = jumlah interval
Metode ini umumnya digunakan pada daerah yang tingkat pertambahan penduduknya cukup tinggi.
Perhitungan pertambahan jumlah penduduk dengan metode ini didasarkan pada data tahun-tahun sebelumnya
dengan menganggap bahwa pertambahan jumlah penduduk suatu daerah disebabkan oleh kematian, kelahiran, dan
migrasi. Persamaan untuk metode ini adalah :
Ŷ = a.X+ b
dimana: Ŷ = nilai variabel berdasarkan garis regresi; X = variabel independen; a = konstanta; b = koefisien arah
regresi linear
3. METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Bagian ini memuat tentang teknik-teknik yang dilakukan dalam pengambilan data tersebut yaitu:
Observasi (pengamatan)
Kegiatan ini adalah pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung di PDAM Tirtauli
Pematang Siantar.
Wawancara (diskusi)
Dalam kegiatan ini pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau diskusi
dengan pihak PDAM Tirtauli Pematang Siantar .
Prosedur Penelitian
Menghitung perkiraan jumlah penduduk Kota Pematang Siantar dengan menggunakan tiga metode yaitu
Aritmetika, Last-square dan Geometri. Dan dari ketiga metode ini diambil nilai yang terbesar.
Menghitung perkiraan kebutuhan air bersih masyarakat Kota Pematang Siantar berdasarkan proyeksi dari
jumlah penduduk dan fasilitas-fasilitas di Kota Pematang Siantar.
Menganalisis solusi – solusi yang dapat dilakukan dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota
Pematang Siantar sampai 10 tahun ke depan.
Untuk mengetahui kriteria perencanaan air bersih pada tiap – tiap kategori dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 2 Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori I, II, III, IV
Metoda Arithmatik
Perhitungan ini menggunakan persamaan berikut:
=
dimana:
Untuk tahun 2008, n= 1
= 235.968 jiwa
Metode Geometrik
Persamaan yang digunakan untuk metode geometri ini adalah:
Pn = Po (1+ r)n
= 0.00054
Sehingga jumlah penduduk sampai tahun 2022 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
Pn = Po (1+ r)n
No Tahun X Y X2 Y2 XY
1 2008 -4 234.063 16 54.785.487.970 - 936.252
2 2009 -3 234.253 9 54.874.468.010 -702.759
3 2010 -2 234.442 4 54.963.051.360 - 468.884
4 2011 -1 234.676 1 55.072.824.980 - 234.676
5 2012 0 234.698 0 55.083.151.200 0
∑ -10 1.172.132 30 274.778.983.540 - 2.342.571
Sehingga diperoleh :
Y = 33.86 X + 46.953
Jadi :
Y = 33.86(15) + 46.953
= 554.853 jiwa
= 83.227,95 m3/orang/hari
= 0,963 m3/s
Pn=Po(1+0,00054)n
Adapun standar kebutuhan air untuk fasilitas pendidikan adalah 10 liter/orang/hari (ditjen cipta karya dinas PU,
1996). Maka jumlah siswa, guru dan pegawai pada tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7 Perkiraan jumlah siswa, guru dan pegawai dan kebutuhan air tahun 2022
= 1058,4 m3/hari
= 0,012 m3/s
Tabel 8 Perkiraan jumlah sarana ibadah dan kebutuhan air tahun 2022
= 840 m3/hari
= 0,0097 m3/s
= 244,6 m3/hari
= 0,0028 m3/s
Pn = Po(1+r)n
= 6.982 orang
Berdasarkan standar kebutuhan air bersih untuk fasilitas perkantoran adalah 10 liter/pegawai/hari (ditjen
cipta karya dinas PU, 1996), maka kebutuhan air bersih untuk sampai tahun 2022 adalah :
= 69,82 m3/hari
= 0,00081 m3/s
Berdasarkan standar kebutuhan air bersih untuk hotel adalah 150 liter/bed/hari (ditjen cipta karya dinas PU,
1996), maka kebutuhan air bersih untuk sampai tahun 2022 adalah :
Berdasarkan standar kebutuhan air bersih untuk stasiun KA adalah 10 liter/orang/detik (ditjen cipta karya
dinas PU, 1996), maka kebutuhan air bersih untuk sampai tahun 2022 adalah :
Qmd = jumlah penumpang x q
= 1571,92 m3/tahun
= 0,000049 m3/s
Berdasarkan standar kebutuhan air bersih untuk Niaga Kecil adalah 600 - 900 liter/unit/hari (ditjen cipta
karya dinas PU, 1996). Disini kita mengambil 900 liter/unit/hari, maka kebutuhan air bersih untuk sampai tahun
2022 adalah :
= 810 m3/hari
= 0,0094 m3/s
Berdasarkan standar kebutuhan air bersih untuk Niaga Besar adalah 1000 - 5000 liter/unit/hari (ditjen cipta
karya dinas PU, 1996). Disini kita mengambil 5000 liter/unit/hari, maka kebutuhan air bersih untuk sampai tahun
2022 adalah :
= 35 x 5 m3/hari
= 175 m3/hari
= 0,00202 m3/s
= 777,62 l/s
= 0,777 m3/s
Kapasitas air bersih yang dibutuhkan sampai tahun 2022 Qtotal = 1,0014 m3/s
Dengan membandingkan kapasitas air bersih yang di produksi oleh PDAM Kota Pematang Siantar dengan
kebutuhan air bersih sampai tahun 2022, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan penyediaan air bersih PDAM
belum dapat memenuhi kebutuhan penduduk sampai tahun 2022 , dimana masih terdapat kekurangan air sebesar
0,224 m3/s .
5. KESIMPULAN
Kapasitas air yang dibutuhkan masyarakat Kota Pematang Siantar sampai tahun 2022 yaitu sekitar 1,0014
m3/s, sedangkan kapasitas produksi saat ini 0,777 m3/s, sehingga kapasitas tambahan sebesar 0,224 m3/s.
6. SARAN
Untuk melayani kebutuhan air masyarakat dalam kurun waktu 10 tahun ke depan perlu dilakukannya
penambahan suplai air baku serta perluasan sistem jaringan distribusi pada daerah yang potensi pelanggannya cukup
besar.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Pematang Siantar. 2012. Pematang Siantar Dalam Angka, Pematang Siantar.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
907/MENKES/SK/VII/2002, Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Jakarta
Malianda, Wuritesa. 2012, Analisis Tingkat Pelayanan pada Reservoir PDAM Tirtasari, USU, Medan.
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya. 1996. Analisis Kebutuhan Air Bersih, Jakarta.
Perusahaan Daerah Air Minum Tirtauli Kota Pematang Siantar, 2012, Profil PDAM Tirtauli, Pematang Siantar.
Perusahaan Daerah Air Minum Tirtauli Kota Pematang Siantar, 2012, Visioning Workshop Air Bersih dan Sanitasi
Kota Pematang, Pematang Siantar.
Maindoka, Jimly. 2011. Analisis Pemakaian Air Bersih kota Pangkep, UNHAS, Makasar.